Anda di halaman 1dari 11

PAPER BIOKIMIA

ENZIM DIPEPTIDASE
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia

Oleh

NANA DIAN LESTARI

( k3309060 )

PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PENDAHULUAN
Pencernaan adalah proses pemecahan molekul-molekul komplek menjadi molekul-molekul sederhana atau sebaliknya yakni penyusunan molekul-molekul sederhana menjadi komplek dengan tujuan zat-zat yang dihasilkan dari proses itu dapat dimanfaatkan oleh tubuh dalam arti menghasilkan energy Beberapa alat pencernaan dan fungsinya: 1. Mulut (lidah, gigi, dan 3 pasang kelenjar ludah) sebagai tempat pengunyahan (oleh gigi) dan pelumatan (oleh air ludah). Air ludah mengandung enzim saliva yang memecah karbohidrat. 2. Kerongkongan; saluran untuk melewatkan makanan dari mulut ke lambung. 3. Hati (lever); berfungsi untuk: - mengatur kadar gula dalam darah dengan bantuan hormon insulin, - membuat cairan empedu, dan - memberantas bibit penyakit. 4. Kandung empedu; penampung cairan empedu yang dihasilkan hati, selanjutnya diteruskan ke usus 12-jari sesuai yang dibutuhkan. 5. Pankreas; suatu kelenjar yang menghasilkan beberapa enzim dan hormon insulin. 6. Lambung (perut); tempat dimana makanan tertahan selama 2 jam dan bercampur dengan asam lambung (HCl) yang dihasilkan lambung sendiri. Cairan lambung mengandung enzim pepsin (pemecah protein), enzim lipase (pemecah lemak), dan renin(penggumpal susu). Selanjutnya sedikit demi sedikit makanan masuk ke usus 12-jari.

7. Usus 12-jari; tempat bermuaranya cairan dari kandung empedu dan dari pankreas. 8. Usus halus (panjang 8 m); tempat berlanjutnya pencernaan sebelumnya (terutama dari usus 12-jari) yaang berlangsung selama 5-8 jam. Dinding usus ini menyerap hasil pencernaan ke dalam darah untuk dibawa ke hati, dan selanjutnya disebarkan ke seluruh tubuh. 9. Usus besar; berfungsi untuk menyerap kelebihan air ke dalam aliran darah dan melewatkan sebagian makanan yang tak tercerna. Sistem Pencernaan Makanan dalam tubuh manusia melalui 2 cara, yaitu : 1. Pencernaan MEKANIS atau di Mulut, Berupa gerakan organ-organ seperti, memotong, merobek, menumbuk dan menggiling oleh organ gigi dirongga mulut serta mengaduk, menekan, mendorong, berupa gerakan peristaltik di lambung & usus. Proses Pencernaan secara MEKANIS atau di Mulut * Gigi dalam Mulut menghancurkan dan melumatkan makanan. * Lidah memboalk-balik serta menelan makanan. * Mulut mengeluarkan air liur yang mengandung ptailin (membantu proses pelumatan makanan). * Semakin sempurna hasil pencernaan di mulut semakin meringankan kerja organ pencernaan berikutnya ( ditelan oleh Lidah lalu masuk dalam Faring / Tekak terus masuk ke Esofagus / Kerongkongan lalu masuk ke Usus Halus ). 2. Pencernaan Enzimatis/Kimiawi atau di Usus Halus, Pencernaan dengan bantuan sekret dari kelenjar pencernaan, sehingga terjadi Pengubahan, Pengemulsian, Penghidrolisisan, Pengaktifan dan bahkan penggumpalan zat-zat sehingga dapat dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh dalam arti menghasilkan energi.

Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi: a. Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas menjadi tripsin; b. Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino; c. Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa; d. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa; e. Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida; f. Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino; g. Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak; h. Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

PEMBAHASAN

Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.

