Anda di halaman 1dari 2

BERITA TERKINI

Update Guideline Pengobatan Hepatitis C


menurut AASLD dan IDSA
Februari 2014

epatitis C adalah salah satu penyebab


infeksi kronik hati yang banyak terjadi
dan menjadi penyebab utama kanker
hati di dunia. Diperkirakan terdapat 170 juta
orang mengidap hepatitis C di dunia dan
di Indonesia diperkirakan terdapat 7 juta
pengidap hepatitis C. Diperkirakan 5-20 % dari
pengidap hepatitis C akan berakhir dengan
sirosis serta 1-5% berakhir dengan kanker hati.
Hepatitis C ada 6 genotip (Genotip 1,2,3,4,5
dan 6) dimana infeksi genotip 1 adalah
yang paling banyak terjadi dan juga respons
terapinya paling buruk di antara 6 genotip.1
Menurut panduan AASLD (American
Academy for the Study of Liver Disease)
sebelumnya yaitu tahun 2011, tujuan utama
pengobatan hepatitis C adalah untuk mencapai Sustained Viral Response (HCV RNA
tidak terdeteksi 24 minggu setelah pengobatan selesai). Untuk mencapai tujuan ini,
maka rekomendasi AASLD tahun 2014 adalah
menggunakan kombinasi antara pegylated
interferon + ribavirin. Akan tetapi, kombinasi
ini masih ada beberapa kekurangan karena
hanya menghasilkan SVR24 sebanyak 46%
untuk genotip 1 dan 86% untuk genotip 2
atau 3. Kombinasi baru pegylated interferon +
ribavirin + protease inhibitor (boceprevir dan
telaprevir) dapat mencapai SVR24 75% dan
92% masing-masing. Selain itu, pengobatan
menggunakan pegylated interferon berkaitan
dengan beberapa efek samping dan
membutuhkan pemberian secara intravena
sehingga mengurangi tolerabilitas.2
Pada bulan Februari 2014 AASLD bersama
IDSA mengeluarkan update panduan baru
cara pengobatan hepatitis C. Ada beberapa
perubahan dalam panduan ini. Salah satu
perubahannya adalah masuknya sofosbuvir
dalam rekomendasi pengobatan genotip 1,
2, 3, 4, 5 dan 6. Sofosbuvir adalah obat oral yang
mekanisme kerjanya dengan menghambat
NS5B (NS5B Inhibitor). Selain itu perubahan
lain yang cukup bermakna adalah telaprevir
dan boceprevir tidak lagi direkomendasikan
untuk pengobatan hepatitis C genotip 1, 2, 3,

692

4, 5 dan 6.
Pengobatan untuk Pasien Baru yang
belum pernah berobat Hepatitis C
Genotip 1
Untuk pasien baru yang dapat
mentoleransi
Pegylated
Interferon,
direkomendasikan menggunakan kombinasi
sofosbuvir 400 mg per hari ditambah ribavirin
(1000 mg per hari untuk berat badan kurang
dari 75 kg dan 1200 mg per hari untuk berat
badan lebih dari 75 kg) ditambah pegylated
interferon selama 12 minggu, untuk semua
subtipe.
Untuk pasien baru yang tidak dapat mentoleransi Pegylated Interferon, direkomendasikan menggunakan kombinasi sofosbuvir
400 mg per hari ditambah simeprevir 150 mg
per hari dengan atau tanpa ribavirin (1000 mg
per hari untuk berat badan kurang dari 75 kg
dan 1200 mg per hari untuk berat badan lebih
dari 75 kg), untuk semua subtipe.
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi
antara pegylated interferon ditambah ribavirin
dengan atau tanpa telaprevir atau boceprevir
selama 24 atau 48 minggu.
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan monoterapi pegylated
interferon atau monoterapi ribavirin atau
monoterapi direct acting antiviral (telaprevir,
boceprevir, simeprevir atau sofosbuvir).
Genotip 2
Untuk semua pasien baru, direkomendasikan menggunakan kombinasi sofosbuvir
400 mg per hari ditambah ribavirin (1000 mg
per hari untuk berat badan kurang dari 75 kg
dan 1200 mg per hari untuk berat badan lebih
dari 75 kg) selama 12 minggu.
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan kombinasi pegylated
interferon ditambah ribavirin selama 24
minggu.
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan monoterapi pegylated
interferon atau monoterapi ribavirin atau
monoterapi direct acting antiviral (telaprevir,

boceprevir, simeprevir atau sofosbuvir).


Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan kombinasi telaprevir,
boceprevir atau simeprevir.
Genotip 3
Untuk semua pasien baru, direkomendasikan menggunakan kombinasi sofosbuvir
400 mg per hari ditambah ribavirin (1000 mg
per hari untuk berat badan kurang dari 75 kg
dan 1200 mg per hari untuk berat badan lebih
dari 75 kg) selama 24 minggu.
Untuk semua pasien baru, sebagai
alternatif dapat menggunakan kombinasi
sofosbuvir 400 mg per hari ditambah ribavirin
(1000 mg per hari untuk berat badan kurang
dari 75 kg dan 1200 mg per hari untuk berat
badan lebih dari 75 kg) ditambah pegylated
interferon sekali seminggu selama 12 minggu.
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan kombinasi pegylated
interferon ditambah ribavirin selama 24 sampai
48 minggu.
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan monoterapi pegylated
interferon atau monoterapi ribavirin atau
monoterapi direct acting antiviral (telaprevir,
boceprevir, simeprevir atau sofosbuvir).
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan kombinasi telaprevir,
boceprevir atau simeprevir.
Genotip 4
Untuk pasien baru yang dapat
mentoleransi
pegylated
interferon,
direkomendasikan menggunakan kombinasi
sofosbuvir 400 mg per hari ditambah ribavirin
(1000 mg per hari untuk berat badan kurang
dari 75 kg dan 1200 mg per hari untuk berat
badan lebih dari 75 kg) ditambah pegylated
interferon sekali seminggu selama 12 minggu.
Untuk pasien baru yang tidak dapat
mentoleransi pegylated interferon, direkomendasikan menggunakan kombinasi sofosbuvir
400 mg per hari ditambah ribavirin (1000 mg
per hari untuk berat badan kurang dari 75 kg
dan 1200 mg per hari untuk berat badan lebih
dari 75 kg) selama 24 minggu.

CDK-220/ vol. 41 no. 9 th. 2014

BERITA TERKINI
Tabel 1 Panduan pengobatan lini pertama untuk pasien Hepatitis C yang belum pernah mendapat pengobatan
sebelumnya
Genotype

Recommended

Alternative

IFN eligible: SOF + PEG/

RBV x 12 weeks
IFN ineligible: SOF + SMV
RBV x 12 weeks

IFN eligible: SMV x 12


weeks + PEG/RBV x 24
weeks*
IFN ineligible: SOF +RBV
x 24 weeks

NOT Recommended

SOF + RBV x 12 weeks

None

SOF + RBV x 24 weeks

SOF + PEG/RBV x 12
weeks

5 or 6

IFN eligible: SOF + PEG/


RBV x 12 weeks
IFN ineligible: SOF + RBV
x 24 weeks

SOF + PEG/RBV x 12
weeks

SMV x 12 weeks + PEG/


RBV x 24-48 weeks

PEG/RBV x 48 weeks

Untuk pasien baru yang dapat


mentoleransi pegylated interferon, sebagai
alternatif dapat menggunakan kombinasi
simeprevir 150 mg per hari selama 12 minggu
ditambah ribavirin (1000 mg per hari untuk
berat badan kurang dari 75 kg dan 1200 mg
per hari untuk berat badan lebih dari 75 kg)
ditambah pegylated interferon sekali seminggu
selama 24 sampai 48 minggu.
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan kombinasi pegylated
interferon ditambah ribavirin selama 24 sampai
48 minggu.
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan monoterapi pegylated
interferon atau monoterapi ribavirin atau
monoterapi direct acting antiviral (telaprevir,
boceprevir, simeprevir atau sofosbuvir).
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan kombinasi telaprevir
atau boceprevir.

