Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Kimia Organik 1

Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6


1. Judul
Isolasi Asam Sitrat
2. Tujuan
Memisahkan asam sitrat dari sari buah limau melalui perhitungan yang cermat
3. Dasar Teori
3.1. Sejarah Asam Sitrat
1
Asam sitrat diyakini ditemukan oleh alkimiawan Arab-Yemen (kelahiran Iran) yang hidup pada
abad ke-8, Jabir Ibn Hayyan. Pada zaman pertengahan, para ilmuwan Eropa membahas sifat asam
sari buah lemon dan limau; hal tersebut tercatat dalam ensiklopedia Speculum Majus (Cermin Agung)
dari abad ke-13 yang dikumpulkan oleh Vincent dari Beauvais. Asam sitrat pertama kali diisolasi pada
tahun 1784 oleh kimiawan Swedia, Carl Wilhelm Scheele, yang mengkristalkannya dari sari buah
lemon. Pembuatan asam sitrat skala industri dimulai pada tahun 1860, terutama mengandalkan
produksi jeruk dari Italia. Pada tahun 1893, C. Wehmer menemukan bahwa kapang Penicillium dapat
membentuk asam sitrat dari gula. Namun demikian, pembuatan asam sitrat dengan mikroba secara
industri tidaklah nyata sampai Perang Dunia I mengacaukan ekspor jeruk dari Italia. Pada tahun 1917,
kimiawan pangan Amerika, James Currie menemukan bahwa galur tertentu kapang Aspergillus niger
dapat menghasilkan asam sitrat secara efisien, dan perusahaan kimia Pfizer memulai produksi asam
sitrat skala industri dengan cara tersebut dua tahun kemudian.
3.2. Pengertian Asam Sitrat
2
Asam sitrat dengan rumus molekul (COOH)CH 2C(OH)(COOH)CH2COOH.1H2O adalah asam
organik yang tergolong dalam asam trikarboksilat. Asam sitrat merupakan penyusun utama dari jeruk
manis (citrus sinensis), limau (C. Limon), arbei (fragraria) dan lain-lain. Kandungan asam sitrat dalam
sari jeruk limau dapat mencapai 58 mg/ml dan mempunyai pH 2,5. Asam sitrat mengandung molekul
air, dan air ini akan lepas bila kristal dipanaskan pada suhu 130 0C. Asam sitrat anhidrida memiliki sifat
fisis sebagai berikut, titik leleh 153 0C, rapatan 1,665 0C, larut dalam air, alkohol dan eter. Asam sitrat
dapat dipisahkan dengan garam kalsium sitrat. Dalam percobaan ini kedalam sari jeruk jeruk limau
ditambahkan kalium karbonat. Asam sitrat dengan ion kalsium membentuk garam kalsium sitrat yang
mempunyai larutan rendah dalam air. Kalsium sitrat yang terbentuk selanjutnya dapat dipisahkan
dengan penyaring. Selanjutnya kalsium sitrat diubah menjadi kalsium sitrat dan asam sitrat dengan
menambahkan asam sulfat. Asam sulfat yang sudah bebas selanjutnya dapat diidentifikasi.
3
Selain itu juga, Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan
buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan
alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam
biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam
1 Anonim, 2010. Asam Sitrat. (online) available : http://belajarkimia.wordpress.com
2 Team teaching. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Gorontalo : Lab. Kimia UNG
3 Yamin. 2013. Asam Sitrat. (online) available : http://yaminanggri.blogspot.com
1

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat
pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis
buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering,
pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut). Rumus kimia asam sitrat adalah
C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin
pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
3.2.1. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Asam Sitrat
Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum pada tabel di sebelah kanan. Keasaman asam sitrat

didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini
terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga
untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk
garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan
sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air (lihat keterangan tentang kegunaan di bawah). Pada
temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Serbuk kristal tersebut dapat
berupa bentuk anhydrous (bebas air), atau bentuk monohidrat yang mengandung satu molekul air
untuk setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam sitrat mengkristal dalam air panas,
sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. Bentuk
monohidrat tersebut dapat diubah menjadi bentuk anhydrous dengan pemanasan di atas 74 C.
Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti asam karboksilat lainnya. Jika dipanaskan di atas 175 C,
asam sitrat terurai dengan melepaskan karbon dioksida dan air.
3.2.2. Kegunaan, Kemampuan dan Keamanan Asam Sitrat
5
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet
makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E
number ) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan untuk menyediakan
logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan
penyangga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obatobatan.
Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun
dan deterjen. Dengan meng-kelat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan
deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat penghilang kesadahan.
Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat
penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar
4 Cahya. 2010. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Asam Sitrat. (online) available : http://cahya.blogspot.com
5 Indah. 2013. Asam Sitrat. (online) available : http://indah.blogspot.com
2

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
ion tersebut sebagai kompleks sitrat. Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obatobatan untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai ganti asam nitrat,
karena asam nitrat dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut,
sementara asam sitrat tidak. Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim untuk menjaga
terpisahnya gelembung-gelembung lemak. Dalam resep makanan, asam sitrat dapat digunakan
sebagai pengganti sari jeruk.
Ada pun keamana asam sitrat : Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh
semua badan pengawasan makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami
terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme
dan dihilangkan dari tubuh. Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat
dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca
mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.
3.3. Pengertian Jeruk dan Jeruk Nipis
6
Jeruk adalah salah satu jenis buah yang banyak mengandung vitamin C dan berguna untuk
menjaga daya tahan tubuh. Buah ini termasuk dalam keluarga Citrus yang berasal dari suku Rutaceae.
Sebagian besar jeruk memiliki rasa yang asam dan menyegarkan, itu karena kandungan asam sitrat
dalam jeruk tersebut, meskipun tidak jarang kita menemukan buah jeruk yang rasanya manis. Jeruk
nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilakn buah dengan nama yang sama.
Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki
diameter 3-6 cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon.
Jeruk nipis termasuk salah satu jenis Citrus geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu

yang banyak memiliki dahan dan ranting. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang
bermanfaat, misalnya asam sitrat, asam amino (Triptofan, lisin), minyak atsiri, damar, glikosida, asam
sitrun, lemak kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin B dan C. selain itu, jeruk juga mengandung
senyawa saponin dan flavonoid.

6 Ahira, Anne. 2011. Jeruk. (online) available : http://anneahira.com


7
Anonim.
2010.
Jeruk
Nipis
(Citrus
Aurantifolia).
http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com
3

(online)

available

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

Gambar 1. Jeruk nipis


Citrus aurantifolia biasa dikenal dengan nama Jeruk nipis, banyak tumbuh di Asia bagian selatan,
Jepang dan Indonesia. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada lingkungan beriklim tropis. Tanaman ini
memiliki bunga yang berwarna putih. Buah yang dihasilkan memiliki rasa yang sangat asam. Kulit
buahnya tipis dan berwarna hijau atau kuning.

4. Alat dan Bahan


4.1. Alat
Nama
Gelas kimia

Gambar

Fungsi
Gelas kimia berfungsi sebagai wadah dari suatu
larutan dan juga sebgai media pemanasan cairan

Kaca Arloji

Tempat untuk menimbang bahan kimia dan


mengeringkan suatu bahan dalam desikator

Gelas Ukur

Untuk mengukur volume larutan yang tidak


meerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam
4

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
jumlah tertentu

Oven

Sebagai tempat untuk mengeringkan sampel

Spatula
Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk
padatan

Kertas Saring

Tingkatan untuk siswa (teknis). Ukuran: 58 x 58


cm, Kegunaan Untuk menyaring larutan.

Penangas

Untuk memanaskan larutan

Corong

Corong sebagai tempat kertas saring dan tempat


untuk menuangkan larutan kedalam buret agar
larutan tidak tumpah

Batang

Untuk mengaduk cairan didalam gelas kimia

Pengaduk

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
Neraca Analitik

Sebagai tempat untuk menimbang jumlah zat


yang diperlukan

4.2. Bahan
No
1

Nama bahan
H2SO4

Sifat fisik
Sifat kimia
Berat molekul : 98 gr/mol Merupakan
asam
Titik didih : 315-338 C Bersifat
Titik

lebur

10

korosif.

