Ijin Pelaksanaan
Urutan pelaksanaan pada sub pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
- Setelah sub pekerjaan tersebut siap akan dipasang peralatan
mechanical/electrical yang dimaksud, Kontraktor harus
membuat surat pemberitahuan kepada Direksi.
- Kemudian berdasarkan surat tersebut di atas, Direksi
membuat surat perintah/ijin pemasangan untuk Kontraktor
lain.
- Setelah peralatan mechanical/electrikal yang dimaksud
terpasang dengan benar maka Direksi akan mengeluarkan
surat perintah/surat ijin untuk pelaksanaan sub pekerjaan
berikutnya kepada Kontraktor.
Prosedur/urutan pelaksanaan ini harus dijalankan/ditaati,
walaupun kedua belah pihak berada di lokasi pekerjaan yang
sama. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
1.1.3.
Kegalalan Pekerjaan
Kegagalan yang akan ditanggung oleh Kontraktor yaitu :
- Pelaksanaan pekerjaan yang tidak mengikuti spesifikasi
meupun peraturan yang berlaku atau tidak mengikuti
petunjuk Direksi.
- Kesengajaan yang mengakibatkan rusaknya peralatan yang
dipasang oleh Kontraktor lain.
Cakupan Dokumen Kontrak
Standar
tercakup
dalam
peraturan-
a. NI - 2
: Peraturan Beton Bertulang untuk Indonesia 1971 (PBI
1971).
b. ACI-318 M-83 dan ACI-350 R-83 :
RKS DED SPAM. SIPIL - 3
Standar Minimum
Kualitas bahan dan pengerjaan harus dari tingkat yang prima dan
hasil kerja harus memberikan penampilan dan kesan yang rapi dan
baik. Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus berpengalaman
(pada pekerjaan serupa), terampil dan cakap.
Apabila diperintahkan oleh Direksi, Kontraktor harus membuat
pembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan agar
dapat diadakan pemeriksaan.
Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi menemukan kesalahan,
kerusakan atau cacat-cacat lain, Kontraktor harus segera
membongkar dan memperbaikinya sampai pada kondisi yang
sesuai dengan Spesifikasi ini, dan harus memikul biaya yang
diperlukan untuk pembukaan/pembongkaran, pemeriksaan dan
perbaikan tersebut.
Peralatan Pelaksanaan
Lahan atau hak penggunaan lahan yang ada dalam Kontrak akan
dipersiapkan oleh Pemilik. Apabila diperlukan, lahan atau hak
penggunaan lahan tambahan diluar yang dipersiapkan oleh Pemilik
seperti ditunjukkan dalam gambar, dan diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan, harus disediakan oleh dan atas beban
biaya Kontraktor, tanpa dapat menuntut ganti rugi kepada
Pemilik/Direksi.
Apabila diperlukan, Kontraktor harus melindungi hak penggunaan
lahan dengan kekhususan hukum yang diatur dalam Kontrak,
misalnya untuk ijin penggalian, pembongkaran dan lain-lain.
Peraturan dan ketentuan semua instansi yang berkenaan dengan
pekerjaan tersebut, harus benar-benar dipatuhi dalam pelaksanaan
Kontrak ini, dan bila perlu dilengkapi dengan surat jaminan dan
asuransi. Sehubungan dengan ketentuan dan peraturan instansi
tersebut di atas, tidaklah menjadi alasan bagi Kontraktor untuk
menuntut kompensasi tambahan.
1.2.3.
Galian Terbuka
dengan lembaran pelat baja atau bahan lain pada waktu malam
hari, dan sebagainya.
1.2.6.
Pengaliran Air
Lahan Pribadi
Kelebihan
bahan
urugan
harus
dikeluarkan
dari
lokasi
proyek/pekerjaan
selambat-lambatnya
3x24
jam
setelah
diperintahkan oleh Direksi.
Kegagalan Direksi dalam perintahnya kepada Kontraktor,
memberikan hak kepada Direksi untuk memerintahkan pihak ketiga
meleksanakan penyingkiran bahan kelebihan tersebut atas biaya
Kontraktor.
1.2.9.
Dewatering
1.2.10.
Bangunan Tinggi
5. Permukaan Lantai
Kontraktor
harus menyingkirkan semua lapisan/penutup
pelindung sementara dan membersihkan dari semua noda-noda
dan tanda-tanda, dan apabila dianggap perlu oleh Direksi, diberi
lapisan lilin lantai (=Wax) dan digosok.
6. Permukaan Dinding Glazur
Kontraktor harus membersihkan permukaan dinding glazur dari
semua noda, ceceran cat dan kotoran-kotoran lain.
7. Perlengkapan Listrik
Kontraktor harus membersihkan, dan menggosok permukaan
peralatan-peralatan logam, perlengkapan penerangan dan
papan-papan pemasangan kabel dari ceceran cat, debu dan
kotoran-kotoran lain. Terlebih lagi pada komponen-komponen
yang tergantung.
8. Pekerjaan Dakting
Kontraktor harus membuang dan membersihkan puing-puing
dan kotoran lain dari pekerjaan dakting.
9. Permukaan Atap
Kontraktor harus membuang dan membersihkan puing-puing,
ceceran paku dan semua kotoran lain dari permukaan atap.
10. Plambing dan Perlengkapannya
Kontraktor harus membersihkan pipa-pipa dan fittingnya dari
kotoran
dan
puing-puing,
dan
membersihkan
dengan
menggosok semua perlengkapannya, serta menjamin bahwa
fasilitas ini dapat berfungsi dengan baik.
11. Perpipaan
Kontraktor harus memeriksa semua struktur penyangga,
perpipaan, ketidak bocoran (= water tighness) dan kebersihan
luar dan dalam pipa, termasuk membersihkan semua kotoran
dari dalam pipa.
Pengujian
Keamanan Proyek
1.4.8.
1.4.9.
Dua buah papan nama proyek sebagai rambu harus didirikan di dua
tempat yang strategis dan tepat berukuran panjang 2 meter dan
lebar 1 meter. Papan tersebut dari logam lembaran yang tahan
lama dengan tiang besi galvanis. Tiang harus memiliki tinggi 1,80
meter dari tanah sampai dengan sisi depan, bagian bawah terbuat
dari papan. Tiang ditanam dan dicor dengan beton.
Papan nama proyek harus jelas tertulis nama pemilik dan
penjelasan proyek. Jenis dan ukuran huruf ditentukan oleh Direksi.
2.
2.1. Umum
Pekerjaan persiapan dan penunjang merupakan
pekerjaan
sementara yang harus dilaksanaan agar pekerjaan pokok yang
sebenarnya dapat dilaksanakan dengan mudah dan lancar.
Pekerjaan-pekerjaan ini pada umumnya bersifat darurat, tetapi
secara struktural harus mampu memikul beban yang diperlukan,
dan harus dilaksanakan berdasarkan pertimbangan serta sesuai
dengan syarat-syarat kontrak.
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Spesifikasi dan
gambar-gambar pekerjaan sementara, termasuk perhitungan dan
analisa strukturalnya apabila kondisi lapangan memerlukannya,
kepada dan untuk memperoleh persetujuan Direksi, selambatlambatnya 20 hari sebelum pekerjaan tersebut dimulai.
untuk
tetap
diperbaiki
sebagaimana
2.10.
2.13
Jalan Kerja
Untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan pelaksanaan,
Kontraktor harus membuat jalan kerja sesuai dengan keperluan.
Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Kontraktor harus
selalu menjaga dan memeliharanya dari semua kerusakan yang
terjadi.
Jalan kerja dibuat dari struktur perbaikan tanah yang dipadatkan,
termasuk drainage dikiri dan dikanan jalan. Jalan kerja tersebut
harus dapat dilalui dalam segala cuaca oleh kendaraan dengan 2
(dua) roda penggerak (two whell drive).
2.14
Drainase Sementara
Untuk menghindari terjadinya genangan air di lokasi proyek,
Kontraktor harus membuat drainase sementara yang berfungsi
untuk mengalirkan air hujan dan air buangan dari kamar mandi dan
lain-lain ke sistem drainase jalan yang ada atau ke tempat yang
disetujui Direksi.
Pada persilangan dengan jalan kerja, saluran drainase harus
berbentuk gorong-gorong yang terbuat dari beton atau pekerjaan
pasangan atau struktur lain sesuai dengan persetujuan Direksi.
Saluran drainase harus dipelihara dan dijaga agar tetap berfungsi
secara maksimal. Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan
terhadap kerusakan yang terjadi dibebankan kepada dan atas
beban biaya Kontraktor.
2.15
Pengukuran volume
pekerjaan yang akan digunakan untuk
pengajuan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan
bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor.
Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi
Kontraktor pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada
pembayaran angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari
angka seperti disebutkan dalam syarat-syarat kontrak.
Pembayaranb dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan
dengan volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan,
termasuk pembayaran untuk pekerjaan persiapan dan penunjang.
3.
PEKERJAAN TANAH
4.3. Umum
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan,
peralatan dan fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan tanah yang meliputi pengupasan,
penggalian, pengurugan. perapatan, dan pemadatan termasuk
dewatering, pembuangan, pengangkutan dan pekerjaan penunjang
lain yang diperlukan sampai pekerjaan itu selesai dan dinyatakan
sesuai dengan persyaratan oleh Direksi.
4.3.1.
Klasifikasi Bahan
Pemecahan/pembongkaran batuan
peledak) tidak diperbolehkan.
4.3.3.
dengan
peledakan
(bahan
2. Pemasangan Pipa
-
4.3.4.
4.3.5.
Pengupasan
Lapisan tanah bagian atas pada areal lokasi bagunan atau struktur,
atau lokasi pengurugan/penimbunan yang memerlukan kepadatan
yang tinggi, harus dikupas dengan ketebalan yang memenuhi
hingga semua bahan-bahan organik atau benda-benda asing
lainnya terangkat.
Tanah kupasan harus dibuang ketempat yang ditunjuk atau
disetujui Direksi, kecuali apabila akan digunakan untuk pengurugan
areal taman atau lain yang memerlukannya.
Tanah kupasan yang akan digunakan untuk penimbunan harus
dibersihkan dari bahan/potongan kayu, sampah, batu dan bendabenda asing lainnya.
