Anda di halaman 1dari 31

BLUE Band pertama kali diproduksi di Batavia pada 1936.

Blue Band juga


menjadi produk makanan pertama yang dihasilkan Van den Bergh NV, milik
Unilever, gabungan perusahaan margarin asal Belanda, Margarine Unie, dan
pabrik sabun Lever Brothers asal Inggris. Sejak pertama kali diluncurkan,
Blue Band sudah menjadi merek kuat yang memimpin pasar dengan
kompetitor utama mentega dan margarin impor, seperti Palmboom, kata
Agus Nugraha, Brand Manager Blue Band PT Unilever Indonesia.
Aslinya, Blue Band pertama kali dibuat di Belanda untuk diekspor ke Inggris
pada awal abad ke-20. Pada 1920, produk ini kemudian dipasarkan di negara
asalnya dan langsung menjadi produk utama Belanda. Blue Band saat itu
juga mulai masuk ke Indonesia melalui perusahaan Van den Bergh, Jurgen
and Brothers.
Sebagai salah satu merek tertua di Unilever, Blue Band sempat pula
mengalami masa sulit di era 1957-1967, ketika terjadi ketidakstabilan politik
dan ekonomi di Indonesia. Kondisi serupa terulang pada 1997-1998 saat
krisis ekonomi menimpa Indonesia. Daya beli masyarakat menurun,
berdampak pada penjualan Blue Band, Agus menjelaskan. Nah, ketika krisis
global kembali menerjang pada 2008, Blue Band mencoba menyiasatinya
dengan memperkenalkan kemasan sekali pakai 17 gram yang dibanderol Rp
700 agar terjangkau semua lapisan masyarakat.
Strategi lainnya yang sudah diterapkan Blue Band sejak 1978 adalah lewat
kampanye di media massa yang mengedepankan kesehatan dan gizi.
Kampanye pertama di televisi pada 1978, misalnya, berbunyi, Buatlah hari
mereka menyehatkan. Nah, untuk tahun ini, Blue Band meluncurkan
kampanye Bekal tumbuh besar Blue Band yang berisi ajakan kepada para
ibu untuk menyediakan bekal makanan bagi anak ketimbang uang jajan.
Analisa produk Blue Band (4P Marketing Mix)
Sekilah tentang Blue band
Meskipun produk Blue Band sudah ada sejak 1920-an, di Indonesia produk ini
masuk pertama kali pada 1934. Tema komunikasi yang disampaikan pada
awalnya adalah Buatlah hari mereka menyehatkan. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan market share dan mencari pelanggan baru sebanyakbanyaknya. Saat ini, tema komunikasi berubah menjadi mendorong
konsumsi melalui peningkatan relevansi dalam memasak.
Itulah sebabnya Blue Band selalu melampirkan resep-resep masakan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan frekuensi konsumsi pelanggan.
Strategi pemasaran yang diterapkan pada saat pasar sudah dewasa

(maturity) adalah intensifikasi, yaitu meningkatkan konsumsi pelanggan


loyal. Karena berdasarkan hasil riset, mencari pelanggan baru biayanya 4
kali lebih mahal dibandingkan dengan mempertahankan pelanggan yang
sudah ada.

