Anda di halaman 1dari 30

MASTER RESUME

KODEFIKASI BATU GERINDA

KELOMPOK 9
DISUSUN OLEH : 1. RINALDO DALIMUNTHE (170401014)
2. ROYHAN NAHDI (170401031)
3. R. LANGGA RIZKY PRADITYA (170401047)
4. KEVINCENT FONGJIO (170401070)
5. KHOIRUL NUR ABADAN (170401112)

LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK


DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KODEFIKASI MATA GERINDA

JENIS – JENIS MATA GERINDA

1. GERINDA

Gerinda merupakan alat potong yang umum digunakan pada berbagai


mesin gerinda, seperti mesin gerinda bangku, mesin gerinda pedestal, mesin
gerinda datar (surface grinding), mesin gerinda silindris, mesin gerinda internal,
mesin gerinda alat potong, mesin gerinda tanpa senter, mesin gerinda roda gigi
dan lain-lain.
Mata Gerinda digunakan pada mesin gerinda untuk menggerinda benda
kerja, baik untuk operasi penggerindaan presisi maupun operasi penggerindaan
tidak presisi. Pada penggerindaan presisi Gerinda digunakan untuk pekerjaan
finishing dengan tingkat kehalusan permukaan yang tinggi, ukuran yang teliti dan
toleransi yang ketat.
Gerinda merupakan alat potong presisi yang memiliki ribuan mata
pemotong. Pada dasarnya gerinda terbuat dari dua material utama, yaitu material
abrasif dan material perekat. Kedua material ini dicampur dan dicetak menjadi
bentuk roda gerinda, kemudian disinter di dalam suatu tungku dengan suhu dan
tekanan yang tinggi.

 Material Abrasif

Pada proses penggerindaan benda kerja, material abrasif melakukan aksi


pemotongan atau penyayatan. Ada beberapa jenis material abrasif yang umumnya
digunakan sebagai material penyusun Mata gerinda. Secara garis besar material
abrasif dapat dibedakan menjadi material abrasif alam dan material abrasif buatan.
Yang termasuk ke dalam kelompok material abrasif alam adalah pasir batu (sand
stone), kuarsa, amril (emery), korundum dan intan. Namun intan alam tidak
direkomendasikan untuk dipakai sebagai material abrasif Mata gerinda karena
harganya yang sangat mahal. Pada umumnya abrasif alam kurang disukai untuk
digunakan sebagai bahan abrasif Mata gerinda karena kandungan zat pengotornya
yang besar serta ketidakseragamannya.
Yang termasuk ke dalam kelompok material abrasif buatan antara lain,
aluminium oksida, zirkonia alumina, keramik aluminium okdida, silikon karbida,
boron nitrida kubus (cubic borin nitride stau sering disingkat CBN) dan intan.
Material intan dikenal sebagai material yang paling keras yang ada di bumi. Intan
buatan merupakan material yang lebih murah dibandingkan intan alam serta lebih
umum digunakan sebagai material abrasif dalam pembuatan mata gerinda.

 Material Perekat
Material perekat (bond) merupakan material yang mengikat butiran-
butiran abrasif pada Mata gerinda. Walaupun material perekat pada Mata gerinda
tidak melakukan aksi pemotongan, tetapi struktur dan komposisinya sangat vital
pada kinerja Mata gerinda. Perekat yang efektif harus mengikat butiran-butiran
abrasif, di mana butiran-butiran abrasif tetap tajam sehingga bisa melaksanakan
aksi pemotongan. Kemudian perekat harus melepaskan butiran-butiran abrasif bila
butiran abrasif telah menjadi tumpul. Secara keseluruhan, material perekat akan
menentukan kekuatan, kekerasan dan kecepatan maksimum mata gerinda.
Banyak material perekat yang digunakan untuk merekat butiran-butiran
abrasif pada Mata gerinda. Material perekat ini dipilih sesuai dengan jenis butiran
abrasif yang dipakai dan kebutuhan aplikasi yang berbeda-beda.
Jenis-jenis material perekat yang umum digunakan sebagai perekat butiran
abrasif pada Mata gerinda dapat dibedakan menjadi :
1. Perekat keramik (vitrified bond)
2. Perekat resin (resinoid bond)
3. Perekat silikat (silicate bond)
4. Perekat karet (rubber bond)
5. Perekat damar (shellac bond),
6. Perekat logam (metal bond)
7. Perekat sepuh listrik (electropated bond)