4.4. Penggalian
4.4.1.
Umum
akan didirikan, harus digali, dibuang dan diganti dengan bahanbahan yang ditentukan atau disetujui Direksi.
Peralatan mekanis penggalian harus cocok dengan kondisi tanah
dan lapangan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan seusai
dengan persyaratan dan ketentuan seperti disesuaikan dengan
spesipikasi.
Tanah/bahan galian yang tidak boleh dibuang dari sekitar lokasi
pekerjaan, harus ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu lalu lintas kendaraan/peralatan dan pejalan kaki.
Apabila penggalian telah mencapai kedalamam yang diperlukan,
direksi harus segera diberitahu agar dapat memeriksa kondisi tanah
bawah.
Apabila kondisi atau struktur tanah tidak memenuhi persyaratan,
direksi akan menentukan cara - cara perbaikannya.
Bangunan atau struktur yang ada, termasuk jaringan pipa, saluran
dan kabel yang harus pada posisinya, atau telah dibuat dipasang
berdasarkan kontrak ini atau oleh pihak lain, harus dilindungi dan
dihindarkan dari kerusakan selama pelaksanaan penggalian.
Terhadap pohon dan akar -akarnya yang tidak boleh ditebang
/dibongkar, penggalian harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga pohon - pohon tersebut terhindar dari segala macam
gangguan.
4.4.2.
Sepanjang
memungkinkan
penggalian
tanah
baik
untuk
pemasangan pondasi maupun untuk keperluan lain dapat dilakukan
dengan peralatan mekanis.
Penggalian dilakukan sampai kedalaman 15 - 25 cm diatas
kedalaman yang diperlukan. Dan sisanya dilakukan dengan tenaga
manusia.
Pada temapt - tempat yang tidak memungkinkan dilakukan dengan
pengoperasian peralatan mekanis atau lkarena terlalu dekat
dengan bangunan /struktur yang ada, penggalian harus dilakukan
dengan tenaga manusia atau peralatan mekanis ringan.
4.4.3.
Bangunan/Struktur
Umum
4.5.3.
Pondasi Langsung
4.6. Pengurugan
4.6.1.
Umum
Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis setebal tidak lebih dari
20 cm (padat) kecuali apabila Direksi berpendapat lain.
Kecuali apabila ditentukan lain, bahan pengurugan harus dari
bahan yang sudah dipilih dan disetujui Direksi.
Apabila pasir atau kerikil atau sirtu tidak disebut sebagai bahan
pengurugan seperti ditunjuk dalam gambar, tetapi apabila Direksi
menghendakinya, maka sebagian atau seluruh pengurugan
dilakukan dengan pasir atau kerikil atau sirtu seperti yang ditunjuk
oleh Direksi.
Pengurugan hanya bisa dilakukan setelah pekerjaan yang terkubur
selesai dan diperiksa serta disetujui oleh Direksi.
4.6.2.
Bahan Pengurugan
Pengujian Kepadatan
Pengujian
Kepadatan dilakukan dengan cara-cara
seperti
ditunjukkan dalam ASTM-D-1556. Kepadatan tanah maksimum yang
digunakan adalaah Standar Proktor Compaction Test, ASTM-D-698.
Pengujian dilakukaan pada setiap lapisan yang telah dipadatkan
pada jarak/selang dan lokasi yang akan ditentukan oleh Direksi.
Bila hasil pengujian menunjukkan tidak dipenuhinya persyaratan
yang diperlukan, atas perintah Direksi, Kontraktor harus
membongkar lapisan yang bersangkutan dan mengerjakan kembali
sampai terpenuhinya persyaratan yang diperlukan atas beban
biaya Kontraktor.
Semua lubang uji harus segera diperbaiki oleh dan atas beban
biaya Kontraktor. Pembayaran pekrjaan pengujian termasuk bahan
dan peralatan yang diperlukan sudah termasuk dalam pekerjaan
tanah yang bersangkutan, kecuali jika diuraikan lain dalam RAB.
4.
PEKERJAAN BETON
4.1. Lingkup
Pekerjaan beton mencakup penyediaan tenaga kerja, perlengkapan,
peralatan, bahan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang
diperlukan
untuk
pelaksanaan
pekerjaan
pengadukan,
pengangkutan dan pengecoran beton, serta pemasangan berbagai
macam pekerjaan penunjangnya seperti bekisting, perancah,
pengikat dan lain sebagianya. Pekerjaan beton tanpa besi tulangan,
logam mencakup semua komponen pekerjaan beton, kecuali
pekerjaan besi tulangan.
4.3. Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan harus baru dan mempunyai
kualitas yang terbaik dan memenuhi syarat PBI 1971 dan/atau ACI
328 M-83. Kontraktor harus menyediakan contoh bahan-bahan yang
akan digunakan sebagai komponen-komponen campuran beton
untuk dimintakan persetujuan Direksi.
Pemesanan/pengiriman bahan hanya dibenarkan setelah contohcontohnya disetujui Direksi. Direksi akan meyimpan contoh-contoh
yang telah disetujui sebagai standar, dengan maksud untuk
memeriksa/mencocokkan pengiriman-pengiriman selanjutnya.
Kontraktor tidak diijinkan mengirimkan bahan-bahan dengan
perbedaan yang besar dari standar contoh tanpa persetujuan
Direksi. Semua bahan yang ditolak oleh Direksi harus segera
dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas biaya Kontraktor dalam
waktu tidak lebih dari 3 x 24 jam.
4.3.1.
Semen
1. Jenis
Semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement type I
yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam N.I.8.
1972 dan Standar Industri Indonesia (SII.0013-81). Semen harus
diperoleh dari pabrik yang telah disetujui Direksi dan dikirimkan
ke tempat pekerjaan dengan kantong tersegel dan utuh. Bila
karena sesuatu hal terpaksa menggunakan semen dari pabrik
lain, harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari Direksi.
2. Sertifikat
Bila Direksi menganggap perlu, Kontraktor harus mengirimkan
surat pernyataan dari pabrik yang menyatakan type, kualitas
dari semen beserta menufacturers test certificate yang
menyatakan memenuhi semua syarat-syarat yang ditentukan
N.I.8. Semen yang menggumpal, sweeping atau kantong yang
robek/rusak ditolak untuk digunakan.
3. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan atas persetujuan Direksi.
4. Pengujian
Kontraktor harus mengirimkan laporan-laporan hasil pengujian
semen di laboratorium kepada Direksi secara rutin.
4.3.2.
%
92
65
35
15
0
100%
- 100%
- 85%
- 55%
- 30%
- 12%
0%
90
30
0
0
100%
98%
45%
10%
5%
Inch
Inch
%
100%
85 - 100%
RKS DED SPAM. SIPIL - 41
No. 4
No. 8
10 - 35%
0 - 5%
Air
1. Air yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah air bersih dan
disetujui oleh Direksi.
2. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, hendaknya
contah air diperiksakan di laboratorium yang disetujui Direksi.
4.3.5.
Penggunaan
bahan
campuran
tambahan
tidak
boleh
mempengaruhi komposisi penggunaan bahan komponen beton
apabila tidak menggunakan bahan campuran tersebut.
Biaya yang diperlukan untuk penggunaan bahan campuran
tambahan dibebankan atas beban biaya Kontraktor.
4.3.6.
Calcium Chlorida
Baja Tulangan
Mutu
BJTP 24
BJTP 40
au
2400
4000
kg/cm2
Keterangan :
-
2. Penggunaan
a. BJTD 40 / BJTP 40.
-
b. BJTP 24
-
3. Penggantian diameter
-
5. Penyimpanan
Untuk mencegah timbulnya karat, penyimpanan baja tulangan
harus dengan cara meletakkannya diatas tanah. Bila
penyimpanan dilakukan untuk waktu yang lama baja tulangan
harus disimpan dibawah atap.
7. Toleransi
Toleransi diameter yang dapat diterima di lapangan harus sesuai
dengan PUBI-1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan
Indonesia).
Umum
Kekuatan tekan minimum dan faktor air semen untuk beton tidak
boleh kurang dari yang ditentukan didalam syarat-syarat berikut ini.
Direksi dapat memerintahkan untuk menambah kadar semen untuk
setiap kelas beton agar diperoleh kualitas yang lebih baik dari yang
ditentukan, bila Direksi menganggap bahwa dengan penambahan
tersebut dapat menambah kekuatan beton yang diperlukan.
Kualitas semen yang ditambahkan tersebut, jika diperintahkan,
tanpa
adanya
pembayaran
K 225
K 175
K 125
300
250
200
225
175
125
4.5. Konsisten
Banyaknya air yang diperlukan dalam campuran beton harus dalam
jumlah yang cukup untuk menghasilkan mutu beton yang
ditentukan tanpa adanya pemisahan agregat dan dapat dipadatkan
dengan metode getaran untuk mendapatkan kepadatan, kekedapan
dan kerataan permukaan yang diinginkan. Kualitas air harus
dirubah seperlunya, dengan vibrasi secara alamiah atau
mengurangi kadar kelembaban dari agregat untuk menjaga hasil
campuran yang merata dari suatu konsisten yang diinginkan.
Konsisten beton dalam pengecoran berturut-turut, harus ditentukan
dengan Pengujian Slump dari campuran beton (PBI 1971 NI-2).
Untuk berbagai macam campuran beton, slump akan ditentukan
oleh Direksi atau menurut tabel berikut ini :
Macam pekerjaan
Slump ( cm )
Maks.
Min.
7,5
10.0
5,0
5,0
Type K-225
Type K-175
Jenis pekerjaan
Ukuran
maksimum
agregat
(mm)
20
320
20
240
Maks.
400
320
Type K-125
4.7.1.
beton
bertulang
lainnya, ruang katub,
blok angkur bertulang
dll.
Thrust Block (tidak
bertulang), selubung
pipa,
pengurugan
dengan beton, dan
penggunaan lainnya.
40
160
240
Type K 225
PBI 1971
: 225 kg/cm2
ACI 318 M-83 : 20 MPA
Ditentukan
dengan
percobaan
mix.
disain
di
Type K 175
PBI 1971
: 175 kg/cm2 (= 17 MPA).