Erepsin atau dipeptidase,yaitu enzim yang terdapat pada usus halus. Dalam pencernaan fungsi enzim dipeptidase adalah untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino. Eksopeptidase adalah enzim-enzim yang bekerja pada ujung-ujung fragmen peptide. Eksopeptidase memotong asam amino terakhir dengan cara memutuskan ikatan peptide. Efek dari Eksopeptidase ini terjadi pada usus halus. Sebagai tambahan bagi asam-asam amino yang di hasilkan oleh

eksopeptidase,asam-asam amino tunggal juga dihasilkan oleh kerja berbagai dipeptidase,yang menghidrolisis dipeptida-dipeptida yang terbentuk dalam usus sebagai akibat kerja endopeptidase-endopeptidase. terdapat sejumlah dipeptidase yang berbeda,dan masing-masing memiliki afinitas terhadap dipeptida-dipeptida tertentu. Peptida merupakan molekul yang terbentuk dari dua atau lebih asam amino. Jika jumlah asam amino masih di bawah 50 molekul disebut peptida, namun jika lebih dari 50 molekul disebut dengan protein. Asam amino saling berikatan dengan ikatan peptida. Ikatan peptida terjadi jika atom nitrogen pada salah satu asam amino berikatan dengan gugus karboksil dari asam amino lain. Dua molekul asam amino dapat saling berikatan membentuk ikatan kovalen melalui suatu ikatan amida yang disebut dengan ikatan peptida. Ikatan kovalen ini terjadi antara gugus karboksilat dari satu asam amino dengan gugus amino dari molekul asam amino lainnya dengan melepas molekul air. Secara sederhana mekanisme reaksi pembentukan ikatan kovalen dapat dilihat Gambar 14.26.

Gambar 14.26. Mekanisme pembentukan ikatan peptida sebagai rantai protein

Tiga molekul asam amino dapat bergabung membentuk dua ikatan peptida, begitu seterusnya sehingga dapat membentuk rantai polipeptida. Peptida memberikan reaksi kimia yang khas, dua tipe reaksi yang terpenting yaitu hidrolisis ikatan peptida dengan pemanasan polipeptida dalam suasana asam atau basa kuat (konsentrasi tinggi). Sehingga dihasilkan asam amino dalam bentuk bebas.

MANFAAT PADA PROSES PENCERNAAN

Zat makanan yang mengandung protein masuk ke dalam mulut Proses mengunyah Masuk ke dalam lambung Enzim pepsin bersama HCl mengubah protein asli menjadi proteosa dan pepton yang masih merupakan derivat protein yang agak besar

Isi lambung (kimus) yang konsistensinya kental seperti rum susu, secara intermitten masuk kedalam duodenum melalui spinkter pylorus Sekresi pankreas dan empedu yang sangat basa menetralkan asam dalam kimus pH menjadi alkali (perlu untuk aktivitas enzim berikutnya)

Getah pankreas yang mengandung enzim tripsin & kimotripsin mengubah proteinasli, proteosa dan pepton menjadi polipeptida

Getah pankreas yang juga mengandung enzim peptidase: -Karboksipeptidase menghidrolisis ikatan peptida terminal pada ujung karboksil rantai polipeptida -Aminopeptidase & Dipeptidase

memecahkan ikatan peptida terminal pada ujung amino bebas rantai polipeptida

Isi duodenum terus masuk ke dalam usus Getah usus yang disekresi oleh kelenjar Brunner & Lieberkuhn juga mengandung enzim aminopeptidase & dipeptidase

Proses hidrolisis peptida akan terus berlanjut sampai protein makanan hampir seluruhnya berubah menjadi asam amino penyusunnya

Asam amino di absorpsi oleh mukosa usus halus

Asam amino masuk ke dalam sirkulasi darah

PENUTUP
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat. Erepsin atau dipeptidase,yaitu enzim yang terdapat pada usus halus. Dalam pencernaan fungsi enzim dipeptidase adalah untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino.

DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjiadi, 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit UI-Press: Jakarta
Murray, Robert K. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta : EGC.

Triman Jr, 2007 Materi Biokimia, Surabaya Willms, J.L., Schneiderman, H.,2005, Buku Saku Diagnosis Fisik, tej. Sadikin, V.,cet. 1, Penerbit EGC, Jakarta http://moko31.wordpress.com/2010/09/19/angiotensin-i-converting-enzyme-acedan-kerabatnya/

Anda mungkin juga menyukai