2. Ukuran Butiran Abrasif


Butiran abrasif atau sering disebut sebagai grit dibuat dalam berbagai
ukuran mulai dari ukuran butiran abrasif yang kasar hingga yang sangat halus.
Pengelompokan ukuran butiran abrasif ini berdasarkan ukuran saringan yang
dipakai untuk menyaring butiran abrasif.
Cara menentukan ukuran butiran abrasif dilakukan dengan cara
melewatkan butiran abrasif pada beberapa saringan yang memiliki banyaknya
lubang per inci linier yang berbeda-beda dan meningkat secara bertahap. Sebagai
contoh, butiran abrasif yang memiliki ukuran 60 grit akan dapat melewati
saringan 55 mesh atau 55 lubang saringan setiap panjang 1 inci, dan tidak bisa
melewati saringan yang memiliki 65 lubang setiap inci. Semakin tinggi angka
ukuran butiran abrasif, maka semakin halus butiran abrasif tersebut. Sebagai
contoh ukuran butiran 10 grit memiliki ukuran butiran sekitar 2 mm dan ukuran
abrasif 60 grit memiliki ukuran butiran sekitar 0,25 mm. Ukuran butiran yang
kasar digunakan untuk penggerindaan material yang liat, sedangkan ukuran
butiran yang halus digunakan untuk penggerindaan material benda kerja yang
keras dan getas (brittle). Dilihat dari jenis operasi penggerindaan, butiran yang
kasar dipakai untuk penggerindaan dengan laju penyayatan yang besar seperti
pada penggerindaan kasar, sementara butiran yang halus dipakai untuk
penggerindaan presisi dengan tingkat kehalusan yang tinggi.
Ukuran butiran yang sangat halus umumnya digunakan untuk operasi
pemolesan (polishing) dan lapping. Ukuran butiran abrasif yang halus pada
ummnya digunakan untuk penggerindaan dengan kualitas kehalusan yang tinggi.
Ukuran butiran sedang biasanya dpakai untuk operasi penyanyatan yang besar
dengan kehalusan permukaan benda kerja yang cukup terkontrol. Ukuran butiran
abrasif yang kasar biasanya digunakan untuk pengkondisian balok baja (billet)
dan operasi snagging pada pabrik penggilingan baja dan industri pengecoran.
Berdasarkan ukuran butirannya, butiran abrasif dapat dibedakan menjadi
4 kelompok seperti pada tabel di bawah ini.

Gambar 1. Klasifikasi ukuran butiran abrasif

3. Struktur Mata Gerinda

Struktur Mata gerinda menunjukkan banyaknya butiran abrasif dan pori-


pori dalam satuan volume yang terdapat pada Mata gerinda. Ini merupakan jarak
antara butiran abrasif atau besar kecilnya pori-pori yang terdapat antara butiran-
butiran abrasif. Berdasarkan strukturnya, Mata gerinda dapat dibedakan menjadi
Mata gerinda dengan struktur rapat, struktur sedang dan struktur renggang. Jika
jarak antara butiran abrasif dekat, maka disebut struktur yang rapat dan jika jarak
antata butiran abrasif jauh, maka disebut struktur yang renggang.

a. Struktur renggang b. Struktur rapat

Gambar 2. Struktur Mata gerinda

Mata gerinda dengan struktur renggang digunakan untuk penggasaran.


Mata gerinda dengan struktur sedang (medium) digunakan untuk penggerindaan
yang menghasilkan kehalusan permukaan yang sedang. Mata gerinda dengan
struktur rapat digunakan untuk penggerindaan finishing.
Struktur Mata gerinda ini diberi simbol atau kode dengan menggunakan
angka, mulai dari angka "0" sebagai struktur paling rapat. Semakin besar
angkanya maka semakin renggang struktur suatu Mata gerinda, dan sebaliknya.

Gambar 3. Penandaan struktur Mata gerinda

4. Kelas Mata Gerinda

Kelas (grade) Mata gerinda menunjukkan kekerasan atau kekuatan


perekat Mata gerinda untuk mengikat butiran abrasif dalam melawan pelepasan
butiran abrasif akibat tekanan pemotongan. Dalam hal ini kelas atau grade Mata
gerinda bukan ukuran kekerasan material abrasif. Banyak dan sedikitnya jumlah
perekat yang digunakan pada suatu Mata gerinda akan menentukan kekerasannya.