ACI 318 M-83 : 16 MPA
Penggunaan :
yang tidak
rencana.
Komposisi
:
laboratorium.
Ditentukan
4.7.3.
dengan
percobaan
mix,
disain
di
Type K 125
PBI 1971
: 125 kg/cm2 (= 12 MPA)
ACI 318 M-83 : 11 MPA
Penggunaan :
lantai beton
Komposisi
: Biasa dipergunakan campuran 1 pc : 3 ps : 4-5kr
atau
campuran lain sesuai percobaan mix.
Desain di laboratorium
apabila komposisi tersebut tidak
memenuhi persyaratan.
Umum
Bahan-bahan
Perencanaan
Pengikat Cetakan
Permukaan Vertikal
4.8.7.
Pemeliharaan Cetakan
Pembongkaran Cetakan
Pembersih
Penyetelan
4.9.3.
Selimut Beton
Toleransi
1,2 cm
Persetujuan Direksi
Pelurusan
4.10.
Sambungan Beton
4.10.1.
Umum
dapat
berupa
sambungan
Sambungan Konstruksi
2. Lapisan Sealant
Lapisan sealant dipasang pada garis sambungan beton pada
bidang permukaan yang tersinggung langsung dengan air.
Bahan sealant terbuat dari bahan polyurcthane polymer. Ia
bersifat kenyal dan dapat menempel pada beton (= adhesive)
sedemikian rupa sehingga mampu menyekat air ia tidak boleh
meleleh dan keluar dari sambungan pada temperatur tinggi.
Kontraktor harus menyampaikan data-data spesifikasi teknis
yang lengkap kepada dan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi, mengenai bahan sealant yang akan dipergunakan dan
harus memenuhi syarat sebagai berikut :
-
Waktu bekerja
= 45 - 90 menit
Waktu yang dipergunakan untuk pengerasan
pada temperatur ruangan
= maksimum 30 jam
Kekerasan
= 20 - 40
Daya renggang minimum
= 12 kg/cm2
Regangan maksimum
= 1000 %
Sambungan Ekspansi
Lebar
Minimum
Water
( mm )
200
240
300
sama
dilakukan
untuk
4.11.
4.12.
4.13.
4.14.
Pengangkutan
4.14.1.
4.15.
Pengecoran
4.16.
4.17.
Pemadatan Beton
4.18.
4.18.1.
Umum
Metode
Metode 1
Cetakan kayu harus dibasahi segera setelah beton selesai dicor dan
harus dijaga agar selalu basah sampai dibongkar. Apabila cetakan
dibongkar dalam waktu 14 hari sejak pengecoran, perawatan harus
dilakukan terus menerus sesuai dengan prosedur yang tepat.
4.18.3.
Metode 2
Permukaan harus ditutup dengan kain atau goni dan dijaga agar
selalu dalam keadaan basah selama masa perawatan, sampai
pengecoran beton pada dinding dilaksanakan.
Tidak diperlukan bahan campuran tambahan untuk perawatan
permukaan pada metode 2.
4.18.4.
Metode 3
Metode 4
Metode 5
Metode 6
4.18.8.
Metode 7
4.19.
4.20.
4.20.1.
Umum
Cara Penyelesaian
Tertanam
- Mengikuti bentuk cetakan
Dicat, Tahan lembab
- Digosok
Dilapisi ubin, plester dan sebagainya
Dikasarkan
Bagian Dalam
-
Terendam Air
- Mengikuti bentuk cetakan
Dilapisi ubin, plester dan sebagainya
Dikasarkan
Dicat
- Digosok
Kedap Air
- Mengikuti bentuk cetakan
Lain Lain
-
a. Dikasarkan
Permukaan beton dikasarkan dengan pahat atau alat lain
untuk memperoleh permukaan yang kasar yang dapat
mengikat adukan mortar yang dipasang pada permukaannya.
Permukaan beton harus bebas dari cat, gemuk, minyak,
lemak, debu, dan bahan bahan lain yang dapat mengurangi
daya lekatnya terhadap adukan mortar.
Bahan bahan lepas dibersihkan dengan semprotan air dan
angin. Pemahatan dilakukan dengan tangan atau mekanis
untuk memperoleh permukaan yang kasar dan keras pada
seluruh permukaan yang diinginkan. Tidak lebih dari 10 %
luas permukaan pada tiap satuan luas diperbolehkan tidak
terpahat.
b. Digosok
Segera setelah cetakan dilepas dan sebelum permukaan
beton berubah warna, semua sirip dan gumpalan harus
dipahat secara hati - hati. Pada saat permukaan beton masih
dalam keadaan lembab, lapisan air semen dengan konsistensi
medium, dengan kuas agar ada lapisan pengikat pada lubang
- lubang dan cacat - cacat yang terdapat pada permukaan
beton. Hindari pelapisan air semen pada areal yang luas.
Sebelum lapisan air semen mengering atau berubah warna,
lapisan adukan khusus mortar dengan komposisi 1/2 Pc : 11/2
Psr. Pasir yang digunakan adalah pasir pasang dengan
modelus kehalusan kira kira 21/4. Pelapisan dilakukan dengan
menggunakan sendok atau sement/cetok sedemikian rupa
hingga ketebalan merata. Kemudian lapisan mortar diratakan
sambil ditekan dengan bantalan karung goni yang lembab
berukuran 15 cm2 agar semua lubang dan cacat - cacat lain
terisi penuh dengan mortar. Biarkan mortar mulai mengeras
selama 1 - 2 jam diudara terbuka, tergantung kondisi cuaca,
RKS DED SPAM. SIPIL - 72
Lantai Beton
Cara Penyelesaian
-
Mistar Kayu
RKS DED SPAM. SIPIL - 73
Roskam Baja(tangan)
Roskam baja (Mesin)
Sapu lidi
Mistar kayu
Sapu lidi
Sapu lidi
4.20.3.
Pekerjaan Plesteran
1. U m u m
Lapisan plesteran terdiri dari adukan semen pasir dan dipasang
pada permukaan beton atau pasangan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar atau diuraikan dalam spesifikasi. Ketebalan yang
ditunjukkan dalam gambar atau disebutkan dalam spesifikasi
merupakan ketebalan minimum dan penambahan ketebalan
diperlukan untuk bagian bagian permukaan yang tidak rata.
Sebelum diplester ujung - ujung dibagian bawah dan sudut
-sudut harus dibentuk lebih dahulu. Permukaan beton atau
pasangan harus dikasarkan dan dibasahi air untuk kemudian
dilapisi air semen.
2. Perbaikan Beton Yang Rusak
Bagian beton yang harus dipotong dan disingkirkan, harus
diperbaiki permukaannya dengan plesteran. Ada 2 macam
permukaan yang tercakup disini, yaitu permukaan beton yang
harus dibersihkan dan diplester, dan permukaan beton yang
disambungkan pada pekerjaan baru. Pada permukaan beton
yang tidak nampak tulangan - tulangan yang menonjol harus
dipotong serata permukaan beton.
Permukaan beton yang akan disambungkan dengan pekerjaan
baru harusdibersihkan dari pecahan - pecahan beton. Tulangan
diluruskan dan dimasukkan kedalam pekerjaan baru, apabila
diperlukan. Permukaan beton kemudian dilapisi air sement
sebelum dicor dengan adukan beton baru.
Plesteran permukaan beton yang akan disambungkan dengan
pekerjaan baru harus dilakukan dengan cara cara tersebut diatas
dengan persyaratan tambahan bahwa adukan mortar untuk
plesteran harus diberi tambahan campuran tambahan. Bahan
campuran tambahan terbuat dari karet alam atau sintesis atau
polimer atau copolimer dan penggunaannya harus sesuai
dengan ketentuan dan rekomendasi pabrik.
3. Bahan
a. Semen
Semen yang digunakan harus semen portland jenis I sesuai
dengan SII. 003 - 81, PBI - 1971(N1 - 2) PUBI - 1982 (N1 - 3)
dan (NI - 8).
b. Air
RKS DED SPAM. SIPIL - 76
%
-
4. Campuran
Perbandingan campuran untuk masing - masing lapisan dapat
diuraikan sebagai berikut :
Lapisan
Air
Pasangan Biasa
-
Lapis awal
( Scratch)
Kedap
1 Pc : 2 Ps
1 Pc : 4 Ps
I Pc : 3Ps
- Lapis Penutup
1 Pc : 3 Ps
1 Pc : 3 Ps 1
Pc : 2 Ps
( Finish )
Plesteran yang diperlukan harus sesuai dengan spesifikasi atau
seperti ditunjukkan dalam gambar. Secara umum ketebalan
masing masing lapisan seperti dirincikan dibawah ini tetapi tidak
terbatas pada :
Permukaan
(Dinding) Beton
Lantai
(beton/pemasangan)
Lapis Awal
Ketebalan
(mm)
Lapis
Penutup
Jumlah
10
15
30
30
10
10
20
RKS DED SPAM. SIPIL - 77
Dinding bagian
dalam
(pemasangan)
10
15
25
Pembersihan
4.21.
Komponen Struktur lain yang Tertanam dalam
Beton
4.21.1.
Pemasangan Pipa
4.22.
4.23.
Pengujian Beton
Pengujian Slump
Pengujian Tekan
Biaya Pengujian
4.24.
pengambilan harus
dukung dari bagian
dipengaruhi. Tempatuji harus disetujui
4.25.
4.25.1.
1. Lingkup
Dalam pekerjaan beton pracetak sudah termasuk pengadaan
dan penyiapan keperluan akan tenaga, bahan dan peralatan
yang
diperlukan
untuk
pembuatan/pencetakan,
dan
pemasangan komponen-komponen pekerjaan beton bertulang
yang tidak dibuat ditempat tetapi dibuat ditempat lain, termasuk
pengangkutan kelokasi pekerjaan, pembuatan sambungan,
pengisian adukan mortar dan pekerjaan penunjang lain yang
diperlukan.
Beton pra cetak digunakan pada komponen-komponen pekerjaan
dan tidak terbatas pada :
-
2. Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat dan menyampaikan usulan dan
gambar-gambar kerja yang bersangkutan secara terinci kepada
dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Dalam usulan itu
harus sudah termasuk analisa dan perhitungan yang diperlukan
untuk penyiapan dan pembuatan, lengkap dengan spesifikasi
yang menguraikan tentang cara pembuatan, pengangkutan,
penanganan dan urutan pemasangannya.
