Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TUTORIAL

BLOK ILMU BAHAN DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI I

Polishing
Oleh Kelompok Tutorial VIII :
Tutor

: drg. Happy Harmono,M.Kes

Anggota

: Moch Bahrul Ulum

(Nim:151610101080)

Auridho Prasetyo P.D.

(Nim:151610101081)

Ditha Rizky Ika P.N.

(Nim:151610101086)

Rizqi Apriliani

(Nim:151610101092)

Asmaradita N.

(Nim:151610101093)

Qhorie Azra Bintang

(Nim:151610101094)

Falah Yudana Fahmi

(Nim:151610101096)

Yolanda Eka P.

(Nim:151610101098)

Sita Amelia

(Nim:151610101099)

Alifia Wandansari

(Nim:151610101101)

Intan Maulia C.H.

(Nim:151610101103)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2016
1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbilalamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan

rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan tutorial skenario 4 tentang Polishing. Laporan tutorial ini


disusun dengan tujuan untuk melengkapi hasil tutorial yaitu, kelompok VIII pada
tutorial tentang Polishing.
Penulisan laporan tutorial ini tidak akan selesai tanpa bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. drg. Happy Harmono,M.Kes selaku tutor

yang membimbing dalam

jalannya tutorial kelompok VIII Fakultas Kedokteran Gigi Universitas


Jember dan telah membantu dan memberi masukan yang bermanfaat untuk
tercapainya tujuan belajar.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.
Penulisan laporan tutorial ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh

penulis untuk perbaikan-perbaikan agar kedepannya dapat tercipta kesempurnaan


dalam laporan ini. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jember, 21 Mei 2016

Tim Penyusun

STEP 1

Polishing = menghaluskan / mengkilapkan goresan yang terbentuk untuk


menghasilkan permukaan yang mengkilap menggunakan bahan abrasif
STEP 2
1
2
3
4
5
6
7

Apakah manfaat dari polishing ?


Apakah perbedaan polishing dan finishing ?
Faktor-faktor yang mempengaruhi polishing ?
Apa saja alat dan bahan untuk polishing ?
Bagaimana tahapan polishing ?
Bagaimana hasil polishing yang baik ?
Apa akibat jika tidak dipolishing ?

STEP 3
1. Manfaat Polishing
a. Meningkatkan nilai estetika
b. Menambah kenyamanan pasien
c. Mencegah penempelan plak
d. Menghilangkan bagian yang kasar
e. Menjaga kesehatan rongga mulut
f. Mengurangi keausan gigi antagonisnya
g. Mengurangi resiko gangguan atau iritasi pada TMJ atau
jaringan lunak rongga mulut
h. Menghilangkan noda atau pewarnaan
i. Mengurangi resiko korosi dari bahan restorasi
2. Perbedaan Finishing dan Polishing
a. Finishing
:
Proses

menghilangkan

permukaan cacat / goresan


b. Polishing
: Proses penyediaan luster (mengkilap)
atau gloss (halus) pada permukaan material
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Polishing
1. Ukuran partikel abrasif, semakin besar ukuran partikel
abrasif maka kemampuan abrasi teradap bahan juga
semakin besar
2. Bentuk bahan abrasif, bentuk bahan abrasif yang bulat
lebih efisien dalam melakukan abrasi dibandingkan
dengan bentuk yang tidak beraturan

3. Waktu, pada beberapa bahan restorasi misalnya resin


akrilik proses polishing tidak boleh dilakukan secara
langsung

setelah

meningkatkan

proses

resiko

manipulasi

kerusakan

karena

bahan

restorasi

tersebut.Minimal bsa ditunggu 1-2 jam atau ditunda


hingga 24 jam
4. Tekanan dan Kecepatan
5. Kekerasan substansi bahan
6. Jenis bahan
4. Alat dan Bahan untuk Polishing
a. Bahan
a. Endapan kapur (resin akrilik)
b. Oksida besi untuk emas
c. Kromium oksida (CoCr)
(elektro-plating)

didasarkan

kromium oksida
pada

elektrolisis

(anoda-katoda) yang digunakan untuk mengecek


ketahanan korosi bahan.
b. Alat
a. Stone dan rubber (variasinya ada yang kasar dan
halus, dibedakan berdasarkan warna)
b. Frezzer dan mesin pulas serta sikat putar hitam.
*penggunaan bahan dalam polishing bisa digunakan untuk
melapisi (sebagai pilihan saja)

