KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................
II. PEMBAHASAN
2.1 Luasan Putaran............................................................................................
2.2 Suatu Ellips Pada Bidang XOY Diputar Mengelilingi Sumbu X...............
2.3 Suatu Parabola Pada Bidang XOY Diputar Mengelilingi Sumbu X..........
2.4 Suatu Hiperbola Pada Bidang XOY Diputar Mengelilingi Sumbu X........
2.5 Suatu Garis Lurus Pada Bidang XOY Diputar Mengelilingi Sumbu X.....
2.6 Suatu Lingkaran Pada Bidang XOY Diputar Mengelilingi Sumbu X........
2.7 Luasan Putaran Dengan Sumbu Putar Garis Sebarang...............................
2.8 bidang Atur.................................................................................................
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Luasan Putaran
jika suatu garis lurus atau lengkung diputar mengelilingi suatu garis lurus, maka akan
terjadi suatu luasan yang disebut luasan putaran, garis lurus itu disebut sumbu putar.
Setiap titik pada garis yang diputar menjalani suatu lingkaran yang bidangnya tegaklurus
sumbu putar , lingkaran itu disebut lingkaran parallel.
Suatu bidang yang melalui sumbu putar disebut bidang meridian, yang memotong luasan
ini menurut garis lengkung meridian, sumbu putar menjadi sumbu simetri dari irisan
meridian.
Misalkan sumbu z diambil sebagai sumbu putar dan garis yang diputar terletak pada bidang
YOZ. Persamaan sumbu putar adalah :
Persamaan garis yang diputar
x=0, y=0
{f x=0,
( y , z)
Selanjutnya diambil T (
dan f(
y 0 , z 0 =0
x 0 , y 0 , z0
x 0=0
x + y = y0
x 0 , y 0 , z0
x 0=0
f ( y 0 , z 0)=0
x 0 , y 0 , , dan z 0
putarannya.
f ( x 2 + y 2 , z )=0
Berikut ini akan dicari persamaan macam-macam luasan putaran atau benda putaran.
2.2 Suatu Ellips Pada Bidang XOY Diputar Mengelilingi Sumbu X
Persamaan ellips pada bidang XOY berbentuk
z 0=0
x y2
+ =1
a 2 b2
2
Misalkan T(
x 0 , y0 , z0
z 0=0
z 0=0
2
x y
+
=1
2
2
a b
2
x + y + z =x 0 + y 0 + z0
x 0 , y 0 , , dan z 0
Dengan mengeliminasi
x2 y2+ z2
+ 2 =1
a2
b
Persamaan ini merupakan persamaan ellipsoida putaran dengan sumbu putar sumbu x.
Jika sumbu putarnya sumbu y maka persamaan ellipsoida diperoleh sebagaberikut.
Persamaan ellips yang diputar adalah
{
Misalkan T (
x 0 , y 0 , z0
x=0, z=0
x2 y2
+ =1
a 2 b2
z 0=0
x 0 y 02
+
=1
a2 b 2
2
y= y 0
,
2
x + y + z =x 0 + y 0 + z0
Dengan mengeliminasi
x 0 , y 0 , , dan z 0
x2 + z2 y2
+ 2 =1
a2
b
Persamaan ini merupakan persamaan ellipsoida putaran dengan sumbu putar sumbu y.
Titiktitik puncaknya adalah (a, 0, 0), (-a, 0, 0), (0, b, 0), (0, -b, 0), (0, 0, a), dan (0, 0, a).
{ yz=0=1
2
Misalkan T (
x 0 , y 0 , z0
z 0=0
y 02=2 px 0
persamaan lingkaran yang dilalui T adalah
x=x 0
2
x + y + z =x 0 + y 0 + z0
x 0 , y 0 , dan z 0
diperoleh persamaan
y 2 + z2 =2 px
Persamaan ini merupakan persamaan paraboloida putaran dengan sumbu putar sumbu x.
{
Misalkan T (
z =0
x y2
=1
a 2 b2
2
x 0 , y 0 , z0
z 0=0
2
x0
y
02 =1
2
a
b
Persamaan bidang yang melalui T dan tegak lurus sumbu x adalah
x=x 0
x + y + z =x 0 + y 0 + z0
x 0 , y 0 , dan z 0
diperoleh persamaan
x 2 y 2+ z 2
2 =1
a2
b
Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida putaran berdaun dua dengan sumbu
putar sumbu x. Beberapa titik puncaknya yaitu (-a, 0, 0) dan (a, 0, 0).
