Anda di halaman 1dari 8

Sistem reproduksi dan Parental care

Sistem reproduksi Aves :


• Fertilisasi secara internal, bersifat ovivar
• hewan betina mempunyai 1 ovarium
• Telur bercangkang keras
• Telur dierami, menetas dengan bantuan induknya
atau pecah sendiri dari dalam
Pola Perkawinan

• 1. Polygamy (mempunyai banyak pasangan betina)


• 2. Polyginy (mempunyai banyak pasangan jantan)
• 3. Monogamy (hanya satu pasangan)
Perkembangan Aves

Telur
menetas (Hatching)
Bersarang/belum bisa meninggalkan sarang (nestling)
Fledglings (baru bisa terbang)
Remaja
menginjak dewasa (Young adult)
Dewasa (Adult)
Tipe anak aves yang baru ditetaskan , berdasarkan kemampuan
mencari makan

• Precoccial : dapat segera meninggalkan sarang setelah menetas untuk


mencari makan (anak ayam, bebek)

• Altricial : waktu baru menetas masih belum berbulu, belum dapat


berdiri, tetap tinggal dalam sarang dan diberi makan oleh induknya
sampai cukup kuat untuk terbang (burung pemangsa )

• Intermediate : anak aves dapat meninggalkan sarang, tetapi masih


diberi makn oleh induknya
Variasi kategori :

1. Precoccial
a. Superprecoccial, ditemukan pada anak ayam dari Megapoda, (burung besar) benar-
benar mandiri dan tidak menunjukkan adanya perilaku induk memelihara anak setelah
ditetaskan
Telur diletakkan dalam sebuah lubang yang ditutupi dengan ranting- ranting atau
dedaunan kering. Setelah menetas anak burung akan keluar tanpa bantuan dari induknya.
Contoh : burung maleo (Macrocephalon maleo) dan kalkun liar (Meleagris
gallopavo)

b. Precoccial, ditemukan pada burung pantai (shorebirds) atau unggas air (waterfowl),
anak yang baru menetas mengikuti induknya namun mampu menemukan makanan
sendiri.
Contoh : angsa (Cygnus olor), bebek pekin (Anas domestica)
c. Subprecoccial, anak yang baru menetas mengikuti induk serta diberi
makan oleh induk karena belum mampu memperoleh makanan
sendiri.
Contoh : burung grebes (Echmophorus clarkii) dan burung loon
(Gavia immer)
 
d. Semiprecoccial., menetas dengan kedaan mata terbuka, tubuh
ditutupi dengan bulu halus, bisa berjalan atau berenang setelah
menetas akan tetapi anak burung akan tetapi berada di dekat
induknya atau di dalam sarang.
Contoh : camar.
2. Altricial, terdiri dari 2 kategori
a. Semialtricial, menetas dengan tubuh tertutup bulu halus, tidak mampu
bergerak bebas sehingga tidak dapat meninggalkan sarang.
Terdapat dua jenis semialtricial yaitu:
1) semiatrial 1, anak lahir dengan mata terbuka
contoh : elang dan bangau
2) semiatrial 2, anak lahir dengan mata tertutup
contoh : burung hantu.
 
b. Articial , menetas dengan kondisi mata tertutup, tubuh telanjang (tidak
ditutupi bulu halus) dan tidak berdaya.
Contoh : burung gereja, burung pelatuk, burung merpati.
PARENTAL CARE ( PEMELIHARAAN ANAK)

Ada 3 pola parental care yaitu :

1. Maternal care (diasuh induk betina)


dilakukan dan terkait Pada sistem perkawinan poligini (polygyny), dimana
jantan mengawini banyak betina
2. Paternal care (diasuh induk jantan)
dilakukan oleh spesies dengan sistem perkawinan poliandri (polyandry).,
dimana betina banyak dikawini jantan
3. Biparental care (diasuh kedua induknya jantan dan betina )
dilakukan oleh kelompok dengan sistem perkawinan monogami
(monogamy) seekor hewan jantan dan seekor hewan betina membentuk
pasangan, baik dalam jangka waktu yang singkat maupun untuk jangka waktu
yang lama

Anda mungkin juga menyukai