Anda di halaman 1dari 24

MT-404

MANAJEMEN OPERASI
KEPELABUHAN DAN ASDP
Hartati M. Pakpahan, MT
Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia
E-mail: medipakpahan@yahoo.com

Tambatan Secara Umum


Secara umum tingkat pemakaian dermaga juga dapat dihitung dengan persamaan:

dengan:
BOR : berth occupancy rate


=
100%

Vs

: jumlah kapal yang dilayani (unit/tahun)

St

: service time (jam/hari)

: jumlah tambatan

waktu efektif : jumlah hari operasional efektif pelabuhan dalam setahun

Berth Throughput (BTP) Terpasang


BTP terpasang adalah kemampuan dermaga untuk melewatkan arus peti kemas, yang dihitung dengan rumus:

= + 10%

=
dengan:
BTP

: berth throughput (m3, ton, box, atau TEUs/m/tahun)

: jumlah hari kerja dalam satu tahun (hari)

BOR : berth occupancy ratio (%)


J

: jam kerja per hari

: jumlah gang dalam satu waktu

: Produktivitas B/M (m3, ton, box atau TEUs/jam)

L1

: panjang dermaga untuk satu kapal

Loa

: panjang kapal (m)

Kapasitas Terpasang Dermaga


Kapasitas terpasang dermaga adalah kemampuan dermaga untuk dapat menerima
arus bongkar muat peti kemas, yang dihitung dengan rumus:

dengan:
KD
: kapasitas dermaga (TEUs, ton, m3, box)
L
: panjang dermaga (m)
BTP : berth throughput (TEUs, ton, m3, box/m/thn)
n
: faktor konversi (mengubah satuan box ke TEUs, yaitu 1 box = 1,7 TEUs)

Latihan
Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) dengan fasilitas dan data berikut:

1.

2.

Dermaga:
Panjang

: 345 m

Jumlah tambatan

:2

Lapangan penumpukan
Luas

: 7,77 ha

Kapasitas : 194.250 TEUs/tahun

3.

Produktivitas
Waktu efektif

: 365 hari

Jam kerja

: 24 jam

Jumlah gang kerja : 2 gang

Data kapal yang datang berlabuh di TPKS dapat dilihat pada tabel berikut:
Panjang Kapal (m)

Jumlah Kapal (unit)

50 - 75

75 - 100

100 125

12

125 150

150 175

175 - 200

Hitung:
a. BOR, jika not operating time adalah 20% dari waktu efektif bongkar muat
b. Kapasitas terpasang terminal peti kemas
c. Prediksi arus kapal dan arus peti kemas pada tahun 2010, 2015, 2020, dan 2025. Selidiki
kemampuan terminal peti kemas. Hitung juga kebutuhan tambatan dan panjang dermaga yang
dibutuhkan.

Tabel Pertumbuhan Arus Kapal dan Arus Peti Kemas


Tahun

Arus Kapal
(unit)

Arus PK
(TEUs)

Kapasitas Peralatan
(box/jam)

1995

293

103.849

1996

344

126.421

10

1997

382

158.026

11

1998

465

212.766

14

1999

692

248.496

14

2000

798

266.753

16

2001

826

272.611

17

2002

792

315.071

18

2003

695

323.398

20

2004

676

355.009

21

2005

727

353.675

22

2006

750

370.108

23

2007

701

385.095

23

2008

601

373.644

24

Langkah-langkah (1/2)
1.

Menghitung BOR:

2.

Hitung rata-rata TEUs/kapal untuk tiap tahun (kapasitas kapal)


Konversi kapasitas (box/jam) menjadi kapasitas (TEUs/jam)
Hitung service time:
=

Hitung BOR:

(1 + 0,2)

=

Menghitung kapasitas terpasang:


100%

Hitung BTP, BTP per tambatan, BTP per panjang dermaga


Hitung panjang kapal rata-rata:
=

Hitung BTP terpasang

Hitung kapasitas dermaga terpasang

Langkah-langkah (2/2)
3. Memprediksi arus kapal dan arus peti kemas:
o Gunakan analisis regresi yang ada dalam software Microsoft Excel untuk
o
o
o
o

menemukan persamaan regresi arus kapal dan arus peti kemas.


Berdasarkan persamaan regresi tersebut, perkirakan arus kapal dan arus peti
kemas pada tahun rencana 2010, 2015, 2020, dan 2025.
Hitung BOR dengan cara yang sama seperti sebelumnya.
Perhatikan tahun dimana nilai BOR sudah mencapai nilai BOR yang
direkomendasikan UNCTAD.
Berikan rekomendasi untuk meningkatkan nilai BOR.

Shed Occupancy Ratio (SOR)


Rasio pemakaian gudang (SOR) adalah ukuran proporsi kapasitas terpakai
gudang terhadap kapasitas gudang (holding capacity) tersedia dalam satu satuan
waktu.

Holding capacity adalah total muatan dalam satuan ton dapat ditempatkan di
gudang dalam keadaan penuh.

Yard Occupancy Ratio (YOR)


Rasio pemakaian lapangan penumpukan (YOR) adalah ukuran proporsi
kapasitas (holding capacity) lapangan terpakai terhadap kapasitas lapangan
tersedia dalam satu satuan waktu.

Contoh Perhitungan
1. Jikalau satu gudang dapat menampung hingga penuh 4.000 ton barang dan
diketahui pada hari atau beberapa hari tertentu tanpa perubahan isi gudang
dilaporkan 3.600 ton, maka rasio pemakaian gudang (SOR) itu adalah:
.
.