Dalam gambar kerja harus jelas terbaca dimensi dan lokasinya
termasuk lubang-lubang angkur, klos pemikul, lapisan pengisi
dan lain sebagainya.
3. Bahan dan Pembuatan
Beton pra cetak dapat dibuat sendiri oleh Kontraktor atau
diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi.
Dalam hal beton pra cetak dibuat sendiri, kontraktor harus
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada dan untuk
mendapatkan persetujuan Direksi, 6 (enam) minggu sebelum
pekerjaan dimulai, sehingga Direksi dapat menyiapkan segala
sesuatu yang diperlukan untuk pengawasan pemeriksaan dan
pengujian atas bahan-bahan yang akan digunakan dan
pekerjaan beton yang akan digunakan harus sesuai dengan
spesifikasi tentang pekerjaan beton.
Ukuran agregat tidak boleh lebih dari 2 cm. Pengecoran harus
dilakukan secara cermat kedalam cetakan dengan slump tidak
lebih dari 5 cm. Penggetaran dilakukan masuk kedalam beton
sedemikian rupa sehingga diperoleh permukaan yang rata dan
halus.
Tulangan, kabel dan kawat yang tertanam dalam beton harus
bebas dari minyak, lemak, gemuk, karat dan bahan-bahan lain
yang dapat merusak beton.
Bagian-bagian yang dilas untuk pengikatan dan perkuatan
komponen-komponen pekerjaan yang diperlukan harus sesuai
dengan spesifikasi.
Cetakan harus dibuat secara kokoh, stabil dan mudah dilepaskan
dari beton dan menunjukkan permukaan yang seragam dan
halus dengan ukuran-ukuran/dimensi yang akurat. Selimut beton
RKS DED SPAM. SIPIL - 86
4.26.
4.27.
5.
PEKERJAAN PEMASANGAN
5.2. Bahan
5.2.1.
Bahan Pengisi
1. Batu kali
Batu yang digunakan harus batu basalt yang padat, tidak retak,
tidak berongga. Apabila diperlukan, bagian-bagian yang lemah
harus dibuang.
5.4. Pengerjaan
5.4.1.
Umum
Pasangan Bata
Pekerjaan
Pekerjaan
Pekerjaan
Pekerjaan
Pekerjaan
pasangan bata
m.
pasangan batu
m.
pasangan blok beton
m.
lapisan penahan rembesan air
grouting
bh.
m.
6.
PEKERJAAN LOGAM
Kuda-kuda
Gelagar, gording
Dan lain-lain.
2. Bahan
Baja yang digunakan harus standar dan sesuai dengan Peraturan
Pelaksanaan Konstruksi Baja Indonesia, kecuali apabila
ditentukan lain dalam gambar.
Bahan dan dimensi komponen baja yang tidak memiliki standar,
haaarus mempunyai sertifikat dan/atau dilakukan pengujian dan
hasilnya harus memenuhi persyaratan dan ketentuan sesuai
dengan standar yang berlaku.
Semua bahan dan komponen bagain struktur yang harus
disediakan, dirangkai dan dipasang dan yang menjadi bagian
yang belum dirangkai, harus dalam keadaan baru dan belum
dipergunakan, kecuali apabila ditentukan lain dalam RAB dan
mendapat persetujuan Direksi. Semua bahan harus terbuat dari
bahan yang terbaik dari jenisnya, bebas dari semua cacat yang
dapat mengurangi kekuatan, daya tahan dan penampilannya.
3. Pengerjaan
Kecuali apabila ditentukan lain oleh Direksi, baja harus
dikerjakan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang
berlaku dan dengan cara dan menggunakanperalatan mutakhir.
Semua komponen harus lurus, bebas dari tekukan atau
bengkokan dan mempunyai ukuran yang tepat sehingga apabila
dirangkai dapat membentuk unit-unit yang tepat. Unit baja yang
telah dirangkai harus bebas dari sirip-sirip, bengkokan, tekukan
dan sambungan yang terbuka.
b. Pondasi/Dudukan Struktur
Baut angkur dan pelat dudukan struktur harus disediakan
untuk kolom dan baja struktur yang lain. Pelat dudukan pada
umumnya menyatu dengan kolom atau struktur. Baut angkur
harus tertanam dalam beton/lapisan pengisi dalam pondasi
atau bagian (dudukan) struktur.
Baut angkur dipasang pada posisi yang benar sebelum beton
pondasi atau bagian struktur dicor. Setelah itu kolom atau
baja struktur dipasang dengan memasukkan lubang pelat
dudukan pada baut angkur dan dikencangkan.
c. Posisi Baja Struktur
Kontraktor harus memasang perancah, penguat dan pengikat
untuk mempermudah pemasangan dan pendirian Konstruksi
baja
dan
menjamin
pelurusan-pelurusan
komponenkomponen/batang-batang dan penyambungan komponenkomponen seluruhnya selesai dan struktur baja telah mampu
berdiri dan memikul beban rencana. Struktur perancah,
penguat dan pengikat harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga mampu memikul berat sendiri, beban, angin, gempa
dan beban hidup.
kontraktor harus meluruskan dan meratakan semua
komponen (batang), sepanjang masih sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku dan disetujui Direksi.
Kecuali apabila ditunjukkan lain dalam gambar, posisi kolom
atau baja struktur harus berdiri tegak lurus. Toleransi
kesalahan yang diijinkan tidak boleh lebih dari seper seribu
kali tinggi total kolom atau baja struktur.
Alat pengukur posisi dan tipe yang disetujui Direksi harus
disiapkan kelokasi pekerjaan untuk memungkinkan Direksi
dapat mengadakan pemeriksaan posisi struktur apabila
dianggap perlu.
6. Pengecetan
Kontraktor harus menyampaikan usulan program dan jadwal
pengecatan, baik dibengkel dan dilokasi pekerjaan kapada dan
untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Pekerjaan pengecatan hanya boleh dilaksanakan dalam cuaca
kering, dan harus dihentikan apabila turun hujan, kebut atau
lembab. Pekerjaan pengecatan tidak boleh dilakukan pada
temperatur dibawah 50C atau pada temperatur (udara atau
permukaan) diatas 50C dan kelembaban 80%. Apabila dianggap
RKS DED SPAM. SIPIL - 100
2. Bahan
Untuk mur dan baut harus digunakan baja derajat tinggi (BJ.52),
kecuali apabila dalam gambar ditunjukkan atau dalam spesifikasi
ditentukan harus menggunakan baja lunak (BJ.37).
Untuk pelat penyambung, railing, kisi, tangga, jenjang, bordee,
langkan, pintu dan jendela harus digunakan baja lunak.
Pipa untuk railing dan tiang harus dari baja karbon.
Besi cor harus dari jenis besi abu-abu.
Penyimpangan penggunaan bahan hanya diijinkan apabila tidak
dapat diperoleh dipasaran, tidak menyimpang dari fungsi dan
penggunaannya sesuai dengan spesifikasi dan mendapat
persetujuan Direksi.
Dalam hal penggunaan bahan hanya menyimpang dari
spesifikasi ini, Kontraktor harus menyampaikan kepada dan
untuk mendapatkan persetujuan Direksi, contoh-contoh bahan
yang diperlukan, hasil pengujian dan sertifikat pabrik. Apabila
hasil pengujian
dan
sertifikat
pabrik,
Direksi berhak
memerintahkan
Kontraktor
untuk
melakukan
pengujian
dilaboratorium yang ditunjuk dan disetujui Direksi.
7. Kisi (=grating)
Kisi harus terbuat dari baja lunak, yang digalvanis atau dicat,
dan dengan bentuk, dimensi dan posisi pemasangan seperti
ditunjukkan dalam gambar. Dalam dimensi kisi sudah termasuk
jarak toleransi (=clearance) untuk keperluan pemasangan dan
pembongkaran.
Kisi yang terpasang pada struktur beton, harus diberi landasan
rangka baja yang tertanam kedalam beton. Pada posisinya yang
final, semua komponen kisi harus terpasang kokoh dan kuat.
8. Tangga (=stair) dan jenjang (=ladder)
Tangga dan jenjang harus terbuat dari baja lunak. Bentuk,
dimensi dan posisi pemasangan harus sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar.
Jenjang ada 2 (dua) tipe :
- Jenjang miring (=ship ladder)
- Jenjang tegak (=vertikal ladder)
a. Tangga
Tangga harus diberi pengaman berupa railing. Tipe yang
digunakan harus tanpa penutup bawah, kecuali apabila
ditunjukkan lain dalam gambar.
b. Jenjang Miring (=ship ladder)
Jenjang miring dari komponen-komponen gelagar pemikul
(=stringer) dan anak jenjang (=stread, anstreade). Gelagar
pemikul akan membentuk sudut tidak kurang dari 60 dengan
lantai. Untuk pengamanan harus diberi railing.
c. Jenjang Tegak (=vertikal ladder)
Seperti pada jenjang miring, jenjang tegak juga terdiri dari
komponen-komponen gelagar pemikul dan anak jenjang.
Jenjang yang tingginya lebih dari 4.5 meter harus diberi
sangkar pengaman (=safety cage). Sangkar pengaman
dimulai pada ketinggian 2.0 meter diatas lantai keatas terus
sampai keujung balok pemikul.
Sangkar harus dibuat dari baja lunak yang terdiri dari kisi-kisi
vertikal dan horizontal. Kisi-kisi terbuat dari baja strip dengan
ukuran minimum 32 x 6 mm (vertikal) dan 50 x 6 mm
(horisontal). Pembuatan sangkar dengan pengelasan, kisi-kisi
horisontal disambung pada balok pemikul dan kisi-kisi
RKS DED SPAM. SIPIL - 105
10.
Pintu dan jendela harus dibuat dari baja profil, pelat, strip dan
batangan dengan bentuk, dimensi dan posisi pemasangan
seperti ditunjukkan dalam gambar.
