Anda di halaman 1dari 3

Iman dan IPTEK

Oleh : Jessica Ferera Sihombing, 1506719644

Buku

: Membangun Pribadi Berkarakter Mulia (Modul MPK Agama Kristen


Universitas Indonesia)

Penulis

: Junius Tamuntuan, M.Th


Drs.Henoch B.I.Setiawan, M.Psi
Dra. Poppy Mary Elia, M.Th., B.Sc

Referensi

http://www.geocities.ws/sandy_sheva/p120735741ro/imankristendaniptek.html
http://id.scribd.com/doc/29055522/Iman-Kristen-dan-IlmuPengetahuan-serta-Teknologi

Perkembangan zaman berlangsung sangat pesat. Semua sektor kehidupan mengalami


pembaharuan dari keadaan semula. Sebagai satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang paling
mulia, kita diberikan kuasa, kemampuan, dan akal budi untuk mengolah dan mengelola bumi
beserta isinya. Manusia tentunya memiliki pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan teknologi
yang senantiasa membantu manusia dalam mengembangkan bumi. Dari hal tersebut, dapat
dikatakan bahwa pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan teknologi merupakan komponen yang
penting bagi manusia dan tentunya memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Seiring
dengan berjalannya waktu, IPTEK berkembang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan
berdasarkan iman Kristen. Ketika hal ini terus berlanjut, akan menimbulkan masalah bagi
manusia.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu
yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1). Iman adalah hal yang sangat mendasar di dalam diri
seseorang. Melalui iman ini kita memiliki harapan untuk setiap hal yang terjadi dalam hidup
kita. Dalam ayat tersebut juga diungkapkan tentang anugrah keselamatan yang diperoleh oleh
orang orang yang mengakui, menerima, percaya dan beriman (sola fide) kepada Tuhan.
Pengetahuan merupakan pengenalan fakta, kebenaran, prinsip yang diperoleh sebagai
temuan sebuah karya ilmiah (The American College Dictionary). Berdasarkan hal ini,
pengetahuan mengkondisikan orang yang menekuni pengetahuan itu untuk lebih serius dan
memusatkan perhatian pada masalah-masalah di sekitar pengetahuan yang dicermati itu.

Pengetahuan ini harus bertumpu pada agama dengan inti iman Kristen, yaitu iman kepada
Tuhan Yesus sebagai Tuhan, Juruselamat yang hidup secara pribadi. Tuhan menginginkan kita
memiliki pengetahuan yang berhikmat melalui pengalaman hidup kita bersamaNya. Hikmat
ini diawali dari rasa takut akan Tuhan (Amsal 1:7). Pengetahuan yang disertai rasa takut akan
Tuhan ini membuat kita menjadi lebih rendah hati, terbuka terhadap kritik, dan bersedia
diperbaharui, sehingga pengetahuan itu secara fungsional menjadi lebih efektif dalam
menjawab permasalahan dunia.
Ilmu pengetahuan merupakan langkah manusia untuk berkembang menuju kemajuan,
dengan cara mengidentifikasikan benda-benda/proses dalam alam secara objektif.
Pengidentifikasian ini bersifat logis (masuk akal), menentukan (determinitis), berlaku umum
(general/universal), mampu menerangkan , pengamatannya cermat, kesimpulan dapat diuji
melalui penelitian, bersifat objektif, dan terbuka untuk perubahan. Ilmu pengetahuan
senantiasa diperkaya dengan penelitian (secara empiris, teoritis, dan kepustakaan) yang teratur
dan rutin untuk memelihara kebenaran, kesahihan, dan relevansi ilmu pengetahuan
bersangkutan dengan temuan-temuan baru. Ilmu pengetahuan dimulai dari intuisi scientist,
yang mempersepsi adanya pola tertentu di antara berbagai fenomena yang ada. Ini
menunjukkan adanya hipotesis, dan hipotesis yang dibangun harus dapat dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis ini diuji dengan metode verifikasi dan falsifikasi. Verifikasi
mengemukakan keabsahan suatu teori ditentukan oleh sejauh mana bukti-bukti yang
ditemukan mendukung kebenaran yang dikemukakan teori ini (Thomas Samuel Kuhn).
Falsifikasi mengemukakan keabsahan suatu teori terlihat pada sejauh mana teori itu dapat
mempertahankan diri dan menjatuhkan berbagai bukti yang dirancang untuk menjatuhkan
teori itu (Sir Karl Raimund Popper)
Perkembangan ilmu pengetahuand dari zaman ke zaman, yaitu :
1. Zaman gereja mula-mula
Pada masa ini belum ada persoalan mengenai iman dan ilmu pengetahuan, dan muncul
golongan Gnostik, Montanus, Marcion, yang memberikan jawaban pertanyaan
mengenai iman. Pada masa ini, otoritas Alkitab belum dipermasalahkan.
2. Zaman Sholastik
Pada masa ini ada permainan pikiran yang di dalamnya terdapat berbagai pandangan
tokoh-tokoh, seperti Anselmus dan Petrus Adelardus
3. Zaman Renaissance

Pada masa ini, manusia sudah mengembangkan pikirannya secara bebas yang
menjadikan otoritas Alkitab dipertanyakan. Pada masa ini juga terjadi reformasi gereja
oleh Martin Luther dan John Calvin
4. Zaman Rasionalisme
Pada masa ini, ratio dijadikan tolak ukur atas kehidupan manusia., dan ada perseteruan
antara iman dan akal budi. Zaman ini adalah zaman kebangkitan ilmu pengetahuan
alam. Tokohnya yaitu Calculus, Isaac Newton, Blaise Pascal, dan Auguste Comte
Teknologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan peningkatan mutu
dan manfaat daya guna suatu hasil guna, sehingga melebihi makna kegunaan yang biasa (The
American College Dictionary). Dalam Kejadian 1:26, 27, 28, 31; 2:15-20, teknologi
melibatkan beberapa dimensi, yaitu teknologi itu sendiri, scientist/pakar ilmu pengetahuan
dengan diri sendiri sebagai manusia selain dengan sesama manusia, lingkungan dan Tuhan.
Dalam perkembangan IPTEK, iman harus dijadikan sebagai titik tolak dan tumpuan
dalam pengembangan IPTEK itu sendiri. Hal ini membuat eksistensi dari pengetahuan, ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak hanya bagi diri masing-masing. Masing masing berkaitan
erat dengan konteks lingkungan tertentu di satu pihak, namun tetap berakar, bersumber pada
agama yang mengandung inti iman Kristen. IPTEK ini secara bersamaan dapat digunakan
untuk mengembangkan bumi yang diciptakan Tuhan, sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Ketika pengembangan IPTEK itu bertumpu pada iman, IPTEK tersebut akan menghasilkan
hikmat bagi manusia itu sendiri, dapat dibuktikan kebenarannya, dan dapat membantu
manusia dalam meningkatkan kualitas hidup yang benar. Melalui iman, kita harus menyadari
bahwa IPTEK itu berasal dari Allah. Alkitab mencatat sejarah air bah ketika Allah
memerintahkan Nuh membuat kapal, dimana dimensi ruang kapal dan bahan telah ditentukan
oleh Allah (Kejadian 6:14-15). Kita juga menyadari bahwa IPTEK ini harus digunakan untuk
kemuliaan Tuhan, sehingga dalam mengembangkan IPTEK tersebut kita harus tetap
memegang teguh kebenaran firman Tuhan, sehingga nama Tuhan dipermuliakan.

Anda mungkin juga menyukai