BUMI
UNTAD
YUDI HERMANTO
G 101 12 026
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2015
KATA PENGANTAR
Selaku umat yang beragama sepatutnya kita panjatkan syukur kehadirat Allah
SWT, karena dengan
menyusun dan menyelesaikan makalah ini, tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Selaku umat muslim sepatutnya kita bersalawat kepada junjungan
alam nabi besar Muhammad SAW, berkat beliaulah kita menuju ke kehidupan
dijalan ridho Allah seperti yang kita rasakan saat ini. Ucapan terima kasih penulis
ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu hingga
terselesaikannya makalah ini.
Besar harapan kami, dengan adanya maklah ini, dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan wawasan tentang Bumi bagi pembacanya.
Wasalamualaikum wr,wb.....
DAFTAR GAMBAR
ii | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
DAFTAR ISI
1.2
1.3
Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4
Manfaat ..................................................................................................... 2
2.2
2.3
2.4
iii | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
2.6
Kesimpulan ............................................................................................. 26
3.2
Saran ....................................................................................................... 27
iv | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk:
1. Memhahami tentang bumi
2. Memehami pembentukan bumi
3. Mengetahui perkembangan bumi
4. Mengetahui sejarah perkembangan bumi
5. Mengetahui lapisan penyusun bumi
6. Memahami asal mula kehidupan dibumi
1.4 Manfaat
Terdapat beberapa manfaat dari makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan
tentang bumi, lapisan bumi, sejarah terbentuknya bumi, proses pembentukan
bumi, dan asal mula kehidupan dibumi. Selain menambah pengetahuan tentang
materi yang disajikan, makalah ini juga dapat dijadikan sebagai sumber bacaan
dan referensi untuk keperluan lain.
BAB II
PEMBAHASAN
terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses
terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel
Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut
Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang
kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini
membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat.
Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa
terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar
inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini
terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
B. Teori Planetisimal
Pada
awal
abad
ke-20, Forest
Ray
Moulton,
seorang
ahli
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918,
yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek,
sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat
matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut
yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya
massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi,
jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat,
maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh
matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut
akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang
besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar
itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom
ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.
Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari
tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini
berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,
sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif
lebih cepat.
D. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori
ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak
sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak
mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan
bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak
meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang
lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang
berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan
ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram
raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka
waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan
membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti,
kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang
terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalangumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu
membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap
hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan
bumi, yaitu:
P.Kuiper mengemukakan
bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram . Pusat piringan
adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi
promatahari adalah protoplanet.Pusat piringan yang merupakan protomatahari
menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan
tersebut menguap dan menggumpal menjadi planet planet.Dalam teorinya beliau
juga mengatakan bahwa tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa.
Kabut ini terdiri dari debu, es, dan gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya
sehingga bagian-bagian yang ringan terlempar ke luar, sedangkan bagian yang
berat berkumpul di pusatnya membentuk sebuah cakram mulai menyusut dan
perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah, akhirnya terbentuklah
matahari.
Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli
astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari
yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri
atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat
tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan
unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik
unsur unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi
membentuk palnet planet, termasuk bumi.
10 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
Teori
Whipple oleh
seorang
ahli
astronom
Amerika Fred
L.Whipple,
mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis
yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi
menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi
padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat
saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet planet.
Menurut seorang astronom asal inggris,pada pertengahan abad 20 yang
bernama Sir Fred Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut SteadyState.Teori steady-state menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga
dan kekal sepanjang masa. Dengan tujuan mempertahankan paham materialis,
teori ini sama sekali berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan
bahwa alam semesta memiliki permulaan. Mereka yang mempertahankan teori
steady-state telah lama menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan
justru meruntuhkan pandangan mereka (Puji 2014)
11 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
di
bagian
dalam
bumi
akibat
konduksi
panas,sehingga
Dalam teori ini dikatakan bahwa pada saat bola bumi mendingin maka terjadilah
proses pengerutan dan semakin menyusut.Kerutan-kerutan itulah sebagai
pegunungan,lipatan yang kita kenal sampai sekarang.Teori Descartes dan Suess
ini disebut teori kontraksi.
C. Teori Geosinklin
Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan
oleh Dana pada tahun 1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan
12 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
terjadinya endapan batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan
memanjang seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes.
Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi
mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim
sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence
(penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal
dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan
selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami
metamorfosa. Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat
menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga batuan
terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan vertikal akibat
gaya isostasi.
Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas
vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak
bisa dijelaskan dengan teori geosinklin. Pada intinya, golongan ilmuwan
menganggap bahwa gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertikal.
Artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah
tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.
13 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
14 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
ditemukan di beberapa
15 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh
lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang
bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa PraKambrium.
C. Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari kata Cambria nama latin untuk daerah Wales di Inggeris
sana, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari.
Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh
kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan
cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas
adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan
Artropoda (Trilobit).
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal
bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan.
Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua
kecil yang terpisah.
D. Zaman Ordovisium (500 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang
belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul
16 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
17 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau
(Green Land).
G. Zaman Karbon (360 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air.
Serangga
raksasa
muncul
dan
ampibi
meningkat
dalam
jumlahnya.
Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh
di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi
menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami
perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara,
iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan
sekarang tersimpan sebagai batubara.
I. Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
Perm adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer
dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm
diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan
ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan,
Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika,
membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan
kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.
18 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
19 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
20 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
21 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
22 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
kilometer dan suhu sekitar 8.000-11.000 F. Saat bumi berputar, inti luar (yang
terdiri dari besi) berputar di atas inti dan menghasilkan medan magnet bumi, yang
merupakan faktor yang bertanggung jawab untuk fungsi kompas magnetik.
D. Inti Bagian Dalam (Inner Core)
seperti namanya, Inti bagian dalam adalah lapisan terdalam bumi, dan ditandai
dengan suhu yang sangat tinggi (bisa mencapai 9000 13.000 F) dan tekanan
kondisi. Suhu lapisan inti dalam lebih dari permukaan matahari. Panas yang hebat
tercermin dari inti yag memobilisasi bahan inti luar dan mantel. Hal ini
disebabkan oleh tekanan tinggi bahwa bahan inti tidak dapat bergerak, dan
karenanya tetap solid. Ketebalan inti diyakini sekitar 800 mil.
Sesuai data geografi, diameter bumi adalah 7.926 mil. Dan bumi kembali
diselimuti oleh atmosfer, yang terdiri dari lima lapisan utama, yaitu, troposfer,
stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. atmosfer menyediakan udara, air,
kehangatan, dan melindungi kita dari sinar berbahaya dari matahari. Tanpa
atmosfer, tidak akan ada kehidupan di planet bumi (Budisma 8 desember 2014)
23 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
Faham ini disebut juga abiogenesis makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan
makhluk hidup, misalnya dari lumpur timbul cacing. faham ini antara lain
dipelopori oleh Aristoteles.
B. Cosmoza
Ada pendapat bahwa makhluk hidup di bumi ini asal usulnya dari luar bumi,
mungkin dari planet lain. Benda hidup yang datang itu mungkin berbentuk spora
yang aktif jatuh ke bumi lalu berkembang biak. Pendapat atau hipotesis ini terlalu
lemah karena tidak didukung oleh fakta-fakta dan juga tidak menjawab asal mula
kehidupan itu sendiri.
C. Omne Vivum Ex Ovo
Fransisco Redi (1626-1697) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa
ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakan telurnya dengan
sengaja di situ. Dari berbagai percobaannya yang serupa ia memperoleh
kesimpulan yang serupa yaitu bahwa asal mula kehidupan itu adalah telur atau
omne vivum ex ovo.
D. Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729 1799) juga ahli bangsa Italia dengan percobaannya
terhadap kaldu, membuktikan bahwa jasad renik atau mikroorganisme yang
mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah
mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia mengambil kesimpulan bahwa untuk
adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncullah teorinya
omne ovo ex vivo atau telur itu berasal dari makhluk hidup.
24 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
dengan
percobaan
berbagai
mikroorganisme.
akhirnya
ia
25 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu:
1. Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya.
2. Pembentukan bumi dijelaskan dengan teori kabut, teori planetesimal, teori
pasang surut gas, teori bintang kembar dan teori big bang.
3. Perkembangan bumi dijelaskan dengan teori kontraksi james dana dan elie de
baumant, teori descartes dan suess, teori geosinklin dan hipotesa pengapungan
benua.
4. Sejarah pembentukan bumi berdasarkan zaman terbagi atas beberapa bagian
zaman, yaitu masaarkeozoikum, masa proterozoikum, zaman kambrium,
zaman ordovisium, zaman devon, zaman karbon, zaman prem, zaman trias,
zaman jura, zaman kapur, zaman tersier, dan zaman kuarter.
5. Lapisan bumi terdiri atas kerak bumi, selimut/ selubung, inti bagian luar dan
inti bagian dalam.
6. Hipotesis tentang awal mula kehidupan dibumi diantaranya, generatio
spontanea, cosmoza, omne vivun ex ovo, omne ovo ex vivo, omne vivum ex
vovo dan teori urey.
26 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekeliruan baik dalam
penulisan ataupun isi, karena penulis adalah manusia biasa yang tidak luput dari
kekeliruan. Maka dari itu penulis mengharapkan saran yang membangun, guna
perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
27 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i
DAFTAR PUSTAKA
28 | M a k a l a h T e n t a n g B u m i