Hubungan antara komponen-komponen satu dengan yang lain
dilakukan dengan pemasangan baut, paku keling atau
pengelasan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar atau
ketentuan Direksi.
a. Pintu
Pintu baja dapat dibedakan dalam :
-
Pintu
Pintu
Pintu
Pintu
bukaan
sorong (= sliding door)
lipat (= Folding door)
harmonika
Pintu baja harus dicat dengan bahan dan cara yang sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan pada
butir 8.2.1 tentang pekerjaan pengecatan.
b. Jendela
Jendela baja dapat dibedakan dalam :
- Jendela bukaan
- Jendela mati
Jendela bukaan mempunyai konstruksi sama dengan pintu
bukaan dengan dimensi yang lebih. Bukaanya dapat
kesamping (seperi pintu) dengan engsel pada tiang, atau
keatas dengan engsel pada ambang atas atau baawah. Tiap
daun pintu harus diberi grendel tanam dan atau kunci
gembok.
Jendela mati berfungsi untuk pencahayaan dan/atau ventilasi.
Penutupnya digunakan jalusi atau kisi-kisi.
Rangka jendela dipasang pada struktur beton atau pekerjaan
pasangan dengan 2 (dua) buah angkur pada tiap tiang.
Jendela baja harus dicat dengan bahan dan cara yang sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan pada
butir 8.2.1 tentang pekerjaan pengecatan.
11.
Besi cor
Umum
Bahan
Pengerjaan
dilakukan
dengan
Penyelesaian
Pemasangan
7.
PEKERJAAN KAYU
7.1. Lingkup
Pekerjaan kayu mencakup penyediaan tenaga kerja, perlengkapan,
peralatan, bahan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang
diperlukan untuk pengadaan, pembuatan dan pemasangan serta
pelaksanaan pekerjaan penunjangnya seperti ditunjukkan dalam
gambar atau diuraikan dalam spesifikasi.
Pekerjaan kayu mencakup, tetapi tidak terbatas pada :
Pekerjaan Permanen
-
Pekerjaan Sementara
-
7.2. Bahan
7.2.1.
Umum
Bahan kayu yang digunakan dalam bentuk balok atau papan, harus
berwarna
tidak
pucat
(karena
tua),
berkualitas
tinggi,
permukaannya rata dan rapi dan sesuai untuk pekerjaan tanpa
banyak serutan.
Kelembabannya (=kadar air) tidak boleh lebih dari 75%.
Bahan kayu yang dikirim ke lokasi pekerjaan harus mendapat
persetujuan Direksi. Bahan kayu yang ditolak oleh Direksi karena
cacat dan/atau tidak memenuhi persyaratan.
Kerugian yang timbul akibat dari penolakan atau kayu yang cacat
dan/atau tidak memenuhi persyaratan dan penggantiannya dengan
yang baru dibebankan kepada dan atas beban biaya Kontraktor.
7.2.2.
Kayu Keras
Kayu Medium
Kayu Lunak
Contoh
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan contohcontoh kayu yang akan dipergunakan, untuk dimintakan
persetujuan Direksi. Kayu yang dipergunakan dalam pekerjaan
harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah disetujui. Kayu yang
tidak sesuai akan ditolak dan harus diganti. Kerugian yang timbul
akibat penolakan dan penggantian kayu dibebankan kepada dan
atas beban biaya Kontraktor.
7.3.2.
Persiapan
Sambungan
7.3.4.
daun
daun
daun
daun
pintu kaca
pintu panel
pintu teakwood
jendela kaca
Daun pintu kaca tersebut dari bingkai kayu kamper berukuran 3/12
dan kaca bening setebal 5 mm.
Daun pintu panel terbuat dari bingkai kayu kamper berukuran 3/12
dan panel kayu kamper setebal 1 cm.
Daun pintu teakwood terbuat dari bingkai kayu kamper berukuran
3/10 dan penutup luar dari teakwood setebal 4 mm dan penutup
dalam dari formika.
Daun jendela kaca terbuat dari bingkai kayu kamper berukuran
3/10 dan kaca setebal 5 mm.
Plafon
Rangka dan lis plafon dibuat dari kayu kamper. Rangka plafon
terdiri dari balok pemikul utama berukuran 6/12 balok pemikul
berukuran 5/7 dan balok ikutan 3/4. Balok pemikul utama
digunakan untuk bentang tidak kurang dari 3,0 meter, dan berjarak
selang tidak lebih dari 3,0 meter.
Balok pemikul digunakan untuk bentang tidak lebih dari 3,00 meter
dan jarak selang tidak lebih dari 1,0 meter. Balok ikutan digunakan
untuk bentang tidak lebih dari 1,00 meter berjarak selang tidak
lebih dari 1,00 meter.
Jarak selang rangka disesuaikan dengan ukuran plafon yang akan
digunakan. Nat antara plafon dibuat tetap sebagai alur terbuka
atau ditutup lis, sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar,
atau ditentukan/disetujui oleh Direksi.
Lis tepi dibuat dari kayu profil. Kayu untuk rangka dan lis plafon
harus dari kayu kamfer, dengan dimensi seperti ditunjukkan dalam
gambar atau ditentukan/disetujui Direksi.
7.3.9.
Lisplank dibuat dari kayu kamper dan berukuran tebal 3-3,5 cm dan
lebar kurang dari 20 cm, sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar.
Sambungan antar papan lisplank dengan sambungan ekor burung.
7.3.10.
Dinding Partisi
7.3.12.
Pekerjaan sementara
7.4. Penyelesaian
Bidang permukaan yang kelihatan (=exposed) pada pekerjaan
permanen harus rata atau melengkung sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar, halus/licin dan bersih.
Bagian-bagian yang menonjol pada sambungan harus diratakan
dan dihaluskan. Lubang tempat sekerup, celah-celah sambungan
dan lain-lain harus ditutup dengan dempul dan diratakan.
Permukaan kelihatan diberi lapisan cat atau pelitur atau lapisan lain
sesuai dengan yang diuraikan pada butir 8.2.1 tentang pekerjaan
pengecatan.
Kayu Lapis
Lapisan
3 lapis
5 lapis
7 lapis
Lis Kaca
Lis kayu untuk pemasangan kaca pada pintu atau jendela harus
dari jenis yang sama dengan pintu dan jendela.
Pemasangan kaca diberi klos dari dempul dengan jarak selang tidak
lebih dari 40 cm dan dari ujung tidak lebih dari 20 cm.
7.5.3.
Formika
Kayu untuk kuda-kuda dan rangka atap harus dari kamfer atau kayu
keras lain sesuai dengan persetujuan Direksi dan harus diberi
lapisan minyak residu atau cara pengawetan lain yang ditentukan
oleh Direksi.
7.5.5.
Pengawetan Kayu
Dalam pekerjaan kayu sudah termasuk pekerjaan atau komponenkomponen penunjang yang diperlukan seperti baut, mur, angkur,
begel, pelat penyambung dan pengeluaran terkait lainnya.
Apabila tidak disebutkan terpisah dalam RAB, semua pekerjaan
sementara atau penunjang harus sudah termasuk dalam pekerjaan
pokok yang bersangkutan.
Dalam pengukuran pekerjaan tersebut telah tercakup penyediaan,
pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahan perlengkapan,
peralatan dan pelaksanaannya termasuk pemeriksaan, pengujian
dan pekerjaan penunjang yang diperlukan serta pengeluaranpengeluaran yang terkait lainnya seperti diuraikan dalam RAB.
Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai Kontrak/adendum
kontrak terakhir, bersama-sama dengan komponen-komponen
RKS DED SPAM. SIPIL - 123
8.
8.1. Lingkup
Pekerjaan ini mencakup penyediaan tenaga kerja, perlengkapan,
peralatan, bahan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang
diperlukan untuk pengadaan, pembuatan dan pemasangan serta
pelaksanaan pekerjaan penunjangnya seperti ditunjukkan dalam
gambar atau diuraikan dalam spesifikasi.
Pekerjaan ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada :
a. Pekerjaan penyelesaian :
- Pekerjaan pengecatan
- Pekerjaan keramik dan porselin
- Pekerjaan tegel
- Lantai Vinyl
b. Perlengkapan bangunan/struktur:
- Pengunci dan Penggantung
- Fasilitas sanitasi
c. Perlindungan bangunan/struktur
- Pengatapan
- Dempul
- Tahan lembab
- Kedap air
Apabila dianggap perlu oleh Direksi, untuk pekerjaan-pekerjaan
tertentu Kontraktor harus menyampaikan usulan program dan
penjadwalannya termasuk gambar-gambar kerja yang diperlukan
kepada dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Pekerjaan Pengecatan
1. Umum
Pekerjaan pengecatan harus dilakukan dengan benar sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan seperti ditetapkan dalam
petunjuk dan rekomendasi pabrik dan diuraikan dalam
spesifikasi.
Bidang-bidang permukaan yang harus dicat meliputi logam yang
kelihatan (=exposed) dan yang terendam air, pekerjaan
RKS DED SPAM. SIPIL - 125
Direksi bidang permukaan harus segera diperbaiki. Kondisikondisi tersebut dapat dirinci dibawah, tetapi tidak terbatas
pada :
-
b. Permukaan Logam
Permukaan logam harus dibersihkan dari serpihan, karat, sisik
lepas dan percikan las. Sisi-sisi yang tajam harus dibersihkan
dengan gerinda, minyak dan gemuk harus dibersihkan
dengan cairan atau larutan mineral. Catatan dasar harus
dilapiskan segera setelah dibersihkan untuk mencegah
timbulnya karat baru.
Kecuali apabila ditetapkan lain oleh pabrik, atau ditentukan
lain yang lebih baik oleh Direksi, permukaan logam yang akan
dicat harus dipersiapkan dengan cara-cara yang diuraikan
dibawah. Tempat-tempat yang diserang karat, daerah-daerah
yang retak atau lapisan cat yang rusak karena cuaca harus
dibersihkan dengan sikat kawat dan pengerok (=scaper),
Tingkat 2
Pembersihan dilakukan sedemikian rupa sehingga kotoran
dan karat hilang dan permukaan logam tampak bercahaya.
Pori-pori boleh ditutup dengan pewarna yang tipis.
Tingkat 3
Pembersihan dilakukan sedemikian rupa sehingga semua
pori-pori dan celah-celah hilang dan permukaan menjadi rata
sampai pada bagian logam yang bersinar.
