Anda di halaman 1dari 15

KEADAAN UMMAT ISLAM PADA ZAMAN INI (Ahwal Muslim Al Yaum)

I. TUJUAN UMUM MADAH


Mengerti tentang Qadhaya ummat dewasa ini serta mengetahui peran dakwah sebagai solusi dari qodhoya
tersebut.
II. TUJUAN KOGNITIF
1. Memahami faktor-faktor kelemahan kaum muslimin dewasa ini dan berupaya untuk
memperbaikinya
2. Memahami peranan tarbiyah dan harakah (gerakan dakwah) dalam mengantisipasi
kelemahan-kelemahan tersebut
3. Memahami penyakit-penyakit umat dalam beramal jamai yang bersumber dari memperturutkan
sikap infiradi
4. Memahami akibat-akibat yang ditimbulkan dari penyakit-penyakit tersebut.
5. Memahami bahwa ilaj untuk mengatasi masalh tersebut adalah beramal jamai yang sehat dan
berupaya untuk mengaplikasikan dengan membuang sikap infiradi
III. TUJUAN AFEKTIF
Menyadari bahwa jalan satu-satunya untuk memperbaiki kondisi umat adalah menjadikan dirinya
layak bergabung dalam hizbullah.
IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam tutorial adalah :
1. Kegiatan Pembuka
a. Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji Ahwal Muslim Al Yaum
b. Menginventarisir tentang fenomena yang berhubungan dengan tema kajian
2. Kegiatan Inti:
a. Kajian tentang Ahwal Muslim Alyaum
b. Berdikusi dan tanya jawab tema kajian ( lihat tujuan Kognitif, afektif dan psikomotor)
c. Penekanan dari tutor tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam materi Ahwal
Muslim Alyaum
3. Kegiatan Penutup:
a. Tugas mandiri
a. Evaluasi
VI. PILIHAN KEGIATAN
1.
2.
3.
4.

mengumpulkan ayat-ayat tentang pentinga mengkaji Ahwal Muslim Alyaum


mengumpulkan hadits-hadits yang menunjukkan hal di atas
menulis makalah tentang pentingnya mengkaji Ahwal Muslim Alyaum
mengumpulkan perkataan-perkataan orang muslim dan lainnya yang obyektif tentang pentingnya
mengkaji Ahwal Muslim Alyaum

VII. SARANA EVALUASI DAN MONITORING


1. Test akademis melalui pertanyaan, diskusi dan dialog menggunakan metode pencatatan untuk
meyakinkan (menegaskan) tercapainya tujuan

2. Test kemampuan untuk membandingkan sejauh mana tujuan telah tercapai


VIII. TUJUAN TARBIYAH DZATIYYAH
1. menjelaskan kondisi kaum muslimin saat ini
2. Menjelaskan berbagai kelemahan kaum muslimin
3. Menjelskan pentingnya dawah dan tarbiyah sebagai solusi dari keadaan kaum muslimin

IX. MATERI
PROBLEMATIKA UMMAT
PENDAHULUAN
Setelah madu ditalaqqikan materi ghazwul fikri yang berasal dari luar dalam pengertian musuh-musuh
Islam secara umum, kemudian dijelaskan dengan hizbusyeitan --yang merupakan musuh eksternal yang
mungkin juga internal-- dalam bentuk tandzim hizb yang akan berhadapan dengan hizbullah. Kedua
bahan ini cukup memadai untuk meyadarkan bagaimana musuh-musuh Allah mengajak kita menjauhi
Islam. Tetapi selain serangan eksternal, kejatuhan umat Islam juga disebabkan oleh faktor-faktor internal
seperti qadhaya ummat dan dawah. Bahan ini ditalaqqikan agar mendapatkan pemahaman dan
penjelasan yang menyeluruh tentang musuh-musuh ekternal dan keadaan internal. Kesadaran yang
muncul dari bahan-bahan ini akan membawa madu kepada motivasi dan keinginan-keinginan untuk
berdawah, berjihad dan menjalankan dawah serta tarbiyah. Usaha-usaha ini yang kemudian akan
membentuk madu dari syakhsiyah Islamiyah (dicapai melalui bahan A F) menjadi syakhsiyah daiyah.
Masalah ummat Islam secara internal hari ini memang cukup memprihatinkan dimana secara umum di
negara-negara Islam banyak muslim yang aqidahnya sudah di kotori oleh kepercayaan yang bukan Islam,
tarbiyah tidak berjalan seperti yang dikehendaki samada secara formal ataupun informal, tsaqafah
(pengetahuan) di kalangan ummat Islam dirasakan kurang. Dawah tidak berjalan sementara yang
berjalanpun kurang memberi kesan membentuk generasi rabbani. Tandzim yang di bawa oleh Islam
kurang kemas dan tidak professional sehingga dapat menjatuhkan imej (persepsi) Islam secara
keseluruhan. Akhlak umat Islam secara keseluruhan ramai yang di pengaruhi oleh tingkah laku dan
budaya barat jahiliyah. Itulah keadaan adalah secara umum. Hanya sebagian kecil umat Islam yang
mempunyai komitmen dengan Islam dan dawah serta dapat memelihara keimanannya dengan baik. Jalan
keluar menghadapi masalah ini adalah perlu segera melaksanakan dawah harakah yang bersifat integral
dan mempunyai cirri-ciri rabbaniyah, minhajiyah dan seimbang.
Setelah membincangkan muslim yang terkena penyakit, kemudian melihat bagaimana dawah Islam yang
dijalankan yang juga diliputi pelbagai kelemahan dan kekurangan. Secara umum dawah yang kita
jalankan oleh umat Islam secara sendirian tidak melalui jamaah yang kemudian akan menghasilkan
sesuatu yang kurang berkesan. Dai ataupun ustadz dan ulama yang berdawah secara sendirian akan
mengalami kepenatan dari segala perjalan dawahnya. Secara ringkasnya penyakit infiradiyah ini
disebabkan oleh keadaan manawi dan aktiviti. Keadaan ini perlu diobati dengan dawah yang
menumpukkan pada amal jamai. Beberapa cadangan yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini
adalah perlu kesadaran yang bersumber dari pengetahuan, berorientasi Islami, berjiwa rendah hati,
menyeluruh, moden, manhaji, dan perubahan secara total.
Kemudian madu di jelaskan pula dengan bagaimana keadaan umat Islam. Pada dasarnya keadaan
muslim, dawah dan umat Islam sama saja yaitu dalam keadaan sakit tetapi sakit yang dialaminya agak
berbeda sehingga dari segi penyelesaiannya juga agak berbeda.