MARKETING MIX (Bauran Pemasaran) 4P


1. Produk
Produk yang dibahas di sini adalah produk untuk nutrisi makanan.
a.
Kualitas
Kualitas produk ini sudah bisa dibuktikan dengan baik. Terbukti bahwa
hingga saat ini produk masih digunakan dan laku di pasaran. Bahkan, Pada
tahun 2004 dan 2005, selama dua tahun berturut-turut sejak produk ini
diikutkan dalam survei kepuasan pelanggan oleh SWA (salah satu majalah
bisnis terkemuka) dan Frontier, produk ini dianugerahi ICSA (Penghargaan
Kepuasan Pelanggan Indonesia).
b.
Keistimewaan
Keistimewaan dari produk ini sendiri terlihat dari kandungan nutrisi yang
tinggi yang sudah dibentuk selama 80 tahun saat pertama produk
dihadirkan/dipasarkan di masyarakat. Selain itu, produk ini menjadikan
kesehatan yang memegang peranan penting dalam produk, bisa disajikan
dengan simpel dan mudah bagi aneka makanan seperti roti, kue, hingga nasi
goreng.
c.
Pilihan Produk
Saat dibentuk, perusahaan melihat bahwa pentingnya kesehatan serta
dalam makanan. Oleh karena itu, dibuatlah produk ini untuk memberikan
nutrisi makanan terutama bagi anak-anak dan keluarga. Awalnya produk ini
hanya menjual dalam bentuk sachet-an gram, akan tetapi seiring dengan
perkembangan dan permintaan konsumen maka dibuat pula dalam bentuk
kilogram.
d.
Nama Merek (Brand Name)
Nama merek produk adalah Blue Band. Tentu nama merek ini dibuat
dengan pertimbangan penuh perusahaan guna menciptakan kepercayaan,
keyakinan, kekuatan, keawetan, serta status di mata masyarakat
(konsumen). Dan, ternyata hingga sekarang nama Blue Band masih melekat
kuat di benak masyarakat.
e.
Kemasan
Kemasan sama pentingnya dengan kualitas produk yang fungsinya juga
mendorong minat pembeli untuk membeli suatu produk. Dalam hal ini,

produk Blue Band memberikan kemasan yang menarik, memberikan bentuk


yang inovasi seiring dengan perkembangan jaman. Selain itu, warna yang
diberikan sengaja dibuat terang (warna kuning) dengan perpaduan yang
harmonis sehingga mudah memberikan delay effect di benak konsumen.
2. Tempat (Place)
Sebagai produk makanan yang menjunjung nilai kesehatan, maka produk
harus selalu higienis agar konsumen benar-benar yakin ketika membeli atau
mengkonsumsinya. Salah satu faktor kesehatan tersebut juga tergantung
tempat (place) dilakukannya pendistribusian. Makah hal-hal itulah yang
perlu diperhatikan dalam memilih tempat sebagai saluran distribusi.
a.
Saluran Distribusi (distribusi channel)
Dalam saluran distribusi tentu akan melewati wholesaler, dan peritel
(retailer) hingga akhirnya sampai kepada konsumen. Dalam hal ini Blue Band
menggunakan distribusi yang tidak hanya melalui retailer besar seperti
supermarket, tetapi juga kepada toko-toko agar lebih mudah dijangkau oleh
konsumen.
b.
Jangkauan
Jangkauan distribusi produk akan didistribusikan tidak hanya ke tempat
penjualan menengah ke atas tetapi juga ke toko-toko di seluruh Indonesia.
Bahkan salesman Unilever sudah menembus 100 outlet dan 9000 desa di
seluruh Indonesia.
c.
Lokasi
Lokasi sendiri antara lain di supermarket menengah ke atas dan toko-toko.
Agar selain memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk Blue Band,
tapi produk tetap memiliki nilai jual yang baik di mata masyarakat.
d.
Inventory/stok produk
Untuk memenuhi permintaan konsumen, stok produk sendiri dibuat secara
berlanjut. Jadi, produk yang berhasil terjual dihitung sesuai persentase
permintaan konsumen. Namun apabila terjadi peningkatan, maka diproduksi
secara berkelanjutan seiring dengan penjualan dan disalurkan oleh
wholesaler sehingga retailer tetap mempunyai stok produk.
e.
Transportasi
Agar pendistribusian lancar, maka sistem pengangkutan dilakukan lebih
cepat dari waktu ditentukannya pendistribusian. Transportasi unilever sendiri
menggunakan jalur darat untuk daerah-daerah daratan, serta transportasi
laut untuk wilayah kepulauan. Sehingga pasar unilever menembus seluruh
wilayah Indonesia.
3. Price (Harga)
Harga untuk blue band sendiri berbeda-beda, sesuai dengan besarnya
ukuran (gram). Harga mulai dari ukuran 17gr hingga 15kg dari Rp4.800Rp298.000.
a.
Daftar Harga
Tentu daftar harga juga sangat penting dicantumkan dalam produk untuk
memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian atau perhitungan.
Berikut beberapa daftar harga Blue Band:

