Anda di halaman 1dari 181

1.

PERSYARATAN UMUM STRUKTUR

1.1. Lokasi Proyek


Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka
Penyusunan Detail Engineering Design SPAM Kabupaten Buton
Selatan.
1.1.1.

Persyaratan Pelaksanaan Secara Umum

Pelaksanaan pekerjaan atau bagian pekerjaan mencakup


pengadaan, penyediaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahanbahan/material,
perlengkapan,
peralatan
dan
pelaksanaan
pekerjaan atau bagian pekerjaan tersebut, termasuk penelitian dan
pengujian apabila Direksi menganggap perlu, sampai pekerjaan
tersebut selesai dan dinyatakan memenuhi persyaratan dan
diterima oleh Direksi.
Kesalahan, penyimpangan, kegagalan pelaksanaan dan/atau
kerusakan, cacat pekerjaan atau bagian pekerjaan yang
memerlukan pengerjaan ulang, perbaikan, perubahan untuk
mengembalikan pekerjaan itu sampai pada kondisi yang sesuai
dengan spesifikasi ini, apapun kesalahannya, dan siapapun yang
melakukan kesalahan, menjadi beban, tanggung jawab dan atas
biaya Kontraktor.
Apabila persyaratan pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak
disebutkan secara lengkap atau ada kekeliruan/kesalahan dalam
penyebutannya, maka persyaratan pekerjaan atau bagian
pekerjaan yang sama/sejenis dan disebutkan secara lengkap atau
benar pada bab lain berlaku pula dalam bab ini, kecuali apabila
Direksi menentukan atau menganggap lain.
1.1.2.

Koordinasi dengan Kontraktor lain

Sebagian besar peralatan mechanical dan electrical akan di supplai


dan dipasang oleh Kontraktor lain/Supplier.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Kontraktor harus
melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan dangan Kontraktor lain
tersebut dengan urutan sebagai berikut :
-

Pembuatan Shop Drawing (Gambar Kerja)


Pada pembuatan gambar kerja, semua ukuran harus sesuai
dengan peralatan yang akan dipasang.
RKS DED SPAM. SIPIL - 1

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, semua gambar kerja harus


disetujui dan ditanda tangani Direksi.
-

Pembuatan Jadual Kerja


Disamping membuat jadual kerja secara keseluruhan, Kontarktor
harus membuat jadual pekerjaan pada sub pekerjaan yang
berhubungan dengan Kontraktor lain seperti yang dimaksud
pada bab di atas.
Di dalam jadual tersebut harus ditunjukkan dengan jelas jangka
waktu yang diberikan untuk pemasangan peralatan oleh
Kontraktor lain.

Ijin Pelaksanaan
Urutan pelaksanaan pada sub pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
- Setelah sub pekerjaan tersebut siap akan dipasang peralatan
mechanical/electrical yang dimaksud, Kontraktor harus
membuat surat pemberitahuan kepada Direksi.
- Kemudian berdasarkan surat tersebut di atas, Direksi
membuat surat perintah/ijin pemasangan untuk Kontraktor
lain.
- Setelah peralatan mechanical/electrikal yang dimaksud
terpasang dengan benar maka Direksi akan mengeluarkan
surat perintah/surat ijin untuk pelaksanaan sub pekerjaan
berikutnya kepada Kontraktor.
Prosedur/urutan pelaksanaan ini harus dijalankan/ditaati,
walaupun kedua belah pihak berada di lokasi pekerjaan yang
sama. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.

1.1.3.

Kegalalan Pekerjaan
Kegagalan yang akan ditanggung oleh Kontraktor yaitu :
- Pelaksanaan pekerjaan yang tidak mengikuti spesifikasi
meupun peraturan yang berlaku atau tidak mengikuti
petunjuk Direksi.
- Kesengajaan yang mengakibatkan rusaknya peralatan yang
dipasang oleh Kontraktor lain.
Cakupan Dokumen Kontrak

Dokumen kontrak disiapkan dan diadakan sebagai sarana pengikat


secara hukum antara Pemilik dan Kontraktor, dan berisi
persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan pelaksanaan
pekerjaan secara menyeluruh dan rinci.
Dalam hal pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus melakukan
kegiatan-kegiatan yang mencakup pengadaan, penyediaan dan
pengangkutan tenaga kerja, bahan, peralatan, perlengkapan dan
pelaksanaan
pekerjaan
termasuk
penelitian,
pengujian,
pemeriksaan, dan pekerjaan penunjang yang diperlukan, sampai
RKS DED SPAM. SIPIL - 2

pekerjaan selesai dan dinyatakan memenuhi persyaratan secara


memuaskan dan diterima oleh Direksi.
Spesifikasi dan bagian-bagian lain dari Dokumen Kontrak yang
berisi persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan teknis
pekerjaan, tidak harus berisi hal-hal yang bersifat duplikasi antara
yang satu dengan yang lain pada pekerjaan-pekerjaan yang sama
atau sejenis.
Apabila disebutkan persyaratan-persyaratan
dan ketentuanketentuan pada satu pekerjaan dan tidak pada pekerjaan yang lain,
maka persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan tersebut
berlaku untuk semuanya, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan
dan diselesaikan secara utuh dan lengkap sesuai dengan desain,
sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
Apabila ada bagian-bagian persyaratan dan ketentuan dalam
Spesifikasi atau bagian-bagian lain dalam Dokumen Kontrak, yang
sangat penting untuk pelaksanaan pekerjaan terlupakan atau
terdapat pertentangan antara persyaratan dan ketentuan yang
satu dengan yang lain, Kontraktor harus segera memberitahu
Direksi tentang hal itu sebelum pekerjaan dimulai, untuk
mendapatkan
petunjuk/perintahnya,
agar
pekerjaan
dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan maksud dan tujuan yang
terkandung dalam Dokumen Kontrak.
Apabila terdapat perbedaan persyaratan dan ketentuan antara
yang tercantum dalam Spesifikasi dan gambar, maka Spesifikasi
yang di ambil, kecuali apabila Direksi menentukan lain.
1.1.4.

Standar

Apabila diperlukan standar rujukan oleh Spesifikasi ini, maka harus


digunakan standar revisi terakhir yang dapat memberikan jaminan
bahwa
persyaratan
dan
ketentuan-ketentuannya
akan
menghasilkan kualitas pekerjaan yang sama atau lebih tinggi dari
yang dipersyaratkan oleh Spesifikasi ini, dan harus sesuai dengan
Standar Industri Indonesia (SII) atau Standar Internasional yang
dikenal (ASTM, ACI).
Persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan dalam standar
rujukan berlaku dan mengikat atas semua pelaksanaan,
pemasangan, pengujian, pemeriksaan dan semua kegiatankegiatan yang terkait dan diperlukan agar pelaksanaan pekerjaan
dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan Spesifikasi dan
bagian-bagian dalam Dokumen Kontrak.
Standar rujukan yang diperlukan
peraturan sebagai berikut :

tercakup

dalam

peraturan-

a. NI - 2
: Peraturan Beton Bertulang untuk Indonesia 1971 (PBI
1971).
b. ACI-318 M-83 dan ACI-350 R-83 :
RKS DED SPAM. SIPIL - 3

Peraturan Beton Bertulang untuk USA 1983, yang


berlaku secara
Internasional.
c. NI - 3
: Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan
Bangunan di
Indonesia 1982 (PUBI 1982).
d. NI - 4
: Peraturan Cat Indonesia.
e. NI - 5
: Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia.
f. NI - 6
: Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
g. NI - 8
: Peraturan Semen Portland Indonesia.
h. NI - 10 : Peraturan Bata Merah untuk Bahan Bangunan.
I.
: Peraturan Plumbing Indonesia
j.
: Peraturan Pelaksanaan konstruksi Baja Indonesia.
k. PUIL 1978 : Peraturan Pekerjaan Listrik.
l.
: Peraturan Pelaksanaan Bangunan Air.
m. SII-0021 : Mutu dan Cara Uji Bata Merah untuk Bahan Banguan
(1978).
n. SII-0131 : Mutu dan Cara uji Baja Lembaran Lapis Seng (1980).
o. SII-0193 : Mutu dan Cara Uji Baja Strip (1978).
p. SII-0285 : Mutu dan Cara Uji Baja Bertulang.
q. SII-0289 : Mutu dan Cara Uji Beton Pejal.
r. SII-0293 : Mutu dan Cara Uji Baja Lembaran Lapis Seng yang
diberi
Lapisan Cat Berwarna (1980).
s. SII-0295 : Mutu dan Cara Uji Baja Karbon untuk Konstruksi Umum
(1980).
t. SII-0344 : Mutu dan Cara Uji Pipa PVC untuk Saluran Air Minum
(1980).
u. Keppres No. 29 dan 30/1984.
v. Peraturan-peraturan Pembangunan Setempat.
w. Peraturan Pembangunan Jalan dari Dit. Jen. Bina Marga.
x. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 307B/1983.
y. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja.
z. Spesifikasi Teknis yang diuraikan dalam buku ini.
a.
Gambar-gambar yang dilampirkan dalam Spesifikasi ini.
b.
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ini.
c. Penjelasan-penjelasan, petunjuk-petunjuk dan Perintah-perintah
(Tertulis)
Pemimpin Proyek/Direksi selama Pelaksanaan pekerjaan
berlangsung.
d. Semua
Peraturan
Pemerintah/Pemerintah
Daerah
yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan-peraturan
tersebut di atas, maka revisi terakhir yang menentukan. Demikian
pula apabila bertentangan dengan Spesifikasi Teknis ini, maka yang
berlaku adalah Spesifikasi atau berdasarkan keputusan Direksi.
1.1.5.

Standar Minimum

Spesifikasi dan gambar-gambar yang tercakup dalam Dokumen


Kontrak menetapkan standar minimum tentang kaulifikasi
pekerjaan dan pengerjaannya. Apabila Kontraktor menganggap
diperlukannya jaminan khusus agar pelaksanaannya sesuai dengan
RKS DED SPAM. SIPIL - 4

kontrak dan kualitas pekerjaan menjadi lebih baik, Kontraktor dalam


usulannya diperkenankan menggunakan standar lain.
Dalam hal penggunaan standar lain, Kontraktor harus melengkapi
usulannya dengan data-data yang terkait yang digunakan sebagai
dasar penyusunan penawarannya. Kontraktor harus melampirkan
daftar perbedaan antara standar yang diusulkan dan standar yang
ditetapkan.
Keputusan diterima atau tidaknya standar yang diusulkan akan
ditetapkan oleh Pemilik/Direksi tetapi evaluasi yang akan dilakukan
tidak terbatas pada :
1. Bahan-bahan dan/atau perlengkapan yang memiliki kekhususan,
atau konstruksi yang sama atau lebih baik.
2. Bahan-bahan dan/atau perlengkapan harus sesuai dengan
persyaratan pengujian yang telah ditentukan, apakah pengujian
tersebut diperlukan bagi persyaratan atau standar yang
diusulkan tersebut atau tidak.
3. Bila metode pabrik dan/atau konstruksi tidak menekankan
persyaratan sebagaimana yang diinginkan, maka bahan-bahan
dan/atau perlengkapan yang digunakan harus memenuhi
standar yang ditetapkan.
Dalam rangka penggunaan standar yang diusulkan, semua
peraturan setempat harus dipertimbangkan sehubungan dengan
perencanaan dan pelaksanaan pada umumnya. Bila terdapat pasalpasal yang bertentangan dengan peraturan setempat maka harus
mengutamakan penggunaan standar yang ditetapkan dalam
Spesifikasi ini.
1.1.6.

Kualitas Bahan dan Pengerjaan

Kualitas bahan dan pengerjaan harus dari tingkat yang prima dan
hasil kerja harus memberikan penampilan dan kesan yang rapi dan
baik. Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus berpengalaman
(pada pekerjaan serupa), terampil dan cakap.
Apabila diperintahkan oleh Direksi, Kontraktor harus membuat
pembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan agar
dapat diadakan pemeriksaan.
Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi menemukan kesalahan,
kerusakan atau cacat-cacat lain, Kontraktor harus segera
membongkar dan memperbaikinya sampai pada kondisi yang
sesuai dengan Spesifikasi ini, dan harus memikul biaya yang
diperlukan untuk pembukaan/pembongkaran, pemeriksaan dan
perbaikan tersebut.

RKS DED SPAM. SIPIL - 5

1.2. Pemeriksaan Pekerjaan dan Pengamanan


1.2.1.

Peralatan Pelaksanaan

Kontraktor harus mengadakan dan menyiapkan semua peralatan


pelaksanaan yang diperlukan dalam jumlah yang cukup dan kondisi
yang baik dan siap pakai, agar terjamin adanya kualitas pekerjaan
yang baik dan memenuhi persyaratan dan laju pekerjaan yang
memadai hingga seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu
yang tepat seperti ditentukan dalam pelelangan.
Apabila ternyata peralatan yang digunakan, menurut pendapat
Direksi, tidak efisien pengoperasiannya, atau tidak sesuai
kegunaannya, atau jumlahnya kurang, hingga mutu pekerjaan tidak
sesuai dengan persyaratan atau laju pekerjaannya tidak memadai,
Direksi berhak memerintahkan Kontraktor untuk mengganti atau
menambah peralatan dan Kontraktor harus mentaatinya.
Kegagalan Direksi dalam perintahnya kepada Kontraktor, tidak
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas pemenuhan
kualitas pekerjaan dan laju pekerjaan seperti yang diuraikan dalam
Dokumen Kontrak.
1.2.2.

Hak Penggunaan Lahan

Lahan atau hak penggunaan lahan yang ada dalam Kontrak akan
dipersiapkan oleh Pemilik. Apabila diperlukan, lahan atau hak
penggunaan lahan tambahan diluar yang dipersiapkan oleh Pemilik
seperti ditunjukkan dalam gambar, dan diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan, harus disediakan oleh dan atas beban
biaya Kontraktor, tanpa dapat menuntut ganti rugi kepada
Pemilik/Direksi.
Apabila diperlukan, Kontraktor harus melindungi hak penggunaan
lahan dengan kekhususan hukum yang diatur dalam Kontrak,
misalnya untuk ijin penggalian, pembongkaran dan lain-lain.
Peraturan dan ketentuan semua instansi yang berkenaan dengan
pekerjaan tersebut, harus benar-benar dipatuhi dalam pelaksanaan
Kontrak ini, dan bila perlu dilengkapi dengan surat jaminan dan
asuransi. Sehubungan dengan ketentuan dan peraturan instansi
tersebut di atas, tidaklah menjadi alasan bagi Kontraktor untuk
menuntut kompensasi tambahan.
1.2.3.

Perlindungan terhadap Bangunan dan Utilitas

Kontraktor bertanggung jawab atas perlindungan terhadap semua


bangunan dan utilitas, baik milik pribadi maupun milik
negara/masyarakat termasuk semua sarana dan prasarananya,
baik yang tertera dalam gambar/peta maupun tidak.

RKS DED SPAM. SIPIL - 6

Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu


untuk melindungi bangunan dan utilitas tersebut dari segala
macam kerusakan. Kerusakan yang terjadi akibat kegiatan
pelaksanaan oleh Kontraktor harus diperbaiki oleh dan atas beban
biaya Kontraktor, sesuai dengan kondisi sebelumnya.
Dalam hal terjadi kerusakan, Kontraktor harus segera memberitahu
pemilik bangunan dan utilitas agar diperoleh kesepakatan tentang
perbaikannya.
Kontraktor bertanggung jawab untuk memperoleh informasi semua
bangunan dan utilitas yang terletak didalam tanah. Prasarana yang
ada disekitar dan diperlukan oleh bangunan dan utilitas harus
dijaga agar tetap berfungsi. Kerusakan-kerusakan yang terjadi
akibat kegiatan pelaksanaan oleh Kontraktor harus diperbaiki oleh
dan atas beban biaya Kontraktor, sesuai dengan kondisi
sebelumnya.
1.2.4.

Kenyamanan dan Lalu Lintas Umum

Selama Berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus


mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk melindungi
kenyamanan umum dan menghindari adanya gangguan terhadap
milik dan kegiatan masyarakat disekitar lokasi pekerjaan, misalnya
dengan penggunaan lahan, jalan dan bangunan milik perorangan
atau masyarakat oleh Kontraktor.
Kontraktor harus berusaha mencegah adanya gangguan lalu lintas
umum sampai pada tingkat sekecil mungkin. Penggalian tanah yang
memotong jalan harus diberi jembatan sementara yang diperlukan
untuk tetap memperlancar arus lalu lintas. Untuk menghindari
timbulnya kemacetan atau kecelakaan lalu lintas, Kontraktor harus
melakukan pengaturan lalu lintas kendaraan.
Penggalian pada dan sekitar jalan umum, penimbunan hasil galian,
perletakan peralatannya dan sumber-sumber gangguan lain
terhadap keselamatan harus diberi rambu-rambu peringatan, dan
pada malam hari harus diberi penerangan lalu lintas yang
memadai.
1.2.5.

Galian Terbuka

Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu


untuk melindungi keselamatan personilnya dan milik pihak-pihak
lain. Panjang alur penggalian harus disesuaikan dengan kondisi
tanah yang ada, tetapi tidak melebihi batas-batas yang ditentukan
oleh Direksi. Apabila penggalian cenderung menimbulkan bahaya
bagi keselamatan orang, Direksi berhak memerintahkan Kontraktor
untuk menyampaikan metoda pelaksanaan yang diperlukan, seperti
pembatasan panjang alur penggalian, memperjauh penimbunan
hasil galian dari tepi alur, menutup (sementara) alur penggalian

RKS DED SPAM. SIPIL - 7

dengan lembaran pelat baja atau bahan lain pada waktu malam
hari, dan sebagainya.
1.2.6.

Pengaliran Air

Atas beban biaya sendiri, Kontraktor harus menjaga dan


memelihara semua saluran, drainase dan pengaliran air lainnya
yang berada didalam dan sekitar areal proyek. Tiap bentuk
gangguan berupa pemotongan atau penimbunan alur, pengaliran
air harus segera dialihkan hingga pengaliran air tidak terganggu.
Segala sesuatu yang menyangkut penjagaan, pemeliharaan dan
pengalihan pengaliran air harus didiskusikan dengan Direksi untuk
memperoleh jalan keluar yang terbaik.
1.2.7.

Lahan Pribadi

Kontraktor dilarang memasuki lahan pribadi, kecuali apabila ada ijin


tertulis dari pemiliknya, dan Kontraktor bertanggung jawab penuh
atas setiap gugatan yang mungkin terjadi sebagai akibatnya.
1.2.8.

Kelebihan Bahan Urugan

Kelebihan
bahan
urugan
harus
dikeluarkan
dari
lokasi
proyek/pekerjaan
selambat-lambatnya
3x24
jam
setelah
diperintahkan oleh Direksi.
Kegagalan Direksi dalam perintahnya kepada Kontraktor,
memberikan hak kepada Direksi untuk memerintahkan pihak ketiga
meleksanakan penyingkiran bahan kelebihan tersebut atas biaya
Kontraktor.
1.2.9.

Dewatering

Pekerjaan pemompaan air dan drainase (dewatering) yang


diperlukan selama pekerjaan berlangsung baik untuk pelaksanaan
konstruksi maupun untuk pemeriksaan pekerjaan oleh Direksi,
harus dilaksanakan atas persetujuan atau ketentuan/petunjuk
Direksi.
Pemompaan air dan drainase diperlukan agar pekerjaan dapat
dilaksanakan pada areal dan galian yang kering.
Jenis perembesan air pada galian yang dijumpai dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
- Air tanah normal atau air permukaan
- Infiltrasi air tanah yang berlebihan. Hal ini dapat terjadi disekitar
saluran air dan rawa atau selama musim hujan, sebab nilai
infiltrasi dari tanah rendah dan curah hujan yang lebat.
- Infiltrasi air hujan
Aliran air permukaan akibat hujan lebat yang merembes atau
masuk kedalam galian.

RKS DED SPAM. SIPIL - 8

Pekerjaan Pengeboran untuk pengujian yang diperlukan oleh


Kontraktor, untuk rencana sistem pemompaan atau lainnya
dianggap sudah termasuk dalam pekerjaan tanah yang
bersangkutan.
1. Air Tanah Normal
Kontraktor
dapat
melaksanakan
pengurasan
dengan
menggunakan pompa yang berkapasitas tidak lebih dari 1 PK
(tenaga kuda) dan selalu harus mengambil langkah-langkah
pencegahan untuk menghindari perpindahan bahan-bahan yang
halus sehingga tidak membahayakan keselamatan kerja atau
pondasi dan stabilitas struktur yang berdekatan.
2. Infiltrasi Air Tanah yang berlebihan
Infiltrasi air tanah yang berlebihan harus dikuras dengan pompa
yang berkapasitas lebih dari 1 PK, kemungkinan dipergunakan
pompa benam.
Bila diperlukan subdrainase, dipasanglah pipa beton/tanah
dengan diameter tidak kurang dari 150 mm. Pada pipa diberi
lubang-lubang dengan diameter 15 mm. Pipa dipasang pada
alur yang terisi dengan batu/kerikil dengan diameter tidak lebih
dari 50 mm. Untuk menghindari air agar tidak muncul kembali
keatas permukaan galian, diujung alur dibuat kolam
penampungan air/bak pengendapan.
3. Infiltrasi Air Hujan
Selama musim hujan, Kontraktor disarankan hendaknya
membagi pekerjaan tersebut menjadi bagian-bagian sekecil
mungkin dengan mengurangi adanya galian yang tetap terbuka.
Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang memadai
dan yang dianggap perlu untuk melindungi alur galian dari
siraman air hujan, dengan cara antara lain memberi penutup
dari plastik/terpal tepat diatas alur galian. Penggunaan pompa
merupakan bagian pekerjaan yang baku.
Pembayaran pekerjaan pemompaan dan drainase seperti
diuraikan dalam butir (1), (2) dan (3) diatas sudah termasuk
dalam pekerjaan tanah yang bersangkutan seperti yang
tercantum
dalam
penawaran
(RAB).
Pekerjaan
dewatering/pemompaan hanya dapat dimulai setelah mendapat
ijin Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 9

1.2.10.

Bangunan Tinggi

Peralatan pelaksanaan dan mesin-mesin yang menurut pendapat


Direksi dapat menganggu kabel udara atau bangunan menjulang
lainnya, tidak diperbolehkan untuk digunakan, kecuali atas ijin
Direksi.
1.2.11.
Penjagaan dan Pemeliharaan Pekerjaan yang sudah
selesai
Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, perlindungan dan
pemeliharaan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian
pekerjaan yang telah selesai, seperti permukaan bagian dalam/luar,
perlengkapan peralatan dan lain-lainnya dari segala macam bentuk
noda/kekotoran, kerusakan dan cacat-cacat lainnya selama masa
kontrak berlangsung sampai pada saat pekerjaan diserahkan untuk
pertama kalinya kepada Pemilik.
Persyaratan dan ketentuan khusus dibawah ini harus dianggap
sebagai standar kondisi akhir pekerjaan pada saat penyerahan
pertama.
1. Halaman Bangunan
Setalah pekerjaan selesai, kecuali apabila Direksi berpendapat
lain,
Kontraktor
harus
membongkar
semua
bangunan
sementara, peralatan pelaksanaan, mesin-mesin, kelebihan
bahan, puing-puing dan kotoran-kotoran lain dari halaman
bangunan. Kontraktor harus membuang semua bahn-bahan
yang mengandung zat-zat organik yang berada didalam, bawah
sekitar bangunan dan melakukan disinfektasi terhadap bekasbekasnya. Halaman bangunan harus diserahkan dalam kondisi
yang rapi dan memuaskan.
2. Permukaan Beton, Pasangan dan Logam
Kontraktor harus membersihkan secara cermat semua
permukaan beton, pasangan dan logam dan semua ceceran
adukan, noda-noda bekas bocoran pada beton, bekas-bekas
bekisting, ceceran aspal dan cat dan lain-lain kotoran.
3. Kaca
Kontraktor harus memperbaiki/mengganti, apabila perlu,
mencuci dan menggosok secara cermat semua permukaan kaca
dan membersihkan/menghilangkan kelebihan bahan lapisan
kompon, ceceran cat dan goresan.
Ruang antara pada bingkai dengan kaca rangkap harus benarbenar bersih dari sisa-sisa serutan, serbuk gergaji dab segala
macam bentuk kotoran lain.

RKS DED SPAM. SIPIL - 10

4. Permukaan Cat, Email dan Politur


Kontraktor harus membersihkan semua permukaan dari semua
tanda-tanda, noda, goresan, bekas jari dan kotoran lain.

RKS DED SPAM. SIPIL - 11

5. Permukaan Lantai
Kontraktor
harus menyingkirkan semua lapisan/penutup
pelindung sementara dan membersihkan dari semua noda-noda
dan tanda-tanda, dan apabila dianggap perlu oleh Direksi, diberi
lapisan lilin lantai (=Wax) dan digosok.
6. Permukaan Dinding Glazur
Kontraktor harus membersihkan permukaan dinding glazur dari
semua noda, ceceran cat dan kotoran-kotoran lain.
7. Perlengkapan Listrik
Kontraktor harus membersihkan, dan menggosok permukaan
peralatan-peralatan logam, perlengkapan penerangan dan
papan-papan pemasangan kabel dari ceceran cat, debu dan
kotoran-kotoran lain. Terlebih lagi pada komponen-komponen
yang tergantung.
8. Pekerjaan Dakting
Kontraktor harus membuang dan membersihkan puing-puing
dan kotoran lain dari pekerjaan dakting.
9. Permukaan Atap
Kontraktor harus membuang dan membersihkan puing-puing,
ceceran paku dan semua kotoran lain dari permukaan atap.
10. Plambing dan Perlengkapannya
Kontraktor harus membersihkan pipa-pipa dan fittingnya dari
kotoran
dan
puing-puing,
dan
membersihkan
dengan
menggosok semua perlengkapannya, serta menjamin bahwa
fasilitas ini dapat berfungsi dengan baik.
11. Perpipaan
Kontraktor harus memeriksa semua struktur penyangga,
perpipaan, ketidak bocoran (= water tighness) dan kebersihan
luar dan dalam pipa, termasuk membersihkan semua kotoran
dari dalam pipa.

1.3. Pemeriksaan Bahan dan Pengujian


1.3.1.

Bahan dan Perlengkapan

Bahan dan perlengkapan yang akan digunakan dalam pekerjaan


harus baru, buatan terakhir dan berkualitas prima. Semua bahan
dan perlengkapan yang disediakan oleh kontraktor dapat diterima
untuk digunakan setelah diperiksa dan disetujui Direksi.
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan kepada
Direksi data-data tentang bahan dan perlengkapan yang akan
disediakan. Data-data tersebut harus terinci sedemikian rupa
RKS DED SPAM. SIPIL - 12

sehingga Direksi dapat mengidentifikasi kualitas dan Spesifikasinya


yang khas untuk mengevaluasi kesesuaiannya dengan Spesifikasi
ini.
Fasilitas dan tenaga kerja untuk menangani dan memeriksa bahan
dan perlengkapan tersebut harus disediakan oleh Kontraktor.
Kontraktor harus menyampaikan data-data dan contoh-contah
secukupnya untuk diperiksa dan diuji oleh dan untuk memperoleh
persetujuan Direksi, sebelum bahan dan perlengkapan tersebut
dipesan dan didatangkan oleh Kontraktor ke lokasi pekerjaan.
Apabila pemeriksaan dan pengujian tidak mungkin dilakukan di
lokasi pekerjaan, Direksi akan mengirim contoh-contoh bahan dan
perlengkapan tersebut dilaboratorium Pemeriksaan dan Pengujian
Bahan atas beban biaya kontraktor dengan seizing dan
sepengetahuan Direksi.
Contoh-contoh yang telah disetujui akan disimpan oleh Direksi
sebagai standar pembanding terhadap bahan dan perlengkapan
yang didatangkan oleh Kontraktor.
Bahan dan perlengkapan yang terlanjur didatangkan oleh
Kontraktor tanpa melalui prosedur yang berlaku, dan ternyata tidak
memenuhi persyaratan dan ketentuan seperti yang ditunjukkan
dalam Spesifikasi ini, akan di tolak Direksi dan dalam waktu tidak
lebih dari 3 x 24 jam setelah penolakan itu harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
Keterlambatan persetujuan Direksi atas contoh bahan dan
perlengkapan kegagalan Kontraktor dalam menyampaikan data dan
contoh yang diperlukan, tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan klaim dalam bentuk apapun kepada Pemilik.
Apabila Kontraktor menunjuk nama pabrik atau pemasok tertentu
untuk memperoleh bahan dan perlengkapan dengan kualitas dan
fungsi khusus sebagai pengganti dari yang disebutkan dalam
Spesifikasi ini, Direksi dapat menyetujuinya apabila Kontraktor
dapat menunjukkan adanya kesesuaian dengan persyaratan dan
ketentuan seperti ditunjukkan dalam Spesifikasi ini.
1.3.2.

Penangganan dan Penyimpanan Bahan

Bahan dan perlengkapan yang akan digunakan dalam pekerjaan


harus ditangani dan disimpan oleh pabrik, pemasok dan Kontraktor,
sebelum, selama dan sesudah didatangkan kelokasi pekerjaan
dengan cara sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya cacatcacat dalam bentuk perlengkapan, pemuntiran, pembengkokan,
hancur, pecah, berkarat dan kerusakan lain dalam bentuk apapun
serta pencurian atas bahan dan perlengkapan tersebut.
Semen dan kapur serta bahan lain yang terpengaruh oleh iklim
harus disimpan dalam gudang yang tertutup dinding dan beratap

RKS DED SPAM. SIPIL - 13

dan ditimbun/ditumpuk tidak langsung diatas tanah. Kondisi dalam


gudang harus selalu benar-benar kering.
Baja yang terdiri dari baja konstruksi, baja tulangan dan baja untuk
keperluan lain, harus disimpan dalam tumpukan yang tidak
langsung diatas tanah, atau dengan cara lain untuk mencegah
terjadinya pengotoran oleh debu, tanah, minyak, gemuk dan
kotoran-kotoran lain, dalam posisi sedemikian rupa untuk
mencegah terjadinya genangan-genangan air dan karat. Baja I dan
kanal harus diletakkan dengan bagian badan berdiri vertikal, baja
siku dengan sudut sikunya menghadap kebawah dan sebagainya.
Komponen-komponen beton dan pracetak harus ditangani dan
disimpan
sedemikian
rupa
untuk
menghindari
terjadinya
pengotoran oleh benda-benda yang merusak/merugikan, seperti
genangan-genangan air, noda-noda, retak atau pecah.
Bahan pengisi untuk pekerjaan pemasangan seperti bata, batako
dan sebagainya, harus ditangani dan diletakkan sedemikian rupa
untuk menghindari terjadinya hancur, pecah, retak dan cacat-cacat
lain.
Semua perlengkapan dan peralatan yang bisa rusak karena karat
oleh keadaan cuaca harus disimpan didalam bangunan yang
beratap. Bangunan boleh bersifat sementara dan ada dilokasi
pekerjaan atau disekitarnya, tetapi harus atas persetujuan Direksi.
Bahan apapun yang menurut pendapat Direksi mengalami cacat
atau kerusakan hingga tidak dapat digunakan lagi dalam pekerjaan
berdasarkan spesifikasi, harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan
dalam waktu tidak lebih dari 3x24 jam, setelah diperintahkan oleh
Direksi. Kontraktor tidak berhak mengajukan klaim kepada pemilik
atas penggantian bahan yang rusak atau penyingkirannya.
Bahan-bahan manufacturing harus dipasok dan tetap disimpan
dalam kontainernya, diberi label yang jelas dengan identifikasi
mengenai bahan dan pabriknya secara lengkap.
1.3.3.

Pengujian

Apabila diminta oleh Direksi, atau seperti ditunjukkan dalam


Spesifikasi ini, Kontraktor harus menyiapkan dan melakukan semua
pengujian dan analisa yang diperlukan atas bahan, perlengkapan,
peralatan dan komponen-komponen bangunan/struktur.
Semua fasilitas termasuk tenaga kerja dan bahan-bahan yang
diperlukan agar kegiatan pengujian, analisa dan pemeriksaannya
dapat dilakukan dengan baik dan memuaskan, baik yang diadakan
dilokasi pekerjaan, ditempat pemasok, dilaboratorium, pabrik
ataupun dilaboratorium lain yang ditunjuk atau disetujui Direksi,
harus dipasok oleh dan atas beban biaya Kontraktor.
Seperti diuraikan dalam butir 1.3.1. diatas, contoh bahan yang akan
digunakan harus dikirim kepada Direksi untuk diadakan pengujian.
RKS DED SPAM. SIPIL - 14

Apabila menurut pendapat Direksi, Kontraktor boleh mengirimkan


contohnya ke laboratorium yang ditunjuk atau disetujui Direksi,
Kontraktor harus menyampaikan hasil pengujiannya kepada Direksi
untuk memperoleh persetujuannya.
Kontraktor harus menyiapkan contoh-contoh yang diperlukan
selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu sebelum bahan itu dipasok,
agar ada kesempatan untuk melakukan pengujian yang diperlukan.

RKS DED SPAM. SIPIL - 15

1.4. Persyaratan-persyaratan lain


1.4.1.

Pengukuran untuk Penagihan Pembayaran Angsuran

Pengukuran pekerjaan atau bagian-bagiannya, bila Kontraktor ingin


mengajukan tagihan atas pembayaran angsuran harus diukur
dibawah pengawasan Direksi. Volume di dalam Berita Acara
Pembayaran (Berita Acara akhir dan sebelumnya) untuk segala
jenis pekerjaan yang diselesaikan harus merupakan volume akhir
dan bukan merupakan volume perkiraan. Bila Kontraktor lalai untuk
mengukur sebagian konstruksi, maka pengukuran akan dilakukan
pada tagihan tahap berikutnya. Pengukuran ulang tidak dibenarkan.
Pada
akhir
pelaksanaan
pekerjaan,
Kontraktor
harus
mempersiapkan perhitungan yang diperlukan untuk menunjukkan
volume akhir yang harus diserahkan kepada Direksi.
Kontraktor harus mempersiapkan semua peralatan survey dan
perlengkapan
pengukuran
yang
diperlukan.
Biaya
untuk
pengukuran pekerjaan dianggap telah termasuk dalam harga
satuan masing-masing bagian konstruksi dan instalasi pekerjaan.
1.4.2.

Catatan dan Laporan

Kontraktor harus selalu menjaga kelengkapan dan ketepatan


catatan yang sesuai dengan pelaksanaan dan memperoleh
persetujuan Direksi. Semua catatan yang berhubungan dengan
pekerjaan harus selalu disiapkan untuk Direksi. Dan satu set copy
gambar lengkap dan Spesifikasi harus selalu tersimpan dilapangan
pekerjaan sebagai arsip dan patokan pekerjaan yang dilaksanakan.
Kontraktor juga harus membuat buku tamu, yang akan melaporkan
tentang keperluan tamu proyek tersebut.
1.4.3.

Kerjasama dengan Kontraktor lain.

Semua Personil Kontraktor yang ditunjuk untuk melaksanakan


pekerjaan seperti yang ditunjukkan dalam kontrak harus bisa
bekerja sama dengan para Kontraktor lain yang saling mempunyai
ketergantungan dan keterkaitan satu sama lain.
Kontraktor dalam penyusunan jadwal pelaksanaannya harus
menyesuaikan diri dengan Kontraktor lain karena adanya saling
ketergantungan dan saling mempengaruhi. Kegagalan Kontraktor
dalam penyesuaian diri
dengan Kontraktor lain, tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan klaim dalam bentuk apapun
karena adanya keterlambatan yang dialaminya.
1.4.4.

Gambar Kerja (Shop Drawings)

Gambar kerja (Shop Drawings) merupakan gambar detail dan


penjelasan dari sumber gambar rencana, sehingga memudahkan
RKS DED SPAM. SIPIL - 16

pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang bersangkutan. Gambar


kerja tetap diperlukan walaupun gambar rencana sudah jelas dan
lengkap, sehingga pelaksanaan untuk sebagian pekerjaan yang
disetujui bias segera dilaksanakan.
Gambar kerja (shop drawings) ini dibuat oleh Kontraktor. Kontraktor
baru dapat memulai pekerjaan setelah gambar kerja selesai,
diajukan dan disetujui oleh Direksi.
Gambar kerja dapat dibuat secara bertahap sebelum memulai
pekerjaan yang bersangkutan dan harus segera dilaksanakan
sesuai dengan apa yang tertera didalamnya termasuk koreksi dan
tambahan yang dituangkan dalam gambar sesuai hasil koreksi
Direksi.
Ukuran gambar A1 disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang akan
dilaksanakan dan dibuat dalam rangkap 3 (1 set kalkir, 2 set white
print).
1.4.5.

Gambar Terbangunan/Terlaksana (As Built Drawings)

Setelah pekerjaan selesai, Kontraktor harus menyerahkan gambar


bangunan yang telah dibangun, yang menunjukkan semua
perubahan-perubahan yang besar dan kecil secara detail. Semua
biaya yang menyangkut penyimpanan, catatan, laporan, persiapan
gambar-gambar terbangun, pengambilan foto dan lain-lain akan
dibayar berdasarkan biaya lumpsun. Ukuran gambar A1, dibuat
dalam rangkap 6 (1 set kalkir dan 5 set white print).
1.4.6.

Foto-foto mengenai Kemajuan Pekerjaan

Kontraktor harus mengambil foto lapangan sebelum pekerjaan


dimulai, pada saat akan mengajukan tagihan rutin atas pekerjaan
yang telah dilaksanakan, dan pada tahap akhir. Foto-foto ini
hendaknya dicetak berwarna dengan 2 (dua) copy dan diserahkan
dari waktu kewaktu kepada Direksi dalam bentuk album.
1.4.7.

Keamanan Proyek

Kontraktor harus menjaga keamanan proyek untuk memberikan


perlindungan dan pengamanan atas semua bahan, perlengkapan,
peralatan, dan pekerjaan yang ada didalam batas-batas diareal
proyek dan disekitarnya yang menjadi tanggung jawabnya,
terhadap semua bentuk perusakan, gangguan atau kerugian lain
yang dilakukan oleh orang/orang-orang atau pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Untuk mempermudah pelaksanaan pengamanan, Kontraktor harus
membuat gudang penyimpanan bahan, perlengkapan dan
peralatan sesuai dengan petunjuk Direksi. Untuk pengawasan dan
penjagaan
keamanan
Kontraktor
harus
menyiapkan
dan
menyediakan satuan pengamanan yang memadai dan harus
melakukan penjagaan secara terus menerus selama 24 jam setiap
hari.

RKS DED SPAM. SIPIL - 17

1.4.8.

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P 3 K)

Kontraktor harus menyediakan semua fasilitas P3K yang mencakup


obat-obatan, peralatan medis dan tenaga-tenaga paramedis untuk
memberikan pertolongan pertama kepada para personil Kontraktor
dan Sub Kontraktornya. Dalam hal penanganan P3K, Kontraktor
harus mengikuti semua ketentuan dan peraturan yang berlaku
sesuai undang undang ketenaga kerjaan, serta sesuai dengan
petunjuk Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 18

1.4.9.

Asuransi tenaga kerja

Kontraktor harus mepersiapkan dan mengadakan asuransi tenaga


kerja untuk semua karyawan yang terlibat didalam pelaksanaan
pekerjaan proyek tersebut berdasarkan ketentuan undang undang
ketenaga kerjaan atau sebagaimana diatur didalam kontrak dan
bukti premi yang sudah dibayarkan, salinannya diberikan kepada
direksi sebagai arsip
1.4.10.

Papan Nama Proyek

Dua buah papan nama proyek sebagai rambu harus didirikan di dua
tempat yang strategis dan tepat berukuran panjang 2 meter dan
lebar 1 meter. Papan tersebut dari logam lembaran yang tahan
lama dengan tiang besi galvanis. Tiang harus memiliki tinggi 1,80
meter dari tanah sampai dengan sisi depan, bagian bawah terbuat
dari papan. Tiang ditanam dan dicor dengan beton.
Papan nama proyek harus jelas tertulis nama pemilik dan
penjelasan proyek. Jenis dan ukuran huruf ditentukan oleh Direksi.

1.5. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bab I
tentang Persyaratan Umum ini ditentukan berdasarkan satuansatuan seperti ditunjukkan dalam Spesifikasi atau RAB.
Kecuali disebutkan lain dalam RAB, pekerjaan-pekerjaan yang
tercakup didalamnya sudah termasuk dalam pekerjaan-pekerjaan
pokok yang bersangkutan.
Dalam hal dihitung terpisah, pengukuran meliputi penyediaan,
pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahan, perlengkapan,
peralatan dan pelaksanaan, pemeliharaan, perbaikan, termasuk
pemeriksaan, pengujian dan pekerjaan-pekerjaan penunjang yang
diperlukan seperti diuraikan dalam RAB.
Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai kontrak/adendum
kontrak terakhir, bersama-sama dengan komponen-komponen
pekerjaan yang lain akan merupakan bobot prestasi yang dicapai
Kontraktor pada saat tertentu, dan akan dijadikan pedoman
Kontraktor untuk mengajukan penagihan pembayaran angsuran
kepada pemilik.
Pengukuran volume pekerjaan yang akan digunakan untuk
pengajuan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan
bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor.
Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi
Kontraktor pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada

RKS DED SPAM. SIPIL - 19

pembayaran angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari


angka seperti disebutkan dalam syarat-syarat kontrak.
Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan dengan
volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan, termasuk
pembayaran untuk pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bab I
ini.

RKS DED SPAM. SIPIL - 20

2.

PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENUNJANG

2.1. Umum
Pekerjaan persiapan dan penunjang merupakan
pekerjaan
sementara yang harus dilaksanaan agar pekerjaan pokok yang
sebenarnya dapat dilaksanakan dengan mudah dan lancar.
Pekerjaan-pekerjaan ini pada umumnya bersifat darurat, tetapi
secara struktural harus mampu memikul beban yang diperlukan,
dan harus dilaksanakan berdasarkan pertimbangan serta sesuai
dengan syarat-syarat kontrak.
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Spesifikasi dan
gambar-gambar pekerjaan sementara, termasuk perhitungan dan
analisa strukturalnya apabila kondisi lapangan memerlukannya,
kepada dan untuk memperoleh persetujuan Direksi, selambatlambatnya 20 hari sebelum pekerjaan tersebut dimulai.

2.2. Pemagaran Sementara


Kontraktor harus membuat pagar sementara untuk pengamanan
pekerjaan, kantor Direksi, kantor Kontraktor, gudang dan barak
kerja seperti ditunjukkan dalam gambar.
Tinggi pemagaran 2.00 meter dari permukaan tanah dibuat dari
seng gelombang dan tiang dolken yang dipasang pada setiap jarak
2 meter dan tahan terhadap air.

2.3. Pembersihan Lapangan


Kecuali apabila ditentukan lain oleh Direksi, Kontraktor harus
memotong,
membongkar,
mencabut,
menyingkirkan
dan
membuang pohon-pohon, tunggul, semak belukar, akar, sampah,
bahan-bahan organik dan benda-benda/barang-barang asing lain
yang dapat menggangu atau merusak pekerjaan, dalam areal
pekerjaan seperti diuraikan dalam kontrak, termasuk lahan-lahan
yang digunakan untuk bangunan/struktur, jalan dan lahan-lahan
yang akan digali atau diurug.

2.4. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus melakukan
pekerjaan pengukuran untuk memastikan lokasi yang tepat untuk
penempatan komponen-komponen pekerjaan tertentu seperti
ditunjukkan
dalam
gambar.
Pengukuran
meliputi
pengukuran/penentuan koordinat dan elevasi. Koordinat dan elevasi
titik-titik yang diperlukan, ditentukan berdasarkan titik-titik rujukan
(=Bench Mark) seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditetapkan
oleh Direksi.
RKS DED SPAM. SIPIL - 21

Aktualisasi dan artikulasi titik-titik tersebut diatas berupa titik-titik


yang pasang pada Bouwplank (= papan rujukan bangunan/struktur)
yang apabila dihubungkan (dengan benang) satu dengan yang lain
akan merupakan garis-garis sumbu bangunan yang melalui titiktitik yang diperlukan.
Bouwplank harus dibuat dan dipasang oleh Kontraktor sedemikian
rupa sehingga mempunyai elevasi (rujukan) tertentu dan letaknya
jauh dari kegiatan pelaksanaan yang dapat menggangu, merusak
dan merubah elevasinya. Kontraktor harus membuat dan
memasang sebuah patok ukur (=Bench Mark) di lokasi yang
ditentukan Direksi yang akan berfungsi sebagai titik rujukan dalam
menentukan dan memeriksa titik-titik tertentu dalam bangunan.
Konstruksi dan dimensi Bench Mark akan ditentukan kemudian oleh
Direksi.

2.5. Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan dan pengangkutan
tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan, termasuk pemasangan, penyetelan dan
pekerjaan penunjang lainnya, sehingga semua tenaga kerja,
perlengkapan dan peralatan kerja itu berada/terpasang di lokasi
pekerjaan dalam kondisi baik dan siap pakai.
Termasuk dalam mobilisasi adalah pengadaan, penyediaan dan
pengangkutan :
- Tenaga kerja yang diperlukan sebagai pelaksana-pelaksana
pekerjaan.
- Peralatan pelaksanaan yang terdiri dari alat-alat pengangkutan,
alat-alat berat, peralatan pemancangan, peralatan pengaduk
beton dan sebagainya.
- Peralatan penunjang seperti pembangkit tenaga listrik, pompa
air, peralatan laboratorium dan sebagainya.
- Peralatan-peralatan lain yang dianggap perlu oleh Kontraktor
dan disetujui Direksi.
Dalam mobilisasi sudah termasuk pengadaan, penyediaan dan
pengangkutan suku cadang yang diperlukan agar perlengkapan dan
peralatan tersebut selalu siap pakai.
Demobilisasi dilakukan setelah berakhirnya pelaksanaan pekerjaan,
setelah pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya kepada
pemilik.
Demobilisasi
adalah
pembongkaran,
penyingkiran
dan
pengangkutan tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan yang
telah dimobilisasi, keluar dari lokasi proyek menuju ketempat yang
dikehendaki oleh Kontraktor,tetapi Kontraktor masih mempunyai
tanggung jawab terhadap segala kerusakan yang diakibatkan oleh

RKS DED SPAM. SIPIL - 22

apapun dan siapapun


ketentuan kontrak.

untuk

tetap

diperbaiki

sebagaimana

2.6. Kantor Direksi


Kontraktor harus menyediakan kantor tempat para staf Direksi
melakukan tugasnya yang memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan.
Kantor Direksi berupa bangunan sementara dengan Spesifikasi
pondasi batu kali, dinding multiplex, pintu multiplex dan jendela
kaca, lantai cor beton biasa dan diaci, rangka atap kayu, genteng
asbes gelombang, septiktank dan rembesan serta pengecetan
dinding dan kayu. Bangunan harus mempunyai pencahayaan dan
ventilasi yang cukup.
Untuk bangunan dan peralatan yang diperlukan sesuai gambar.
Kontraktor juga harus menyediakan daya listrik sebesar 3,5 KVA
dan air bersih. Pemeliharaan kantor Direksi selama masa
konstruksi, menjadi tenggung jawab Kontraktor.

