Anda di halaman 1dari 25

FINISHING & POLISHING

I G A Dyah Ambarawati
Finishing
Grinding

Polishing

Conturin
g

Cutting
Tujuan Polishing
1. Mengurangi korosi
Restorasi logam yang dipoles dengan baik akan
terhindar dari tarnis dan korosi sehingga akan lebih
tahan lama.
2. Meningkatkan estetis
Permukaan yang halus dan mengkilap akan lebih
terlihat estetis
3. Membuat permukaan terasa lebih halus
4. Mengurangi perlekatan
Permukaan yang halus pada restorasi akan
menyebabkan stain, plak, dan kalkulus sulit lengket.
Manfaat finishing & polishing
 Kesehatan gingiva yang lebih baik
 Efisiensi mengunyah
 Kenyamanan pasien
 Estetika
Definisi abrasif

Definisi Material abrasif

Definisi substrat
Faktor-faktor yang mempengaruhi abrasif

1. Kekerasan : Untuk mendapatkan abrasi maksimal maka partikel


abrasif harus lebih keras dibandingkan permukaan
yang akan diabrasi
2. Ukuran : : Ukuran partikel material abrasif
3. Bentuk : : partikel spherical ataupun irreguler.
4. Tekanan : : Tekanan yang berlebih pada saat finishing dan
poles akan meningkatkan abrasi pada permukaan
restorasi/material
5. Kecepatan : Semakin tinggi kecepatan putar yang digunakan
maka abrasi yang terjadi semakin besar, dan juga
meningkatkan suhu.
6. Pelumas : Air
3 kelas utama material abrasif

Keramik Permukaan halus dapat dilakukan


sebelum prosthesis disemen

Logam
Instrumen abrasif untuk logam harus dapat

menghilangkan partikel logam cepatdan efisien tanpa


menghasilkan panas yang berlebihan


Mengandung matriks resin yang relatif lunak dan keras
Resins komposit ●
(partikel filler )
Ukuran filler : Nano dan hybrid
Sampai kapan polishing selesai
dilakukan ????
1. Secara mikroskopik
permukaan substrat terlihat halus
2. Secara Klinis :
Partikel permukaan substrat halus
>>mengkilap