Bila jumlah perekat banyak, maka ukuran "batang" (post) atau jembatan
perekat yang menghubungkan masing-masing butiran abrasif akan menjadi besar.
"Batang" perekat yang lebih besar akan menjadi lebih kuat dibandingkan "batang"
perekat yang kecil, oleh karenanya akan meningkatkan kekerasan Mata gerinda.

a. Perekat besar b. Perekat kecil

Gambar 4. Volume perekat pada Mata gerinda


Dengan demikian Mata gerinda dengan jumlah perekat yang sedikit akan
menjadi Mata gerinda yang lunak. Mata gerinda lunak digunakan untuk
menggerinda material yang keras, karena Mata gerinda lunak akan mudah
melepaskan butiran abrasif dan diganti dengan butiran yang masih baru yang
tajam. Mata gerinda dengan jumlah perekat yang banyak akan menjadi Mata
gerinda yang keras. Mata gerinda keras digunakan untuk menggerinda material
yang lunak.
Kelas Mata gerinda ditandai oleh huruf-huruf dalam alfabet yang berkisar
dari huruf "A" untuk Mata gerinda yang paling lunak hingga "Z" untuk Mata
gerinda yang paling keras.

Gambar 5. Penandaan kelas Mata gerinda

Pemilihan kelas Mata gerinda yang tepat merupakan hal yang sangat
penting. Mata gerinda yang terlalu lunak cenderung melepaskan butiran abrasif
terlalu cepat dan Mata gerinda cepat aus. Mata gerinda yang terlalu keras
cenderung melepaskan butiran abrasif terlalu lambat sehingga butiran abrasif yang
telah tumpul masih tetap terikat pada Mata gerinda yang menyebabkan kondisi di
mana Mata gerinda bukan menyayat tetapi menggosok.

5. Bentuk-bentuk Mata Gerinda

Mata gerinda dibuat dalam berbagai bentuk untuk digunakan dalam


berbagai jenis mesin gerinda dan kelas pekerjaan yang berbeda-beda. Beberapa
bentuk Mata gerinda standar, yaitu : Mata gerinda lurus, Mata gerinda silinder,
Mata gerinda dengan ceruk pada satu sisi, Mata gerinda dengan ceruk pada kedua
sisi, Mata gerinda mangkuk lurus, Mata gerinda mangkuk tirus, Mata gerinda
piring, dan Mata gerinda cawan.

A. Mata Gerinda Lurus

Mata gerinda lurus (straight grinding wheel) adalah Mata gerinda paling
dasar dan merupakan jenis Mata gerinda yang paling umum pada pengerkaan
logam. Mata gerinda lurus memiliki bentuk yang paling sederhana. Dimensi Mata
gerinda jenis ini terdiri dari diameter Mata gerinda (D), tebal (T), dan diameter
lubang (H). Ukuran maksimum diameter lubang umumnya tidak lebih dari 1/2
diameter Mata gerinda (D).

Pada umumnya Mata gerinda lurus digunakan untuk operasi


penggerindaan permukaan atau penggerindaan datar, penggerindaan silindris,
penggerindaan internal, penggerindaan tanpa senter dan penggerindaan produk
coran dan tempa (snagging operations) hingga operasi pemotongan (pembelahan).

Gambar 6. Mata gerinda lurus

Mata gerinda lurus biasanya dipasang dengan menggunakan flens pada


kedua sisi Mata gerinda. Flens merupakan cakram logam yang berbentuk datar
atau yang dicembingkan.Pada umumnya Mata gerinda lurus digunakan untuk
operasi penggerindaan permukaan atau penggerindaan datar, penggerindaan
silindris, penggerindaan internal, operasi pemotongan (pembelahan) dan
penggerindaan produk coran dan tempa (snagging operations).

B. Mata Gerinda Silinder

Mata gerinda silinder (cylinder grinding wheel) terutama digunakan


untuk penggerindaan datar dengan spindel vertikal, di mana aksi penggerindaan
hanya terjadi pada permukaan rim saja.