2.7. Kantor Sementara Kontraktor


Kantor sementara yang berdekatan dengan pekerjaan dan kantor
Direksi harus didirikan untuk kepentingan kegiatan operasional dan
Administratif Kontraktor. Kantor harus dilengkapi dengan mebel dan
peralatan kantor lain secukupnya.
Kontraktor atau kuasanya dan stafnya harus hadir dan berada
ditempat pekerjaan/kantor selama jam kerja. Semua perintah,
petunjuk dan ketentuan-ketentuan Direksi yang disampaikan
melalui kantor Kontraktor tersebut dianggap telah diterima oleh
Kontraktor.

2.8. Gudang, Bengkel dan Los Kerja


Kontraktor harus menyediakan gudang, bengkel dan los kerja
secukupnya agar semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan dapat
berlangsung tanpa tergantung pada kondisi iklim dan cuaca.
Lokasi bangunan-bangunan tersebut didirikan, Kontraktor harus
menyiapkan dan menyampaikan usulannya, termasuk gambargambar dan analisa strukturalnya, kepada dan untuk memperoleh
persetujuan Direksi.

2.9. Akomodasi Personil Kontraktor


Sebelum bangunan-bangunan tempat tinggal personil Kontraktor
didirikan didalam areal proyek, Kontraktor harus memperoleh ijin
Direksi terlebih dahulu.
Bangunan-bangunan ini harus memenuhi persyaratan kesehatan
dan kenyamanan sesuai dengan peraturan kesehatan. Bangunanbangunan ini harus memiliki pencahayaan, ventilasi, air bersih dan
fasilitas sanitasi yang memadai.
RKS DED SPAM. SIPIL - 23

2.10.

Penyediaan Air Bersih

Atas beban dan biaya sendiri, Kontraktor harus menyediakan air


bersih, baik untuk keperluan dapur
2.11

Penyediaan Listrik dan Penerangan Lokasi Proyek


Kontraktor harus menyediakan tenaga listrik, baik dari PLN maupun
dari Generator (cadangan).
Instalasi listrik sementara, baik maupun untuk keperluan pekerjaan,
yang akan digunakan sendiri oleh Kontraktor, dan pihak-pihak lain
yang ada keterkaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan.
Untuk itu Kontraktor harus memasang jaringan perpipaan
sementara yang diperlukan dan apabila perlu membuat instalasi
penjernihan air (minum). Setelah pekerjaan selesai, semua instalasi
air sementara harus dibongkar dari lokasi dan bekas instalasi
tersebut dirapikan sedemikian hingga dapat diterima oleh Direksi.
Instalasi dalam bangunan maupun instalasi luar harus dipasang dan
dijaga/dipelihara
untuk
keperluan
pelaksanaan
selama
berlangsungnya proyek.
Perlengkapan, fitting, panel, dan lampu serta accessories lain yang
diperlukan harus disediakan untuk penyediaan listrik dan
penerangan lokasi proyek termasuk dalam pekerjaan instalasi listrik
sementara ini.
Biaya yang diperlukan untuk mengadaan peralatan dan
perlengkapannya,
pemasangan,
pengoperasian
dan
pemeliharaan/perbaikan, dibebankan atas beban biaya Kontraktor.
Setelah Proyek selesai, instalasi listrik sementara harus dibongkar
dan lokasi bekas-bekas instalasi harus dirapikan sedemikian hingga
dapat diterima Direksi.

2.12 Fasilitas Sanitasi


Kontraktor harus menyediakan dan memelihara fasilitas sanitasi
sementara dilokasi pekerjaan untuk kepentingan semua petugas
yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
Disamping KM/WC yang ditempatkan dikantor, akomodasi/tempat
tinggal dan los-los kerja, Kontraktor harus menyediakan pula
KM/WC diluar bangunan-bangunan tersebut dimuka, dalam jumlah
dan lokasi yang disetujui Direksi.
KM/WC tersebut, harus dilengkapi dengan septik tank dan sumur
rembesan dengan jumlah dan kapasitas yang sesuai.
Sebelum membuat fasilitas sanitasi yang diperlukan, Kontraktor
harus membuat dan menyampaikan disain dan gambar-gambar
detail kepada dan untuk memperoleh persetujuan Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 24

Kontraktor harus selalu menjaga kebersihan semua fasilitas sanitasi


yang menjadi tenggung jawabnya, termasuk perbaikan dan
rehabilitasi apabila diperlukan, sesuai dengan petunjuk Direksi.
Biaya yang diperlukan untuk menyediaan fasilitas sanitasi,
termasuk
pemeliharaan,
perbaikan
dan
rehabilitasi
yang
diperlukan, dibebankan atas beban biaya Kontraktor.

2.13

Jalan Kerja
Untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan pelaksanaan,
Kontraktor harus membuat jalan kerja sesuai dengan keperluan.
Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Kontraktor harus
selalu menjaga dan memeliharanya dari semua kerusakan yang
terjadi.
Jalan kerja dibuat dari struktur perbaikan tanah yang dipadatkan,
termasuk drainage dikiri dan dikanan jalan. Jalan kerja tersebut
harus dapat dilalui dalam segala cuaca oleh kendaraan dengan 2
(dua) roda penggerak (two whell drive).

2.14

Drainase Sementara
Untuk menghindari terjadinya genangan air di lokasi proyek,
Kontraktor harus membuat drainase sementara yang berfungsi
untuk mengalirkan air hujan dan air buangan dari kamar mandi dan
lain-lain ke sistem drainase jalan yang ada atau ke tempat yang
disetujui Direksi.
Pada persilangan dengan jalan kerja, saluran drainase harus
berbentuk gorong-gorong yang terbuat dari beton atau pekerjaan
pasangan atau struktur lain sesuai dengan persetujuan Direksi.
Saluran drainase harus dipelihara dan dijaga agar tetap berfungsi
secara maksimal. Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan
terhadap kerusakan yang terjadi dibebankan kepada dan atas
beban biaya Kontraktor.

2.15

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilakukan berdasarkan satuan-satuan seperti yang
diuraikan dalam Spesifikasi atau RAB.
Pengukuran meliputi penyediaan, pengadaan dan pengangkutan
tenaga kerja, bahan, perlengkapan, peralatan dan pelaksanaan,
pemeliharaan, pengoperasian, perbaikan, termasuk pemeriksaan,
pengujian dan pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan seperti
diuraikan dalam RAB.
Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai kontrak/adendum
kontrak terakhir, bersama-sama dengan komponen-komponen
pekerjaan yang lain akan merupakan bobot prestasi yang dicapai
Kontraktor pada saat tertentu, dan akan dijadikan pedoman
Kontraktor untuk mengajukan penagihan pembayaran angsuran
kepada Pemilik.
RKS DED SPAM. SIPIL - 25

Pengukuran volume
pekerjaan yang akan digunakan untuk
pengajuan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan
bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor.
Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi
Kontraktor pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada
pembayaran angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari
angka seperti disebutkan dalam syarat-syarat kontrak.
Pembayaranb dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan
dengan volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan,
termasuk pembayaran untuk pekerjaan persiapan dan penunjang.

RKS DED SPAM. SIPIL - 26

3.

PEKERJAAN TANAH

4.3. Umum
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan,
peralatan dan fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan tanah yang meliputi pengupasan,
penggalian, pengurugan. perapatan, dan pemadatan termasuk
dewatering, pembuangan, pengangkutan dan pekerjaan penunjang
lain yang diperlukan sampai pekerjaan itu selesai dan dinyatakan
sesuai dengan persyaratan oleh Direksi.
4.3.1.

Klasifikasi Bahan

Batuan didefinisikan sebagai bahan padat berbentuk bulat,


gepeng, runcing dan lain-lain atau lapisan padat yang menurut
pendapat Direksi hanya dapat dipindahkan dengan peledakan,
pengeboran, penjepitan atau pemecahan batu dan volumenya lebih
dari satu meter kubik. Batuan yang dipecah menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil biasa dibuat batu, koral, kerikil dan seterusnya
sesuai dengan ukurannya.
Bahan-bahan tanah yang lain hendaknya diklasifikasikan sebagai
tanah (atau tanah lunak).
Bila Kontraktor menjumpai bahan yang dianggap dapat
diklasifikasikan sebagai Batuan harus segera memberitahukan
secara tertulis kepada Direksi. Kelalaian untuk memberitahukan
secara tertulis mengenai bahan galian tersebut akan dibayar
berdasarkan klasifikasi tanah.
4.3.2.

Bahan Peledak dan Peledakan

Pemecahan/pembongkaran batuan
peledak) tidak diperbolehkan.
4.3.3.

dengan

peledakan

(bahan

Stabilitas Alur Galian

Stabilitas alur galian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor


seperti kedalaman galian, beban disekitar alur galian (bangunan
dan lalu lintas) hujan/genangan air, pekerjaan pemancangan dan
pekerjaan konstruksi yang lain.
Cara-cara yang diuraikan dibawah ini merupakan persyaratan
minimum yang harus dipenuhi/dilaksanakan oleh Kontraktor,
kecuali apabila analisa dan perhitungan struktural penghasilkan
parameter yang berlainan.
1. Bangunan/Struktural
-

Kemiringan galian tidak lebih 1 : 1 1/2 (satu vertikal dan satu


setengah horizontal).
RKS DED SPAM. SIPIL - 27

Galian yang kedalamannya lebih dari 4.00 meter, talutnya


harus dibuat bertangga pada setiap kedalaman 4.00 m dan
lebar tangga tidak boleh kurang dari 1.00 meter.
Apabila dianggap perlu oleh Direksi, alur galian harus
diperkuat dengan dinding penahan, untuk menghindari
terjadinya
keruntuhan
talut
atau
melindungi
bangunan/struktural yang letaknya berdekatan dengan alur
galian.
Penimbunan bahan disekitar alur galian jaraknya tidak boleh
kurang dari 5.00 meter dari tepi atas talut.
Segala resiko yang ditimbulkan akibat pekerjaan galian
menjadi beban dan tanggung jawab Kontrktor.

2. Pemasangan Pipa
-

4.3.4.

Penggalian harus dilakukan sampai pada batas lebar alur


galian seperti ditunjukkan dalam gambar.
Atas permintaan Kontraktor dan setelah disetujui Direksi,
penggalian dengan kedalaman kurang dari 2.00 meter boleh
dilaksanakan tanpa pemasangan perkuatan.
Penggalian dengan kedalaman 2.00 meter atau lebih harus
diberi perkuat (sheeting and bracing).
Penimbunan bahan disekitar alur galian jaraknya tidak boleh
kurang dari 5.00 meter dari tepi atas talut, kecuali apabila
talutnya diberi perkuatan.
Kontraktor harus menyampaikan pada dan untuk memperoleh
persetujuan Direksi atas usulannya tentang cara-cara
pelaksanaan penggalian dan perlindungan/pengamanan yang
diperlukan secara terinci termasuk kedalaman penggalian
dan pembuangan/penimbunannya.
penggalian dan perlindungan serta pengurugan kembali
harus dilaksanakan sesuai jadual yang telah disetujui Direksi
dan harus diawasi secara cermat oleh Kontraktor. Kegagalan
Kontraktor dalam pengawasan ini, sehingga menyebabkan
terjadinya keruntuhan talut, tidak membebaskan Kontraktor
dari kewajiban dan keharusan untuk melaksanakan perbaikan
kerusakan tersebut atas beban biaya Kontraktor sendiri.
Over Break

Penggalian yang terlanjur dilakukan diluar alur galian yang


ditentukan (=over break) harus ditutup kembali sampai pada
kondisi seperti pada saat sebelum digali.
Penggalian over break serta tindakan-tindakan yang diperlukan
untuk memperbaikinya, tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan klaim atau biaya tambahan yang diperlukan. Biaya
yang diperlukan untuk itu dibebankan atas beban biaya Kontraktor.

RKS DED SPAM. SIPIL - 28

4.3.5.

Perkuatan Talut Alur Galian

Perkuatan talud diperlukan untuk menghindari terjadinya


keruntuhan talut, Kontruksi pembuatan talud berbentuk dinding
penahan (= perkuatan lateral) dan/atau fasilitas penyangga vertikal
yang terbuat dari kayu, pelat/profil baja, pelat pancang dan
konstruksi lain yang harus disetujui oleh Direksi.
Bentuk dan struktur konstruksi perkuat talud harus ditentukan
berdasarkan perhitungan dan analisa struktural yang dibuat
kontraktor dan disampaikan kepada dan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi.
Perkuatan talud hanya diijinkan untuk dibongkar atau dicabut
apabila keamanan pekerjaan/struktural yang harus dilindungi sudah
selesai atau alur galian telah diurug dan dipadatkan, dan
pembongkaran atau pencabutan harus dilakukan dengan cara
sedemikian rupa sehingga tidak merusak pekerjaan/struktur itu.
4.3.6.

Pengupasan

Lapisan tanah bagian atas pada areal lokasi bagunan atau struktur,
atau lokasi pengurugan/penimbunan yang memerlukan kepadatan
yang tinggi, harus dikupas dengan ketebalan yang memenuhi
hingga semua bahan-bahan organik atau benda-benda asing
lainnya terangkat.
Tanah kupasan harus dibuang ketempat yang ditunjuk atau
disetujui Direksi, kecuali apabila akan digunakan untuk pengurugan
areal taman atau lain yang memerlukannya.
Tanah kupasan yang akan digunakan untuk penimbunan harus
dibersihkan dari bahan/potongan kayu, sampah, batu dan bendabenda asing lainnya.

4.4. Penggalian
4.4.1.

Umum

Kecuali apabila ditentukan lain, penggalian meliputi semua


pemindahan bahan apapun yang dijumpai dalam tanah, termasuk
semua rintangan yang dialami dalam pelaksanaannya.
Penggalian harus dilakukan dengan lebar, kedalaman dan
kemiringan talut sedemikian rupa sehingga memberikan ruang
yang cukup untuk lokasi bangunan/struktur, pemasangan pipa,
saluran, termasuk pekerjaan penunjang yang diperlukan dan ruang
kerja para pelaksanaannya, dan dasarnya harus kering atau dapat
dikeringkan dan dapat disetujui oleh Direksi.
Kondisi tanah yang berubah menjadi dibawah normal karena caracara pelaksanaan yang salah, atau dewatering yang keliru hingga
tanah menjadi lembek, lepas atau kondisi lain yang tidak
menguntungkan untuk memikul beban bangunan/struktural yang

RKS DED SPAM. SIPIL - 29

akan didirikan, harus digali, dibuang dan diganti dengan bahanbahan yang ditentukan atau disetujui Direksi.
Peralatan mekanis penggalian harus cocok dengan kondisi tanah
dan lapangan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan seusai
dengan persyaratan dan ketentuan seperti disesuaikan dengan
spesipikasi.
Tanah/bahan galian yang tidak boleh dibuang dari sekitar lokasi
pekerjaan, harus ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu lalu lintas kendaraan/peralatan dan pejalan kaki.
Apabila penggalian telah mencapai kedalamam yang diperlukan,
direksi harus segera diberitahu agar dapat memeriksa kondisi tanah
bawah.
Apabila kondisi atau struktur tanah tidak memenuhi persyaratan,
direksi akan menentukan cara - cara perbaikannya.
Bangunan atau struktur yang ada, termasuk jaringan pipa, saluran
dan kabel yang harus pada posisinya, atau telah dibuat dipasang
berdasarkan kontrak ini atau oleh pihak lain, harus dilindungi dan
dihindarkan dari kerusakan selama pelaksanaan penggalian.
Terhadap pohon dan akar -akarnya yang tidak boleh ditebang
/dibongkar, penggalian harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga pohon - pohon tersebut terhindar dari segala macam
gangguan.
4.4.2.

Penggalian dengan peraalatan mekanis

Sepanjang
memungkinkan
penggalian
tanah
baik
untuk
pemasangan pondasi maupun untuk keperluan lain dapat dilakukan
dengan peralatan mekanis.
Penggalian dilakukan sampai kedalaman 15 - 25 cm diatas
kedalaman yang diperlukan. Dan sisanya dilakukan dengan tenaga
manusia.
Pada temapt - tempat yang tidak memungkinkan dilakukan dengan
pengoperasian peralatan mekanis atau lkarena terlalu dekat
dengan bangunan /struktur yang ada, penggalian harus dilakukan
dengan tenaga manusia atau peralatan mekanis ringan.

4.4.3.

Perkuatan Talud Alur Galian

Apabila menurut pendapat direksi pada dasar atau sebagian dasar


alur galian atau dibawahnya, kondisi tanah dibawah normal dari
yang disyaratkan, atau tanah yang tidak stabil atau mengandung
komponen - komponen yang tidak stabil, kontraktor harus menggali
dasar tersebut sampai kedalaman yang ditentukan oleh direksi.
Bagian - bagian yang disingkirkan sampai pada dasar yang
diperlukan diisi kembali dengan pasir atau bahan lain yang
ditentukan atau disetujui oleh direksi.
Apabila menurut pendapat direksi pada dasar alur galian perlu
diberi lantai kerja atau lapisan perkuatan dari bahan lain
RKS DED SPAM. SIPIL - 30

,penggalian harus dilakukan lebih dalam yang diperlukan sampai


pada ketebalan lantai kerja atau lapisan perkuatan.
4.4.4.

Penggalian pada tanah berbatu atau sisa - sisa Pondasi

Apabila pada saat penggalian berlangsung, didalam dasar atau


diluar alur galian pada jarak 30 cm dari tepi dan 20 cm dari dasar,
ditemukan batu batu, batuan , beton, pasangan, kayu dan benda benda lain yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan, benda
- benda tersebut harus digali, dibongkar, dicabut dan disingkirkan /
dibuang ketempat yang ditunjuk atau disetujui direksi.
Penggalian,
Pembongkaran,
pencabutan
dilakukan
dengan
peralatan mekanis yang sesuai. Batuan, Beton, pasangan di
bongkar dengan bor atau alat lain yang sesuai. Tiang dicabut
dengan crane, hoist atau alat lain atau
ditumbuk sampai
kedalaman tidak kurang dari 20 cm.
Bagian-bagian yang disingkirkan sampai pada dasar yang
diperlukan diisi kembali dengan pasir atau bahan lain yang disetujui
Direksi.
4.4.5.

Bangunan/Struktur

Penggalian dilakukan sampai pada dasar pondasi atau seperti


ditunjukkan dalam gambar, kecuali apabila ditentukan atau
diperintahkan lain oleh Direksi.
Penggalian untuk bangunan/struktur harus dilakukan berdasarkan
rencana dan program yang telah disetujui Direksi.
Celah/ruang yang terjadi antara dasar galian dan dasar (pondasi)
bangunan harus diisi/diurug dengan bahan yang ditentukan atau
disetujui Direksi dan dipadatkan.
Penggalian pada kedalaman lebih dari 4.00 meter harus dilakukan
sedemikian dan diberi perkuatan talud untuk melindungi
keruntuhan talud.
Penggalian dan pengurugan di luar dan bawah batas yang
diperlukan akibat kegagalan Kontraktor dalam memberikan
perlindungan terhadap keruntuhan talud menjadi tanggung jawab
Kontraktor, dan biaya yang diperlukan dibebankan atas beban
biaya Kontraktor sendiri.
4.4.6.

Parit atau Alur Pipa

Kecuali apabila ditentukan lain, penggalian parit atau alur pipa


dilakukan sebagai galian terbuka sampai pada lebar dan kedalaman
yang diperlukan. Lebar galian disesuaikan dengan gambar rencana
atau yang disetujui Direksi.
Apabila terjadi penggalian yang berlebihan dan tidak diperintahkan
oleh Direksi, semua tanah galian harus dikeluarkan dan dasar
galian harus diurug kembali dengan tanah urug yang disetujui

RKS DED SPAM. SIPIL - 31

Direksi dan dipadatkan seperti semula sampai pada dasar yang


diperlukan sesuai yang disetujui Direksi.
Penggalian yang berlebihan dan pengurugan kembali yang
demikian tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim
kepada Pemilik dalam bentuk pembayaran pekerjaan tambahan
atau perpanjangan waktu pelaksanaan.
4.4.7.

Penimbunan dan Pembuangan Bahan Galian

Bahan galian yaang menurut pendapat Direksi dapat digunakan


sebagai tanah urug harus ditimbun sepanjang jalur ditepi lokasi
penggalian
sedemikian
rupa
sehingga
tidak
menggangu/menghambat pelaksanaan pekerjaan.
Ukuran dan dimensi penimbunan bahan galian tersebut harus
ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah runtuh.
Bahan galian yang dinilai tidak memenuhi persyaratan sebagai
tanah urug oleh Direksi, atau merupakan kelebihan dari yang
diperlukan, harus dibuang ke lokasi yang akan ditentukan dengan
jarak tidak lebih dari 1 km atau yang disetujui Direksi, dan harus
jauh dari tepi jalan umum atau lokasi kegiatan masyarakat
disekitarnya.

RKS DED SPAM. SIPIL - 32

4.5. Perlindungan Atas Permukaan Tanah (Subgrade)


4.5.1.

Umum

Dasar galian atau permukaan tanah (= Subgrade) yang akan


memikul beban bangunan - melalui dasar pondasi, apabila selama
pekerjaan berlangsung menjadi jalur lalu lintas pejalan kaki, harus
diberi pelindung berupa lantai kerja atau struktur lain sehingga
tidak merusak struktur jalan tanah dibawahnya.
Apabila akibat dari lalu lintas tersebut diatas, atau karena kegiatan
lain
seperti
kekeliruan
cara-cara
dewatering,
kegiatan
pemancangan, pengecoran beton dan sebagainya, menyebabkan
permukaan tanah menjadi lembek, tergenang air atau gangguan
lainnya yang menurut pendapat Direksi akan menurunkan daya
dukung
tanah
dari
yang
diperlukan
untuk
memikul
bangunan/struktur yang akan didirikan diatasnya, Kontraktor harus
menggali dan membuang tanah yang rusak itu sampai pada
kedalaman yang diperlukan dan tidak boleh kurang dari 15 cm, dan
mengisinya dengan tanah baik sesuai dengan ketentuan atau
persetujuan Direksi. Biaya yang diperlukan untuk perbaikan ini
dibebankan atas beban biaya Kontraktor.
Apabila tanah yang rusak sampai pada halaman lebih dari 1.00
meter, Kontraktor harus memperbaiki struktur tanah dengan caracara yang lazim dan paling ekonomis sesuai dengan pendapat
Direksi. Untuk itu Kontraktor harus menyampaikan Program dan
jadwal
pelaksanaannya
kepada
dan
untuk
mendapatkan
persetujuan Direksi.
4.5.2.

Pondasi Tiang Pancang

Penggalian tanah harus dilakukan hanya sampai pada elevasi dasar


lantai kerja pelat pur (= file cap). Penggalian dilakukan dengan
peralatan mekanis yang disempurnakan dan diratakan dengan
tenaga manusia. Pada tempat-tempat yang sulit, penggalian
seluruhnya
dilakukan
dengan
tenaga
manusia.
Sesudah
pemotongan tiang pancang permukaan tanah diratakan dan
dipadatkan sampai pada elevasi yang diperlukan. Dimana kotoran
dan dampak yang merugikan harus dibuang.
Di atas permukaan tanah yang telah diratakan dan dipadatkan
dipasang lantai kerja dari beton K 125 setebal 5 cm atau sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh
Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 33

4.5.3.

Pondasi Langsung

Penggalian tanah dilakukan hanya sampai pada elevasi dasar lantai


kerja atau lapisan pasir atau kerikil/sirtu atau pasangan batu
kosong (setelah pemadatan).
Pengalian boleh dilakukan dengan peralatan mekanis yang
disempurnakan dan diratakan dengan tenaga manusia. Kecuali
tempat-tempat yang sulit atau tidak memungkinkan, penggalian
seluruhnya dilakukan dengan tenaga manusia.
Setelah itu permukaan tanah diratakan dan dipadatkan sampai
dinyatakan cukup dan memenuhi persyaratan oleh Direksi.
Untuk pondasi yang terbuat dari beton bertulang, diatas
permukaan tanah dipasang lantai kerja dari beton K 125 setebal 5
cm, atau yang sesuai ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan
oleh Direksi.
Untuk pondasi pasangan batu kali, diats permukaaan tanah
dihampar lapisan pasir sesuai gambar dan dipasang pasangan batu
kosong, celah-celah pada pasangan batu kosong diisi dengan pasir,
atau langsung diisi dengan sirtu yang dipadatkan dengan peralatan
mekanis ringan.
Diatas permukaan pasangan batu kosong atau lapisan sirtu
dipasang pondasi pasangan batu.
Selama berlangsungnya pekerjaan penggalian sampai selesainya
pemasangan lantai kerja atau pemasangan batu kosong atau
lapisan sirtu, lubang/alur penggalian sama sekali tidak boleh
kemasukan air.
4.5.4.

Permukaan Tanah Untuk Pemasangan Pipa dan Saluran

Seperti pada pondasi langsung, penggalian tanah dilakukan hanya


sampai pada elevasi dasar lantai kerja atau lapisan pasir atau sirtu
(setelah pemadatan).
Untuk pekerjaan saluran, baik yang terbuat dari beton bertulang,
maupun dari pasangan batu, lapisan-lapisan pemikulnya dibuat
sesuai dengan gambar.
Selama
berlangsungnya
penggalian
sampai
selesainya
pemasangan lantai kerja atau pemasangan batu kosong atau
lapisan sirtu, alur penggalian sama sekali tidak boleh kemasukan
air.

4.6. Pengurugan
4.6.1.

Umum

Pekerjaan pengurugan harus mencakup penyediaan, pengangkutan,


pemasangan dan pemadatan semua bahan pengurugan untuk
mengisi alur galian sampai pada elvasi yang diperlukan.

RKS DED SPAM. SIPIL - 34

Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis setebal tidak lebih dari
20 cm (padat) kecuali apabila Direksi berpendapat lain.
Kecuali apabila ditentukan lain, bahan pengurugan harus dari
bahan yang sudah dipilih dan disetujui Direksi.
Apabila pasir atau kerikil atau sirtu tidak disebut sebagai bahan
pengurugan seperti ditunjuk dalam gambar, tetapi apabila Direksi
menghendakinya, maka sebagian atau seluruh pengurugan
dilakukan dengan pasir atau kerikil atau sirtu seperti yang ditunjuk
oleh Direksi.
Pengurugan hanya bisa dilakukan setelah pekerjaan yang terkubur
selesai dan diperiksa serta disetujui oleh Direksi.
4.6.2.

Bahan Pengurugan

Apabila tidak disebutkan dalam Spesifikasi atau ditunjukkan dalam


gambar, bahan untuk pengurugan ditentukan sebagai berikut :
1. Bahan Pilihan
Bahan pilihan merupakan tanah hasil penggalian atau
didatangkan dari tempat lain setelah disetujui oleh Direksi, dan
tidak mengandung batuan atau bahan padat lain yang
berukuran lebih besar dari 5 cm dan tidak mengandung bahan
organik seperti rumput, akar tanaman atau bagian tumbuhtumbuhan lainnya dan tidak bersifat mengembang.
2. Pasir
Semua pasir alam yang tersusun dari butiran halus sampai
kasar, tidak menggumpal, bebas dari kotoran, sampah, abu atau
bahan-bahan lain yang menurut pendapat Direksi akan sangat
merugikan.
Pasir tidak boleh mengandung tanah liat dan lempung lebih dari
10% berat seluruhnya.
3. Kerikil
Kerikil untuk bahan pengurugan harus terdiri dari kerikil alam
mulai dari berbutir halus sampai berbutir kasar dengan ukuran
tidak lebih dari 5 cm, mempunyai kekerasan yang cukup dan
bergradasi kompak untuk memperoleh kepadatan yang cukup.
4. Sirtu
Sirtu merupakan campuran pasir san kerikil/dengan persyaratan
seperti tersebut pada butir (2) dan (3) dan terdapat secara
alamiah dari sumbernya. Komposisi antara pasir dan kerikil tidak
mengikat.
4.6.3.

Pengurugan dan Pemadatan pada Alur Pipa

1. Pengurugan dibawah pipa (= bedding)

RKS DED SPAM. SIPIL - 35

Sebelum pipa dipasang pada lokasi dan elevasi yang diperlukan,


diatas permukaan tanah yang telah dipadatkan dipasang lapisan
pasir. Tebal lapisan pasir dalam keadaan padat sesuai dengan
gambar. Lapisan pasir dipadatkan dengan peralatan mekanis
ringan.
2. Pengurugan disekitar pipa
Diatas lapisan pasir/sirtu (= bedding) pengurugan dilakukan
dengan tanah urug atau bahan lain yang disetujui/ditentukan
oleh Direksi. Pengurugan dilakukan sampai pada elevasi bagian
atas pipa.
Pengurugan dilakukan lapis demi lapis setebal masing-masing
tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan. Pemadatan dilakukan
dengan peralatan mekanis yang berbobot tidak lebih dari 1 ton
sesuai dengan ketentuan Direksi sampai kepada kepadatan
minimum 95% dari Standar Protokol Maksimum.
Tanah atau bahan pengurugan diambil dari tanah hasil
penggalian setempat atau dari tempat lain yang disetujui
Direksi.
3. Pengurugan di atas Pipa
Pengurugan diatas pipa sampai kepermukaan tanah asli
dilakukan dengan bahan dan cara yang sama seperti pada
pengurugan disekitar pipa.
4.6.4.

Pangurugan Pada Bangunan/Struktur

Pengurugan pada Struktur bangunan dibuat sedemikiaan hingga


tidak merusakkan konstruksi dibawahnya.
Kerusakan
bangunan
yang
disebabkan
oleh
pengurugan/pemadatan tanah, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4.6.5.

Pengujian Kepadatan

Pengujian
Kepadatan dilakukan dengan cara-cara
seperti
ditunjukkan dalam ASTM-D-1556. Kepadatan tanah maksimum yang
digunakan adalaah Standar Proktor Compaction Test, ASTM-D-698.
Pengujian dilakukaan pada setiap lapisan yang telah dipadatkan
pada jarak/selang dan lokasi yang akan ditentukan oleh Direksi.
Bila hasil pengujian menunjukkan tidak dipenuhinya persyaratan
yang diperlukan, atas perintah Direksi, Kontraktor harus
membongkar lapisan yang bersangkutan dan mengerjakan kembali
sampai terpenuhinya persyaratan yang diperlukan atas beban
biaya Kontraktor.
Semua lubang uji harus segera diperbaiki oleh dan atas beban
biaya Kontraktor. Pembayaran pekrjaan pengujian termasuk bahan
dan peralatan yang diperlukan sudah termasuk dalam pekerjaan
tanah yang bersangkutan, kecuali jika diuraikan lain dalam RAB.

RKS DED SPAM. SIPIL - 36

4.7. Tindakan-tindakan Keselamatan


Kontraktor bertanggung jawab atas semua tindakan-tindakan
keselamatan yang diperlukan. Selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung, Kontraktor harus mengikuti peraturan-peratuan
keselamatan dengan maksud untuk mencegah kecelakaan.
Pekerjaan perkuatan, termasuk penyusunan instalasi bila diperlukan
untuk perlindungan stabilitas talut, metode penggalian untuk
mengurangi resiko longsoran dan lain-lain sudah termasuk dalam
pekerjaan tanah yang bersangkutan seperti diuraikan dam RAB. Jika
lonsoran tanah terjadi selama pekerjaan berlangsung, semua
perbaikan yang diperlukan dibebankan kepada Kontraktor.
Pemindahan tanah tambahan akibat kerusakan tersebut diatas
merupakan beban dan tanggung jawab Kontraktor.

4.8. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilakukan berdasarkan satuan-satuan sebagai berikut :
- Penggalian dan pengurugan
- Pengangkutan dan pemindahan bahan galian dan bahan urugan
- Kupasan
- Dan lain-lain seperti diuraikan dalam RAB
Pengukuran dilakukan setelah pekerjaan dianggap selesai secara
final oleh Direksi, termasuk pekerjaan-pekerjaan penunjang yang
diperlukan.
Pengukuran
meliputi
pekerjaan
pengupasan,
penggalian,
pengurugan, pemadatan dan lain-lain seperti yang diuraikan dalam
RAB.
Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai Kontrak/addendum
Kontrak terakhir bersama-sama dengan komponen-komponen
pekerjaan yang lain akan merupakan bobot prestasi yang dicapai
kontraktor pada saat tertentu, dan akan dijadikan pedoman
Kontraktor untuk mengajukan penagihan pembayaran angsuran
kepada Pemilik.
Pengukuran volume pekerjaan yang akan digunakan untuk
pengajuan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan
bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor.
Pembayaran dilakukan apabila selisih bobot prestasi Kontraktor
pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada pembayaran
angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari angka seperti
disebutkan dalam syarat-syarat Kontrak.
Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan dengan
volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan, termasuk
pembayaran untuk pekerjaan tanah.

RKS DED SPAM. SIPIL - 37

4.

PEKERJAAN BETON

4.1. Lingkup
Pekerjaan beton mencakup penyediaan tenaga kerja, perlengkapan,
peralatan, bahan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang
diperlukan
untuk
pelaksanaan
pekerjaan
pengadukan,
pengangkutan dan pengecoran beton, serta pemasangan berbagai
macam pekerjaan penunjangnya seperti bekisting, perancah,
pengikat dan lain sebagianya. Pekerjaan beton tanpa besi tulangan,
logam mencakup semua komponen pekerjaan beton, kecuali
pekerjaan besi tulangan.

4.2. Persyaratan Umum


Beton yang terdiri dari campuran semen, pasir, kerikil/batu pecah
dan air, serta
apabila diperlukan bahan campuran
tambahan (= cement additive), harus dibuat dan diaduk di lokasi
pekerjaan kecuali apabila ditentukan atau diijinkan lain oleh
+Direksi.
Beton ready mixed hanya diijinkan apabila dapat didatangkan dan
dicor dalam
waktu tertentu sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan yang berlaku.
Pekerjaan beton bertulang harus dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan dalam Peraturan
Beton Indonesia (PBI 1971-NI-2) dan/atau ACI 318 M-83. Apabila
tidak ada persyaratan dan ketentuan yang dapat dilaksanakan
dalam PBI 1971, pekerjaan beton herus dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan dalam ACI 318 M-83
atau Standar Internasional lain yang disetujui oleh Direksi.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaannya dengan kecermatan,
ketelitian dan ketetapan yang tinggi dalam mengikuti gambargambar kerja dan memenuhi ketentuan-ketentuan serta perintahperintah Direksi. Direksi berhak mengawasi dan memeriksa setiap
bagian atau komponen pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor. Kegagalan Direksi untuk mengetahui dan/atau
menemukan adanya kesalahan, penyimpanan atau cacat lainnya,
tidak berarti membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya.
Pekerjaan yang jelek, salah, menyimpang atau tidak memenuhi
persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan dalam Spesifikasi
harus dibongkar dan diganti atas biaya Kontraktor.
Semua pengujian dan pemeriksaan yang diperlukan oleh Direksi
harus dilaksanakan oleh dan atas beban biaya Kontraktor, kecuali
apabila ditentukan lain seperti diuraikan dalam RAB. Cara pengujian

RKS DED SPAM. SIPIL - 38

harus sesuai dengan persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan


dalam PBI 1971 atau ACI 318 M-83.

4.3. Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan harus baru dan mempunyai
kualitas yang terbaik dan memenuhi syarat PBI 1971 dan/atau ACI
328 M-83. Kontraktor harus menyediakan contoh bahan-bahan yang
akan digunakan sebagai komponen-komponen campuran beton
untuk dimintakan persetujuan Direksi.
Pemesanan/pengiriman bahan hanya dibenarkan setelah contohcontohnya disetujui Direksi. Direksi akan meyimpan contoh-contoh
yang telah disetujui sebagai standar, dengan maksud untuk
memeriksa/mencocokkan pengiriman-pengiriman selanjutnya.
Kontraktor tidak diijinkan mengirimkan bahan-bahan dengan
perbedaan yang besar dari standar contoh tanpa persetujuan
Direksi. Semua bahan yang ditolak oleh Direksi harus segera
dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas biaya Kontraktor dalam
waktu tidak lebih dari 3 x 24 jam.
4.3.1.

Semen

1. Jenis
Semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement type I
yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam N.I.8.
1972 dan Standar Industri Indonesia (SII.0013-81). Semen harus
diperoleh dari pabrik yang telah disetujui Direksi dan dikirimkan
ke tempat pekerjaan dengan kantong tersegel dan utuh. Bila
karena sesuatu hal terpaksa menggunakan semen dari pabrik
lain, harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari Direksi.
2. Sertifikat
Bila Direksi menganggap perlu, Kontraktor harus mengirimkan
surat pernyataan dari pabrik yang menyatakan type, kualitas
dari semen beserta menufacturers test certificate yang
menyatakan memenuhi semua syarat-syarat yang ditentukan
N.I.8. Semen yang menggumpal, sweeping atau kantong yang
robek/rusak ditolak untuk digunakan.
3. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan atas persetujuan Direksi.
4. Pengujian
Kontraktor harus mengirimkan laporan-laporan hasil pengujian
semen di laboratorium kepada Direksi secara rutin.

RKS DED SPAM. SIPIL - 39

4.3.2.

Agregat Halus (Pasir)

1. Agregat halus untuk pekerjaan beton yang akan digunakan pada


Proyek ini harus sesuai dengan persyaratan pada PBI 71 atau
ASTM.
2. Klasifikasi dan gradasi agregat halus adalah sebagai berikut :

RKS DED SPAM. SIPIL - 40

Ukuran ayakan (US Standar Sieve)


Lolos
No. 4
No. 8
No. 16
No. 30
No. 50
No. 100
No. 200

%
92
65
35
15
0

100%
- 100%
- 85%
- 55%
- 30%
- 12%
0%

3. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%


(ditentukan terhadap berat kering), dan yang diartikan dengan
lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063
mm atau ayakan No.200 bila ditest sesuai dengan ASTM C 117.
4. Agregat halus tidak boleh mengandung terlalu banyak bahnbahan organis yang dapat dibuktikan dengan percobaan larutan
NaOH. Pasir laut sama sekali tidak boleh digunakan.
5. Kontraktor harus mengajukan contoh agregat halus yang akan
dipergunakan untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Sebelum
dikirim ke laboratorium untuk pengujian.
Semua biaya pengujian dibebankan atas beban biaya Kontraktor.
6. Agregat halus harus disimpan ditempat bersih, keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pengotoran dan
pencampuran dengan bahn-bahan lain.
4.3.3.

Agregat Kasar (Kerikil atau Batu Pecah)

1. Agregat kasar untuk pekerjaan beton yang akan digunakan pada


proyek ini harus sesuai dengan persyaratan pada PBI 1971 atau
ASTM
2. Klasifikasi dan gradasi agregat kasar adalah sebagai berikut :
Agregat kasar type A1 : (besar)
Ukuran ayakan (U.S Standard Sieve)
Lolos
1
Inch
3/4
Inch
1/2
Inch
3/8
Inch
No. 4

90
30
0
0

100%
98%
45%
10%
5%

Agregat kasar type A1 : (besar)


Ukuran ayakan (U.S Standard Sieve)
Lolos
1/2
3/8

Inch
Inch

%
100%
85 - 100%
RKS DED SPAM. SIPIL - 41

No. 4
No. 8

10 - 35%
0 - 5%

3. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%


(ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan sengan
lumpur adalah bagian-bagian yang dapat lolos melalui ayakan
0,063 mm atau ayakan No.200 bila ditest sesuai dengan ASTM C
117. Apabila kadar lumpur melampui 1% maka agregat kasar
harus dicuci.
4. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak
berpori. Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya
dapat dipakai apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak
melampui 20% dari berat agregat seluruhnya.
Yang dimaksud butir agregat pipih adalah perbandingan antara
lebar dengan tebalnya lebih besar dari 3 (tiga). Butir-butir
agregat kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
5. Kontraktor harus mengajukan contoh agregat kasar yang akan
dipergunakan
untuk
mendapatkan
persetujuan
Direksi.
Pengujian yang harus dilakukan terhadap contoh diatas berupa :
- Pengujian dengan mesin sesuai dengan ASTM C 131
Resistance to abrasion of small size coarse.
- Uji Gradasi sesuai dengan ASTM A 136.
- Uji Gradasi untuk kadar lumpur sesuai dengan ASTM C 117.
- Pengujian-pengujian lainnya bila dianggap perlu oleh Direksi.
Semua biaya pangujian dibebankan atas beban biaya
Kontraktor.
6. Agregat kasar harus disimpan ditempat yang bersih, padat serta
kering dan harus
dicegah terhadap
pengotoran
dan
pencampuran oleh bahan-bahan lain.
4.3.4.

Air

1. Air yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah air bersih dan
disetujui oleh Direksi.
2. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, hendaknya
contah air diperiksakan di laboratorium yang disetujui Direksi.
4.3.5.

Bahan Campuran Tambahan (Cement Additive)

Apabila diinginkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Direksi,


penggunaan bahan campuran tambahan boleh dilakukan, dengan
maksud untuk mengurangi penggunaan air dan meningkatkan
kualitas beton.
Jenis dan merk pabrik yang akan digunakan harus mendapat
persetujuan Direksi, dengan catatan bahwa bahan tersebut tidak
mengandung calcium clorida.

RKS DED SPAM. SIPIL - 42

Penggunaan
bahan
campuran
tambahan
tidak
boleh
mempengaruhi komposisi penggunaan bahan komponen beton
apabila tidak menggunakan bahan campuran tersebut.
Biaya yang diperlukan untuk penggunaan bahan campuran
tambahan dibebankan atas beban biaya Kontraktor.
4.3.6.

Calcium Chlorida

Penggunaan calcium chlorida dalam beton tidak diperbolehkan.


4.3.7.

Baja Tulangan

Baja tulangan yang dipergunakan harus sesuai dengan PBI-71.


sedangkan ukuran dan dimensinya sesuai dengan gambar.
1. Jenis
Jenis
baja
tulangan,
sesuai
dengan
yang
tersedia
diperdagangan, yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
Jenis batang
( 0,2 )
Polos
Deform/Polos
kg/cm2

Mutu
BJTP 24
BJTP 40

au
2400
4000

kg/cm2

Keterangan :
-

au = Tegangan leleh karakteristik.

0.2 = Tegangan karakteristik yang memberikan tegangan


tetap 0,2%. Baja tulangan yang dipakai adalah setara
produksi Krakatau Steel.

Kawat beton : Kawat pengikat baja tulangan harus tersebut


dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm yang telah
dipijarkan terlebih dahulu, dan tidak bersepuh seng.

2. Penggunaan
a. BJTD 40 / BJTP 40.
-

Digunakan untuk tulangan struktur.


Untuk beton tipe K 225 dan K 175
Perhitungan struktur dengan menggunakan metode elastik
dan metode kekuatan batas.

RKS DED SPAM. SIPIL - 43

b. BJTP 24
-

Digunakan hanya untuk sengkang (stirrup) kolom dan


balok, dan sebagai bilangan pembagi yang tidak memikul
beban yang besar (tulangan praktis).
Untuk struktur beban ringan perhitungan dengan
menggunakan metode elastik.

3. Penggantian diameter
-

Penggantian dengan diameter lain, hanya diperkenankan atas


persetujui tertulis Direksi.
Bila penggantian disetujui, luas penampang yang diperlukan
tidak boleh berkurang dari yang tercantum dalam gambar
atau perhitungan.
Biaya yang diakibatkan oleh penggantian tulangan terhadap
yang ada digambar sejauh bukan kesalahan gambar
dibebankan atas beban biaya Kontraktor.

4. Pengerjaan dan Pemasangan


-

Baja dan kawat beton seperti dimaksud diatas harus bebas


dari kotoran-kotoran, karat, minyak, cat, kulit giling serta
bahan lain yang akan mengurangi daya lekat terhadap beton.
Membengkok dan meluruskan baja tulangan harus dilakukan
dalam keadaan dingin serta dipotong dan dibengkokkan
sesuai dengan gambar.
Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat
sedemikian sehingga tidak berubah tempat atau bergeser
sebelum dan selama pengecoran.
Sambungan dan panjang lewatan baja tulangan harus sesuai
buku pedoman perencanaan untuk struktur beton bertulang
biasa dan struktur tembok bertulang untuk gedung 1983.
Baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lapangan dalam waktu tidak lebih dari 3 x 24
jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi.
Penyambungan tulangan dengan diameter lebih besar atau
sama dengan 20 mm baik untuk kolom maupun balok, setiap
panjang 6 m selang seling dilakukan sesuai dengan Buku
Pedoman Perencanaan untuk Struktur tembok bertulang
untuk gedung 1983.

5. Penyimpanan
Untuk mencegah timbulnya karat, penyimpanan baja tulangan
harus dengan cara meletakkannya diatas tanah. Bila
penyimpanan dilakukan untuk waktu yang lama baja tulangan
harus disimpan dibawah atap.

RKS DED SPAM. SIPIL - 44

6. Uji dan Sertifikat


-

Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas atau mutu baja


tulangan sesuai dengan Spesifikasi ini, maka pada saat
pemesanan baja tulangan Kontraktor harus menyerahkan
sertifikat resmi dari laboratorium/pabrik.
Setiap jumlah pengiriman 20 ton baja tulangan harus
diadakan uji periodik minimal 3 contoh untuk setiap diameter
batang baja tulangan. Pengambilan contoh baja tulangan
akan ditentukan oleh Direksi.
Semua pengujian harus dilakukan di laboratorium yang
direkomendasi oleh Direksi dan minimal sesuai dengan SII
0136-84 tentang Mutu dan cara Uji Baja Tulangan Beton atau
Standard/peralatan lain yang setaraf.
Biaya pengujian yang diperlukan dibebankan atas beban
biaya Kontraktor.

7. Toleransi
Toleransi diameter yang dapat diterima di lapangan harus sesuai
dengan PUBI-1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan
Indonesia).

4.4. Perbandingan Campuran


4.4.1.

Umum

Beton merupakan campuran semen, agregat dan air. Beton yang


diperlukan harus memiliki kualitas tertentu sesuai dengan
perbandingan
campuran
bahan-bahan
tersebut
diatas.
Perbandingan campuran ini akan berbeda-beda tergantung pada
mutu bahan pencampurannya sesuai dengan keperluan, dan ini
akan ditentukan oleh Kontraktor atas persetujuan Direksi.
Untuk memperoleh mutu beton tertentu harus dibuat rencana
campuran seperti diuraikan dalam sub bab 4.6 tentang Rencana
Campuran.
Rencana campuran dengan menggunakan bahan pasir lebih dari
41% dari jumlah berat agregat tidak diperbolehkan. Perbandingan
tersebut harus dirubah tanpa atau dengan petunjuk Direksi.
4.4.2.

