Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PRAKTIKUM UNTUK BIOKIMIA BLOK GASTRO SEMESTER 6

2015/2016
1. Jelaskan peran Biokimiawi dari masing-masing organ atau kelenjar berikut
dalam proses pencernaan:
A. Mulut
B. Gaster
C. Usus
D. Hati
E. Pancreas
F. Kandung empedu
JAWABAN:
A. Mulut
Peran biokimiawi dalam proses pencernaan yang terjadi di mulut
diperankan oleh 2 enzim yaitu enzim -amilase (yang dulu dikenal
sebagai ptyalin) dan enzim lipase liur. Enzim -amilase berperan dalam
pencernaan karbohidrat dimana kerjanya melalui pemutusan
(hidrolisis) ikatan 1,4 glikosidik amilopektin, amilosa dan glikogen
sehingga terbentuk polisakarida yang lebih kecil disebut dekstrin.
Tetapi amilase liur ini lebih bekerja pada bayi dibandingkan pada
dewasa. Sedangkan enzim lipase liur berperan dalam pencernaan lemak
dimana kerjanya melalui pemutusan (hidrolisis) asam lemak rantai
pendek dan sedang dari triasilgliserol makanan.
Ada pula lisozim yang terkandung dalam liur yang bekerja dalam
pencernaan terhadap bakteri melalui pemutusan ikatan 1,4 glikosidik
dinding bakteri yang sekiranya merupakan suatu polisakarida
peptidoglikan.
B. Gaster
Peran biokimiawi dalam proses pencernaan yang terjadi digaster
diperankan oleh enzim pepsin, enzim lipase gaster dan HCl. Dimulai dari
HCl yang berperan dalam proses pencernaan makanan terutama protein
dengan efek men-denaturasi protein sehingga gulungan protein
menjadi terbuka, selain itu HCl berfungsi mengaktifkan pepsinogen
melalui pemutusan atas dirinya sendiri (pepsinogen) sehingga
terbentuk pepsin (bentuk aktif). Kemudian enzim pepsin (bentuk
aktif) berperan dalam pencernaan protein dimana kerjanya melalui
pemutusan ikatan peptide suatu protein makanan terutama ikatan
peptide di gugus karboksil tempat dibentuk asam amino aromatic,
sehingga akan terbentuk peptida yang lebih kecil dan asam amino
bebas. Lalu enzim lipase gaster berperan dalam pencernaan lemak,
lipase disini kerjanya sama dengan lipase yang berada pada liur dimana
kerjanya melalui pemutusan (hidrolisis) asam lemak rantai pendek
dan sedang dari triasilgliserol makanan.

C. Usus
Peran biokimiawi dalam hal pencernaan yang terjadi di usus
terutama usus halus sebagian besar merupakan proes pencernaan akhir,
dibagi menjadi beberapa poin, yang mana pembagian ini berdasarkan
substrat yang akan dicerna sebagai berikut:
1) Karbohidrat
Substansi yang memiliki peranan paling besar disini yaitu
disakaridase (maltase, sucrase, lactase) dimana substrat yang
dicerna merupakan lanjutan dari pencernaan di organ sebelumnya
atau lanjutan dari pencernaan yang terjadi di usus halus tetapi
menggunakan substansi hasil dari pancreas. Kerja dari disakaridase
yang dihasilkan oleh sel epitel usus halus ini melalui hidrolisis
disakarida. Selain itu juga terdapat trehalase yang mengubah
trehalosa menjadi glukosa, isomaltase atau 1,6 glukosidase
mengubah 1,6 glukosida menjadi glukosa.
Sukrosa
Sukrase
Glukosa + Fruktosa