5. Tahapan polishing
a. Resin akrilik
- Melakukan pemolesan hingga halus ketika diraba
yang diawali dengan pemolesan pumice.
- Mengkilapkan dengan kain flanel.
b. Alloy (rubber)
- Model alloy dipoles rubber warna merah
- Dilanjutkan dengan rubber warna hijau
6. Hasil polishing yang baik

a. Mengkilap (kilatan atau pantulan cahaya dari semua sisi


sama)
b. Halus
c. Tidak porus
d. Sesuai dengan bentuk yang diinginkan
7. Akibat dari tidak dipolishing
a. Meningkatkan resiko korosi
b. Meningkatkan iritasi jaringan rongga mulut
c. Meningkatkan akumulasi plak dan bakteri patogen
d. Menurunkan nilai estetik
Polishing tidak hanya menggunakan bahan abrasive tetapi dapat menggunakan
elektrolisis dan electroplating, hal ini selain polishing ditujukan untuk pasivasi
atau membuat suatu bahan menjadi tahan korosi atau karat. Prinsip menggunakan
elektrolikimia menggunakan cairan elektrolit, katoda, anoda, dan bahan yang akan
kita polishing contohnya adalah : Oksida besi (rouge)
1. Poles aloi emas. Kontra indikasi untuk aloi yang mengandung kromium
kontaminasi permukaan & korosi
2. Kromium oksida Poles stainless steel, emas, aloi kobalt-kromium
Bahan abrasive yang digunakan harus mempunyai kekerasan lebih keras
daripada barang yang akan diabrasif atau secara umum mempunyai tingkat
abrasive yang lebih besar daripada barang yang akan kita abrasi hal ini
dikarenakan akan mempengaruhi waktu yang digunakan semakin lama, kerusakan
bahan abrasive, dan efektifitas polishing yang rendah sehingga tingkat abrasive
bahan abrasive harus > barang yang akan di abrasi.
STEP 4
Basis Gigi Tiruan
Akrilik Dan Alloy

Finishing

Polishing

Tujuan

Bahan
Keuntungan,
Kerugian Serta
Biokopabilitas

Bahan
Abrasif

Proses

Bentuk

Kompsisi

Faktor

Indikasi

STEP 5
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan:
1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Finishing dan Polishing


Bentuk, Komposisi dan Alat Bahan Finishing dan Polishing
Keuntungan, Kerugian, dan Biokompatibilitas Finishing dan Polishing
Proses Finishing dan Polishing
Faktor yang mempengaruhi Finishing dan Polishing

STEP 7
LO 1. Tujuan Finishing dan Polishing
Restorasi di dalam mulut diselesaikan sebelum dipasang di dalam RM untuk
mendapatkan tiga manfaat dari perawatan gigi :
1

Kesehatan mulut

Mencegah akumulasi sisa makanan dan bakteri patogen


Fungsi
Permukaan yang kasar menyebabkan terjadinya tekanan kontak yg tinggi yang

dapat menimbulkan hilangnya kontak fungsional dan stabilisasi gigi geligi


Estetika
Jika dilihat dari segi estetik, maka restorasi gigi yg dilakukan finishing dan juga
polishing lebih bagus dikihat jika dibndingkan dengan yg tidak difinishing
maupun dipolishing
Polishing merupakan rangkaian prosedur yang berfungsi untuk mengurangi atau

menghilangkan goresan-goresan yang terjadi dari proses pekerjaan sebelumnya.


Pekerjaan ini dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan permukaan
restoratif yang mengkilat (Dwitanti, 2011).

LO 2. Bentuk, Komposisi, dan Kegunaan Alat dan bahan dalam Finishing

Batu Arkansas : Batu sedimentasi yang ditambang di Arkansas. Berwarna abu


abu, semitranslusen, mengandung mikrokristalin, berat, keras, bertekstur
seragam. Bagian kecil dari mineral ini menempel pada logam untuk finishing

alloy.
Korundum (Batu Putih) : Terbentuk dari aluminium oksida warna putih.

Fungsinya untuk finishing metal alloy dan abrasiv bonded.


Natural Diamond (Intan) : Transparan, tanpa warna, dikomposisi oleh karbon,

substansi paling keras. Digunakan untuk finishing ceramic dan resin.


Emery : Korundum warna abu hitam yang dipreparasi dalam bentuk fine grain.
Digunakan pada disk abrasif coated dan berfungsi untuk finishing alloy atau resin

akrilik.
Garnet : Mineral berbentuk kristalin. Berisi silikat aluminium, cobalt, besi,
magnesium, dan mangan. Berwarna merah gelap. Berfungsi untuk grinding alloy

dan resin akrilik.


