Anda di halaman 1dari 14

Jl. Jend. A. Yani No.52 Telp. (0725) 49200, Fax.

(0725) 41928
Kota Metro, Kode Pos 34111
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH
Nomor :
/SK-Dir/RSB-A/V/2014
TENTANG
PENETAPAN PEDOMAN INSTALASI RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH
DIREKTUR RSB ASIH,
Menimbang

Mengingat

a.

Bahwa dalam rangka penyelenggaraan Rumah Sakit Bersalin (RSB) Asih


perlu didukung dengan organisasi yang efektif dan efisien

b.

Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a


diatas perlu menetapkan Keputusan Direktur RS Bersalin Asih tentang
Penetapan Pedoman Instalasi Rawat Jalan RS Bersalin Asih

1.

Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

2.

Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

3.

Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

4.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 772 /Menkes/SK/VI/2002


tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/III/ 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

5.
6.
7.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 417/


Menkes/Per/II/2011 Tentang Komisi Akreditasi RS
Keputusan Direktur
Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.02.04//2790/11 tentang Standar Akreditasi RSB Asih
MEMUTUSKAN

Menetapkan

KESATU

Penetapan Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan RS Bersalin Asih.

KEDUA

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan RS Bersalin Asih sebagaimana


ketetapan kesatu sebagaimana terlampir pada lampiran keputusan ini.

KETIGA

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di : Metro
Pada Tanggal :
Mei 2014
DIREKTUR RS. BERSALIN ASIH,

dr. RIRIN FEBRINA

Lampiran I

: Keputusan Direktur RSB Asih

Nomor :
Tanggal :

/SK Dir/RSBA/V/2014
Mei 2014.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RAWAT JALAN


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan Rumah Sakit di era sekarang tidak terlepas dari perkembangan ekonomi
masyarakat. Hal ini tercermin pada perubahan fungsi klasik Rumah Sakit yang pada
awalnya hanya memberi pelayanan yang bersifat penyembuhan saja terhadap pasien
melalui rawat inap dan rawat jalan bergeser ke pelayanan yang lebih komprehensif.
Rumah Sakit adalah suatu lembaga pelayanan kesehatan dan sekaligus sebagai suatu
unit usaha (baik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga kesehaatan ini dari waktu
ke waktu semakin lama akan semakin berkembang, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas dan dilihat dari berbagai macam bentuk Rumah Sakit kecil maupun besar yang
ada diseluruh penjuru tanah air.
Pelayanan Rawat Jalan merupakan salah satu unit kerja di Rumah Sakit yang melayani
pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur
diagnostic dan terapeutik. Permenkes Nomor 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa
setiap sarana pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan rekam medis. Rekam Medis
(RM) adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan RM di Rumah Sakit meliputi penerimaan pasien
sampai pelaporan.
Penerimaan pasien merupakan pelayanan pertama yang diberikan oleh pihak Rumah
Sakit atau sarana pelayanan kesehatan. Sebelum menerima pelayanan kesehatan berupa
medis dari penyedia layanan kesehatan, pasien diharuskan mendaftar terlebih dahulu.
Hal ini penting agar pasien dapat menerima pelayanan dan pasien tercatat dalam buku
kunjungan kesehatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dari berbagai kebijakan dan prosedur terkait dengan pelayanan
Instalasi Rawat Jalan di RSB Asih.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan Rawat Jalan yang efektif, berperikemanusiaan dan
memuaskan bagi pasien yang menjalani pemeriksaan

