Anda di halaman 1dari 3

Cara Budidaya Kelapa Hibrida

Kelapa merupakan salah satu jenis tanaman tropis dengan kegunaan yang sangat
beragam. Masyarakat Indonesia tentu sudah sangat akrab dengan beragam
penggunaan bagian dari pohon kelapa tidak hanya dari buahnya melainkan juga
bagian tanaman kelapa yang lain misalnya batang, daun, serta bunga kelapa. Tidak
bisa dipungkiri bahwa kelapa merupakan salah satu komoditas yang penting dalam
industri dunia sehingga perkebunan kelapa merupakan salah satu bisnis yang
sangat menjanjikan.

Gambar Kelapa Hibrida


Untuk memaksimalkan produksi kelapa, pekebun tentu harus memilih jenis kelapa
yang sesuai dan kelapa hibrida merupakan pilihan yang tepat untuk mendapatkan
panenan buah kelapa yang jauh lebih banyak dan berkualitas. Tentu pemilihan
kelapa hibrida sebagai komoditas perkebunan tidak akan berjalan baik tanpa cara
budidaya yang sesuai sehingga pertumbuhan kelapa bisa lebih optimal pula.
Banyak produksi kelapa Indonesia yang berasal dari pohon kelapa tua yang tidak
begitu produktif lagi sehingga peremajaan perlu dilakukan untuk meningkatkan
produksi buah kelapa setiap tahunnya. Dari sekian banyak pemanfaatan buah

kelapa yang bisa dilakukan, pemanfaatan buah menjadi kopra merupakan salah
satu hal umum yang dilakukan di banyak perkebunan kelapa dan memang kopra
merupakan komoditas yang sangat penting dalam berbagai jenis industri mulai dari
industri minyak hingga industri kosmetik.

Peremajaan
Untuk peremajaan tanaman kelapa yang sudah tua dan tidak lagi produktif, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya adalah umur pohon kelapa itu
sendiri. Tanaman kelapa yang berumur lebih dari 50 tahun dengan tinggi lebih dari
15 meter merupakan tanaman kelapa yang sudah layak untuk diremajakan dengan
tanaman baru. Pohon kelapa yang memproduksi kurang dari tiga butir kelapa setiap
tahun yang berarti hanya menghasilkan 0,5 ton kopra per hektar juga perlu
diremajakan.

Pembibitan
Untuk pembibitan sendiri, pekebun sebaiknya memilih bibit kelapa hibrida jenis
unggul agar produksi buah lebih cepat dan optimal. Persiapan benih dilakukan
secara bertahap selama 5-12 bulan sebelum masa tanam yang ditentukan. Bibit
yang siap dipindahkan ke lahan tanam adalah bibit yang sudah berusia 5-8 bulan.

Pembuatan Lubang Tanam


Ajir dipasang sepanjang pematang sebagai penanda untuk pembuatan lubang
tanam

sesuai

dengan

jarak

tanam

yang

sudah

ditentukan.

Dalam teknik

budidaya kelapa hibrida, jarak tanam yang ideal adalah 5 x 6 meter atau 4 x 7
meter. Lubang tanam digali satu bulan sebelum penanaman bibit dengan ukuran 40
x 40 x 50 cm. Ukuran lubang tanam ini bisa disesuaikan dengan berat tanah.

Penyesuaian Lubang Tanah


Tanah yang lebih berat membutuhkan lubang tanam yang lebih besar sebaliknya
tanah yang lebih ringan membtutuhkan ukuran lubang tanam yang lebih kecil.
Sebelum bibit bisa ditanam, 2-4 minggu sebelumnya lubang tanam tersebut perlu
ditimbun dengan campuran tanah dan 20 kg pupuk organik maupun pupuk lain

sesuai kebutuhan. Barulah bibit bisa ditanam di lubang tanam tersebut dengan cara
tanam sedalam 10 cm dari permukaan tanah.

Pemeliharaan Tanaman
Gulma merupakan gangguan besar bagi tanaman kelapa hibrida sehingga
dalam teknik menanam kelapa hibrida yang baik, pengendalian gulma perlu
dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Gulma perlu dikendalikan
setiap dua bulan dengan radius satu meter untuk tanaman kelapa yang masih
muda dan radius dua meter untuk tanaman kelapa dewasa.

Pemupukan
Dalam setiap detail cara menanam kelapa hibrida, ada beberapa pemupukan yang
diperlukan, tetapi pemupukan ini hanya dilakukan selama dua kali dalam satu
tahun. Pemupukan dilakukan pada awal dan akhir musim penghujan dengan jumlah
pemberian masing-masing pohonnya 100-400 gram pupuk TSP, 500-700 gram
pupuk urea, dan 600 gram 1 kg KCL. Ada tips yang tidak boleh dilupakan yakni
pemberian pupuk secara melingkar dengan radius satu meter dari tanaman kelapa
yang masih muda dan radius dua meter untuk tanaman dewasa sedalam 15
sentimeter.

Pengendalian Hama dan Penyakit


Pekebun juga perlu awas terhadap serangan beberapa hama pengganggu seperti
cendawan Phytophthora yang menyebabkan penyakit busuk tanaman dan bisa
dikendalikan dengan fungisida Alliete yang diinjeksikan lewat akar. Selain itu, ada
pula hama kumbang penggerek pucuk yang bisa dikendalikan secara alami dengan
cendawan Baculvirus dan Metharizium.

Anda mungkin juga menyukai