Qadhaya ummat (masalah umat) dibagi dalam beberapa persoalan diantaranya ialah persoalan yang
senantiasa wujud pada diri umat dan persoalan kontemporer yang muncul mengikut suasana dan
keadaan lokal. Persoalan yang senantiasa muncul adalah masalah kejiwaan manusia itu sendiri misalnya
kecenderungan, watak, syahwat, dan insting. Sedangkan persoalan kontemporer disebabkan oleh
pengaruh penjajahan yang masih membekas, penyakit akibat penjajahan, dan kekuatan yang menentang.
Masalah ummat yang kita hadapi saat ini sangatlah berat dan tidak akan mungkin dihadapai dengan
sendirian atau dawah yang tidak tertata. Masalah yang berat ini bagaikan penyakit kronis yang susah di
sembuhkan dan bahkan berbagai jalan keluar belum lagi dapat diatasi. Sakit yang diderita ummat Islam
dan kejatuhan yang bertubi-tubi menjadikan ummat Islam setelah dawah berjalan secara marhalah dan
pasti menuju kejayaan.
Bagaimanapun masalah ummat dan dawah ada jalan keluarnya dan jelas obatnya hanya bagaimana kita
sebagai dai dan aktivis yang sudah berazam dan komitmen dengan Islam dan dawah ini bisa berbuat
dan beramal secara sungguh-sungguh maksimal dan manhaji. Islam tidak akan pernah hilang dan
penyakit bukan terletak pada Islam tetapi lebih terletak kepada umat yang membawa Islam. Islam
sebagai dien yang haq dan diridhai Allah SWT telah terbukti kebenarannya tetapi ummat yang
menganutnya tidaklah tahan dan mampu menghadapi tentangan dan tantangan dalam mempertahankan
aqidah dan akhlak Islam.

I.

AHWAL MUSLIMIN
Keadaan ummat Islam sekarang ini memang hina dan berada dibawah tangan-tangan
kekuasaan musuh Islam. Ummat Islam sebagai umat yang baik dan mulia ternyata tidak nampak
kemuliannya ditengah manusia lain, bahkan nampak semakin terpuruk sebagaai buah kejahiliyahan
yang semakin merajalela saat ini. Kondisi kaum muslimin hari ini mempunyai kelemahankelemahan diantaranya adalah aqidah, tarbiyah, tsaqafah, dawah, pengorganisasian/tanzim,
akhlak. Keadaan ini berlaku disebahagian muslim tersebut nampak tidak mengamalkan ibadah
wajib seperti shalat, berpakaian muslimah, zakat dan berpuasa. Keadaan demikian harus diperbaiki
dengan menyediakan dawah harakiyah yang integral dan bersifat rabbaniyah, minhajiyah,
marhaliyah dan aulawiyah serta sesuai dengan realitas dan seimbang.

Penjelasan Rasmul Bayan


AHWALUL MUSLIM ALYAUM
Tema ini adalah suatu upaya untuk menggambarkan akan keadaan dunia Islam kontemporer (saat ini)
dengan segala kelebihan dan kekurangan-kekurangannya. Kondisi umat Islam saat ini penuh dengan
kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan itu terkait dengan kapasitas intelektual dan
problematika moral.

Kelemahan dalam kapasitas intelektual (Al Jahlu)

Kelemahan umat Islam yang terkait dengan kapasitas intelektual meliputi:

Dhofut Tarbiyah (lemah dalam pendidikan)

Kelemahan dalam aspek pendidikan formal dan informal (pengkaderan) sangat dirasakan oleh umat
Islam masa kini. Jika pendidikan juga pembinaan dan pengkaderan lemah maka akan mustahil
melahirkan anasir-anasir dalam nadhatul umat (kebangkitan umat).

Dhofut Tsaqofah (lemah dalam ilmu pengetahuan)


Dewasa ini sedang sangat pesat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi umat Islam
terasa tertinggal bila dibandingkan umat yang lainnya, ini disebabkan karena wawasan umat Islam
yang sempit dan terbatas juga lemah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ini disebabkan
kemauan umat untuk menuntut ilmu sangat rendah.

Dhofut Takhthith (lemah dalam perencanaan-perencanaan)


Umat Islam sekarang ini tidak memiliki strategi yang jelas. Rencana perjuangannya penuh dengan
misteri. Hal tersebut disebabkan umat Islam tidak diproduk dari pembinaan-pembinaan yang baik dan
tidak memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang memadai.

Dhofut Tanjim (lemah dalam pengorganisasian)


Sekarang ini terjadi gerakan-gerakan yang mengibarkan bendera kebathilan, mereka membangun
pengorganisasian yang solid sementara umat Islam lemah dalam pengorganisasian sehingga kebathilan
akn diatas angin sedangkan umat Islam akan menjadi pihak yang kalah. Sesuai perkataan khalifah Ali
ra Kebenaran tanpa sistem yang baik akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisasi dengan
baik.
Dhoful Amniyah (lemah dalam keamanan)
Masa kini umat Islam lengah dalam menjaga keamanan diri dan kekayaan baik moril dan materil
sehingga negeri-negeri muslim yang kaya akan sumber daya alam dirampok oleh negeri-negeri non
muslim. Begitu pula dengan Iman, umat lslam tidak lagi menjaganya tidak ada amniyah pada aqidah
dan dibiarkan serbuan-serbuan aqidah datang tanpa ada proteksi yang memadai.
Dhofut Tanfidz (lemah dalam memobilisasi potensi-potensi diri)
Umat Islam dewasa ini tidak menyadari bahwa begitu banyak nikmat-nikmat yang Allah SWT berikan
dan tidak mensyukurinya. Jika umat Islam mersyukuri segala nikmat Allah dari bentuk syukur itu akan
muncul kuatut tanfidz yaitu kekuatan untuk memobilisir diri dan sekarang umat Islam lemah sekali
dalam memobolisir diri apalagi memobilisir secara kolektifitas.