b. Menanggulangi masalah nyeri, baik akut maupun kronis pada pasien yang
melakukan pemeriksaan di RSB.Asih
c. Mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal melalui
prosedur dan tindakan yang dapat diprtanggungjawabkan
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan Rawat Jalan RSB.Asih meliputi:
1. Antenatal Care (ANC)
2. USG kebidanan
3. Pap Smear
4. Keluarga Berencana (KB) dengan suntik, IUD, kondom, MOW (Mini Operasi
Wanita), MOP (Mini Operasi Pria)
5. Pelayanan operasi kebidanan dan kandungan
6. Penanganan infertilitas
7. Pelayanan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) dan imunisasi vaksin anti kanker servik
8. Pelayanan hydrotubasi
9. Pelayanan pemasangan ring portio
D. Batasan Operasional
Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan,
rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap di Rumah Sakit.
Pelayanan Rawat Jalan adalah salah satu fasilitas yang disediakan oleh hampir seluruh
Rumah Sakit di Indonesia. Masyarakat Indonesia sangat membutuhkan pelayanan
Rawat Jalan pada Rumah Sakit untuk menunjang usaha dalam mencapai kesehatannya.
E. Landasan Hukum
Penyelenggaraan pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Bersalin Asih sesuai dengan:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000
2. Undang Undang Nomor 32 tahun 2004
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1457/2003 tentang standar pelayanan minimal
bidang kesehatan di Kabupaten/Kotamadya
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1091/2004
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 228/2003

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI RS BERSALIN ASIH
RSB ASIH adalah rumah sakit milik swasta yang diklasifikasikan sebagai rumah
sakit kelas C yang mempunyai fasilitas dan kemampuan medis spesialistik dan sub
spesialistik terbatas. RSB ASIH juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah
Metro dan sekitarnya.
Susunan Organisasi RSB ASIH terdiri dari :

Direktur

Sekretaris

Kepala Bidang Akuntansi

Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia

Kepala Bidang Penyusunan Program dan Pengembangan

Kepala Bidang Pelayanan

Komite Medik

Komite Keperawatan

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI RAWAT JALAN RS BERSALIN ASIH
Instalasi Rawat Jalan merupakan salah satu unit pelayanan yang dalam
struktur organisasi merupakan bagian dari Pelayanan Medik dan Keperawatan,
dikepalai oleh seorang kepala instalasi. Kepala Instalasi dalam menjalankan tugas
dibantu oleh tiga orang penanggung jawab (PJ). Keberadaan Organisasi Rawat
Jalan dituangkan dalam SK Direktur No. ...................

DIREKTUR
dr. Ririn Febrina

KABID PELAYANAN MEDIK &


EPERAWATAN

dr. Afitia Pamedar

KA. INSTALASI RAWAT


JALAN
Fitri Juwitha Sari,

SDM &
ADMINISTRASI
Wayan RPW,

SARANA &
PRASARANA
Ranum M, A.Md.Keb

Keterangan :
Garis Komando
Garis Koordinasi

OBAT-OBATAN &
ALKES
Nyoman W,

BAB IV
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Kepala Instalasi
1. Melakukan Supervisi berupa bimbingan, arahan, pengawasan dan evaluasi kepada
anggota
2. Membuat usulan/revisi
3. Memimpin rapat instalasi rawat jalan
4. Menyusun buku laporan tahuanan
5. Membuat laporan yang bersifat insidentil
6. Membuat usulan penilaian kinerja anggota
7. Menghadiri rapat mewakili instalasi
8. Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan di atasnya
9. Menjamin Kesiapan dan ketersediaan sarana dan prasarana
10. Menjaga suasana kerja yang harmonis
11. Mengupayakan kesejahteraan anggota
12. Menyusun jadwal dinas
13. Bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan masing-masing penanggung jawab
(PJ)
14. Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan yang dilakukan masing-masing
penanggung jawab (PJ)
15. Kepala Instalasi bertanggung jawab kepada Kepala Pelayanan Medis

B. Penanggung Jawab (PJ) Sarana dan Prasarana Rawat Jalan:


1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan
2. Mengecek fungsi alat-alat setiap hari
3. Menulis pengajuan SPK untuk perbaikan Sarana dan Prasarana di Unit.
4. Memberikan masukan usulan rencana kebutuhan barang
5. Membuat laporan inventarisasi barang tiap tahun
6. Menjaga kesiapan sarana dan prasarana untuk dapat digunakan setiap saat
7. Mengatur penempatan alat-alat kesehatan
8. Mengajukan usulan kebutuhan sarana dan prasarana