Mata gerinda silinder mempunyai dimensi diameter Mata gerinda (D),


tebal Mata gerinda (T), dan tebal dinding (W). Mata gerinda jenis ini
mensyaratkan tinggi dinding harus sama dengan atau lebih besar daripada tebal
dinding Mata gerinda.
Mata gerinda silinder dipasangkan pada suatu pelat, dengan
menggunakan baut tanam (stud) atau dengan mur yang disisipkan ke dalam bagian
dasar. Baut tanam ini umumnya dipasang secara permanen pada Mata gerinda

Gambar 7. Mata gerinda silinder

C. Mata Gerinda Ceruk Satu Sisi

Mata gerinda ceruk pada satu sisi (recessed one side wheel) sangat mirip
dengan Mata gerinda lurus, tetapi Mata gerinda ini memiliki ceruk pada satu
sisinya.Seperti Mata gerinda lurus, Mata gerinda ceruk satu sisi mempunyai
dimensi diameter Mata gerinda (D), tebal (T) dan diameter lubang (H). Selain itu
Mata gerinda ini juga memiliki diameter ceruk (P), diameter tapak /diameter flat
(K), kedalaman atau tinggi ceruk (F), tebal lubang (E) serta sudut ruang bebas /
clearance (C).

Mata gerinda ceruk satu sisi digunakan pada operasi penggerindaan


silindris, penggerindaan internal, pengherindaan tanpa senter, penggerindaan
pemakanan merayap (creep grinding) dan pengasahan gigi-gigi gergaji.
Mata gerinda ceruk satu sisi dipadang pada spindel mesin gerinda dengan
menggunakan flens yang dicembungkan, dan ceruk dari Mata gerinda memberi
ruang untuk flens.
Kedalaman ceruk disyaratkan tidak boleh lebih besar daripada setengah
tebal Mata gerinda, dan ukuran tapak (flat) harus cukup besar untuk dapat
menampung flens pemasangan.

Gambar. 8 Mata gerinda ceruk satu sisi

D Mata Gerinda Ceruk Dua Sisi

Mata gerinda ceruk dua sisi (recessed two sides wheel) atau Mata gerinda
dengan ceruk ganda memiliki bentuk seperti dua Mata gerinda ceruk satu sisi
yang didempetkan saling membelakangi.

Mata gerinda ini memiliki dimensi (G) yang menunjukkan kedalaman


ceruk pada sisi lainnya.

Muka penggerindaan dari Mata gigi ceruk dua sisi terdapat pada bagian
kelilingnya. Mata gerinda ini dipakai untuk penggerindaan tanpa senter (centreless
grinding), penggerindaan pemakanan merayap (creep feed grinding),
penggerindaan datar dengan spindel vertikal, dan penggerindaan silindris diantara
senter.

Gambar 9. Mata gerinda ceruk dua sisi

E. Mata Gerinda Mangkuk Lurus

Mata gerinda mangkuk lurus (straight cup wheel) diberi nama sesuai
dengan bentuknya yang menyerupai mangkuk. Mata herinda ini memiliki
dimensi, diameter (D), tebal dinding (W), tebal keseluruhan Mata gerinda (T),
tebal lubang (E), diameter ceruk (P), diameter tapak / diameter flat (K) dan ruang
bebas sudut (C).

Mata gerinda mangkuk lurus dipakai untuk menggerinda permukaan


benda kerja yang datar di mana aksi penggerindaan dilakukan oleh bagian muka
dari Mata gerinda. Mata gerinda mangkuk lurus merupakan Mata gerinda
alternatif pada mesin gerinda alat potong.
Gambar 10. Mata gerinda mangkuk lurus

F. Mata Gerinda Mangkuk Tirus

Mata gerinda ini merupakan salah satu modifikasi Mata gerinda yang
disebut sebagai Mata gerinda mangkuk tirus (flaring cup wheel). Mata gerinda ini
memiliki 3 diameter, yaitu : diameter terluar bagian muka Mata gerinda (D,
diameter dasar atau diameter tapak (K) dan diameter lubang Mata gerinda (H).
Dimensi ketebalan lubang (E) disyaratkan memiliki ukuran sedikitnya 1/4 tebal
Mata gerinda (T).