Pembersihan permukaan pada tingkat 1 (satu) cukup
dilakukan dengan tangan dengan menggunakan sikat kawat
dan mengerok. Karat-karat yang terdapat pada kepala dan
ujung paku keling dan lekukan-lekukan dibersihkan dengan
menggunakan sikat kawat yang kecil.
Pembersihan permukaan pada tingkat 2 dan 3 harus
menggunakan peralatan mekanis atau dengan sandblasting.
Hanya bagian-bagian yang tidak dapat dijangkau dengan
peralatan mekanis atau sandblasting boleh dilakukan dengan
tangan. Peralatan mekanis yang dapat merusak komponen
struktur tidak boleh digunakan.
Dalam pembersihan dilakukan dengan sandblasting, karat
yang keras dipukul-pukul dengan palu. Pengupasan akibat
sandblasting harus pada ketebalan tidak lebih dari yang
diperlukan. Komponen-komponen logam lain yang siap dicat
harus dilindungi dari partikel-partikel pasir baja yang
berterbangan. Kontraktor harus menyediakan alat pelindung
yang
diperlukan,
memasangnya
dengan
kemudian
dibongkarnya kembali.
RKS DED SPAM. SIPIL - 130
Komponen-komponen pasir
sandblasting terdiri dari :
baja
yang
digunakan
untuk
c. Permukaan Kayu
Permukaan kayu harus di amplas sampai halus. Permukaan
kayu harus cukup kering sebelum dicat. Semua lubang dari
celah harus ditutup dengan bahan pengisi (=filter). Sisi-sisa
getah yang menempel pada permukaan harus dibuang
dengan semburan api, pengerok (=scraper) atau zat pelarut.
Setelah bersih dan kering, permukaan kayu harus segera
dilapisi cat dasar. Setelah cat dasar kering, semua lubang dan
celah yang masih terlihat diisi dengan dempul sampai kering,
kemudian diamplas sampai halus.
d. Permukaan Beton dan Pasangan
Permukaann beton dan pekerjaan pasangan harus dibiarkan
yidak kurang dari satu bulan setelah pekerjaan penyelesaian
dan perapihan selesai dan sebelum pekerjaan pengecatan
dilakukan. Permukaan tersebut harus dibersihkan dari debu,
sejenis minyak, lapis perawatan dan benda-benda asing lain.
Lubang-lubang. celah-celah dan retak-retak kecil/halus yang
dinilai Direksi tidak merugikan struktur, harus dihilangkan
dengan menggunakan larutan asam muriatik 15 - 20% atau
plamur atau bahan lain yang disetujui Direksi, dan setelah
kering dihaluskan dengan amplas atau alat lain yang sesuai.
e. Pelaksanaan Pengecatan
a. Umum
dinding
dan plafon
bagian
dalam
cat
ini
tidak
membahayakan
bersentuhan dengan air minum.
kesehatan
apabila
Pengecatan
pada
permukaan
yang
di
- Penyiapan permukaan :
Permukaan harus dibersihkan dengan zat (larutan)
pembersih agar menghilangkan kelembaban, debu dan
kotoran lain.
Lapisan galvanis yang rusak harus dibersihkan dengan
cara, alat dan bahan yang disetujui oleh Direksi.
- Cat dasar : Etching primer (20 mikron).
- Lapis-lapis
pengecatan
sama
seperti
sistem
A,B,C,D1,D2,E1 dan E2, kecuali apabila ditentukan lain
oleh Direksi.
Penerapan
sistem
pengecatan
pada
logam/baja untuk berbagai keperluan :
permukaan
1. Struktur yang terkena pengaruh cuaca, kecuali komponenkomponen yang tertanam, terbenam (dalam air) dan lainlain yang disebut secara khusus : Sistem A
2. Struktur yang terlindung dari pengaruh cuaca, kecuali
komponen-komponen yang tertanam, terbenam (dalam
air) dan lain-lain yang disebut secara khusus : Sistem B
3. Struktur yang terkena pengaruh cuaca yang disebut
secara khusus, kecuali komponen-komponen yang
tertanam dan terbenam (dalam air), yaitu :
- Saringan yang terbuat dari baja.
- Pengeruk lumpur yang terbuat dari baja.
- Dan lain-lainn yang disebut secara khusus : Sistem C
4. Struktur yang terlindung dari pengaruh cuaca tetapi ada di
lingkungan yang korosif, yaitu semua struktur baja di
Chemical Plant, Chlorine Plant, saluran-saluran baja dan
komponen-komponen lain yang disebut secara khusus,
termasuk kozen/daun pintu/jendela, panel pengontrol,
perpipaan, peralatan dan lain-lain.
Pekerjaan logam : Sistem D2.
5. Logam galvanis yang terkena pengaruh cuaca, kecuali
komponen-komponen yang tertanam, terbenam (dalam
air) dan lain-lain yang disebut secara khusus : Sistem F
dan A
6. Logam yang galvanis yang terlindung dari pengaruh
cuaca, kecuali komponen-komponen yang tertanam,
terbenam (dalam air) dan lian-lain yang disebut secara
khusus : F dan B.
7. Logam galvanis yang terlindung dari pengaruh cuaca,
tetapi ada di lingkungan yang korosif, yaitu struktur baja di
Chemical Plant, Chlorine Plant, saluran-saluran baja dan
komponen-komponen lain yang disebut secara khusus :
Sistem F dan D2.
8. Struktur yang terbenam (dalam air), yaitu :
-
berdasarkan
petunjuk
dan
6. Pengujian
Semua bahan cat yang digunakan harus sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan seperti diuraikan dalam spesifikasi
ini atau standar yang berlaku.
Sebelum dikirimkan ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan
kepada dan untuk mendapat persetujuan Direksi.
Apabila dianggap perlu, Direksi berhak mengadakan pengujian di
laboratorium atas contoh-contoh yang diserahkan oleh
Kontraktor, untuk mengetahui kesesuaian karakteristik bahan
cat yang digunakan dengan persyaratan dan ketentuan yang
berlaku. Biaya pengujian dipikul oleh dan atas beban biaya
Kontraktor.
8.2.2.
Pekerjaan Kaca
1. Umum
Pekerjaan kaca terdiri dari kaca cermin, kaca bening, kaca
rayban dan kaca buram sesuai dengan ditunjukkan dalam
gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh kaca yang akan
digunakan kepada dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi
sebelum dilakukan pengiriman barang ke lokasi pekerjaan.
2. Bahan
Setiap lembar kaca harus berlabel pabrik yang menyatakan
kualitas, ketebalan dan jenis kaca. Label-label harus tetap
menempel pada kaca yang bersangkutan sampai terpasang dan
diperiksa oleh Direksi. Apabila kaca-kaca yang dikirim tidak
Pekerjaan Keramik/Porselin
1. Umum
Bukaan atau lubang-lubang pada lantai atau dinding yang akan
dipasang ubin keramik/porselin harus dilakukan pada tempat
seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi.
Ubin porselin/keramik harus dikirim kelokasi pekerjaan dalam
kemasan asli, tertutup dan tersegel, kecuali apabila diijinkan lain
oleh Direksi. Kemasan harus dijaga tetap kering selama dalam
penyimpanan sampai boleh dibuka dan diperiksa oleh Direksi.
Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang dianggap
perlu untuk menjaga agar ubin keramik/porselin tidak pecah,
bernoda atau cacat-cacat lain yang dapat penolakan oleh
Direksi.
Kontraktor
harus
menyerahkan
contoh-contoh
keramik/porselin yang akan digunakan kepada dan
mendapatkan persetujuan Direksi.
ubin
untuk
Ratio Campuran
(perbandingan campuran)
5. Pemasangan
Ubin
keramik/porselin
hanya
dapat
dipasang,
setelah
dipasangnya kusen/rangka pintu/jendela atau instalasi tegak,
pekerjaan plesteran dan pekerjaan lain yang berhubungan
dengan pemasangan ubin, kecuali apabila ditentukan lain oleh
Direksi.
Ubin harus dipasang atau diletakkan tegak lurus, pada posisi
yang benar-benar vertikal atau horizontal atau pada kemiringan
yang ditentukan, tanpa adanya bagian-bagian yang menonjol
dengan garis ketinggian (elevasi) seperti ditunjukan dalam
gambar. Dalam hal pemasangan pada dinding, bagian-bagian
yang menonjol hanya diperbolehkan pada bagian-bagian yang
ditentukan dengan menggunakan ubin khusus.
Pertama-pertama permukaan struktur dilapisi mortar dan
diratakan dengan roskam (trowel) setebal 0.5 - 0.8cm dan
dibiarkan mulai mengering. Bukaan atau lubang-lubang karena
sambungan pipa, selongsong kabel diisi dengan mortar hingga
padat.
Kemudian bidang belakang ubin dilapisi mortar dan dipasang
pada tempatnya sampai ditekan dan digerakkan kekanan dan
kekiri sedemikian rupa sehingga terjamin adanya pengikatan
yang baik pada seluruh permukaannya. Ubin harus dipasang
pada elevasi dan posisi yang benar, dipotong rapi sesuai dengan
tempatnya. Kelebihan mortar setelah pemasangan ubin harus
disingkirkan, nat-nat sambungan diisi dengan grouting semen
putih atau berwarna sesuai dengan ketentuan Direksi.
6. Nat Sambungan
Lebar nat sambungan harus sesuai dengan jenis ubin yang
digunakan. Nat sambungan harus mempunyai lebar yang sama.
Lebar nat sambungan dapat dirinci sebagi berikut :
-
masing-masing
1. Umum
Termasuk dalam alat-alat penggantung dan pengunci adalah
perlengkapan pintu dan jendela yang terdiri dari kunci, kunci
gembok, engsel dan grendel. Alat-alat penggantung dan
pengunci yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan
dan ketentuan seperti ditetapkan dalam Standar Industri
Indonesia (SII-0406-80, SII-0407-80, SII-0409-81).