Kelemahan dalam problematika moral (Maradun Nafs)

Kelemahan-kelemahan dalam problematika moral yang terjadi pada umat Islam sekarang yaitu:

Adamus Sajaah (hilangnya keberanian)


Umat Islam tidak seperti dahulu yang berprinsip laa marhuba illalah (tiada yang ditakuti selain Allah)
sehingga tidak memiliki keberanian seperti orang-orang terdahulu yakni Rasulullah dan para
sahabatnya yang terkenal pemberani. Sekarang ini umat Islam mengalami penyakit Al Juban
(pengecut). Rasa takut dan berani itu berbanding terbalik sehingga jika seorang umat Islam takut
kepada Allah maka ia akan berani kepada selain Allah tetapi sebaliknya jika ia takut kepada selain
Allah maka ia akan berani menentang aturan-aturan Allah SWT.
Adamus Sabat (hilangnya sikap teguh pendirian)
Umat Islam mulai memperlihatkan mudah mengalami penyimpangan-penyimpangan dan perjalanan
hidupnya karena disebabkan oleh :
1.

termakan oleh rayuan-rayuan

2.

terserang oleh intimidasi atau teror-teror.


Salah satu illutrasi hilangnya sabat (keteguhan) ini adalah prinsif-prinsif hidup kaum muslimin tidak
lagi dipegang hanya sering diucapkan tanpa dipraktekan. Sebagai contoh Islam mengajarkan
kebersihan sebagian dari Iman tetapi di negari-negeri kaum muslim kondisinya tidak bersih menjadi
pemandangan pada umumnya.

Adamut Dzikriyah (hilangnya semangat untuk mengingat Allah)


Dalam Islam lupa diri sebab utamanya ialah karena lupa kepad Allah. Umat Islam dzikirullah-nya
lemah maka mereka kehilangan identitas mereka sendiri sebagai Al Muslimum. Sebagaimana Allah
berfirman dalam Qs. Al Hasyr ayat 19 Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada
Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang
fasik.
Adamus Sabr (hilangnya kesabaran)

Kesabaran merupakan salah satu pertolongan yang paling pokok bagi keberhasilan seorang muslim,
sesuai firman Allah Qs.2:153 Hai orang-orang beriman mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan
sabar dan (mengerjakan) shalat sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
Kesabaran meliputi:
1. Ashabru bithaat (sabar dalam ketaatan)
2. Ashabru indal mushibah (ketaatan ketika tertimpa musibah)
3. Ashabru anil masiat (sabar ketika menghadapi maksiat)
Sebagai umat Islam harus memiliki kesabaran ketiganya.

Adamul Ikhlas (hilangnya makna ikhlas)


Ikhlas tidak identik dengan tulus. Tulus artinya melakukan sesuatu tanpa perasaan terpaksa padahal
bisa saja orang itu ikhlas walaupun ada perasaan terpaksa. Contohnya pada seseorang yang
melakukan shalat subuh yang baru saja jaga malam sehingga sanat terasa kantuk tetapi karena shalat
adalah suatu kewajiban perintah Allah swt ia tetap mengerjakannya dsb.

Adamul Iltizam (hilangnya komitmen)


Dewasa ini kaum muslimin kebanyakan tidak istiqomah berkomitmen terhadap Islam bahkan
tidak sepenuhnya sadar bahwa Islam harus menjadi pengikat utama dalam hidupnya sehingga mereka
banyak menggunakan isme-isme yang lain.

A. Kelemahan kaum muslimin

Berbagai kelemahan muslim pada saat ini yang merupakan kelemahan utama dan prinsip adalah
kelemahan aqidah dikalangan muslim. Aqidah muslim pada sebagian muslim telah tercemar dengan
berbagai kepercayaan yang merusak aqidah sebenarnya. Kepercayaan kepada nenek moyang dengan
mengamalkan amalan kepercayaan tradisi jahiliyah yang diwarnai oleh animisme dan dinamisme.
Sebagian kepercayaan tersebut dipengaruhi oleh Hindu. Aqidah Islam juga di cemari oleh faham
tareqat yang sesat dan kepercayaan syiah yang bertentangan dengan aqidah ahlus sunah wal jamaah.
Aqidah yang di bawa oleh umat Islam tidak lagi tertanam secara baik di dada kaum muslimin,
mereka mencampuri dengan kepercayaan kebendaan, keduniaan dan sebagainya yang menjelaskan
aqidahnya kepada Allah SWT.
.1 Tarbiyah dikalangan ummat Islam masih sangat sedikit. Secara formal melalui sekolahsekolah yang hanya beberapa jam saja. Sedangkan sekolah Islam sedikit. Keadaan ini masih
kurang bila dibandingkan dengan kebutuhan saat ini. Sekolah Islam pun tidak semuanya
dapat menyajikan Islam dan tarbiyah yang baik sehingga dapat merubah pribadi pelajar dan