Blue Band 200gr

Rp 8500

Blue Band 250gr

Rp12500

Blue Band 8kg

Rp98.750

Blue Band 4,5kg

Rp102.500

Blue Band 15kg

Rp298.000

b. Potongan Harga
Untuk menarik minat konsumen maka dalam pemasaran produk diadakan
pemotongan harga (discount). Pemotongan harga sendiri dianggap mampu
menarik minat konsumen dalam melakukan pembelian produk terutama
pada saat acara atau hari-hari tertentu seperti hari menjelang lebaran dan
sebagainya. Misalnya potongan harga untuk Blue Band ini berlaku pada Blue
Band 15Kg yang harga awalnya Rp298.000, diberikan discount menjadi
Rp280.000.
c.
Pemberian Hadiah
Pemberian hadiah dilakukan oleh produk Blue Band selain sebagai penarik
minat konsumen, tapi juga sebagai penghargaan dan ucapan terhadap
pelanggan setia Blue Band. Sampai saat ini hadiah yang diberikan Blue Band
kepada konsumen antara lain tasbih digital, pemberian THR hingga hadiah
umroh.
d.
Sistem Pembayaran
Untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran maka
perusahaan memudahkannya dengan cara memberikan kemudahan
menggunakan credit card untuk pembelian di supermarket atau outlet
tertentu.

Credit Term (tenggang waktu)


Promotion ( Promosi)
Advertising (periklanan)

4. Promotion
Di Indonesia, Blue Band diluncurkan pada tahun 1934, sebagai produk
makanan Unilever pertama di negara ini. Berikut ini adalah sejarah singkat
dan tahun-tahun yang penting produk tersebut. Sejak diluncurkan pertama di
Indonesia sejak 1934, akhirnya promosi melalui media iklan mulai dilakukan
pada 1978 dengan kampanye pertama di Televisi dengan slogan Buatlah
hari mereka menyehatkan. Lalu pada 1987 meluncurkan kampanye kedua
di Televisi dengan slogan Membuat impian mereka menjadi kenyataan.
Tahun 1992 meluncurkan Blue Band spesial Margarin yang didinginkan-

dicabut pada tahun 1987 karena volumenya rendah. Tahun 1998 krisis dan
diluncurkan dalam sachet (paket hemat). Lalu, pada 2003 diluncurkan
kembali dalam kemasan baru dan slogan Rasa dan Gizi. Dan, pada 2004
mengkomunikasikan slogan baru Menciptakan tumbuh kembang yang
membahagiakan. Hingga saat ini advertising Blue Band masih terus
dilakukan baik melalui televise, radio, maupun media cetak.
Personal Selling (penjualan perorangan)
Cara ini juga rupanya secara tidak langsung dilakukan oleh tim marketing
unilever dalam memasarkan produknya. Ini dimaksudkan untuk lebih
memudahkan konsumen mendapatkan produk. Personal selling misalnya
pihak pemasaran memberikan pelayanan langsung untuk membeli produk
via telepon atau online.
Sales Promotion (SP)
Promosi produk Blue Band sendiri dilakukan tidak hanya melalui media
televisi tapi juga melalui media cetak (Koran, majalah).
Public Relation (PR)
Untuk menjaga komunikasi dan loyalitas dengan para konsumen maka peran
seorang PR tentu sangatlah penting. Hubungan dengan masyarakat ini tentu
dilakukan oleh Blue Band seperti misalnya seminar, donasi, dan kotak saran.
Direct Marketing (DM)
Direct marketing atau pemasaran langsung dilakukan juga oleh perusahaan
unilever untuk meyakinkan pembeli serta sebagai salah satu cara untuk
mengefektifkan pemasaran dan promosi. Misalnya saja melalui
telemarketing, melalui televisi dan radio, email, atau katalog.
Integrated Marketing (Pemasaran terpadu)
Event Marketing
Merupakan cara yang dianggap efektif dalam melakukan promosi pemasaran
produk. Misalnya mengadakan acara yang melibatkan langsung
orang/konsumen yang potensial dalam melakukan pembelian.
Local Area Marketing (Pemasaran Lokal)
Local area marketing sepertinya tidak dilakukan oleh perusahaan unilever,
Karena hampir di semua wilayah Indonesia produk unilever tersebar. Hal ini
dikarenakan kesetiaan perusahaan untuk memberikan pelayanan kepada
konsumen di seluruh Indonesia.