Kontraktor
harus
menyerahkan
contoh-contoh,
alat-alat
penggantung dan pengunci yang akan digunakan kepada dan
untuk mendapat persetujuan Direksi. Contoh-contoh yang sudah
disetujui dianggap sebagai standar jenis, kualitas dan
karateristik lainnya. Penggunaan alat-alat penggantung dan
pengunci buatan pabrik lain hanya diijinkan apabila kondisinya
sama atau lebih tinggi dari standar yang sudah ditetapkan dan
disetujui Direksi.
Kontraktor menyediakan sarana yang diperlukan untuk
memudahkan pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci.
2. Bahan
Alat-alat penggantung dan pengunci harus dari tipe heavy
duty, bebas dari cacat asli maupun cacat pada waktu
pengiriman.
Jumlah, ukuran dan kualitas seperti dinyatakan dalam gambar
atau spesifikasi harus termasuk perlengkapan seperti skrup,
bout, ring, mur dan sebagianya yang diperlukan untuk
pemasangannya dan dibungkus dalam kemasan alat-alat
penggantung dan pengunci yang bersangkutan. Tiap kemasan
harus diberi label yang memberi petunjuk penggunaan alat ini.
a. Engsel (=butt, ringe)
Engsel daun pintu/jendela kayu dan aluminium, terbuat dari
bahan baja stainless dan jenis engsel kupu-kupu berukuran
102 x 50mm. Tiap daun pintu dipasangi 3 buah dan daun
jendela 2 buah.
Engsel daun pintu/jendela baja terbuat dari baja yang
kualitasnya minimum sama dengan kualitas daun/pintu yang
bersangkutan, dengan bentuk dan jumlah sesuai dengan
beban yang harus dipikul.
Engsel jenis lain harus disesuaikan dengan fungsinya seperti
dinyatakan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
b. Kunci (=lock)
Kunci berbentuk bulat yang terbuat dari baja stainless.
Tipe tergantung pada fungsinya :
- Pintu kantor dan gudang : disatu sisi beranak kunci, disisi
lain hanya dengan tombol.
- Pintu gang (=pintu angin) : dengan tombol pada kedua sisi,
tanpa anak kunci.
RKS DED SPAM. SIPIL - 149
Pekerjaan Sanitasi
1. Umum
Fasilitas sanitasi mencakup semua prasarana, perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan untuk membuang air buangan dan
kotoran dari kamar mandi dan kloset.
Pekerjaan sanitasi harus dilakukan dengan benar
dinyatakan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Pekerjaan sanitasi terdiri dari :
-
seperti
- Urinal
- Bak mandi
- Aksesories
a. Kloset
Kloset harus dibuat dari bahan porselin buatan dalam negeri
dengan kualitas setara KIA.
Ada 2 (dua) jenis kloset yang akan digunakan :
- Kloset jongkok tipe Rapi C
- Kloset duduk tipe DublokGranada
Pemakaian kedua jenis kloset harus pada tempat-tempat
seperti dinyatakan dalam gambar atau ditentukan oleh
Direksi.
b. Washtafel
Washtafel terbuat dari bahan porselin buatan dalam negeri
dengan kualitas setara KIA.
Jenis yang digunakan adalah wahtafel dinding tipeHavana.
Tempat-tempat pemasangan pada ruangan-ruangan seperti
dinyatakan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
c. Urinal
Urinal terbuat dari bahan porselin buatan dalam negeri
dengan kualitas setara KIA.
Tempat-tempat pemasangan pada ruangan-ruangan seperti
dinyatakan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
d. Bak Mandi
Bak mandi terbuat dari fibreglass buatan dalam negeri
dengan kualitas terbaik yang ada dalam perdagangan dan
disetujui Direksi.
Ukuran bak mandi 50 x 50cm. Bagian luar bak harus
dipasangi ubin keramik/porselin atau mosaik sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar.
Pemasangan bak ada
pemasangan kloset.
dalam
satu
ruangan
dengan
e. Aksesories
200
200
75
50
37,5
25
b. Pelaksanaan
Setelah uji peresapan selesai dilakukan dan Direksi menilai
cukup memenuhi persyaratan, secara tertulis Direksi
mengijinkan Kontraktor untuk memulai pembuatan sumur
peresapan.
1. Umum
Atap
berfungsi
melindungi
bengunan/struktur
beserta
pelengkapannya, peralatan dan penghuninya dari pengaruh
cuaca dan hujan.
Pada umumnya struktur atap terdiri dari komponen-komponen :
- Struktur pemikul (kuda-kuda, gelagar pemikul)
- Rangka atap (=gording, kaso dan reng)
- Penutupan atap (genteng, seng/asbes, baja)
Sesuai dengan besar sudut kemiringan atap, pekerjaan atap
dibedakan dalam :
- Atap datar
- Atap miring
Penentuan kemiringan atap, bentuk profil dan kemiringan talang
dan dimensi serta jumlah pipa pembuangan harus dihitung
berdasarkan volume air (hujan) yang harus dibuang dan sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan seperti dinyatakan dalam
spesifikasi atau gambar atau ditetapkan oleh Direksi.
Pekerjaan atap harus dilaksanakan dengan benar sesuai dengan
yang dinyatakan paada bab-bab tentang komponen-komponen
yang digunakan dalam spesifikasi ini atau ditetapkan oleh
Direksi.
Dalam hal gambar-gambar yang disediakan Pemilik tidak
terekam secara rinci atau karena ada perusahaan atau perintah
Direksi atau karena adanya penggantian komponen atas
permintaan Kontraktor, Kontraktor haarus membuat gambargambar kerja yang bersangkutan. Gambar-gambar harus dibuat
berdasarkan
analisa
engineering
dan
petunjuk
serta
rekomendasi pabrik pembuat komponen-komponen atap, dan
disetujui Direksi.
2. Atap Datar
Kuda-kuda baja/kayu.
Rangka atap yang terdiri dari gording baja/kayu dan kaso dan
reng dari kayu kamper.
Penutup atap dari seng gelombang atau aluminium
gelombang seperti yang ditunjuk pada gambar.
Dempul (=caulking)
1. Umum
Dempul digunakan untuk menutupi dan melindungi bagianbagian permukaan logam, kayu dan plesteran yang berlubanglubang, retak-retak dan tidak rata agar dapat diperoleh bidang
permukaan yang halus dan rata.
Pekerjaan yang memerlukan pendempulan harus mencakup,
tetapi tidak terbatas pada :
-
Dalam waktu tidak lebih dari 1 (satu) bulan dempul harus sudah
mengering dengan sifat keras, tidak merekah atau retak dan
rata.
Dalam kemasan asli, setelah berumur 5 bulan terhitung sejak
pengalengan, dempul harus masih dapat digunakan dengan
baik.
3. Pemasangan
Pemasangan dempul harus dilakukan sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan seperti dinyatakan dalam petunjuk dan
rekomendasi pabrik.
Sambungan-sambungan, lubang-lubang tempat skrup dan
bagian-bagianSambungan-sambungan, lubang-lubang tempat
skrup dan bagian-bagian permukaan lain yang akan didempul
harus bersih, kering dan bebas dari debu daan benda-benda
asing lain yaang melekat.
Apabila
diperlukan,
pembersihan
dilakukan
dengan
menggunakan bahan pembersih yang disetujui oleh Direksi.
Pada lubaang-lubang yang cukup dalam, sebelum didempul
lubang-lubang diisi filter dari polyethylene foam atau neoprene
atau butyl rope oakum setebal tidak kurang daari 1 cm.
Bahan filler harus berasal dari pabrik yang sama dengan dempul
yang digunakan.
Apabila pebrik menetukannya, tempat-tempat yang didempul
harus diberi lapisan cat dasar.
4. Pembersihan
Ceceran dempul yaang menempel pada permukaan pekerjaan
disekitarnya harus segera dibersihkan setelah pendempulan
selesai.
8.4.3.
1. Umum
Bahan penahan kelembaban berfungsi menghalangi rembesan
air dari tanah masuk kedalam dinding yang membuat ruangan
menjadi lembab.
Sisi luar semua permukaan dinding yang berhubungan langsung
dengan tanah atau seperti yang ditunjukkan dalam gambar
harus diberi lapisan penahan kelembaban sedalam tidak kurang
1. Umum
Epoxy.
Prefabricated water proofing membrane (=lembaran siap
pakai).
polylic
ditempel
dengan
3. Pemasangan
Penyiapan permukaan beton harus sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan yang dikeluarkan oleh Direktorat Penyelidikan
Masalah Bangunan (DPMB).
Permukaan beton harus bebas dari segala macam cacat dan
kotoran seperti minyak, gemuk, dan lain sebagiannya.
Pemasangan harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan
DPMB.
Permukaan yang terkena langsung sinar matahari, harus
dibasahi dengan air dan diberi peneduh agar terlindung dari
sengatan sinar matahari selama pekerjaan berlangsung.
a. Cement Based Coating
Cement Based Coating dicampur dengan bahan arcylic
dengan komposisi sesuai dengan rekomendasi pabrik,
ditambah dengan air secukupnya sehingga diperoleh adonan
dengan konsistensi yang memadai.
Dengan kuas adonan dilapiskan ke atas bidang permukaan
beton, sambil ditekan-tekan agar semua lubang, celah-celah
dan retak-retak terisi penuh, lalu diratakan dengan kuas.
Lapisan pertama sebagai lapisan dasar dibiarkan selama
tidak kurang dari 1 jam agar proses pengikatan selesai,
sambil selalu diperciki air agar lapisan tetap dalam keadaan
lembab.
Kemudian lapisan kedua dipasang dengan menggunakan
sendok semen atau alat lain yang sesuai dan diratakan
dengan roskam baja (=steel trowel). Lapisan ini dibiarkan
selama tidak kurang dari 1 jam sambil diperciki air. Setelah itu
lapisan akhir dipasang dengan menggunakan kuas dan
dihaluskan dengan roskam baja atau alat lain yang sesuai
hingga permukaannya halus dan rata.
Untuk
mencegah
pengeringan
yang
cepat,
selama
pengerjaan hingga matahari terbenam pekerjaan harus diberi
peneduh.
sesuai
dengan
Pekerjaan pengecatan
Pekerjaan kaca
Pekerjaan keramik/porselin
Penggantung dan pengunci
m
m
m
buah atau steel
RKS DED SPAM. SIPIL - 165
9.
