Anda di halaman 1dari 4

DAUR HIDUP KADAL

1. Fase Telur

Dalam fase ini, dihasilkan melalui proses fertilisasi internal yang bersifat ovovivipar. Proses ini
menghasilkan banyak sekali telur kadal. Telur ini berwarna kuning dan berkembang didalam
saluran telur atau oviduk.

Pada umumnya, telur bagi hewan reptil ini akan diselimuti albumen serta pembungkus luarnya
keras dibandingkan dengan telur kelas amphibi.

Embrio telur dikelilingi amnion, alantoir dan horion. Fase ini akan terus dijaga oleh induk
betina agar tetap hangat. Namun, ketika telur hendak menetas, maka sang induk betina akan
meninggalkan telur tersebut begitu saja.

2. Anak Kadal

Fase selanjutnya, akan menjadi anak kadal yang keluar dari telur – telur tersebut. Mereka akan
berjuang agar bisa keluar dari cangkang telur serta akan mencari kebutuhan hidup yang
dinamakan proses permatesa.

Lalu, anak kadal akan tumbuh dan berkembang diatas tanah atau terestrial. Cara yang biasa
dilakukan, yaitu masuk kedalam pasir atau tanah yang gembur atau tinggal diatas pepohonan.

Untuk menjalani hingga fase dewasa, anak kadal akan mencari makanannya sendiri. Biasanya
mereka akan memakan buah – buahan dan serangga – serangga kecil.

Selain itu, kadal muda akan melakukak proses respirasi agak menjaganya tetap hidup dan terus
tumbuh.

Organ pernapasan kadal, ialah menggunakan kulit, walau kulitnya bersisik. Kulit kadal bukan
dijadikan sebagai pertukaran gas, melainkan adaptasi kadal terhadap udara yang kering.

Sistem pernapasan kadal dibantu oleh epitelium lembab yang berada disekitar kloaka. Ada
sebagian spesis kadal yang memiliki kantung udara cadangan.

Pernapasan kadal terjadi dengan fase inspirasi dan fase ekspirasi. Berikut penjelasannya :

 Fase Inspirasi, yaitu dengan memasukkan oksigen atau O2 kedalam tubuh, melalui :
hidung -> mulut -> anak tekak -> trakea -> bronkiolus paru-paru -> dalam paru-paru
oksigen dibawa oleh darah menuju keseluruh jaringan tubuh.
 Fase Ekspirasi, yaitu mengeluarkan karbon dioksida atau CO2, dengan alur : CO2 -> dari
darah ke jantung -> menuju paru-paru -> bronkiolus -> trakea -> anak tekak -> mulut -
> hidung.
3. Kadal dewasa

Ada 2 jenis fase kadal dewasa yang telah siap untuk berkembang biak.

Yang pertama, kadal akan memerlukan proses perkembangbiakan dengan cara generatif atau
seksual, biasanya dengan perkawinan untuk menghasilkan anak kadal.

Kedua, kadal akan melakukan proses perkembangbiakan dengan cara vegetatif atau aseksual,
yaitu kadal yang tidak memerlukan pasangan lain dan dapat melahirkan anaknya sendiri.

Pada fase kadal dewasa yang sudah siap untuk proses perkawinan, biasanya bagi kadal jantan
biasanya akan menghasilkan bau yang menyengat untuk menarik perhatian dari kadal betina.
Bau tersebut dihasilkan oleh kelenjar yang ada dibagian pangkal ekornya.

Saat musim kawin, kadal jantan akan saling bersaing, jika yang kalah jatuh ketanah, lalu yang
menang akan menjulurkan lidahnya ke tubuh kadal betina guna mendapatkan respon.

Kemudian, kadal jantan akan mengeluarkan dan memasukkan hemipenis kedalam kloaka kadal
betina yang disebut dengan proses kopulasi.

Dalam masa perkawinan bagi betina, biasanya kadal betina akan memiliki pasangan 5 hingga 6
kadal jantan sekaligus.

Sehingga, bagi kadal betina akan banyak menerima sperma didalam perutnya yang dinamakan
spermatesa.