GLUE BAND TUMBUH BESAR SETIAP HARI


Blue band adalah merek unggulan yang membantu para ibu dalam
membesarkan anak-anak dengan cara yang sehat dan menyenangkan. Blue
band menyediakan olesan roti yang lezat dan bergizi seimbang.
Sumber nutrisi selama lebih dari 80 tahun
Pertama kali dibuat di Belanda untuk diekspor ke Inggris pada awal abad ke
20 (itulah sebabnya nama produk tersebut dalam bahasa Inggris), pada

akhirnya Blue Band diluncurkan di pasar negara asalnya pada tahun 1920-an
dan dengan cepat menjadi salah satu produk utama di Belanda.
Di Indonesia, Blue Band diluncurkan pada tahun 1934, sebagai produk
makanan Unilever pertama di negara ini. Berikut ini adalah sejarah singkat
dan tahun-tahun yang penting produk tersebut.
Pada tahun 2004 dan 2005, selama dua tahun berturut-turut sejak margarine
diikutkan dalam survei kepuasan pelanggan oleh SWA (salah satu majalah
bisnis terkemuka) dan Frontier, Blue Band dianugerahi ICSA (Penghargaan
Kepuasan Pelanggan Indonesia).
Pada tahun 2005, Blue Band dianugerahi Packing Consumer Branding Award
dengan kategori Luar Biasa, oleh majalah SWA, Majalah Mix, Landor, dm
Associates, dan Imago School of Modern Advertising.
Penghargaan ini menunjukkan komitmen Blue Band untuk memberikan yang
terbaik kepada para pelanggannya.
Membuat kue untuk merayakan Lebaran telah menjadi tradisi tersendiri
untuk para ibu. Namun sayang, kebiasaan membuat kue di rumah perlahan
mulai ditanggalkan.
Berbekal pengalaman inilah membuat Blue Band terus berupaya
mengeksplore kreasinya agar membuat para ibu betah membuat kue di
rumah.
Sukses dengan trend Lebaran candy pop tahun lalu, Blue Band cake and
cookie kembali melanjutkan komitmennya untuk memeriahkan momen
special Lebaran dengan memperkenalkan trend kue lebaran terbaru mashup.
"Kami ingin terus membawa para ibu melanjutkan kebiasaan membuat kue
di rumah, apalagi kebiasaan ini sudah mulai luntur karena model kue
Lebaran yang terkesan monoton. Hadirnya trend mashup yang meneruskan
ketenaran kue candy pop membuat Blue Band terus berinovasi untuk
memberikan hasil rasa dan aroma yang enak," papar Johan Mantik, Brand