PEKERJAAN PLUMBING
9.1. Lingkup
Pekerjaan
plambing
mencakup
penyediaan
tenaga
kerja,
perlengkapan,
peralatan,
bahan
termasuk
pengeluaranpengeluaran yang diperlukan untuk pengadaan, pembuatan dan
pemasangan serta pelaksanaan pekerjaan penunjangnya seperti
ditunjukkan dalam gambar atau diuraikan dalam spesifikasi.
Pekerjaan ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada pemasangan
pipa air bersih, sedangkan pipa, saluran air hujan dan pipa air
buangan dan kotoran sudah tercakup dalam butir 8.3.2.
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus menyerahkan contohcontoh bahan yang akan digunakan dan brosur serta gambargambar yang diperlukan kepada dan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi.
Apabila
dianggap
perlu
oleh
Direksi,
Kontraktor
harus
menyampaikan usulan program dan penjadualannya termasuk
gambar-gambar yang diperlukan kepada dan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi.
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor menjumpai
bagian-bagian pekerjaan yang sulit untuk dilaksanakan, ia harus
segera melaporkan secara tertulis kepada dan untuk mencari
penyelesaiannya dengan Direksi.
Pekerjaan baru bisa dianggap selesai dan diterima apabila telah
dilakukan uji tekan dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan
secara tertulis oleh Direksi.
9.2. Bahan
Pipa yang akan digunakan dengan ukuran-ukuran seperti
ditunjukkan dalam gambar, harus dari jenis pipa galvanis
(=galvanized iron pipe - GIP), berkualitas kelas medium B buatan
dalam negeri dan memenuhi persyaratan dan ketentuan
berdasarkan Standar Industri Indonesia yang dinyatakan dengan
surat jaminan pabrik.
Fitting dan perlengkapannya harus dari bahan yang sama.
Semua kran harus terbuat dari kuningan, sedangkan kran penyadap
dari kuningan yang di verchroom.
Semua bahan yang dikirimkan kelokasi pekerjaan harus sama
dengan contoh-contoh yang disetujui.
RKS DED SPAM. SIPIL - 167
9.3. Pemasangan
Semua pipa induk - termasuk pipa pembukaan, pipa gas dan
pengkabelan dalam bangunan harus dipasang pada shaft.
Perpipaan harus disesuaikan dengan kondisi shaft.
Pipa-pipa pada dinding harus diberi penyangga dan/atau penguat
pada setiap jarak selang tidak lebih dari 3,0 meter antara satu
dengan yang lain.
Penggantung pipa harus terpasang kuat pada jaringan pipa.
Sambungan pipa harus menggunakan ulir. Penyambung harus
diberi red lead cement dan pipa khusus.
Dalam hal digunakan sambungan flens, flensnya dilas pada pipa
dan penyambung dilengkapi ring tipe gasket untuk menjamin
kekuatan sambungan.
Ujung pipa yang tidak berlanjut harus ditutup dengan dop/plug atau
flens.
Pipa-pipa horizontal harus diberi gantungan dan pipa-pipa vertikal
diklem pada tembok. Jarak klem atau gantungan tidak boleh lebih
dari 2.0 meter dengan ketentuan pada tiap percabangan atau
belokan harus dipasang pula.
Semua pipa, baik tampak maupun yang tertanam, harus diberi
lapisan waterproofing, termasuk fitting-fittingnya dan dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian permukaan pipa dan
fitting yang tidak tertutup lapisan waterproofing.
Pipa yang melintasi struktur atau jalan harus diberi lapisan pasir
setebal tidak kurang 60 cm dibawah elevasi dasar pondasi struktur
atau jalan.
Pemasangan pipa
m
RKS DED SPAM. SIPIL - 169
Umum
10.1.1.
Lingkup
Gambar Kerja
Penafsiran Gambar
Kontraktor
harus
melengkapi
buku
petunjuk
(=manual)
pemeliharaan dan cara pengoperasian peralatan terkait dalam
Bahasa Indonesia yang baik dan mudah dimengerti.
10.1.5.
Prinsip Distribusi
10.2.
Bahan
10.2.1.
Jenis-jenis Bahan
penerangan
sekitar
2%
dan
mesin-
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus baru dan
belum pernah digunakan. Apabila tidak disebutkan secara khusus,
bahan yang akan digunakan harus mempunyai kualitas terbaik dari
jenisnya.
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan
digunakan
beserta
brosur-brosurnya
kepada
dan
untuk
mendapatkan persetujuan Direksi.
Semua peralatan dan perlengkapan listrik, selama pekerjaan
berlangsung, harus dijaga dan dilindungi dari setiap kerusakan baik
karena benturan maupun karena air. Setiap kerusakan yang terjadi
harus diperbaiki, atau apabila Direksi menyatakan tidak lagi layak
dipakai, harus diganti dengan yang baru. Biaya yang diperlukan
untuk perbaikan atau penggantian dipikulkan kepada dan atas
beban biaya Kontraktor.
Bahan, peralatan dan perlengkapan
pekerjaan instalasi listrik terdiri dari :
-
yang
diperlukan
untuk
10.2.2.
Bahan Substitusi
Penyimpanan Bahan
Pengecatan Peralatan
Peralatan yang telah dicat dari pabrik harus diberi lapisan cat
tambahan apabila Direksi menganggap perlu, atau dicat kembali
apabila permukaan catnya mengalami kerusakan/cacat, dengan
cara dan bahan cat sedemikian rupa sehingga hasil pengecatannya
seragam dan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan seperti
diuraikan pada butir 8.2.1 tentang pekerjaan pengecatan.
Jenis, warna dan merk cat yang akan digunakan harus sesuai
dengan persetujuan Direksi.
Pengecatan dilaksanakan dengan proses stove snamel untuk
lampu dan sejenisnya dan galvanizedcadmium plating atau cat
bakar untuk panel dan sejenisnya agar tahan karat.
10.2.6.
Suku Cadang
10.3.
Pemasangan
10.3.1.
Pemasangan Kabel
1. Kabel Atas
Kabel atas dipasang menempel atau tertanam didalam
plesteran/beton, atau menempel pada komponen struktur.
Pemasangan yang menempel harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga lapisan pelindungnya tidak tergencet, sobek atau
rusak.
Pemasangan yang menempel harus dilakukan dengan
pertolongan klem. Jarak selang antara klem-klem harus
sedemikian rupa sehingga kabel tidak terlihat melendut.
Pemasangan yang tertanam dalam beton ataupun pasangan
batu/bata harus diberi pelindung selongsong pipa PVC.
Kotak sambung dan kotak hubung kabel harus dibuat
sedemikian rupa sehingga kelembaban tidak dapat masuk.
2. Kabel Tanah
Pemasangan kabel harus pada kedalaman tidak kurang dari
80cm pada persilangan dengan jalan dan tidak kurang dari 60cm
pada halaman.
Alur galian pada penanaman kabel harus mempunyai dasar yang
rata dan stabil. Kabel harus dipasang dalam urugan pasir yang
ketebalannya tidak kurang dari 5cm. Urugan pasir harus bebas
dari batu-batuan. Diatas urugan pasir harus diberi lapis
pelindung dari beton, batu atau bata atau dengan ketebalan
tidak kurang dari 5cm.
Pada persilangan kabel tanah, kabel dengan tegangan lebih
tinggi dipasang dibawah kabel dengan tegangan lebih rendah :
kabel dengan arus kuat dipasang dibawah kabel komunikasi.
Jarak sisi luar antara 2 kabel yang bersilangan tidak boleh
kurang dari 50cm dan pada persilangan itu salah satu kabel
harus diberi pelindungan berupa lempengan beton atau separuh
bis beton atau bahan lain yang tahan api dengan ketebalan tidak
kurang dari 6cm.
Cara memasang perlindungan :
-
10.3.2.
Peralatan Penerangan
Peralatan Instalasi
Peralatan
instalasi
yang
harus
mencakup
seklar,
kotak
sambung/hubung, deminer, grin swicth, stop kontak dan lain
sebagainya harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
atau ditentukan oleh Direksi.
Peralatan instalasi yang pengopersiannya dilakukan setiap waktu
diperlukan seperti saklar, deminer, grinswitch dan stop kontak
harus dipasang pada ketinggian 1.20 meter diatas permukaan
lantai ; kecuali apabila pemasangan dilakukan untuk ruanganruangan gelap atau ruangan lain yang ditetapkan oleh Direksi
pemasangannya pada ketinggian 1.80 meter.
Saklar, deminer, grinswitch dan stop kontak harus dipasang rata
atau menonjol pada dinding sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Stop kontak harus dipasang dalam kelompok dan dari jenis yang
ditentukan oleh Direksi. Stop kontak harus memiliki ruang terpisah
pada setiap kutupnya sedemikian rupa sehingga tidak mudah
pecah/rusak apabila stop kontak dicabut dari tempatnya.
Stop kontak harus dibuat dari campuran aluminium atau campuran
besi yang tahan cuaca dan dilengkapi dengan skrup untuk
pemasangannya dan tutup pelindung yang diskrup pada rumahnya.
Stop kontak untuk AC dan peralatan mesin harus dilengkapi dengan
lampu sekering. Ruang dalam stop kontak harus dilengkapi klem
untuk menjepit kabel. Stop kontak harus berkapasitas 220 volt atau
380 volt sesuai dengan keperluan.
Kotak sambung dan kotak hubung harus dipasang diatas plafon
atau pada dinding dengan ketinggian yang sama. Pada tempattempat yang sulit dijangkau atau terlihat kotak harus dilengkapi
dengan penutup yang disekerup. Pada tempat-tempat yang
10.4.
Penangkal Petir
10.4.1.
Umum
Bahan
10.4.3.
Pemasangan
Pengujian
10.5.
Pengujian
10.5.1.
Pengujian Bahan
Apabila
hasil
pengujian
penunjukkan
tidak
terpenuhinya
persyaratan dan ketentuan yang berlaku, Kontraktor harus
mengeluarkan bahan dan peralatan tersebut, dan menggantinya
dengan yang lain.
Kerugian yang timbulkan akibat pengeluaran dan penggantian
tersebut dipikulkan kepada dan atas beban biaya Kontraktor.
10.5.2.
Pengujian Instalasi
Biaya Pengujian
10.6.