Merupakan tata cara pemberian informasi dan edukasi kepada
pasien dan keluarga pasien
Tujuan
1. Memastikan semua pasien mengetahui tentang informasi
dan pendidikan yang seharusnya diketahui oleh pasien tentang pengobatan yang diperoleh 2. Memastikan keluarga pasien ikut serta dalam pengambilan keputusan terhadap semua tindakan yang diberikan kepada pasien 3. Memastikan tentang semua pendidikan dan informasi yang kepada pasien dan keluarga dapat dimengerti Bahwa dalam memberikan pendidikan bagi pasien dan keluarga, maka seluruh petugas yang memberikan edukasi harus melakukan hal-hal di bawah ini : a. Asesmen 1. Sebelum melakukan edukasi petugas melakukan pengkajian edukasi pasien dan keluarga pasien seperti keyakinan dan nilai-nilai budaya pasien dan keluarga 2. Sebelum melakukan edukasi petugas menilai kemamnpuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan 3. Petugas menilai hambatan emosional dan motivasi pasien dan keluarga saat itu 4. Petugas mengkaji keterbatasan fisik dan kognitif 5. Petugas juga menilai kesediaan pasien untuk menerima informasi b. Penyampaian informasi dan edukasi 1. Setelah melakukan penilaian/penngkajian terhadap pasien yang bersedia mereima informasi dan edukasi petugas lalu memberikan edukasi dan informasi secara lisan 2. Bila petugas menemukan hambatan fisik (tuna rungu / tuna wicara) maka petugas memberikan leaflet kepada pasien dan memberikan informasi kepada keluarga tersebut 3. Jika petugas mendapatkan hambatan emosional pasien maka komunikasi dilakukan dengan cara memberikan materi edukasi dengan mengarahkan pasien untuk membaca leaflet, bila pasien tidak mengerti akan edukasi maka pasien diarahkan untuk bertanya pada custumer care
Kebijakan Prosedur
c. Verifikasi
Ditetapkan Direktur:
1. Apabila saat pemberian edukasi kondisi pasien dalam
keadaan baik dan sehat maka petugas melakuka verifikasi tentang edukasi yang diberikan secara lisan 2. Apabila saat pemberian edukasi pasien mengalami hambatan fisik maka verifikasi dilakukan kepada pihak keluarga pasien dengan menanyakan kembali edukasi yang diberikan 3. Apabila pada saat pemberian edukasi pasien mengalami hambatan emosional maka verifikasi dilakukan melalui telepon atau petugas datang angsung ke kamar pasien setelah pasien tenang.