gurunya. Perlaksanaan tarbiyah secara informal juga belum banyak dilaksanakan dengan
cukup memuaskan.
.2 Tsaqafah Islamiyah dikalangan muslim juga kurang seiring dengan kurang efektifnya
peranan tarbiyah dan sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh umat Islam. Tsaqafah ini
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan wawasan ynag bersifat Islam atau umum.
Kemampuan ini belum banyak dimiliki oleh muslim. Sebahagian menguasai tsaqafah Islam
tetapi dalam masalah umum kurang menguasai (misalnya politik, ekonomi, kemasyarakan),
begitupun sebaliknya kurang di dapati muslim yang mempunyai pemnguasaan bidang umum
dan memiliki tsaqafah Islamiyah. Muslim yang mempunyai ilmu dan tsaqafah tidaklah
banyak, dan masih kecil prosentasenya dibandingkan dengan jumlah muslim dan kebutuhan
yang ada. Sebagian muslim yang mempunyai tsaqafah ini kurang sesuai dengan pemahaman
aqidah Islamiyah, kurang merujuk kepada minhaj yang asal yaitu Al Quran dan sunnah.
Masih banyak merujuk kepada nilai Barat yang bertentangan dengan Islam. Juga ada
tsaqafah yang di suburkan oleh kepercayaan jahiliyah seperti ashabiyah, nasionalisme,
sekuler, kapitalisme dan komunisme.
.3 Dawah Islam pun nampaknya terkena gangguan. Banyak yang hidup segan dan mati tak
mau. Dawah sebagian ummat yang berjalan pun mungkin perlu dipertanyakan ghayah
(sasaran akhir) yang akan dituju dan cara (langkah) yang dilakukannya. Hasil dawah
sekarang ini belum dapat di banggakan bahkan keadaan sekarang ini menunjukkan bahawa
dawah tidak berjalan karena tidak nampak bertambahnya pengikut atau pengikut yang ada
pun semakin berkurangan. Dawah Islam tidak berkesan karena sebahagian sudah hilang
tujuan akhir yang sebenarnya kerana sudah terpengaruh oleh berbagai pendekatan yang
kurang Islamiyah. Dawah kurang berkesan disebabakan menjadikan dawah sebagai
organisasi kekauman atau kumpulan elite atau pun perkumpulan yang tidak berdasarkan
kepada nilai-nilai Islam. Dawah yang tidak berjalan adalah satu masalah sendiri yang
sedang berjalanpun perlu dilihat bagaimana keadaan yang sebenarnya adakah sesuai dengan
minhaj atau tidak. Mereka yang tidak berdawah juga merupakan masalah besar kerana
mereka dijadikan sebagai mangsa yang sangat senang di makan oleh pihak musuh.
.4 Tanzim atau organisasi yang di kendalikan oleh Islam perlu dipertanyakan sejauuh mana
mereka mengamalkan Islam dalam dalam tanzimnya. Tanzim dapat dibagi-bagi kepada
tanzim berupa jamaah yang komitmen pesertanya melalui baiah, organisasi Islam yang
terbuka dengan menjalankan beberapa keperluan dan aktiviti Islam secara terbuka, atau
organisasi Islam yang berwarna syarikat, pertubuhan, NGO dan yang lainnya.
Bagaimanapun tanzin ini perlu dilihat semula kerana keadaan ini mungkin juga sama
dengan keadaan umat Islam yang sedang sakit. Apabila pengendali sedang sakit maka ada
kemungkianan yang di bawanya pun menjadi sakit.
Akhlak sebagai cermin muslim sudah di cemari oleh berbagai akhlak jahiliyah yang dilandasi oleh
budaya dan gaya hidup masyarakat jahiliyah. Banyak didapati muslim yang secara statusnya masih
sebagai muslim tetapi tidak mencerminkan lagi akhlak Islam yang susah di bezakan dengan mereka
yang bukan muslim. Akhlak remaja sangat kentara merupakan wujud yang salah. Akhlak muslim
tidak mewarnai diri muslim secara keseluruhan. Muslim lupa kepada akhlak sebenar yang mesti
dimiliki. Keadaan demikian tidaklah mustahil mengingat ghazwul fikri yang sangat kuat dan
hizbusyetan menguasai dunia saat ini.
B.

Perbaikan dengan mewujudkan dawah harakiah syaamilah

Realiti yang ada sekarang ini memerlukan suatu harakah inkaz(gerakan penyelamatan) untuk
merubah keadaan umat Islam menjadi lebih baik dan terlepas dari segala penyakit yang membawa
kita kepada kematian. Dawah dan harakah yang mempunyai harapan kejayaan mesti mempunyai

beberapa cirri-ciri yang dipenuhi diantaranya adalah raabaniyah, minhajiyah, marhaliyah dan
ulawiyah serta sesuai dengan reality dan seimbang.
Raabaniyah di dalam Al Quran mempunyai cirri pribadi yang senantiasa mengajarkan Islam dan
juga mempelajari nilai Islam. Selain itu cirri rabbani adalah mereka yang tidak merasa duka cita, hina
dan lemah di dalam menjalankan dawah IslamHarakah dan dawah Islam yang rabani mesti
mempunyai ahli dan system yang demikian . Ahlinya tidak diam begitu saja tetapi ia bergerak dan
senantiasa,berdawah,dalam menjalankan dawahnya mereka tidak putus asa tetapi berterusan dan
selalu berjalan dengan komitmen yang kuat dan kukuh.