Maltosa

Maltase

Glukosa + Glukosa

Laktosa

Laktase

Glukosa + Galaktosa

2) Protein
Substansi yang dihasilkan oleh sel epitel usus halus yang bekerja
dalam pencernaan protein ada 3 yaitu enteropeptidase
(enterokinase),
aminopeptidase
dan
dipeptidase.
1)
enteropeptidase sebenarnya tidak memiliki efek langsung dalam
pencernaan terhadap protein makanan, melainkan efek tidak
langsung melalui pemutusan ikatan tripsinogen (enzim yang
dihasilkan oleh pancreas) sehingga terbentuk tripsin (bentuk
aktif) yang berperan aktif pada pencernaan protein. 2)
aminopeptidase, berefek pada polipeptida melalui pemutusan
atau hidrolisis asam amino satu per satu dari ujung amino
suatu peptide sehingga terbentuk asam amino bebas dan peptide
berukuran kecil. 3) dipeptidase, berefek pada dipeptide melalui
pemutusan atau hidrolisis asam amino pada peptide sehingga
terbentuk asam amino pembentuk dipeptide tsb.
3) Substrat-substrat lain
Fosfat organic
Fosfatase
Fosfat bebas
Asam nukleat
Polinukleotidase
Nukleotida
Nukleosida purin atau pirimidin
Nukleosidase
basa
purin atau pirimidin, pentose fosfat
D. Hati

Peran biokimiawi dalam hal pencernaan yang terjadi di hati diperankan


oleh empedu yang dihasilkan dari metabolisme kolesterol yang mana
terdiri dari garam empedu dan lesitin yang terutama bekerja dalam proses
pencernaan molekul lemak sampai bisa di absorbsi. Garam empedu
bekerja melalui efek detergennya yang mengemulsifikasikan
(tersuspensi dalam partikel-partikel halus dalam lingkungan air)
lemak sehingga akan terbentuk molekul molekul lemak yang lebih kecil
sehingga lebih mudah untuk di cerna lebih lanjut oleh lipase pancreas.
Lesitin bekerja melalui efeknya untuk membentuk misel atau
kompleks bahan-bahan larut lemak-garam empedu-lesitin yang siap
untuk di absorbsi.
E. Pankreas
Peran biokimiawi dalam hal pencernaan yang terjadi oleh karena
getah pancreas, dibagi menjadi beberapa poin, yang mana pembagian ini
berdasarkan substrat yang akan dicerna sebagai berikut:
1) Karbohidrat
Substansi yang paling berperan dalam pencernaan karbohidrat
disini yaitu -amilase, enzim ini bekerja dalam menghidrolisis
polisakarida atau pati menjadi dekstrin dan maltose, sama
dengan yang terjadi pada mulut oleh -amilase mulut.
Perbedaannya terletak pada keaktifannya, amilase mulut lebih aktif
pada bayi sedangkan amilase pancreas lebih aktif pada usia setelah
bayi.
2) Protein
Substansi yang dikeluarkan oleh pancreas berperan pada
pencernaan protein terdiri dari beberapa, yaitu 1) tripsinogen
(bentuk inaktif) tripsin (bentuk aktif), yang berperan ganda
selain sebagai protease dengan memutuskan ikatan peptide di
gugus karboksil tempat terbentuknya lisin atau arginine, juga
berfungsi sebagai otokatalitik (mengaktifkan enzil-enzil
proteolitik lain yang berasal dari pancreas). 2) kimotripsin,
berperan dalam pencernaan protein dengan memutus residu yang
mengandung asam amino hidrofobik. 3) elastalase, berperan
dalam pencernaan elastin dan juga melalui pemutusan ikatan
peptide yang gugus karboksilya dibentuk oleh asam amino
gugus pendek (alanine, glisin, atau serin). 4) karboksipeptidase,
yang merupakan eksopeptidase bekerja melalui pemutusan asam
amino dari ujung karboksil pada rantai peptide.
3) Lemak
Substansi utama yang memiliki peranan dalam pencernaan lemak
yang dihasilkan oleh pancreas yaitu lipase pancreas. Enzim ini
bekerja melalui hidrolisis asam lemak pada ataom C1 dan C3
dari gliserol pada triasilgliserol yang menghasilkan asam lemak