Mata gerinda mangkuk tirus sering digunakan untuk pengasahan alat-alat


potong karena kemampuannya untuk dipasangkan dengan permukaan alat potong
pada berbagai sudut. Mata gerinda mangkuk tirus dengan perekat resin banyak
digunakan untuk penggerindaan benda coran dan tempa (snagging operations).
Gambar 11. Mata gerinda mangkuk tirus

G. Mata Gerinda Piring

Mata gerinda piring (dish wheel) memiliki karakteristik yang berbeda


dengan Mata gerinda lainnya, yaitu Mata gerinda ini memiliki 2 permukaan
penggerindaan, dimensi "A" dan "U" yang merupakan daerah tapak atas dan
bagian keliling Mata gerinda.

Karena bentuknya serta memiliki dua muka penggerindaan, Mata gerinda


piring sangat cocok untuk pengasahan alat-alat potong, khususnya pisau frais
(milling cutter). Bentuk Mata gerinda ini menawarkan ruang bebas dan
kemampuan untuk menggerinda bagian-bagian yang sempit atau rumit.
Gambar 12. Mata gerinda piring

H. Mata Gerinda Cawan


Mata gerinda cawan (saucer wheel) sangat mirip dengan Mata gerinda
piring, keduanya memipunyai bentuk yang hampir sama, dan memilki banyak
dimensi yang sama. Perbedaan utama keduanya adalah pada bagain tepi dan muka
penggerindaan. Pada bagian keliling Mata gerinda cawan dibuat jari-jari atau
dibulatkan, dan permukaan penggerindaan adalah jari-jari tepi tersebut.

Mata gerinda cawan juga digunakan untuk menggerinda alat-alat potong,


seperti pisau frais (milling cutter), mata bor, dan gergaji.
Gambar 13. Mata gerinda cawan

I. Mata Gerinda Tirus Dua Sisi

Mata gerinda tirus dua sisi (tappered two sides wheel) mirip dengan Mata
gerinda lurus tetapi memiliki bagian yang tirus ke arah luar. Mata gerinda tirus
dua sisi terutama digunakan untuk menggerinda ulir dan Mata gigi. Mata gerinda
jenis ini, lebih kuat daripada Mata gigi lurus dan dapat menerima beban samping
yang lebih besar.

Gambar 14. Mata gerinda muka tirus


6. Dimensi Mata gerinda

Aspek penting lainnya dari geometri Mata gerinda adalah dimensinya.


Berbagai jenis Mata gerinda yang ada memiliki banyak perbedaan dimensi.
Ukuran Mata gerinda ini digunakan untuk menentukan secara tepat jenis Mata
gerinda yang diperlukan agar sesuai dengan bagian-bagian pemasangan Mata
gerinda pada mesin atau sesuai dengan tugasnya.

Ukuran utama Mata gerinda lurus adalah diameter Mata gerinda,


diameter lubang (bore), dan ketebalan Mata gerinda. Selain itu, ada beberapa
dimensi yang berbeda-beda untuk masing-masing jenis Mata gerinda.

Standar ANSI (American National Standards Institute) telah menetukan


masing-masing dimensi Mata gerinda dengan huruf-huruf penandaan seperti di
bawah ini.

A = Lebar radial tapak (flat) pada keliling Mata gerinda


B = Kedalaman lubang buntu yang berulir
C = Ruang bebas (clearance) sudut antara K dan P
D = Diameter Mata gerinda
E = Ketebalan lubang Mata gerinda
F = Kedalaman ceruk satu sisi
G = Kedalaman ceruk sisi lainnya
H = Diameter lubang Mata gerinda
J = Diameter tapak (flat) bagian luar
K = Diameter tapak bagian dalam
N = Kedalaman relief satu sisi
O = Kedalaman relief sisi lainnya
P = Diameter ceruk (recess)
R = Jari-jari
S =Panjang bagian silindris
T = Tebal Mata gerinda

7. Profil Mata Gerinda

Selain mempunyai bentuk standar, Mata gerinda juga memiliki profil


standar yang umumnya diterapkan pada Mata gerinda jenis 1, jenis 5, dan jenis 7
(Mata gerinda lurus, Mata gerinda ceruk satu sisi, dan Mata gerinda ceruk dua
sisi).