Dawah Islam mesti mengikuti minhaj yang benar dengan kesedaran yang jelas dan bersih..
Minhaj dengan basirah ini tentunya merujuk kepada Al quran dan sunah serta merujuk kepada sirah
nabawiyah. Kemudian dari panduan ini kita mempertimbangkan keadaan tempatan seperti situasi,
kondisi, keadaan, peristiwa dan sikap yang muncul sehingga muncul fiqhud dawah yang dapat
dijalankan di tempat tertentu. Minhaj yang jelas akan membawa ke jalan yang jelas dan juga akan
membawa kita kepada tujuan yang benar sehingga Allah meredhainya.
Dawah dan harakiyah mesti mengikuti marhalah sesuai dengan marhalah kesediaan,
penerimaan, pengetahuan, kemampuan dan penguasaan madu atau aktivis harakah tersebut. Dengan
marhalah ini maka dawah dapat berjalan dengan baik dan berkesan. Ahli yang membawa dawah
akan mengalami ketenangan tanpa paksaan dan sesuai dengan kemampuan atau marhalah yang ada
pada dirinya. Marhalah ini diperlukan di dalam dawah dan harakah karena nabi SAW mengamalkan
dan menyebarkan dawah mengikuti dan memperhatikan marhalah ini. Misalnya dawah pada
marhalah tabligh yang mengajak kepada manusia secara umum, kemudian diteruskan kepada dawah
secara taklim dengan suasana pengajaran, kemudian diteruskan kpada dawah marhalah takwin yang
lebih kepada latihan dan pembntukan, kemudian ditingkatkan kepada marhalah tanzim dan tanfiz.
Dawah dan harakah juga memperhatikan keutamaan dari kerja-kerja yang akan dilakukan. Perlu
memfokus kepada suatu isu dan aktiviti yang dapat memberikan sumbangn kepada ummat Islam
sehingga dawah dapat tampil ditengah masyarakat dengan kehadiran yang dialu-alukan. Misalnya
keutamaan tarbiyah adalah suatu keutamaan bagi mana-mana dawah dan harakah karena tanpa
tarbiyah ini tidak akan dapat meneruskan dawah. Tarbiyah akan menciptakan kader dan generasi
penerus dawah itu sendiri. Keutamaan lainnya yang menjadikan keutamaan adalah melihat isu
semasa dan mencari jalan keluar yang dapat mengembangkan pengaruh ditengah masyarakat
misalnya tampil dawah dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran, khidmat perubatan dan
pendidikan yang membawa kearah kejayaan.
Dawah yang sesuai dengan reality ini merupakan sunnah dan minhaj dawah Islamiyah. Dawah
mesti membumi dimana ia berpijak jangan melangit sehingga tidak dapat diamalkan di dalam
kehidupan sehari-hari madu. Keadaan yang mempertimbangkan reality ini secara berkesan di
contohkan oleh nabi di dalam berdawah di Mekah ataupun Madinah. Jahiliyah dimasa itu yang
sangat kuat memungkinkan untuk menghancurkan Islam secar cepat tetapi dawah Nabi secra
bertahap dan pasti memulainya dengan sir dan kemudian cepat mempersiapkan keadaan di Madinah.
Dawah secara kotroversial adalah pendekatan yang dibawa oleh Nabi sebagai pendekatan hasil
pembacaannya diatas reliti yang ada di persekitaran. Banyak lagi contoh lainnya yang dijadikan
pelajaran oleh umat Islam saat ini.
Dawah yang seimbang bermaksud dawah yang memperhatikan semua keperluan al akh dan
Islam secara keseluruhan dan memenuhinya secara seimbang. Aktivis juga menghendaki keperluan
pribadi dan keluarganya terpenuhi maka dawah perlu memberikan peluang kepada aktivis ini
memelihara dan menjaga keperluannya. Pelajar memerlukan waktu belajar dan mesti mendapatkan
markah yang tinggi, ia pun perlu bertemu dengan ibu bapak di kampumg. Keperluan di dalam
menjalankan dawah seperti keperluan ruhiyah, aqliyah dan amaliyah. Keseimbangan ini sesuai
dengan prinsip keseimbangan yang Allah terapkan kepada mahlukNya. Dengan seimbang ini maka
setiap aktivis merasakan senang dan bahagia.

Dalil
3:79;. Hendaklah kamu menjadi rabbani yang kamu mengajarkan kitab dan kamu
membacanya.


79. Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku Sesungguhnya Aku Telah
menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan Aku Telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu
tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat".

3:146; Beberapa banyaknya nabi yang berperang bersama orang rabbani. Mereka iti tidak
pengecut, kerana bahaya yang menimpa mereka pada jalan Allah dan tiada Irmah dan tiada pula
tunduk dan Allah mengasihi orang-orang yang sbar.


146. Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari
pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah Karena bencana yang menimpa mereka
di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orangorang yang sabar.

12:108; Katakanlah: Inilah jalanku, aku seru kepada Allah, aku atas keterangan yang jelas
(minhaj yang jelas) dan orang yang mengikuti aku. Mahasuci Allah dan bukanlah aku termasuk
orang-orang yang mempersekutukannya.


108. Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan Aku tiada termasuk orangorang yang musyrik".
Ringkasan
Kondisi kaum muslimin hari ini dilihat dari kelemahan-kelemahan kaum muslimin
yaitu:aqidah,tarbiyah,tsaqafah, dawah, pengorganisasian akhlak harusdiperbaiki dengan: dawah
harakyah yang integral: bersifat rabaniyah, minhajiyah, marhaliyah, ulawiyah
Sesuai dengan reality, seimbang.
12.AMRUD UMMAH FI DAWAH
Keadaan umat di dalam dawah Islamiyah menunjukan sesuatu yang kurang menggembirakan.
Perkara ini dibuktikan dengan banyaknya umat yang mengalami kekosongan jiwa dan kehilangan
pegangan hidup sehingga menampilkan dawah yang dibawanya ssesuatu yang tidak efektif.
Pengenalan kepada penyakit yang menjangkit umat di dalm didawah bermaksud agar dapat
menyedarkan kita kepada keadaan yang sebenarnya dan memerlukan kita untuk memakan ubat
walaupun pahit dan tidak sedap agar dawah dapat berjalan dengan baik. Penyakit ummat di dalam
berdawahsecara dasarnya disebabkan oleh penyakit peribadi dai yaitu dawah bersendirian
(infiradiyah). Infiradiyah ini dibahagikan kepada maknawiyah(mental) seperti keadaan emosi,
dawah yang berorientasi kepada tokoh, dai merasa hebat dan banyak pengagum, mempunyai
kecenderungan merendahkan orang lain. Infiradi juga dilihat dari segi aktiviti, diantaranya penyakit