Faktor Air dan Kekuatan Tekan

Kekuatan tekan minimum dan faktor air semen untuk beton tidak
boleh kurang dari yang ditentukan didalam syarat-syarat berikut ini.
Direksi dapat memerintahkan untuk menambah kadar semen untuk
setiap kelas beton agar diperoleh kualitas yang lebih baik dari yang
ditentukan, bila Direksi menganggap bahwa dengan penambahan
tersebut dapat menambah kekuatan beton yang diperlukan.
Kualitas semen yang ditambahkan tersebut, jika diperintahkan,

RKS DED SPAM. SIPIL - 45

harus diberikan oleh Kontraktor


tambahan dari Pemilik.

tanpa

adanya

pembayaran

Sebagai pedoman dilapangan tabel berikut ini dapat digunakan :


Klasifikasi
Kekuatan tekan
Kadar air
Beton
Karakteristik
maksimum
(PBI 1971)
1/kg
kg/cm2
( bk )

Kekuatan tekan benda

K 225
K 175
K 125

300
250
200

225
175
125

Uji min. pada usia


28 hari
kg/cm2
(b)
0,52
0,55
0,57

4.5. Konsisten
Banyaknya air yang diperlukan dalam campuran beton harus dalam
jumlah yang cukup untuk menghasilkan mutu beton yang
ditentukan tanpa adanya pemisahan agregat dan dapat dipadatkan
dengan metode getaran untuk mendapatkan kepadatan, kekedapan
dan kerataan permukaan yang diinginkan. Kualitas air harus
dirubah seperlunya, dengan vibrasi secara alamiah atau
mengurangi kadar kelembaban dari agregat untuk menjaga hasil
campuran yang merata dari suatu konsisten yang diinginkan.
Konsisten beton dalam pengecoran berturut-turut, harus ditentukan
dengan Pengujian Slump dari campuran beton (PBI 1971 NI-2).
Untuk berbagai macam campuran beton, slump akan ditentukan
oleh Direksi atau menurut tabel berikut ini :
Macam pekerjaan

Slump ( cm )
Maks.
Min.

Fondasi pelat dan pelat


Pekerjaan lain

7,5

10.0

5,0

5,0

4.6. Rencana Campuran (Mixed Design)


1. Kontraktor harus menyerahkan contoh agregat halus dan kasar
serta semen yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ke
sebuah laboratorium yang ditunjuk atau disetujui Direksi
Agregat/bahan yang boleh dipergunakan adalah yang telah
mendapatkan rekomendasi dari laboratorium.

RKS DED SPAM. SIPIL - 46

2. Atas contoh agregat/bahan yang telah disetujui Direksi,


selambat-lambatnya 5 (lima) minggu sebelum pekerjaan
pengecoran dimulai, Kontraktor harus membuat rencana
campuran yang diperlukan. Untuk tiap klasifikasi beton harus
dibuat tidak kurang dari 3 (tiga) alternatif rencana campuran.
3. Parameter yang diperlukan dari rencana campuran adalah
diperolehnya kekuatan karakteristik rencana, slump dan faktor
air semen.
4. Komposisi rencana campuran harus dihitung berdasarkan
perbandingan
berat
(di
laboratorium),
namum
untuk
kepentingan pelaksanaan (untuk mempermudah pekerjaan)
diperlukan konversi angka berdasarkan perbandingan volume.
5. Untuk setiap alternatif diperlukan masing-masing 5 (lima) buah
benda uji untuk beton berumur 7 hari dan 5 (lima) buah untuk
yang berumur 28 hari. Jadi untuk 1 (satu) tipe/klas beton
diperlukan 30 benda uji.
6. Bentuk benda uji harus berupa silinder berukuran diameter 15
cm dan tinggi 30 cm.
7. 3 (tiga) copy hasil pengujian laboratorium (termasuk yang asli)
harus diserahkan kepada Direksi, untuk dipilih alternatif yang
paling memadai.
8. Semua biaya rencana campuran dan pengujiannya ditanggung
oleh Kontraktor dan termasuk dalam harga satuan beton.
9. Jumlah penggunaan semen dan agregat dalam pekerjaan beton
harus ditakar dengan alat penakar (yang didesain oleh
laboratorium) yang telah disetujui Direksi.
10. Banyaknya air yang diperlukan harus diukur dengan alat ukur
yang mampu mengukur air dalam jumlah yang bervariasi
dengan angka toleransi 1%.
11. Apabila karena sesuatu hal sumber satu kualitas semen
dan/atau agregat diganti, Kontraktor harus mengajukan kembali
program rencana campuran seperti diuraikan diatas.
12. Dalam hal Kontraktor mempergunakan beton ready mix,
Kontraktor tetap berkewajiban mengajukan program rencana
campuran seperti disebutkan diatas.

4.7. Klasifikasi Beton


Klasifikasi
beton

Type K-225

Type K-175

Jenis pekerjaan

Beton pracetak, tutup


manhole, pelat atap,
tiang-pancang, beton
yang
berhubungan
langsung dengan air.
Semen
pekerjaan

Ukuran
maksimum
agregat
(mm)

Semen per meter


kubik (kg)
Min

20

320

20

240

Maks.
400

320

RKS DED SPAM. SIPIL - 47

Type K-125

4.7.1.

beton
bertulang
lainnya, ruang katub,
blok angkur bertulang
dll.
Thrust Block (tidak
bertulang), selubung
pipa,
pengurugan
dengan beton, dan
penggunaan lainnya.

40

160

240

Type K 225

Ketentuan tekan karakteristik :


*

PBI 1971
: 225 kg/cm2
ACI 318 M-83 : 20 MPA

Penggunaan : Mutu beton ini dipergunakan pada beton struktur


yang
bersinggungan/kontak dengan tanah/air
atau sesuai dengan
gambar rencana.
Komposisi
:
laboratorium.
4.7.2.

Ditentukan

dengan

percobaan

mix.

disain

di

Type K 175

Ketentuan tekan karakteristik :


*

PBI 1971
: 175 kg/cm2 (= 17 MPA).
ACI 318 M-83 : 16 MPA

Penggunaan :
yang tidak
rencana.

Mutu beton ini dipergunakan pada beton struktur


kontak dengan tanah/air atau sesuai gambar

Komposisi
:
laboratorium.

Ditentukan

4.7.3.

dengan

percobaan

mix,

disain

di

Type K 125

Ketentuan tekan karakteristik :


*

PBI 1971
: 125 kg/cm2 (= 12 MPA)
ACI 318 M-83 : 11 MPA

Penggunaan :
lantai beton

Mutu beton ini dipergunakan untuk lantai kerja,


rabat dan slope mortar pada bak/tangki air.

RKS DED SPAM. SIPIL - 48

Komposisi
: Biasa dipergunakan campuran 1 pc : 3 ps : 4-5kr
atau
campuran lain sesuai percobaan mix.
Desain di laboratorium
apabila komposisi tersebut tidak
memenuhi persyaratan.

4.8. Cetakan Beton (Bekisting)


4.8.1.

Umum

Kontraktor bertanggung jawab untuk membuat semua cetakan


yang diperlukan. Sebaliknya untuk setiap cetakan yang dianggap
tidak aman dan tidak sesuai akan ditolak oleh Direksi dan
Kontraktor
harus
menyingkirkan
cetakan
tersebut
dan
menggantinya dengan yang baru atas beban biaya Kontraktor.
Papan cetakan harus disediakan sedemikian banyaknya sehingga
cukup untuk semua pekerjaan pembuatan cetakan dan tidak
mengganggu kemajuan pekerjaan yang diinginkan. Bila menurut
pendapat Direksi, cetakan tambahan diperlukan untuk menjaga
kemajuan pekerjaan yang diinginkan, maka cetakan tambahan
tersebut harus disediakan oleh Kontraktor dengan biaya sendiri.
Cetakan beton, penopang-penopangnya dan penyangga harus
memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku.
4.8.2.

Bahan-bahan

Kecuali apabila diijinkan lain oleh Direksi, semua cetakan, penopang


dan penyangga yang diperlukan dilapangan harus dari bahanbahan yang baru. Semua cetakan harus licin permukaannya dan
terbuat dari lembaran plywood atau papan bekisting yang
berkualitas baik seperti mampu menahan beton cor dan tidak
menimbulkan perubahan bentuk.
4.8.3.

Perencanaan

1. Semua cetakan beton harus memberikan bentuk dan ukuran


yang diperlukan serta harus sesuai dengan garis dan kemiringan
yang diperlukan dan kuat serta kokoh pada posisinya pada saat
dilakukan pengecoran dan vibrasi beton. Alat-alat yang cocok
dan efektif harus disiapkan untuk menahan ujung-ujung panel
yang berdekatan dan bagian-bagian yang kedap secara
bersama-sama dan pada posisi yang tepat untuk menjaga
bentuk
atau
menghindari
timbulnya
cacat-cacat pada
permukaan beton.
Multiplex dengan tebal 12 mm atau lebih boleh dipikulkan
langsung pada penyangga tanpa melalui balok-balok penopang,
apabila jarak antara penyangga satu dengan yang lain
sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan terjadinya
perubahan bentuk beton. Cetakan harus kedap agar dapat
RKS DED SPAM. SIPIL - 49

mencegah adanya kebocoran air dan semen selama


berlangsungnya pelaksanaan pengecoran dan vibrasi beton.
Lubang pembersih yang cukup harus disediakan pada bagian
bawah dari setiap cetakan yang dapat diangkat. Ukuran, jumlah
dan lokasi dari lubang pembersih barus mendapat ijin dari
Direksi.
2. Sambungan konstruksi beton tidak diperbolehkan pada lokasilokasi selain yang telah ditentukan dan ditunjukkan, kecuali ada
persetujuan tertulis dari Direksi. Angkur baut harus dipasang
pada cetakan bila diperlukan.
3. Kecuali ditentukan lain, sudut-sudut luar dari bagian-bagian
beton harus dibentuk miring selebar 20 mm. Sudut-sudut miring
tersebut tidak boleh disayat, kecuali ditunjukkan lain.
4.8.4.

Pengikat Cetakan

Cetakan dinding yang berhadapan hanya boleh diikat satu dengan


yang lain dengan besi beton berukuran 12 mm. Di bagian luar
cetakan besi beton pengikat dijepit dengan mur, klem atau cara
lain yang disetujui Direksi.
Setelah selesai pengecoran dan pembongkaran cetakan, besi
pengikat dipotong sampai masuk kedalam beton tidak lebih dari 2,5
cm dari permukaan. Lubang-lubang yang ditinggalkan ditutup
dengan adukan semen pasir dengan campuran dan cara
sedemikian rupa sehingga adukan tidak mudah lepas. Bila
diperlukan boleh digunakan bahan campuran tambahan.
4.8.5.

Permukaan Vertikal

Semua permukaan vertikal dari bagian beton harus dicetak, kecuali


pengecoran beton pada tanah yang ditunjukkan dalam gambar
atau ditentukan oleh Direksi. Tidak kurang dari 25 mm beton harus
ditambahkan pada bagian beton bilaman diperkenankan dicor pada
tanah yang telah diratakan sebagai pengganti cetakan. Ijin
demikian hanya dapat diberikan untuk bagian-bagian beton dengan
ketinggian yang terbatas dan bilamana sifat-sifat tanah sedemikian
rupa sehingga dapat diratakan pada jalur yang diinginkan dan
dapat berdiri dengan aman tanpa adanya kelongsoran, sampai
beton selesai dicor.
4.8.6.

Permukaan Beton Expose

Pemasangan multiplex sebagai bekisting beton expose harus


dilakukan dengan modul tertentu hingga garis-garis sambungan
bekisting akan membentuk hiasan-hiasan geometrik dan serasi
penyusunan bekisting ini harus direncanakan oleh Kontrkator dan
mendapat persetujuan Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 50

4.8.7.

Pemeliharaan Cetakan

Cetakan harus selalu dijaga agar tetap dalam kondisi/keadaan baik,


khususnya mengenai ukuran, bentuk, kekuatan, kekerasan, keliatan
dan kerataan permukaan. Ketika pengecoran berlangsung cetakan
harus tetap pada garis dan tingkat kemiringan yang telah
ditentukan. Sebelum beton dicor, cetakan harus dibersihkan sebaikbaiknya.
Agar cetakan mudah dilepas setelah pekerjaan beton selesai
dilaksanakan, permukaannya harus dilapisi dengan cat, lembaran
plastik atau bahan lain yang disetujui Direksi. Bahan pelapis tidak
boleh menyebabkan berkurangnya kekuatan pelekatan beton pada
tulangan. Untuk itu yang sudah melekat pada permukaan cetakan
tidak boleh mudah terkelupas.
Penggunaan minyak atau pelumas atau yang sejenisnya tidak
diijinkan. Cetakan boleh dipergunakan kembali apabila kondisinya
masih baik dan diijinkan oleh Direksi.
4.8.8.

Pembongkaran Cetakan

Petunjuk Direksi mengenai pembongkaran cetakan harus dipatuhi,


dan pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk
menghindari cacat pada beton. Diatas beton yang masih muda
tidak boleh diletakkan beban yang berat. Dalam hal plat atap dan
plat lantai tingkat maka cetakan harus tetap berada ditempatnya
sampai silinder uji untuk beton tersebut telah mencapai kekuatan
tekan minimum sebesar 75% dari kekuatan beton berumur 28 hari.
Disyaratkan bahwa cetakan tidak boleh terganggu atau dibongkar
dalam satu unit yang tersendiri sebelum beton yang berdekatan
dengan unit tersebut mencapai kekuatan tekan 210 kg/cm2, dan
tetap ditempatnya untuk sekurang-kurangnya 14 hari. Waktu yang
diperlukan untuk mencapai kekuatan tersebut ditentukan dari hasil
pengujian silinder beton. Bila ternyata waktu yang diperlukan lebih
dari 14 hari, maka waktu 14 hari ditetapkan sebagai waktu
minimum.
Cetakan untuk dinding dan kolom vertikal harus tetap pada
posisinya sekurang-kurangnya 3 hari setelah beton dicor. Cetakan
semua bagian pekerjaan yang selanjutnya tidak disebutkan secara
khusus, harus tetap pada tempatnya untuk periode waktu tidak
kurang dari 14 hari, kecuali apabila Direksi menentukan lain.

RKS DED SPAM. SIPIL - 51

4.9. Pemasangan Tulangan


4.9.1.

Pembersih

Baja tulangan sebelum dipasang pada tempatnya harus bebas dari


karat lepas, minyak/lemak, kulit giling, kotoran serta bahan-bahan
lain yang dapat mengurangi ikatan. Bila ada penundaan dalam
pengecoran beton, maka baja tulangan harus diperiksa kembali dan
dibersihkan seperlunya.
4.9.2.

Penyetelan

Baja tulangan harus diletakkan pada posisinya secara teliti sesuai


dengan gambar dan diikat satu sama yang lain dengan
menggunakan ikatan kawat atau penjepit yang sesuai pada titik
persimpangan tulangan, dan tidak boleh diletakkan bersinggungan
dengan cetakan dengan maksud untuk menjaga selimut beton yang
telah ditentukan.
Kecuali apabila ditunjukkan lain, sebagai tambahan untuk
memperkuat pengikat baja tulangan dengan kokoh pada posisinya,
maka perlu ditambahkan :
-

Pada plat, dipasang baja penopang (cakar ayam) dengan


diameter 13 mm yang berjarak 90 cm maksimum dari pusat ke
pusat untuk menopang tulangan atas dari plat.

Pada dinding dengan 2 lapis tulangan digunakan penahan


dengan bentuk U atau Z yang berdiameter 6,5 mm, pada jarak
180 cm dari pusat ke pusat pada setiap lajurnya.

4.9.3.

Selimut Beton

Kecuali ditentukan lain dalam gambar, tulangan harus dipasang


dengan selimut beton setebal :
Beton yang ditempatkan pada tanah
8,0 cm
Semua permukaan yang bersinggunggan dengan air atau minyak
5,0 cm
Sisi bawah plat yang berada diatas air dan balok dan kolom
yang tidak tampak (dalam tanah atau air)
4,0 cm
Permukaan yang tampak dan semua permukaan bagian
dalam ruang perpipaan dan ruangan kering
2,5 cm
4.9.4.

Toleransi

Toleransi dalam pemasangan tulangan harus :


Untuk bagian-baagian yang dalamnya 60 cm atau kurang 0,6 cm

RKS DED SPAM. SIPIL - 52

Untuk bagian-bagian yang dalamnya lebih dari 60 cm


4.9.5.

1,2 cm

Dowel (Tulangan Penyambungan)

Dowel harus berdiameter dan berjarak sama dengan batangnya


dan yang dipasang saling bertumpuan satu sama lain. Kecuali
ditentukan lain, maka panjang perletakan harus 64 kali diameter
batang minimum.
Dowel harus diikat dengan kawat atau kecuali sudah terikat pada
tempatnya. Dowel harus dipasang sebelum pengecoran beton.
Dowel tidak boleh didorong kedalam cor-coran beton yang masih
basah.
4.9.6.

Sambungan Batang Tulangan

Kecuali ditentukan lain dalam gambar, sambungan batang tulangan


vertikal dalam kolom dan semua penyambungan batang tulangan
lainnya harus mempunyai panjang lewatan 64 kali diameter
minimum batang.
Panjang sambungan batang tulangan dari diameter yang berbeda
harus berdasarkan pada diameter yang lebih besar. Sambungan
batang tulangan dengan las juga boleh dilakukan dengan syarat
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4.9.7.

Persetujuan Direksi

Pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum baja tulangan


yang dipasang pada tempatnya diperiksa dan diteliti oleh Direksi
dan dinyatakan siap untuk dicor. Sebelumnya Direksi harus diberi
cacatan-catatan tentang pemasangan baja tulangan untuk
keperluan pemeriksaan.
4.9.8.

Pelurusan

Baja tulangan tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan sedemikian


rupa sehingga dapat menyebabkan cacat pada tulangan. Batangbatang baja tulangan yang cacat karena hal tersebut, tidak boleh
dipergunakan.

4.10.

Sambungan Beton

4.10.1.

Umum

Semua sambungan horizontal dan vertikal pada konstruksi beton,


termasuk dinding-dinding keliling/luar bangunan tempat penyimpan
air, saluran-saluran air dan dinding-dinding yang tertanam harus
diberi water-stop, kecuali apabila secara khusus dutentukan lain.
Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kebocoran pada
RKS DED SPAM. SIPIL - 53

penyambungan beton. Sambungan


konstruksi atau sambungan ekspansi.

dapat

berupa

sambungan

Komponen-komponen penyambung yang diperlukan harus dipasok


oleh Kontraktor dari pabrik atau agen-agennya yang mampu
menyediakan dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jadwal
pelaksanaan dan mampu serta sanggup melaksanakan atau
mengawasi pemasangannya sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan yang berlaku.
4.10.2.

Sambungan Konstruksi

Sambungan konstruksi adalah sambungan yang secara struktur


mampu memikul beban momen dan daya lintang sesuai dengan
perhitungan strukturnya.
Bahan-bahan yang digunakan sebagai bagian dari komponen
penyambungan terdiri dari :
1. Water stop, dan
2. Lapisan sealant
1. Water Stop
Water stop harus terbuat dari campuran elastromatic polyvinyl
chlorida yang mangandung komponen-komponen plasticizer,
resin (damar), stabilizer dan lain-lain sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan yang berlaku.
Water stop harus berbentuk pita memanjang dengan bagian
tengah berbentuk penebalan atau bulatan silindais atau sekedar
sirip. Bagian tepi pita harus berbentuk bulatan silindring atau
sirip.
Pada bagian pita antara bagian tengah dan tepi harus terdapat
sirip-sirip tegak lurus pita. Sayap dan sirip berguna untuk
mempertinggi daya letaknya dengan beton dan memperpanjang
daya penetrasinya terhadap air.
Ukuran water stop yang digunakan sesuai dengan ketebalan
pelat/dinding beton yang akan dicor dengan rincian sebagai
berikut :
Tebal Dinding/Plat
(cm)
d < 20
20 d 30
d 30

Lebar Minimum Water Stop


(mm)
150
200
220

RKS DED SPAM. SIPIL - 54

2. Lapisan Sealant
Lapisan sealant dipasang pada garis sambungan beton pada
bidang permukaan yang tersinggung langsung dengan air.
Bahan sealant terbuat dari bahan polyurcthane polymer. Ia
bersifat kenyal dan dapat menempel pada beton (= adhesive)
sedemikian rupa sehingga mampu menyekat air ia tidak boleh
meleleh dan keluar dari sambungan pada temperatur tinggi.
Kontraktor harus menyampaikan data-data spesifikasi teknis
yang lengkap kepada dan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi, mengenai bahan sealant yang akan dipergunakan dan
harus memenuhi syarat sebagai berikut :
-

Waktu bekerja
= 45 - 90 menit
Waktu yang dipergunakan untuk pengerasan
pada temperatur ruangan
= maksimum 30 jam
Kekerasan
= 20 - 40
Daya renggang minimum
= 12 kg/cm2
Regangan maksimum
= 1000 %

Hasail pengujian pabrik tentang persyaratan-persyaratan


tersebut diatas harus diserahkan oleh Kontraktor sebelum bahan
sealant digunakan dalam pekerjaan, kepada dan untuk
mendapatkan persetujuan Direksi.
3. Pemasangan sealant
Garis sambungan beton yang akan diberi lapisan sealant harus
bentuk alur dengan potongan melintang segitiga. Empat segi
panjang atau setengah lingkaran.
Lebar alur 1.5 @ 3 cm dengan kedalaman 1 @ 2 cm alur yang
akan diberi lapisan sealant harus benar-benar kering dan bersih
dari segala macam jenis kotoran dan minyak agar pelekatan
sealant benar-benar dapat menghalangi penetrasi air.
Pemasangan/pengisian
sealant
ke
dalam
alur
harus
menggunakan peralatan sesuai dengan rekomendasi pabrik.
4.10.3.

Sambungan Ekspansi

Sambungan ekspansi adalah sambungan yang secara struktur


kedua bagian komponen beton berdiri sendiri-sendiri. Tetapi bagi
bangunan-bangunan/komponen-komponen bangunan yang akan
digunakan untuk menyimpan atau dilalui air, secara fungsional
merupakan satu kesatuan yang memerlukan kerapatan air (= water
tightness) yang prima.

RKS DED SPAM. SIPIL - 55

Bahan-bahan yang digunakan sebagai bagian dari komponen


penyambungan terdiri dari :
- Water stop
- Lapisan dasar (= filter)
- Lapisan sealant
1. Water Stop
Seperti apa yang digunakan untuk sambungan konstruksi, water
stop disini dibuat dari bahan yang sama. Hanya karena
digunakan pada komponen yang berbeda, maka bentuknya agak
berbeda.
Water stop berbentuk bulatan atau segi empat/bujur sangkar
berongga. Lebar bulatan/bujur sangkar kurang lebih sama
dengan lebar celah sambungan ekspansi. Seperti juga dengan
sambungan konstruksi, water stop disini dilengkapi pula dengan
sirip-sirip antara dan sirip tepi.
Sesuai dengan posisi pemasangannya, water stop dibedakan
menjadi :
- Water stop pinggir
- Water stop tengah
Ukuran water stop sesuai dengan ketebalan pelat/dinding beton
yang akan dicor, dengan rincian sebagai berikut :
Tebal Dinding/Pelat Beton
Stop
( cm )
d < 20
20 d 30
d 30

Lebar

Minimum

Water

( mm )
200
240
300

2. Lapisan Dasar (Filter)


Lapisan dasar digunakan untuk mengisi celah antara dua
komponen struktur beton yang membentuk sambungan
ekspansi.
Untuk
mengimbangi
kemungkinan
timbulnya
perpanjangan/perpendekan dua komponen beton tersebut maka
harus digunakan lapisan dasar yang bersifat elastis (= kenyal).
Untuk itu biasa digunakan stirofoam, neoprene atau partikel
board.
Tebal lapisan dasar harus kira-kira 125% dari celah yang
diperlukan untuk sambungan ekspansi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 56

Lapisan dasar dipasang bersama-sama dengan pemasangan


bekisting untuk komponen beton kedua.
3. Lapisan Sealant
Bahan dan cara pemasangannya
sambungan konstruksi.
4.10.4.

sama

dilakukan

untuk

Penyiapan Permukaan Sambungan

Sambungan-sambungan beton, baik sebagai sambungan konstruksi


maupun sambungan ekspansi, harus dilaksanakan pada lokasi dan
dengan dimensi seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan
oleh Direksi. Komponen yang digunakan berupa water stop PVC
dan/atau lapisan sealant.
Posisi sambungan yang diperlukan, apabila belum ditunjukkan
dalam gambar atau menyimpang dari gambar, harus diatur dan
dirundingkan bersama antara Kontraktor dan Direksi sebelum
pekerjaan dimulai. Tidak diijinkan adanya sambungan horizontal
dipertengahan dinding yang berdiri bebas. Tulangan harus menerus
melalui sambungan dan tulangan itu harus dijaga agar tetap bersih
sebelum dicor dengan adukan beton.
Penyiapan permukaan beton pada sambungan dapat diuraikan
seperti uraian dibawah ini.
Panjang maksimum pengecoran dinding tidak boleh lebih dari 25
meter. atau sesuai dengan ketentuan Direksi. Pengecoran
berikutnya baru boleh dilakukan setelah beton yang dicor
sebelumnya mencapai umur tidak kurang dari 5 hari.
Panjang maksimum pengecoran pelat/lantai tidak boleh lebih dari
25 meter atau sesuai dengan ketentuan Direksi, dan dengan
perbandingan antara panjang dan lebar tidak lebih dari 2 : 1.
Pengecoran berikutnya beru boleh dilakukan setelah beton yang
dicor sebelumnya mencapai umur tidak kurang dari 3 hari.
Untuk menjamin permukaan yang rata pada permukaan
sambungan dinding yang tampak. Papan tipis atau klos setebal
tidak kurang dari 20 mm dipasang menempel pada permukaan
cetakan. Penghentian pengecoran dilakukan setelah lapisan adukan
beton mencapai ketinggian 10 - 20 mm di atas sisi bawah papan.
Alur yang diperlukan pada sambungan berbentuk setelah papan
dilepas dan ini dilakukan sebelum proses pengikatan beton selesai
(kurang lebih 1 jam). Ketidak teraturan bentuk alur yang terjadi
diratakan dan dirapikan dan semua lapisan semen dan pasir yang
menempel dibersihkan.

RKS DED SPAM. SIPIL - 57

4.11.

Persyaratan Perlindungan Terhadap Karat

Pipa, saluran-saluran, pasak penyambung dan bahan-bahan lain


yang terbuat dari besi yang akan dipasang dalam beton, harus
ditempatkan sedemikian rupa pada posisinya dan diberi penopang
sebelum pengecoran beton dikerjakan hingga memungkinkan
masih terdapat ruang bebas minimum 5 cm, antara bahan-bahan
tersebut dengan tulangan. Penopang harus dipasang diluar struktur
beton. Cara pengelingan dan pengelasan untuk memperkuat posisi
bahan tidak diperkenankan.

4.12.

Mempersiapkan Permukaan Untuk Pembetonan

1. Setiap Permukaan harus disemprot dengan air sampai cukup


basah khususnya untuk pengecoran beton dan permukaan
tersebut harus dijaga
Agar tetap basah atau lembab dengan penyemprotan secara
berkala sampai waktu pengecoran dilaksanakan. Permukaan
tersebut harus bebas dari air yang menggenang, lumpur dan
debu-debu pada waktu pengecoran.
2. Pengecoran yang dilakuakan pada permukaan beton yang telah
dicor terdahulu, bila menurut pendapat Direksi tidak akan dapat
mengikat dengan sempurna terhadap pengecoran beton yang
baru, maka dianggap sebagai sambungan konstruksi. Permukaan
sambungan horizontal harus diratakan dengan kayu untuk
menghasilkan permukaan yang rata dan licin.
Agregat kasar yang muncul kepermukaan harus dibersihkan.
Kecuali bila dalam gambar ditentukan bahwa permukaan
sambungan tersebut akan dicat, permukaan beton harus
dibersihkan dari lapisan semen dan pasir (sebagai akibat
penetrasi air keatas permukaan beton), beton-beton yang
dilepas dan rusak dan bahan-bahan lainnya.
Pembersihan harus dilakukan dengan sikat kawat dan
selanjutnya dicuci. Genangan air yang terjadi permukaan beton
harus dihilangkan sebelum pengecoran dilakukan. Setelah
seluruh permukaan siap untuk dilakukan pengecoran, semua
sambungan konstruksi yang horizontal harus lapisi dengan pasta
semen atau bahan pengikat lain (epoxy) yang disetujuia Direksi.
3. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dalam waktu yang
cukup lama, maka permukaan beton harus dibentuk dengan
menggunakan cetakan atau alat lainnya dan hal tersebut harus
mengikuti petunjuk dan persetujuan Direksi.
4. Pengecoran dapat diklakukan setelah semua cetakan, tulangan
dan bagian lain terpasang pada tempatnya serta permukaannya
RKS DED SPAM. SIPIL - 58

telah disiapkan dengan baik dan telah mendapat persetujuam


Direksi. Semua permukaan cetakan, tulangan-tulangan dan alatalat yang terpasang tertanam dalam beton harus dibersihkan
dari pasta beton yang telah mengering.

4.13.

Pencampuran dan Pengadukan

Beton harus diaduk dan dihasilkan dengan menggunakan mesin


pengaduk yang disetujui Direksi. Pengadukan dengan tangan hanya
diijinkan
untuk
pekerjaan-pekerjaan
bukan
struktur
dan
kapasitasnya tidak lebih dari 2 m3 per hari, apabila disetujui oleh
Direksi.
Penambahan air selama pengadukan dalam jumlah yang terbatas
hanya dilukkan atas persetujuan dan pengawasan Direksi. Beton
harus aduk sampai diperoleh campuran yang merata dan harus
dituang sebelum pengadukan berikutnya.
Pencampuran beton dilapangan harus dilengkapi dengan mesin
pengaduk, gerobak pengangkut, tangki air, alat pengukur air.
lift/crane, talang dan peralatan penunjang lainnya. Alat pengukur
air harus menyatu dengan mesin pengaduk dan disetel sedemikian
rupa sehingga pada saat mesin pengaduk terisi semen dan agregat,
air secara otomatis akan masuk kedalam adukan dalam jumlah
yang diinginkan. Alat pengukur air harus dapat dikunci untuk
mencegah orong-orang yang tidak bertanggung jawab merubah
pengaturan pengisian air.
Semen, Pasir. Kerikil harus dicampur dan ditambah air sedemikian
rupa hingga diperoleh konsistensi yang homogen dan merata.
Kotoran-kotoran dan benda-benda lain yang tidak diperlukan harus
disingkirkan secara cermat. Beton harus diaduk dalam bak
pencampur dengan ukuran dan type yang disetujui oleh Direksi,
sedemikian rupa hingga diperoleh campuran yang merata selama
pengadukan berlangsung. Mulut bak pencampur harus sedemikian
hingga pada waktu penuangan beton, tidak terjadi pemisahan
bahan.
Pengadukan dalam mesin pengaduk harus dilakukan terus menerus
tidak kurang dari 1 menit, setelah semua bahan, termasuk air
berada didalamnya. Selama waktu pengadukan, kecepatan putaran
mesin pengaduk harus sedemikian rupa sehingga diperoleh
campuran dengan konsistensi yang merata. Pengoperasian mesin
pengaduk hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang ditunjuk.
Apabila diperlukan waktu pengadukan dapat diperpanjang melebihi
yang ditentukan, tetapi pengadukan dan pencampuran yang
berlebihan tidak diperkenankan.

RKS DED SPAM. SIPIL - 59

Beton yang telah mengeras tidak boleh dibiarkan menumpuk dalam


bak pencampur. Bahan-bahan baru boleh dimasukkan kedalam bak
pencampur setelah semua adukan beton dituangkan keluar.
Apabila Kontraktor bermaksud menggunakan beton ready-mixed,
Kontraktor harus menyampaikan usulan tentang rencana campuran
yang diinginkan, nama dan alamat pemasoknya kepada dan untuk
mendapatkan persetujuan Direksi.
Beton ready-mixed harus diangkut dengan truk pengaduk dengan
muatan tidak melebihi kapasitas seperti yang tertulis pada label
truk yang ada. Pengadukan dalam mixing plant tidak boleh kurang
dari 1 - 1 menit untuk kemudian diisikan kedalam truk
pengadukan tidak kurang dari 8 menit. Setelah itu truk pengaduk
dijalankan sambil melakukan pengadukan sampai penuangannya di
lokasi pekerjaan.
Kontraktor harus menentukan rute perjalanan truk pengaduk dan
waktu yang diperlukan untuk mengangkut adukan beton dari
tempat mixing plant ke lokasi pekerjaan. Waktu pengangkutan
harus sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yaang berlaku.

4.14.

Pengangkutan

4.14.1.

Pengangkutan Beton dari Luar

Pengangkutan adukan beton (ready-mixed) dengan truk pengaduk


dari lokasi mixing plant sampai ke lokasi penuangannya, sejak
pencampuran semen dengan agregat sampai penuangannya, tidak
boleh memakan waktu melebihi 1 jam atau melebihi 250 kali
putaran bak pengaduk.
Karena penurunan kondisi yang mempercepat waktu pengikatan
awal, atau pada temperatur beton yang tidak kurang dari 30C,
waktu pengangkutan adukan beton yang diperlukan kurang dari 1
jam.
Apabila pengangkutan dilakukan dengan truk atau peralatan yang
diam (= tanpa adanya pengadukan) waktu yang diperlukan tidak
boleh lebih dari 1 jam. Apabila ada penurunan kondisi beton atau
temperatur beton tidak kurang dari 30C, waktu pengangkutan
tidak boleh lebih lama dari 45 menit.
Menghancurkan beton yang sebagian sudah mulai mengeras dan
mengaduknya kembali dengan atau tanpa tambahan semen,
agregat atau air, tidak diperkenankan.
Kontraktor harus mengatur perjalanan truk mixing plant sedemikian
rupa sehingga sampai di lokasi pekerjaan sebelum beton diperlukan
RKS DED SPAM. SIPIL - 60

dan harus dihindari adanya pengadukan yang berlebihan pada saat


menunggu atau adanya penundaan pengecoran beton kedalam
cetakan.
4.14.2.

Pengangkutan Beton di Lapangan

Semua ujung talang, lubang torong dan ujung-ujung pelepasan


lainnya dari sistem pengangkutan, sistem alat pengangkat dan
pengecoran milik Kontraktor, harus disiapkan dan direncanakan
sedemikian, sehingga beton yang melewati sistem tersebut tidak
terjadi pemisahan didalam bak-bak penampung yang diakibatkan
karena tinggi jatuh dari bahan tersebut cukup tinggi.
Pengangkutan dengan ban berjalan (belt conveyor) dilakukan
dengan tipe yang telah disetujui oleh Direksi. Talang yang lebih
panjang dari 15 meter tidak boleh dipergunakan. Kemiringan
minimum dari talang harus sedemikian sehingga beton yang dalam
konsistensi yang dipersyaratkan dapat mengalir dengan baik.
Apabila ban berjalan (belt conveyor) yang digunakan harus
dibersihkan dengan mengoperasikan suatu alat sehingga tidak ada
pasta semen yang melekat pada ban berjalan (belt conveyor).
Semua dan berjalan dan talang harus ditutup. Penerangan yang
cukup diberikan pada bagian dalam dari cetakan (bekisting)
sehingga beton dapat dicor dengan baik dan teliti.

4.15.

Pengecoran

Pengecoran beton baru boleh dilakukan atas perintah Direksi,


setelah semua pekerjaan cetakan, pemasangan tulangan, pipapipa, dan komponen-komponen lain yang harus tertanam dalam
beton, selesai dilaksanakan dan diperiksa serta disetujui Direksi.
Tidak ada pengecoran boleh dilakukan dibawah penggengan air,
atau apabila genangan air terus bertambah sebelum beton
mencapai waktu pengikat awalnya, kecuali apabila Direksi
mengijinkannya. Tidak dijinkan adanya pengaliran air diatas
permukaan beton dengan cara dan kecepatan sedemikian rupa
sehingga dapat merusak permukaan beton. Pemompaan atau
pengeringan dengan cara yang lain untuk membuang air tanah,
apabila diperlukan, harus dilakukan atas persetujuan Direksi.
Permukaan atas pelat beton harus diratakan sedemikian rupa untuk
mencegah adanya penggenangan air dan mempermudah
pengalirannya. Setiap bagian pekerjaan yang dimulai pada suatu
hari harus dapat diselesaikan pada sore harinya pada hari yang
sama, kecuali apabila Direksi menyetujui yang lain.
Beton yang tidak memenuhi persyaratan, baik sebelum maupun
sesudah pengecoran dilakukan, akan ditolak dan harus
RKS DED SPAM. SIPIL - 61

dibongkar/disingkirkan dari pekerjaan. Beton yang tidak sesuai


dengan spesifikasi atau rendah kualitasnya, seperti ditetapkan oleh
Direksi, harus disingkirkan dan ganti oleh dan atas beban biaya
Kontraktor.
Pengecoran tidak boleh dilakukan kecuali dengan hadirnya wakil
Direksi. Pengecoran tidak boleh dilakukan selama kondisi cuaca
panas dan angin sedemikian rupa sehingga pengecoran dan
perawatan beton tidak dapat dilakukan dengan baik, seperti
ditentukan oleh Direksi.
Dalam waktu 3 x 24 jam sebelum pengecoran dilakukan, Kontraktor
harus memberitahu secara tertulis kepada dan untuk mendapat
persetujuan Direksi.
Beton harus dituangkan dari ketinggian yang layak dengan
menggunakan gerobak, corong, talang atau peralatan lain yang
disetujui Direksi. Tinggi jatuh beton tidak boleh melebihi 1,5 meter.
Pengecoran tidak boleh dilakukan dengan menjatuhkan adukan
beton ke atas tulangan atau kedalam cetakan yang dalam, yang
dapat menyebabkan terjadinya pemisahan bahan atau perubahan
posisi tulangan atau kerusakan cetakan. Pengecoran harus
dilakukan sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan semen di
atas permukaan cetakan.
Dalam hal penggunaan talang, bentuknya harus seperti huruf U
dan dengan ukuran sedemikian rupa hingga terjamin adanya
pengaliran yang tidak terputus-putus. Talang rata tidak boleh
digunakan, dan harus terbuat dari logam atau dilapisi logam dan
semua bagian mempunyai kemiringan yang kurang lebih sama.
Kemiringan talang tidak boleh kurang dari 25 dan sedemikian rupa
sehingga tidak memungkinkan terjadinya pemisahan bahan.
Apabila pengecoran dilakukan secara terputus-putus, pengecoran
harus dilakukan dengan menggunakan gerobak. Talang harus diatur
penempatannya dan dipindahkan sesuai dengan lokasi pengecoran,
Pengecoran beton tidak diperkenankan dengan mengalirkannya
pada arah mendatar dengan jarak lebih dari 1 meter. Untuk
pengaliran harus melalui talang penghantar dan pipa corong pada
ujungnya hingga jatuhnya beton tidak menyebabkan terjadinya
pemisahan bahan.
Apabila diperlukan pemompaan beton, perpipaannya harus sejauh
mungkin disusun mendatar dan mudah digeser dan dipindahkan.
Sejauh bisa dilaksanakan, pipa-pipa selalu harus terisi penuh
dengan adukan beton selama waktu pengecoran, dan ujungnya
selalu tertanam dalam beton yang baru dicor.

RKS DED SPAM. SIPIL - 62

Setelah terjadinya pengikatan awal pada beton, cetakan tidak boleh


digetarkan dan ujung tulangan tidak boleh digoyang-goyang.
Pengangkutan beton dengan ban berjalan (belt conveyor) harus
dilakukan dengan tipe dan dengan ukuran yang disetujui Direksi.
Ban berjalan harus selalu dibersihkan dari semen yang melekat
dengan mengoperasikan alat pembersih tertentu yang disetujui
atau ditentukan oleh direksi.
Talang, gerobak, corong, pipa dan peralatan lain harus dibersihkan
secara cermat sebelum dan sesudah digunakan. Kontraktor harus
mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dalam melindungi
beton selama dalam pengangkutan pada saat cuaca sangat panas.
Waktu yang diperlukan sejak saat pencampuran sampai pada saat
pengecoran harus seminimum mungkin dan apabila mungkin, truk
pengaduk yang menunggu adukan beton harus diparkirkan
ditempat yang teduh/terlindung.
Setiap lapisan harus dicor apabila lapisan terdahulu masih lunak.
Pengecoran pada suatu lokasi tidak boleh lebih dari 1,5 m tingginya
setiap jam. Untuk satu bagian pekerjaan pengecoran tidak boleh
dihentikan sedemikian lama sehingga beton sempat mengeras.
Kalau terjadi hal yang demikian, sambungan harus dianggap
sebagai sambungan konstruksi dengan penggunaan semacam
epoxy atau dari bahan lain dan disetujui Direksi.

4.16.

Pengecoran pada Cuaca Panas

Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu


untuk mencegah pengeringan/pengerasan beton yang terlalu
cepat. Apabila temperatur disekitar cetakan lebih dari 32 C,
seperti ditunjukkan olehDireksi, temperatur beton yang akan dicor
tidak boleh lebih dari 32 C.
Beton yang harus dicor dilindungi dari cuaca panas, dan perawatan
harus dimulai segera setelah permukaan beton cukup mengeras.
Pengecoran tidak boleh dilakukan, apabila menurut pendapat
Direksi, Kontraktor tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk
pengecoran, perawatan dan penyelesaian beton sesuai dengan
spesifikasi ini.

4.17.

Pemadatan Beton

Beton yang selama dan segera setelah dilakukan pengecoran


dalam cetakan atau galian, harus ditangani secara cermat dan
dipadatkan secara merata sampai pada semua bagian lapisan
beton, dengan menggunakan peralatan yang sesuai. Peralatan
yang digunakan harus dari tipe penggetar mekanis untuk
menghasilkan mutu beton yang diperlukan.
RKS DED SPAM. SIPIL - 63

Penggetaran harus dilakukan oleh operator yang berpengalaman


dan terus menerus hingga diperoleh beton yang homogen, padat,
mengisi semua sudut dan sekililing tulangan, tanpa terjadinya
pemisahan bahan dan kantong-kantong udara. Penggetaran harus
dibantu dengan perojokan dengan menggunakan batang kayu atau
besi disekitar cetakan untuk mengeluarkan kantong-kantong udara
dan menghilangkan sarang kerikil.
Penggetaran dilakukan pada putaran mesin tidak kurang dari
10.000 RPM dan mempunyai kapasitas yang cukup. Paling sedikit
sebuah mesin penggetar digunakan untuk memadatkan beton yang
kapasitas pengecorannya 8 m/jam. Sebagai tambahan, harus
selalu disediakan sebuah mesin penggetar cadangan yang siap
pakai di lokasi pekerjaan.
Apabila digunakan waterstop, pengecoran disekitar waterstop harus
dilakukan secara hati-hati. Pemadatannya cukup dengan tangan
saja dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi adanya
kantong udara dan sarang kerikil.
Penggetaran harus dilakukan ditempat penumpukan beton yang
baru dicor. Batang penggetar harus dimasukkan kedalam dan
dikeluarkan dari beton secara berlahan-lahan. Penggetaran harus
dilakukan dalam waktu dan dengan intensitas yang cukup hingga
diperoleh adukan beton yang benar-benar padat, dan harus
dihentikan apabila hal ini dapat menyebabkan terjadinya
pemisahan bahan. Penggetaran harus dihentikan pada suatu
tempat yang menyebabkan terbentuknya penumpukan pasta
semen.
Penggunaan (mesin) penggetar harus pada titik-titik yang berjarak
selang kurang lebih sama dan tidak lebih jauh dari dua kali panjang
batang penggetar.
Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung pada tulangan, dimana
beton sudah mulai mengeras pada tingkat sedemikian rupa
sehingga proses pengerasan akan berhenti akibat penggetaran.
Adukan beton tidak boleh dipaksa mengalir dalam cetakan pada
jarak sedemikian jauhnya hingga menyebabkan timbulnya
pemisahan bahan dan mesin penggetar tidak boleh digunakan
untuk memindahkan beton dalam cetakan.
Pelat beton diatas tanah harus dicor secara cermat ditempatnya
dan lapisan dasarnya harus dalam keadaan basah dan dipadatkan
sesuai dengan persyaratan sebelum beton dicor diatasnya.
Beton harus dicor secara terus menerus dalam lapisan-lapisan
dengan ketebalan tertentu, hingga tidak ada pengecoran akan
RKS DED SPAM. SIPIL - 64

dilakukan bersambung pada beton yang sudah cukup mengeras,


yang menyebabkan timbulnya bidang kelemahan. Apabila terjadi
hal yang demikian sambungannya harus dianggap sebagai
sambungan konstruksi, seperti ditunjukkan dalam gambar atau
disetujui Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 65

4.18.

Perawatan dan Perlindungan

4.18.1.

Umum

Kontraktor harus melindungi beton terhadap kerusakan akibat dari


cuaca yang terlalu panas, kelembaban yang kurang, tekanan yang
berlebihan atau sebab lain sebelum pekerjaan diserahkan dan
diterima dan diterima oleh Pemilik.
Semua pekerjaan beton, terutama permukaan beton exposed,
harus segera diberi perawatan setelah finishing selesai
dilaksanakan, dengan cara pembasahan atau cara lain yang
disetujui oleh Direksi selama tidak kurang dari 14 hari.
Permukaan beton harus dilindung dari penyinaran matahari secara
langsung. Tidak dibenarkan terjadinya pengeringan yang terlalu
cepat.
Apabila diperintahkan oleh Direksi untuk melanjutkan pengecoran
beton pada saat jatuhnya hujan lebat, Kontraktor harus melindungi
permukaan beton yang selesai dicor. Hanya beton yang sudah
diijinkan memikul beban, boleh dibiarkan terbuka, asal Direksi tidak
berkeberatan.
Apabila tidak ditentukan/disetujui lain, pekerjaan beton sesuai
dengan bentuk dan fungsinya, perawatan beton harus dilakukan
seperti terinci dibawah ini.
Permukaan yang harus dirawat
4.18.2.

Metode

Cetakan kayu yang tidak diserut


1
Sambungan konstruksi diantara kaki dan dinding,
dan diantara lantai dan kolom
2
Beton pelindung dan Thrust Blocks
3
Semua permukaan beton yang tidak disebutkan
secara khusus untuk semua pekerjaan
4
Lantai dalam bangunan hidrolis dan bagian luar
permukaan atap yang tampak
5
Bagian luar permukaan dinding yang tidak tampak
Bagian luar permukaan atap yang tidak tampak 7

Metode 1

Cetakan kayu harus dibasahi segera setelah beton selesai dicor dan
harus dijaga agar selalu basah sampai dibongkar. Apabila cetakan
dibongkar dalam waktu 14 hari sejak pengecoran, perawatan harus
dilakukan terus menerus sesuai dengan prosedur yang tepat.

RKS DED SPAM. SIPIL - 66

4.18.3.

Metode 2

Permukaan harus ditutup dengan kain atau goni dan dijaga agar
selalu dalam keadaan basah selama masa perawatan, sampai
pengecoran beton pada dinding dilaksanakan.
Tidak diperlukan bahan campuran tambahan untuk perawatan
permukaan pada metode 2.
4.18.4.

Metode 3

Permukaan ditutup dengan tanah yang basah tidak kurang dari 4


jam dan tidak lebih dari 24 jam setelah beton dicor.
4.18.5.