Quartz : Keras, tanpa warna, transparan, tajam, dan terdapat partikel sudut yang

berfungsi dalam disk abrasif berlapis untuk finishing alloy.


Zirkonium Silikat : Berupa mineral putih kekuningan. Bahan ini digiling menjadi
partikel dengan berbagai ukuran dan digunakan untuk melapisi disk abrasif dan
ampelas.

Bahan Abrasif yang digunakan dalam proses Polishing di Kedokteran Gigi


Kapur
6

Merupakan salah satu bentuk mineral dari calcite. Kapur adalah abrasif putih yang
terdiri atas kalsium karbonat. digunakan sebagai pasta abrasif ringan untuk memoles
email gigi, lembaran emas, amalgam, dan bahan plastis (Mac Cabe, 2008).
Pumice
Merupakan bahan silika yang berwarna abu-abu muda yang dihasilkan dari aktivitas
gunung berapi. Digunakan terutama dalam bentuk pasir tetapi juga dapat ditemukan
pada abrasif karet. Kedua bentuk ini digunakan pada bahan plastik. Tepung pumis adalah
derivat batu volakanik yang sangat halus dari Italia dan digunakan untuk memoles email
gigi, lempeng emas, amalgam gigi, dan resin akrilik (Mac Cabe, 2008).

Kapur
Merupakan salah satu bentuk mineral dari calcite. Kapur adalah abrasif putih yang terdiri
atas kalsium karbonat. digunakan sebagai pasta abrasif ringan untuk memoles email gigi,

lembaran emas, amalgam, dan bahan plastis (Mac Cabe, 2008).


Pumice
Merupakan bahan silika yang berwarna abu-abu muda yang dihasilkan dari aktivitas
gunung berapi. Digunakan terutama dalam bentuk pasir tetapi juga dapat ditemukan pada
abrasif karet. Kedua bentuk ini digunakan pada bahan plastik. Tepung pumis adalah
derivat batu volakanik yang sangat halus dari Italia dan digunakan untuk memoles email
gigi, lempeng emas, amalgam gigi, dan resin akrilik (Mac Cabe, 2008).

Cuttle
Cuttlefish, cuttle bone, atau cuttle adalah nama yang umum untuk abrasif ini. Merupakan
bubuk putih calcareus yang terbuat dari bagian dalam rumah kerang laut Mediterania dari
genus Sepia. Merupakan bubuk putih calcareus yang digunakan untuk prosedur abrasi
yang halus seperti memoles tepi logam dan restorasi amalgam gigi (Mac Cabe, 2008).

Aluminium oxide
Adalah abrasif sintetik kedua yang dikembangkan setelah silikon karbid. Aluminium
oxide berupa bubuk berwarna putih. Dapat lebih keras daripada korundum (alumina
alami) karena kemurniannya. Aluminium oxide banyak digunakan untuk merapikan email
gigi, logam campur, maupun bahan keramik. Emery yang merupakan suatu aluminium
oxide alam yang sering disebut corundum,aluminium oxide adalah bahan abrasive murni
dari berbentuk emery,garnet dibentuk dari sejumlah mineral digunakan pada polishing
gigi (Mac Cabe, 2008).

Amril.
Abrasif ini berupa korundum berwarna hitam keabuan yang dibuat dalam bentuk butiran
halus. Amril digunakan khususnya dalam bentuk disk abrasif dan tersedia dalam berbagai
ukuran kekasaran. Dapat digunakan untuk memoles logam campur atau bahan plastis
(Mac Cabe, 2008).

Quartz.
Bentuk quartz yang paling sering digunakan adalah yang sangat keras, tidak berwarna,
dan transparan. Ini adalah bentuk mineral yang sangat banyak dan tersebar luas. Partikelpartikel kristalin quatrz dilumatkan untuk membentuk partikel angular yang tajam yang
bermanfaat dalam membuat disk abrasif. Abrasif quartz digunakan terutama untuk
merapikan logam campur dan dapat digunakan untuk mengasah email gigi (Mac Cabe,
2008).

Tripoli.
Abrasif ini berasal dari endapan batu silika yang ringan dan rapuh. Berwarna putih, abuabu, pink, merah, atau kuning. Jenis yang berwarna abu-abu dan merah adalah yang
paling sering digunakan dalam kedokteran gigi. Batu ini digiling menjadi partikel yang
sangat halus dan dibentuk dengan pengikat lunak menjadi batang-batang senyawa
pemoles. Digunakan untuk memoles logam campur dan beberapa bahan plastik (Mac
Cabe, 2008).