C Memiliki afinitas yang sangat besar

Bentuk : Cairan Kental tak

terhadap
Bersifat

berwarna
2

kuat.

air.
sangat

reaktif.

Densitas : 1,8 kg/L pada 40C Merupakan asam bervalensi dua.


Aquades (H2O) - Titik didih 100C
Pelarut yang baik, Reaktivitas
- Titik leleh 0C
kimianya ada pada tingkat yang
- Tidak mempunyai rasa.
ideal. Dapat terurai, dapat berubah
menjadi unsur kimia lain. Dapat
berubah wujud.

Asam sitrat

Rumus kimia CH2(COOH)


Titik lebur 426 k
Pka 3,15
Densitas 1,66x 103 kg/m3
Berbentuk serbuk Kristal

Sebagai bahan pengawet.


Sabun,

berwarna putih
Meng Kristal didalam air
4

CaCO3

panas
Kapasitas panas (250C): 5,8

Hf = 1207 kJmol1

96kal/mol0C

S = 93 Jmol1K1

Kelarutan,250C: 0,0014 gr/

Terbakar pada suhu 8250C


Asam klorida encer terjadi

100

gr

H2O

penguraian dengan berbuih karena


6

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
Kelarutan, 1000 C: 0,002 gr/

H2O 2H+ CO2 + H2O


Dengan larutan barium klorida
Panas penguapan, 1 atm :
terbentuk endapan putih barium karb
12.700 kal/mol
onat
CO3 + Ba2+ BaCO3
Terurai pda 230 0 C
Dapat menguraikan zat seperti sulfat,
100

karbon dioksida dilepaskan CO3 +

Kalsium Sitrat

gr

fosfat. Diperoleh dari asm sitrat,


Kristal tak berbau berasa garam,
larut dalam air dan gliserol.
Jeruk

Kapur Tulis (CaCO3)

Memeras dan mengukur volumenya


Menimbang 5 gr CaCO3 diatas gelas arloji 5 cm
Mengalihkan sari buah ke gelas piala 250 mL dan mendidihkannya
Mencatat bobot gelas 1 plus CaCO3
Menyaring padatan dan mengalihkan sari buah yang telah disaring ke gelas piala pertama

Residu

Filtrat

Menambahkan serbuk CaCO3 kedalam sari jeruk sedikit demi sedikit sampai reaksi tidak tera
Mengaduk dengan batang gelas dan diamati gejala reaksi
Menimbang sisa CaCO3 yang tersisa plus gelas arloji
Memanaskan campuran dan kemudian disaring menggunakan corong Buchner
5. Prosedur Kerja

Residu
Filtrat

Mengumpulkan kalsium sitrat dengan sudip bersih


Menambahkan 95% volume H2SO4 1 M dan ditambahkan air panas sampai volume tot
Menyaring dengan corong Buchner

Residu

Filtrat

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

Filtrat
Mengalihkan kedalam gelas piala 250 mL
Memanaskan hingga volume berkurang 10 mL
Memmasukkan dalam lemari pendingin dan diamati pembentukan kristal
Menyaring dengan kertas saring yang telah ditimbang terlebih dahulu

Filtrat

Kristal

Mengeringkan kristal dalam oven (100C) dan ditimbang bobot kertas saring plus asam
Menghitung bobot asam sitrat yang diperoleh

Bobot asam sitrat 0,209 mg/ml

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

6. Hasil Pengamatan
No
1

Perlakuan

Hasil Pengamatan

Memeras air buah limau dengan mengukur

Volume air buah limau 50 ml

volumenya

Menyaring buah limau

Mengalihkan sari buah limau kegelas piala 250


ml dan mendidihkan untuk mengkoagulasikan
proteinnya.