bebas dan dua monoasilgliserol. Selain lipase pancreas, terdapat


kolipase yang berfungsi untuk meningkatkan efek lipase
pancreas dalam mencerna lemak.
F. Kandung Empedu
Peran biokimiawi dalam proses pencernaan yang terjadi akibat zat
yang disekresikan oleh kandung empedu pada dasarnya sama saja dengan
zat yang dikeluarkan oleh hati. Hal ini dikarenakan zat-zat yang
dihasilkan oleh hati akan di simpan dan dipekatkan di kandung empedu
sehingga akan menghasilkan getah dengan konsentrasi bahan-bahan
terlarut yang lebih tinggi.
2. A. Gambarkan skema biosintesis empedu
B. Kemudian jawablah pertanyaan berikut berdasarkan skema yang telah
dibuat:
1) apakah itu asam empedu
2) apakah itu garam empedu
3) apakah perbedaan peran biokimiawi asam dan garam empedu untuk
proses pencernaan
4) apakah hubungan antara diet tinggi lemak, hiperkolesterolemia, dan
batu empedu
JAWABAN:
A. Skema biosintesis empedu
Kolesterol
CYP7A1
7hydroxycholesterol
HSD3B7
7-hydroxy- 4
cholesten-3-one
AKR1D1
7-hydroxy- 5cholestan-3-one
AKR1C4

CYP8B1
7,12-dihydroxy- 4
cholesten-3-one
AKR1D1
7,12-dihydroxy- 5cholestan-3-one
AKR1C4

5-cholestan-3,7diol
CYP27A1

5-cholestan3,7,12-triol
CYP27A1

3,7-dihydroxy-5BACS/VLC
cholestanoic
acid
S
DHCA-CoA

3,7,12-trihydroxyBACS/VLC acid
5-cholestanoic
S
THCA-CoA

AMACR
BCOX
BDP
SCPX

AMACR
BCOX
BDP
SCPX

Chenodeoxycholic
Acid

Cholic Acid

Glycol atau tauroCDCA

Glycol atau tauroCA

ASAM
EMPEDU
GARAM EMPEDU

1) Asam empedu merupakan steroid yang diproduksi didalam hati melalui


hidroksilasi panjang kolesterol yang memiliki satu sisi molekul yang lebih
polar dari sisi lainnya. Yang termasuk asam empedu antara lain asam kolat,
asam deoksikolat, dan asam kenodeosikolat.
2) Garam empedu merupakan asam empedu yang di produksi oleh hati yang
berkonjugasi dengan glisin atau taurin sehingga memiliki sifat detergen
tetapi tidak mampu membentuk micel dan terakumulasi di dalam kantung
empedu.
3)

3. Gambarkan skema metabolisme Bilirubin (mulai dari pecahnya eritrosit,


hingga akhirnya: terbentuknya sterkobilin dan urobilin di usus, dan

reabsorbsinya kembali ke darah). Skema ini terdiri dari 3 fase: fase darah,
fase hati, fase ekstrahepatik: kandung empedu, usus, dan ginjal. Kemudian
jawablah pertanyaan dibawah ini berdasarkan skema yang telah anda buat:
A. Apakah yang dapat menyebabkan peningkatan Bilirubin I dalam darah?
B. Apakah yang dapat menyebabkan peningkatan Bilirubin II dalam darah?
C. Apakah yang dapat menyebabkan peningkatan Bilirubin II dalam urin?
D. Pigmen empedu apa sajakah yang dapat ditemukan dalam darah?
E. Pigmen empedu apa sajakah yang dapat ditemukan dalam kandung
empedu?
F. Pigmen empedu apa sajakah yang dapat ditemukan dalam usus?
G. Pigmen empedu apa sajakah yang dapat ditemukan dalam urin?
JAWABAN:

SKEMA METABOLISME BILIRUBIN:


Destruksi RBC di
system
retikuloendotelial

Globin

Bilirubin I
Hemoglobin
(unconjugated
Bilirubin
Masuk
Biliverdin
Hem
Ike
- Albumin
hepar
bilirubin)