Contoh Perhitungan
2. Sebidang lapangan (gudang terbuka) diketahui panjang 120 meter, lebar 60 meter,
dan luas lantai yang dapat digunakan menimbun barang 52% dengan tinggi
maksimum diizinkan 3 meter. Apabila diketahui ketika dilakukan observasi
lapangan memuat 2.106 ton barang yang heterogen namun stacking factor rata-rata
dilaporkan 3,2 m3/ton, hitunglah rasio pemakaian lapangan.

.
.

Cargo Handling/Terminal
Service
Bongkar Muat Barang Umum (General Cargo)

Pekerjaan Bongkar Muat


1. Bongkar Muat Secara Langsung Ke Truck (Truck Losing)
Pembongkaran ataupun pemuatan dengan cara truck lossing hanya dilakukan terhadap

barang-barang tertentu, misalnya barang berbahaya yang tidak boleh ditimbun di gudang/
lapangan dan barang strategis, misalnya beras, gula, semen dan lain-lain.

Sekarang cenderung menggunakan truck lossing karena biaya B/M lebih murah, tetapi

akibatnya kapal bertambat lebih lama dan biaya di pelabuhan menjadi lebih tinggi dan juga
performansi atau kinerja akan lebih jelek.

2. Bongkar Muat Melalui Penimbunan


Barang-barang sebelum dimuat, terlebih dahulu ditumpuk di gudang atau lapangan

penumpukan dan disusun sedemikian rupa agar sesuai dengan rencana urutan pemuatan.

Urutan pemuatan diperlukan untuk memudahkan pembongkaran di pelabuhan tujuan dan

untuk kepentingan stabilitas kapal, penyusunan berat muatan dalam palka harus seimbang.

Selama ini pemuatan atau pembongkaran melalui penimbunan ternyata lebih cepat

dibanding dengan truck losing yang sering mendapat hambatan, misalnya jumlah truck kurang
atau terlambat karena lalu lintas padat.

Bongkar Muat Barang Umum (General Cargo)


Truck Losing

Bongkar Muat Melalui Penimbunan

Pekerjaan Bongkar Muat


Di Indonesia pekerjaan bongkar muat dari dan ke kapal dilakukan oleh
perusahaan bongkar muat badan hukum Indonesia yang khusus didirikan
untuk menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan bongkar muat barang
dari dan ke kapal.

Pelaksanaan pembongkaran atau pemuatan sebagian besar dilakukan oleh


tenaga kerja bongkar muat (TKBM) yang dikelola oleh koperasi tenaga kerja
bongkar muat atau Koperasi TKBM yang ada di tiap pelabuhan.

Pekerjaan Utama Perusahaan Bongkar Muat


1. Pekerjaan stevedoring yaitu pekerjaan yang membongkar dari dek atau palka kapal ke
dermaga, tongkang, truck atau memuat ke dek atau ke dalam palka kapal dengan
menggunakan derek kapal ataupun derek darat.

2. Pekerjaan cargodoring yaitu pekerjaan mengeluarkan dari sling ke atas dermaga, mengangkut

dan menyusun ke dalam gudang lini I atau ke lapangan penumpukan atau pekerjaan
sebaliknya, yaitu mengambil dari tumpukan di gudang lini I atau lapangan penumpukan lini
I dan mengangkat serta mengangkut ke dermaga dan memasukkan sling di atas dermaga.

3. Pekerjaan Receiving/Delivery yaitu pekerjaan mengambil dari timbunan dan menggerakkan


untuk kemudian menyusunnya di atas truck di pintu darat disebut delivery. Sedangkan
pekerjaan menerima barang dari atas truck di pintu darat untuk ditimbun di gudang atau
lapangan penumpukan lini I disebut Receiving.

Peralatan Bongkar Muat


Deck Crane/ Derek Kapal

Output Kapal ditentukan oleh:


1. Kecepatan operasi crane/derek
Diukur dengan waktu derek menjalani putaran/siklus pergi pulang dari/ke palka,
yang disebut hook cycle time.

2. Daya jangkau (outreach) crane/derek


Jangkauan derek berpengaruh langsung terhadap kecepatan.

3. Daya angkat (lifting) crane/derek


Daya angkat adalah kekuatan crane/derek mengangkat beban per siklus secara
aman.

SHIP OPERATION

Contoh Perhitungan
Contoh 1:
Dalam suatu operasi kapal diketahui waktu siklus ganco (hook cycle time) 4 menit
dan rata-rata angkatan per siklus 2 ton. Hitunglah berapa output kapal per jam.
Hitungan:

Contoh Perhitungan
Contoh 2:
Pada suatu operasi kapal dengan menempatkan 3 gang TKBM per shift @7
jam, diketahui rata-rata waktu siklus ganco dan angkatan per siklus masingmasing 3,5 menit dan 1,5 ton. Hitunglah output per shift.
Hitungan:

Latihan
1. Jika dalam suatu operasi kapal diketahui output kapal 720 ton per shift @ 8
jam yang dikerjakan 3 gang TKBM dengan rata-rata angkatan 2 ton per
siklus. Hitunglah berapa rata-rata waktu siklus ganco.

Jawaban: 4 menit/siklus

2. Hitunglah output kapal per hari jikalau pelaksanaan operasi oleh 2 gang
TKBM dalam 3 shift @ 7 jam pada shift 1 dan 2, dan @ 5 jam pada shift 3.
Diketahui pula output kapal 15 ton per jam.

Jawaban: 570 ton

Anda mungkin juga menyukai