yang munkinmenjangkit aktiviti ini adalah dawah yang asal-asalan dan tidak beraturan, dawah
dilakukan secata parsial tidak menyeluruh, dawah yang sebahagian, tradisional dan tambal sulam.
Keadaan pribadi aktivis dawah prlu diubati dengan menjalankan amal jamai. Amal jamaI ini
menumbuhkan kesedaran yang bersumber dari pengetahuan, berorientasi yang Islami, peribadi yang
rendah hati, bersifat adil adil, berfikiran dan berwawasan yang menyeluruh, menggunakan
pendekatan dan wasail yang modern, mempunyai konsep dan berorientasi kepada minhaj untuk
merubah secara total.
Penjelasan Rasmul bayan :
.1 Penyakit ummat
Penyakit ummat di dalam berdawah setelah diagnosis di dapati banyak yang berdawah
secara bersendirian tidak berjamaah dan bersama-sama. Senang dan seronok dawah bersendiri
yang di jalankan oleh sebagaian dai dan usztad hanyalah bersifat sementara. Mereka akan
menyedaari setelah dawah yang dilaksanakan dengan ikhlas ini tidak membawa banyak hasil,
diantaranya adalah dawah yang dilaksanakan dengan ikhlas ini tidak membawa banyak hasil,
diantaranya adalah dawah amal jamai dan tarbiyah nuqbawiyah. Dawah tablig adalah dawah
yang sering dilakukan ustadz seperti dawah di surau, masjid, perairan dan ceramah-ceramah
umum. Wujud infiradiyah ini sebagai masalah utama di kalangan dai yang berdawah.
2. Infiradiyah
Infiradiyah yaitu bersendirian. Selain tidak akan munculnyadawah yang besar dengan
menyelesaikan dawah yang besar, dawah dengan gaya bersendirian ini akan memunculkan
suasana perpecahan di kalangan ummat khususnya diantara dai yang membawa fikrah berbeda
dan pendekatan berlainan. Dawah Nabi SAW mengajarkan kepada kita agar bersama-sama.
Sunnahnya bersama-sama ini adalah sesuai dengan keadaan alam dan manusia yang diciptakan
Allah. Mahlik pun dalam menjalankan aktivitasnya selalu bersama-sama. Mereka tidak akan
pernah lepas dari kebersamaan. Sunnatullah yang mengajarkan demikian mestilah menjalankan
dawah secara bersama. Selain permasalahan dawah infiradiyah ini disebabkan oleh maknawinya
juga oleh aktiviti yang diamalkan
3. Secara maknawiyah
a.
Peribadi dai yang infiradiyah cenderung mempunyai sifat yang emosional dan tidak
bertanggung jawab, mereka cenderung berdawah mengikuti emosi dan kurang dapat
menerima keadaan sebenarnya sehingga dawah yang tidak berdasarkan rancangan dan
tanggung jawab yang benar akan mewarnai dawah infiradiyah.
b.

Peribadi infiradi cenderung bekerja sendiri dan mereka mempunyai kecenderungan


untuk dikenal oleh masyarakat. Dengan pendekatan ketokohan dan kehebatan yang
dimilikinya untuk dimilikinya mereka merasa puas dan cukup untuk mengamalkan dawah
tablig yang di sokong oleh banyak pengikut umum.

c.

Mengkultuskan dai yang infiradi sulit ditengah mengingat keadaan ini didasari oleh
emosi dan perasaan yang kemudian wujud kharisma secara pribadi. Keadaan ini bukan wujud
kerana amal atau program tetapi lebih peribadi yang membawa dawah.

d.

Perasaan diri hebat juga keadaan maknawiyah dai yang cenderung infiradiyah.
Kehebatan ini disebabkan kerana kerjanya sendiri dan tidak ada yang mencuba menasehati
apabibila mengalami kesalahan dan tidak ada yang menegurnya. Hebat dengan ukuran
banyak njemputan dkawak dan banyak orang yang mendengarkan ceramahnya adalah

standard yang berorientasikan kepada duniawi dan lebih kepada pengaruh jahiliyah. Standard
ini juga yang dugunakan oleh iblis ketika enggan tunduk kepada Nabi Adam AS.
e.

Meremehkan orang lain juga suatu akibat dari perasaan hebat dan merasa
dirinya baik dan pandai.Keadaan ini yang memungkinkan peribadi dai menjadikan
meremehkan orang lain dan merendahkan kemampuan yang ada di antara dai. Dialah
seorang yang hebat dan yang lain kurang apabila dibandingkan dengan kepakaran
menyampaikan dawah.

4. Secara amaliyah
Penjelasan :
.a Dai yang infiradi cenderung dawah yang dilakukannya secara sembarangan tidak mengikuti
cara dan tidak mengikuti msistem kecuali system yang dibuatnya sndiri dan juga bergantung
kepada peribadi. Bahaya infiradi dalam berdawah adalah dawah yang tidak jelas kemana
akan di bawadan kemana orientasi serta natiujah yang dicapai. Dawah secara infiradi yang
penting berdawah dan masyarakat senang kemudian memanggilnya kembali pada saat
berikutnya.
.b Dawah secara parsial yaitu dawah sebahagian dan tidak sempurna yang juga merupakan
akibat dari dawah infiradiyah. Kemampuannya terbatas kerana tidak bersama-sama sehingga
dawah hanya disampaikan yang sesuai kemampuannya sedangkan dawah itu sendiri bersifat
luas dan integral yang tidak mungkin dikerjakan secara bersendirian. Kelemahan peribadi
kerana infiradi ini memungkinkan peribadi dai menjadi letih kerana kerja sendiri.
.c Pendekatan yang tradisioanal biasanya dibawa oleh dai infiradi. Alasan yang perlu
dikemukakan kerana dai tradisional yang meluli pendekatan kitab kuning biasanya tidak
mengenal dawah beramal jamai. Ilmu yang diperolehnya adalah bagaimana ilmu itu di
kembangkan kepada orang lain. Mereka kurang memahami bagaimana dawah secara
bersama. Dawah tradisional biasnya berorientasikan kepada buku dan kemudian
disyarahkan tanpa melihat keadaan sekitar atau isu-isu semasa.
.d Dawah tambal sulam adalah dawah yang melakukan pendekatan tidak sempurna dan tidak
mempunyai minhaj sehingga dawah ini hanya berorientasikan kepada perminyaan madu dan
mengikuti kemahuan pelanggan. Selian itu dawah tambal sulam ini berjalan mengikuti
persoalan semasa yang di buat oleh orang lain, sedangkan kesibukan dawah kita ini
menjadikan kita lupa kemana daakwah kita yang sebenarnya dan bagaimana dawah berjalan.
5. Solusi (ilaj)
Penjelasan
Solusi atas penyakit dawah infiradi ini adalah dawah dengan cara beramal jamai. Beramal
jamai memerlukan indivivu tersebut mempunyai kesadaran yang bersumber kepada
pengetahuan ; berorientasikan kepada Islamiyah bukan jahiliyah infiradiyah; mesti menjadi
peribadi yang rendah hati sebagai bekal neramal jamai;bersikap adil kerana nantinya akan bekerja
sma dan merasakan kesusahan dan kebahagiaan bersama; dawah yang perlu dibawa mesti
menyeluruh tidak sebagian dan membagikan tugasa ini secara bersama untuk mencapai tujuan
bersama; pendekatan yang moden tidak tradisional yaitu dengan menggunakan berbagai fasiliti
dan wasilah seperti komputer atau pendekatan yang menarik; dawah yang di bawa mempunyai
konsep yang canggih dalam menjawab permasalahan ummat masa kini dan minhaj yang
berorientasi kepada perubahan dan pembentukan ummat.
Amal jamai
Penjelasan