Metode 4

Permukaan harus disemprot dengan cairan, dari bahan campuran


untuk perawatan, yang tidak mengakibatkan adanya pengikatan
dengan permukaan beton, Penyemprotan harus dilaksanakan
sesuai dengan petunjuk pabrik yang memproduksi bahan tersebut
dengan maksimum penyemprotan seluas 5 m/liter, dengan cara
sedemikian agar permukaan dapat tertutup dengan lapisan
pelindung yang tipis sehingga menutup seluruh permukaan dengan
baik. Penggunaan bahan campuran untuk perawatan harus
mendapat persetujuan Direksi.
Dalam hal penggunaan bahan campuran, lapisan pelindung hasil
penyemprotan harus selalu diperiksa. Apabila terdapat ketidak
sempurnaan atau kerusakan harus diperbaiki dengan cara
memberikan lapisan pelindung tambahan. Cara pelaksanaannya
sama seperti yang dilakukan pada lapisan pelindung pertama.
Apabila terjadi kesalahan pada pelaksanaannya, sedangkan lapisan
pelindung sudah terbentuk, maka lapisan tersebut harus dikupas
dengan sandblasting basah.
Pelaksanaan penyemprotan lapisan pelindung dilakukan dengan
waktu 2 jam setelah berakhirnya pengecoran atau 2 jam setelah
selesai pembongkaran cetakan. Perbaikan dan penyempurnaan
untuk memperoleh bentuk bidang permukaan yang diinginkan
harus dilakukan dalam waktu 2 jam tersebut sebelum lapisan
pelindung diberikan. Apabila hal ini tidak dapat dilaksanakan,
perbaikan dilakukan setelah berakhirnya masa perawatan. Pada
tempat-tempat yang akan diperbaiki, lapisan pelindung dikupas
dengan sandblasting basah. Selanjutnya pekerjaan dilakukan sesuai
dengan sub bab 4.19.
4.18.6.

Metode 5

Segera setelah pengecoran beton selesai dan permukaannya


diratakan, lapisan pelindung seperti diuraikan dalam butir 4.18.5.
RKS DED SPAM. SIPIL - 67

segera diberikan. Dalam waktu 1 - 4 jam setelah pemberian lapisan


pelindung, keatas permukaan beton disemprotkan yang menutupi
lapisan pelindung. Ada 2 (dua) tipe selimut perawatan yang dapat
digunakan, yaitu :
a. Lembaran kerja waterproof yang tebal diletakkan dengan sisisisinya bertemu atau saling menutup. Pertemuan dengan sisi-sisi
ditutup dengan pita selebar 5 cm, atau kalau saling menutup
lebar penutupnya 7,5 cm.
b. Lembaran dari polyethylene transparan dengan ketebalan tidak
kurang dari 0,152 mm diletakkan seperti pada a) di atas.
Pertemuan dengan sisi-sisi ditutup dengan pita acetat selebar 25
mm.
Selimut perawatan harus dibiarkan pada tempatnya selama
tidak kurang dari 14 hari dan tidak boleh dibongkar sampai pada
beton yang berdekatan selesai dicor. Apabila selimut tersebut
robek atau rusak, Kontraktor harus segera mengganti bagian
yang rusak tersebut.
Selama 7 hari pertama masa perawatan, tidak diperkenankan
adannya lalu lintas dan meletakkan benda atau bahan yang
sifatnya sementara pada bagian yang diberikan perawatan
dengan selimut. Selama sisa masa perawatan, lalu lintas pejalan
kaki
dan
penempatan
sementara
bahan-bahan
yang
memberikan beban yang ringan diperkenankan hanya pada
permukaan lembaran plywood yang mempunyai ketebalan
minimum 15 mm, yang diletakkan di atas selimut perawatan.
4.18.7.

Metode 6

Permukaan beton dilapisi dengan bahan yang terdiri dari sejenis


aspal emulsi, segera setelah cetakan dinding dibongkar. Aspal
emulsi harus dari jenis dan kualitas yang disetujui Direksi.
Pekerjaan pelapisan dilakukan dengan 2 lapisan. Lapis pertama
terdiri dari aspal emulsi yang dicampur dengan air dengan
komposisi 1 : 1. Tebal lapisan harus sedemikian hingga 1 liter
emulsi campuran akan menghasilkan bidang lapisan seluas 2,5 m.
Lapis kedua terdiri dari aspal emulsi murni dengan ketebalan
sedemikian hingga 1 liter aspal emulsi menghasilkan bidang lapisan
seluas 2,5 cm.
Segera setelah lapisan emulsi selesai dikerjakan, di atasnya diberi
lapisan white wash. Apabila pelapisan white wash gagal/kurang
berhasil dalam pengerjaannya, Kontraktor harus mengerjakannya
kembali sampai berhasil sesuai dengan perintah Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 68

4.18.8.

Metode 7

Segera setelah beton dicor, dan permukaannya dikerjakan sesuai


spesifikasi dan gambar (finishing), permukaan beton harus segera
dibasahi dengan air dengan cara menyemprotan (kabut) air hingga
membentuk lapisan air yang tipis. Keadaan demikian harus tetap
dijaga dan berlangsung tidak kurang dari 12 jam setelah finishing.
Kemudian keatas permukaan beton disemprotkan sejenis larutan
waterproofing, hingga terbentuklah lapisan waterproofing, lalu
keatas permukaan lapisan waterproofing diberi pelapisan white
wash seperti diuraikan dalam butir 4.18.7 di atas.
Dalam waktu 36 jam setelah pekerjaan pelapisan tersebut di atas
selesai dilaksanakan, permukaan beton ditutup dengan karung goni
yang saling berhimpitan harus saling menutupi (overlapping) dan
tidak mudah terkuak atau terbuka karena angin. karung goni harus
dibasahi dan dijaga selalu dalam keadaan basah dalam waktu tidak
kurang dari 14 hari.

4.19.

Penambalan dan Perbaikan

Segera setelah cetakan dibongkar dan permukaan beton yang


nampak, gumpalan -gumpalan , tonjolan - tonjolan dan sirip - sirip
yang terjadi harus dibuang, lubang - lubang akibat dari pengikat
cetakan ditimpal dan catat - catat permukaan lain diperbaiki. Noda noda yang ditinggalkan pada sambungan beton harus dibersihkan.
Penambalan, perbaikan dan pembersihan harus dilaksanakan
dengan cara yang disetujui oleh dan memberikan kepuasan direksi.
Setelah pembongkaran cetakan, klos - klos yang menempel pada
beton harus dipotong. Lubang - lubang pada permukaan diisi
dengan mortar dengan ukuran 1 Pc : 1/2 Ps .
Setelah lubang dibersihkan dan dibasahi dengan air, lubang diberi
lapisan pasta semen yang kental setebal 1.5 mm.
Kemudian mortar yang kental diisikan hingga melebihi permukaan
beton disekitar lubang dan ditekan sedemikian rupa sehingga
semua rongga terisi penuh dengan mortar. Untuk permukaan beton
yang tidak exposed boleh langsung diratakan dengan trowel.
Lubang - lubang akibat pengikat cetakan pada dinding - dinding
harus diperbesar dengan dengan alat pemahat yang sesuai agar
menghasilkan dengan bentuk teratur dan permukaan yang bersih
dan kasar. Apabila kedalaman lubang lebih besar dari ukuran sisi
yang terkecil, lubang tidak boleh diperbesar, tetapi cukup
dirapihkan dengan cara yang disetujui Direksi. Lubang kemudian
diisi dengan mortar dengan adukan dan cara seperti diuraikan
diatas. Warna permukaan tambalan harus kurang lebih sama
dengan permukaan beton disekitarnya.
RKS DED SPAM. SIPIL - 69

Lubang - lubang bekas kantong udara dan sarang kerikil, seperti


ditentukan oleh direksi, harus dikupas dan dirapikan dalam bentuk
teratur sedalam tidak kurang dari 2,5 cm atau sampai pada beton
yang baik, dengan menggunakan pahat atau bor mekanis. Lubang lubang kecil atau permukaan batu yang menonjol pada kupuasan,
asal kondisinya baik dan padat tidak perlu di bongkar tetapi harus
bebas dari kotoran yang tidak diinginkan dan dapat terisi penuh
dengan mortar, sesuai dengan ketentuan Direksi.
Apabila sarang kerikil terdapat disekitar tulangan, beton harus
dikupas sedemikian rupa sehingga diperoleh ruang bebas selebar
tidak kurang dari 1 cm disekitar tulangan.
Lubang yang dalamnya kurang dari 4 cm, penambalan dengan
mortar yang kental dilakukan dengan cara seperti diuraikan diatas.
Untuk lubang yang lebih dalam dari 4 cm penambalan dilakukan
lapis demi lapis dengan ketebalan masing - masing tidak lebih dari
4 cm. Lapisan berikutnya dipasang setelah lapisan terdahulu
berumur tidak kurang dari 24 jam.
Retak retak halus/ rambut yang terjadi pada dinding dan lantai bak
yang akan diisi dengan air atau cairan harus ditambal dengan
sealant. Retak retak dikupas dalam bentuk V dengan lebar dan
dalam tidak lebih dari 1 cm atau sesuai dengan ketentuan Direksi,
dan diisi dengan sealant dengan cara seperti direkomendasikan
oleh pabrik dan disetujui oleh Direksi.
Apabila penambalan dan perbaikan dilakukan pada permukaan
beton exposed, semen dan agregat yang diperlukan untuk
penambalan harus dari sumber yang sama atau mempunyai
kualitas yang hampir sama. Warna tambalan harus sesuai, dan
apabila perlu boleh ditambah dengan semen putih dalam jumlah
secukupnya.
Setelah tambalan berumur 1 - 5 hari, permukaan tambalan harus
digosok dengan batu karborundum dan dibuat serata permukaan
beton disekitarnya. Penggosokan harus dilakukan secara hati hati
untuk menghindari terjadinya kerusakan atau noda - noda pada
permukaan beton disekitar tambalan. Setelah itu permukaan dicuci
untuk menghilangkan bekas - bekas atau sisa - sisa gosokan.
Beton yang terdapat rusak, atau kondisinya sedemikian rupa
hingga harus dikupas, atau yang menjadi rusak sebelum diserahkan
kepada pemilik, atau tidak sesuai dengan arah, kemiringan, posisi
dan elevasi seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau karena hal
hal lain yang tidak sesuai dengan spesifikasi, harus diperbaiki atau
dibongkar dan diganti dengan beton yang memenuhi persyaratan,
atas beban biaya kontraktor.

RKS DED SPAM. SIPIL - 70

4.20.

Penyelesaian Permukaan Beton

4.20.1.

Umum

Semua permukaan beton, termasuk yang tidak nampak setelah


pekerjaan selesai seperti pada bagian - bagian yang tertanam atau
tertutup komponen lain ( misalnya bak kontrol ) dan lokasi lokasi
lain yang tidak dapat dimasuki, harus dibersihkan dari sirip - sirip,
tonjolan - tonjolan, gumpalan - gumpalan. Lubang lubang karena
kantong - kantong udara dan sarang kerikil harus diisi dan ditambal
dengan adukan semen pasir.
Pembongkaran cetakan harus dilakukan secara perlahan - lahan
dan hati hati untuk menghindari kerusakan permukaan seperti
pecahnya sudut - sudut dan hilangnya bidang siku - siku dan lain
sebagainya. Membersihkan permukaan beton dengan menambah
bahan bahan yang kering untuk menyerap air atau untuk membuat
kaku adukan tidak diizinkan.
Permukaan bagian atas harus dipadatkan dan diratakan dengan
roskam atau alat lain yang disetujui direksi.
Kontraktor harus melindungi permukaan lantai dari segala macam
bentuk kerusakan setelah selesai dikerjakan dan dirapihkan dengan
cara menutupi dengan papan papan kayu dan melarang atau
memperkecil lalu lintas orang diatasnya.
4.20.2.

Jenis - jenis Penyelesaian beton yang dicor ditempat.

1. Pembersihan dan penambalan


Permukaan beton, tanpa memandang apakah termasuk
permukaan beton exposed atau tidak, harus dilakukan pekerjaan
penyelesaian, dibersihkan dan ditambal, sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan pada sub bab 4.19
tentang penambalan dan perbaikan.
2. Permukaan yang Vertikal.
Permukaan yang vertikal dan bagian bawah pelat/lantai dan
balok harus dilakukan pekerjaan penyelesaian seperti diuraikan
dibawah kecuali apabila ditunjukkan lain dalam gambar.
Kondisi Permukaan
Bagian luar
-

Cara Penyelesaian

Tertanam
- Mengikuti bentuk cetakan
Dicat, Tahan lembab
- Digosok
Dilapisi ubin, plester dan sebagainya
Dikasarkan

RKS DED SPAM. SIPIL - 71

Bagian Dalam
-

Terendam Air
- Mengikuti bentuk cetakan
Dilapisi ubin, plester dan sebagainya
Dikasarkan
Dicat
- Digosok
Kedap Air
- Mengikuti bentuk cetakan

Lain Lain
-

Permukaan yang tidak tampak - Mengikuti bentuk cetakan


Dilapisi ubin, plester dan sebagainya
Dikasarkan

a. Dikasarkan
Permukaan beton dikasarkan dengan pahat atau alat lain
untuk memperoleh permukaan yang kasar yang dapat
mengikat adukan mortar yang dipasang pada permukaannya.
Permukaan beton harus bebas dari cat, gemuk, minyak,
lemak, debu, dan bahan bahan lain yang dapat mengurangi
daya lekatnya terhadap adukan mortar.
Bahan bahan lepas dibersihkan dengan semprotan air dan
angin. Pemahatan dilakukan dengan tangan atau mekanis
untuk memperoleh permukaan yang kasar dan keras pada
seluruh permukaan yang diinginkan. Tidak lebih dari 10 %
luas permukaan pada tiap satuan luas diperbolehkan tidak
terpahat.
b. Digosok
Segera setelah cetakan dilepas dan sebelum permukaan
beton berubah warna, semua sirip dan gumpalan harus
dipahat secara hati - hati. Pada saat permukaan beton masih
dalam keadaan lembab, lapisan air semen dengan konsistensi
medium, dengan kuas agar ada lapisan pengikat pada lubang
- lubang dan cacat - cacat yang terdapat pada permukaan
beton. Hindari pelapisan air semen pada areal yang luas.
Sebelum lapisan air semen mengering atau berubah warna,
lapisan adukan khusus mortar dengan komposisi 1/2 Pc : 11/2
Psr. Pasir yang digunakan adalah pasir pasang dengan
modelus kehalusan kira kira 21/4. Pelapisan dilakukan dengan
menggunakan sendok atau sement/cetok sedemikian rupa
hingga ketebalan merata. Kemudian lapisan mortar diratakan
sambil ditekan dengan bantalan karung goni yang lembab
berukuran 15 cm2 agar semua lubang dan cacat - cacat lain
terisi penuh dengan mortar. Biarkan mortar mulai mengeras
selama 1 - 2 jam diudara terbuka, tergantung kondisi cuaca,
RKS DED SPAM. SIPIL - 72

tetapi hindarkan dari sinar matahari langsung yang panas.


Apabila cuaca terasa panas dan kering, semprotkan kabut air
keatas lapisan mortar.
Setelah lapisan cukup keras, gosoklah dengan roskam baja
sedemikian rupa sehingga tidak merusak adukan yang telah
masuk kelubang lubang atau celah celah, dan permukaan
rata.
Biarkan lapisan mortar dalam waktu cukup lama agar benar
benar menjadi keras dan sukar untuk mengelupas. Lalu
gosoklah lapisan mortar dengan karung goni yang bersih dan
kering untuk membersihkan sisa sisa semen dan pasir lepas
yang menempel.
Pekerjaan pembersihan harus selesai pada hari itu juga,
sehingga dinding benar benar telah bersih pada malam
harinya. Proses ini akan sedikit merubah warna dan
menghilangkan kotoran dan noda noda dan menampakkan
warna yang merata dan tidak terpengaruh atas lapaisan cat.
Pada keesokan harinya didinding digosok kembali dengan
karung goni kering yang berisi serpihan mortar yang keras,
yang akan berfungsi sebagai amplas. Apabila masih ada sisa sisa semen dan pasir lepas, dinding digosok kembali dengan
batu apung tanpa harus merusak permukaan dinding.
Kemudian didinding dicuci dan dibersihkan dengan sikat ijuk,
hingga dinding benar benar bersih, lalu disemprot dengan
(kabut) air secara berkala untuk menjaga kelembaban selama
tidak kurang dari 3 hari.
c. Mengikuti Bentuk Cetakan
Setelah cetakan dilepas dan dibongkar, semua sirip - sirip,
gumpalan dan tonjolan dipotong dan dibersihkan. Lubang lubang ditambal dengan adukan mortar dengan bahan dan
cara seperti diuraikan pada sub bab 4.19 tentang
penambalan dan perbaikan.
3. Permukaan Horizontal
Permukaan bagian atas lantai harus dilakukan pekerjaan
penyelesaian seperti diuraikan dibawah, kecuali apabila
ditunjukkan lain dalam gambar.
Kondisi permukaan
-

Lantai Beton

Cara Penyelesaian
-

Mistar Kayu
RKS DED SPAM. SIPIL - 73

Reservoir/Tangki bagian dalam Pelat Atap Exposed


Pelat pejalan
Pelat atap yang tertanam
Balkon, langkan
Plesteran
-

Roskam Baja(tangan)
Roskam baja (Mesin)
Sapu lidi
Mistar kayu
Sapu lidi
Sapu lidi

a. Pemasangan Mal ( Screeding )


Mal digunakan sebagai pedoman untuk menentukan
ketebalan lantai/pelat. Mal dibuat dari papan kayu, kelos
kayu, kelos beton, atau bahan lain sesuai dengan keperluan.
Pemasangan Mal harus sedemikian rupa sehingga pada saat
pengecoran berlangsung posisi mal tidak berubah.
b. Mistar Kayu ( Wood Floating)
Mistar kayu berupa balok kecil berukuran 2 x 4 cm sepanjang
kurang lebih 1,5 meter. Mistar kayu digunakan untuk
meratakan adukan beton yang telah dicor.
Mistar digerakkan sambil ditekan sedemikian rupa sehingga
permukaan pelat/ lantai akan sama dengan posisi, kemiringan
dan ketebalan mal. Penggunaan mistar harus dilanjutkan
terus sehingga diperoleh permukaan yang rata dan halus.
c. Sapu lidi ( Brooming)
Agar diperoleh Permukaan beton yang tidak licin, setelah
diratakan dengan mistar kayu permukaan beton harus
dipukul - pukul dengan sapu lidi. Segera setelah kondisi
mengijinkan sebelum beton benar benar menjadi keras,
umumnya dalam waktu 4 jam setelah pengecoran, lapisan
lapisan yang tidak diperlukan dan agreagat lepas harus
dibuang dengan cara disapu atau dipukul pukul dengan sapu
lidi hingga permukaannya menjadi kasar dan agregat
kasarnya sedikit nampak.
d. Roskam Baja ( Trowelling)
Penggosokan dengan roskam baja dilakukan segera setelah
perataan dengan mistar kayu selesi dilaksanakan dan beton
telah cukup mengeras. Penggosokan ini dilakukan dengan
tangan atau trowel mekanis dan harus menghasilkan
permukaan yang padat dan licin, bebas dari segala macam
bentuk cacat. Pengosokan ini dilakukan dengan tangan atau
trowel mekanis dan harus menghasilkan permukaan yang
padat dan licin, bebas dari segala macam bentuk cacat.
Penggosokan yang berlebihan atau terlalu cepat akan
menghasilkan permukaan yang kurang baik.
RKS DED SPAM. SIPIL - 74

RKS DED SPAM. SIPIL - 75

4.20.3.

Pekerjaan Plesteran

1. U m u m
Lapisan plesteran terdiri dari adukan semen pasir dan dipasang
pada permukaan beton atau pasangan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar atau diuraikan dalam spesifikasi. Ketebalan yang
ditunjukkan dalam gambar atau disebutkan dalam spesifikasi
merupakan ketebalan minimum dan penambahan ketebalan
diperlukan untuk bagian bagian permukaan yang tidak rata.
Sebelum diplester ujung - ujung dibagian bawah dan sudut
-sudut harus dibentuk lebih dahulu. Permukaan beton atau
pasangan harus dikasarkan dan dibasahi air untuk kemudian
dilapisi air semen.
2. Perbaikan Beton Yang Rusak
Bagian beton yang harus dipotong dan disingkirkan, harus
diperbaiki permukaannya dengan plesteran. Ada 2 macam
permukaan yang tercakup disini, yaitu permukaan beton yang
harus dibersihkan dan diplester, dan permukaan beton yang
disambungkan pada pekerjaan baru. Pada permukaan beton
yang tidak nampak tulangan - tulangan yang menonjol harus
dipotong serata permukaan beton.
Permukaan beton yang akan disambungkan dengan pekerjaan
baru harusdibersihkan dari pecahan - pecahan beton. Tulangan
diluruskan dan dimasukkan kedalam pekerjaan baru, apabila
diperlukan. Permukaan beton kemudian dilapisi air sement
sebelum dicor dengan adukan beton baru.
Plesteran permukaan beton yang akan disambungkan dengan
pekerjaan baru harus dilakukan dengan cara cara tersebut diatas
dengan persyaratan tambahan bahwa adukan mortar untuk
plesteran harus diberi tambahan campuran tambahan. Bahan
campuran tambahan terbuat dari karet alam atau sintesis atau
polimer atau copolimer dan penggunaannya harus sesuai
dengan ketentuan dan rekomendasi pabrik.
3. Bahan
a. Semen
Semen yang digunakan harus semen portland jenis I sesuai
dengan SII. 003 - 81, PBI - 1971(N1 - 2) PUBI - 1982 (N1 - 3)
dan (NI - 8).
b. Air
RKS DED SPAM. SIPIL - 76

Air yang digunakan untuk pekerjaan plesteran adalah air


bersih sesuai dengan standart yang berlaku dan disetujui
Direksi.
c. Pasir
Pasir yang akan digunakan termasuk pasir pasang yang halus.
Tingkat gradasinya harus sesuai dengan persyaratan sebagai
berikut :
Ukuran Saringan
- 4.75 mm
- 1.18 mm
- 0.600 mm
- 0.300 mm
- 0.075 mm

%
-

Pasir yang lolos


100
70 - 100
35 - 70
5 - 35
0-5

4. Campuran
Perbandingan campuran untuk masing - masing lapisan dapat
diuraikan sebagai berikut :
Lapisan
Air

Untuk PermukaanUntuk Permukaan


Beton

Pasangan Biasa
-

Lapis awal
( Scratch)

Kedap

1 Pc : 2 Ps

1 Pc : 4 Ps

I Pc : 3Ps

- Lapis Penutup
1 Pc : 3 Ps
1 Pc : 3 Ps 1
Pc : 2 Ps
( Finish )
Plesteran yang diperlukan harus sesuai dengan spesifikasi atau
seperti ditunjukkan dalam gambar. Secara umum ketebalan
masing masing lapisan seperti dirincikan dibawah ini tetapi tidak
terbatas pada :

Permukaan
(Dinding) Beton
Lantai
(beton/pemasangan)

Lapis Awal

Ketebalan
(mm)
Lapis
Penutup

Jumlah

10

15

30

30

10

10

20
RKS DED SPAM. SIPIL - 77

Dinding bagian
dalam
(pemasangan)

10

15

25

Dinding bagian luar


(pemasangan)

Plesteran yang ketebalannya tidak kurang dari 30cm, lapis-lapisnya


harus diperkuat dengan kasa kawat (= wire mesh) dengan ukuran
lubang 1 cm.
Alur vertikal selebar 3cm, harus dibuat pada dinding-dinding beton
yang diplester. Jarak antara alur-alur vertikal adalah 1.0 m, atau
sesuai dengan ketentuan Direksi.
5. Pengerjaan
a. Lapis Awal (Scratch Coat)
Setelah permukaan dinding dibersihkan, lalu dibasahi dengan
air. Dan kaprotkan adukan mortar dengan menggunakan
sendok semen. Adukan mortar diratakan sambil ditekan
dengan bantalan karung goni yang lembab, sampai lapisan
awal menjadi padat. Biarkan mortar mulai mengeras selama
1 - 2 jam. Setelah itu gosoklah adukan mortar dengan roskam
baja hingga permukaanya rata tapi masih cukup kasar.
Sampai lapisan akhir dipasang, lapisan awal harus dirawat
dan dijaga kelembabannya dengan cara disemprotkan (kabut)
air secara periodik.
b. Lapisan Penutup (Finish Coat)
Lapisan penutup dipasang setelah lapis awal berumur tidak
kurang dari 7 hari. Mula-mula seluruh permukaan dinding
dibasahi dengan air dan dibuat mal dengan kepala-kepala
plesteran vertikal dengan jarak selang 1.0 m antara satu
dengan yang lain.
Kepala plesteran dibuat pada posisi dan arah sesuai dengan
permukaan dinding yang diinginkan dan biarkan 2 jam agar
menjadi keras. Setelah itu adukan mortar dikaprotkan pada
dinding diantara dua kepala plesteran yang berdekatan dan
diratakan sambil ditekan dengan mistar kayu sedemikian
rupa sehingga bidang yang terbentuk diantara permukaan
plesteran dan dua kepala plesteran merupakan bidang datar.

RKS DED SPAM. SIPIL - 78

Setelah dibiarkan 1 - 2 jam permukaan plesteran digosok


dengan roskam baja sedemikian rupa sehingga butiran pasir
akan tertekan dan masuk kedalam plesteran dan diperoleh
permukaan yang halus, rata, bebas dari bekas-bekas roskam
dan cacat- cacat lain. Permukaan plesteran kemudian
dibasahi dengan air secara periodik selama 2 hari, dan
sesudah itu dirawat dan dilindungi dari proses pengeringan
yang terlalu cepat.
4.20.4.

Pembersihan

Semua permukaan beton exposed, plesteran dan sambungannya


harus dibersihkan dari noda-noda akibat kebocoran, atau kotorankotoran lain sebelum diberi lapisan cat atau sebelum diserahkan
kepada Pemilik.

4.21.
Komponen Struktur lain yang Tertanam dalam
Beton
4.21.1.

Pemasangan Pipa

1. Pipa terpasang lebih dahulu


Pipa, selongsong kabel atau komponen-komponen pekerjaan lain
yang tertanam dalam beton, termasuk tulangan, pengikat
cetakan, angkur dan penggantung harus sudah terpasang pada
posisi, arah dan elevasinya sesuai dengan gambar, sebelum
beton dicor, dan harus sudah diperiksa dan disetujui oleh
Direksi.
Pada bagian pipa yang tertanam pada dinding beton harus
dilengkapi dengan flens puddle, baik dari tipe tunggal atau
tipe ganda, tergantung pada ketebalan dinding dan atas
ketentuan Direksi. Sebelum dicor pipa harus ditopang dan
disangga oleh komponen-komponen struktur yang kokoh dan
stabil hingga tidak tergeser atau rusak selama pengecoran
berlangsung.
Pipa, selongsong kabel dan komponen-komponen pekerjaan lain
yang tertanam dalam pelat atau lantai beton harus disangga
dengan kelos-kelos beton atau penyangga dari besi beton
dengan diameter 10mm, sesuai dengan ketentuan Direksi.
Pipa atau selongsong dan kelos atau penyangga harus diikat
dengan kawat beton sedemikian rupa hingga posisinya kokoh
dan stabil hingga tidak tergeser selama pengecoran beton
berlangsung. Dalam hal penggunaan kelos beton, harus
digunakan kelos beton dengan kualifikasi yang sama dengan
beton yang akan dicor.

RKS DED SPAM. SIPIL - 79

2. Beton dicor sebelum pipa dipasang


Hal ini hanya dijumpai pada pekerjaan dinding beton. Sebelum
pekerjaan beton dilaksanakan lubang tempat penembusan pipa
harus disiapkan pada posisi, arah dan elevasi yang sesuai
dengan gambar. Lubang dibuat dalam bentuk bujur sangkar
dengan ukuran sisi sedemikian rupa sehingga ruang/jarak
terdekat antara flens puddle dan water stop atau sisi lubang
terdekat adalah 5 - 10cm.
Lubang diisi dengan mortar atau beton yang tidak menyusut.
Sambungan antara dinding dan mortar/beton pengisi harus
dianggap sebagai sambungan konstruksi dengan atau tanpa
penggunaan water stop.
4.21.2.

Plat Pemikul Struktur/Mesin

Pelat pemikul baja pada bangunan/struktur, mesin-mesin dan


peralatan lain yang akan dipikul pada permukaan beton atai dipikul
oleh pondasi beton, harus diletakkan melalui perantaraan lapisan
mortar atau beton yang tak menyusut. Lapisan mortar atau beton
baru boleh dicor setelah pelat pemikul dipasang pada posisi yang
benar dan disangga oleh penopang atau kelos yang kokoh dan
stabil. Lubang yang disediakan untuk pemasangan angkur harus
diisi pula dengan mortar atau beton yang tidak menyusut.
Mortar yang tidak menyusut terdiri dari adukan semen pasir
ditambah dengan agregat logam dengan komposisi 1pc : 1,5pc :
0,15al. Agregat logam masih harus dicampur bahan-bahan
katalisator dan bahan pengurang air. Pencampuran, pemasangan
dan perawatan lapisan ini harus mengikuti petunjuk dan
rekomendasi pabrik pembuat agregat logam.
Pada lapisan pemikul yang tebalnya tidak kurang dari 12 mm atau
beban yang sangat tinggi harus digunakan lapisan beton dengan
komposisi 1pc : 1pc : 1,5kj (kerikil jagung) : 0,20al. Ukuran kerikil
jagung adalah lebih besar dari 6mm dan lebih kecil dari 10mm.

4.22.

Pengawasan dan Pemeriksaan

Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi,


tidak kurang dari 3 x 24 jam sebelum beton dicor, akan
kesiapannya. Direksi akan memeriksa semua persiapan yang
bersangkutan dengan pelaksanaan pengecoran yang mencakup
bahan, tenaga, perlengkapan, peralatan, termasuk pekerjaanpekerjaan yang telah disiapkan sebelumnya antara lain cetakan
beton, pemasangan baja tulangan dan lain sebagainya. Pengecoran
baru boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 80

Direksi berhak mengambil contoh-contoh beton dari tempat-tempat


yang meragukan, seperti pada sambungan konstruksi atau tempattempat lain untuk menjaga kualitas beton agar sesuai dengan
spesifikasi. Hasil pengujian beton pada tempat-tempat itu akan
menentukan apakah pekerjaan dapat diterima atau ditolak oleh
Direksi.
Kontraktor harus memberikan bantuan kepada Direksi untuk
memperoleh
contoh-contoh
yang
diperlukan
dengan
mengijinkannya untuk masuk dan menggunakan perlengkapan dan
peralatan yang ada, apabila diperlukan.
Kerusakan yang terjadi pada beton akibat dari pengambilan contoh
tersebut diatas, harus diperbaiki atas beban biaya Kontraktor.

4.23.

Pengujian Beton

Pengujian yang diperlukan untuk menjaga kualitas beton adalah


pemeriksaan kadar air, pengujian slump dan pengujian tekanan.
Kontraktor harus menyediakan peralatan yang diperlukan untuk
pengujian beton yang disetujui oleh Direksi.
4.23.1.

Pemeriksaan Kadar Air

Setiap saat apabila dirasa perlu atau diminta oleh Direksi,


Kontraktor harus memeriksa kadar air agregat halus yang akan
digunakan sebagai bahan campuran beton.
4.23.2.

Pengujian Slump

Pengujian slump dilakukan bersama-sama dengan pengambilan


contoh untuk benda uji silinder, pengambilan contoh dilakukan
setelah beton keluar dari bak pencampur.
Setelah contoh diambil lalu diisikan kedalam kerucut abrams,
Kerucut Abrams diletakkan diatas bidang atas yang rata dan tidak
menyerap air. Kerucut diisi contoh adukan beton, sambil ditekan
kebawah. Adukan beton diisikan dalam tiga lapisan yang kira-kira
sama tebalnya. Tiap lapisan ditusuk-tusuk 10 kali dengan tongkat
baja berdiameter 15mm dan panjangnya 60cm dengan ujung
yang dibulatkan.
Setelah bidang atasnya disipat rata dan adukan beton yang jatuh
disekitar kerucut disingkirkan, adukan beton dibiarkan menit.
Kemudian kerucut ditarik vertikal keatas dengan hati-hati dan
penurunan puncak kerucut diukur (slump).

RKS DED SPAM. SIPIL - 81

Persyaratan slump adalah minimum 5 cm dan maksimum 7.5 - 10


cm tergantung pada tujuan penggunaan beton.
4.23.3.

Pengujian Tekan

1. Pembuatan Benda Uji


Benda uji yang diperlukan berupa silinder dengan diameter 15
cm dan tinggi 30 cm atau kubus 15 cm x 15 cm. Benda uji dibuat
dengan cetakan yang terbuat dari besi cor yang dibagi dalam
dua bagian yang dapat dilepas. Bagian atas dan bawah terbuka.
Cetakan diletakkan diatas bidang alas yang rata dan tidak
menyerap air.
Bagian dalam cetakan dibersihkan dan dilapisi dengan vaselin,
lemak atau minyak, agar mudah dapat dilepas dari beton.
Adukan beton untuk benda-benda uji harus diambil langsung
dari mesin pengaduk dengan menggunakan ember atau alat lain
yang tidak menyerap air. Bila dianggap perlu, adukan beton
diaduk lagi sebelum diisikan kedalam cetakan.
Pengisian cetakan dengaaan adukan encer dilakukan dalam 3
lapisan yang kira-kira sama tebalnya. Tiap lapisan ditusuk-tusuk
10 kali dengan tongkat baja dengan diameter 16 mm dan
panjangnya 60 cm dengan ujung yang dibulatkan. Pada adukan
yang kental, cetakan haarus diberi sambungan tambahan
keatas, dan adukan diisikan sekaligus.
Selanjutnya, pemadatannya dilakukan dengan cara yang sesuai
dengan cara dan pelaksanaan sesungguhnya. Apabila
pemadatan dilakukan dengan mesin penggetar, ujung batang
penggetar harus dimasukkan kedalam bagian silinder tanpa
menyentuh dasarnya. Penggetaran harus dilanjutkan sampai
permukaan adukan beton nampak mengilap oleh air semen.
Kemudian ujung batang penggetar segera ditarik dari adukan
beton.
Benda uji yang baru dicetak disimpan ditempat yang bebas dari
getaran dan ditutupi dengan karung basah selama 24 jam dan
lalu dilepaskan dengan hati-hati dari cetakannya. Apabila
betonnya belum cukup mengeras, jangka waktu 24 jam harus
diperpanjang.
Sesudah itu benda uji disimpan disuatu tempat dengan
temperatur sama dengan temperatur udara luar, dalam pasir
bersih yang lembab sampai saat pemeriksaan.
Benda uji harus diberi tanggal, tanda, nomor dan kode agar
dapat ditentukan tempat dan tanggal penggambilannya.
RKS DED SPAM. SIPIL - 82

Untuk beton klasifikasi sana yang volumenya lebih besar dari 60


m, pengambilan satu set contoh dilakukan setiap pengecoran 5
m, dengan minimum satu set benda uji tiap hari dan dengan
frekuensi sedemikian rupa hingga untuk beton dengan klasifikasi
sama dapat terkumpul tidak kurang dari 20 set benda uji.
Apabila volume beton kurang dari 60 m, pembuatan benda uji
dilakukan pada interval jumlah pengecoran yang kira-kira sama
sedemikian rupa hingga dapat terkumpul 20 set benda uji.
Apabila karena alasan-alasan tertentu pembuatan 20 set benda
uji dianggap tidak praktis, maka jumlah benda uji boleh
dikurangi, menjadi tidak kurang dari 25 menit asal
pembuatannya dilakukan pada interval pengecoran yang kirakira sama.
Satu set benda uji terdiri dari 6 buah yang akan diuji masingmasing 3 buah pada umur 7 dan 28 hari.
2. Pelaksanaan Pengujian
Pengujian tekan benda uji dilakukan dilaboratorium yang
ditunjuk atau disetujui Direksi. Sebelum pengujian dilakukan,
benda uji diukur dengan ketelitian sampai mm.
Pada pengujian tekanan dikerjakan pada bidang-bidang sisi yang
rata. Tekanan dinaikkan berangsur-angsur dengan kecepatan 2 10 kg/cm tiap detik.
4.23.4.

Biaya Pengujian

Biaya yang diperlukan untuk pengujian beton sudah termasuk


dalam harga satuan pekerjaan beton yang bersangkutan.

4.24.

Kegagalan Kontraktor Memenuhi Persyaratan

1. Apabila dari hasil pengujian benda-benda uji ternyata kekuatan


tekan beton karakteristik yang dipersyaratkan tidak tercapai,
maka apabila pengecoran beton belum selesai, pengecoran
harus segera harus dihentikan dan dalam waktu singkat harus
diadakan percobaan non-destruktif pada bagian konstruksi yang
kekuatan betonnya meragukan itu, untuk memeriksa kekuatan
beton yang benar-benar terjadi. Untuk itu dapat dilakukan
pengujian kualitas dengan palu beton atau dapat diperiksa
benda-benda uji yang diambil (dibor) dari bagian konstruksi
yang meragukan itu.
Pada percobaan palu beton, sebelum dipakai alatnya harus
dikalibrasikan terlebih dahulu dan disetujui Direksi. Pada
RKS DED SPAM. SIPIL - 83

pengambilan benda uji dari konstruksi,


dilakukan sedemikian rupa hingga daya
kontruksi yang meragukan itu tidak terlalu
tempat pengambilan dari benda-benda
Direksi.

pengambilan harus
dukung dari bagian
dipengaruhi. Tempatuji harus disetujui

Apabila dari percobaan-percobaan ini diperoleh suatu nilai


kekuatan tekan beton karakteristik yang tidak memenuhi syarat
diatas dan kemudian tidak diadakan percobaan beban seperti
ditentukan dalam butir 2 dibawah ini, maka berlaku butir 3.
2. Apabila dari hasil percobaan non-destruktif yang ditentukan
dalam butir 1 diatas diperoleh suatu nilai kekuatan tekan beton
karakteristik yang tidak memenuhi syarat, maka harus diadakan
percobaan beban langsung.
Apabila dari percobaan ini diperoleh suatu nilai kekuatan tekan
beton karakteristik yang minimal adalah ekivalen dengan 70%
dari bagian kontruksi itu, maka bagian kontruksi tersebut dapat
dianggap memenuhi syarat dan pengecoran beton yang
dihentikan dapat dilanjutkan kembali.
Apabila dari percobaan ini diperoleh suatu nilai kekautan tekan
beton karakteristik yang tidak memenuhi syarat diatas, maka
berlaku butir 3.
3. Apabila dari hasil percobaan-percobaan non-destruktif diperoleh
suatu nilai kekuatan tekan beton karakteristik yang tidak
memenuhi syarat seperti ditentukan dalam butir (1) dan (2)
maka bagian kontruksi yang bersangkutan hany dapat
dipertahankan dan pengecoran beton yang dihentikan dapat
dilanjutkan kembali, apabila kekuatan tekan beton yang
sesungguhnya menurut hasil percobaan non-destruktif benarbenar dapat dipenuhi dengan salah satu atau kedua tindakan
berikut :
a. Mengadakan perubahan-perubahan pada rencana semula
sehingga pengaruh beban pada begian konstruksi tersebut
dapat dikurangi.
b. Mengadakan penguatan-penguatan pada konstruksi semula
yang dapat dipertanggung-jawabkan.
4. Apabila tindakan-tindakan seperti diuraikan pada butir 3 diatas,
tidak dapat dilaksanakan, atas perintah Direksi, Kontraktor harus
membongkar konstruksi yang tidak memenuhi syarat dan
menggantinya dengan beton yang lain sesuai dengan
spesifikasi, atas beban biaya Kontraktor.

RKS DED SPAM. SIPIL - 84

4.25.

Beton untuk Keperluan Khusus

4.25.1.

Beton Tumpuk (Lean Concrete)

Beton ini digunakan sebagai penerus beban struktur/pondasi ke


tanah dasar atau sekedar sebagai beton pengisi, antara lain
digunakan sebagai lantai kerja pondasi struktur atau pipa.
Ketebalan ini tidak kurang dari 5 cm atau seperti ditunjukkan dalam
gambar klasifikasi beton yang digunakan K 125.
4.25.2.

Beton yang Dipompa

Pemompaan beton dilakukan dari truk pengaduk atau lokasi mixing


plant dilapangan kelokasi pengecoran. Pemompaan beton hanya
diizinkan atas persetujuan Direksi. Pemompaan yang diijinkan, tidak
membebaskan kontraktor dari kewajibannya untuk memenuhi
persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini
tentang pekerjaan beton.
Perhatian utama harus diberikan kontraktor dalam hal gradasi
agregat yang akan digunakan, untuk mencegah terjadinya
pembentukan kantong-kantong udara dalam adukan beton atau
pemisahan bahan-bahan
selama
pelaksanaan pemompaan
berlangsung.
Penggunaan bahan campuran tambahan yang dapat mengurangi
penggunaan air atau memperbaiki karakteristik aliran beton, hanya
disetujui Direksi apabila Kontraktor dapat membuktikan hal itu dan
tidak membawa pengaruh yang merugikan pada saat beton pada
tahap proses pengikatan, pengerasan dan tahap penyelesaian
akhir.
4.25.3.

Beton Pra Cetak

1. Lingkup
Dalam pekerjaan beton pracetak sudah termasuk pengadaan
dan penyiapan keperluan akan tenaga, bahan dan peralatan
yang
diperlukan
untuk
pembuatan/pencetakan,
dan
pemasangan komponen-komponen pekerjaan beton bertulang
yang tidak dibuat ditempat tetapi dibuat ditempat lain, termasuk
pengangkutan kelokasi pekerjaan, pembuatan sambungan,
pengisian adukan mortar dan pekerjaan penunjang lain yang
diperlukan.
Beton pra cetak digunakan pada komponen-komponen pekerjaan
dan tidak terbatas pada :
-

Pipa beton pra cetak.

RKS DED SPAM. SIPIL - 85

Bak, got, selokan beton pra cetak.


Tutup bak kontrol.
Beton pinggiran jalan.
dan lain-lain.

2. Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat dan menyampaikan usulan dan
gambar-gambar kerja yang bersangkutan secara terinci kepada
dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Dalam usulan itu
harus sudah termasuk analisa dan perhitungan yang diperlukan
untuk penyiapan dan pembuatan, lengkap dengan spesifikasi
yang menguraikan tentang cara pembuatan, pengangkutan,
penanganan dan urutan pemasangannya.
Dalam gambar kerja harus jelas terbaca dimensi dan lokasinya
termasuk lubang-lubang angkur, klos pemikul, lapisan pengisi
dan lain sebagainya.
3. Bahan dan Pembuatan
Beton pra cetak dapat dibuat sendiri oleh Kontraktor atau
diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi.
Dalam hal beton pra cetak dibuat sendiri, kontraktor harus
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada dan untuk
mendapatkan persetujuan Direksi, 6 (enam) minggu sebelum
pekerjaan dimulai, sehingga Direksi dapat menyiapkan segala
sesuatu yang diperlukan untuk pengawasan pemeriksaan dan
pengujian atas bahan-bahan yang akan digunakan dan
pekerjaan beton yang akan digunakan harus sesuai dengan
spesifikasi tentang pekerjaan beton.
Ukuran agregat tidak boleh lebih dari 2 cm. Pengecoran harus
dilakukan secara cermat kedalam cetakan dengan slump tidak
lebih dari 5 cm. Penggetaran dilakukan masuk kedalam beton
sedemikian rupa sehingga diperoleh permukaan yang rata dan
halus.
Tulangan, kabel dan kawat yang tertanam dalam beton harus
bebas dari minyak, lemak, gemuk, karat dan bahan-bahan lain
yang dapat merusak beton.
Bagian-bagian yang dilas untuk pengikatan dan perkuatan
komponen-komponen pekerjaan yang diperlukan harus sesuai
dengan spesifikasi.
Cetakan harus dibuat secara kokoh, stabil dan mudah dilepaskan
dari beton dan menunjukkan permukaan yang seragam dan
halus dengan ukuran-ukuran/dimensi yang akurat. Selimut beton
RKS DED SPAM. SIPIL - 86

yang sesuai dengan persyaratan, untuk semua penulangan


harus dapat dipertahankan dengan menggunakan tulangan
penyangga.
Cetakan pembuat lubang-lubang yang diperlukan harus dibuat
kokoh daan stabil untuk menghindari terjadinya pengangkatan
atau penggeseran, selama pengecoran dan penggetaran beton.
Penggetaran beton harus dilakukan masuk kebagian dalam
dan/atau dibagian luar, dan harus dilakukan secara hati-hati
sedemikian rupa sehingga dapat dihindari timbulnya pergeseran
posisi tulangan, kabel, cetakan pembuatan lubang-lubang dan
komponen-komponen pekerjaan lainnya.
Beton untuk setiap unit harus dicor sekaligus tanpa penghentian
dan digetarkan secukupnya agar diperoleh permukaan yang rata
dan halus, bebas dari cacat-cacat yang merugikan seperti
sarang kerikil, pemisahan bahan, retak-retak dan lain
sebagainya.
Cacat-cacat pada beton bagian dalam seperti sarang kerikil dan
pemisahan bahan, dapat menjadi sebab ditolaknya pekerjaan
oleh Direksi.
Permukaan bagian atas harus dihaluskan dengan roskam (=
trowel) baja sampai diperoleh permukaan yang halus dan merata
tepat pada sisi atas cetakan.
Apabila perawatan dilakukan dengan uap air panas, perawatan
harus dilakukan dalam ruangan tertutup yang berisi uap baru (=
live steam) agar kelembabannya terjamin dan kehilangan panas
dapat dicegah. Pemberian uap dilakukan 2 @ 4 jam setelah
pengecoran agar beton memperoleh kesempatan untuk
melewati tahap pengikatan awal. Kelembaban nisbi ruangan
harus 100% untuk mencegah kehilangan kadar air dan
memperoleh kadar air yang berlebihan yang diperlukan oleh
proses hidrasi semen.
Pemberian uap air tidak boleh langsung disemprotkan pada
permukaan beton. Selama pemberian uap air, temperatur udara
sekeliling beton harus meningkat tidak lebih dari 4 C per jam
sampai diperoleh temperatur maksimum 60 - 70 C. Temperatur
maksimum harus dipertahankan sampai tegangan tekan yang
diperlukan tercapai.
Dalam pengeluaran uap air dari ruangan, temperatur udara
sekeliling beton tidak boleh berkurang melebihi 4 C per jam
sampai pada temperatur 11 C di atas temperatur udara luar.

