Anda di halaman 1dari 5

FISIOLOGI PENCERNAAN HEWAN MONOGASTRIK DAN UNGGAS

Pencernaan merupakan proses pemecahan makanan menjadi molekul yang lebih


sederhana sehingga bisa dimanfaatkan oleh tubuh hewan.
Proses Pencernaan meliputi dua tahap:
1. Fisik
Di mana proses fissik ini membuat partikel makanan yang tadinya berupa
makromolekul menjadi partikel-partikel yang diperkecil. Tujuan pengecilan
partikel ini adalah untuk meningkatkan area permukaan dari molekul makanan
yang dapat terkena enzim sehingga bisa dilanjutkan system pencernaan
enzimatis.
Proses pencernaan fisik melalui:
1) Mengunyah
2) Kontraksi yang ada di lambung
Pada bangsa aves di ventriculus proses memecah makanan
2. Kimiawi
Dimana terjadi proses hidrolisis dengan memotong ikata-ikatan kimia dengan
air. Contoh:
1) Pada karbohidrat → senyawa karbohidrat yang terkandung dalam makanan
dipecah ikatan glikosidanya melalui proses hidrolisis
2) Pada protein → ikatan peptide protein dipotong-potong yang tadinya
memiliki molekul polypeptide menjadi dipeptide ataupun monopeptide
sehingga mudah diabsorb dan dimanfaatkan untuk kebutuhan tubuh hewan
Pencernaan kimiawi memiliki beberapa fase:
1) Fase Luminal
Karena awalnya makanan berada di sepanjang lumen saluran pencernaan,
maka tahap pertama adaalah fase luminal. Bahwa di sepanjang saluran
lumen usus disekresikan enzim-enzim pencernaan yang mampu
mendegradasi karbohidrat, protein, dan lemak. Enzim-enzim ini merupakan
secret yang mendigest/mencerna tahap awal dari senyawa makanan yang
dimakan oleh hewan
2) Fase Membraneous
Oleh enzim-enzim di sepanjang saluran pencernaan yang berada di
permukaan membrane epitel usus maka nutrisi yang sudah dicerna yang
sudah menjadi partikel yang lebih sederhana, menjadi mikromolekul akan
dilanjutkan dengan tahap absorbs masuk ke dalam lumen usus, lalu akan
diabsorbsi masuk ke dalam pembuluh darah kapiler yang ada di sepanjang
saluran pencernaan

Pencernaan Karbohidrat
1. Fae Luminal
Bekerja oleh enzim alpha amilase, alpha amilase akan membreakdown struktur
dari karbohidrat, enzim-enzimnya yaitu ada maltose, maltotriose (yang akan
memecah amilum menjadi maltose dan maltotriosa), serta enzim isomaltose dan
limit dekstrin yang akan memecah amilopektin menjadi isomaltose dan dekstrin
2. Fase Membraneous
Dilakukan oleh enzim lactase, maltase, dan sukrase, maka karbohidrat yang
dihasilkan akan dipecah dan menjadi glukosa, galaktosa, dan fruktosa (dalam
bentuk monosakarida). Mononosakarida ini yang kemudian mampu diabsorb ke
dalam saluran kapiler darah yang ada di sepanjang saluran digesti lalu diedarkan
ke seluruh tubuh untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi tubuh hewan

Percernaan Protein
1. Fase Luminal
Ada beberapa enzim yang bekerja secara aktif, diantaranya yaitu
1) Pada endopeptidase
Ada pepsin, chymosin, tripsin, chymotrypsin, dan elastase. Enzim-enzim ini
akan dibreakdown yang kemudian hasil dari enzim-enzim ini berupa rantai
asam amino dipeptide (rantai AA pendek).
2) Pada eksopeptidase
Enzimnya berupa carboxy peptidase A dan carboxy peptidase B, di mana
akan menchopping lagi polipeptid menjadi dipeptide. Kemudian dipeptide
akan dichopping lagi menjadi monopeptide (asam amino bebas). Hasil
berupa rantai AA pendek dan rantai AA bebas). Kemudian di absorb masuk
ke dalam sirkulasi darah di saluran pencernaan untuk dimanfaatkan oleh
tubuh

Pada lumen dipeptide dan tripeptide, kemudian ada oligopeptidase ini akan
diabsorbsi dalam bentuk asam amino masuk ke dalam fase membraneous
enterosit usus kemudian dialirkan ke dalam sirkulasi darah.
Pencernaan Lemak

Secara mekanik, lemak baru akan didigest di lambung, dilakukan proses pemanasan dan
mixing sehingga menjadi bentuk globule. Lalu masuk ke dalam duodenum. Di
duodenum, keberadaan lemak akan merangsang sekresi dari garam-garam empedu
berfungsi untuk mengemulsifikasi lemak. Hasil emulsifikasi lemak ini di jejenum oleh
enzim lipase dan co-lipase akan dichopping/dipotong-potong/dibreakdown untuk
menjadi molekul yang lebih sederhana yang berbentuk gliserol dan asam lemak
(berbentuk misel, jadi fat droplet yang tadinya kompleks kemudian akan didifusi ke
enterosit)
Molekul lemak yang sudah dibentuk dan dimixing di dalam saluran lambung maka akan
keluar masuk ke dalam duodenum, di duodenum senyawa lemak tadi akan berikatan
dengan garam-garam empedu sehingga menjadi bentuk yang lebih soft yang teremulsi
secara baik (proses emulsifikasi lemak) menjadi bentuk micelles. Senyawa-senyawa
micelles ini yang kemudian oleh enzim-enzim lipase pancreas akan dipecah menjadi
monogliserida dan asam lemak. Asam lemak dan monogliserida ini sudah menjadi
senyawa yang sederhana sehingga memungkinkan untuk masuk ke dalam sel mukosa
duodenum, jejenum, ileum (usus). Kemudian baru akan diproses di dalam mukosa usus.
Sintesis lemak yang terjadi di dalam sel epitel usus. Di mana monogliserida, asam
lemak, dan monogliserin akan masuk ke dalam RES lalu akan terjadi sintesis gliserida,
trigliserida dan akan disekresikan di RES berupa kilomikron lalu secara eksositosis
kilomikron akan di keluarkan dari epitel mukosa sel usus masuk ke dalam pembuluh
darah kapiler yang meninervasi di sepanjang saluran usus.

Absorbsi (Penyerapan)

Anda mungkin juga menyukai