Menimbang sekitar 5 gram CaCO3 serbuk diatas CaCO3 serbuk berwarna putih bobot
gelas arloji dan mencatat bobot gelas arloji gelas arloji + CaCO3 = 47,0324 gr.
CaCO3

Menambahkan CaCO3 kedalam sari jeruk Campuran berbusa dan lama kelamaan
sedikit demi sedikit sampai reaksi tidak teramati busanya hilang dan berwarna campuran
lagi. Karena campuran cenderung berbusa, berwarna coklat kekuningan.
aduklah

dengan

batang

pengaduk

dan
9

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

mengamati dari dekat untuk melihat gejala


reaksi.
6

Memperhatikan pH larutan pada saat semua pH = 10


asam sitrat telah terkonversi menjadi kalsium
sitrat.

Menentukan bobot CaCO3 yang tersisa plus Bobot CaCO3 yang tersisa + gelas arloji
gelas arloji.

= 42,2012 gr.

Memanaskan campuran untuk mengendapkan


kalsium sitrat (zat ini menurun kelarutannya
dalam air panas dibandingkan dalam air dingin).

Menyaring campuran menggunakan kertas Filtrat pada gelas kimia dan residu
saring.
dikertas saring

10

Memanaskan kembali campuran dan

Campuran berbusa saa tditambahkan

menambahkan H2SO4 sebanyak Ca3CO3 yang

H2SO4 kemudian busanya hilang

digunakan.
11

Menambahkan air hingga volume campuran


mencapai 50 ml

12

Memanaskan campuran hingga volume menjadi

Volume campuran 10 ml warna

10 ml.

campuran merah bata

13

Mendinginkan campuran

Terbentuk Kristal

14

Mengeringkan Kristal dalam oven dan menulis Kertas saring kosong 1,8 gr

15

Kertas

bobot kertas saring yang telah ditimbang.

saring kosong + Kristal = 1,862 gr

Menghitung bobot asam sitrat.

Bobot asam sitrat = 20 %

10

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6

7. Pembahasan
Pada percobaan asam sitrat ini kita menggunakan buah jeruk lemon yang telah diperas, lalu
disaring sehingga mendapatkan sari dari buah jeruk tersebut. Setelah di dapatkan sari buahnya
kemudian di panaskan. Jika dipanaskan di atas 175 C, asam sitrat terurai dengan melepaskan karbon
dioksida dan air. Reaksi yang terjadi:
C6H8O7(l) C5H6O4(l) + CO2(g) + H2O(l)
Setelah selesai dipanaskan sari buah jeruk ditambahkan sedikit demi sedikit CaCO3 sebanyak 5
gr hingga tidak ada lagi reaksi. Tujuan penambahan bubuk CaCO 3 yaitu untuk menghasilkan garam
kalsium kemudian akan membentuk garam kalsium sitrat. Kemudian mengukur pH larutan tersebut
dengan pH universal. Maka kita mendapatkan pH asam pada angka 10, pH tersebut di dapatkan pada
perasan jeruk lemon sebanyak 50 mL. Sari buah yang sudah di beri CaCO 3 di panaskan hingga
terbentuk endapan. Asam sitrat mengandung banyak molekul air, dan air ini akan lepas jika
dipanaskan. Kemudian di saring kembali hingga endapan yang didapat. Reaksi yang terbentuk :
CaCO3(s) + C5H6O4(l) CaC5HO2 + HCO3(l) + 2H2O(l)
Hal ini karena asam sitrat dengan ion kalsium membentuk garam kalsium sitrat yang mempunyai
kelarutan rendah dalam air. Kemudian endapan di beri H 2SO4 sebanyak 4 mL. Penambahan H2SO4 ke
dalam endapan bertujuan untuk menguraikan asam sitrat. Untuk mengetahui tidak ada lagi reaksi pada
penambahan CaCO3 dapat dilihat jika tidak ada lagi pembentukan gelembung dari penambahan
sejumlah bubuk CaCO3.
Kemudian di panaskan kembali hingga asam sitrat terurai dan menghasilkan larutan berwarna
kecoklatan, hati-hati pada saat memanaskan Hot Plate yang di gunakan jangan terlalu panas.
Kemudian menambahkan air panas kedalam campuran sampai volume total sekitar 50 mL. Kumpulkan
endapan kalsium sulfat dengan penyaring vakum, penggunaan penyaringan vakum untuk
mendapatkan filtrate dari asam sitrat tersebut, menggunakan corong buchner dan labu isap bersih.
Kemudian memindahkan hasil penyaringan tersebut kedalam gelas piala, dan mengurangi hasil filtrat
menjadi 10 mL dengan cara mendidihkan larutan beberapa saat. Setelah volume filtrate menjadi 10
mL, larutan tersebut didinginkan dengan es batu sehingga sampai terdapat endapan yang berbentuk
Kristal, didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin disebut bentuk monohidrat.
Kemudian menyaring filtrate tersebut sampai mendapatkan Kristal yang utuh. Setelah
didapatkan Kristal tersebut di panaskan di oven selama 15 menit pada suhu 100 0C. Sehingga kita