RKS DED SPAM. SIPIL - 87

Cetakan sisi yang tidak menerima beban, boleh dilepaskan dari


beton setelah pengecoran atas persetujuan Direksi. Tidak ada
penambahan dan penyelesaian boleh dilakukan atas beton pra
cetak yang selesai dikerjakan, kecuali apabila diijinkan oleh
Direksi. Usulan Kontraktor tentang cara dan bahan-bahan yang
digunakan untuk pekerjaan penambalan dan penyelesaian harus
disampaikan kepada dan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi. Semua sirip-sirip dan ketidak-sempurnaan permukaan
harus dihilangkan dan disempurnakan dengan cara-cara
sedemikian rupa hingga diperoleh permukaan yang rata dan
halus.
Dalam hal beton pra cetak diperoleh dari pabrik, Kontraktor
tetap harus mengikuti dan mematuhi semua persyaratan dan
ketentuan seperti diuraikan untuk beton pra cetak yang dibuat
sendiri.
4. Pemeriksaan dan Pengujian
Bahan-bahan yang digunakan untuk dan cara-cara pengerjaan
beton pra cetak, setiap saat diperlukan akan diperiksa oleh
Direksi. Kontraktor dan Sub Kontraktornya harus mengijinkan
Direksi memasuki lokasi pekerjaan pembuatan beton pra cetak,
untuk mengadakan pemeriksaan. Tidak ada komponenkomponen beton pra cetak boleh dikirim dari tempat
pembuatan/pabrik tanpa persetujuan Direksi.
Rencana pencampuran dan pengujiannya harus sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan tentang hal yang sama pada
pekerjaan beton seperti diuraikan dalam spesifikasi ini.
5. Pelaksanaan dan Pemasangan
Pemasangan semua komponen-komponen beton pra cetak pada
tempatnya harus dilakukan secara hati-hati dan akurat dan
harus dilakukan oleh tenaga kerja yang berpengalaman pada
lokasi, posisi dan urutan pelaksanaan yang benar.
Setiap unit yang rusak selama dalam pengangkutan atau selama
pelaksanaan berlangsung, harus diperbaiki atau diganti, sesuai
dengan ketentuan dan persetujuan Direksi.
Perbaikan
harus
dilakukan
oleh
tenaga
kerja
yang
berpengalaman dibawah pengawasan pabrik/pembuat, apabila
Direksi memerintahkan yang demikian.

4.26.

Pengujian Kebocoran Struktur Beton

Semua komponen struktur beton yang berfungsi sebagai sarana


pengaliran atau penyimpanan air (bak, tangki, reservoir dan
RKS DED SPAM. SIPIL - 88

saluran) harus dilakukan uji kebocoran setelah dikerjakan dengan


cara komponen-komponen tersebut diisi dengan air bersih sampai
pada garis peluapan. Dengan semua kran dan lubang-lubang
pengaliran dalam keadaan tertutup, permukaan air dijaga agar
tetap dalam posisinya selama tidak kurang dari 4 x 24 jam. Selama
itu pengurangan air akibat dari penguapan dan kebocoran
ditanggulangi dengan penambahan air.
Setelah itu tidak diperlukan penaambahan air lagi, dan posisi air
secara berkala pada setiap 4 jam dicatat untuk waktu 3 x 24 jam
berikutnya. Selama waktu pengujian 3 x 24 jam itu, kehilangan air
akibat kebocoran tidak boleh lebih dari 0,15% dari isi komponen
tersebut.
Pada komponen-komponen yang tertutup, penguapan dianggap
tidak ada dan selaama pengujian harus dalam keadaan tertutup
dari pengaruh cuaca. Sedang pada komponen-komponen yang
terbuka, kehilangan air akibat penguapan atau penambahan air
akibat hujan harus dicatat. Penentuan angka penguapan atau
penambahan air dilakukan dengan penempatan mangkuk pada
lokasi komponen struktur, dan diisi air pada posisi/level tertentu.
Pencatat permukaan air pada komponen struktur dan mangkuk
dilakukan pada saat bersamaan.
Pekerjaan yang termasuk di dalam pekerjaan pengujiaan kebocoran
ini antara lain :
1. Pengisian air hingga garis peluapan (overflow)
2. Perbaikan kebocoran struktur beton, apabila ada.
3. Pengisian air untuk pengujian kembali setelah perbaikan
kebocoran.
Air yang dipergunakan untuk pengujian adalah air bersih.

4.27.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dilakukan berdasarkan volume (m) beton yang selesai


sesuai dengan klasifikasinya seperti ditunjukkan dalam gambar.
Dalam perhitungan volume sudah termasuk jumlah (kg) besi beton,
kayu cetakan (m dan m) dan kayu perancah/penyangga (m) yang
diperlukan untuk menghasilkan beton tersebut, kecuali apabila
dalam RAB tulangan beton disebut terpisah, tulangan beton diukur
berdasarkan satuan kg atau ton.
Pekerjaan plesteran diukur berdasarkan satuan m. Sedangkan
pekerjaan pemeriksaan, pengujian dan pekerjaan penunjang lain
sudah termasuk dalam pekerjaan beton yang bersangkutan.
Perbaikan, perubahan dan penggantian akibat daari kelalaian
Kontraktor terhadap persyaratan dan ketentuan yang berlaku
RKS DED SPAM. SIPIL - 89

menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor dan Kontraktor tidak


berhak mengajukan klaim atas tambahan biaya dan/atau
perpanjangan waktu pelaksanaan.
Pengukuran meliputi pekerjaan pengangkutan, pengolahan,
pembuatan dan pemasangan cetakan dan penulangan serta
pengecoran pemeliharaan seperti diuraikan dalam RAB.
Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai Kontrak/adendum
Kontrak terakhir, bersama-sama dengan komponen-komponen
pekerjaan yang lain akan merupakan bobot prestasi yang dicapai
Kontraktor pada saat tertentu, dan akan dijadikan pedoman
Kontraktor untuk mengajukan penagihan pembayaran angsuran
kepada Pemilik.
Pengukuran volume pekerjaan yang akan digunakan untuk
pengajuan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan
bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor.
Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi
Kontraktor pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada
pembayaran angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari
angka seperti disebut dalam syarat-syarat Kontrak.
Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan dengan
volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan, termasuk
pembayaran untuk pekerjaan beton.

RKS DED SPAM. SIPIL - 90

5.

PEKERJAAN PEMASANGAN

5.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan pemasangan mencakup penyediaan tenaga kerja,
perlengkapan,
peralatan,
bahan
termasuk
pengeluaranpengeluaran yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
pengadukan, pengangkutan dan pemasangan bahan pengisi (bata,
batu dan dsb), serta pemasangan berbagai macam pekerjaan
penunjangnya seperti perancah, pengikat, penguat dan lain
sebagainya, seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau diuraikan
dalam spesifikasi.
Pekerjaan pasangan terdiri dari pasangan bata, pasangan batu dan
lain sebagainya atau komponen-komponen pekerjaan lain yang
ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi, yang harus
dibuat sebagai pekerjaan pasangan.
Pekerjaan pasangan mencakup, tetapi tidak terbatas pada :
1. Semua dinding bata termasuk plesterannya.
2. Semua dinding bata yang harus diperkuat dan iikat oleh kolom
dan/atau balok beton praktis. Perkuatan diadakan untuk setiap
bidang seluas 6 atau 8 m (2.00 x 3.00 atau x 3.50).
3. Dinding bata untuk bak kontrol dan pekerjaan-pekerjaan lain.
4. Pasangan bata untuk pejalan.
5. Pasangan batu untuk pondasi bangunan, saluran air, bangunan,
air, pekerjaan pelindung talud, dasar aliran dan pekerjaanpekerjaan lain yang ditentukan oleh Direksi.
Pekerjaan pasangan, apabila tidak ditentukan lain dalam gambar
atau spesifikasi, harus diplester sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan seperti diuraikan pada bab 4.20.3 tentang pekerjaan
plesteran.
Kontraktor harus menyampaikan contoh-contoh bahan untuk semua
pekerjaan kepada dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Contoh-contoh yang telah disetujui akan disimpan oleh Direksi
untuk dijadikan standar pembanding terhadap bahan-bahan yang
akan digunakan dalam pekerjaan.

5.2. Bahan
5.2.1.

Bahan Pengisi

1. Batu kali

RKS DED SPAM. SIPIL - 91

Batu yang digunakan harus batu basalt yang padat, tidak retak,
tidak berongga. Apabila diperlukan, bagian-bagian yang lemah
harus dibuang.

Apabila dipasang, batu harus saling mengunci hingga posisinya


kokoh dan stabil.

5.3. Campuran Mortar


Campuran mortar untuk pekerjaan pasangan biasa mempunyai
komposisi 1pc : 1ps. Sedangkan untuk pekerjaan pasangan yang
kedap air komposisinya 1pc : 4ps ditambah bahan campuran
tambahan dalam jumlah yang sesuai dengan ketentuan dan
rekomendasi pabrik.
Dalam hal tanpa penggunaan bahan campuran tambahan,
komposisi campurannya 1pc : 2ps. Penggunaan bahan campuran
tambahan harus atas persetujuan Direksi. Mortar harus dicampur
dan diaduk dengan menggunakan mesin pengaduk atau dengan
cara lain yang disetujui Direksi. Semua bahan, kecuali air
dimasukkan kedalam mesin pengaduk, dan diaduk sampai
warnanya merata. Lalu ditambahkan air dalam jumlah yang cukup
dan pengadukan dilanjutkan dalam waktu 5-10 menit. Penggunaan
air harus sedemikian banyaknya sehingga dapat menghasilkan
adukan dengan konsistensi yang diperlukan, namun faktor air
semennya tidak boleh lebih dari 0.7.
Mortar yang diaduk hanya dalam jumlah yang diperlukan saja.
Pengadukan mortar tidak boleh lebih dari 30 menit sejak
penambahan air dilakukan.
Mortar yang tidak digunakan dalam waktu 45 menit sejak
penambahan air dilakukan, tidak boleh digunakan dan harus
dibuang.

5.4. Pengerjaan
5.4.1.

Umum

Semua pekerjaan pasangan harus dilaksanakan pada garis yang


benar, datar, tegak lurus dan dikerjakan pada ketebalan dan ikatan
yang diperlukan sesuai dengan ketinggian, sambungan dan ikatan
yang merata. Pekerjaan pasangan dilakukan dengan cara yang
sama, dan dalam suatu 1 hari suatu bagian pekerjaan pasangan
tidak boleh dikerjakan lebih dari 1 meter tingginya diatas pekerjaan
pasangan sebelumnya, kecuali apabila Direksi menyetujuinya.

RKS DED SPAM. SIPIL - 92

Permukaan bahan pengisi yang akan diberi lapisan adukan mortar


harus bersih dari minyak atau kotoran-kotoran lain yang merugikan
dan sebelumnya harus basah dengan air.
5.4.2.

Pasangan Bata

Bata harus dipasang dengan nat-nat yang terisi penuh dengan


adukan mortar dan tidak lebih dari 1.0 cm dan lapisan mortar
diatas bata yang akan dipasangi bata harus sedikit digaruk agar
dapat memberikan ikatan.
Kedua sisi dinding harus diplester dengan mortar dan cara yang
memadai hingga diperoleh lapisan yang padat dan rapat. Nat-nat
yang akan diplester harus diceruk sedalam kurang lebih 1.0 cm dari
permukaan dinding agar diperoleh ikatan yang kuat pada plesteran.
2. Blok yang diplester
Blok harus dipaaasangan dengan bahan dan cara seperti dilakukan
pada pasangan blok exposed.
Kedua sisi dinding harus diplester dengan adukan mortar yang
sesuai. Untuk memperoleh ikatan yang kokoh, nat-nat sambungan
harus diceruk sedalam 1.0 cm dan permukaannya dikasarkan.
5.4.3.

Kolom dan Balok Penguat

Pada tempat-tempat seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau


ditentukan oleh Direksi, kolom dan balok penguat beton bertulang
harus dipasang. Klasifikasi beton adalah K 175 dan baja tulangan
BJTP 24, kecuali apabila ditunjukkan lain dalam gambar.
Permukaan luar kolom dan balok harus rata dengan permukaan
dinding (dalam kondisi final) dan merupakan beton exposed, kecuali
apabila ditunjukkan lain gambar.
Apabila digunakan kolom dan balok penguat dari baja profil, seperti
ditunjukkan dalam gambar, hubungan antara kolom dan balok
penguat dengan pekerjaan pasangan penguat harus dilakukan
dengan pemasangan angkur 12 mm pada jarak selang tidak lebih
dari 1.25 meter. Angkur harus tertanam dalam adukan mortar yang
sesuai pada pekerjaan pasangan.
5.4.4.

Lapisan Pengisi (= grouting)

Lapisan pengisi diperlukan pada pemasangan baja struktur, railing,


landasan mesin dan struktur lainnya yang menempel atau
tertanam kedalam pekerjaan pasangan.

RKS DED SPAM. SIPIL - 93

Celah-celah yang timbul antara bagian struktur yang tertanam atau


menempel dan permukaan pekerjaan pasangan harus diisi dengan
adukan mortar yang tidak menyusut (non shink mortar).
Mortar yang tidak menyusut tertdiri dari adukan semen pasir
ditambah agregat/serbuk logam dalam komposisi 1pc : 1.5ps :
0.15al. Agregat logam masih harus dicampur dengan bahan-bahan
katalisator dan bahan pengurang air. Pencampuran, pemasangan
dan perawatan lapisan ini harus mengikuti petunjuk dan
rekomendasi pabrik pembuat agregat/serbuk logam.
Pada lapisan pengisi yang tebalnya tidak kurang dari 12 mm atau
beban yang sangat tinggi harus digunakan lapisan pengisi beton
dengan komposisi 1pc : 1ps : 1.5kj (=kerikil jagung) : 0.20 al.Ukuran
kerikil jagung adalah lebih besar dari 6 mm dan lebih kecil dari
10mm.
-

Bagian permukaan beton atau pasangan yang akan diberi


lapisan aspal harus dibersihkan dari semua kotoran agar terjadi
ikatan yang kuat antara lapisan aspal dan permukaan
beton/pasangan.

Bak Air (=Reservoir)


-

Untuk memperoleh beton yang kedap air, adukan beton harus


harus diberi bahan campuran tambahan khusus. Bahan ini harus
diperoleh dari buatan pabrik yang disetujui Direksi, dan cara
pencampurannya harus mengikuti petunjuk dan rekomendasi
pabrik. Bawah lantai bak air, sebelum tulangan dipasang, diatas
lantai kerja dilapisi lapisan aspal setebal 5 cm atau kertas aspal
atau PVC foil.
Dalam hal digunakan kertas aspal atau PVC foil, pada
sambungan-sambungan atau sudut-sudut, bagian yang saling
menutupi (=overlappning) harus selebar 7.5 cm. Berat kertas
aspal atau PVC foil harus tidak kurang dari 0.3 kg/m.

Pelat Lantai KM dan WC


Diatas permukaan pelat menerus sampai setinggi 20 cm di atas
permukaan lantai, dipasang lapisan aspal setebal 5 mm atau
kertas aspal atau PVC foil. Berat kertas aspal atau PVC foil tidak
boleh kurang dari 0.3 kg/cm.

5.5. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilakukan dalam satuan-satuan seperti dirinci di bawah,
kecuali apabila disebutkan lain dalam RAB, dan tidak terbatas
pada :

RKS DED SPAM. SIPIL - 94

Pekerjaan
Pekerjaan
Pekerjaan
Pekerjaan
Pekerjaan

pasangan bata
m.
pasangan batu
m.
pasangan blok beton
m.
lapisan penahan rembesan air
grouting
bh.

m.

Dalam Pengukuran pekerjaan-pekerjaan tersebut telah tercakup


penyediaan, pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahan,
perlengkapan,
peralatan
dan
pelaksanaannya
termaasuk
pemeriksaan, pengujian dan pekerjaan penunjang yang diperlukan
serta pengeluaran-pengeluaran terkait lainnya, seperti diuraikan
dalam RAB.
Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai Kontrak/adendum
kontrak terakhir, bersama-sama dengan komponen-komponen
pekerjaan yang lain akan merupakan bobot prestasi yang dicapai
Kontraktor pada saat tertentu, dan akan dijadikan pedoman
Kontraktor untuk pengajukan penagihan pembayaran angsuran
kepada Pemilik.
Pengukuran volume pekerjaan yang akan digunakan untuk
mengajukan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan
bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor.
Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi
Kontraktor pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada
pembayaran angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari
angka seperti disebutkan dalam syarat-syarat Kontrak.
Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan dengan
volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan, termasuk
pembayaran untuk pekerjaan pasangan.

RKS DED SPAM. SIPIL - 95

6.

PEKERJAAN LOGAM

6.1. Baja Struktur


1. Umum
Pekerjaan baja struktur terdiri dari komponen-komponen baja
profil, pelat dan strip yang akan membentuk komponen
pekerjaan struktur pemikul beban tertentu.
Pekerjaan baja struktur mencakup, tetapi tidak terbatas pada :
-

Kuda-kuda
Gelagar, gording
Dan lain-lain.

2. Bahan
Baja yang digunakan harus standar dan sesuai dengan Peraturan
Pelaksanaan Konstruksi Baja Indonesia, kecuali apabila
ditentukan lain dalam gambar.
Bahan dan dimensi komponen baja yang tidak memiliki standar,
haaarus mempunyai sertifikat dan/atau dilakukan pengujian dan
hasilnya harus memenuhi persyaratan dan ketentuan sesuai
dengan standar yang berlaku.
Semua bahan dan komponen bagain struktur yang harus
disediakan, dirangkai dan dipasang dan yang menjadi bagian
yang belum dirangkai, harus dalam keadaan baru dan belum
dipergunakan, kecuali apabila ditentukan lain dalam RAB dan
mendapat persetujuan Direksi. Semua bahan harus terbuat dari
bahan yang terbaik dari jenisnya, bebas dari semua cacat yang
dapat mengurangi kekuatan, daya tahan dan penampilannya.
3. Pengerjaan
Kecuali apabila ditentukan lain oleh Direksi, baja harus
dikerjakan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang
berlaku dan dengan cara dan menggunakanperalatan mutakhir.
Semua komponen harus lurus, bebas dari tekukan atau
bengkokan dan mempunyai ukuran yang tepat sehingga apabila
dirangkai dapat membentuk unit-unit yang tepat. Unit baja yang
telah dirangkai harus bebas dari sirip-sirip, bengkokan, tekukan
dan sambungan yang terbuka.

RKS DED SPAM. SIPIL - 96

Bahan las yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan


yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat bahan baja yang akan
dilas dan standar yang berlaku. Lubang-lubang, sudut-sudut,
pertemuan-pertemuan,
penyangga
dan
pengikat
hanya
disediakan dan dibuat sesuai dengan keperluan.
a. Pemotongan
Pemotongan bahan harus dilakukan secara cermat dengan
gergaji yang sesuai. Bagian-bagian yang terlihat (exposed)
harus dirapikan. Pemotongan dengan sudut yang tajam harus
dikikir, asal tidak merubah sifat/bentuk geometris komponen
sesuai dengan fungsinya.
Pemotongan dengan busur api tidak diperbolehkan.
b. Pembuatan lubang
Lubang-lubang
yang
kemungkinan
diperlukan
pada
komponen baja harus dibuat dengan pemboran. Lubanglubang harus sesuai dengan ukuran seperti ditunjukkan dalam
gambar ditambah dengan toleransi yang diperlukan dan
ditempatkan pada posisi yang telah diukur dan benar. Batas
toleransi yang diijinkan tidak boleh melebihi 1.6 mm dari
diameter nominal baut.
Pembesaran dan pembuatan lubang yang tidak sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku akan
ditolak.
Diameter mata bor yang akan digunakan tidak boleh lebih
besar dari diameter lubang yang diperlukan (termasuk batas
toleransi 1.6 mm). Penambahan atau pengelasan pada lubang
yang salah bor hanya boleh dilakukan apabila mendapat
persetujuan Direksi. Sebelum penambahan bagian baja
disekitarnya harus dipanasi terlebih dahulu. Dan setelah
penambalan, bagian baja disekitar tambalan harus dipanasi
lagi untuk mengurangi tegangan dalam.
c. Uji Pasang
Komponen-komponen yang telah siap dirangkai harus diuji
pasang dibengkel untuk menjamin perangkaian dan
pemasangan dilapangan akan tepat sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar.
Lubang-lubang yang salah bor akan diketahui selama
pelaksanaan uji-pasang berlangsung. Lubang-lubang tersebut
harus ditambal dengan pengelasan, dibuat lagi lubang-lubang
yang sesuai.
RKS DED SPAM. SIPIL - 97

Komponen-komponen yang telah dirangkai dan dipasang


dalam uji-pasang, harus dibongkar kembali pada waktu akan
diangkut kelokasi pekerjaan. Komponen-komponen tersebut,
terutama pada titik-titik buhul (=knoop punt) harus diberi
tanda atau kode dengan cat agar perangkaian dan
pemasangan dilokasi pekerjaan tidak mengalami kesulitan
karena adanya bagian-bagian yang tertukar.
4. Pengangkutan
Kontraktor harus mempersiapkan semua bahan yang akan
diangkut sedemikian rupa sehingga dapat dicegah kemungkinan
timbulnya kerusakan atau cacat dalam pengangkutan.
Kontraktor bertanggung jawab untuk memperbaiki atau
mengganti dengan yang baru atas setiap kerusakan yang timbul
akibat pengangkutan, dan biaya yang diperlukan untuk
perbaikan atau penggantian dibebankan kepada dan atas beban
biaya Kontraktor.
Apabila dianggap perlu oleh Direksi, pengangkutan dilakukan
dengan menggunakan peti kemas untuk menjamin adanya
pencegahan terhadap kerusakan atau cacat-cacat yang
merugikan
dan
guna
mempermudah
pelaksanaan
pengangkutan.
Bahan-bahan yang sejenis harus disatukan. Semua aksesoris
ringan seperti baut, mur, ring dan yang sejenisnya harus
satukan dalam sebuah kotak khusus.
Setelah sampai dilokasi pekerjaan, bahan dan aksesorisnya
harus diperiksa oleh Kontraktor dengan saksikan oleh Direksi
untuk menginventarisasi kecocokan jumlah dan tipenya
terhadap daftar pengiriman dan kerusakan serta cacat yang
terjadi.
Kontraktor harus melaporkan secara tertulis kepada Direksi atas
hasil investarisasi tersebut, termasuk kekurangan, kerusakan
dan cacat yang terjadi. Biaya yang diperlukan untuk mengganti
kekurangan dan memperbaiki atau mengganti yang rusak atau
cacat dibebankan kepada dan atas beban biaya Kontraktor.
5. Pemasangan
a. Komponen Bagian Struktur
Kontraktor harus memeriksa secara teliti keadaan lapangan
dan pondasi serta struktur lainnya dimana baja struktur akan
dipasang.

RKS DED SPAM. SIPIL - 98

Hasil pemeriksaan harus diserahkan kepaada Direksi untuk


memeriksa kesalahan yang mungkin memerlukan perbaikan.
Bench mark dan elevasinya yang diperlukan sebagai titik
rujukan untuk pemasangan baja struktur harus dipelihara dan
dijaga
agar
tidak
mengalami
perubahan/pergeseran/kerusakan.
Semua komponen bagian struktur harus dibersihkan dari abu,
pasir, karat, minyak dan kotoran-kotoran lainnya.
Kontraktor
harus
menyiapkan
gudang
penyimpanan
sementara dengan konstruksi yang tahan cuaca, berventilasi
baik dan berlantai kuat menahan beban yang diperlukan.
Kontraktor juga harus menyiapkan ruangan untuk tempat
perangkaian komponen-komponen menjadi unit-unit.
Untuk menghindari terjadinya penyimpangan arah atau
kerusakan selama pemasangan dan pendirian konstruksi baja,
Kontraktor harus memasang pekerjaan penunjang sementara
berupa
perancah, penguat dan pengikat, termasuk
pembuatan lantai kerja sesuai dengan ketentuan atau
persetujuan Direksi.
Pemasangan komponen-komponen bagian struktur harus
dilakukan dengan tepat sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan yang berlaku dalam penanganan bahan,
pengelasan dan lain sebagaianya.
Pemasangan dan penyambungan batang-batang struktur
pada pelat behel dilakukan dengan pengelasan atau paku
keling atau baut sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar. Dalam hal penggunaan paku keling dan baut, harus
digunakan paku keling dan baut dari baja derajat tinggi
(BJ.52), kecuali apabila ditunjukkan lain dalam gambar.
Tidak boleh dilakukan pemukulan pada komponen-komponen
bagian struktur, untuk menghindari timbulnya kerusakan,
cacat atau perubahan posisi. Permukaan komponen/batang
yang akan bersinggungan secara tetap harus dibersihkan
secara cermat sebelum dirangkai. Pada sambungan kuat,
baut harus dikencangkan dan dilapisi ring pegas.
Baut angkur atau angkur harus dari bahan baja lunak (BJ.37).
Angkur harus dipasang tepat pada posisinya sebelum
ditanam dalam beton/lapisan pengisi, kecuali apabila diijinkan
lain oleh Direksi. Untuk mempermudah pemasangan angkur
pada posisinya yang benar, Kontraktor harus memakai
lempengan mal (=sceed plate).

RKS DED SPAM. SIPIL - 99

b. Pondasi/Dudukan Struktur
Baut angkur dan pelat dudukan struktur harus disediakan
untuk kolom dan baja struktur yang lain. Pelat dudukan pada
umumnya menyatu dengan kolom atau struktur. Baut angkur
harus tertanam dalam beton/lapisan pengisi dalam pondasi
atau bagian (dudukan) struktur.
Baut angkur dipasang pada posisi yang benar sebelum beton
pondasi atau bagian struktur dicor. Setelah itu kolom atau
baja struktur dipasang dengan memasukkan lubang pelat
dudukan pada baut angkur dan dikencangkan.
c. Posisi Baja Struktur
Kontraktor harus memasang perancah, penguat dan pengikat
untuk mempermudah pemasangan dan pendirian Konstruksi
baja
dan
menjamin
pelurusan-pelurusan
komponenkomponen/batang-batang dan penyambungan komponenkomponen seluruhnya selesai dan struktur baja telah mampu
berdiri dan memikul beban rencana. Struktur perancah,
penguat dan pengikat harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga mampu memikul berat sendiri, beban, angin, gempa
dan beban hidup.
kontraktor harus meluruskan dan meratakan semua
komponen (batang), sepanjang masih sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku dan disetujui Direksi.
Kecuali apabila ditunjukkan lain dalam gambar, posisi kolom
atau baja struktur harus berdiri tegak lurus. Toleransi
kesalahan yang diijinkan tidak boleh lebih dari seper seribu
kali tinggi total kolom atau baja struktur.
Alat pengukur posisi dan tipe yang disetujui Direksi harus
disiapkan kelokasi pekerjaan untuk memungkinkan Direksi
dapat mengadakan pemeriksaan posisi struktur apabila
dianggap perlu.
6. Pengecetan
Kontraktor harus menyampaikan usulan program dan jadwal
pengecatan, baik dibengkel dan dilokasi pekerjaan kapada dan
untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Pekerjaan pengecatan hanya boleh dilaksanakan dalam cuaca
kering, dan harus dihentikan apabila turun hujan, kebut atau
lembab. Pekerjaan pengecatan tidak boleh dilakukan pada
temperatur dibawah 50C atau pada temperatur (udara atau
permukaan) diatas 50C dan kelembaban 80%. Apabila dianggap
RKS DED SPAM. SIPIL - 100

perlu oleh Direksi, Kontraktor harus menyediakan termometer


udara dan alat pengukur kelembaban.
Pengelasan permanen atau sementara tidak boleh dilakukan
pada bagian-bagian yang dapat merusak cat atau lapisan
pelindung lainnya, kecuali apabila bagian-bagian yang rusak itu
dapat diperbaiki.
Setiap lapisan cat harus bebas dari pori-pori, bekas kuas, lubanglubang dan pengerutan. Lapisan cat harus dibiarkan kering atau
mengeras sebelum lapisan berikutnya dikerjakan. Pengecatan
dilakukan secara cermat dengan ketebalan yang diperlukan
merata diseluruh permukaan, termasuk pada bagian sudut dan
sisi. Permukaan komponen yang telah dicat harus ditangani
secara hati-hati serta dijaga dan dilindungi apabila diperlukan,
untuk mempertahankan kondisi cat tetap dalam keadaan baik.
a. Di Bengkel
Setelah
semua
komponen
baja
selesai
dikerjakan,
permukaanya harus dibersihkan secara seksama dari sisiksisik, sirip-sirip, karat, minyak dan benda-benda asing lainnya
sebelum dicat. Pembersihan dapat dilakukan dengan sand
blasting atau cara lain yang disetujui Direksi.
Pengecatan dibengkel hanya berupa 2 (dua) lapis cat dasar
dan dilakukan sebelum diadakan uji pasang.
Ujung-ujung bagian komponen yang akan dilas tidak perlu
dicat.
Selanjutnya lihat butir 8.2.1 tentang pekerjaan pengecatan.
b. Di Lokasi Pekerjaan
Setelah diangkut dan tiba dilokasi pekerjaan, permukaan
semua komponen baja struktur harus dibersihkan dari segala
kotoran dan benda-benda asing lainnya. Minyak dan gemuk
harus dicuci dengan air bersih dan dikeringkan dengan kain.
Bagian-bagian cat dasar yang rusak harus dicat ulang dan
dibiarkan sampai kering dan mngeras. Keatas lapisan cat
dasar dilapisi cat epoksi (=epoxi primer) satu lapis. Kemudian
diakhiri dengan cat akhir sebanyak 2 lapis.
Setelah konstruksi baja terpasang dan berdiri pada posisinya,
Kontraktor harus menyiapkan dan membersihkan permukaan
semua komponen baja struktur dari segala macam kotoran
dan benda asing yang menempel.
Bagian-bagian cat yang rusak selama pemasangan harus
diperbaiki dengan cat dan cara yang sama. Apabila Direksi
RKS DED SPAM. SIPIL - 101

menganggap perlu, permukaan semua komponen baja


struktur harus diberi lapisan cat (tambahan) satu lapis lagi.
Selanjutnya lihat butir 8.2.1 tentang pekerjaan pengecatan.

6.2. Berbagai Pekerjaan Baja dan Besi


1. Umum
Pekerjaan ini mencakup semua aksesoris baja dan pekerjaan
baja/besi lainyya, baik yang bersifat struktural maupun
ornamental, baik yang biasa maupun galvanis.
Pekerjaan ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada :
-

Mur, baut, paku keling dan pelat penyambung.


Railing.
Kisi (=grating).
Tangga (=stair) dan jenjang (=ladder).
Border, balkon dan langkah (=platform).
Besi cor.

2. Bahan
Untuk mur dan baut harus digunakan baja derajat tinggi (BJ.52),
kecuali apabila dalam gambar ditunjukkan atau dalam spesifikasi
ditentukan harus menggunakan baja lunak (BJ.37).
Untuk pelat penyambung, railing, kisi, tangga, jenjang, bordee,
langkan, pintu dan jendela harus digunakan baja lunak.
Pipa untuk railing dan tiang harus dari baja karbon.
Besi cor harus dari jenis besi abu-abu.
Penyimpangan penggunaan bahan hanya diijinkan apabila tidak
dapat diperoleh dipasaran, tidak menyimpang dari fungsi dan
penggunaannya sesuai dengan spesifikasi dan mendapat
persetujuan Direksi.
Dalam hal penggunaan bahan hanya menyimpang dari
spesifikasi ini, Kontraktor harus menyampaikan kepada dan
untuk mendapatkan persetujuan Direksi, contoh-contoh bahan
yang diperlukan, hasil pengujian dan sertifikat pabrik. Apabila
hasil pengujian
dan
sertifikat
pabrik,
Direksi berhak
memerintahkan
Kontraktor
untuk
melakukan
pengujian
dilaboratorium yang ditunjuk dan disetujui Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 102

Biaya tambahan yang diperlukan akibat dari penggantian bahan,


termasuk pengujian yang diperlukan dibebankan kepada dan
atas beban biaya Kontraktor.
3. Pengerjaan
Semua pekerjaan baja dan besi harus dibuat dan dikerjakan
dalam bentuk dan dimensi seperti ditunjukkan dalam gambar,
dengan bentuk profil yang bersih, lurus dan rata, permukaan
yang halus dengan warna dan tekstur yang seragam dan bebas
dari cacat-cacat yang mengurangi kekuatan dan daya tahannya.
Sambungan-sambungan dan aksesorisnya harus cukup kuat dan
aman untuk memikul beban dengan regangan-regangan yang
masih dalam batas elastisitas.
Bahan yang digunakan untuk menyambung, dan aksesorisnya
pada konstruksi baja atau besi cor harus dari baja (BJ.37 atau
BJ.52), kecuali apabila ditunjukkan lain dalam gambar.
Penyambungan yang menggunakan drad (=thread) harus
sedemikian rupa sehingga dradnya bersembunyi dalam fitting.
Sambungan dengan las harus sedemikian rupa sehingga
pengelasanya kokoh dengan las yang menerus atau setempat.
Permukaan las harus dibuat rata dan halus.
Sambungan-sambungan yang nampak (=exposed) harus
dikerjakan sedemikian rupa sehingga fitting-fittingnya rapat dan
tidak ada bagian-bagian yang menonjol.
4. Penyelesaian
Permukaan semua pekerjaan baja dan besi harus dibersihkan
secara seksama, dengan peralatan bahan dan cara yang sesuai,
dari sisik-sisik, sirip-sirip, karat minyak dan benda-benda asing
lainnya, dan harus diberi cat dasar 2 lapis dan seterusnya sesuai
dengan yang diuraikan dalam butir 8.2.1 tentang pekerjaan
pengecatan.
Pengecatan harus dilakukan pada permukaan yang kering secara
seksama
sedemikian
rupa
sehingga
merata
diseluruh
permukaan dan menutupi semua celah-celah terbuka termasuk
celah-celah pada sambungan. Lapisan cat yang terkelupas pada
saat pemasangan harus diperbaiki dengan bahan dan cara yang
sama.
Permukaan baja yang digalvanis tidak boleh dicat, kotorankotoran dan benda-benda asing yang menempel harus
dibersihkan. Cacat-cacat dan kerusakan-kerusakan galvanis yang
timbul harus diperbaiki dengan cara yang disetujui Direksi.
RKS DED SPAM. SIPIL - 103

Permukaan baja stainless harus digosok dengan alat dan cara


yang sesuai, sedemikian rupa sehingga bebas dari bekas-bekas
pemotongan, pengelasan dan noda-noda permukaan yang lain.
5. Mur, baut, paku keling dan pelat penyambung.
Mur dan baut harus dibuat dari baja derajat tinggi (BJ.52) atau
baja lunak (BJ.37) sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar. Kepala baut dan mur harus berbentuk heksagonal.
Mur harus dipasang pada baut yang sesuai, dan dikencangkan.
Batang baut harus masuk seluruhnya kedalam mur dengan
penonjolan tidak lebih dari 4 uliran. Apabila penonjolan yang
timbul melebihi 4 uliran, kelebihannya harus dipotong dengan
gergaji, dan bekas potongannya harus dicat dengan cat
bitumastik atau jenis lain yang disetujui Direksi.
Setiap pemasangan mur dan baut harus dilengkapi dengan ring
pegas yang sesuai, dan dipasang antara mur dan struktur. Baut
angkur harus disertai mur heksagonal dan ring pegas.
Paku keling harus dibuat dari bahan yang sama dengan mur dan
baut dengan kepala berbentuk tembereng bola.
Untuk memperoleh pemasangan yang kencang ujung batang
paku keling dipukul dengan alat pemukul pneumatik. Semua
paku keling yang longgar, eksentris atau cacat lainnya yang
akan mengurangi kekuatannya, harus diganti atas beban biaya
Kontraktor.
6. Railing
Railing harus dibuat dari pipa baja, baik yang digalvanis maupun
yang tidak, atau baja stainless, seperti ditunjukkan dalam
gambar. Pipa baja yang digunakan harus dari bahan baja karbon.
Railing harus dipasang diatas tiang vertikal atau diangkurkan
ketembok, dengan bentuk, dimensi dan posisi seperti
ditunjukkan dalam gambar. Penyambungan antara komponenkomponen railing dilakukan dengan las sedemikian rupa
sehingga setelah selesai diperoleh permukaan las yang rata dan
halus.
Tiang vertikal atau angkur penguat dengan jarak selak seperti
ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi, harus
tertanam kuat kedalam struktur beton atau pekerjaan pasangan.
Komponen-komponen railing dicat sesuai denga persyaratan dan
ketentuan yang berlaku.

RKS DED SPAM. SIPIL - 104

7. Kisi (=grating)
Kisi harus terbuat dari baja lunak, yang digalvanis atau dicat,
dan dengan bentuk, dimensi dan posisi pemasangan seperti
ditunjukkan dalam gambar. Dalam dimensi kisi sudah termasuk
jarak toleransi (=clearance) untuk keperluan pemasangan dan
pembongkaran.
Kisi yang terpasang pada struktur beton, harus diberi landasan
rangka baja yang tertanam kedalam beton. Pada posisinya yang
final, semua komponen kisi harus terpasang kokoh dan kuat.
8. Tangga (=stair) dan jenjang (=ladder)
Tangga dan jenjang harus terbuat dari baja lunak. Bentuk,
dimensi dan posisi pemasangan harus sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar.
Jenjang ada 2 (dua) tipe :
- Jenjang miring (=ship ladder)
- Jenjang tegak (=vertikal ladder)
a. Tangga
Tangga harus diberi pengaman berupa railing. Tipe yang
digunakan harus tanpa penutup bawah, kecuali apabila
ditunjukkan lain dalam gambar.
b. Jenjang Miring (=ship ladder)
Jenjang miring dari komponen-komponen gelagar pemikul
(=stringer) dan anak jenjang (=stread, anstreade). Gelagar
pemikul akan membentuk sudut tidak kurang dari 60 dengan
lantai. Untuk pengamanan harus diberi railing.
c. Jenjang Tegak (=vertikal ladder)
Seperti pada jenjang miring, jenjang tegak juga terdiri dari
komponen-komponen gelagar pemikul dan anak jenjang.
Jenjang yang tingginya lebih dari 4.5 meter harus diberi
sangkar pengaman (=safety cage). Sangkar pengaman
dimulai pada ketinggian 2.0 meter diatas lantai keatas terus
sampai keujung balok pemikul.
Sangkar harus dibuat dari baja lunak yang terdiri dari kisi-kisi
vertikal dan horizontal. Kisi-kisi terbuat dari baja strip dengan
ukuran minimum 32 x 6 mm (vertikal) dan 50 x 6 mm
(horisontal). Pembuatan sangkar dengan pengelasan, kisi-kisi
horisontal disambung pada balok pemikul dan kisi-kisi
RKS DED SPAM. SIPIL - 105

vertikal. Jarak selang antara kisi-kisi horisontal tidak boleh


lebih dari 1.00 meter, dan antar kisi-kisi vertikal tidak boleh
lebih dari 0.30 meter.
Ruang sangkar tidak boleh kurang dari 0.80 meter jauhnya
dari jenjang.
Bagian atas gelagar pemikul harus dibengkokkan keluar
sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan orang yang akan
turun atau naik tangga, dan bagian atas gelagar pemikul
harus menonjol keatas sejauh 0.90 m dari lantai atas, kecuali
apabila ditunjukkan lain dalam gambar.
9. Bordes, Balkon dan Langkan
Bordes, balkon, langkan dan struktur-struktur harus dibuat dari
baja profil dan pelat dengan bentuk, dimensi dan posisi
pemasangan seperti ditunjukkan dalam gambar. Apabila bordes,
balkon, langkan atau struktur-struktur sejenisnya diperlukan dan
tidak dapat ditunjukkan dalam gambar, Kontraktor harus
membuat disain dan gambar-gambar kerja yang diperlukan.
Struktur harus didisain dengan beban hidup tidak kurang dari
500 kg/m. Tiang-tiang pemikul harus mempunyai pelat landasan
yang diangkurkan pada struktur beton atau pekerjaan pasangan
atau struktur baja lain. Dalam hal penyambungan dengan
struktur baja lain, pelat landasan akan berfungsi sebagai pelat
buhul atau paku keling atau pengelasan, sesuai dengan
ketentuan Direksi. Tebal pelat landasan, pelat buhul atau pelat
penyambung tidak boleh kurang dari 0.9mm.
Dalam hal tiang pemikul berdiri diatas struktur beton atau
pekerjaan pasangan, pelat landasan harus menapak pada
umpak beton dengan ketinggian tidak kurang dari 10 cm.
Baut angkur yang diperlukan tidak boleh kurang dari 2 (dua)
buah dengan ukuran minimum 16 mm.
Untuk lantai harus digunakan pelat perusuk (=checkered plate)
dengan ketebalan tidak kurang dari 0.5 mm.
Pemasangan komponen-komponen pelat pada batang-batang
atau tiang-tiang baja harus rata dan tidak bergelombang.
Pemasangannya harus dilakukan dengan baut, paku keling atau
pengelasan, sesuai dengan ketentuan atau persetujuan direksi.
Jarak gelagar pemikul pelat (lantai) harus sedemikian rupa
sehingga pelengkungan pelat tidak melebihi L/180 pada
pembebanan maksimal (L = bentangan pelat dalam cm). Pelat
yang dapat diangkat harus diberi batang pengangkat (=handle)
dan apabila diangkat perlu harus dipasangi engsel.
RKS DED SPAM. SIPIL - 106

10.

Pintu dan Jendela

Pintu dan jendela harus dibuat dari baja profil, pelat, strip dan
batangan dengan bentuk, dimensi dan posisi pemasangan
seperti ditunjukkan dalam gambar.
Hubungan antara komponen-komponen satu dengan yang lain
dilakukan dengan pemasangan baut, paku keling atau
pengelasan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar atau
ketentuan Direksi.
a. Pintu
Pintu baja dapat dibedakan dalam :
-

Pintu
Pintu
Pintu
Pintu

bukaan
sorong (= sliding door)
lipat (= Folding door)
harmonika

Rangka (=kosen) pintu harus dipasang dengan angkur pada


struktur beton atau pekerjaan pasangan. Jumlah angkur yang
diperlukan tidak boleh kurang dari 3 (tiga) buah pada tiap
tiang, 3 (buah) pada tiap ambang dengan jarak selang
(=spacing) tidak boleh lebih dari 1.25 meter.
Daun pintu terbuat dari pelat baja dengan ketebalan tidak
kurang dari 2 mm yang dipasang pada rangka baja siku atau
pipa baja, seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau
ditentukan oleh Direksi.
Pada pintu bukaan harus digunakan engsel khusus dengan
lengan pemikul dipasang pada daun pintu dengan minimum3
(tiga) buah baut. Sumbu engsel harus berdiameter tidak
boleh kurang dari 16 mm. Tiap daun pintu dipasang pada
tidak kurang dari 3 (tiga) buah engsel.
Pada pintu sorong harus digunakan roda peluncur dengan rel
yang dipasang pada ambang atas. Daun pintu dengan lebar
sampai dengan 1.25 m memerlukan 2 (dua) buah roda
peluncur, dan setiap penambahan lebar dengan 1.00m atau
pembulatannya diperlukan tambahan sebuah roda peluncur.
Tipe roda peluncur dan relnya harus tipe yang sesuai dan
disetujui Direksi.
Setiap pintu harus diberi kunci tanam yang sesuai dengan 2
putaran (=dubbel slaag) dan dipasang pada daun pintu
terujung, dan/atau sebuah kunci gembok. Pada pintu bukaan
dengan 2 daun pintu harus dipasang palang pengaman.
RKS DED SPAM. SIPIL - 107

Pintu baja harus dicat dengan bahan dan cara yang sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan pada
butir 8.2.1 tentang pekerjaan pengecatan.
b. Jendela
Jendela baja dapat dibedakan dalam :
- Jendela bukaan
- Jendela mati
Jendela bukaan mempunyai konstruksi sama dengan pintu
bukaan dengan dimensi yang lebih. Bukaanya dapat
kesamping (seperi pintu) dengan engsel pada tiang, atau
keatas dengan engsel pada ambang atas atau baawah. Tiap
daun pintu harus diberi grendel tanam dan atau kunci
gembok.
Jendela mati berfungsi untuk pencahayaan dan/atau ventilasi.
Penutupnya digunakan jalusi atau kisi-kisi.
Rangka jendela dipasang pada struktur beton atau pekerjaan
pasangan dengan 2 (dua) buah angkur pada tiap tiang.
Jendela baja harus dicat dengan bahan dan cara yang sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan pada
butir 8.2.1 tentang pekerjaan pengecatan.
11.

Besi cor

Besi cor digunakan untuk tutup manhole pada reservoir atau


pekerjaan lain dengan bentuk, dimensi dan posisi pemasangan
seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan atau disetujui
oleh Direksi.
Tutup manhole terdiri dari rangka dan penutup. Penutup harus
diberi 2 (dua) buah pegangan yang letaknya terpisah pada sudut
180.
Rangka dan penutup harus dipasang sedemikian rupa sehingga
bidang permukaannya rata dan terpasang kokoh dan stabil.
Penutup yang dapat dikunci harus diberi alat pengunci yang
hanya dapat dibuka/ditutup dengan alat khusus (=special
wrench).
Penutup yang rapat air harus dapat dikunci dan dipasang
penyekat karet (=rubber gasket) antara tutup dan rangka.

RKS DED SPAM. SIPIL - 108

Penutup berlubang udara harus dapat dikunci dan tutupnya


diberi lubang ventilasi.
Penutup harus didesain untuk memikul beban sebesar 20 ton.

6.3. Pelaksanaan Pengerjaan


1. Pengerjaan
Bahan baja harus lurus dan/atau diluruskan secara cermat
dengan alat dan cara sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan kerusakan atau cacat yang mengurangi kekuatan
bahan. Pelurusan bahan yang bengkok dan melekuk dengan
sudut tajam akan ditolak sesuai dengan ketentuan Direksi.
Bahan atau komponen yang sudah siap dirangkai harus bebas
dari tekukan dan bengkokan, terpotong rapi dengan sudut-sudut
yang benar. Pemotongan ulang harus dilakukan dengan
penyayatan (=fillet), kecuali apabila Direksi berpendapat lain.
Pembengkokan dilakukan dengan rol atau alat pembengkok alin
sesuai dengan persetujuan Direksi.
Apabila diperlukan pemanasan, Kontraktor harus melakukannya
sedemikian rupa sehingga dapat dicegah adanya pemanasan
yang berlebihan dan dapat didinginkan dengan cara sedemikian
rupa sehingga tidak merusak struktur logam. Bahan baja hasil
pengelasan diperlukan pada tempat dan posisi seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau disetujui Direksi.
Baut, mur dan sekerup harus dikencangkan.
2. Pengelasan
Pengelasan harus dilakukan dengan las listrik dan hanya
diperlukan seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau diijinkan
oleh Direksi. Penggunaan bukan las listrik hanya diijinkan atas
persetujuan Direksi.
Sebelum dilakukan pengelasan, bahan baja/logam harus
dibersihkan dengan sikat kawat hingga bersih dari karat dan
sisik, dan diluruskan secara cermat dengan cara yang disetujui
sedemikian rupa sehingga tidak merusak bahan.
Pengelasan harus menerus sepanjang seluruh garis kontak,
kecuali apabila diperlukan pengelasan setempat atau terputusputus sesuai dengan ketentuan Direksi.
Permukaan las yang kelihatan (=exposed) harus dibuat rata dan
halus.
RKS DED SPAM. SIPIL - 109

Pengelasan hanya boleh dilakukan oleh tenaga-tenaga yang


cakap, trampil, berpengalaman dan mempunyai sertifikat dari
Program Kursus Pertamina-Bechel atai Institusi lain yang
disetujui Direksi.