Perlu anda ketahui, bahwa kadal betina mampu untuk menentukan jenis kelamin anaknya
sesuai dengan keinginannya lohh gaeess. Unik ya!! Hehehe

Setelah proses perkawinan selesai, kadal jantan dan kadal betina akan berpisah. Bagi kadal
jantan akan mencari kadal betina lain untuk dikawini lagi.

Sedangkan bagi kadal betina, akan mencari tempat yang aman dari pemasngsa. Lalu, setelah
telur keluar dan akan menetas, akan ditingalkan begitu saja oleh induknya.
Daur Hidup Kupu-Kupu
1. Telur
Pertama, sebuah proses metamorfosa berawal dari bagian terkecil yakni adalah telur.
Kupu-kupu betina meletakan telurnya dibawah daun tumbuhan, lalu Telur ditempelkan di
bagian daun, dengan semacam zat lem. Hal ini dilakukan agar telur tetap aman serta tidak
mudah dimangsa oleh predator. Telur kupu-kupu dilengkapi dengan kulit yang keras yang
mampu diudara panas dan dingin. Pada tahap ini berlangsung sampai beberapa minggu/
bulan.

2. Ulat
Fase berikut yaitu telur kupu-kupu menetas berubah menjadi larva/ ulat. Ulat mempunyai
ukuran dan warna berbeda-beda tergantung induknya.

Ulat mempunyai racun dan bentuknya mengerikan fungsinya untuk melindungi diri dari para
predator. Sesudah ulat cukup besar sampai panjangnya 5 cm maka ia siap untuk
melakukan perjalanannya dengan cara membungkus diri menjadi pupa atau kepompong.

3. Pupa atau kepompong


Fase berikutnya ialah ulat akan membuat sebuah cangkang atau yang biasa dikenal
dengan kepompong dengan memakai daun yang dililitkan dalam dirinya menggunakan
benang khusus dari dirinya sendiri yang mengandung sutera atau semuanya merupakan
sutera.

Proses ini berlangsung kurang lebih 12 hari. Ulat akan tidur 12 hari sampai nanti dirinya
keluar dan menjadi bentuk sangat menakjubkan yaitu kupu-kupu. Pada tahap ini, ulat
mencerna dirinya sendiri dengan enzim dalam dirinya sampai menyisakan bagian
terpenting dari dirinya saja dan nantinya akan membentuk menjadi kupu-kupu. Jadi ulat
akan menyiksa dirinya sendiri agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa
depannya.

Sel embrio utuh inilah yang dipakai ulat dalam proses pembentukan pada tubuh kupu-kupu.
Masing-masing dalam tubuh mempunyai embrionya sendiri seperti embrio sayap, embrio
tubuh, embrio antenna serta sel embrio organ kupu-kupu yang lain.

Sesudah 12 hari berlalu, kepompong siap jadi kupu-kupu dan memerlukan energi yang
sangat besar guna bisa keluar dari kepompong tadi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
mendapatkan hasil yakni kupu-kupu hanya mempunyai berat 3 kali lebih ringan daripada
dengan berat saat jadi kepompong. Berarti kupu-kupu memakai sebagian besar tenaganya.
4. Kupu-kupu
Sesudah berhasil keluar dalam kepompong melalui cara yang amat mengagumkan. Kupu-
kupu menggunakan cairan dalam dirinya untuk melunakkan cangkang kepompong lalu
menggunakan cakarnya guna merobek kepompong tersebut. Sesudah berhasil keluar,
kupu-kupu akan melaksanakan pengeringan dan pengembangan.

Fase ini berjalan selama beberapa jam saja dan waktu ini adalah waktu yang sangat rentan
serta bahaya bagi kupu-kupu sebab dirinya tidak memiliki daya serta usaha sehingga akan
mudah dimangsa bagi para predator. Sesudah merasa dirinya siap dan juga memiliki
kekuatan maka dirinya akan siap mengepakan sayap pertama kalinya dan mulai
melaksankan pengembaraan hidupnya di dunia menggunakan tampilan yang apik dan
menawan.

Anda mungkin juga menyukai