Profil atau muka gerinda ini mempunyai huruf-huruf penandaan seperti


pada gambar di bawah ini.
Gambar 15. Jenis-jenis muka gerinda

8. Sistem Penandaan Mata Gerinda

Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi suatu Mata gerinda,


berbagai industri telah menerapkan sistem penandaan Mata gerinda. Sistem
penandaan Mata gerinda telah dikembangkan oleh ISO pada tahun 1965.
Beberapa negara telah mengadopsi sistem penandaan Mata gerinda ini, seperti
British Standard Inggris, ANSI Amerika, JIS Jepang dan DIN Jerman.
Sistem penandaan Mata gerinda ini dimaksudkan untuk menghindari
kesalahan dalam pemilihan Mata gerinda sehingga Mata gerinda dapat digunakan
lebih aman dan dipakai sesuai tugasnya.
Sistem penandaan Mata gerinda mencakup antara lain : ukuran Mata
gerinda, kecepatan operasi maksimum, dan spesifikasi Mata gerinda.

9. Ukuran Mata Gerinda

Ukuran Mata gerinda menurut standar ISO dinyatakan dalam satuan


milimeter (mm). Sebagai contoh, sebuah Mata gerinda memiliki ukuran seperti
berikut 180 x 25 x 32, artinya bahwa Mata gerinda tersebut memiliki ukuran
diameter Mata gerinda = 180 mm, tebal keseluruhan = 25 mm, dan diameter
lubang = 32 mm.Untuk negara yang menggunakan sistem satuan imperial,
biasanya ukuran Mata gerinda dinyatakan dalam satuan inci.

10. Kecepatan Operasi Maksimum


Kecepatan operasi maksimum dibuat pada Mata gerinda besar (ukuran
diameter lebih dari 80 mm). Kecepatan operasi maksimum dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu : kecepatan keliling Mata gerinda dinyatakan dalam satuan meter per
detik (m/s), dan kecepatan putar Mata gerinda yang dinyatakan dalam satuan
putaran per menit (rpm).

Sebagai contoh, kecepatan keliling maksimum 35 m/s dan kecepatan


putar Mata gerinda maksimum 2200 rpm.

Gambar 16. Penandaan Mata gerinda

11. Spesifikasi Mata Gerinda

Sistem penandaan untuk Mata gerinda terdiri dari serangkaian angka dan
huruf dengan susunan yang telah ditetapkan. Angka-angka dan huruf-huruf pada
sistem penandaan ini secara berurutan menyatakan jenis material abrasif, ukuran
butiran abrasif atau ukuran grit, kelas (grade) Mata gerinda, struktur Mata gerinda
dan jenis perekat yang digunakan.
Selain itu, di awal urutan penandaan biasanya digunakan untuk Kode
pabrik tentang jenis abrasif yang dipakai secara tepat, dan di akhir urutan
penandaan biasanya digunakan untuk Kode pabrik atau Catatan pabrik tentang
identifikasi Mata gerinda, kedua penandaan ini bersifat opsional.
Sebagai contoh, misalnya sebuah Mata gerinda memiliki spesifikasi atau
kode penandaan seperti berikut,
Sistem penandaan untuk Mata gerinda abrasif super, seperti Mata gerinda
dengan material abrasif intan atau boron nitrida kubus / cubic boron nitride (CBN)
mempunyai sedikit perbedaan dengan penandaan untuk Mata gerinda abrasif
konvensional.

Pada sistem penandaan Mata gerinda abrasif super terdapat spesifikasi


Konsentrasi dan Kedalaman abrasif. Konsentrasi merupakan jumlah butiran
abrasif dalam satuan karat (ct) per sentimeter kubik.

Sebagai contoh, konsentrasi 100 setara dengan 4,4 ct/cm3 dengan volume
abrasif sekitar 25% dari jumlah keseluruhan perekat.

Semakin tinggi angka konsentrasi maka semakin banyak kandungan


butiran abrasifnya demikian juga sebaliknya. Konsentrasi 100 merupakan
konsentrasi yang tinggi sedangkan konsentrai 25 merupakan konsentrasi yang
rendah.

Gambar 17. Konsentrasi butiran abrasif

Konsentrasi yang tinggi membuat Mata gerinda menjadi lebih tahan aus,
umur lebih lama, tapi juga lebih mahal. Mata gerinda dengan konsentrasi tinggi
terutama digunakan untuk tugas-tugas penggerindaan profil.
Sebagai contoh, sebuah Mata gerinda dengan abrasif super mempunyai spesifikasi
sebagai berikut,
Gambar 18. Penandaan Mata gerinda abrasif super
12. Macam-macam Mesin Gerinda
A. Mesin gerinda datar
Mesin gerinda datar adalah salah satu jenis mesin gerinda yang
digunakan untuk penggerindaan datar dan bertujuan untuk meratakan
suatu permukaan benda kerja yang tidak rata.