6.4. Pekerjaan Aluminium


6.4.1.

Umum

Pekerjaan aluminium meliputi, tetapi tidak terbatas pada :


- Pekerjaan rangka.
- Daun pintu, jendela dan jalusi.
Semua bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus dikirim,
disimpan dan ditangani sedemikian rupa untuk mencegah
timbulnya setiap kerusakan. Bahan-bahan yang rusak seperti
dinyatakan oleh Direksi, dalam waktu selambat-lambatnya 3 x 24
jam harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan, dan Kontraktor
harus menggantinya dengan yang baru. Kerugian yang timbul
akibat kerusakan dan penggantian bahan dibebankan kepada dan
atas beban biaya Kontraktor.
6.4.2.

Bahan

Pekerjaan aluminium terbuat dari anolok aluminium, yaitu


aluminium yang dibuat melalui proses anodisasi warna dan
berbentuk ekstrusi. Dari proses ini diperoleh permukaan yang
halus, bercahaya, tahan karat, tahan goresan, warna yang terang
dan mudah pudar.
Bahan alumunium harus buatan pabrik yang disetujui Direksi.
Kontraktor harus menyampaikan kedapa Direksi data-data yang
diperlukan, terdiri dari spesifikasi bahan, toleransi standar, cara
pengerjaan dan penyelesaian, dan sebagainya.
6.4.3.

Pengerjaan

Pengerjaan pekerjaan alumunium harus dilakukan dibengkel khusus


atau dilokasi pekerjaan oleh tenaga-tenaga yang cakap, terampil
dan berpengalaman dalam pekerjaan yang sama.
Pemotongan bahan dilakukan dengan gergaji atau alat pemotong
lain yang sesuai dengan cara sedemikian rupa sehingga diperoleh
bidang pemotong yang rapi dan sesuai, sudut-sudut yang benar
dan ukuran yang tepat.
Sambungan antara komponen-komponen
menggunakan bantalan neoprene.

dilakukan

dengan

RKS DED SPAM. SIPIL - 110

Rangka yang tertanam dalam struktur beton atau pekerjaan


pasangan harus diberi angkur baja galvanis, dan antara rangka dan
struktur beton atau pekerjaan pasangan harus diberi dempul.
6.4.4.

Penyelesaian

Semua permukaan aluminium yang kelihatan (exposed) harus rata


dan halus, bebas dari cacat dan noda-noda.
Setelah pekerjaan selesai dilakukan, sebelum dipasang, pekerjaan
aluminium harus disimpan dengan baik dari kemungkinan
terjadinya kerusakan.
6.4.5.

Pemasangan

Pemasangan rangka pada struktur beton, pekerjaan pasangan atau


struktur lain harus pada garis/bidang dan sudut yang tepat dan
benar dengan peralatan dan cara yang sesuai dengaan ketentuan
dan rekomendasi pabrik.
Daun pintu/jendela bukaan dipasang pada rangka (=kosen) dengan
menggunakan 2 (dua) buah engsel dan sebuah grendel sorong
yang sesuai setiap helai daun. Engsel dan grendel terbuat dari baja
stainless. Setiap pintu/jendela dipasang kunci tanam atau kunci
silinder dan sebuah closer pintu sesuai dengan ketentuan Direksi.
Pintu sorong dipasang pada titik kurang dari 2 (dua) buah roda
peluncur. Roda peluncur harus diberi tipe yang menggunakan
bantalan peluru atau silinder. Pada pintu sorong harus dipasang
sebuah kunci tanam atau kunci silinder dan sebuah grendel sorong
dari baja stainless.
Daun jendela atas dipasang pada ambang atas dengan 2 (dua)
buah engsel gaantung dari baja stainless. Tiap daun jendela harus
diberi grendel kait.
Jalusi dipasang pada rangka/bingkai dengan skrup dan strip sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
6.4.6.

Komopnen-Komponen Pekerjaan Aluminium

Ekstrusi aluminium merupakan bentuk profil yang diperlukan oleh


adanya flens/lidah sedemikian rupa sehingga dengan penggunaan
bahan yang ekonomis mampu memikul momen lentur yang relatif
besar dan strukturnya kaku dan kokoh.
1. Pekerjaan Rangka
Pekerjaan rangka meliputi, tetapi tidak terbatas pada :

RKS DED SPAM. SIPIL - 111

- Rangka (kosen) pintu


- Rangka dinding partisi
2. Daun Pintu, Jendela dan Jalusi
Komponen daun pintu, jendela terdiri dari :
- Bingkai yang terbuat dari ekstrusi aluminium.
- Panil-panil dari kaca.
- Jalusi terbuat dari kaca atau aluminium.

6.5. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilakukan dalam satuan-satuan seperti dirinci dibawah,
kecuali apabila disebutkan lain dalam RAB, dan tidak terbatas
pada :
-

Pekerjaan baja dan besi


kg atau ton
Pekerjaan rangka aluminium untuk kosen
dinding partisi dan lain sebagainya
m
Pekerjaan daun pintu dan jendela aluminium
m
Pekerjaan jalusi (ukuran dalam bingkai)
m

Dalam pekerjaan baja dan besi sudah tercakup semua pekerjaan


penunjang yang terdiri dari baut, mur, pelat buhul, struktur
penguat dan lain sebagainya.
Dalam pekerjaan pintu sorong sudah termasuk dempul, bantalan
neoprene, panil kaca, roda peluncur, tetapi kunci tanam/silinder,
grendel sorong dan lain sebagainya, dihitung terpisah.
Dalam pengukuran pekerjaan-pekerjaan tersebut telah tercakup
penyediaan, pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahan,
perlengkapan,
peralatan
dan
pelaksanaannya
termasuk
pemeriksaan, pengujian dan pekerjaan penunjang yang diperlukan
serta pengeluaran-pengeluaran terkait lainya seperti diuraikan
dalam RAB.
Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai Kontrak/adendum
Kontrak terakhir, bersama-sama dengan komponen-komponen
pekerjaan yang lain akan merupakan bobot prestasi yang dicapai
Kontraktor pada saat tertentu, dan akan dijadikan pedoman
Kontraktor untuk mengajukan penagihan pembayaran angsuran
kepada Pemilik.
Pengukuran volume pekerjaan yang akan digunakan untuk
pengajuan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan
bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor.
RKS DED SPAM. SIPIL - 112

Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi


Kontraktor pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada
pembayaran angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari
angka seperti disebutkan dalam syarat-syarat Kontrak.
Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan dengan
volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan, termasuk
pembayaran untuk pekerjaan logam.

RKS DED SPAM. SIPIL - 113

7.

PEKERJAAN KAYU

7.1. Lingkup
Pekerjaan kayu mencakup penyediaan tenaga kerja, perlengkapan,
peralatan, bahan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang
diperlukan untuk pengadaan, pembuatan dan pemasangan serta
pelaksanaan pekerjaan penunjangnya seperti ditunjukkan dalam
gambar atau diuraikan dalam spesifikasi.
Pekerjaan kayu mencakup, tetapi tidak terbatas pada :
Pekerjaan Permanen
-

Kosen (=rangka) pintu/jendela.


Daun pintu/jendela.
Kuda-kuda, gording dan rangka atap.
Rangka Plafon.
Tiang.
Dinding partisi.
Furniture dan Counter.
Dll.

Pekerjaan Sementara
-

Pekerjaan cetakan beton.


Perancah
Turap.
Dll.

Apabila dianggap perlu oleh Direksi, untuk struktur tertentu, baik


permanen maupun sementara, Kontraktor harus menyampaikan
usulan program dan penjadualannya termasuk gambar-gambar
kerja yang diperlukan kepada dan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi.

7.2. Bahan
7.2.1.

Umum

Semua bahan kayu yang digunakan sebagai pekerjaan permanen


harus dari jenis dan kualitas yang terbaik, dalam kering udara dan
harus disimpan, dijaga dan dilindungi, secara baik terhadap
kemungkinan terjadinya kerusakan atau cacat lain tidak boleh
digunakan dalam pekerjaan.

RKS DED SPAM. SIPIL - 114

Bahan kayu yang digunakan dalam bentuk balok atau papan, harus
berwarna
tidak
pucat
(karena
tua),
berkualitas
tinggi,
permukaannya rata dan rapi dan sesuai untuk pekerjaan tanpa
banyak serutan.
Kelembabannya (=kadar air) tidak boleh lebih dari 75%.
Bahan kayu yang dikirim ke lokasi pekerjaan harus mendapat
persetujuan Direksi. Bahan kayu yang ditolak oleh Direksi karena
cacat dan/atau tidak memenuhi persyaratan.
Kerugian yang timbul akibat dari penolakan atau kayu yang cacat
dan/atau tidak memenuhi persyaratan dan penggantiannya dengan
yang baru dibebankan kepada dan atas beban biaya Kontraktor.
7.2.2.

Kayu Keras

Kayu keras harus berat dan berserat rapat/halus.


Kayu yang termasuk jenis ini :
- Jati.
- Kamper kalimantan.
- Ulin.
- Dll.
7.2.3.

Kayu Medium

Kayu yang termasuk jenis ini :


- Kamper medan.
- Borneo.
- Kruing.
- Dll.
7.2.4.

Kayu Lunak

Hanya digunakan untuk pekerjaan sementara. Kayunya ringan,


seratnya kasar dan mudah dikerjakan.
Kayu yang termasuk jenis ini :
- Meranti.
- Terentang.
- Suren.
- Dll.

7.3. Pekerjaan dan Pemasangan


Kayu yang dipergunakan harus yang panjangnya cukup dan utuh
untuk suatu bagian pekerjaan kayu. Dimensi kayu yang telah
diketam dan dihaluskan tidak boleh berbeda dari yang ditunjukkan
dalam gambar, lebih dari 10%. Ketebalan dan lebar kayu harus
sama dan seragam untuk seluruh panjangnya. Dimensi kayu yang
dikirim tidak boleh lebih dari 2 % dari dimensi yang ditunjukkan
RKS DED SPAM. SIPIL - 115

dalam gambar. Tidak ada tambahan pembayaran apabila


digunakan kayu dengan dimensi lebih besar dari yang ditunjukkan
dalam gambar. Kayu yang dikirim ke lokasi pekerjaan tidak boleh
kurang dari 2.50 meter.
Pengerjaan kayu harus dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah
teknis yang benar dan dilengkapi dengan angkur, baut, baja pelat
pengikat dan lain-lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar,
Sambungan lurus hanya diperbolehkan apabila diperlukan dan
dengan posisi yang disetujui Direksi.
7.3.1.

Contoh

Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan contohcontoh kayu yang akan dipergunakan, untuk dimintakan
persetujuan Direksi. Kayu yang dipergunakan dalam pekerjaan
harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah disetujui. Kayu yang
tidak sesuai akan ditolak dan harus diganti. Kerugian yang timbul
akibat penolakan dan penggantian kayu dibebankan kepada dan
atas beban biaya Kontraktor.
7.3.2.

Persiapan

Sebelum pekerjaan dimulai, semua bahan perlengkapan dan


peralatan harus disediakan ditempat dalam keadaan siap pakai.
Keterlambatan akibat dari ketidak siapan Kontraktor, tidak dapat
dijadikan alasan bagi Kontraktor untuk mengajukan klaim kepada
Pemilik, baik berupa perpanjangan waktu pelaksanaan maupun
pembayaran tambahan.
7.3.3.

Sambungan

Balok atau batang kayu sebagai komponen rangka struktur tidak


boleh disambung diantara titik pikulnya, kecuali apabila sambungan
tersebut dihitung sebagai sambungan momen, seperti ditunjukkan
dalam gambar.
Sambungan harus diikat dengan baut, paku, pasok atau alat
penyambung lain seperti ditunjukkan dalam gambar.
Sambungan antara 2 batang kayu atau lebih harus dikerjakan
secara benar sesuai dengan keperluan, sedemikian rupa agar
batang-batang atau balok-balok kayu yang disambung saling
mengikat dengan kuat.
Pekerjaan sambungan harus dilakukan dengan menggunakan alatalat yang sesuai. Bidang-bidang pada permukaan sambungan harus
rata, licin dan bersih. Pekerjaan sambungan harus dilakukan sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar atau petunjuk Direksi
apabila tidak tercantum dalam gambar.
RKS DED SPAM. SIPIL - 116

7.3.4.

Penyiapan dan Pemasangan

Kayu-kayu yang akan dipasang pada struktur beton atau pekerjaan


pasangan harus dari jenis kayu keras yang dilapisi dengan 2 (dua)
lapisan creosote atau minyak lain yang disetujui Direksi sebelum
dipasang pada tempatnya.
Toleransi penyambungan harus sesuai dengan kemungkinan
timbulnya renggangan antara sambungan-sambungan kayu
tersebut dan Kontraktor bertanggung jawab untuk penyetel kembali
semua komponen pekerjaan kayu apabila diperlukan.
Pekerjaan kayu harus dalam bentuk unit-unit yang dapat disetel
dan dapat digabungkan menjadi unit-unit yang lebih besar segera
setelah disetujui, dan diklaim dengan kuat sebelum dipasang di
tempatnya.
Semua sambungan harus dicat dengan meni yang disetujui.
7.3.5.

Bahan Penggantung dan Pengunci

Bahan penggantung dan pengunci yang terdiri dari baut, paku,


sekerup, pelat, begel, angkur, perlengkapan pintu/jendela dan lainlain harus dari kualitas yang baik dan disediakan oleh Kontraktor.
Bahan-bahan ini sudah tercakup dalam pekerjaan kayu yang
bersangkutan, kecuali apabila disebutkan lain dalam RAB.
7.3.6.

Daun Pintu dan Jendela

Kecuali apabila ditentukan lain daun pintu dan jendela dibedakan


dalam :
-

daun
daun
daun
daun

pintu kaca
pintu panel
pintu teakwood
jendela kaca

Daun pintu kaca tersebut dari bingkai kayu kamper berukuran 3/12
dan kaca bening setebal 5 mm.
Daun pintu panel terbuat dari bingkai kayu kamper berukuran 3/12
dan panel kayu kamper setebal 1 cm.
Daun pintu teakwood terbuat dari bingkai kayu kamper berukuran
3/10 dan penutup luar dari teakwood setebal 4 mm dan penutup
dalam dari formika.
Daun jendela kaca terbuat dari bingkai kayu kamper berukuran
3/10 dan kaca setebal 5 mm.

RKS DED SPAM. SIPIL - 117

Daun pintu dan jendela harus dikerjakan sesuai dengan yang


ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Semua daun pintu dan jendela harus dilengkapi dengan
perlengkapan yang diperlukan dan disetujui Direksi, terdiri dari
kunci-kunci engsel, grendel sorong, kait angin, pegangan pintu,
baut dan lain-lain.
7.3.7.

osen (=Rangka) Pintu dan Jendela

Kusen pintu dan jendela harus dipasang bersamaan waktu dengan


pelaksanaan pekerjaan pasangan atau struktur beton. Tiang kusen
harus diberi angkur 16 mm sebanyak 3 buah (pintu) atau 2 buah
(jendela) pada setiap sisi. Pada bagian bawah tiang kusen pintu
harus dipasang angkur (yang akan ditanam dalam umpak beton).
Kusen dibuat dari kayu kamper.
Sambungan komponen-komponen kusen harus diperkuat dengan
pasak bambu atau kayu keras sebanyak tidak kurang dari 2 buah
pada setiap sambungan.
Untuk memperoleh ukuran-ukuran yang tepat dan tidak berubah
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar, bagian bawah kaki
kosen pintu dipasang kayu penopang (=schoor) sementara dan
diagonal, sebelum kusen terpasang pada tempatnya.
7.3.8.

Plafon

Rangka dan lis plafon dibuat dari kayu kamper. Rangka plafon
terdiri dari balok pemikul utama berukuran 6/12 balok pemikul
berukuran 5/7 dan balok ikutan 3/4. Balok pemikul utama
digunakan untuk bentang tidak kurang dari 3,0 meter, dan berjarak
selang tidak lebih dari 3,0 meter.
Balok pemikul digunakan untuk bentang tidak lebih dari 3,00 meter
dan jarak selang tidak lebih dari 1,0 meter. Balok ikutan digunakan
untuk bentang tidak lebih dari 1,00 meter berjarak selang tidak
lebih dari 1,00 meter.
Jarak selang rangka disesuaikan dengan ukuran plafon yang akan
digunakan. Nat antara plafon dibuat tetap sebagai alur terbuka
atau ditutup lis, sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar,
atau ditentukan/disetujui oleh Direksi.
Lis tepi dibuat dari kayu profil. Kayu untuk rangka dan lis plafon
harus dari kayu kamfer, dengan dimensi seperti ditunjukkan dalam
gambar atau ditentukan/disetujui Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 118

7.3.9.

Lisplank (=Fascia Board)

Lisplank dibuat dari kayu kamper dan berukuran tebal 3-3,5 cm dan
lebar kurang dari 20 cm, sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar.
Sambungan antar papan lisplank dengan sambungan ekor burung.
7.3.10.

Dinding Partisi

Rangka dinding partisi dapat dibuat dari extrusi aluminium atau


kayu.
Dinding partisi dipasang pada tempat-tempat seperti ditunjukkan
dalam gambar atau ditempat-tempat lain apabila ada perubahan
tata ruang sesuai perintah Direksi/Pemilik.
Dalam hal digunakan ekstrusi aluminium, pengerjaan dan
pemasangannya dapat dilihat pada sub bab 6.3 tentang pekerjaan
aluminium.
Dalam hal digunakan kayu, rangka dinding partisi dibuat dari kayu
kamper. Namun kayu untuk rangka adalah 6/12. Jarak selang tiang
rangka tidak boleh lebih dari 70 cm dan jarak selang ambangnya
(=rangka horizontal) tidak boleh lebih dari 50 cm.
Penutup dinding digunakan kayu lapis atau kaca.
Dalam hal digunakan kayu lapis, tebalnya tidak boleh kurang dari 5
mm dan dipasang pada kedua belah sisinya. Sambungan antar
kayu lapis dibuat sebagai alur terbuka selebar tidak lebih dari 5
mm.
Dalam hal digunakan kaca lapis, tebalnya tidak boleh kurang dari 5
mm dan dari jenis kaca buram, ray-ban atau bening sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar. Pemasangan kaca selanjutnya
dapat dilihat pada butir 8.2.2 tentang pekerjaan kaca.
Penutup dinding digunakan kaca bening tebal tidak kurang dari 5
mm.
7.3.11.

Furniture dan Counter

Furniture dan counter harus menggunakan kayu jati atau kamper


atau jenis kayu keras lain seperti ditunjukkan dalam gambar
dan/atau disetujui Direksi.
Penutup bidang-bidang yang luas harus digunakan kayu lapis jati
(teak wood) dengan ketebalan tidak kurang dari 5 mm.

RKS DED SPAM. SIPIL - 119

7.3.12.

Pekerjaan sementara

Pekerjaan sementara dibuat dari kayu medium atau lunak sesuai


dengan keperluan dan disetujui oleh Direksi.
Pekerjaan kayu berfungsi sebagai struktur yang memikul beban
harus dikerjakan berdasarkan perhitungan dan analisa struktural.
Kontraktor harus mengajukan usulan program dan penjadwalan,
termasuk perhitungan dan analisa struktural serta gambar-gambar
kerja yang diperlukan.
Sebelum pekerjaan pokoknya selesai, pekerjaan sementara harus
dipelihara, dijaga dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya
kerusakan yang dapat menyebabkan rusaknya pekerjaan pokok.
Apabila tidak ditentukan lain, pekerjaan sementara sudah termasuk
dalam pekerjaan pokok yang bersangkutan.

7.4. Penyelesaian
Bidang permukaan yang kelihatan (=exposed) pada pekerjaan
permanen harus rata atau melengkung sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar, halus/licin dan bersih.
Bagian-bagian yang menonjol pada sambungan harus diratakan
dan dihaluskan. Lubang tempat sekerup, celah-celah sambungan
dan lain-lain harus ditutup dengan dempul dan diratakan.
Permukaan kelihatan diberi lapisan cat atau pelitur atau lapisan lain
sesuai dengan yang diuraikan pada butir 8.2.1 tentang pekerjaan
pengecatan.

7.5. Komponen-Komponen lain pada Pekerjaan Kayu


7.5.1.

Kayu Lapis

Kayu lapis yang digunakan harus dengan ketebalan seperti


ditunjukkan dalam gambar. Lapis permukaan harus dari kayu jati
atau kayu lain sesuai dengan penyelesaiaan permukaan.
Untuk penggunaan yang tidak terlindung harus menggunakan kayu
lapis yang dilekatkan dengan metode pemanasan dan diikat
dengan lem urea (putih).
Untuk penggunaan yang tidak terlindung harus menggunakan kayu
lapis tahan air yang dilekatkan dengan menggunakan lem fenol
(merah) :
Kayu lapis dibentuk dengan cara ditekan yang berkekuatan 10
kg/cm.

RKS DED SPAM. SIPIL - 120

Kualitas permukaan kayu lapis dibedakan dalam 3 (tiga) kategori :


- Kualitas Khusus
- Kualitas Pertama
- Kualitas Medium.
Kualitas khusus adalah yang terbaik.
Ukuran kayu lapis dalam perdagangan adalah sebagai berikut :
- Lebar x Panjang :
915 mm x 2135 mm atau
1220 mm x 2440 mm

RKS DED SPAM. SIPIL - 121

- Ketebalan dan Lapisan


Ketebalan
4 - 6 mm
12 - 15 mm
18 - 25 mm

Lapisan
3 lapis
5 lapis
7 lapis

- Kelembaban (= kadar air) tidak boleh lebih dari 14%.


7.5.2.

Lis Kaca

Lis kayu untuk pemasangan kaca pada pintu atau jendela harus
dari jenis yang sama dengan pintu dan jendela.
Pemasangan kaca diberi klos dari dempul dengan jarak selang tidak
lebih dari 40 cm dan dari ujung tidak lebih dari 20 cm.
7.5.3.

Formika

Apabila harus digunakan formika untuk penutupan bidang


permukaan pada pekerjaan furniture, daun pintu dan lain-lain
seperti ditunjukkan dalam gambar, formika yang digunakan harus
mempunyai ketebalan tidak kurang dari 1,2 mm.
Permukaannya harus dof (=tidak mengkilap) dan berwarna sesuai
dengan ketentuan Direksi.
Penempelan formika harus menggunakan lem yang sesuai dengan
dan disetujui Direksi, dan dikerjakan sesuai dengan ketentuan dan
rekomendasi pabrik.
7.5.4.

Kuda-kuda dan Rangka Atap

Kayu untuk kuda-kuda dan rangka atap harus dari kamfer atau kayu
keras lain sesuai dengan persetujuan Direksi dan harus diberi
lapisan minyak residu atau cara pengawetan lain yang ditentukan
oleh Direksi.
7.5.5.

Pengawetan Kayu

Kayu medium dan kayu lunak yang akan digunakan sebagai


komponen bangunan/struktur permanen harus diawetkan dengan
metode pengisian bertekanan/hampa dengan rata-rata 8 kg/m
garam kering atau sejenisnya.
Kayu keras hanya diawetkan apabila digunakan pada kondisi cuaca
terbuka atau apabila ditentukan demikian dalam spesifikasi.
Semua kayu yang akan digunakan pada kondisi cuaca terbuka atau
seperti untuk jembatan, papan ausan, rambu-rambu dan

RKS DED SPAM. SIPIL - 122

perlengkapan lain yang tidak dicat harus diawetkan dengan cara


dicelupkan ke dalam larutan pentachlorophenol. Larutan terdiri dari
campuran 1 (satu) bagian pentachlorophenol ditambahkan pada
minyak disel sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan kuat hingga
terjadi larutan homogen. Kayu yang akan diawetkan harus
dicelupkan dalam campuran tersebut selama 3 (tiga) menit untuk
setiap ketebalan 2,5 cm.
Apabila pencelupan akan dikeluarkan per kelompok, antara batangbatang yang berdampingan harus disekat dengan kayu reng yang
tipis. Setelah selesai dengan pencelupan, kayu harus dibiarkan
sampai kering dan kelebihan larutan pengawet akan hilang dengan
sendirinya.
Permukaan bekas pemotongan, lubang, celah-celah harus diisi
dengan larutan pengawet dengan menggunakan kuas atau sikat.
Pemotongan, pengupasan, pemboran, penyerutan harus dilakukan
sebelum diawetkan, sejauh hal itu akan mempermudah
pelaksanaan.

7.6. Pengkuran dan Pembayaran


Pengukuran dilakukan dalam satuan-satuan seperti dirinci dibawah,
kecuali apabila disebutkan lain dalam RAB, dan tidak terbatas
pada :
-

Kosen (=rangka) pintu/jendela, kuda-kuda,


gording, balok bubungan, tiang dan sejenisnya
m
Daun pintu/jendela, rangka atap, rangka plafon
dan penutupnya, rangka dinding partisi dan penutupnya
Lisplank, railing, lis plafon dan sejenisnya
m
Kayu cetakan, perancah, turap dan sejenisnya
m
Dan lain-lain seperti yang diuraikan dalam RAB

Dalam pekerjaan kayu sudah termasuk pekerjaan atau komponenkomponen penunjang yang diperlukan seperti baut, mur, angkur,
begel, pelat penyambung dan pengeluaran terkait lainnya.
Apabila tidak disebutkan terpisah dalam RAB, semua pekerjaan
sementara atau penunjang harus sudah termasuk dalam pekerjaan
pokok yang bersangkutan.
Dalam pengukuran pekerjaan tersebut telah tercakup penyediaan,
pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahan perlengkapan,
peralatan dan pelaksanaannya termasuk pemeriksaan, pengujian
dan pekerjaan penunjang yang diperlukan serta pengeluaranpengeluaran yang terkait lainnya seperti diuraikan dalam RAB.
Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai Kontrak/adendum
kontrak terakhir, bersama-sama dengan komponen-komponen
RKS DED SPAM. SIPIL - 123

pekerjaan yang lain akan merupakan bobot prestasi yang dicapai


Kontraktor untuk pengajukan penagihan pembayaran angsuran
kepada Pemilik.
Pengukuran volume pekerjaan yang akan digunakan untuk
pengajuan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan
bersama-sama antara Direksi dann Kontraktor.
Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi
Kontraktor pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada
pembayaran angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari
angka seperti disebutkan dalam syarat-syarat kontrak.
Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan dengan
volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan, termasuk
pembayaran untuk pekerjaan kayu.

RKS DED SPAM. SIPIL - 124

8.

PEKERJAAN PENYELESAIAN, PERLENGKAPAN


DAN PERLINDUNGAN BANGUNAN/STRUKTUR.

8.1. Lingkup
Pekerjaan ini mencakup penyediaan tenaga kerja, perlengkapan,
peralatan, bahan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang
diperlukan untuk pengadaan, pembuatan dan pemasangan serta
pelaksanaan pekerjaan penunjangnya seperti ditunjukkan dalam
gambar atau diuraikan dalam spesifikasi.
Pekerjaan ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada :
a. Pekerjaan penyelesaian :
- Pekerjaan pengecatan
- Pekerjaan keramik dan porselin
- Pekerjaan tegel
- Lantai Vinyl
b. Perlengkapan bangunan/struktur:
- Pengunci dan Penggantung
- Fasilitas sanitasi
c. Perlindungan bangunan/struktur
- Pengatapan
- Dempul
- Tahan lembab
- Kedap air
Apabila dianggap perlu oleh Direksi, untuk pekerjaan-pekerjaan
tertentu Kontraktor harus menyampaikan usulan program dan
penjadwalannya termasuk gambar-gambar kerja yang diperlukan
kepada dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.

8.2. Pekerjaan Penyelesaian Permukaan


8.2.1.

Pekerjaan Pengecatan

1. Umum
Pekerjaan pengecatan harus dilakukan dengan benar sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan seperti ditetapkan dalam
petunjuk dan rekomendasi pabrik dan diuraikan dalam
spesifikasi.
Bidang-bidang permukaan yang harus dicat meliputi logam yang
kelihatan (=exposed) dan yang terendam air, pekerjaan
RKS DED SPAM. SIPIL - 125

pasangan dan beton yang kelihatan, kayu, peralatan, pipa,


rangka dan semua bidang permukaan lain yang memerlukan
pengecatan.
Ketidak-lengkapan penyebutan komponen-komponen yang harus
dicat dalam spesifikasi ini, tidak akan membebankan Kontraktor
dari kewajiban untuk mencakup komponen-komponen tersebut
apabila secara umum komponen-komponen tersebut telah
tercakup dalam spesifikasi atau petunjuk pabrik.
Kecuali apabila ditentukan lain dalam gambar atau spesifikasi,
bidang-bidang permukaan seperti dirinci dibawah tidak
memerlukan pengecatan :
a. Permukaan bagian dalam (kedap air) dinding dan lantai beton
pada tangki, saluran dan struktur lain yang berisi atau
bersinggungan langsung dengan air.
b. Permukaan bagian atas pelat beton penutup tangki dan
berbagai struktur atau pelat beton yang miring, lantai dan
kolam air.
c. Permukaan bagian atas tangga beton yang terdiri tampak
datar (=tread, antreade) tampak tegak (=riser, optrede) dan
bordes (=landing).
d. Tegel dinding dan atap asbes.
e. Perlengkapan bangunan siap pakai
f. Logam bukan besi.
g. Baja stainless.
h. Bagian bawah tangga dan titian (=ramp).
I. Tembok pangkal dan rip-rap.
j. Sisi umpak beton.
k. Tiang beton untuk listrik.
l. Bagian bangunan atau struktur yang tidak kelihatan.
m.
Permukaan pasangan bersih (=tanpa plesteran).
n. Jembatan beton, kecuali railingnya.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan pengecatan
harus sesuai dengan persyaratan dan ketentuan seperti
diuraikan dalam spesifikasi ini dan/atau standar yang berlaku
dan harus mendapat persetujuan Direksi.
Semua bahan harus diperoleh dari satu pabrik agar diperoleh
kecocokan dan keseragaman diantara lapisan-lapisan cat yang
berurutan, bersambungan dan saling mengganti, kecuali apabila
disetujui Direksi.
Apabila untuk pekerjaan pengecatan baik pada lapisan-lapisan
yang berurutan, bersambungan maupun yang saling mengganti,
RKS DED SPAM. SIPIL - 126

digunakan bahan-bahan buatan pabrik-pabrik yang berbeda,


Kontraktor harus dapat membuktikan adanya jaminan pabrikpabrik yang bersangkutan bahan-bahan tersebut cocok untuk
digunakan bersama dan telah digunakan sebelumnya untuk
proyek-proyek lain.
Kontraktor harus menyerahkan kepada dan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi, ketentuan dan rekomendasi pabrik tentang
bahan-bahan cat yang akan digunakan seperti dirinci dibawah,
dan tidak terbatas pada :
a. Penyiapan permukaan
b. Jenis bahan cat dasar
c. Ketebalan maksimum (mikron) tiap lapian cat basah dan
kering
d. Waktu perawatan minimum dan maksimum untuk masingmasing lapisan cat, termasuk kondisi cuaca.
e. Waktu perawatan sebelum di benamkan dalam atau
digenangi air.
f. Penggunaan thinner untuk masing-masing jenis bahan cat.
g. Persyaratan ventilasi
h. Kondisi cuaca dimana pekerjaan cat harus dihentikan atau
tidak boleh dilakukan.
I. Cara-cara pengecatan yang diijinkan.
j. Kadar air maksimum yang diijinkan dan umur minimum dari
permukaan plesteran, beton kayu pada saat pekerjaan
pengecatan dilakukan.
k. Sertifikat
leboraturium
kesehatan
tentang
pengaruh
pengecatan pada permukaan yang berhubungan dengan air
minum.
l. Dan lain sebagainya yang dianggap perlu.
Semua bahan cat harus dikirim ke bengkel atau ke lokasi
pekerjaan dalam kaleng yang utuh dan disegel oleh pabrik dan
dilabel, dan telah diperiksa oleh dan mendapat persetujuan
Direksi. Pada label harus tertera dengan jelas nama pabrik,
nama jenis dan warna bahan cat dan tanggal.
Cat yang tidak dipersiapkan dengan mencampur beberapa
larutan harus didatangkan kelokasi pekerjaan dalam keadaan
siap pakai dan hanya digunakan untuk semprotan. Sesuai
dengan
kondisi
pekerjaan
pencampuran
hanya
boleh
menggunakan thinner khusus dan penggunaannya harus sesuai
dengan petunjuk dan rekomendasi pabrik.
Untuk bahan yang harus dipersiapkan dengan menggunakan
campuran beberapa larutan, pencampuran harus dilakukan
dengan cara yang benar sesuai dengan petunjuk dan
rekomendasi pabrik, dan terbatas hanya pada jumlah yang
sesuai dengan luas bidang permukaan yang akan dicat.
RKS DED SPAM. SIPIL - 127

Setelah dikirim kelokasi pekerjaan, sebelum kaleng dibuka, cat


tidak boleh menggumpal dan membentuk endapan yang keras,
dan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah tanggal pengiriman
tidak boleh terbentuk lapisan tipis pada permukaan.
Endapan atau kulit tipis dianggap keras apabila dengan
pengadukan biasa endapan atau kulit tipis tidak dapat hilang.
Cat yang membentuk endapan keras atau kulit tipis sebelum
kalengnya yang bersegel dibuka pada saat akan digunakan,
akan ditolak oleh Direksi, dan segala kerugian yang timbul
sebagai akibatnya dibebankan atas beban biaya Kontraktor.
3. Perancah
Kontraktor harus menyediakan, mendirikan dan kemudian
membongkarnya kembali semua perancah, jenjang (=tangga)
dan langkah sementara yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan pengecatan.
Perancah harus boleh digunakan oleh Kontraktor/Subkontraktor
lain untuk memasang dan mengganti perlengkapan dan
perlengkapan yang sebelumnya dibongkar untuk mempermudah
pelaksanaan pekerjaan pengecatan. Pekerjaan yang dilakukan
Kontraktor/Subkontraktor lain tidak boleh mengganggu atau
menghalangi pekerjaan pengecatan.
Komponen-komponen penguat atas perancah tidak boleh
dibebankan/dipikulkan
pada
tembok,
ambang,
kosen,
pintu/jendela. Perancah harus didirikan secara mandiri diatas
lantai atau tanah kuat memikul semua beban yang diperlukan.
4. Penyiapan Permukaan
a. Umum
Semua permukaan bidang yang dicat harus dibersihkan
secara seksama dengan cara yang sesuai dan efektif dari
segala jenis kotoran. Pembersihan harus dilakukan dengan zat
atau bahan yang disetujui dan dengan menggunakan tenaga
sikat, pengupasan atau sandblasting.
Perlengkapan, peralatan dan aksesories harus dibongkar dulu
atau diberi tutup sebagai pelindung selama penyiapan
permukaan dan pelaksanaan pengecatan.
Apabila dijumpai kondisi permukaan yang tidak memenuhi
persyaratan untuk dicat, Kontraktor harus segera melaporkan
secara tertulis kepada Direksi, dan berdasarkan petunjuk
RKS DED SPAM. SIPIL - 128

Direksi bidang permukaan harus segera diperbaiki. Kondisikondisi tersebut dapat dirinci dibawah, tetapi tidak terbatas
pada :
-

Keadaan bidang permukaan yang tidak memungkinkan


terjadinya pengikatan dengan bahan cat.
Permukaan plesteran yang lunak atau rusak atau adanya
lelehan adukan yang mengeras.
Permukaan
yang
mengandung
mineral
dengan
kelembaban sangat tinggi.
Permukaan beton dengan bahan campuran tambahan
yang terakumulasi atau lelehan semen yang mengeras.
Permukaan kayu dengan kelembaban lebih besar dari 14%,
apabila diukur pada kedalaman 5mm dari permukaan.
Kayu yang dipengaruhioleh kumbang, bubuk, pembusukan
dan penyakit biru.
Timbulnya getah kayu yang berlebihan.
Kayu yang pecah, rengat atau permata kayu.
Konstruksi kayu yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah
teknis.
Lapisan cat dasar yang tidak menunjang pengecatan
berikutnya.
Permukaan yang tidak dikerjakan dengan baik sehingga
lapisan cat tidak dapat melindungnya, seperti terdapat
pada kusen pintu/jendela, rangka atap dan lis, celah dan
sambungan yang menganga komponen-komponen besi
yang
berkarat
terkontaminasi,
lapisan
cat
yang
mengelupas sisa-sisa las yang tidak mengikat dengan baik.
Lapisan awal yang tidak mengikat dengan baik.
Bidang permukaan yang sangat kasar, berpori-pori atau
retak-retak.
Noda-noda pada bagian sambungan.
Permukaan yang berkarat.

b. Permukaan Logam
Permukaan logam harus dibersihkan dari serpihan, karat, sisik
lepas dan percikan las. Sisi-sisi yang tajam harus dibersihkan
dengan gerinda, minyak dan gemuk harus dibersihkan
dengan cairan atau larutan mineral. Catatan dasar harus
dilapiskan segera setelah dibersihkan untuk mencegah
timbulnya karat baru.
Kecuali apabila ditetapkan lain oleh pabrik, atau ditentukan
lain yang lebih baik oleh Direksi, permukaan logam yang akan
dicat harus dipersiapkan dengan cara-cara yang diuraikan
dibawah. Tempat-tempat yang diserang karat, daerah-daerah
yang retak atau lapisan cat yang rusak karena cuaca harus
dibersihkan dengan sikat kawat dan pengerok (=scaper),

RKS DED SPAM. SIPIL - 129

termasuk permukaan yang akan tertanam dalam struktur


beton atau pekerjaan pasangan.
Lapisan cat yang beradhesi kuat harus dibersihkan dengan
hati-hati dan perlahan-lahan agar tidak merusak permukaan
logam. Sesuai dengan kondisi permukaan yang diperlukan,
pembersihan logam dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan.
Tingkat 1
Permukaan dibersihkan dari sisa-sisa cat yang melekat dan
tertinggal, cat-cat yang lepas, kotoran-kotoran lain dan karat.
Pada tingkat yang ringan permukaan dapat dibersihkan
sesuai dengan persyaratan.

Tingkat 2
Pembersihan dilakukan sedemikian rupa sehingga kotoran
dan karat hilang dan permukaan logam tampak bercahaya.
Pori-pori boleh ditutup dengan pewarna yang tipis.
Tingkat 3
Pembersihan dilakukan sedemikian rupa sehingga semua
pori-pori dan celah-celah hilang dan permukaan menjadi rata
sampai pada bagian logam yang bersinar.
Pembersihan permukaan pada tingkat 1 (satu) cukup
dilakukan dengan tangan dengan menggunakan sikat kawat
dan mengerok. Karat-karat yang terdapat pada kepala dan
ujung paku keling dan lekukan-lekukan dibersihkan dengan
menggunakan sikat kawat yang kecil.
Pembersihan permukaan pada tingkat 2 dan 3 harus
menggunakan peralatan mekanis atau dengan sandblasting.
Hanya bagian-bagian yang tidak dapat dijangkau dengan
peralatan mekanis atau sandblasting boleh dilakukan dengan
tangan. Peralatan mekanis yang dapat merusak komponen
struktur tidak boleh digunakan.
Dalam pembersihan dilakukan dengan sandblasting, karat
yang keras dipukul-pukul dengan palu. Pengupasan akibat
sandblasting harus pada ketebalan tidak lebih dari yang
diperlukan. Komponen-komponen logam lain yang siap dicat
harus dilindungi dari partikel-partikel pasir baja yang
berterbangan. Kontraktor harus menyediakan alat pelindung
yang
diperlukan,
memasangnya
dengan
kemudian
dibongkarnya kembali.
RKS DED SPAM. SIPIL - 130

Komponen-komponen pasir
sandblasting terdiri dari :

baja

yang

digunakan

untuk

d 0.75 mm sejumlah kurang lebih 50%


d 0.50 mm sejumlah kurang lebih 25%
d 0.30 mm sejumlah kurang lebih 25%
Pasir kwarsa tidak boleh digunakan karena alasan kesehatan.
Bagian-bagian yang tidak dapat disandblasting harus
dibersihkan dengan menggunakan alat pembersih lainnya
yang memiliki kemampuan pembersihan yang tinggi.
Segera setelah kotoran dan karat-karat dibersihkan, pada hari
itu juga, bidang-bidang permukaan harus diberi lapisan cat
dasar.

c. Permukaan Kayu
Permukaan kayu harus di amplas sampai halus. Permukaan
kayu harus cukup kering sebelum dicat. Semua lubang dari
celah harus ditutup dengan bahan pengisi (=filter). Sisi-sisa
getah yang menempel pada permukaan harus dibuang
dengan semburan api, pengerok (=scraper) atau zat pelarut.
Setelah bersih dan kering, permukaan kayu harus segera
dilapisi cat dasar. Setelah cat dasar kering, semua lubang dan
celah yang masih terlihat diisi dengan dempul sampai kering,
kemudian diamplas sampai halus.
d. Permukaan Beton dan Pasangan
Permukaann beton dan pekerjaan pasangan harus dibiarkan
yidak kurang dari satu bulan setelah pekerjaan penyelesaian
dan perapihan selesai dan sebelum pekerjaan pengecatan
dilakukan. Permukaan tersebut harus dibersihkan dari debu,
sejenis minyak, lapis perawatan dan benda-benda asing lain.
Lubang-lubang. celah-celah dan retak-retak kecil/halus yang
dinilai Direksi tidak merugikan struktur, harus dihilangkan
dengan menggunakan larutan asam muriatik 15 - 20% atau
plamur atau bahan lain yang disetujui Direksi, dan setelah
kering dihaluskan dengan amplas atau alat lain yang sesuai.
e. Pelaksanaan Pengecatan
a. Umum

RKS DED SPAM. SIPIL - 131

Pekerjaan pengecatan harus dilakukan secara benar sesuai


dengan petunjuk dan rekomendasi pabrik, kecuali apabila
ditentukan lain oleh Direksi.
Tempat penyimpanan dan pencampuran bahan-bahan cat
harus mendapat persetujuan atau akan ditetapkan oleh
Direksi.
Bahan-bahan cat harus
disimpan dalam gudang
sedemikian rupa, sehingga mempermudah pencarian jenisjenis yang diperlukan dan menghindarkan terjadinya
kekeliruan dalam penggunaan.
Sisa-sisa bahan cat yang sudah tidak digunakan harus
dibuang atau disimpan dalam tempat khusus yang
lokasinya diluar gudang dan jauh dari lokasi pekerjaan
pengecatan. Sisa-sisa bahan cat tidak dibuang kedalam
saluran drainase atau plambing.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pengecatan
dalam lapisan-lapisan yang jumlah dan ketebalannya
seperti ditetapkan dalam spesifikasi. Lapisan-lapisan harus
rata dan mempunyai ketebalan yang seragam.
Dalam hal digunakan alat penyemprot (=spraygun).
Apabila bahan cat harus diencerkan, lapisan cat yang
dibuat harus sama tebal dengan lapisan yang bahannya
tidak diencerkan. Lapisan-lapisan harus mempunyai
ketebalan yang sama, meskipun berbeda dalam
penerapan cara dan sistem pengecatannya. Warna lapisan
awal harus berbeda dengan warna lapisan berikutnya.
Tiap lapisan harus dibiarkan mengering dalam waktu yang
secukupnya sebelum diberi lapisan berikutnya. Apabila
kondisi cuaca tidak normal atau luas bidang pengecatan
terbatas, waktu pengeringan yang diperlukan akan lebih
panjang dari kondisi normal.
Pekerjaan
pengecatan
harus
dilakukan
dengan
menggunakan kuas, roller atau alat penyemprot (=spray
gun) sedemikian rupa sehingga diperoleh lapisan yang
rata dan seragam.
Temperatur bahan cat yang akan digunakan harus kira-kira
sama dengaan temperatur permukaan bidang yang akan
dicat. Permukaan lapisaan harus digosok dengan amplas
dan dibersihkan sebelum diberi lapisan cat berikutnya.

RKS DED SPAM. SIPIL - 132

Setiap kaleng cat yang digunakan dengan alat penyemprot


harus
menghasilkan
bidang
pengecatan
apabila
menggunakan kuas yang tanpa penambahan thinner.
Kekurangan ketebalan lapisan-lapisan cat harus ditutup
dengan penambahan lapisan.
Pada permukaan pekerjaan pasangan, penggunaan bahan
cat untuk ketebalan tertentu akan bervariasi tergantung
tergantung pada kondisi permukaanya, namun apapun
kondisinya penggunaan bahan cat akan lebih besar dari
yang ditetapkan oleh pabrik.
Pada permukaan yang berpori-pori, pekerjaan pengecatan
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh
permukaan bidang pengecatan yang rata dan licin dengan
cara menutup pori-pori tersebut dengan dempul, plamur
atau bahan lain yang sesuai dengan petunjuk dan
rekomendasi pabrik.
b. Alat Pengecatan
Kuas
Gerak awal penggunaan kuas berujung gerak-gerak
melingkar yang seksama sedemikian rupa sehingga semua
permukaan yang kurang rapi tertutup dengan lapisan cat,
kemudian lapisan diratakan dan ditipiskan dengan gerakgerak yang paralel.
Roller
Arah gerak roller pada lapisan kedua harus tegak lurus
pada arah lapisan pertama.
Alat Penyemprot
Penggunaan alat penyemprot (=spray gun) hanya diijinkan
untuk bidang pengecatan yang luas dan disetujui Direksi.
Semua peralatan dan perlengkapan disekitar lokasi
pengecatan harus ditutup rapat agar terhindar dari
percikan car dan harus sesuai dengan ketentuan Direksi.
Alat penyemprot harus mempunyai kapasitas yang
memadai sesuai dengan besarnya pekerjaan dan harus
selalu dalam keadaan bersih dan siap pakai setiap saat
diperlukan.
Alat penyemprot yang digunakan harus sesuai dengan tipe
dan sistem pengecatan yang diperlukan dan harus

RKS DED SPAM. SIPIL - 133

dioperasikan dengan mulut (=orifies), nipel (=nozzle) dan


tekanan udara sesuai dengan konsistensi cat.
Pengecatan dengan alat penyemprot hanya boleh
dilakukan oleh tenaga-tenaga yang terampil dan
berpengalaman dalam penggunaan alat penyemprot
serupa.
Pot tempat cat harus mempunyai kapasitas yang memadai
dan diperlengkapi dengan alat pengontrol tekanan udara.
Pipa alur udara harus diperlengkapi dengan alat
penangkap
air
untuk
menjamin
adanya
aliran
(penyemprotan) udara yang bebas kelembaban.
Apabila pekerjaan yang memuaskan dengan salah satu
dari cara-cara atau sistem yang ada tidak diperlukan atau
tidak diperolah, Direksi akan menetapkan cara atau sistem
mana yang harus digunakan. Pada permukaan yang tidak
digunakan kuas dan alat penyemprot tidak diijinkan untuk
digunakan, pengecatan harus dilakukan dengan sikat atau
kuas khusus (sheepskindauber) yang dibuat untuk maksud
tersebut dan disetujui oleh Direksi.
c. Ventilasi
Apabila ada pekerjaan pengecatan dilakukan dalam
ruangan tertutup, konsentrasi uap larutan keras bahan cat
harus dikeluarkan melalui lubang-lubang ventilasi, agar
sirkulasi udara berjalan dengan baik, lubang-lubang
ventilasi harus dilengkapi dengan exhauster van yang
cukup sesuai petunjuk dan rekomendasi pabrik dan/atau
atas persetujuan Direksi.
d. Pengecatan di Bengkel
Apabila tidak ditentukan lain. Semua peralatan mekanik
dan listrik serta pekerjaan logam dicat di pabrik.
Kontraktor bertanggung jawab untuk memeriksa atas
kesesuaiannya dengan pekerjaan pengecatan selanjutnya
harus dilakukan oleh Kontraktor di lapangan. Pengecatan
di bengkel dapat berupa lapisan cat dasar saja atau
lapisan cat final.
Lapisan cat dasar biasa diberikan pada baja struktur dan
pekerjaan logam lain untuk menghindari timbulnya karat
selama dalam pengangkutan dilapangan. Lapisan cat
dasar diberikan setelah selesai dikerjakan dan sebelum
terkena pengaruh cuaca.

