KEPUTUSAN
DIREKTUR RS KARTINI KUPANG
NOMOR: 140/SK/DIR/VIII/2015
TENTANG
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN
DIREKTUR RS KARTINI KUPANG
Menimbang : a
:
kesalahan
pasien
dan
menghasilkan
peningkatan
keselamatan pasien;
c
2.
3.
M E M U T U S K AN
Menetapkan
:
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN.
KESATU
KEDUA
KETIGA
: Kepala
pelayanan
sasaran
keselamatan
pasien
pasien
wajib
DITETAPKAN DI
TANGGAL
: KUPANG
: 01 JUNI 2015
Lampiran
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN
RS KARTINI KUPANG
NOMOR: 140/SK/DIR/VIII/2015
A. Kebijakan Umum
1. Ketepatan identifikasi pasien diterapkan untukmengurangikesalahan karena kelirupasien.
2. Identifikasi pasien dilakukan saat sebelum pemberian obat, darah atau produk darah;
pengambilan sampel darah dan produk lain untuk pemeriksaan klinis; atau
memberikan pengobatan dan tindakan.
3. Identifikasi pasien menggunakan 2 dari 3 identitas pasien yaitu nama, tanggal lahir
atau nomor rekam medis. Tidak boleh menggunakan nomor kamar.
B. Kebijakan Khusus
1
Identifikasi terdiri dari tiga identitas : nama pasien (e-KTP), nomor rekam medik dan
tanggal lahir.Nama pasien harus ditulis lengkap sesuai e-KTP, bila tidak ada gunakan
KTP/kartu identitas lainnya, bila tidak ada semuanya minta pasien/keluarganya untuk
menulis pada formulir identitas yang disediakan RS dengan huruf kapital pada kotak
huruf yang disediakan, nama tidak boleh disingkat, tidak boleh salah ketik walau satu
huruf.
Stiker identitas pasien menggunakan umur dengan pertimbangan untuk memudahkan
menggunakan
gelang
berbahan
plastik
gelang
penanda
menggunakan
akan
dirujuk
kepada
kepolisian
sehingga
identifikasi
positifnya
bisadidapatkan.Bila sampai pasien dirawat dan identitas pasien belum ada, pasien
difoto dan cetakan foto disimpan di status rekam medis pasien.
c. Pada pasien anak, nama lengkap, tanggal lahir harus dikonfirmasi kepada orang tua
4
pasien.
Tempat pemasangan gelang identitas
Pilihan pertama pergelangan tangan yang dominan, pilihan kedua pergelangan
tangan yang tidak dominan yang tidak cedera, bengkak atau tidak sesuai, pilihan
ketiga- pergelangan kaki.
Semua pasien harus diidentifikasi secara benar sebelum dilakukan pemberian obat,
pemberian transfusi darah, pengambilan sampel darah, urine atau cairan tubuh lainnya
untuk pemeriksaan, pemeriksaan radiologi, pemberian pengobatan dan tindakan
kedokteran. Jangan melakukan prosedur bila pasien menolak untuk diidentifikasi.
Semua wadah spesimen tidak boleh diberi label sebelum spesimen dimasukkan,
: KUPANG
: 01 JUNI 2015