Gambar 19 Bagian-bagian mesin gerinda datar

Keterangan :
1. Spindel penggerak roda gerinda.
2. Stopper langkah meja mesin kiri-kanan.
3. Tombol hidrolik penggerak langkah meja mesin.
4. Spindel penggerak meja mesin naik-turun.
5. Spindel penggerak meja mesin kiri-kanan.
6. Tuas pengontrol meja mesin.
7. Panel pengatur proses kerja mesin.
8. Meja mesin.
9. Kepala utama.

Berdasarkan sumbu utamanya, mesin gerinda datar dibedakan


menjadi 4 macam, yaitu:
1. Mesin gerinda datar horisontal dengan gerakan meja bolak-balik, jenis
mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan
permukaan rata atau menyudut.
Gambar 20 Mesin gerinda datar dengan gerak meja bolak-balik

2. Mesin gerinda datar horisontal dengan gerakan meja berputar, jenis


mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata pada
benda kerja silinder atau poros.

Gambar 21 Mesin gerinda datar dengan gerak meja berputar

3. Mesin gerinda datar vertikal dengan gerakan meja bolak-balik, jenis


mesin ini digunakan untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai
permukaan rata, lebar dan menyudut.
Gambar 22 Mesin gerinda vertikal dengan gerak meja bolakbalik
4. Mesin gerinda vertikal dengan gerakan meja berputar, jenis mesin
gerinda ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata benda kerja
silinder atau poros.

Gambar 23 Mesin gerinda vertikal dengan gerak meja berputar

Berdasarkan prinsip kerjanya, mesin gerinda datar dibedakan


menjadi 2 macam :
1. Mesin gerinda datar semi otomatis, adalah mesin gerinda dimana proses
penggerindan dapat dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis
mesin.
2. Mesin gerinda datar otomatis, adalah mesin gerinda dimana proses
penggerindaan diatur melalui program NC dan CNC.

B. Mesin gerinda silindris


Mesin gerinda silindris adalah mesin gerinda yang digunakan
untuk menggerinda benda kerja dengan bentuk silindris, silindris
bertingkat, dsb.

Gambar 24 Bagian-bagian mesin gerinda silindris


Keterangan :
1. Kepala utama.
2. Spindel utama untuk pencekaman benda kerja.
3. Kaki mesin.
4. Panel kontrol pengatur proses kerja mesin.
5. Meja bawah sebagai dudukan meja atas.
6. Meja atas sebagai tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja
dan dapat diatur sudutnya.
7. Kepala lepas untuk menyangga benda kerja untuk pencekaman diantara dua
senter.
8. Perlengkapan pendingin sebagai tempat pengatur aliran cairan pendingin.

Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris


dibedakan menjadi 4 macam :
1. Mesin gerinda silindris luar, jenis mesin gerinda ini digunakan untuk
menggerinda diameter luar dari benda kerja yang berbentuk silindris
atau tirus.

Gambar 25 Gerinda silindris luar


2. Mesin gerinda silindris dalam, jenis mesin gerinda ini digunakan untuk
menggerinda diameter dalam dari benda kerja yang berbentuk silindris
atau tirus.

Gambar 26 Gerinda silindris dalam

3. Mesin gerinda silindris luar tanpa center, jenis mesin gerinda ini
digunakan untuk menggerinda diameter luar dari benda kerja yang
berbentuk silindris dalam jumlah yang banyak baik panjang maupun
pendek.
Gambar 27 Gerinda silindris luar tanpa center

4. Mesin gerinda silindris universal, jenis mesin gerinda ini digunakan


untuk menggerinda diameter luar dan diameter dalam dari benda kerja
yang berbentuk silindris atau tirus.

Gambar 28 Gerinda silindris universal

C. Mesin gerinda tangan


Mesin gerinda tangan merupakan mesin gerinda yang digunakan
untuk menggerinda benda kerja dengan tujuan untuk membentuk benda
kerja atau merapihkan hasil pemotongan, merapihkan hasil las.

