Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji berserta syukur Kami serahkan kehadiran Allah swt yang telah
menciptakan manusia beserta alam dan isinya. Shalawat dan salam juga Kami sanjung
sajikan kepangkuan junjungan alam Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa ummat
manusia dari alam yang tidak berilmu pengetahuan ke alam yang berilmu pengetahuan,
seperti sekarang ini. Serta para sahabat yang telah mendahului
Akhirnya kami dapat mewujudkan satu karya tulis yang berbentuk makalah ini untuk
memenuhi mata kuliah Akuntansi Sektor Publik
Kami menyadari sebagai manusia dalam penyusunan makalah ini masih sangat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, besar harapan Kami mendapat masukan, saran dan
kritikan dari pembaca karya tulis ini. Semoga makalah ini dapat memberi solusi bagai
permasalahan perekonomiaan di Indonesia serta dapat bermanfaat bagi pembaca dari karya
tulis ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat dilakukan paling
tidak melalui dua mekanisme, pertama melalui mekanisme pasar (market mechanism), dan
kedua melalui mekanisme birokrasi (bureaucratic mecahnism). Dengan sejumlah kondisi
yang disayaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat mendorong
pemakaian sumber daya yang efisien. Namun, kegagalan pasar (market failures) terjadi juga
dalam mengalokasikan sejumlah barang dan jasa. Penyebabnya adalah karena adanya public
goods beserta ekternalitasnya. Jenis barang dan jasa inilah, beserta sejumlah mixed goods
yangdidistribusikanmelaluimekanismebirokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Anggaran merupakan pernyataan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode
tertentu yang diukur dalam ukuran financial. Penganggaran adalah proses atau metoda untuk
mempersiapkan suatu anggaran. Penganggaran dalam suatu organisasi merupakan suatu
politik. Anggaran sektor publik merupakan instrument akuntabilitas atas pengelolaan dana
public dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang publik.
Penganggaran sektor public terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana tiaptiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Anggaran merupakan managerial plan for
actionuntuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi. Aspek aspek yang harus tercakup
dalam anggaran sektor public meliputi :
1.
Aspek perencanaan
2.
Aspek pengendalian
3.
B.
2.
Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana.
C.
D.
b.
Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi
dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
d.
g.
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja
secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
h.
Masyarakat, LSM, Perguruan tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat
dalam proses penganggaran public.
E.
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva
tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya.
F.
Anggaran public harus mendapatkan otorisasi dari legislative terlebih dahulu sebelum
eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
b.
Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
c.
Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum (general
fund).
d.
Nondiscretionary appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislative harus termanfaatkan secara ekonomis,
efisien, dan efektif.
e.
Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodic, dapat bersifat tahunan maupun
multitahunan.
f.
Akurat
Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan.
h.
Diketahui public
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
2.
3.
Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu aspek penganggaran, aspek
akuntansi, aspek pengendalian , dan aspek auditing.
dapat berjalan lancar maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan
pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis. Pada dasarnya terdapat beberapa
jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis
besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar yaitu anggaran
tradisional/anggaran konvensional dan pendekatan new public management.
J. ANGGARAN TRADISIONAL
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara berkembang
dengan tujuan utama adalah pada pengawasan dan pertanggungjawaban terpusat. Terdapat 2
ciri dari pendekatan ini yaitu penyusunan di dasarkan atas pendekatanincrementalism dan
struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-time.
Incrementalism merupakan sutau pendekatan yang hanya menambah atau mengurangi jumlah
rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun
sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan
tanpa dilakukan kajian yang mendalam.
Line Time budget didasarkan atas dasar sifat(nature) dari penerimaan dan pengeluaran. Sifat
ini tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang
telah ada dalam struktur anggaran , walaupun sebenarnya tidak relevan. Penyusunan
anggaran dengan menggunakan struktur line-time dilandasi alasan adanya orientasi sistem
anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.
Ciri lain dari pendekatan tradisional yaitu bersifat spesifikasi, tahunan dan menggunakan
prinsip anggaran bruto.
Dilihat dari berbagai sudut pandang, metode penganggaran tradisional memiliki beberapa
kelemahan antara lain ;
1.
Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana
pembagunan jangka panjang.
2.
Pendekatan incrementa menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti
secara penuh efektifitasnya.
3.
4.
Sekat-sekat antara departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan
sulit dicapai.
5.
6.
7.
Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang tidak memadai
menyebabkan lemahnya prencanaan anggaran
8.
Persetujuan anggaran yang terlamba, sehingga gagal memberikan mekanisme
pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai, seperti seringnya dilakukan revisi anggaran dan
manipulasi anggaran.
9.
Aliran informasi (system informasi financial) yang tidak memadai yang menjadi dasar
mekanisme pengendalian rutin, mengindentifikasi masalah dan tindakan.
Komprehensif/komperatif
b.
c.
d. Berjangka panjang
e.
f.
g.
h.
