Makalah Puisi
Makalah Puisi
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PUISI
Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti
pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya
membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya,
makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun
menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata
kiasan. Menurut jamannya puisi di bedakan menjadi 2 (dua), antara lain :
2.2 PUISI LAMA
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
1. Ciri-ciri Puisi Lama
Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun
rima
2. Jenis Puisi Lama
Yang termasuk puisi lama adalah
a) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib
b) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri
dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi.
Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat,
teka-teki, jenaka
c) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek
d) Seloka adalah pantun berkait
e) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat
f) Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a,
berisi nasihat atau cerita
g) Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris
3. Ciri-ciri dari jenis puisi lama
a) Pantun
Ciri ciri :
Setiap bait terdiri 4 baris
Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
Baris 3 dan 4 merupakan isi
Bersajak a b a b
Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata
Berasal dari Melayu (Indonesia)
b) Syair
Ciri-ciri syair
Terdiri dari 4 baris
Berirama aaaa
Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
Ciri-ciri elegi
Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu,
terutama karena kematian/kepergian seseorang.
g) Satire
Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu
golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)
Ciri puisi dari Jenis bentuknya :
a) Distikon
2 baris; sajak 2 seuntai
Distikon (Greek: 2 baris)
Rima aa bb
b) Terzina
Terzina (Itali: 3 irama)
c) Quatrain
Quatrain (Perancis: 4 baris)
Pada asalnya ada 4 rangkap
Dipelopori di Malaysia oleh Mahsuri S.N.
d) Quint
Pada asalnya, rima Quint adalah /aaaaa/ tetapi kini 5 baris dalam serangkap diterima umum
sebagai Quint (perubahan ini dikatakan berpunca dari kesukaran penyair untuk membina
rima /aaaaa/
e) Sextet
sextet (latin: 6 baris)
Dikenali sebagai terzina ganda dua
Rima akhir bebas
f) Septima
septime (Latin: 7 baris)
Rima akhir bebas
g) Oktav
D. *Alegori*
Alegori adalah ceritakisahan yang mengisahkan hal lain atau kejadian lain. Alegori
dapat dikatakan sebagai metafora yang dilanjutkan. Jadi memahami majas alegori
harus dari keseluruhan isi puisi.
E. *Hiperbola*
Hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya
dimaksudkan, baik jumlah, ukuran, atau sifat-sifatnya. Tujuan penyair menggunakan
majas hiperbola adalah untuk mendapatkan perhatian yang lebih saksama dari
pembaca. Dengan kata lain, penyair berusaha mencuri perhatian pembacaagar terus
tertarik untuk memahami puisinya.
F. *Litotes*
Litotes sering dikatakan kebalikan dari hiperbola, yaitu majas yang di dalam
pengungkapannya menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif atau
bentuk yang bertentangan. Litotes mengurangi atau melemahkan kekuatan pernyataan
yang sebenarnya.
G. *Metonimia*
Metonimia berasal dari bahasa Yunani Metonima adalah sejenis majas yang
mempergunakan nama sesuatu barang untuk sesuatu yang lain yang berkaitan erat
dengannya. Moeliono mengatakan bahwa metonimia adalah majas yang memakai
nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal, sebagai
penggantinya.
H. *Sinekdoke*
Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama
keseluruhannya atau sebaliknya. Sinekdoke digunakan untuk melihat kejadian
langsung dari sumber yang menimbulkan peristiwa hingga gambaran lebih konkret.
Ada dua macam sinekdoke, yakni pars pro toto dan totem pro parte.
untuk
menggambarkan orang, hanya menyebutkan suara , mata, hidung, atau bagian tubuh yang
lain.
2. Totem pro parte adalah sinekdoke yang menyebutkan keseluruhan atau melihat sesuatu
secara generalisasi untuk menonjolkan sebagian.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti
pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya
membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya,
makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut
syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan. menurut
zamannya puisi di bagi menjadi 2 (dua), yaitu : puisi lama dan puisi baru. Puisi lama
merupakan puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Puisi baru adalah puisi bentuknya lebih
bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.