Rouge.
Oksida besi adalah senyawa abrasif yang halus dan berwarna merah dalam rouge. Bahan
ini dipadukan seperti tripoli, dengan berbagai pengikat lunak menjadi bentuk bedak.
Digunakan untuk memoles logam campur mulia yang berkadar tinggi (Mac Cabe, 2008).

Oksida Timah.
Abrasif yang sangat halus ini digunakan secara luas sebagai bahan pemoles untuk gigi
dan restorasi logam di dalam mulut. Bahan ini dicampur dengan air, alkohal, atau gliserin
untuk membentuk pasta abrasif ringan (Mac Cabe, 2008).

Aplikasi dan Bahan Abrasif dan Polish pada Resin Akrilik


Aplikasi dan BahanAbrasifdanPolishpada Resin Akrilik menurut Anusavice tahun 2004
1

yaitu :
Batu Arkansas
Batu endapan silika warna abu-abu muda dan semitranslusen yg ditambang di
Arkansas. Mengandung quartz mikrokristal. Corak padat,keras, seragam. Potongan kecil
dicekatkan pd batang logam lalu ditruin keberbagai bentuk untuk mengasah email gigi
dan logam campur.

Pasir
Campuran partikel mineral kecil terutama silika. Berwarna warnisehingga punya
penampilan yg khas. Bentuk bulat atau angular.Diaplikasikan dengan tekanan udara untuk
menghilangkan bahan tanamdari logam campur pengecoran. Dapat dilapiskan pada disk
kertas untuk mengasah logam campur dan bahan plastik.

Pumis
Silika abu-abu muda. Dalam bentuk pasir atau abrasif karet. Untuk bahan plastik.
Bubuknya adalah derivat batu vulkanik yg sangat halus dariitalia dan digunakan memoles
email, lempeng emas, amalgam, dan resin akrilik.

Ada 2 versi dalam apalikasi bahan abrasive dan polish :


1 Kelebihan atau tonjolan akrilik dihilangkan dengan menggunakan Arkansas stone yang
telah dipasang pada mini drill. Kemudian, permukaan akrilik bagian luar dihaluskan
dengan Arkansas stone, lalu diratakan dengan rempelas kasar dan halus. Permukaan
akrilik bagian dalam (fitting surface) yang menempel pada gusi pasien tidak boleh
dihaluskan karena akan mengakibatkan protesa longgar.Selanjutnya Vilt cone dipasang
pada minidrill, ambil pumice yang telah dicampur dengan air, oleskan pada vilt cone dan
digosokkan ke seluruh permukaan luar resinakrilik. Setelah tampak halus, permukaan
digosok dengan kain wol atau flannel sampai terlihat mengkilat tinggi (hooglans) atau
seperti permukaan kaca (Tim Pengajar Teknologi Kedokteran Gigi, 2010).
2

Finishing Dan Polishing Resin Akrilik


a. Finishing :
Pasang bur Arkansas di mini drill.
Kerjakan finishing pada resin akrilik, mata bur akan menggerus tonjolan atau

permukaan kasar pada resin akrilik.


Lakukan finishing dengan bur Arkansas hingga tidak ada lagi permukaan kasar.
Setelah tidak ada permukaan kasar ataupun tonjolan, basahi ampelas halus dengan air lalu

perhalus lagi permukaan resin akrilik dengan ampelas halus tersebut.


Polishing :
Setelah proses finishing, lakukan polishing untuk membuat resin akrilik semakin halus

dan mengkilat.
Tahap awal polishing adalah dengan menggunakan pumice (yang dicampur dengan air).
Pumice perbandingannya lebih banyak dari air. Poleskan pumice pada permukaan mata

brush atau dengan menggunakan mesin brush


Lakukan polishing secara perlahan, yaitu memoles area permukaan resin akrilik hingga

terlihat halus dan terasa halus ketika diraba.


Untuk membuat resin akr ilik menjadi mengkilat, gunakan kain wol atau kain flannel
yang sudah dibasahi air. Gosok permukaan resin akrilik dengan kain tersebut (USU,
2012).