RKS DED SPAM. SIPIL - 134

Pekerjaan yang di lapangan harus siap pakai akan diberi


lapisan cat final oleh dan sesuai dengan standar pabrik.
Semua perlengkapan, peralatan dan komponen-komponen
struktur yang dicat dibengkel oleh pabrik atau pemasok,
setelah diperiksa dan diterima oleh Kontraktor di lokasi
pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Kerusakan
atau cacat atas pekerjaan cat yang terjadi selama menjadi
tanggung jaawabnya, harus diperbaiki sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku dan pengeluaran
biaya yang timbul karenanya dipikul oleh dan atas beban
biaya Kontraktor.
e. Pengecatan di Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan pengecatan di lapangan terdiri dari lapisan cat
dasar dan lapisan cat final. Pekerjaan penyiapan
permukaan
yang
dilakukan
Kontraktor,
sebelum
dimulainya pekerjaan, harus sesuai dengan petunjuk dan
atas persetujuan Direksi.
Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan yang berlaku dan harus selalu dibawah
pengawasan Direksi.
Lapisan cat dasar
Komponen-komponen struktur logam,
yang tiba di lokasi pekerjaan tanpa
dibersihkan permukaannya dan diberi
Permukaan yang telah dilapisi cat dan
rusak, harus segera dibersihkan dan
dasar tambahan atau perbaikan.

baja atau lainnya


pengecatan harus
lapisan cat dasar.
harus diulang atau
diberi lapisan cat

Lapisan cat final


komponen-komponen struktur yang tiba di lokasi
pekerjaan dan telah dilapisi cat final sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku, tidak perlu dicat
ulang, kecuali apabila dipersyaratkan harus dicat ulang
atau karena rusak/cacat selama dalam tanggung jawab
Kontraktor.
Lapisan-lapisan yang berikut harus diberi
warna
sedemikian rupa sehingga masing-masing lapisan dapat
dibedakan dari warnanya, dengan cacatan bahwa warna
lapisan lapisan final (=final under coat) harus merupakan
warna bayangan sesuai (=unppropriate shade) dengan
warna lapisan final.
RKS DED SPAM. SIPIL - 135

Permukaan lapisan final tidak boleh menampakkan adanya


bekas kuas atau ketidak-serasian lain. Setaip lapisan harus
diamplas untuk menghilangkan cacat-cacat yang ada dan
diperoleh permukaan yang licin, sebelum diberi lapisan
berikutnya.
Pengecatan harus berlanjut (=continous) dan dilakukan
dengan
cara
yang
lazim
untuk
mempermudah
pemeriksaan oleh Direksi. Permukaan yang nampak
(=expose) tetapi tidak dapat dicat setelah pemasangan,
harus dibersihkan dan dicat sebelum pemasangan.
Setiap perubahan warna atau adanya ketidak-serasian
antara lapisan final dan lapisan dibawahnya, harus diganti
dengan cara pengupas lapisan-lapisan cat yang khusus
dibuat untuk mengisolasi lapisan tersebut atau aspal.
f. Penampilan (=appearance)
Permukaan lapisan final harus bebas dari lubang-lubang,
tonjolan-tonjolan, bekas kuas atau ketidak-serasian lain,
yang menunjukkan penampilan yang baik, rata dan
licin/halus.
Tanda-tanda yang diijinkan pada permukaan hanya
diperlukan untuk maksud pelaksanaan pemasangan
struktur. Setelah struktur selesai dipasang, Kontraktor
harus mengecat semua tanda-tanda untuk pemasangan,
permukaan komponen struktur yang tidak dicat untuk
maksud pelaksanaan pemasangan, dan bagian-bagian
yang lapisan catnya rusak atau cacat. Pengecatan yang
demikian harus dilakukan dengan bahan-bahan yang
sama.
g. Pencampuran dan Pemberian Thinner
Cat harus diaduk dengan seksama hingga merata
homogenitas dan konsistennya dan dijaga dalam keadaan
demikian selama digunakan dalam pekerjaan pengecatan.
Pencampuran beberapa macam cat untuk memperoleh
warna atau kondisi tertentu, harus dilakukan dengan benar
sesuai dengan petunjuk dan rekomendasi pabrik.
Apabila diperlukan tambahan thinner untuk pengenceran,
harus digunkana thinner dari pabrik yang sama, atau
pabrik lain yang sesuai dengan petunjuk dan rekomendasi
pabrik dan disetujui oleh Direksi.
h. Warna
RKS DED SPAM. SIPIL - 136

Warna cat untuk semua komponen struktur, perlengkapan


dan peralatan akan ditentukan oleh Direksi.
Warna-waarna tertentu yang penggunaannya terikat pada
fungsi struktur, perlengkapan dan peralatan, harus
diusulkan kepada dan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi. Dan dilampiri data-data dan keterangan yang
dikeluarkan oleh pabrik.
Dalam hal Kontraktor tidak dapat memperoleh warna
seperti yang ditentukan oleh Direksi. Kontraktor boleh
mencampur beberapa macam car sedemikian rupa
sehingga diperoleh warna yang diperlukan.
I. Perlindungan dan Pembersihan
Kontraktor harus melindungi lantai, dinding atau bidang
permukaan lain yang berada disekitar lokasi pekerjaan
pengecatan, dari tumpukan atau percikan cat dengan
menutupinya dengan lembaran plastik, kain terpal atau
bahan penutup lain yang disetujui oleh Direksi.
Tetesan, percikan atau tumpukan cat harus segera
dibersihkan sebelum mengering. Bekas-bekas yang masih
nampak harus dibersihkan dengan bahan atau larutan
yang sesuai dan disetujui oleh Direksi.
Permukaan yang telah dicat harus dijaga dan dilindungi
dari kerusakan dan cacat sampai pekerjaan diserahkan
dan diterima oleh Pemilik.
j. Sistem Pengecatan
Sistem pengecatan harus diterapkan sesuai dengan fungsi
lapisan cat dan bahan yang dicat.
Cat yang digunakan adalah :
- Cat untuk pasangan beton/batu bata setara Decolit.
- Cat untuk besi/baja dan kayu setara Glotex.
1. Permukaan beton, pasangan dan plesteran
Untuk permukaan yang nampak ( = expose ) dengan
tingkat kelembaban yang tinggi :
3 lapis cat synthetic yang tyahan cuaca ( lapisan
pertama harus
diberi tambahan thinner sebanyak 5
@ 20 % )

RKS DED SPAM. SIPIL - 137

Untuk permukaan yang tertanam dalam tanah atau


terendam air :
- 1 lapis coal tar solution
- 2 lapis mineral-filled water resistant coal tar solution
Untuk permukaan yang nampak ( = expose ) dalam
lingkungan minyak :
- Sebelum dicat permukaan harus bersih dan kering
- 3 lapis cat synthetic tahan minyak
Untuk permukaan yang nampak ( = exposed ) dalam
lingkungan bahan kimia dan pukulan mekanik.
- 1 lapis cat colourless 2-pack epoxy-based ( dicampur
dengan 10- 20 % thinner ).
- 2 lapis cat 2-pack epoxy-based .
Untuk lanta beton expose yang mudah rusak karena
minyak dan pukulan mekanik :
- 3 lapis cat chlorinate rubber-based
( lapis pertama dicampur dengan 15 % thinner ).
Untuk permukaan dinding mudah lecet :
- 3 lapis oil-free synthetic resin-based dust binding.
Untuk lantai beton yang mudah arus karena pukulan
mekanik :
- 2 lapis cat oil-free synthetic resin-based dust binding .
Untuk permukaan
ruangan :

dinding

dan plafon

bagian

dalam

- 2 lapis cat polyvinyl-acetate dispersion : yang tidak


berkapur. ( Lapisan pertama dicampur dengan 30 %
thinner dan air bersih seperlunya. )
2. Permukaan Kayu
Untuk struktur kayu yang terletak diluar atau terkena
pengaruh cuaca :
- 1 lapis cat fungicide dan bactericide ingredients
( lapisan ini digosok dengan batu apung )
- 2 lapis cat synthetic resin-based lacquer ( dengan
pigment aktif putih ).
RKS DED SPAM. SIPIL - 138

Untuk plywood dan veneer :


- 1 lapis linsed oil ( lapisan digosok dengan batu apung
)
- 1 lapis cat minyak
- 1 lapis colourless varnish .
Untuk jati, mahoni dan kayu lain terlindung dari pengaruh
cuaca :
- 1 lapis linseed oil.
- 2 lapis colourless varnish.
3. Permukaan Logam/Baja
Sistem
pengecatan
pada
permukaan
logam/baja
tergantung pada fungsinya dan dibagi dalam beberapa
sistem.
Sistem A : Pengecatan alkyd resin (setebal 160 mikron).
- Cat dasar : Etching primer (20 mikron).
- Lapis ke 1 dan 2 : Red lead atau lead suboxide primer
(masing-masing 35 mikron).
- Lapis ke 3 dan final : long oil alky resin (masing-masing
35 mikron).
Sistem B : Pengecatan chlorinated rubber (setebal 170
mikron).
- Cat dasar : Organic zinc rich primer (20 mikron).
- Lapis ke 1 : Organic zinc rich primer (40 mikron).
- Lapis ke 2, 3 dan final : Chlorinate rubber (masing-msing
40.35 dan mikron).
Sistem C : Pengecatan epoxy resin plus polyurethane (255
mikron).
- Cat dasar : Inorganic zinc rich primer (75 mikron).
- Lapis ke 1 dan 2 : Epoxy primer (masing-masing 60
mikron).
- Lapis ke 3 dan final : Polyurethane resin (masing-masing
30 mikron).
Sistem D 1 : Pengecatan epoxy resin (375 mikron).
Sistem ini boleh berdampak negatif terhadap kondisi air
minum. Kontraktor harus menunjukan sertifikat dari
laboratorium Lembaga Kesehatan yang menyatakan jenis
RKS DED SPAM. SIPIL - 139

cat
ini
tidak
membahayakan
bersentuhan dengan air minum.

kesehatan

apabila

- Lapis ke 1, 2 dan final : epoxy resin (masing-masing 125


mikron).
Sistem D 2 : Pengecatan epoxy resin (295 mikron).
- Cat dasar : Inorganic zinc primer (75 mikron).
- Lapis ke 1 dan 2 : Epoxy primer (masing-masing 60
mikron).
- Lapis ke 3 dan final : Epoxy resin (masing-masing 50
mikron).
Sistem E 1 : Pengecatan tar epoxy resin (600 mikron).
Sama seperti sistem D.1 sistem ini tidak boleh berdampak
negatif terhadap kondisi air minum.
- Lapis ke 1, 2 dan final : Tar epoxy resin (masing-masing
200 mikron).
Sistem E 2 : Pengecatan tar epoxy resin (640 mikron).
- Cat dasar : Organic zinc rich primer (40 mikron).
- Lapis ke 1,2 dan final : Tar epoxy resin (masing-masing
200 mikron).
Sistem F :
galvanisasi.

Pengecatan

pada

permukaan

yang

di

- Penyiapan permukaan :
Permukaan harus dibersihkan dengan zat (larutan)
pembersih agar menghilangkan kelembaban, debu dan
kotoran lain.
Lapisan galvanis yang rusak harus dibersihkan dengan
cara, alat dan bahan yang disetujui oleh Direksi.
- Cat dasar : Etching primer (20 mikron).
- Lapis-lapis
pengecatan
sama
seperti
sistem
A,B,C,D1,D2,E1 dan E2, kecuali apabila ditentukan lain
oleh Direksi.
Penerapan
sistem
pengecatan
pada
logam/baja untuk berbagai keperluan :

permukaan

RKS DED SPAM. SIPIL - 140

1. Struktur yang terkena pengaruh cuaca, kecuali komponenkomponen yang tertanam, terbenam (dalam air) dan lainlain yang disebut secara khusus : Sistem A
2. Struktur yang terlindung dari pengaruh cuaca, kecuali
komponen-komponen yang tertanam, terbenam (dalam
air) dan lain-lain yang disebut secara khusus : Sistem B
3. Struktur yang terkena pengaruh cuaca yang disebut
secara khusus, kecuali komponen-komponen yang
tertanam dan terbenam (dalam air), yaitu :
- Saringan yang terbuat dari baja.
- Pengeruk lumpur yang terbuat dari baja.
- Dan lain-lainn yang disebut secara khusus : Sistem C
4. Struktur yang terlindung dari pengaruh cuaca tetapi ada di
lingkungan yang korosif, yaitu semua struktur baja di
Chemical Plant, Chlorine Plant, saluran-saluran baja dan
komponen-komponen lain yang disebut secara khusus,
termasuk kozen/daun pintu/jendela, panel pengontrol,
perpipaan, peralatan dan lain-lain.
Pekerjaan logam : Sistem D2.
5. Logam galvanis yang terkena pengaruh cuaca, kecuali
komponen-komponen yang tertanam, terbenam (dalam
air) dan lain-lain yang disebut secara khusus : Sistem F
dan A
6. Logam yang galvanis yang terlindung dari pengaruh
cuaca, kecuali komponen-komponen yang tertanam,
terbenam (dalam air) dan lian-lain yang disebut secara
khusus : F dan B.
7. Logam galvanis yang terlindung dari pengaruh cuaca,
tetapi ada di lingkungan yang korosif, yaitu struktur baja di
Chemical Plant, Chlorine Plant, saluran-saluran baja dan
komponen-komponen lain yang disebut secara khusus :
Sistem F dan D2.
8. Struktur yang terbenam (dalam air), yaitu :
-

Struktur baja yang terbenam atau sebentar-sebentar


terbenam dalam air (proses penjernihan) : Sistem D1
dan atau E1
Proses penyaringan (filter) : Sistem D1.
Di luar proses penjernihan dan penyaringan : Sistem E2

9. Logam galvanis yang terbenam (dalam air), yaitu :

RKS DED SPAM. SIPIL - 141

Baja yang terbenam atau sebentar-sebentar terbenam


dalam air (proses penjernihan) : Sistem F, E1 atau F +
D1
Proses penyaringan (=filter) : Sistem F dan D1
Di luar proses penjernihan dan penyaringan : Sistem F
+ E2

10. Komponen-komponen yang tertanam, yaitu semua


aksesories dan fitting pipa yang tertanam (katub, flens,
sambungan dan lain-lain) kecuali apabila ditentukan lain.
Pengecatan
dilakukan
rekomendasi pabrik.

berdasarkan

petunjuk

dan

6. Pengujian
Semua bahan cat yang digunakan harus sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan dalam spesifikasi
ini atau standar yang berlaku.
Sebelum dikirimkan ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan
kepada dan untuk mendapat persetujuan Direksi.
Apabila dianggap perlu, Direksi berhak mengadakan pengujian di
laboratorium atas contoh-contoh yang diserahkan oleh
Kontraktor, untuk mengetahui kesesuaian karakteristik bahan
cat yang digunakan dengan persyaratan dan ketentuan yang
berlaku. Biaya pengujian dipikul oleh dan atas beban biaya
Kontraktor.
8.2.2.

Pekerjaan Kaca

1. Umum
Pekerjaan kaca terdiri dari kaca cermin, kaca bening, kaca
rayban dan kaca buram sesuai dengan ditunjukkan dalam
gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh kaca yang akan
digunakan kepada dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi
sebelum dilakukan pengiriman barang ke lokasi pekerjaan.
2. Bahan
Setiap lembar kaca harus berlabel pabrik yang menyatakan
kualitas, ketebalan dan jenis kaca. Label-label harus tetap
menempel pada kaca yang bersangkutan sampai terpasang dan
diperiksa oleh Direksi. Apabila kaca-kaca yang dikirim tidak

RKS DED SPAM. SIPIL - 142

berlabel, Kontraktor harus menyerahkan surat pernyataan pabrik


yang sah, yang menyatakan kualitas, ketebalan dari jenis kaca.
Ketebalan untuk semua jenis kaca tidak boleh kurang dari 5 mm,
kecuali untuk daun pintu/jendela aluminium tidak boleh kurang
dari 6 mm, dan untuk bagian-bagian yang lebih setebal harus
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
Kaca harus dibuat dari bahan-bahan yang bening, tidak bernoda
dan mempunyai tingkat konsistensinya sedemikian rupa
sehingga tidak berubah bentuk akibat perubahan temperatur.
Permukaan kaca harus rata dan ketebalan yang sama sehingga
tidak menimbulkan penyimpangan-pandang (=sight distorsion).
Ukuran-ukuran kaca yang tertera dalam gambar hanya
perkiraan, apabila tidak disebutkan dengan angka. Namum
untuk semua ukuran kaca yang diperlukan, ukuran yang
sebenarnya ditentukan dilapangan berdasarkan ukuran-ukuran
kosen/rangka yang akan diberi kaca atau dengan jaminan
supplier kaca.
Pemasangan kaca pada kosen/rangka harus diberi kerenggangan
tidak boleh kurang dari 3 mm, dan pada jarak selang tidak lebih
dari 40 cm dan dari ujung tidak lebih dari 20 cm diberi kelos dari
dempul dari jenis safeseal genuine linseed oil putty glazing
compund buatan pabrik yang disetujui oleh Direksi. Pemasangan
pada daun pintu/jendela atau kerangka aluminium harus
menggunakan penahan karet (=rubber gasket) sedemikian rupa
sehingga kaca dapat terpasang dengan kuat.
Pengiriman ke lapangan harus dilakukan pada saat-saat
diperlukan dan dengan cara yang lazim dan aman.
Kerusakan/pecah
akibat
pengiriman/pemyimpangan
harus
diganti atas beban biaya Kontraktor. Penyimpangan kaca di
lokasi pekerjaan harus dilakukan dalam gudang yang terlindung
dari pengaruh cuaca dan benturan-benturan yang mungkin
terjadi.
3. Pemasangan
Apabila tidak ditunjukan lain dalam gambar atau spesifikasi ini,
harus dipergunakan kaca bening. Kaca harus dipotong dan
dipasang dengan ukuran-ukuran yang diperlukan pada posisi
yang benar sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar.
Pemasangan kaca daun pintu/jendela atau rangka kayu harus
diberi kelos dari dempul dan dijepit dengan lis. Kaca harus
dipasangi kelos dempul kemudian diberi lis dan dipaku atau
sekerup berkepala datar. Panjang paku atau sekrup tidak boleh
kurang dari 2,5 cm. Pemasangan sekrup harus dibor lebih
RKS DED SPAM. SIPIL - 143

dahulu. Jarak selang antara paku/sekrup harus dari jenis yang


tahan karat.
Pemasangan kaca aluminium harus sesuai dengan petunjuk dan
rekomendasi
pabrik,
termasuk
penyambungan
rangka
aluminium, pemasangan penahan karet dan pemasangan
kacanya.
Pemasangan kaca pada rangka logam/baja harus menggunakan
penahan karet atau dengan cara lain seperti ditunjukkan dalam
gambar atau ditentukan oleh Direksi.
4. Pembersihan
Setelah berakhirnya pekerjaan, kaca-kaca harus dibersihkan dan
yang pecah darus diganti.
8.2.3.

Pekerjaan Keramik/Porselin

1. Umum
Bukaan atau lubang-lubang pada lantai atau dinding yang akan
dipasang ubin keramik/porselin harus dilakukan pada tempat
seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi.
Ubin porselin/keramik harus dikirim kelokasi pekerjaan dalam
kemasan asli, tertutup dan tersegel, kecuali apabila diijinkan lain
oleh Direksi. Kemasan harus dijaga tetap kering selama dalam
penyimpanan sampai boleh dibuka dan diperiksa oleh Direksi.
Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang dianggap
perlu untuk menjaga agar ubin keramik/porselin tidak pecah,
bernoda atau cacat-cacat lain yang dapat penolakan oleh
Direksi.
Kontraktor
harus
menyerahkan
contoh-contoh
keramik/porselin yang akan digunakan kepada dan
mendapatkan persetujuan Direksi.

ubin
untuk

Warna ubin akan ditentukan oleh Direksi.


2. Bahan
Ubin keramik/porselin yang akan digunakan harus memenuhi
persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan dalam Standar
Industri Indonesia (SII-0023-81).
Ubin harus mempunyai sifat-sifat :

RKS DED SPAM. SIPIL - 144

Sisi-sisinya tajam, lurus dan paralel dengan sudut-sudutnya


siku-siku.
Tidak rapuh bebas dari retak-retak daan rusak karena
kelembaban.
Tidak mengandung bahan garam dan zat-zat lainnya yang
merusak mortar/adukan.
Bidang permukaan bagian belakang harus dapat mengikat
adukan untuk pemasangan.
Bidang permukaannya harus licin daan rata dengan warna
yang seragam.
Ubin harus tahan asam, kecuali apabila ditentukan lain dalam
spesifikasi ini atau oleh Direksi.

Ukuran ubin yang akan digunakan harus sesuai dengan yang


ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi. Kecuali
apabila disebutkan secara khusus dalam spesifikasi ini, ubin
yang akan digunakan harus diambil dari kualitas perdagangan
yang terbaik.
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyampaikan
beberapa alternatif pola pemasangan dan (kombinasi) warna
kepada dan untuk dipilih oleh Direksi. Kontraktor harus
menyerahkan duplikat contoh-contoh ubin dengan pola dan
warna yang telah dipilih oleh Direksi.
3. Penyiapan Permukaan
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus memastikan bahwa
kondisi permukaan struktur yang akan dipasangi ubin
keramik/porselin dalam keadaan baik hingga pemasangan ubin
dapat dilakukan dengan lancar.
Apabila Kontraktor menjumpai kondisi permukaan struktur
seperti
diuraikan
dibawah,
Kontraktor
harus
segera
memberitahu kepada dan untuk mendapatkan petunjuk Direksi
tentang perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan.
Kondisi-kondisi permukaan tersebut adalah, tetapi terbatas pada
:
-

Sambungan-sambungan pada pekerjaan pasangan yang tidak


terisi adukan.
Sebagian plester tidak rata.
Salah satu kurang kemiringannya atau kemiringan yang
berbeda dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
Retak-retak akibat tegangan atau pengeringan yang terlalu
cepat.
Permukaan yang tidak rata.
Permukaan yang kurang lembab.
permukaan yang tidak menyerap air.
Terdapat zat-zat yang merugikan seperti minyak.
RKS DED SPAM. SIPIL - 145

Dan lain sebegainya.

Ubin harus dipasang diatas lapisan mortar/adukan yang


berfungsi sebagai bahan pengikat antara ubin dan permukaan
dinding/lantai, kecuali apabila dinyatakan lain oleh Direksi atau
dalam spesifikasi ini.
Apabila ikatan antara lapisan mortar dan permukaan
dinding/lantai tidak dapat dijamin terjadi dengan baik,
permukaan dinding/lantai harus dibuat kasar atau cara lain yang
disetujui Direksi.
Permukaan beton yang akan dipasang ubin harus dibersihkan
dengan sand plasting basah, lalu dicuci dengan air yang
disemprotkan (dengan tekanan) agar diperoleh permukaan yang
memenuhi syarat-syarat pengikatan. Permukaan beton harus
dijaga agar tetap dalam keadaan basah untuk waktu tidak
kurang dari 24 jam sebelum ubin terpasang.
4. Mortar/adukan sebagai pengikat
Lapisan mortar pada pemasangan ubin terdiri dari campuran
semen dan agregat halus (=pasir). Semen berfungsi sebagai
bahan pengikat dan agregat halus sebagai bahan pengisi.
Agregat halus harus terbukti kasar dan bebas dari bahan-bahan
yang merusak/merugikan.
Komposisi mortar yang digunakan adalah :
Penggunaan Mortar

Ratio Campuran
(perbandingan campuran)

Lapisan yang disemprotkan

1pc : 2ps sampai 1pc : 3ps

Lapisan pada permukaan kasar


(bertulang dan datar)
1pc : 3ps sampai 1pc : 4ps
Pemasangan dan perletakan
- di dalam
- di luar

1pc : 4ps sampai 1pc : 4ps


1pc : 4ps sampai 1pc : 5ps

Dalam hal pemasangan ubin keramik/porselin, petunjuk dan


rekomendasi pabrik harus diikuti, sepanjang persyaratan dan
ketentuannya menurut pendapat Direksi labih dari spesifikasi ini.
Tebal lapisan mortar untuk pemasangan ubin keramik/porselin
harus tidak boleh kurang dari 10mm dengan rata-rata 15mm,
kecuali apabila ditentukan lain.

RKS DED SPAM. SIPIL - 146

5. Pemasangan
Ubin
keramik/porselin
hanya
dapat
dipasang,
setelah
dipasangnya kusen/rangka pintu/jendela atau instalasi tegak,
pekerjaan plesteran dan pekerjaan lain yang berhubungan
dengan pemasangan ubin, kecuali apabila ditentukan lain oleh
Direksi.
Ubin harus dipasang atau diletakkan tegak lurus, pada posisi
yang benar-benar vertikal atau horizontal atau pada kemiringan
yang ditentukan, tanpa adanya bagian-bagian yang menonjol
dengan garis ketinggian (elevasi) seperti ditunjukan dalam
gambar. Dalam hal pemasangan pada dinding, bagian-bagian
yang menonjol hanya diperbolehkan pada bagian-bagian yang
ditentukan dengan menggunakan ubin khusus.
Pertama-pertama permukaan struktur dilapisi mortar dan
diratakan dengan roskam (trowel) setebal 0.5 - 0.8cm dan
dibiarkan mulai mengering. Bukaan atau lubang-lubang karena
sambungan pipa, selongsong kabel diisi dengan mortar hingga
padat.
Kemudian bidang belakang ubin dilapisi mortar dan dipasang
pada tempatnya sampai ditekan dan digerakkan kekanan dan
kekiri sedemikian rupa sehingga terjamin adanya pengikatan
yang baik pada seluruh permukaannya. Ubin harus dipasang
pada elevasi dan posisi yang benar, dipotong rapi sesuai dengan
tempatnya. Kelebihan mortar setelah pemasangan ubin harus
disingkirkan, nat-nat sambungan diisi dengan grouting semen
putih atau berwarna sesuai dengan ketentuan Direksi.
6. Nat Sambungan
Lebar nat sambungan harus sesuai dengan jenis ubin yang
digunakan. Nat sambungan harus mempunyai lebar yang sama.
Lebar nat sambungan dapat dirinci sebagi berikut :
-

Ubin untuk dinding dengan panjang


sisi sampai 15 cm
1.5 - 2 mm
Ubin untuk lantai dengan panjang
sisi sampai 15 cm
2 - 2.5 mm
Ubin lantai dengan panjang
sisi lebih dari 15 cm
2 - 8 mm

Nat sambungan harus diisi dengan grouting semen putih atau


warna sesuai dengan ketentuan Direksi.
7. Pembersihan, Penyelesaian dan Perlindungan

RKS DED SPAM. SIPIL - 147

Setelah selesai pemasangan, sebelum ceceran semen menjadi


keras permukaan ubin harus dibersihkan dan dilindungi dari
kerusakan/cacat. Pembersihan tidak boleh dilakukan dengan
menggunakan larutan asam atau digosok dengan amplas. Setiap
bagian yang rusak harus dibongkar dan diganti.
Segera seletah selesai pemasangan, areal pekerjaan harus
ditutup untuk lalu-lintas untuk menghindari timbulnya
kerusakan/cacat selama pekerjaan penyelesaian dilakukan.
Semua bahan-bahan sisa, kotoran dan sampah harus segera
disingkirkan sebelum menjadi bertambah banyak.
8. Bahan Cadangan
kontraktor harus menyediakan ubin cadangan sebanyak minimal
1 m setiap 50 m lantai atau pembulatannya untuk setiap jenis
yang terpasang dan menyerahkannya kepada Pemilik/Direksi.
Masing-masing jenis harus ada dalam kemasan asli dan diberi
tanda yang jelas.
Bahan cadangan sudah termasuk dalam
pekerjaan keramik/porselin yang bersangkutan.

masing-masing

8.3. Perlengkapan Bangunan


8.3.1.

Penggantung dan Pengunci

1. Umum
Termasuk dalam alat-alat penggantung dan pengunci adalah
perlengkapan pintu dan jendela yang terdiri dari kunci, kunci
gembok, engsel dan grendel. Alat-alat penggantung dan
pengunci yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan
dan ketentuan seperti ditetapkan dalam Standar Industri
Indonesia (SII-0406-80, SII-0407-80, SII-0409-81).
Kontraktor
harus
menyerahkan
contoh-contoh,
alat-alat
penggantung dan pengunci yang akan digunakan kepada dan
untuk mendapat persetujuan Direksi. Contoh-contoh yang sudah
disetujui dianggap sebagai standar jenis, kualitas dan
karateristik lainnya. Penggunaan alat-alat penggantung dan
pengunci buatan pabrik lain hanya diijinkan apabila kondisinya
sama atau lebih tinggi dari standar yang sudah ditetapkan dan
disetujui Direksi.
Kontraktor menyediakan sarana yang diperlukan untuk
memudahkan pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci.

RKS DED SPAM. SIPIL - 148

Alat-alat penggantung dan pengunci yang akan digunakan harus


memiliki sifat-sifat :
-

Terbuat dari bahan-bahan yang homogen, berkualitas terbaik


dan tidak berkarat.
Cukup kuat dan tanpa cacat.
Komponen-komponennya terdiri dari kesatuan-kesatuan
tanpa pengelasan dan dapat berfungsi dengan baik.
Bagian-bagian yang bersepuh harus mempunyai lapisan
sepuhan yang baik, kuat dan permukaanya halus dan rata.
Tiap kunci harus dilengkapi dengan minimum 2 (dua) buah
anak kunci.

2. Bahan
Alat-alat penggantung dan pengunci harus dari tipe heavy
duty, bebas dari cacat asli maupun cacat pada waktu
pengiriman.
Jumlah, ukuran dan kualitas seperti dinyatakan dalam gambar
atau spesifikasi harus termasuk perlengkapan seperti skrup,
bout, ring, mur dan sebagianya yang diperlukan untuk
pemasangannya dan dibungkus dalam kemasan alat-alat
penggantung dan pengunci yang bersangkutan. Tiap kemasan
harus diberi label yang memberi petunjuk penggunaan alat ini.
a. Engsel (=butt, ringe)
Engsel daun pintu/jendela kayu dan aluminium, terbuat dari
bahan baja stainless dan jenis engsel kupu-kupu berukuran
102 x 50mm. Tiap daun pintu dipasangi 3 buah dan daun
jendela 2 buah.
Engsel daun pintu/jendela baja terbuat dari baja yang
kualitasnya minimum sama dengan kualitas daun/pintu yang
bersangkutan, dengan bentuk dan jumlah sesuai dengan
beban yang harus dipikul.
Engsel jenis lain harus disesuaikan dengan fungsinya seperti
dinyatakan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
b. Kunci (=lock)
Kunci berbentuk bulat yang terbuat dari baja stainless.
Tipe tergantung pada fungsinya :
- Pintu kantor dan gudang : disatu sisi beranak kunci, disisi
lain hanya dengan tombol.
- Pintu gang (=pintu angin) : dengan tombol pada kedua sisi,
tanpa anak kunci.
RKS DED SPAM. SIPIL - 149

- Pintu KM/WC : permukaan dengan pen pada sisi dalam, dan


dengan tombol pada sisi luar.
Kunci gembok dengan ukuran sesuai dengan dimensi pintu,
digunakan untuk pintu pagar halaman dan pintu baja lainnya.
Pengadaan pintu gembok harus termasuk perlengkapan yang
diperlukan agar kunci dapat dipasang.
Kunci-kunci jenis lain harus disesuaikan dengan fungsinya
seperti dinyatakan dalam gambar atau ditentukan oleh
Direksi. Tiap jenis kunci harus dilengkapi dengan master.
c. Roda Geser (=sliding roll)
Roda geser digunakan pada pintu sorong da ditempatkan
dibagian atas, dan dari tipe roda yang bisa digeser (moveable
roll) pada rel. Untuk lebar daun pintu sampai dengan 1.0
meter digunakan 2 buah roda geser, dan untuk yang lebih
lebar minimum digunakan 3 buah roda geser tergantung
pada lebar dan berat pintu.
d. Closer (=penutup otomatis)
Tipe haevy duty dengan penutup baja stainless. Dipasang
pada bagian atas, dan dapat dioperasikan dari bagian kiri
atau kanan.
e. Grendel (=stop)
Tipe yang dipasang pada lantai atau dinding dan tahan karat
(=stainless).
f. Penahan Pintu (=door holder)
Daun pintuyang tidak digunakan closer atau bukan tipe pintu
angin,
harus
dilengkapi
dengan
penahan
pintu.
Penangkapan pintu dilakukan oleh kekuatan maknit. Penahan
pintu dipasang dibagian bawah, satu sisi paada duan pintu
dan sisi yang lain pada dinding.
g. Kait Angin (=wind hook)
kait angin ukuran 20cm dipasang pada bagian bawah jendela,
dan terbuat dari baja galvanis.
Untuk jendela dan bukaan vertikal dapat pula digunakan
pembuka jendela (=ram opener) dengan 3 sendi dan
panjang tidak kurang daari 20cm.
3. Pemasangan
RKS DED SPAM. SIPIL - 150

Kecuali apabila dinyatakan lain, alat-alat penggantung dan


pengunci harus dipasang pada tempatnya. Arah bukaan pintu
dan jendela harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar.
Pintu/jendela bagian luar daan pintu-pintu pada ruangan yang
ber AC harus dibuat kedap udara, dengan memasang
perlengkapan dari kuningan atau karet pada semua sisinya.
Pada setiap bangunan dilokasi yang akan ditunjuk oleh Direksi,
Kontraktor
harus
menyediakan
dan
memasang
kotak
penyimpanan kunci : berukuran lebar 25cm, tinggi 50cm dan
tebal 10cm dan dilengkapi dengan pintu yang berkunci. Pada
bagian belakang diberi kait penggantung anak kunci.
4. Pemeriksaan
Setelah alat-alat penggantung dan pengunci selesai dipasang,
Direksi akan memeriksa kondisi pengoperasiannya.
Semua pekerjaan harus dilindungi dari timbulnya kerusakan atau
cacat. Setiap kerusakan atau cacat harus diperbaiki dan dijaga
tetap kait kondisi sempurna.
8.3.2.

Pekerjaan Sanitasi

1. Umum
Fasilitas sanitasi mencakup semua prasarana, perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan untuk membuang air buangan dan
kotoran dari kamar mandi dan kloset.
Pekerjaan sanitasi harus dilakukan dengan benar
dinyatakan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Pekerjaan sanitasi terdiri dari :
-

seperti

Pengadaan dan pemasangan perlengkapan dan peralatan


sanitasi (kloset, wastafel, saringan air dan sebagianya).
Pembuatan septik tank.
Pembuatan sumur peresapan.
Pemasangan jaringan pipa pembuangan.

2. Perlengkapan dan Peralatan


Perlengkapan dan peralatan sanitasi terdiri dari, dan tidak
terbatas pada :
- Kloset
- Washtafel
RKS DED SPAM. SIPIL - 151

- Urinal
- Bak mandi
- Aksesories
a. Kloset
Kloset harus dibuat dari bahan porselin buatan dalam negeri
dengan kualitas setara KIA.
Ada 2 (dua) jenis kloset yang akan digunakan :
- Kloset jongkok tipe Rapi C
- Kloset duduk tipe DublokGranada
Pemakaian kedua jenis kloset harus pada tempat-tempat
seperti dinyatakan dalam gambar atau ditentukan oleh
Direksi.
b. Washtafel
Washtafel terbuat dari bahan porselin buatan dalam negeri
dengan kualitas setara KIA.
Jenis yang digunakan adalah wahtafel dinding tipeHavana.
Tempat-tempat pemasangan pada ruangan-ruangan seperti
dinyatakan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
c. Urinal
Urinal terbuat dari bahan porselin buatan dalam negeri
dengan kualitas setara KIA.
Tempat-tempat pemasangan pada ruangan-ruangan seperti
dinyatakan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
d. Bak Mandi
Bak mandi terbuat dari fibreglass buatan dalam negeri
dengan kualitas terbaik yang ada dalam perdagangan dan
disetujui Direksi.
Ukuran bak mandi 50 x 50cm. Bagian luar bak harus
dipasangi ubin keramik/porselin atau mosaik sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar.
Pemasangan bak ada
pemasangan kloset.

dalam

satu

ruangan

dengan

e. Aksesories

RKS DED SPAM. SIPIL - 152

Aksesories terdiri dari kran air, stop kran, saringan, selang


masukan kloset dan lain sebagianya.
Aksesories yang terbuat dari logam harus berlapis chrom
(=verchrom) dengan lapisan yang tebal dan berkualitas baik
dan disetujui Direksi.
Aksesories yang terbuat dari plastik atau bahan lain harus
dari tipe dan kualitas terbaik yang disetujui Direksi.
3. Pemasangan
Semua perlengkapan dan peralatan sanitasi harus dipasang
pada tempanya setebal semua pekerjaan penyelesaian setelah
dilaksanakan, kecuali pemasangan bak mandi dilakukan
bersama-sama dengan pekerjaan penyelesaian.
Pemasangan perlengkapan dan peralatan sanitasi harus
dilakukan sesuai dengan petunjuk dan rekomendasi pabrik atau
petunjuk Direksi.
4. Septik Tank
Air dari septik tank dibuang kesumur peresapan.
Bentuk dan ukuran septik tank lengkap dengan komponenkomponen pelengkapnya dapat dilihat pada gambar rencana,
kecuali apabila Direksi menghendaki lain.
Septik tank terbuat dari beton bertulang yang kedap air dengan
kualifikasi K 175 atau adukan 1pc : 2kr.
Pelaksanaan beton (bertulang) untuk ini harus memenuhi
persyaratan sebagai diuraikan bab 4 tentang pekerjaan beton
atai ACI 318 atau ACI 350 atau PBI 1971.
Septik tank harus dibuat sedemikian hingga pembuangan
lumpur dari dalam dapat dilakukan dengan mudah.
Pada septik tank harus dipasang lubang kontrol (=manhole)
dengan tutupnya, dan diberi pipa galvanis 2 sebagai ventilasi.
Ujung ventilasi dilengkapi T - stuk. Tinggi pipa ventilasi 200cm
dari permukaan septik tank.
5. Sumur Peresapan
a. Uji Peresapan
Pada lokasi yang akan dibuat sumur peresapan, dengan
persyaratan jaraknya dari septik tank tidak boleh kurang dari
RKS DED SPAM. SIPIL - 153

3.00m, daya serap tanahnya harus diuji lebih dahulu sebelum


sumur perasapan dibuat.
Pertama dibuat lubang (besar) berbentuk persegi dengan
ukuran secukupnya sesuai dengan petunjuk Direksi sampai
pada kedalaman yang sama dengan kedalaman sumur
peresapan. Pada dasar lubang besar ini dibuat beberapa
lubang kecil berbentuk silinder dengan diameter 10 - 30cm
dan kedalaman 40 - 50cm. Apabila dasar lubang ini berupa
material yang lepas, bagian tersebut dibuang dan diganti
dengan lapisan kerikil diameter < 2cm setebal 5cm.
Lubang diisi dengan air sehingga tidak kurang dari 30cm.
Permukaan air dijaga dan dipertahankan tetap pada posisinya
selama tidak kurang dari 4 jam dengan cara selalu
menambahnya setiap terjadi penurunan.
Setelah tahap tersebut selesai dilakukan dengan kondisi
tanah disekitar lubang dianggap (mulai) jenuh, dilakukanlah
uji peresapan. Lubang diisi dengan air sedalam 15-20 cm.
Pengamatan dilakukan dengan mencatat waktu (=menit) dan
penurunannya. Sehabis dicatat air selalu ditambah sampai
pada posisi awal.
Pengamatan dan pencatatan dilakukan pada menit-menit ke1, ke-5, ke-10 dan seterusnya dengan kelipatan lima sampai
maksimal menit ke-30 sudah dianggap memadai.
Apabila penurunan muka air memenuhi angka-angka seperti
tersebut pada label dibawah ini, lokasi pembuatan sumur
peresapan dapat dianggap memenuhi persyaratan.
Waktu Pencatatan
(menit ke- .. )
1
5
10
15
30
60

Penurunan Muka Air


rata-rata (mm/menit)
>
>
>
>
>
>

200
200
75
50
37,5
25

b. Pelaksanaan
Setelah uji peresapan selesai dilakukan dan Direksi menilai
cukup memenuhi persyaratan, secara tertulis Direksi
mengijinkan Kontraktor untuk memulai pembuatan sumur
peresapan.

RKS DED SPAM. SIPIL - 154

Sumur peresapan dibuat berbentuk prismatik dengan


potongan melintang berbentuk trapesium. Dasar sumur
kearah memanjang mempunyai kemiringan 1:16 sampai 1:33.
Dinding-dinding sumur dibuat tetap dalam keadaan kasar
agar menghasilkan infiltrasi air secara alamiah.
Ukuran minimum sumuran adalah memanjang 6.00m, lebar
dasar 1.00m dan kedalaman 1.20m.
Sebelum sumur diisi dengan material yang diperlukan, semua
dindingnya dilapisi lapisan ijuk setebal 8 - 10cm. Agar lapisan
ijuk tidak runtuh, pemasangan pada dinding tanah dilakukan
dengan memotong bilah-bilah bambu dengan selang 50 60cm.
Pada bagian dasar dipasang lapisan batu kali belah 2 - 5 cm
setebal 30cm. Batu belah dipasang berdiri, rapat dan rapi.
Rongga-rongga pada bagian atas dikunci dengan batu yang
lebih kecil 5 8 cm agar diperoleh permukaan yang rapat.
Diatas lapisaan batu kali belah dihamparkan lapisan kerikil
2 - 5 cm setebal 40cm. Pada saat pengisian kerikil mencapai
jumlah kurang lebih separuhnya, pipa pembuangan dari
septik tank dipasang. Pipa pembuangan ini terbuat dari pipa
PVC 10 cm, dan padanya dibuat lubang-lubang 15 mm
berjarak selang satu dengan yang lain 10 -20 cm. Ujung pipa
berhenti pada posisi 10 - 20cm dari dinding ujung sumur
peresapan.
Ujung tersebut ditutup dengan lapisan ijuk setebal 10cm.
Diatas lapisan kerikil ditutup dengan lapisan ijuk setebal 8 10cm lalu diisi dengan tanah urug dan dipadatkan.
Pengisian tanah urug (padat) sampai setinggi permukaan
tanah disekitarnya.
6. Jaringan Pipa Pembuangan
a. Pembuangan Air dari Kloset
Pipa-pipa pembuangan dipasang mulai dari lokasi kloset
sampai kelokasi septik tank.
Pipa-pipa terbuaat dari pipa PVC 15cm dan dipasang
dengan kemiringan 2 - 5%. Pipa harus dari tipe I dengan
tekanan kerja 10 kg/cm.
Bak-bak kontrol dipasang pada tempat-tempat :

RKS DED SPAM. SIPIL - 155

- Pertemuan pipa pembuangan dan saluran dari kloset diluar


bangunan.
- Pembelokan/tikungan
- Pertemuan antara dua pipa pembuangan atau lebih.
- Diujung inlet septik tank.
- Pada jarak tidak lebih dari 30cm.
Pertemuan pipa pembuangan didalam bangunan harus sejauh
mungkin dihindarkan. Pemasangan sedemikian dapat
diijinkan
kalau
ada
jaminan
tentang
cara-cara
pembersihannya apabila terjadi kemampatan.
Bak kontrol terbuat dari beton (bertulang atau tidak
bertulang) kedap air dengan klasifikasi K 175 aatau adukan
1pc : 1kr.
Tutup bak kontrol terbuat dari pelat beton bertulang tebal
8cm dan diberi kait pengangkat 12mm yang dapat dilipat.
b. Pembuangan Air dari Kamar Mandi dan Air Hujan
Jaringan pembuangan air didalam bangunan dan diluar
bangunan sampai kesaluran induk pembuangan terbuat dari
saluran tertutup berupa pipa PVC. Saluran induk yang
berbentuk sebagai saluran terbuka atau tertutup seperti
ditunjukkan dalam gambar, terbuat dari beton dan/atau
pasangan.
Pipa PVC yang digunakan harus mempunyai kualitaas tipe AA
dan berukuran 10cm.
Pemasangan
pipa,
sambungan-sambungannya
serta
pembuatan bak kontrol harus sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan tentang pekerjaan yang sama seperti diuraikan
dalam pekerjaan pembuangan air dari kloset.
Saluran induk terbuat dari bis beton 30cm atau 20cm
dengan dinding pasangan bata dan tutup pelat beton atau
bentuk lain sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kemiringan sluran 2 - 5%.
Pasangan batu penggunaan adukan 1pc : 3ps dengan
plesteran 1pc : 2ps sedangkan tutup pelat beton daari
kualifikasi K 175.
Bak kontrol dari dari pasangan bata 1pc : 3 ps dengan ukuran
dan dimensi seperti ditunjukkan dalam gambar.
Untuk saluran induk yang letaknya pada kedalaman tidak
kurang dari 1.0 meter dari permukaan tanah harus berbentuk
RKS DED SPAM. SIPIL - 156

pipa. Pekerjaan penggalian dan pengurugan tanah untuk


pemasangan pipa harus sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan seperti diuraikan dalam bab 3 tentang pekerjaan
tanah.

8.4. Perlindungan Bangunan/Struktur


8.4.1.