11

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
mendapatkan bobo asam sitrat dari lemon tersebut sebanyak 20%. Asam sitrat tersebut biasanya
digunakan untuk membuat rasa asam pada minuman atau makanan. Keasaman asam sitrat
didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini
terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga
untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk
garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan
sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air.
8. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan hasil pengamatan yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa
dalam percobaan isolasi asam sitrat yang diambil dari sari jeruk lemon menggunakan sekelumit atau
beberapa metode yang dapat digunakan dari mereaksikan dengan kapur, proses penyaringan dan
pengendapan untuk mendapatkan kristal asam sitrat. Asam sitrat ini banyak digunakan untuk
menambah rasa asam pada beberapa makanan dan tumbuhan. Dan didapatkan bobot asam sitrat dari
lemon sebanyak 20%.

1.

Pertanyaan Praktikum
Tulislah persamaan reaksi yang terlibat dalam percobaan ini, menggunakan rumus (C 6H5O7 )H3

untuk asam sitrat, dengan atom hidrogen asam dituliskan diluar tanda kurung :
a. Reaksi kalsium karbonat dengan asam sitrat
b. Reaksi asam sulfat dengan endapan kalsium sitrat
2. Asam sitrat adalah asam hidroktrikarboksilat . Dapatkah senyawa ini membentuk lakton secara intra
molekuler? Mengapa?
Jawaban Pertanyaan
1. Persamaan reaksi yang terlibat dalam percobaan ini, menggunakan rumus (C 6H5O7 )H3 untuk
asam sitrat
a) CaCO3 + (C6H5O7)H3 CaC6 H5 O7 + 3HCO3
b) 3H2SO4 + 2CaC6H5O7 2(C6 H5O7 ) + Ca2 SO4
2. Iya, karena asam sitrat merupakan asam hidroksitrikarboksilat yang terdapat tiga gugus karboksil
sehingga dapat menyebabkan terbentuknya laktomn secara intra molekuler. Laktomn secara intra
molekuler dapat terjadi pada reaksi antara gugus hidroksil dan gugus karboksil yang terletak di
satu molekul dan reaksi itu terdapat pada asam sitrat
Daftar Pustaka
Anonim, (2010). Asam Sitrat. (online) Available : http://belajarkimia.wordpress.com diakses 5/04/2014

12

Praktikum Kimia Organik 1


Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
pukul 19:11 wita
Anonim. (2010). Jeruk Nipis. (online) Available : http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com diakses
5/04/2014 pukul 19:15 wita
Ahira, Anne. (2011). Jeruk. (online) Available : http://anneahira.com diakses 5/04/2014 pukul 19:19 wita
Cahya. (2010). Sifat Fisis dan Sifat Kimia Asam Sitrat. (online) Available : http://cahya.blogspot.com
diakses 5/04/2014 pukul 19:21 wita
Indah. (2013). Asam Sitrat. (online) Available : http://indah.blogspot.com diakses 5/04/2014 pukul 19:25
wita
Teaching, Team. (2014). Penuntun Praktikum Kimia Organik. Gorontalo : Lab. Kimia UNG
Yamin. (2013). Asam Sitrat. (online) Available : http://yaminanggri.blogspot.com diakses 5/04/2014
pukul 19:29 wita

13

Anda mungkin juga menyukai