10

LO 3. Keuntungan, Kerugian, dan Biokompatibilitas Alat dan Bahan dalam


Finishing
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk polishing adalah lubrikasi,
yakni melakukan pemolesan disertai dengan pemberian lubrikan atau bahan
berupa minyak yang membantu mengurangi panas akibat gesekan bahan abrasive
dengan komponen yang kita poles, hal ini berkaitan dengan kenyamanan pasien
karena pemolesan bahan yang mengandung logam ( mempunyai kondiktifitas
panas baik akan memberikan panas besar akibat gesekan sehingga mengganggu
kenyamanan pasien oleh karena itu digunakan bahan ini untuk mengurangi
panasnya akan tetapi dampaknya adalah efektifitas pemolesan/ polishing
berkurang

Gambar dental biolubricant


LO 4. Proses Finishing dan Polishing
a. Resin Akrilik
1. Lempeng resin akrilik yang digunakan adalah lempeng resin akrilik dari tahap
pekerjaan skill lab malam.
2. Merapikan lempeng akrilik menggunakan straight hp dan frazzer, bentuk
lempeng sesuai dengan outline dan bebaskan daerah mukosa bergerak dan tak
bergerak.

11

3. Tahap selanjutnya adalah polishing, meratakan permukaan lempeng akrilik


dengan menggunakan kertas gosok, setelah rata dan halus pulas dengan mesin
pulas dengan menggunakan pumice dan cryet.
4. Hasil yang maksimal adalah lempeng akrilik yang halus, rata dan mengkilat.

b. Logam
1. Rapikan model kasar logam yang sudah jadi disesuaikan dengan ukuran yang
dikehendaki, kemudian dipulas. Pertama menggunakan arkansas stone sampai
permukaan model terlihat halus, dilanjutkan dengan rubber warna merah dan
terakhir dengan rubber warna hijau. Setelah permukaan logam terlihat halus dan
mengkilat potong sprue dengan menggunakan diamond disc kemudian bekas
potongan dirapikan dan dipulas.
2. Hasil maksimal adalah model logam dengan permukaan halus dan mengkilat,
tidak porus dan sesuai dengan ukuran.
LO 5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Finishing Dan Polishing
1

Kekerasan
Semakin keras bahan abrasive maka semakin tinggi daya abrasi yang dihasilkan.
Penggunaan kekerasan bahan abrasive ini harus disesuaikan dengan bahan yang akan
diberi perlakuan dengan ketentuan bahan abrasive harus lebih keras dan index
kekerasannya tidak terlalu jauh dengan bahan yang akan diberi perlakuan

Ukuran
Semakin besar bahan abrasive maka goresan yang diberikan akan semakin dalam.
Penggunaan ukuran bahan abrasive ini sebaiknya disesuaikan dengan bagian-bagian
anatomi gigi yang tepat

Tekanan
Semakin tinggi tekanan semakin dalam goresan yang dihasilkan sehingga daya abrasi
tinggi.

Bentuk

12

Terdapat 2 bentuk bahan abrasive yaitu spherical dan irregular. Sperichal berbentuk
membulat yang menjadikannya memiliki daya abrasi yang lebih rendah dari bentuk
irregular yang berbentuk tidak beraturan/kasar.
5

Kecepatan
Kecepatan tinggi menyebabkan peningkatan suhu di sekitar perlakuan akibat besarnya
gaya gesek yang terjadi, hal inilah yang menyebabkan semakin tinggi kecepatan daya
abrasi semakin tinggi pula.

Waktu
Semakin lama waktu yang digunakan untuk prses abrasi maka semakin tinggi abrasi yang
terjadi.

Posisi
Khusunya untuk perlakuan di dalam rongga mulut, posisi gigi menentukan tingkat
kesulitan bahan abrasive dalam menjangkau bagian gigi utamanya bagian gigi posterior

13

DAFTAR PUSTAKA

Anusavice, K. J. 2004. Phillips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10. Jakarta:
EGC.
Craig, R. G., OBrien, W. J., dan Powers, J. M. 2006. Dental Materials, Properties and
Manipulation. USA: Mosby.
Manappallil, J. J. 2003. Basic Dental Materials, second Edition. New Delhi: Jaypee Brothers.
Vanable, E. D. dan LoPresti, L. R. 2004. Using Dental Materials. New Jersey: Pearson.
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/23893/062ae53d56be71a06401d6ed7ff3
6339 (diakses tanggal 11 Mei 2016 pukul 21.08 WIB)
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125498-R23-DM-131%20Surveu%20bahanLiteratur.pdf (diakses tanggal 11 Mei 2016 pukul 21.34 WIB)

Anda mungkin juga menyukai