Amal jamai ini merupakan sunnahnya mahluk hidup terhadap perlaksanaan aktiviti
kehidupan untuk meneruskan kehidupannya secara sempurna sebagai mahluk. Tanpa
amal jamai, maka masalah tidak akan diselesaikan dan dawah semakin terbantut.
Keadaan yang membawa kepada dawah amal jamai mesti menjalnkan prinsip-prinsip
Islam dengan dai atau ahli yang mempunyai berbagai kesamaan aqidah, fikrah dan amal.
Sunatullah beramal jamai ini dapat dilihat bagaimana semut beramal jamai, burungburung yang hidup bersamaa, pookok dan juga lam semesta dengan usrah bumi, bulan,
mars, matahari dan beberapa planet lainnya seperti Pluto senantiasa berjamaah dan
beramal jamai dengan pusingan yang saling berkaitan dan taawum diantaranya. Dalam
keadaan ini matahari sebagai masul yang bertanggung jawab dan planet ynag menjadi
pusat bagi planet di sekitarnya.
Ringkasan
a. Penyakit ummat pangkalnya adaah: infiradiyah: 1. Secara maknawiyah(mentl): emosional,
berorientasi tookoh, merasa hebat, merendahkan orang lain. 2. Secara aktivi: asal-asalan,
parsial, sebahagian-sebahagian, tradisional, tambal sulam.
b. Diilaj dengan amal jamai melalui : kesedaran yang bersumber dari pengetahuan,
brorientasi Islami, rendah hati, adil, menyeluruh. Modern, konsep dan minhaji merubah
secara total.
Sasaran
b. Memahami permasalahan umat Islam yang dihadapi seorang dai dan dapat
menyebutkan penyebab
c. Memahami bahawa tarkiz dari penyelesaian permasalahan tersebut adalah
membentuk syakhsiyah Islamiyah dan umat Islam
d. Menyedari peranan sikap komitmen terhadap akhlak dan tsaqafah Islamiyah
dalam membentuk syakhsiyah Islamiyah mutakamilah
Sinopsis
Setelah perbincangan masalah umat di dalam dawah yang memfokuskan infiradi sebagai
bahagian penting dan isu utama di dalam keadaan dawah saat ini. Persoalan dawah
yang berlaku secara umumnya da[at dibahagikan kepada persoalan yang senantiasa ada
pada manusia dan mungkin berterusan ada kerana perkara ini tidak mengkin terlepas dari
keadaan dawah secara umumnya. Beberapa keadaan ini adalah di sebabkan kerana
kejiwaan manusia dengan kecenderungannya, watak, syahwat dan instink.
Sedangkan persoalan berikutnya adalah berkaitan dengan persoalan semasa yang juga
bergantung kepada keadaan tempatan negara Islam tersebut berada seperti persoalan
yang di sebabkan oleh sisa-sisa masa penyelewengan seperti: dengan raja/penguasa
dictator, adanya kebaikan yang berpenyakit, peninggalan para penyeru ke neraka
jahanam, bekas penjajah yang meninggalkan hokum sampai ditinggalkannya sholat.
Perkara-perkara diatas menyebabkan kaum muslimin jahil terhadap Islam. Persoalan
lainnya adalah penyakit-penyakit hasil penjajahan seperti: wujudnya berbagai lembaga
kekufuran, akibat penjajahan yang akhirnya keterbelakangan iptek, masyarakat Islam
yang cara berfikirnya salah, kejiwaan ummat yang salah seperti rendah diri. Keadaan ini
menyebabkan adanya dominasi musuh-musuh terhadap ummat. Kemudian persoalan
lainnya yang wujud adalah terdapatnya kekuatan yang menantang seperti: musuh yang
menyusn aktivitinya dengan perencanaannya, dengan penyusunannya dan dengan
sarananya yang canggih. Mereka melkukan perang jahiliyah yang tersusun dengan