9. Bertanggung jawab atas kelengkapan dan kesediaan sarana dan prasarana di Rawat

Jalan
10. Melaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Jalan bila ada barang yang rusak/perlu

diganti
11. Penanggung Jawab (PJ) sarana dan prasarana Rawat Jalan bertanggung jawab kepada

Kepala Instalasi Rawat jalan


C. Penanggung Jawab Obat-obatan dan Alat Kesehatan Rawat Jalan:
1. Mengecek ketersediaan obat-obatan, bahan habis pakai dan alkes di poli
2. Menyusun daftar Bon dan bahan habis pakai untuk keperluan rawat jalan ke Instalasi
Farmasi
3. Melakukan kontrol dan laporan penggunaan rutin obat di poli
4. Memberikan usulan untuk menyusun rencana kebutuhan obat tahunan
5. Menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan habis pakai
6. Mengajukan usulan kebutuhan obat
7. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang berkait
8. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
9. Bertanggung jawab atas kelengkapan dan kesediaan alat kesehatan di Rawat Jalan
10. Mendokumentasikan atau menuliskan dalam buku laporan semua alat kesehatan yang
telah diambil pada tanggal tersebut
11. Melaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Jalan bila ada persediaan barang yang akan
habis
12. Penanggung Jawab (PJ) pengelola alat kesehatan di Rawat Jalan bertanggung jawab
kepada Kepala Instalasi Rawat Jalan
D.Penanggung Jawab (PJ) SDM dan Administrasi Rawat Jalan:
1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan
2. Membuat Bon keperluan alat tulis rawat jalan
3. Membuat Bon kebutuhan ruangan poli
4. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
6. Mengecek keperluan di pelayanan Rawat Jalan setiap hari
7. Bertanggung jawab atas kelengkapan list pasien sebelum kembali ke rekam medis
8. Penanggung Jawab (PJ) pencatatan dan pelaporan di Rawat Jalan bertanggung jawab
kepada Kepala Instalasi Rawat Jalan

BAB V
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
1. Kualifikasi Tenaga Dokter di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bersalin Asih
adalah Dokter Obgyn Instalasi Rawat Jalan ( Spesialis Kandungan) menggunakan
jasa Pelayanan dokter tetap
2. Kualifikasi Tenaga bidan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bersalin Asih
adalah tenaga bidan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bersalin Asih yang
berpengalaman di bidang paramedik.
B. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelayanan Rawat Jalan perlu menyediakan sumber daya manusia yang
kompeten, cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan teknologi
sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, efektif, dan efisien. Atas dasar
tersebut

di

atas,

maka

perlu

kiranya

menyediakan,

mempersiapkan

dan

mendayagunakan sumber-sumber yang ada. Untuk menunjang pelayanan Rawat Jalan


di instalasi Rawat Jalan, maka dibutuhkan tenaga dokter, bidan yang mempunyai
pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.
N
o
1
2

Tenaga Medis
Dokter Spesialis Kandungan (Sp.OG)
Bidan

Jumlah
1
14

C. Pengaturan Dinas
Pengaturan jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi dokter dan bidan
untuk melaksanakan tugas pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bersalin
Asih . Pelayanan dibagi menjadi dua shift yaitu:
1. Shift pagi: pukul 08.00-13.00 WIB
2. Shift sore: pukul 17.00-20.00 WIB

BAB VI
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan

Toilet
Ruang Tunggu
Pasien

Ruang Periksa

B. Standar Fasilitas
Fasilitas yang tersedia pada pelayanan rawat jalan terdiri dari:
Alat yang Tersedia di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bersalin Asih
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Nama Alat
USG
Meja
Troli
Tensimeter
Stetoskop
Timbangan
Bed Obstetric
Bed Gynekologi
Kursi
Tempat sampah
Rak buku
Etalase
Senter
Skerm
Tangga tempat tidur
Matras