Jika hiperbola pada bidang XOY tersebut diputar mengelilingi sumbu y maka
diperoleh persamaan luasan sebagai berikut.
z =0
x y2
=1
a 2 b2
2
Misalkan T (
x 0 , y 0 , z0
z 0=0
x 02 y 02
=1
a 2 b2
Persamaan bidang yang melalui T dan tegak lurus sumbu y adalah
y= y 0
x 0 , y 0 , dan z 0
diperoleh persamaan
x2 + z2 y2
2 =1
a2
b
Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida putaran berdaun satu dengan sumbu
putar sumbu y. Beberapa titik puncaknya adalah (a, 0, 0), (-a, 0, 0), (0, 0, a), dan (0, 0, -a).
2.5 Suatu Garis Lurus Pada Bidang XOY Diputar Mengelilingi Sumbu X
a. Misalkan persamaan garis yang diputar adalah
z=0
x =my+ p
Misalkan T (
x 0 , y 0 , z0
z 0=0
x 0=my 0+ p
Persamaan bidang yang melalui T dan tegak lurus sumbu x adalah
x=x 0
x 0 , y 0 , dan z 0
diperoleh persamaan
x 2m 2 ( y 2 + z 2 )2 px+ p2 =0
Persamaan ini merupakan persamaan kerucut
b. Misalkan garis yang diputar menyilang sumbu x, maka persamaan berbentuk
z=k
x =my+ p
Misalkan T (
x 0 , y 0 , z0
z 0=k
x 0=my 0+ p
Persamaan bidang yang melalui T dan tegak lurus sumbu x adalah
Persamaan bola yang melalui titik T dan titik pusatnya di O adalah
x=x 0
x 0 , y 0 , dan z 0
diperoleh persamaan
y 2 + z 2 ( x p)
=1
a2
b2
Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida putaran berdaun satu
z=0
x +( yb)2=r 2
2
Misalkan T (
x 0 , y 0 , z0
z 0=k
2
x 0 +( y 0b) =r
x=x 0
x + y + z =x 0 + y 0 + z0
x + y + z =x 0 + y 0 + z0
x 0 , y 0 , dan z 0
diperoleh persamaan
x
( 2+ y + z r b 2)2=4 b2 (r 2x2 )
y y1
b
z z1
c
f 1 (x , y , z)
f 2 (x , y , z)
Misalkan T (
x 0 , y 0 , z0
f 1 (x 0 , y 0 , z 0)
f 2 (x 0 , y 0 , z 0)
Lingkaran yang dilalui T adalah perpotongan bidang melalui T dan tegak lurus sumbu putar
dengan bola yang pusatnya di titik P yang terletak pada sumbu putar dan berjari-jari PT. Di
sini dapat diambil P (
x1 y1 z1 .
x 1 y1 z1 .
a ( xx 0 ) +b ( y y 0 ) +c ( zz 0 )=0
(xx 1) +( y y 1)2 +( zz 1)2=(x 0x 1)2 +( y 0 y 1)2 +(z 0 z1 )2
2
x 0 , y 0 , dan z 0
x=mz+ p i y=nz +q ii
{
Persamaan garis ini memuat 4 parameter m, n, p dan q. untuk dapat menentukan persamaan
luasan yang terjadi oleh garis yang bergerak ini, kita harus dapat mengeliminir m, n, p dan
q. untuk ini dibutuhkan 3 persamaan lagi yang menunjukan syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh m, n, p dan q, misalnya
1 ( m, n , p , q )=0 iii)
2 ( m, n , p , q )=0 iv)
3 ( m ,n , p , q )=0 v)
Maka m, n, p dan q dapat dielaminir dari 5 persamaaan ini
Persamaan persamaan i ( m, n , p , q ) (i=1,2,3) disebut persamaan-persamaan syarat.
Persamaan syarat akan terjadi misalnya, jika garis yang bergerak it harus selalu memotong
garis lengkung yang ditentukan. Jika garis lengkung ini persamaannya
f 1 ( x , y , z ) =0 .vi)
f 2 ( x , y , z ) =0 .vii)
Maka harus ada harga x,y,z yang memenuhi persamaan (i), (ii), (vi), (vii).
Dengan mengeliminir x,y,z dari persamaan-persamaan ini terdapat persamaan syaratnya
( m ,n , p , q ) =0 . garis tersebut disebut garis lengkung arah. Jadi pada umumnya
dibutuhkan 3 persamaan syarat, berarti perlu ada 3 garis (lengkung) arah, untuk dapat
menentukan persamaan bidang atur.