Pekerjaan Atap (roofing)

1. Umum
Atap
berfungsi
melindungi
bengunan/struktur
beserta
pelengkapannya, peralatan dan penghuninya dari pengaruh
cuaca dan hujan.
Pada umumnya struktur atap terdiri dari komponen-komponen :
- Struktur pemikul (kuda-kuda, gelagar pemikul)
- Rangka atap (=gording, kaso dan reng)
- Penutupan atap (genteng, seng/asbes, baja)
Sesuai dengan besar sudut kemiringan atap, pekerjaan atap
dibedakan dalam :
- Atap datar
- Atap miring
Penentuan kemiringan atap, bentuk profil dan kemiringan talang
dan dimensi serta jumlah pipa pembuangan harus dihitung
berdasarkan volume air (hujan) yang harus dibuang dan sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan seperti dinyatakan dalam
spesifikasi atau gambar atau ditetapkan oleh Direksi.
Pekerjaan atap harus dilaksanakan dengan benar sesuai dengan
yang dinyatakan paada bab-bab tentang komponen-komponen
yang digunakan dalam spesifikasi ini atau ditetapkan oleh
Direksi.
Dalam hal gambar-gambar yang disediakan Pemilik tidak
terekam secara rinci atau karena ada perusahaan atau perintah
Direksi atau karena adanya penggantian komponen atas
permintaan Kontraktor, Kontraktor haarus membuat gambargambar kerja yang bersangkutan. Gambar-gambar harus dibuat
berdasarkan
analisa
engineering
dan
petunjuk
serta
rekomendasi pabrik pembuat komponen-komponen atap, dan
disetujui Direksi.
2. Atap Datar

RKS DED SPAM. SIPIL - 157

Untuk memperlancar pembuangan air hujan, permukaan atap


harus dibuat miring dengan kemiringan tidak boleh kurang dari
1% (sudut miring ) dan tidak lebih dari 5% (sudut miring 3),
kecuali apabila ditentukan lain oleh Direksi.
Hanya atap beton bertulang yang akan digunakan dalam proyek
ini.
Permukaan atap harus licin dan rata, serta bebas dari retak-retak
dan cacat-cacat lain yang dapat menimbulkan kebocoraan. Pada
tepi atap harus dibuat alur sebagai tali air dengan profil
berbentuk persegi panjang atau bulat telur dengan lebar 5 7,5cm dan dalam 1.5 - 2cm. Pekerjaan beton bertulang harus
dari jenis kedap air dan dibuat sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan seperti diuraikan pada bab 4 tentang pekerjaan
beton.
3. Atap Miring
Kemiringan atap tidak boleh kurang dari 0.25 (sudut miring 14)
dan tergantung pada jenis penutup atap yang digunakan.
Komponen-komponen struktur atap yang akan digunakan adalah
:
-

Kuda-kuda baja/kayu.
Rangka atap yang terdiri dari gording baja/kayu dan kaso dan
reng dari kayu kamper.
Penutup atap dari seng gelombang atau aluminium
gelombang seperti yang ditunjuk pada gambar.

Kuda-kuda dan gording baja harus dikerjakan sesuai dengan


persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan paada bab 6.2
tentang pekerjaan baja dan besi.
Kuda-kuda kayu, kaso dan reng harus dikerjakan sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan dalam bab-7
tentang pekerjaan kayu.
4. Talang dan Pipa Pembuangan
Talang hanya digunakan pada atap mirinng sebagai prasarana
untuk menggalirkan air dari permukaan atap kesistem drainase.
Talang dibuat dari struktur kayu dengan penutup seng BJLS - 40L
dengan kualitas I dengan ketebalan 0.434mm atau struktur
beton bertulang dengan klasifikasi K 225, atau struktur lain
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar atau ditentukan
oleh Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 158

Pipa Pembuangan terbuat dari pipa PVC berdiameter 10 cm


dengan kualitas prima. Jumlah pipa dan penempatan serta
pemasangannya harus sesuai dengan yang dinyatakan dalam
gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Pada pertemuan antara talang dan pipa pembuangan harus
dipasang saringan sedemikian rupa sehingga saringan mudah
dilepas untuk keperluan pembersihan.
8.4.2.

Dempul (=caulking)

1. Umum
Dempul digunakan untuk menutupi dan melindungi bagianbagian permukaan logam, kayu dan plesteran yang berlubanglubang, retak-retak dan tidak rata agar dapat diperoleh bidang
permukaan yang halus dan rata.
Pekerjaan yang memerlukan pendempulan harus mencakup,
tetapi tidak terbatas pada :
-

Pekerjaan pintu dan jendela/ventilasi kayu.


Pekerjaan beton, pasangan dan plesteran.
Pekerjaan pengatapan.
Pekerjaan keramik dan porselin.
Berbagai macam pekerjaan kayu.

Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan


digunakan kepada dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Bahan harus dikirimkan kelokasi pekerjaan dalam kemasan asli
pabrik dengan segel yang masih utuh dan harus digunakan
sesuai dengan petunjuk dan rekomendasi pabrik.
Selanjutnya dempul harus memenuhi persyaratan dan ketentuan
seperti dinyatakan dalam Standar Industri Indonesia SII-0282-80.
2. Bahan
Dempul harus merupakan suatu masa yang homogen, cukup
tegar, tidak lengket, elastis, tidak korosif, terbuat dari
polysulphide liquid polymers yang kedap air, dapat digosok
dengan mudah dan dapat diberi lapisan dari bahan lain dengan
baik.
Jika dempul diremas-remas dengan tangan. tidak boleh lengket
dan mudah dibentuk.

RKS DED SPAM. SIPIL - 159

Dalam waktu tidak lebih dari 1 (satu) bulan dempul harus sudah
mengering dengan sifat keras, tidak merekah atau retak dan
rata.
Dalam kemasan asli, setelah berumur 5 bulan terhitung sejak
pengalengan, dempul harus masih dapat digunakan dengan
baik.
3. Pemasangan
Pemasangan dempul harus dilakukan sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan seperti dinyatakan dalam petunjuk dan
rekomendasi pabrik.
Sambungan-sambungan, lubang-lubang tempat skrup dan
bagian-bagianSambungan-sambungan, lubang-lubang tempat
skrup dan bagian-bagian permukaan lain yang akan didempul
harus bersih, kering dan bebas dari debu daan benda-benda
asing lain yaang melekat.
Apabila
diperlukan,
pembersihan
dilakukan
dengan
menggunakan bahan pembersih yang disetujui oleh Direksi.
Pada lubaang-lubang yang cukup dalam, sebelum didempul
lubang-lubang diisi filter dari polyethylene foam atau neoprene
atau butyl rope oakum setebal tidak kurang daari 1 cm.
Bahan filler harus berasal dari pabrik yang sama dengan dempul
yang digunakan.
Apabila pebrik menetukannya, tempat-tempat yang didempul
harus diberi lapisan cat dasar.
4. Pembersihan
Ceceran dempul yaang menempel pada permukaan pekerjaan
disekitarnya harus segera dibersihkan setelah pendempulan
selesai.
8.4.3.

Penahan kelembaban (=damp proofing)

1. Umum
Bahan penahan kelembaban berfungsi menghalangi rembesan
air dari tanah masuk kedalam dinding yang membuat ruangan
menjadi lembab.
Sisi luar semua permukaan dinding yang berhubungan langsung
dengan tanah atau seperti yang ditunjukkan dalam gambar
harus diberi lapisan penahan kelembaban sedalam tidak kurang

RKS DED SPAM. SIPIL - 160

dari 20 cm dari permukaan tanah, termasuk bagian atas pondasi


telapak.
Khusus untuk basement, sisi luar dindingnya (terhitung dari
permukaan tanah) harus diberi lapisan penahan kelembaban.
Dinding bak kontrol dan ruangan-ruangan lain yang tak
ditempati orang tidak perlu diberi lapisan penahan kelembaban,
kecuali apabila secara khusus diperlukan.
2. Bahan
Lapisan penahan kelembaban dibuat dari Bitumastic Solution
buatan pabrik yang disetujui Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan
digunakan kepada dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
3. Penggunaan
Permukaan yang akan diberi lapisan penahan kelembaban harus
bersih dari minyak dan kotoran dan harus dalam kondisi yang
sesuai dengan petunjuk dan rekomendasi pabrik.
Permukaan pekerjaan beton, pasangan dan plesteran harus
sudah melewati masa perawatan dan permukaannya harus
kering.
Permukaan itu harus diberi 2 lapisan. Lapisan pertama diberikan
sedemikian rupa sehingga semua lubang, celah-celah dan retakretak terisi penuh dengan bahan Penahan Kelembaban. Lapisan
kedua harus menjamin bahwa seluruh permukaan telah tertutup
penuh dengan bahan penahan kelembaban.
Ketebalan tiap lapisan harus tidak boleh melebihi ketebalan
yang direkomendasikan oleh pabrik.
Pelapisan bahan penahan kelembaban harus dilakukan lebih
seksama pada lokasi-lokasi sambungan.
4. Pembersihan
Kelembaban bahan harus segera disingkirkan setelah pelapisan
selesai. Ceceran pada pekerjaan-pekerjaan disekitarnya harus
dibersihkan dan dibuang.
8.4.4.

Penahan Rembesan Air (=water proofing)

1. Umum

RKS DED SPAM. SIPIL - 161

Bahan penahan rembesan air berfungsi menahan air masuk


kedalam beton tetapi tidak dimaksudkan untuk memperbaiki
kebocoran yang terjadi. Kontraktor harus menjamin bahwa beton
atau plesteran harus benar-benar kedap air melalui pengujian
hidrrostatik, sebelum diberi lapisan bahan penahan rembesan
air.
Secara umum lapisan penahan rembesan air diberikan, tetapi
tidak terbatas pada :
-

Bagian atas penutup atap.


Bagian dalam dinding bak, tangki, sumur dan strukturstruktur lain yang terisi air yang sudah diolah (=filtered or
treated water).

Selanjutnya dalam gambar kerja dinyatakan batas-batas yang


diberi lapisan bahan penahan rembesan air untuk masingmasing bangunan/struktur.
Pemberian lapisan penahan rembesan air harus sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan seperti dinyatakan dalam petunjuk
dan rekomendasi pabrik.
Kontraktor harus bisa menunjukkan hasil penggunaan bahan
yang sama pada proyek lain, dan mempersilahkan Direksi untuk
meninjaunya.
Bahan penahan rembesan air hanya boleh dilapiskan pada
permukaan beton yang tidak berumur tidak kurang 30 hari
terhitung sejak pengecorannya atau setelah pengujian
hidrostatik yang dilakukan kemudian.
Apabila digunakan bahan epoxy dan tar base pitch yang
mengandung larutan-larutan tertentu ruangan harus diberi
ventilasi yang cukup. Pada ruangan yang tertutup ventilasi harus
dibantu dengan kipas angin (=exhaust fan) dan para
pelaksananya harus menggunakan masker dan pakaian
pelindung.
Kontraktor harus memiliki program kerja yang telah disetujui
Direksi, yang setiap saat dapat diperiksa dan dicocokkan dengan
pelaksanaannya dilapangan.
2. Bahan
Bahan penahan rembesan air dapat dipilih salah satu dari, tetapi
tidak terbatas pada :
-

Coment based coating (=bahan yang mengandung semen).


Tar basedd pitch (semacam ter).
RKS DED SPAM. SIPIL - 162

Epoxy.
Prefabricated water proofing membrane (=lembaran siap
pakai).

Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan


digunakan kepada dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
a. Cement Based coating
Bahan yang akan digunakan harus buatan pabrik yang
disetujui Direksi.
Penggunaannya harus dicampur dengan arcylic
polymer untuk meningkatkan daya lekatnya.

polylic

Pelapisan yang diperlukan ada 3 lapis :


- Lapisan dasar (=pointed prime coat).
- Lapisan semen (=steel trowel applied cement coating).
- Lapisan akhir (=finish coating).
b. Tar Based Pitch
Bahan yang akan digunakan harus buatan pabrik yang
disetujui Direksi.
Pelapis yang diperlukan ada 4 lapis :
- 2 lapisan dasar.
- 2 lapisan akhir.
c. Epoxy Coating
Bahan yang akan digunakan harus buatan pabrik yang
disetujui Direksi.
Pelapisan yang diperlukan ada 3 lapis :
- 1 lapisan dasar.
- 2 lapisan akhir.
Apabila digunakan hidro epoxy coating, ia harus diberi jenis
non solvent epoxy resins base. Pelapisan sama dengan
epoxy coating.
Jumlah ketebalan lapisan tidak boleh kurang dari 400 mikron.
d. Prefabricated Waterproofing Membrane

RKS DED SPAM. SIPIL - 163

Bahan yang akan digunakan harus buatan pabrik yang


disetujui Direksi.
Penggunaan cukup 1 lapis yang
menggunakan modifikasi bitumen.

ditempel

dengan

3. Pemasangan
Penyiapan permukaan beton harus sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan yang dikeluarkan oleh Direktorat Penyelidikan
Masalah Bangunan (DPMB).
Permukaan beton harus bebas dari segala macam cacat dan
kotoran seperti minyak, gemuk, dan lain sebagiannya.
Pemasangan harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan
DPMB.
Permukaan yang terkena langsung sinar matahari, harus
dibasahi dengan air dan diberi peneduh agar terlindung dari
sengatan sinar matahari selama pekerjaan berlangsung.
a. Cement Based Coating
Cement Based Coating dicampur dengan bahan arcylic
dengan komposisi sesuai dengan rekomendasi pabrik,
ditambah dengan air secukupnya sehingga diperoleh adonan
dengan konsistensi yang memadai.
Dengan kuas adonan dilapiskan ke atas bidang permukaan
beton, sambil ditekan-tekan agar semua lubang, celah-celah
dan retak-retak terisi penuh, lalu diratakan dengan kuas.
Lapisan pertama sebagai lapisan dasar dibiarkan selama
tidak kurang dari 1 jam agar proses pengikatan selesai,
sambil selalu diperciki air agar lapisan tetap dalam keadaan
lembab.
Kemudian lapisan kedua dipasang dengan menggunakan
sendok semen atau alat lain yang sesuai dan diratakan
dengan roskam baja (=steel trowel). Lapisan ini dibiarkan
selama tidak kurang dari 1 jam sambil diperciki air. Setelah itu
lapisan akhir dipasang dengan menggunakan kuas dan
dihaluskan dengan roskam baja atau alat lain yang sesuai
hingga permukaannya halus dan rata.
Untuk
mencegah
pengeringan
yang
cepat,
selama
pengerjaan hingga matahari terbenam pekerjaan harus diberi
peneduh.

RKS DED SPAM. SIPIL - 164

b. Tar Base Pitch


Keatas permukaan beton dilapiskan 2 lapisan dasar yang
terbuat dari bahan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik
pembuat tar base pitch.
Kemudian dilapiskan 2 lapisan akhir tar base pitch. Masingmasing lapisan akhir harus mempunyai ketebalan 13 - 18
mikron.
Pelapis berikutnya baru boleh diberikan setelah lapisan
sebelumnya mengering.
c. Epoxy Coating
Kontraktor harus mencampur komponen-komponen bahan
yang diperlukan secara seksama sesuai dengan petunjuk dan
rekomendasi pabrik. Pelapisan dari bahan yang sama
sebanyak 3 lapis (1 lapisan dasar dan 2 lapisan akhir) dan
dilakukan dengan kuas, semprotan atau roller.
Pelaksanaan pelapisan harus dilakukan
petunjuk dan rekomendasi pabrik.

sesuai

dengan

d. Prefabricated Waterproofing Membrane


Penyiapan permukaan harus sudah dilaksanakan dengan baik
dan permukaan harus dalam keadaan rata dan teratur
dengan kemiringan yang diperlukan.
Mula-mula permukaan beton diberi lapisan dari bahan kimia
khusus dengan komposisi yang sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan pabrik.
Kemudian keatasnya dipasang lembaran prefabricated
waterproofing membrane. Pada pelapisan lembaran yang
bersebelahan harus diberi overlapping selebar 10 cm.
Permukaan lembaran lalu diberi lapisan cat emulsi special
water/solvent-resim.

8.5. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilakukan dalam satuan-satuan seperti dirinci dibawah,
kecuali apabila disebutkan lain dalam RAB, dan tidak terbatas
pada :
-

Pekerjaan pengecatan
Pekerjaan kaca
Pekerjaan keramik/porselin
Penggantung dan pengunci

m
m
m
buah atau steel
RKS DED SPAM. SIPIL - 165

Perlengkapan dan peralatan sanitasi


buah
Penutup atap
m
Penutup kelembaban
m atau m
Penahan rembesan air
m
Dempul (sudah termasuk dalam pekerjaan
pokok yang bersangkutan)

Dalam pengukuran pekerjaan-pekerjaan tersebut telah tercakup


penyediaan, pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahan,
perlengkapan,
peralatan
dan
pelaksanaannya
termasuk
pemeriksaan, pengujian penunjang yang diperlukan serta
pengeluaran-pengeluaran terkait lainnya, seperti diuraikan dalam
RAB.
Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai kontrak/adendum
kontrak terakhir, bersama-sama dengan komponen-komponen
pekerjaan yang lain akan merupakan bobot prestasi yang dicapai
Kontraktor pada saat tertentu, dan akan dijadikan pedoman
Kontraktor untuk mengajukan penagihan pembayaran angsuran
kepada Pemilik.
Pengukuran volume pekerjaan yang akan digunakan untuk
pengajuan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan
bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor.
Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi
Kontraktor pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada
pembayaran angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari
angka seperti disebutkan dalam syarat-syarat kontrak.
Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan dengan
volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan, termasuk
pembayaran untuk pekerjaan perlengkapan bangunan.

RKS DED SPAM. SIPIL - 166

9.

PEKERJAAN PLUMBING

9.1. Lingkup
Pekerjaan
plambing
mencakup
penyediaan
tenaga
kerja,
perlengkapan,
peralatan,
bahan
termasuk
pengeluaranpengeluaran yang diperlukan untuk pengadaan, pembuatan dan
pemasangan serta pelaksanaan pekerjaan penunjangnya seperti
ditunjukkan dalam gambar atau diuraikan dalam spesifikasi.
Pekerjaan ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada pemasangan
pipa air bersih, sedangkan pipa, saluran air hujan dan pipa air
buangan dan kotoran sudah tercakup dalam butir 8.3.2.
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus menyerahkan contohcontoh bahan yang akan digunakan dan brosur serta gambargambar yang diperlukan kepada dan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi.
Apabila
dianggap
perlu
oleh
Direksi,
Kontraktor
harus
menyampaikan usulan program dan penjadualannya termasuk
gambar-gambar yang diperlukan kepada dan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi.
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor menjumpai
bagian-bagian pekerjaan yang sulit untuk dilaksanakan, ia harus
segera melaporkan secara tertulis kepada dan untuk mencari
penyelesaiannya dengan Direksi.
Pekerjaan baru bisa dianggap selesai dan diterima apabila telah
dilakukan uji tekan dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan
secara tertulis oleh Direksi.

9.2. Bahan
Pipa yang akan digunakan dengan ukuran-ukuran seperti
ditunjukkan dalam gambar, harus dari jenis pipa galvanis
(=galvanized iron pipe - GIP), berkualitas kelas medium B buatan
dalam negeri dan memenuhi persyaratan dan ketentuan
berdasarkan Standar Industri Indonesia yang dinyatakan dengan
surat jaminan pabrik.
Fitting dan perlengkapannya harus dari bahan yang sama.
Semua kran harus terbuat dari kuningan, sedangkan kran penyadap
dari kuningan yang di verchroom.
Semua bahan yang dikirimkan kelokasi pekerjaan harus sama
dengan contoh-contoh yang disetujui.
RKS DED SPAM. SIPIL - 167

Apabila Direksi meragukan kualitas bahan yang dikirimkan, Direksi


berhak
mengirimkan
contoh-contoh
yang
diperlukan
ke
laboratorium penyelidikan bahan untuk diuji. Biaya yang diperlukan
untuk pengujian dipikulkan kepada dan atas beban biaya
Kontraktor.
Apabila hasil pengujian laboratorium menyatakan tidak memenuhi
persyaratan dan ketentuan yang berlaku, bahan yang terlanjur
masuk kelokasi pekerjaan harus dikeluarkan/disingkirkan dalam
jangka waktu tidak lebih dari 3 x 24 jam. kerugian yang diderita
akibat penolakan bahan tersebut dipikulkan kepada dan atas beban
biaya Kontraktor.

9.3. Pemasangan
Semua pipa induk - termasuk pipa pembukaan, pipa gas dan
pengkabelan dalam bangunan harus dipasang pada shaft.
Perpipaan harus disesuaikan dengan kondisi shaft.
Pipa-pipa pada dinding harus diberi penyangga dan/atau penguat
pada setiap jarak selang tidak lebih dari 3,0 meter antara satu
dengan yang lain.
Penggantung pipa harus terpasang kuat pada jaringan pipa.
Sambungan pipa harus menggunakan ulir. Penyambung harus
diberi red lead cement dan pipa khusus.
Dalam hal digunakan sambungan flens, flensnya dilas pada pipa
dan penyambung dilengkapi ring tipe gasket untuk menjamin
kekuatan sambungan.
Ujung pipa yang tidak berlanjut harus ditutup dengan dop/plug atau
flens.
Pipa-pipa horizontal harus diberi gantungan dan pipa-pipa vertikal
diklem pada tembok. Jarak klem atau gantungan tidak boleh lebih
dari 2.0 meter dengan ketentuan pada tiap percabangan atau
belokan harus dipasang pula.
Semua pipa, baik tampak maupun yang tertanam, harus diberi
lapisan waterproofing, termasuk fitting-fittingnya dan dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian permukaan pipa dan
fitting yang tidak tertutup lapisan waterproofing.
Pipa yang melintasi struktur atau jalan harus diberi lapisan pasir
setebal tidak kurang 60 cm dibawah elevasi dasar pondasi struktur
atau jalan.

RKS DED SPAM. SIPIL - 168

Jaringan pipa sebelum dipasangi aksesories atau fixture harus diuji


tekan dengan tekanan 8 bar selama 24 jam. Pengujian harus
memenuhi persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan pada sub,
bab 9.4 tentang pengujian.
Bagian-bagian
jaringan
pipa-terutama
pada
sambungansambungan yang hasil uji tekannya tidak memenuhi persyaratan
(karena bocor) harus diperbaiki dan pengujian kembali dipikul
kepada dan atas beban biaya Kontraktor.
Pipa-pipa yang menembus lantai atau dinding beton/pasangan
harus dipasangi selongsong (=sleeve) dari pipa PVC atau cara lain
yang ditentukan oleh Direksi.
Sebelum jaringan pipa difungsikan, air yang ada didalamnya harus
dikeluarkan. Kemudian dilakukan diinfektasi dengan mengisi
jaringan pipa dengan larutan berisi 50 mg/l chloor dan didiamkan
selama 24 jam lalu dibilas dengan air bersih.

9.4. Pengujian Tekan


Jaringan pipa telah terpasang. Titik-titik tempat pemasangan
aksesories atau fixture ditutup dengan dop. Tempat-tempat
sambungan dibiarkan terbuka.
Peralatan yang diperlukan :
- Alat penekan tekanan
- Pompa
- Alat ukur tekanan
Pipa outlet pompa dihubungkan dengan pipa inlet jaringan pipa.
Pengujian dilakukan bagian perbagian dari jaringan pipa, dengan
panjang pengujian tiap bagian tidak lebih dari 100 meter.
Setelah semua persiapan pengujian selesai, pompa dijalankan
sampai alat ukur tekanan menunjukkan angka 8 bar (atau 8
kg/cm).
Angka 8 bar ini dijaga agar tidak berkurang selama 24 jam, kecuali
apabila ada perubahan cuaca.
Selama pengujian tekan, harus dibuatkan daftar yang menunjukkan
waktu, besarnya tekanan dan kondisi cuaca.

9.5. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilakukan dalam satuan seperti dirinci dibawah, kecuali
apabila disebutkan lain dalam RAB, dan tidak terbatas pada :
-

Pemasangan pipa

m
RKS DED SPAM. SIPIL - 169

Perlengkapan dan peralatan


buah/set
Fitting/aksesories seperti soket, bend dan lain sebagianya
buah

Pekerjaan pengujian sudah termasuk pekerjaan pokok yang


bersangkutan, kecuali apabila disebutkan lain dalam Rencana
Anggaran Biaya.
Dalam pengukuran pekerjaan-pekerjaan tersebut telah tercakup
penyediaan, pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahan,
perlengkapan,
peralatan
dan
pelaksanaannya
termasuk
pemeriksaan, pengujian dan pekerjaan penunjang yang diperlukan
serta pengeluaran-pengeluaran terkait lainnya, seperti diuraikan
dalam RAB.

RKS DED SPAM. SIPIL - 170

10. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


10.1.

Umum

10.1.1.

Lingkup

Pekerjaan Instalasi listrik mencakup penyediaan tenaga kerja,


perlengkapan,
peralatan,
bahan
termasuk
pengeluaranpengeluaran yang diperlukan untuk pengadaan, pembuatan dan
pemasangan serta pelaksanaan pekerjaan penunjangnya seperti
ditunjukkan dalam gambar atau diuraikan dalam spesifikasi.
Pekerjaan ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada sistem dalam
dan luar serta sistem penangkal petir. Instalasi listrik sebagai
sistem pemasok tenaga listrik untuk menggerakkan pompa-pompa
air dan memfungsikan panel-panel dan peralatan/perlengkapan
terkait akan dikerjakan oleh Kontraktor lain.
Semua pekerjaan, peralatan dan perlengkapan, harus dilaksanakan
dan dipasang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan seperti
diuraikan dalam PUIL atau dikeluarkan oleh perum Listrik Negara
( PLN ).
Sepanjang yang diuraikan dalam spesifikasi ini, sistim kelistrikan
yang telah selesai harus sesuai dengan keperluan, dan kontraktor
bertanggung jawab untuk menyediakan bahan dan pelaksanaan
pekerjaan perbaikan akibat kegagalan atau kejadian yang
membawa kerusakan dan kerugian.
Biaya yang diperlukan untuk penyediaan bahan dan pelaksanaan
pekerjaan perbaikan ditanggung oleh dan atas beban biaya
kontraktor.
Kontraktor bertanggung jawab atas semua pemasangan instalasi
listrik, serta pengujian-pengujiannya sampai dapat beroperasi
dengan baik dan memuaskan untuk dapat disetujui oleh Direksi.
Kontraktor harus menyelesaikan semua perijinan termasuk
pembayaran retribusi dan pengeluaran-pengeluaran lain yang
diperlukan dari dan kapada instansi-instansi yang berkepentingan.
10.1.2.

Gambar Kerja

Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan gambar-gambar


kerja yang menyangkut pemasangan instalasi, peralatan dan
perlengkapan termasuk diagram sistem pelistrikan dan gambargambar lain yang diperlukan dari dan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi.

RKS DED SPAM. SIPIL - 171

Persetujuan Direksi atas gambar-gambar kerja hanya menyangkut


kesesuaianya dengan desain dasar yang dibuat oleh Pemilik.
Persetujuan ini tidak dapat membebaskan Kontraktor dari tanggung
jawabnya atau keperluannya atas pengadaan bahan dan tenaga
berkualifikasi tinggi yang diperlukan oleh pekerjaan meskipun tidak
dinyatakan dalam gambar atau spesifikasi.
Kontraktor bertanggung jawab atas penentuan ukuran dan dimensi
yang dinyatakan dalam gambar dan atas kerjasama dengan
Kontrkator lain.
Sebelum gambar kerja disetujui Direksi, Kontraktor tidak
diperbolehkan untuk memesan bahan atau memulai pelaksanaan
pekerjaan.
10.1.3.

Penafsiran Gambar

Kontraktor harus memastikan kepada Direksi tentang lokasi dan


ketinggian yang tepat semua peralatan dan perlengkapan listrik
sebelum dipasang.
Tiap pemasangan instalasi yang bertentangan dengan atau tanpa
persetujuan Direksi harus dirubah sesuai dengan petunjuk Direksi,
dan biaya yang diperlukan untuk perubahan ini dipikul kapada dan
atas beban biaya Kontraktor.
Lokasi peralatan dan perlengkapan seperti ditunjukkan dalam
gambar hanya perkiraan saja. Lokasi yang tepat harus sesuai
dengan persetujuan Direksi selama pekerjaan berlangsung.
Kontraktor berhak memperoleh semua keterangan (lapangan) yang
diperlukan yang terkait dengan pemasangan instalasi listrik dan
dengan adanya saling ketergantungan dengan pekerjaan lain,
bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan itu dengan cara-cara yang disetujui Direksi.
Gambar-gambar umumnya berbentuk diagram dan hanya
menekankan fungsinya saja, serta tidak menyatakan secara tepat
denah sirkuit, jumlah fitting dan detail-detail instalasi lainnya.
10.1.4.

Buku Petunjuk (manual) dan Instruksi

Kontraktor
harus
melengkapi
buku
petunjuk
(=manual)
pemeliharaan dan cara pengoperasian peralatan terkait dalam
Bahasa Indonesia yang baik dan mudah dimengerti.
10.1.5.

Prinsip Supplai Listrik

Supplai utama diperoleh dari PLN dengan tegangan 380/220 Volt,


50 Hz, 3 phase.
Dalam hal sumber listrik PLN mati, supplai diperoleh dari Diesel
Generator Set (Gen Set) dengan kemampuan pelayanan terbatas
RKS DED SPAM. SIPIL - 172

(beban selektif/preference), dengan tegangan 380/220 Volt, 50 Hz,


2 phase, 5 kawat.
Antara supplai dari PLN dan dari Generator harus terpisah secara
elektrikal dengan sistem interlocking.
10.1.6.

Prinsip Distribusi

Distribusi secara radial dilakukan dari panel utama ke panel-panel


distribusi dan panel-panel ditiap lantai dan bangunan.
Karakteristik tegangan 380/220 Volt, 50 Hz, 3 phase, 5 kawat.
Distribusi daya untuk penerangan, dipisahkan dengan distribusi
daya untuk pompa dan motor.
Tegangan jatuh untuk
mesin/motor sekitar 3%.

10.2.

Bahan

10.2.1.

Jenis-jenis Bahan

penerangan

sekitar

2%

dan

mesin-

Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus baru dan
belum pernah digunakan. Apabila tidak disebutkan secara khusus,
bahan yang akan digunakan harus mempunyai kualitas terbaik dari
jenisnya.
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan
digunakan
beserta
brosur-brosurnya
kepada
dan
untuk
mendapatkan persetujuan Direksi.
Semua peralatan dan perlengkapan listrik, selama pekerjaan
berlangsung, harus dijaga dan dilindungi dari setiap kerusakan baik
karena benturan maupun karena air. Setiap kerusakan yang terjadi
harus diperbaiki, atau apabila Direksi menyatakan tidak lagi layak
dipakai, harus diganti dengan yang baru. Biaya yang diperlukan
untuk perbaikan atau penggantian dipikulkan kepada dan atas
beban biaya Kontraktor.
Bahan, peralatan dan perlengkapan
pekerjaan instalasi listrik terdiri dari :
-

yang

diperlukan

untuk

Peralatan panel : Switch, circuit breaker relay dan contactor.


Peralatan lampu : Armatur, bola lampu, tabung TL, ballast dan
kapasitor.
Peralatan instalasi : Stop kontak, saklar, grinswitch, deminer.
: kabel atas (NYM, NYY), kabel tanah (NYFGBY)
Peralatan penangkal petir.

RKS DED SPAM. SIPIL - 173

10.2.2.

Daftar Keperluan Bahan

Kontraktor harus menyusun daftar keperluan bahan untuk


pekerjaan instalasi listrik secara rinci dan sistimatik. Daftar tersebut
harus sudah diterima Direksi selambat-lambatnya 2 minggu
sebelum pekerjaan instalasi listrik dimulai, agar Direksi dapat
mendiskusikannya dengan Kontraktor.
Daftar yang telah disetujui Direksi harus dijadikan rujukan yang
mengikat. Setiap perubahan terhadap daftar tersebut harus
mendapatkan persetujuan Direksi.
10.2.3.

Bahan Substitusi

Apabila ada satu atau beberapa jenis bahan seperti yang


dinyatakan dalam daftar keperluan bahan tidak dapat dipasok,
selambat-lambatnya 7 (hari) sebelum dipasang Kontraktor harus
melaporkan secara tertulis kepada Direksi dan mengajukan bahan,
substitusi yang setaraf disertai data-data/spesifikasi yang lengkap
untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
10.2.4.

Penyimpanan Bahan

Bahan dan peralatan yang telah dipasok harus disimpan dan


dilindungi terhadap timbulnya kerusakan/cacat yang menyebabkan
bahan dan peralatan tidak dapat digunakan.
Selama
masa
berlangsungnya
pelaksanaan
dan
setelah
penyelesaian sampai habisnya masa pemeliharaan, Kontraktor
harus mengadakan penjagaan, terhadap setiap kerusakan/cacat
yang mungkin terjadi atas bahan dan peralatan yang belum
terpasang maupun yang sudah terpasang.
10.2.5.

Pengecatan Peralatan

Peralatan yang telah dicat dari pabrik harus diberi lapisan cat
tambahan apabila Direksi menganggap perlu, atau dicat kembali
apabila permukaan catnya mengalami kerusakan/cacat, dengan
cara dan bahan cat sedemikian rupa sehingga hasil pengecatannya
seragam dan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan seperti
diuraikan pada butir 8.2.1 tentang pekerjaan pengecatan.
Jenis, warna dan merk cat yang akan digunakan harus sesuai
dengan persetujuan Direksi.
Pengecatan dilaksanakan dengan proses stove snamel untuk
lampu dan sejenisnya dan galvanizedcadmium plating atau cat
bakar untuk panel dan sejenisnya agar tahan karat.
10.2.6.

Suku Cadang

Kontraktor harus menyediakan suku cadang atau bahan dan


peralatan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun. Suku cadang yang
RKS DED SPAM. SIPIL - 174

diperlukan meliputi komponen-komponen yang akan ditentukan


oleh Direksi.
Penyediaan suku cadang sudah termasuk dalam pekerjaan instalasi
listrik, kecuali apabila disebutkan lain dalam RAB.

10.3.

Pemasangan

10.3.1.

Pemasangan Kabel

1. Kabel Atas
Kabel atas dipasang menempel atau tertanam didalam
plesteran/beton, atau menempel pada komponen struktur.
Pemasangan yang menempel harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga lapisan pelindungnya tidak tergencet, sobek atau
rusak.
Pemasangan yang menempel harus dilakukan dengan
pertolongan klem. Jarak selang antara klem-klem harus
sedemikian rupa sehingga kabel tidak terlihat melendut.
Pemasangan yang tertanam dalam beton ataupun pasangan
batu/bata harus diberi pelindung selongsong pipa PVC.
Kotak sambung dan kotak hubung kabel harus dibuat
sedemikian rupa sehingga kelembaban tidak dapat masuk.
2. Kabel Tanah
Pemasangan kabel harus pada kedalaman tidak kurang dari
80cm pada persilangan dengan jalan dan tidak kurang dari 60cm
pada halaman.
Alur galian pada penanaman kabel harus mempunyai dasar yang
rata dan stabil. Kabel harus dipasang dalam urugan pasir yang
ketebalannya tidak kurang dari 5cm. Urugan pasir harus bebas
dari batu-batuan. Diatas urugan pasir harus diberi lapis
pelindung dari beton, batu atau bata atau dengan ketebalan
tidak kurang dari 5cm.
Pada persilangan kabel tanah, kabel dengan tegangan lebih
tinggi dipasang dibawah kabel dengan tegangan lebih rendah :
kabel dengan arus kuat dipasang dibawah kabel komunikasi.
Jarak sisi luar antara 2 kabel yang bersilangan tidak boleh
kurang dari 50cm dan pada persilangan itu salah satu kabel
harus diberi pelindungan berupa lempengan beton atau separuh

RKS DED SPAM. SIPIL - 175

bis beton atau bahan lain yang tahan api dengan ketebalan tidak
kurang dari 6cm.
Cara memasang perlindungan :
-

10.3.2.

Salah satu kabel tertanam dalam beton atau pasangan batu


setebal 6cm, dari sisi luar kabel terukur terhadap kabel lain.
Kabel bawah diberi perlindungan dari bahan beton harus
menjorok keluar sejauh tidak kurang dari 50cm dari sisi luar
kabel atas, sedangkan pelindung beton mempunyai lebar
tidak kurang dari lebar (berkas) kabel bawah ditambah 2 x
5cm.
Kabel harus diberi perlindungan dari bahan beton yang
diletakkan dibawahnya. Kedua ujung pelindung beton harus
menjorok keluar sejauh tidak kurang dari 50cm dari sisi luar
kabel bawah.
Peralatan Panel

Panel dibedakan dalam 2 (dua) kategori :


- Panel distribusi induk
- Panel distribusi unit
Panel distribusi induk harus dari jenis lemari yang dipasang diatas
lantai pada ruang kontrol, sedang panel distribusi unit dari jenis
kotak yang dipasang pada dinding.
Panel distribusi harus dibuat sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan seperti diuraikan dalam PUIL-NI-6, dilengkapi dengan
pemutus arus (=circuit breaker) dalam jumlah yang cukup. Panel
untuk seluruh keperluan harus dari tipe dan pabrik yang sama.
Pemutus arus dengan ukuran dan kapasitas yang sama harus dapat
ditukan.
10.3.3.

Peralatan Penerangan

Peralatan penerangan harus mencakup komponen-komponen kabel,


pipa, reflektor, fitting lampu, bola/tabung lampu, tutup, ballast dan
lain sebagainya dan harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Pemasangan kabel distribusi yang diperlukan untuk sistem
penerangan harus tersembunyi, kecuali apabila dinyatakan atau
ditunjukkan lain. Pemasangan kabel hanya boleh dalam arah
horizontal atau vertikal. Pemasangan klam pada kabel yang
terpasang menempel, seperti diuraikan pada butir 10.3.1, harus
mempunyai jarak selang satu dengan yang lain tidak lebih dari
30cm.

RKS DED SPAM. SIPIL - 176

Kabel yang terpasang sampai 2 jalur harus menggunakan spacing


fastener, sedangkan yang lebih dari 3 jalur harus menggunakan
clamping track. Panjang track ini harus dilebihkan dengan 25%
untuk kabel tambahan dikemudian hari.
Khusus untuk penerangan luar atau ruangan yang lembab dan
korosif, armatur lampu harus dibuat atau dipasang sedemikian rupa
sehingga air tidak dapat masuk atau berkumpul dalam saluran
hantaran, fitting lampu dan lain sebagainya. Jenisnya harus sesuai
dengan situasi lingkungan tempat pemasangan. Fitting lampu harus
kedap terhadap tetesan air atau fitting dipasang pad armatur yang
kedap air. Fitting lampu harus dipasang secara terisolir, kecuali
apabila dilakukan pentanahan.
10.3.4.

Peralatan Instalasi

Peralatan
instalasi
yang
harus
mencakup
seklar,
kotak
sambung/hubung, deminer, grin swicth, stop kontak dan lain
sebagainya harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
atau ditentukan oleh Direksi.
Peralatan instalasi yang pengopersiannya dilakukan setiap waktu
diperlukan seperti saklar, deminer, grinswitch dan stop kontak
harus dipasang pada ketinggian 1.20 meter diatas permukaan
lantai ; kecuali apabila pemasangan dilakukan untuk ruanganruangan gelap atau ruangan lain yang ditetapkan oleh Direksi
pemasangannya pada ketinggian 1.80 meter.
Saklar, deminer, grinswitch dan stop kontak harus dipasang rata
atau menonjol pada dinding sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Stop kontak harus dipasang dalam kelompok dan dari jenis yang
ditentukan oleh Direksi. Stop kontak harus memiliki ruang terpisah
pada setiap kutupnya sedemikian rupa sehingga tidak mudah
pecah/rusak apabila stop kontak dicabut dari tempatnya.
Stop kontak harus dibuat dari campuran aluminium atau campuran
besi yang tahan cuaca dan dilengkapi dengan skrup untuk
pemasangannya dan tutup pelindung yang diskrup pada rumahnya.
Stop kontak untuk AC dan peralatan mesin harus dilengkapi dengan
lampu sekering. Ruang dalam stop kontak harus dilengkapi klem
untuk menjepit kabel. Stop kontak harus berkapasitas 220 volt atau
380 volt sesuai dengan keperluan.
Kotak sambung dan kotak hubung harus dipasang diatas plafon
atau pada dinding dengan ketinggian yang sama. Pada tempattempat yang sulit dijangkau atau terlihat kotak harus dilengkapi
dengan penutup yang disekerup. Pada tempat-tempat yang

RKS DED SPAM. SIPIL - 177

memungkinkan adanya perluasan, kotak harus dipasang diatas


saklar. Kotak tidak boleh dipaku atau dilem.

10.4.

Penangkal Petir

10.4.1.

Umum

Kontraktor harus memasang instalasi penangkal petir sesuai


dengan yang ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh
Direksi. Kecuali apabila disebutkan secara khusus bahan
perlengkapan/peralatan penangkal petir terdiri dari :
- Batang penangkal petir (=lightning rod).
- Kawat penghantar arus BCC (bare coper conductor)
- Electroda pentanahan (grounding electrode)
10.4.2.

Bahan

Bahan dan perlengkapan/peralatan penangkal petir disediakan oleh


Kontraktor, kecuali apabila disebutkan lain dalam RAB.
a. Batang Penangkal Petir
Batang penangkal petir merupakan pipa baja dengan diameter
tidak kurang dari berlapis tembaga setebal 2.5 mm.
Ujung atasnya dipasang penutup dari tembaga yang besarnya
sama dengan panjang kira-kira 10 cm dan berujung runcing.
Pemasangan pada batang dilakukan dengan drad (thread).
Batang penangkal petir dibedakan dalam batang induk yang
Panjangnya tidak kurang dari 60 cm dan batang sekunder yang
panjangnya tidak kurang dari 40 cm.
b. Kawat Penghantar Arus
Kawat penghantar arus berbentuk BCC (bare copper conductor)
dengan luas penampang tidak kurang dari 50 mm.
c. Elektroda Pertanahan
Elektroda pertanahan berupa pipa baja galvanis dengan
diameter tidak kurang dari 1. Panjang batang elektroda
sedemikian rupa sehingga tahanan pentanahannya tidak lebih
dari 2 ohm dan tidak kurang dari 6 (enam) meter dan ujungnya
harus berada tidak kurang dari 30 cm dibawah muka air tanah.
Ujung elektroda harus sampai ketemu air dan harus
dipasang/ditutup dengan batang tembaga yang sama besarnya
dengan panjang tidak kurang dari 50 cm serta ujungnya dibuat
runcing.

RKS DED SPAM. SIPIL - 178

10.4.3.

Pemasangan

Batang penangkal petir harus dipasang berdiri tegak lurus dan


ditanam atau ditempelkan pada komponen bangunan/struktur
sedemikian rupa sehingga sambaran kilat yang tegangannya kirakira 20kv tidak akan merusak komponen tersebut dan jaringan
instalasi listrik dalam bangunan/struktur.
Batang induk dipasang pada pusat bangunan/struktur dan disudutsudut. Batang-batang sekunder dipasang pada garis linier diantara
batang-batang induk sedemikian rupa sehingga jarak selang antara
batang-batang secara keseluruhan tidak lebih dari 2.5 meter satu
dengan yang lain.
Kawat penghantar dipasang untuk merangkaikan batang-batang
penangkal petir menjadi satu rangkaian untuk kemudian
dirangkaikan dengan elektroda pentanahan. Hubungan antara
kawat penghantar dengan batang penangkal petir, elektroda
pentanahan dan sesama kawat penghantar harus menggunakan
perlengkapan penyambung (=konektor) yang dapat dikunci dan
dilepas kembali. Penguncinya harus menggunakan baut tembaga.
Diantara dua batang penangkal petir yang berturutan, pada kawat
penghantar dipasang klem penyangga. Jarak selang klem
penyangga tidak boleh lebih dari 50 cm dengan jarak antara kawat
penghantar. dengan atap/dinding tidak boleh kurang dari 10 cm.
Klem penyangga terbuat dari baja strip berukuran 20 x 3 mm.
Elektroda pentanahan dipasang berdiri tagak lurus pada titik-titik
tertentu sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar atau
ditentukan oleh Direksi. Pada bagian atas harus dibuat bak kontrol
dari beton (K175) berukuran panjang = lebar = 30 cm dan dalam =
40 cm. Bagian atasnya diberi tutup pelat beton setebal 6 cm.
10.4.4.

Pengujian

Pengujian harus dilakukan oleh Kontraktor berupa :


-

Pengujian tahanan isolasi


(=insulation resistance test)
Pengujian tegangan sebesar 2 - 2 kali tegangan rencana
(=power frequency withstand voltage test)

10.5.

Pengujian

10.5.1.

Pengujian Bahan

Kontraktor wajib melakukan pengujian bahan sesuai permintaan


Direksi. Pengujian bahan tersebut atas beban biaya Kontraktor.

RKS DED SPAM. SIPIL - 179

Apabila
hasil
pengujian
penunjukkan
tidak
terpenuhinya
persyaratan dan ketentuan yang berlaku, Kontraktor harus
mengeluarkan bahan dan peralatan tersebut, dan menggantinya
dengan yang lain.
Kerugian yang timbulkan akibat pengeluaran dan penggantian
tersebut dipikulkan kepada dan atas beban biaya Kontraktor.
10.5.2.

Pengujian Instalasi

Kontraktor harus melakukan pengujian untuk diseluruh sistem yang


dikerjakan.
Semua pengkabelan, instalasi dan peralatan harus diuji / dicek oleh
Perusahaan Listrik Negara untuk memperoleh persetujuan tersebut
diatas.
10.5.3.

Biaya Pengujian

Biaya yang diperlukan untuk pengujian bahan, peralatan, instalasi


serta untuk keperluan memperoleh ijin PLN sudah termasuk dalam
pekerjaan instalasi listrik.

10.6.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dilakukan dalam satuan-satuan seperti dirinci dibawah,


kecuali apabila disebutkan lain dalam RAB, tetapi tidak terbatas
pada :
-

Pemasangan instalasi penerangan


dalam dan luar Titik lampu/stop kontak
Pemasangan armatur, lampu, tiang lampu Buah
Pemasangan peralatan seperti panel
Buah
Pemasangan instalasi penangkal petir
Ls

Dalam hal pemasangan instalasi penerangan sudah termasuk


penggunaan kabel, saklar, stop kontak, grinswitch, perlengkapan
pengamanan dan pelindung dan lain sebagainya.
Dalam pengukuran pekerjaan-pekerjaan tersebut telah tercakup
penyediaan, pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahan,
perlengkapan,
peralatan
dan
pelaksanaannya
termasuk
pemeriksaan, pengujian dan pekerjaan penunjang yang diperlukan
serta pengeluaran-pengeluaran terkait lainnya seperti diuraikan
dalam RaB.
Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai Kontrak/adendum
kontrak terakhir, bersama-sama dengan komponen-komponen
pekerjaan yang lain akan merupakan bobot prestasi yang dicapai
Kontraktor untuk mengajukan penagihan pembayaran angsuran
kepada Pemilik.

RKS DED SPAM. SIPIL - 180

Pengukuuran volume pekerjaan yang akan digunakan untuk


pengajuan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan
bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor.
Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi
Kontraktor pada saar tertentu dengan bobot prestasi pada
pembayaran angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari
angka seperti disebutkan dalam syarat-syarat Kontrak.
Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan dengan
volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan, termasuk
pembayaran untuk pekerjaan instalasi listrik.

RKS DED SPAM. SIPIL - 181

Anda mungkin juga menyukai