Jumlah
2
1
2
1
1
1
1
1
5
3
1
3
1
2
1
1

Keterangan

BAB VII
TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata laksana pelayanan rawat jalan meliputi:
A. Persiapan Instrumen
1. Persiapan ANC

Leanec

Doppler

Meteran kain pengukur tinggi fundus uteri

Meteran pengukur LILA

Selimut

Reflex Hammer

Spuit 3 ml

USG

Timbangan

Tensimeter

Stetoskop

Bed Obstetric

Senter

Sarung tangan

Kalender kehamilan

Kapas steril

Kasa steril

Alkohol 70%

Jelly

Sabun antiseptic

Wastafel dengan air mengalir

Vaksin TT

Tisu

2. Persiapan KB (suntik, iud)

Sarung tangan steril 2 pasang

Duk steril 1 buah

Ring tang 1 buah

Spekulum 2 buah

Penster klem 1 buah

Tenakulum 1 buah

Sonde uterus 1 buah

Gunting benang 1 buah

2 buah kom untuk larutan DTT dan Betadine

Kassa

Kapas

Larutan klorin

Celemek

Spuit 3 ml

3. Persiapan Hidrotubasi

Hidrotubator

Spuit 10 ml

Kassa steril

Kapas sublimat

Spekulum 2 buah

Sarung tangan steril

Tenakulum 1buah

Bengkok

Aquabides

Sonde uterus 1 buah

4. Persiapan pap smear

Dick Glass

Spekulum cocor bebek

Spatulaa ayre

Tabung berisi larutan fiksasi alkohol 95%

Sarung tangan steril

Senter

5. Persiapan imunisasi TT dan vaksin anti kanker servik

Sarung tangan steril

Vaksin TT

Vaksin anti kanker servik

Spuit 3 ml

Kapas alkohol

6. Persiapan pemasangan ring portio

Sarung tangan steril

Kapas sublimat

Ring portio

B. Persiapan Linen
Linen packing sesuai dengan kebutuhan tindakan.
C. Tata Laksana Anggota Tim Asuhan Pasien Rawat Jalan
Anggota tim asuhan pasien rawat jalan terdiri dari dokter spesialis kandungan (Sp.OG)
dan bidan
D. Prinsip Tindakan Selama Pelaksanaan
1. Persiapan psikologis pasien
2. Pengaturan posisi
Prinsip-prinsip di dalam pengaturan posisi pasien :
a. Atur posisi pasien dalam posisi yang nyaman
b. Sedapat mungkin jaga privasi pasien, buka area yang akan diperiksa dan kakinya
ditutup dengan duk
c. Untuk posisi litotomi, naikkan dan turunkan kedua ekstremitas bawah secara
bersamaan untuk menjaga agar lutut tidak mengalami dislokasi.
E. Tata Laksana Pengeluaran Pasien dari Ruang Pemeriksaan
Kriteria umum yang digunakan dalam mengevaluasi pasien:

BAB VIII
LOGISTIK
Bahan habis pakai dan obat-obatan yang ada dalam pelayanan rawat jalan:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Nama Barang
Albothyl
Alkohol
Aquabides
Cottonbud
Dick Glass
Handscoen
IUD
Jelly USG
Kapas
Kasa
KB Cyclofem
KB Depoprogestin
Lem
Neurosanbe
Plester
Ring
Sabun Cuci Tangan
Safety Box
Spuit 10 cc
Spuit 3 cc
Test Pack
Tinctura Podophyllin
Tisu Gulung

Jumlah

Keterangan

BAB IX
PENUTUP
Dengan dikeluarkannya Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan ini maka
setiap petugas Rumah Sakit Bersalin Asih yang terkait agar senantiasa memperhatikan dan
menjalankan pelayanan rawat jalan sebaik-baiknya. Senantiasa mematuhi prosedur dan
mengembangkan pelayanan berbasis keselamatan dan kepuasan pasien.

Anda mungkin juga menyukai