TVR + PEG/RBV x 24 or 48 weeks


(RGT)
BOC + PEG/RBV x 28 or 48 weeks
(RGT)
PEG/RBV x 48 weeks
Monotherapy with PEG, RBV, or a
DAA
Do not treat decompensated
cirrhosis with PEG or SMV
PEG/RBV x 24 weeks
Monotherapy with PEG, RBV, or a
DAA
Any regimen with TVR, BOC, or SMV
PEG/RBV x 24-48 weeks
Monotherapy with PEG, RBV, or a
DAA
Any regimen with TVR, BOC, or SMV
PEG/RBV x 48 weeks
Monotherapy with PEG, RBV, or a
DAA
Any regimen with TVR or BOC
Monotherapy with PEG, RBV, or a
DAA
Any regimen with TVR or BOC

Genotip 5 dan 6
Untuk semua pasien baru, direkomendasikan menggunakan kombinasi sofosbuvir
400 mg per hari ditambah ribavirin (1000 mg
per hari untuk berat badan kurang dari 75
kg dan 1200 mg per hari untuk berat badan
lebih dari 75 kg) ditambah pegylated interferon
sekali seminggu selama 12 minggu.
Untuk semua pasien baru, sebagai
alternatif dapat digunakan kombinasi ribavirin
(1000 mg per hari untuk berat badan kurang
dari 75 kg dan 1200 mg per hari untuk berat
badan lebih dari 75 kg) selama 48 minggu.
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan monoterapi pegylated
interferon atau monoterapi ribavirin atau
monoterapi direct acting antiviral (telaprevir,
boceprevir, simeprevir atau sofosbuvir).
Untuk pasien baru, tidak direkomendasikan menggunakan kombinasi telaprevir
atau boceprevir.

Rangkuman
1. Sofosbuvir yang baru saja mendapat izin
edar FDA pada bulan Desember 2013, saat ini
menjadi lini pertama pengobatan hepatitis C
genotip 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
2. Kombinasi pegylated inferferon +
ribavirin tidak lagi direkomendasikan sebagai
pengobatan lini pertama pada genotip 2.
3. Kombinasi pegylated inferferon + ribavirin
masih menjadi pengobatan alternatif pada
genotip 3.
4. Kombinasi pegylated inferferon + ribavirin
masih menjadi pengobatan lini pertama pada
genotip 1, 4, 5 dan 6.
5. Telaprevir dan boceprevir saat ini tidak lagi
direkomendasikan untuk semua genotip.
Simpulan
Perubahan paling bermakna dari panduan
pengobatan hepatitis C dari AASLD Februari
2014 ini ada 2 yaitu pertama telaprevir dan
boceprevir tidak lagi direkomendasikan untuk
pengobatan hepatitis C genotip 1, 2, 3, 4, 5
dan 6. Kedua, saat ini kombinasi sofosbuvir
direkomendasikan sebagai pengobatan lini
pertama pada genotip 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
Sofosbuvir adalah obat oral yang termasuk
golongan NS5B inhibitor. Nama dagangnya
adalah Sovaldi (diproduksi oleh Gilead
Sciences, USA), baru mendapat izin edar oleh
FDA pada Desember 2013 dan saat ini telah
menjadi rekomendasi lini pertama untuk
semua genotip. Saat ini Gilead Sciences
juga telah mengajukan registrasi FDA untuk
kombinasi sofosbuvir + ledipasvir oral fixed
dose untuk indikasi pengobatan hepatitis
C tanpa pegylated interferon dan tanpa
ribavirin. Diperkirakan izin edar FDA untuk
kombinasi sofosbuvir + ledipasvir akan keluar
pada pertengahan 2014. Ledipasvir adalah
obat oral yang termasuk golongan NS5A
inhibitor. Bila digunakan secara kombinasi
dengan sofosbuvir selama 8 minggu,
mampu mencapai mencapai 94 % SVR12
pada Hepatitis C genotip 1, tanpa pegylated
interferon dan tanpa ribavirin.4  (NNO)

REFERENSI:
1.

Hepatitis C. 2013 Nov 25 [cited 2013 Nov 28]; Available from: http://emedicine.medscape.com/article/177792-overview

2.

Swan T, Curry J. Comment on the updated AASLD practice guidelines for the diagnosis, management, and treatment of hepatitis C: treating active drug users. Hepatol Baltim Md. 2009

3.

American Association for the Study of Liver Diseases. Recommendations for Testing, Managing, and Treating Hepatitis C [Internet]. 2014 [cited 2014 Feb 24]; Available from: http://www.

4.

Press Announcements - FDA approves Sovaldi for chronic hepatitis C [Internet]. [cited 2014 Jan 2]. Available from: http://www.fda.gov/newsevents/newsroom/pressannouncements/

Jul;50(1):323324; author reply 324325.

hcvguidelines.org

ucm377888.htm

CDK-220/ vol. 41 no. 9, th. 2014

693

Anda mungkin juga menyukai