L. ANGGARAN KINERJA
Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam
anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolak ukur
yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran
pelayanan public, anggaran dengan pendekatan kinerja menekankan konsep value for money
dan pengawasan atas kinerja output, pendekatan ini cendrung menolak pandangan anggaran
tradisional yang menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan campur tangan pemerintah dan
menyalagunakan kedudukan mereka dan cendrung boros (over spending). Menurut
pendekatan kinerja, dominasi pemerintah akan dapat diawasi dan dikendalikan melalui
penerapan internal cost awareness, audit keuangan dan audit kenerja, serta evaluasi kinerja
eksternal, dengan kata lain pemerintah dipaksa bertindak berdasarkan cost minded dan harus
efisien. System anggaran kinerja system yang mencakup penyusunan program dan tolak ukur
kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran.
1.
Indentifikasi unit-unit keputusan, zero based budgeting (ZBB) merupakan system
anggaran yang berbasis pusat pertanggungjawaban sebagai dasar perncanaan dan
pengendalian anggaran, suatu unit keputusan merupakan kumpulan dari unit keputusan level
yang lebih kecil. Setelah dilakukan indentifikasi unit-unit keputusan secara tepat, tahap
berikutnya adalah menyiapkan dokumen yang berisi tujuan unit keputusan dan tindakan yang
dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2.
Penentuan paket-paket keputusan. Paket keputusan merupakan gambaran komprehensif
mengenai bagian dari aktivitas organisasi atau fungsi yang dapat dievaluasi secara individual.
Secara teoritis paket-paket keputusan dimaksudkan untuk mengindentifikasi berbagai
alternative kegiatan untuk melaksanakan fungsiunit keputusan dan untuk menentukan
perbedaan level usaha pada tiap-tiap alternative.terdapat dua jenis paket keputusan yaitu 1)
paket keputusan yang bersifat smutualy exclusive adalah paket-paket yang memiliki fungsi
yang sama. 2) paket keputusan incremental, paket ini merefleksikan tingkay usaha yang
berbeda (dikaitan dengan biaya) dalam melaksanakan aktifivas tertentu.
3.
Meranking dan mengevaluasi paket keputusan. Tahap ini merupakan jembatan untuk
menuju proses alokasi sumber daya antara berbagai kegiatan yang berbeda diantaranya sudah
ada dan lainnya baru sam sekali.
Keunggulan ZBB yaitu:
1.
Jika zbb dilaksanakan dengan baik maka dapat mengasilkan alokasi sumber daya secara
lebih efisien.
2.
3.
4.
5.
6.
Merupakan cara sistematis untuk menggeser status quo dan mendorong organisasi
untuk selalu menguji alternative aktivitas dan pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran.
2.
3.
4.
Masalah yang besar yang dhadapi zbb adalah pada proses meranking dan merivew
paket keputusan
5.
Untuk melakukan perankingan paket keputusan dibutuhkan staf yang memiliki keahlian
yang mungkin tidak dimiliki orentasi
6.
Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus
masuk dalam anggaran
7.
Menentukan tukuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas.
2.
Mengindentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3.
Mengevaluasi berbagai alternative program dengan menghitung cost-benefit dari
masing-masing program.
4.
Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil.
5.
2.
Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan dating
karena PPBS berorientasi pada masa depan.
3.
4.
Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternative program, yang meliputi
(a) indentifikasi tujuan (b)indentifikasi secara sistematik alternative program untuk mencapai
tujuan. (c) estimasi biaya total dari masing-masing alternative program dan (d) estimasi
manfaat (hasil) yang ingin diperoleh dari alternative program.
3.
Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya ( costconsciousness/cots awareness) dalam perencanaan program
4.
Lintas departemen sehinga dapat meningkatkan komunikasi, kordinasi, dan kerja sama
antara departemen.
5.
Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapain tujuan
organisasi.
6.
PPBS menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong alokasi sumber daya
secara optimal.
2.
Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membutuhkan
teknologi yang canggih.
3.
4.
PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan manusia
yang kompleks.
5.
PPBS merupakan teknik anggaran yang statiscally oriented, staststik hanya dapat untuk
mengukur beberapa program tertentu saja.
6.
P.
BAB III
KESIMPULAN
Terdapat dua pendekatan dalam penyusunan angaran sektor publik, yaitu pendekatan
tradisional dan pendekatan New Public Management. Pendekatan NPM dimaksudkan untuk
mengatasi kelemahan dari sistem tradisional. Anggaran dengan pendekatan NPM terdiri dari
beberapa jenis, yaitu anggaran kinerja, ZBB, dan PPBS. Anggaran dengan pendekatan NPM
sangat menekankan pada konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output.
Perubahan dari sistem anggaran tradisional menuju sistem anggaran dengan pendekatan NPM
merupakan bagian penting dari reformasi anggaran. Reformasi anggaran sektor publik
dilakukan untuk menjadikan anggaran lebih berorientasi pada kepentingan publik dan
menekankan value for money. Beberapa jenis anggatan dengan pendekatan NPM, seperti
ZBB, PPBS, dan Anggaran Kinerja perlu dikaji lebih mendalam sebelum diaplikasikan,
karena pada masing-masing jenis anggaran tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan.
Penerapan sistem anggaran juga perlu mempertimbangkan aspek sosial, kultural, dan
kesiapan teknologi yang dimiliki oleh pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA