Makalah Kelompok 1
Makalah Kelompok 1
STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN
Disusun oleh :
Rizal Fitrianto
090221100073
Magdalena T. Pakpahan
100221100076
Hizkia Prayoga
100221100085
110221100065
Bab I
Pendahuluan
Melalui
pengukuran,
klasifikasi
dan
pengikhtisaran,
akuntansi
menyusutkan data tersebut menjadi pos-pos yang relative sedikit, penting dan
saling berkaitan yang bila disusun dengan tepat akan menggambarkan kondisi
keuangan, hasil operasi, dan arus kas dari suatu kesatuan ekonomi tertentu.
Sebagai
suatu
sistem
informasi,
akuntansi
mengumpulkan
dan
Keuangan
(Financial
Accounting)Berfokus
pada
Bab II
Pembahasan
2.1
Horngern
(2000),akuntansi
didefinisikan
sebagai
proses
pengumpulan,
pengidentifikasian,
pencatatan,
penggolongan,
proses
pengumpulan,
pencatatan,
penganalisaan,
peringkasan,
sangat
berbeda-beda
(bervariasi)
tergantung
pada
jenis
SAK di Indonesia
merupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,
IFRS, ETAP, GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.
Selain untuk keseragaman laporan keuangan, standar akuntansi juga
diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan
auditor
serta
memudahkan
pembaca
laporan
keuangan
untuk
A.
B.
C.
D.
E.
1 Oktober 1995
1 Juni 1996
1 Juni 1999
1 April 2002, dan
1 Oktober 2004 Buku Standar Akuntansi Keuangan 1 Oktober 2004
yang juga memuat :
(DSAK)
dengan
diberikan
otonomi
untuk
menyusun
dan
mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga telah dibentuk Komite Akuntansi
Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK).
Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal 18 Oktober 2005 untuk
menopang kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan
perlakuan akuntansi transaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK. Sedangkan
DKSAK yang anggotanya terdiri atas profesi akuntan dan luar profesi akuntan,
yang mewakili para pengguna, merupakan mitra DSAK dalam merumuskan arah
dan pengembangan SAK di Indonesia.
Kebijakan DSAK :
1. Mendukung program harmonisasi dan konvergensi yang diprakarsai oleh
International Accounting Standards Board (IASB) menyelaraskan PSAK
dengan International Financial Reporting Standards (IFRS)
2. Dalam menyusun SAK, mengacu pada IFRS dengan mempertimbangkan
pula faktor lingkungan usaha di Indonesia
3. Pengembangan SAK yang belum diatur dalam IFRS dilakukan dengan
berpedoman pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan, kondisi lingkungan usaha di Indonesia., dan standar akuntansi
yang berlaku di negara lain.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar
akuntansi yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang wajib digunakan
sebagai pedoman dalam menyajikan informasi keuangan setiap perusahaan.
PSAK menyediakan sebuah kerangka kerja untuk merumuskan konsep yang
menggarisbawahi persiapan dan penyajian informasi keuangan untuk pihak luar.
PSAK juga berguna sebagai criteria bagi auditor untuk menilai informasi
keuangan sebuah perusahaan yang telah disajikan untuk mendukung pendapat
auditor.
Ada bebarapa alasan mengapa dunia akuntansi memerlukan sebuah
standar akuntansi:
Banyak pihak yang menggunakan informasi keuangan untuk membuat
keputusan-keputusan ekonomi.
Internasional
Standar
Financial
Reporting
(IFRS)
berlaku
secara
TAHUN
1966
KETERANGAN
Sejarah International Accounting Standards
pembentukan
kelompok
of
England
&
1967
disetujui
dibentuknya Accountants
1973
de
International
Group (AISG).
International Accounting Standard Comm
world-wide. Dalam
27 t
(SIC),
yang
memiliki
menyangkut
suatu
standard
2000
(International
Organisation
of
Secu
2001
restrukturisasi
dengan
membentuk
baru
yang
diterbitkannya
de
2003
IFRS,
ko
2010
Interpretation Committee.