Catatan : Ukuran partikel abrasif di kisaran 20


pM
Macam-macam bentuk bahan abrasif

1. Loose abrasif : Bubuk dan pasta abrasif


pasta abrasif > aluminium oksida (alumina)
atau berlian partikel
2. Bonded abrasif : Partikel abrasif yang
diikatkan pada suatu alat, dpt berbentuk
point(ujung korek api), disck (cakram), cusp,
brush dan wheel
3. Coated abrasif : dilapisi pada sisi dari alat
abrasif (Biasanya pada kertas atau plastik)
Loose abrasif
Pasta
 Pasta abrasif memiliki beberapa kelemahan:
1. Relatif tebal dan tidak bisa mencapai ke
daerah embrasures.
2. Pasta cenderung muncrat ketika instrumen
berputar
3. Bersifat panas jika tidak ada pendingin
Coated abrasive disck
Typical bonded abrasive instruments
Jenis bahan abrasif
1. Chalk
Suatu mineral yang membentuk Calcite,  mengandung Calcium
Carbonat. Digunakan sebagai pasta abrasi ringan, untuk memolis
enamel gigi, gold foil, amalgam dan plastik material.
2. Arkansas stone
Suatu semitranslucent, abu-abu yang terdiri mikrokristalin quartz,
padat, keras.
3. Emery
Suatu corundum abrasive hitam abu-abu dalam bentuk grain.
Digunakan dalam bentuk selubung abrasive pada disk untuk
finishing metal alloy atau akrilik resin material.
4. Corundum
Bentuk mineral dari aluminum oxide, putih warnanya. Digunakan
untuk grinding, metal alloy dikenal dengan white stone.
Jenis bahan abrasif
5. Garnet
Yang terbentuk dari sejumlah mineral yang berbeda membentuk suatu
kristaline. Mineral-mineral yang terkandung yaitu : Aluminium silikat,
cobalt, besi, magnesium dan mangan. Garnet ini sangat keras dan sering
dibuat utk melapisi disk. Digunakan utk grinding metal alloy dan resin
akrilik material.
6. Diamond
Disebut juga superabrasive, sangat keras dan sangat efektif untuk enamel
gigi.
7.Quartz
Suatu partikel quartz kristaline dalam bentuk sharp, angular partikel dan
dipakai sebagai lapisan abrasive pada disk. Digunakan untuk finishing metal
alloy dan grinding enamel gigi.
8. Sand
Adalah campuran partikel-partikel kecil dari silica. Dipakai dalam melapisi
paper disk untuk grinding metal dan akrilik resin.
Jenis bahan abrasif
9. Pumice
Berupa bubuk abrasive Kedokteran Gigi atau bahan polis untuk
konservatif, bahan ini mempunyai bermacam-macam ukuran partikel.
Partikel yang kasar dipergunakan sebagai bahan abrasive di
laboratorium, sedangkan partikel yang halus dipergunakan untuk
konservatif dan polishing restorasi gigi.
10. Zirconium silicate
Bahan ini dipergunakan sebagai bahan polish konservatif.
11. Tripoli
Bahan ini dipergunakan untuk menggantikan bahan diatomaceous earth,
meskipun bahannya tidak sama. Bahan ini dipakai untuk polish ringan.
12. Tin Oxide
Digunakan sebagai bahan polish untuk gigi dan untuk restorasi metal
dalam mulut. Dicampur air, alkohol atau glycerine sampai berbentuk
pasta untuk digunakan
Jenis bahan abrasif
13. Cuttle
Adalah suatu abrasive dalam betuk powder, berwarna  putih, dipakai sebagai bahan
untuk abrasi ringan seperti polish amalgam, metal margin.
14. Kieselguhr /Diatomaceous Earth
Dikenal sebagai kieselguhr, dipergunakan tidak hanya sebagai bahan abrasive dan
polishing tetapi juga sebagai filer pada beberapa bahan Kedokteran Gigi
15. Rouge
Berbentuk powder halus atau berbentuk  padatan yang mempunyai komposisi iron
oxide (Fe 203), kadang diisikan pada paper disk. Rouge ini merupakan bahan polish
yang bagus untuk memoles emas dan logam campur logam mulia.
16. Aluminium Oxide
Bahan abrasive ini murni dibentuk dari emery, bahan ini dipergunakan untuk
polishing metal.
17. Silicone Carbide
Suatu sintesis abrasive, warna hijau dan biru kehitaman. Silicone carbide ini keras,
mudah patah, dan dipakai sebagai suatu abrasive pelapis pada disk perekat
instrument-instrumen dari karet.
Restorasi yang Memerlukan Polishing
1. Dental amalgam
Bahan polish : bubuk pumice, qurtz atau tripoli, atau tin oxide yang dicampur dengan air.
Alat : mata bur cup, brush atau felt.
2. Gold alloy
Bahan polish : tripoli, rouge atau bubuk pumice
Alat : rag wheels, stone wheel, dan rubber wheel
3. Acrylic resin
Bahan polish : bubuk pumice, tripoli, atau tin oxide
Alat : rag wheel
Harus hati-hati karena acrylic sangat mudah terabrasif dengan bubuk pumice.
4.Komposit
Bahan polish : dapat berupa bubuk ataupun pasta yang mengandung perlite, diamond, quartz atau
alumunium oxide
Alat : diamond atau green stone (grinding), quartz atau alumunium oxide disk, atau rubber wheel,
carbide burs.
5. Porselen/keramik
Pemolesan biasanya dengan glazing
Setelah penyesuaian kecil di mulut, porselen dapat dipoles dengan bahan
polish : silicone carbide atau aluminium oxide dan alat : rubber wheel atau felt wheel.
 
Abrasif untuk porcelain
BAHAYA BIOLOGIS DARI Grinding,
FINISHING,
DAN PROSES POLISHING

 Aerosol/udara telah diidentifikasi sebagai


potensi sumber penyakit menular dan kronis
pada mata dan paru-paru>> operator dan
pasien
 Penyakit Silikosis adalah penyakit paru fibrotik
yang sangat melemahkan paru-paru
dan menyebabkan risiko terjadi penyakit
kanker paru-paru
Cara pengendalian selama polusi udara
(aerosol) akibat proses finishing & polishing

1. Penggunaan prosedur pengendalian infeksi


yang memadai,semprotan air, dan volume
alat hisap yg tinggi (suction tip)
2. Operator: peralatan pelindung (APD) seperti
kacamata keselamatan dan masker wajah
sekali pakai bisa melindungi mata dan
pernapasan.
3. Ventilasi yang cukup
Trimakasih
Learning task
1. Jelaskan perbedaan antara finishing, polishing,
cutting, counturing dan grinding, serta sebutkan
instrumen dan bahan abrasif yang di gunakan !
2. Jelaskan definisi abrasif, material abrasif dan
subatrat serta berikn contohnya!
3. Jelaskan tahap finishing dan polishing pada :
amalgam, komposit, logam, acrylic dan
porcelen/keramik.
4. Apa keuntungan dan kerugian dari natural
diamond dengan synthetic diamond

Anda mungkin juga menyukai