Hem Oksigenase

RES

Biliverdin reduktase

Darah

Bilirubin I dilepaskan
dari albumin

Bilirubin
Disekresikan
ke usus
Diglukoronida
halus
(Conjugated

Hepar
Glukoronosil
transferase

Kandung
empedu

Disimpan di kandung
Empedu

Urobilinogen

Diekskresi dalam
feses dalam bentuk
sterkobilin

Factor makanan
Factor-hormonal
glukuronidase

Sebagian diserap
kembali oleh usus

Vena porta

Usus

Diekskresikan
kembali dalam
empedu

Sebagaian kecil
mencapai ginjal

Ginjal

Ekskresi lewat urin


dalam bentuk
urobilin
A. Yang dapat menyebabkan peningkatan bilirubin I dalam darah, yaitu:
Anemia hemolitik
Ikterus fisiologis pada neonates
Sindrom Crigter Najjar tipe I
Sindrom Crigter Najjar tipe II
Sindrom Gilbert
Hiperbilirubinemia toksik
Hipotiroidisme
B. Yang dapat menyebabkan peningkatan bilirubin II dalam darah, yaitu:
Sindrom Dubin-Johnson
Sindrom Rotor
Obat-obatan (kloramfenikol, metiltestosteron)
Kelostatis rekuren jinak
Icterus rekurens pada kehamilan (T3)
Obstruksi ekstrahepatik (tumor, batu, striktur) baik parsial maupun
komplit.
Penyakit hepatoseluler (hepatitis dan sirosis hepatis)
C. Yang dapat menyebabkan peningkatan bilirubin II dalam urin yaitu:
Sindrom Dubin-Johnson
Sindrom Rotor
Obat-obatan (kloramfenikol, metiltestosteron)
Kelostatis rekuren jinak
Icterus rekurens pada kehamilan (T3)
Obstruksi ekstrahepatik (tumor, batu, striktur) baik parsial maupun
komplit. Paling utama yang komplit karena tidak ada urobilin sama
sekali di urin, melainkan hanya bilirubin direk.

Penyakit hepatoseluler (hepatitis dan sirosis hepatis)

D. Pigmen empedu dalam darah yaitu bilirubin I dan II


E. Pigmen empedu dalam kandung empedu yaitu bilirubin II
F. Pigmen empedu dalam usus yaitu bilirubin II, urobilinogen dan
sterkobilin
G. Pigmen empedu dalam urin yaitu urobilinogen dan bilirubin II
4. Jelaskan secara ringkas mengenai biokimia proses pencernaan (dapat dalam
bentuk skema)
A. Karbohidrat, dan substansi yang dibutuhkan untuk dapat dicerna dengan
baik
B. Lemak, dan substansi yang dibutuhkan untuk dapat dicerna dengan baik
C. Protein, dan substansi yang dibutuhkan untuk dapat dicerna dengan baik
JAWABAN:
A. Skema proses pencernaan karbohidrat:
Karbohidrat
(polisakarida)

Maltose dan dekstrin


(polimer 3-9 glukosa)

Laktosa

Maltase dan
dekstrinase
(usus halus)
Glukosa

Laktase
(usus
halus)

Galaktosa

B. Skema proses pencernaan lemak:


Lemak

Ptyalin (saliva) 2040%


Amylase pancreas 5080%
Sukrosa

Sukrase
(usus
halus)

Fruktosa

Triasilgliserol (Rantai
pendek dan sedang)

Triasilgliserol (Rantai
panjang)

Lipase (mulut &


gaster)
Asam lemak

Lipase (Usus halus))


2 monogliserol +
asam lemak

C. Skema proses pencernaan protein:


Protein

Pepton dan
Pepsin (gaster) polipeptida
Tripsin (pancreas)
Kimotripsin (pancreas)
Elastalase (pancreas)

Asam amino

Polipeptida
Aminopeptidase (usus
halus)
Karboksipeptidase

5. Jelaskan
secara
ringkas
mengenai
biokimia
proses
penyerapannya (dapat dalam bentuk skema)
A. Karbohidrat, dan substansi yang dibutuhkan untuk dapat dicerna dengan
baik
B. Lemak, dan substansi yang dibutuhkan untuk dapat dicerna dengan baik
C. Protein, dan substansi yang dibutuhkan untuk dapat dicerna dengan baik
JAWABAN:
A. Skema proses penyerapan karbohidrat:

Anda mungkin juga menyukai