Gambar 29 Bagian-bagian mesin gerinda tangan


D. Mesin gerinda duduk (Pedestal)
Mesin gerinda duduk adalah mesin gerinda yang digunakan untuk
mengasah alat potong seperti mata bor, pahat bubut juga untuk pengasahan
atau pembentukan benda kerja lain seperti pisau dapur, kampak, golok,
dan perkakas pisau lainnya sesuai dengan kapasitas dan peruntukannya.

Gambar 30 Bagian-bagian mesin gerinda duduk

E. Mesin gerinda potong


Mesin gerinda potong adalah mesin gerinda yang digunakan untuk
memotong benda kerja yang berbentuk pelat atau silinder. Roda gerinda
yang digunakan berbentuk piringan gerinda tipis yang berputar dengan
kecepatan tinggi. Prinsip kerja mesin ini yaitu piringan batu gerinda yang
berputar memotong benda kerja yang tercekam.

Gambar 31 Mesin gerinda potong


Gambar 32 Bagian-bagian mesin gerinda potong

Keterangan :
a. Handle pengangkat
b. Tutup pisau dinamis
c. Tutup pisau statis
d. Batu gerinda
e. Skala pengukur sudut potong
f. Plat pelindung percikan
g. Dudukan
h. Stang pengunci
i. Pengunci ulir
j. Lengan ulir pencekam
k. Tombol on/off
l. Pengunci pisau potong
II-9
m. Motor
n. Pengungi handle pengangkat
o. Pembatas kedalaman potong
p. Kabel power
q. Karet dudukan

13. Fixture
Fixture adalah alat bantu yang digunakan untuk memegang dan
memposisikan benda untuk di proses pemesinan, assembly, marking, control, etc.
Untuk membuat fixture yang baik, beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu :
1. Lokasi
Fixture yang dibuat harus mudah dijangkau oleh operator dan mudah untuk
digunakan.
2. Pencekaman
Pencekaman harus mampu menahan gaya potong yang terjadi pada benda kerja
dan tidak merusak benda kerja.
3. Handling
Fixture yang dibuat harus mudah ditangani. Kemudahan pemasangan dan
pembongkaran benda kerja harus dipastikan.
4. Rigidity, stability
Alat yang dibuat harus stabil dan kaku meskipun design alat sangat sederhana.
5. Material
Pemilihan material komponen harus diperhatikan. Bagian-bagian
komponen yang dikenakan keausan atau tekanan lainnya sebaiknya terbuat dari
baja perkakas and baja yang mengalami perlakuan panas.

14. Klasifikasi fixture


Fixture diklasifikasikan berdasarkan jenis mesin yang menggunakan dan
jenis pekerjaan yang dilakukan, misalnya fixture yang digunakan pada mesin
milling untuk pekerjaan bor disebut milling boring fixture. Berikut adalah list
operasi produksi yang menggunakan fixture :
1. Assembling Lapping
2. Boring Milling
3. Broaching Planing
4. Drilling Sawing
5. Forming Shaping
6. Gaughing Stamping
7. Grinding Tapping
8. Heat Treating Testing
9. Honing Turning
10. Inspecting Welding

15. Jenis-jenis fixture


Jenis fixture dibedakan berdasarkan bagaimana fixture ini
dibuat.Perbedaannya dengan jig adalah fixture dibuat lebih berat dan kuat dari jig
karena gaya perkakas yang lebih besar.
1. Fixture pelat
Fixture pelat adalah fixture dengan bentuk paling sederhana. Fixture
ini terbuat dari pelat datar dengan variasi pada klem dan locator yang
berguna untuk memegang dan memposisikan benda kerja.
Konstruksinya yang sederhana sehingga bisa digunakan pada hampir
semua proses pemesinan.

Gambar 33 Fixture pelat


2. Fixture pelat sudut
Fixture pelat sudut adalah variasi dari fixture pelat dimana komponen
diproses pada sudut tegak lurus terhadap locatornya.

Gambar 34 Fixture pelat sudut

3. Fixture vise-jaw
Fixture vise-jaw digunakan untuk pemesinan komponen kecil. Dengan
alat ini, vise jaw standar digantikan dengan jaw yang dibentuk sesuai dengan
bentuk komponen

Gambar 35 Fixture vise-jaw


4. Fixture indexing
Fixture indexing adalah fixture dengan bentuk yang hampir sama
dengan jig indexing. Fixture jenis ini digunakan untuk pemesinan
komponen dengan rongga yang detil.

Gambar 36 Fixture indexing

Anda mungkin juga menyukai