Tujuan
dari
IFRS
adalah
memberikan
kumpulan
standar
dunia
maupun
pihak-pihak
yang
berkepentingan
lainnya
IFRS
merupakan
kelanjutan
dari
International
Accounting
Standards (IAS) yang sudah ada sejak tahun 1973 dan digunakan secara
luas
oleh
negara-negara
di
Eropa,
Inggris
dan
negara-negara
Standar
Akuntansi
Internasional
(International
Accounting
modal
international
dengan
cara
mempromosikan
standar
2.4.4.2
independen
pembentuk
International
Financial
IASB
bertujuan
untuk
mencapai
(tergantung
dari
penentuan
keseimbangan
geografis
secara
keseluruhan).
2. Dewan IASB. Dewan menetapkan dan memperbaiki standar
akuntansi keuangan dan pelaporan usaha. Tanggung jawabnya meliputi
memenuhi tanggung jawab untuk seluruh permasalahan teknis IASB
termasuk penyusunan dan penerbitan Standar Akuntansi Internasional,
Standar Pelaporan Keuangan Internasional, dan Draf Standar serta
persetujuan akhir atas interpretasi yang dikeluarkan oleh Komite
Interpretasi Pelaporan Keuangan, dan menyetujui proposal proyek serta
metode dan prosedur untuk mengembangkan standar. Tujuannya adalah
untuk membina kemitraan dengan badan-badan nasional ini karena
semuanya bekerja sama untuk mencapai konvergensi standar akuntansi
di seluruh dunia.
3. Dewan Penasihat Standar. Dewan Penasihat Standar, ditunjuk
oleh Perwalian, terdiri dari tiga puluh atau lebih anggota, yang memiliki
latar belakang geografis dan profesional yang berbeda, yang ditunjuk
untuk masa tiga tahun yang dapat diperbaharui.
4. Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional (IFRIC).
IFRIC terdiri dari 12 anggota yang diangkat oleh perwalian. IFRIC
menginterpretasikan penerapan Standar Akuntansi Internasional dan
atasnya
dan
memperoleh
persetujuan
dewan
untuk
interpretasi akhir.
yang
digunakan
Akuntan Publik
terdaftar
atau
Konvergensi IFRS
Pengertian konvergensi IFRS yang digunakan merupakan awal untuk
tidak
Sumber : http://setiadi24.blogspot.com/2013/12/tugas-2-etika-profesi-akuntansi.html
Sasaran Konvergensi IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK agar secara
material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun
2011/2012, Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap.Manfaat
konvergensi IFRS diantaranya adalah :
1) Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
2) Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi.
3) Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising
melalui pasar modal secara global.
4) Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
5) Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan
mengurangi
dengan
contoh
IFRS
menekankan
pada
fair
value
dan
Standar
Internasional
dengan
Hukum
Nasional
Pada beberapa negara, standar akuntansi sebagai bagian
dari hukum nasional dan ditulis dalam bahasa hukum. Disisi lain,
standar akuntansi internasional tidak ditulis dengan bahasa hukum
sehingga harus diubah oleh dewan standar masing-masing negara
Terdapat transaksi-transaksi yang diatur hukum nasional
berbeda dengan yang diatur standar internasional. Misal: transaksi
ekuitas untuk perusahaan di Indonesia berbeda perlakuan untuk
PT, Koperasi atau badan hukum lainnya.
3. Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
Adanya kekhawatiran bahwa standar internasional akan
semakin kompleks dan rules-based approach. Standar mengatur
Bab III
Penutup
Daftar Pustaka
http://sgenk.blogspot.com/2009/10/definisi-akuntansi-keuangan-auditing.html
Disarikan dari buku: 225 Soal-Jawaban Akuntansi Dasar, penulis: Hery, S.E.,
M.Si., halaman: 5-7
http://keuanganlsm.com/kebutuhan-informasi-akuntansi
bagipemakainya/#sthash.IJx2jNW7.dpuf
http://nataganjar.wordpress.com/2010/10/21/manfaat-akuntansi-bagiperusahaan/ )
http://www.iaiglobal.or.id/prinsip_akuntansi/index.php?id=2
Seto, Budi. 2013. Mekanisme Pengawasan Akuntansi Laporan Keuangan Yang
Paling Efektif Dimasing- Masing Negara Di Eropa.
http://bustedated.blogspot.com/http://bustedated.blogspot.com/
Syah.
2012.
IFRS
International
Financial
Accounting
Standard.
http://syahrezamarasutanpohan.wordpress.com/2012/03/23/ifrs-international
financial-accounting-standard/