Anda di halaman 1dari 4

Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Ciri-ciri reaksi kimia adalah timbulnya zat baru dari proses perubahan kimia atau reaksi kimia.
Jika kita menggunting selembar kertas sehingga menjadi lebih kecil, menggerus sepotong kapur
tulis sehingga menjadi bentuk serbuk, atau memotong kayu hingga ukurannya menjadi jauh lebih
kecil maka semua perubahan yang terjadi pada ketiga zat merupakan bentuk perubahan fi sika.
Pada perubahan zat tersebut tidak terbentuk zat baru. Adapun peristiwa terbakarnya rumah,
membusuknya makanan, meledaknya petasan, berkaratnya pagar besi, dan lapuknya kayu
merupakan contoh dari perubahan kimia karena peristiwa tersebut membentuk zat baru yang
tidak sama dengan zat sebelumnya.

Ciri-Ciri Reaksi Kimia


Begitu banyak perubahan zat yang terjadi. Untuk membedakan apakah suatu perubahan zat
termasuk perubahan kimia atau fisika, dapat dikenali dari beberapa gejala yang timbul.
Terbentuknya zat baru yang merupakan syarat dari perubahan kimia, dapat dikenali dari
timbulnya ciri-ciri berikut ini.
1. Timbulnya Gas

Banyak reaksi kimia menghasilkan zat baru yang ditandai terbentuknya gas pada suhu kamar.
Sebagai contoh, apabila kapur tulis dimasukkan ke dalam larutan asam klorida encer maka akan
timbul gelembung-gelembung gas yang keluar dari larutan. Gelembung-gelembung gas tersebut
merupakan zat baru (gas karbon dioksida) hasil reaksi antara larutan asam klorida dan kapur.

Gelembung gas keluar saat tablet berbuih (effervescent) dimasukkan ke dalam air

Contoh lain reaksi yang menghasilkan gas adalah reaksi antara logam seng dan larutan asam
sulfat. Gelembung gas yang keluar dari r
eaksi tersebut merupakan gas hidrogen. Oleh karena pada kedua peristiwa tersebut dihasilkan zat
baru (yang keduanya berwujud gas pada suhu kamar) maka kedua peristiwa tersebut merupakan
contoh reaksi kimia. Dengan demikian, timbulnya gas dapat menjadi petunjuk bahwa suatu
reaksi kimia telah terjadi.
2. Timbulnya Endapan

Banyak reaksi kimia menghasilkan zat baru yang tidak berwujud gas pada suhu kamar,
melainkan berupa endapan seperti gambar berikut.

Endapan timbul saat larutan natrium kromat ditetesi larutan perak nitrat
Sebagai contoh, jika kita meniupkan napas ke dalam air kapur, air kapur yang tadinya jernih akan
menjadi keruh. Kekeruhan ini terjadi karena terbentuknya zat baru berupa endapan putih.
Endapan putih ini merupakan hasil reaksi antara zat yang ada dalam udara hasil pernapasan kita
dan air kapur. Contoh lain adalah jika kita meneteskan larutan perak nitrat ke dalam air ledeng,
air ledeng akan tampak keruh. Kekeruhan ini terbentuk karena adanya reaksi antara larutan perak
nitrat dan partikel yang ada dalam air ledeng, kemudian membentuk zat baru berbentuk endapan
dalam air ledeng. Endapan yang ada dalam kedua contoh di atas merupakan zat baru yang
terbentuk akibat pencampuran dua macam zat. Jadi, kedua peristiwa tersebut termasuk reaksi
kimia. Melalui dua contoh tersebut kita bisa mengatakan bahwa timbulnya endapan dapat
menjadi petunjuk telah terjadi reaksi kimia.
3. Timbulnya Perubahan Warna

Banyak reaksi kimia yang terjadi tidak disertai oleh timbulnya endapan atau gas, tetapi ditandai
oleh timbulnya warna yang baru. Sebagai contoh, jika kita memanaskan padatan terusi (tembaga
sulfat berhidrat) yang berwarna biru dalam sebuah tabung reaksi, terusi akan berubah menjadi zat

lain yang berwarna putih dan dalam dinding tabung akan terbentuk tetesan cairan, seperti
ditunjukkan pada gambar berikut.

Perubahan warna dan pembentukan tetesan air padapemanasan terusi


Pada perubahan ini terbentuk dua macam zat baru. Contoh reaksi lain yang ditandai oleh adanya
perubahan warna adalah jika kita memanaskan lempeng tembaga yang berwarna merah dengan
serbuk belerang yang berwarna kuning. Setelah dipanaskan maka akan terbentuk zat baru yang
berwujud padatan berwarna hitam. Pada kedua contoh peristiwa ini terjadi perubahan kimia
karena terbentuk zat yang baru. Dengan demikian, adanya perubahan warna dapat menjadi
petunjuk telah terjadi perubahan kimia.
4. Timbulnya Perubahan Suhu

Timbulnya perubahan suhu dapat juga menjadi petunjuk terjadinya reaksi kimia seperti pada
gambar dibawah. Sebagai contoh, jika kita memasukkan sedikit kapur tohor ke dalam air yang
terdapat dalam tabung reaksi, kita akan merasakan suhu air yang terdapat dalam tabung tersebut
meningkat.

Kenaikan suhu terjadi pada saat logam natrium dimasukkan ke dalam air
Pada peristiwa ini telah terbentuk zat baru hasil reaksi antara air dan kapur tohor. Contoh lain
adalah reaksi antara butiran karbit dengan air yang terdapat dalam tabung reaksi. Reaksi ini pun
menyebabkan naiknya suhu air dalam tabung reaksi. Pada peristiwa ini terbentuk zat baru yang
larut dalam air dan zat baru yang berwujud gas pada suhu kamar. Jadi, selain timbul panas, pada
reaksi ini juga timbul gelembung gas. Melalui dua contoh tadi kita dapat menyatakan bahwa
timbulnya panas dapat menunjukkan telah terjadi perubahan kimia atau reaksi kimia.
Seringkali reaksi kimia tidak hanya menimbulkan satu gejala, melainkan lebih. Dalam satu reaksi
kimia bisa saja dua atau lebih gejala dapat teramati, seperti halnya reaksi antara butiran karbit
dan air. Reaksi ini tidak hanya menimbulkan perubahan suhu, tetapi juga menimbulkan adanya
gas. Sebaliknya, kita harus berhati-hati terhadap timbulnya suatu gejala yang belum tentu
menunjukkan adanya reaksi kimia. Kita harus ingat bahwa suatu perubahan zat dapat dikatakan
sebagai perubahan kimia atau reaksi kimia jika terbentuk zat baru.

Anda mungkin juga menyukai