rapi.Akibatnya ummat Islam seperti buih(hadist) yang ringan timbangannya dan


mengikut arus.
Jalan keluar dari masalah yang dihadapi ummat demikian adalah mesti betul-betul
bersedia dan berdawah secara serius. Beberapa jalan keluarnya adalah muslim mesti
memiliki ilmu pengetahuan, melaksanakan pembinaan/tarbiyah dan juga jihad.
Penumpuan jihad hendaknya membangun syakhsiyah Islamiyah.
Hasyiah
1.Persoalan ummah
Syarah
e.
Persoalan ummah disebabkan kerana dawah yang tidak berjalan atau kurang berkesan.
Dawah dan jihad ini adalah sebagai penyokong dan atap bagi akhlak dan ibadah yang akan di
bangun secara baik sehingga rumah Islam ini dapat di bangun secara baik Tanpa dawah maka
permasalahan akan bermunculan secara bertahap dan kemudian memuncak keatas diri ummat
Islam. Masalah ummat kerana dawah tidak berkesan tidak di sebabkan oleh permasalah
pembawa dawah itu sendiri yang senantiasa ada mengiringi dawah dan persoalan yang di
sebabkan oleh keadaan semasa sebagai respon dan kesan keadaan sebelumnya dan keadaan
akan dating.
f.
Persoalan yang senantiasa ada
Syarah
g.
Persoalan yang selalu muncul adalah persoalan mengnai manusia, persoalan ini selalu ada
selama manusia ini tetap hidup dan bersama dawah. Dari zaman Nabi Adam hingga sekarang,
keadaan manusia adalah isu permasalahan utama yang tidak pernah habis dan tak kunjung
padam.Masalah yang perlu dihadapi adalah bagaimana kita menghadapi keadaan manusia ini
dengan baik dan dapat mengatasi pernasalahan sebagai sarana meningkatkan keupayaan dan
ketahan diri. Beberapa persoalan manusia ini adalah masalah kejiwaan manusia yang unik dan
mudah berubah mengikuti keadaan dan suasana, kecenderungan peribadi ke arah tertentu,
masalah watak yang beragam, pengaruh syahwat dan keadaan instink manusia.
h.
Persoalan kontemporer
Syarah
i.
Keadaan semasa yang merupakan masalah yang ada pada reality saat ini berdasarkan
kepada persoalan-persoalan sebelumnya seperti akibat dari sisa masa penyelewengan, penyakit
dari penjajah dan adanya kekuatan yang menantang. Dari permasalahn ini akan mewarnai
bagaimana keadaan dan masalah ummat sekarng ini. Pertimbangn kepada isu semasa ini
merupakan suatu yang penting bagi menjalankan dawah yang benar dan baik di tengah kancah
perjuangan yang banyak dipengaruhi banyak factor.
4. Sisa masa penyelewengan
Syarah

Sebahagian dari negara dan masyarakat Islam barulah lepas dari keadaan yang dikuasai
oleh dictator yang kejam dan raja yang tidak menjalankan Islam, juga berbagai keadaan yang
muncul sebelum seperti pengaruh aliran sesat atau dawah yang membawa kehancuran seperti
dawah yang berorientasikan kepada jihad senjata, dawah sebelumnya yang membawa kesan dan
imej yang negatif, dan kekuasaan yang menjadikan muslim tidak mengerjakan amalan Islam
termasuk sholat.

Persoalan manusia yang selalu menyertai dawah ini dan persoalan semasa akan
menjadikan ummat bodoh kepada Islam.
5.Penyakit akibat penjajahan

Syarah
Penyakit yang juga diambil kira sebagai sebab munculnya suatu kekalahan dan
kehancuran Islam adalah berbagai lembaga-lembaga kekufuran seperti mahkamah, hokum
jahiliyah, system pentadbiran dan juga berbagai aturan yang dilembagakan seperti industrial
court; penjajah juga meninggalkan keterbelakangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang
sengaja diciptakan oleh penjajah sehingga menjadikan umat semakin bodoh; penjajah juga
menjadikan ummatsalah berfikir atau mempunyai pemikiran yang tidak betul dan kejiwaan
yang menyertainya tidak normal seperti rasa rendah diri dan tidak percaya diri.
Keadaan ini menjadikan ummat Islam di dominasi oleh musuh-musuh Islam.
6.Kekuatan yang menentang
Syarah

Kekuatan-kekuatan yang menentang terhadap dawah Islam sangat banyak di dalam


masyarakat sekuler saat ini. Kepentingan-kepentingan sekuler merasa tidak terjaga apabila Islam
berjaya.Keinginan hawa nafsu mereka tidak akan tersalurkan dengan tegaknya dawah Islam
sehingga mereka berusaha mati-matian menentang kekuatan Islam dan memadamkan dawah
Islam. Kekuatanyang menentang ini dirancang dengan perencanaannya dan sarana yang
bak.Mereka melakukan perang jahiliyah yang disusun rapi.

Akibat kekuatan ini adalah ummat Islam seperti buih yang ringan timbangannya dan
mengikuti arus.
7.Jalan keluar
Syarah

Jalankeluar dari permasalahan ini adalah masyarakat muslim mesti berilmu sehingga
dengan ilmu ini tidak akan terpengaruh sesat dan umat Islam mempunyai benteng yang kuat.Ilmu
yang benar tsaqafah yang luas perlu dipelihara dan diamalkan dengan menjalankan tarbiyah atau
pembinaan. Kemudian jihad menjadi penegak dan pemeliharaan masalah walaupun demikian jihad
yang dimaksudkan adalah lebih kepada dawah untuk membangun syaksiyah Islamiyah.
Ringkasan dalil

Persoalan dawah :1. Persoalan yang senantiasa ada : kejaiwaan manusia dengan
kecenderungan, watak, syahwat dan instink. 2. Persoaalan semasa:A.sisa-sisa mesa
penyelewengan dengan:Raja/penguasa dictator, kebaikan yang berpenyakit, para penyeru ke
neraka jahanam, ditinggalkannya hukumsampai ditinggalkannya sholat. Dua perkara diatas
menyebabkan kaum muslimin jahil terhadap Islam. B. penyakit penyakit hasil penjajahan :
berbagai lembaga kekufuran, keterbelakangan iptek, cara berfikir yang salah, kejiwaan yang
salah. Hal ini menyebabkan adanya dominasi musuhh-musuh terhadap ummat. C. Kekuatan yang
menantang: dengan perencanaannya, dengan penyusunannya dan dengan sarananya. Mereka
melakukan perang jahiyah yang tersusun rapi.

Akibat ummat Islam seperti buih(yang ringan timbangannya dan mengikuti arus.

Jalan keluarnya adalah ilmu pengetahuan, pembinaan/tarbiyah: dan jihad. Penumpuan


jihad hendaknya membangun syakhsiyah Islamiyah.

Anda mungkin juga menyukai