Manager Blue Band di Rumah Maroko, Tasikmalaya, Menteng, Selasa


(20/5/2014)
Dirinya menjelaskan suksesnya kue Lebaran candy pop membuat Blue Band
bisa menghasilkan trend kue Lebaran yang unik.
Suksesnya candy pop tahun lalu, membuat Blue Band terus menghadirkan
kue Lebaran yang baru setiap hari. Salah satunya melalui kue mashup,
paparnya.
Berbeda dengan cronut dengan kue mashup lainnya. Kue-kue mashup dari
Blue Band merupakan kombinasi kue tradisional seperti putri salju, kastengel
dengan mengikuti perkembangan tren. Sehingga kue-kue ini pas dengan
khas tradisi Lebaran tapi modern.
Selama 80 tahun Blue Band setia menemani ibu Indonesia dengan
menghadirkan dua varian produk, yakni blue band serbaguna dengan Blue
Band cake and cookies.
"Blue Band berharap dengan adanya trend mashup bisa menghasilkan
inspirasi para ibu untuk membuat kue di rumah," tutupnya.
Blue band adalah merek unggulan margarin yang telah lama berupaya
membantu ibu Indonesia dalam membesarkan anak-anak dengan cara yang
sehat dan menyenangkan. Selama ini Blue band telah dikenal baik sebagai
pendamping olesan roti yang lezat dan bergizi, disamping juga fungsi
serbaguna lainnya seperti untuk memasak dan membuat kue.
Pertama kali dibuat di Belanda untuk diekspor ke Inggris pada awal abad ke
20 (itulah 00sebabnya nama produk tersebut dalam bahasa Inggris), pada
akhirnya Blue Band diluncurkan di pasar negara asalnya pada tahun 1920-an
dan dengan cepat menjadi salah satu produk utama di Belanda.
Di Indonesia, Blue Band diluncurkan pada tahun 1934, sebagai produk
makanan Unilever pertama di negara ini. Berikut ini adalah sejarah singkat
dan tahun-tahun yang penting bagi Blue Band.

Pada tahun 2004 dan 2005, selama dua tahun berturut-turut sejak margarine
diikutkan dalam survei kepuasan pelanggan oleh SWA (salah satu majalah
bisnis terkemuka) dan Frontier, Blue Band dianugerahi ICSA (Penghargaan
Kepuasan Pelanggan Indonesia).
Pada tahun 2005, Blue Band dianugerahi Packing Consumer Branding Award
dengan kategori Luar Biasa, oleh majalah SWA, Majalah Mix, Landor, dm
Associates, dan Imago School of Modern Advertising.
Penghargaan ini menunjukkan komitmen Blue Band untuk memberikan yang
terbaik kepada para pelanggannya.
Berikut adalah produk-produk Blue Band:
Blue Band mini

sachet 17gr

Blue Band

sachet 200gr

Blue Band tub

250gr

Blue Band tin

2kg

Bekal Tumbuh Besar Blue Band

Kampanye Bekal Tumbuh Besar Blue Band ini merupakan suatu kegiatan
yang berangkat dari kepedulian Blue Band terhadap gizi anak. Kesibukan
orang tua membuat mereka cenderung memilih cara yang praktis, salah
satunya adalah dengan memberi uang jajan. Padahal jajanan tidak selalu
sehat bahkan mengandung bahan berbahaya semakin marak dijajakan.
Bekal Tumbuh Besar Blue Band dapat menjadi solusi praktis dalam
pemenuhan gizi seimbang anak untuk tumbuh kembang yang optimal.

Tujuan Kampanye:

Menyadarkan para ibu betapa pentingnya menjaga asupan gizi seimbang


anak sehingga anak bisa tumbuh kembang secara optimal

Mengingatkan para ibu bahwa cara yang paling baik saat ini adalah
dengan memberikan anak bekal untuk tumbuh besar ke sekolah dari pada
uang jajan

Menginspirasi ibu bahwa membuat bekal untuk tumbuh besar tidaklah


sulit dan cenderung praktis

Tahapan Kampanye:

Mei minggu 1: sosialisasi mengenai pentingnya gizi seimbang termasuk


lemak terhadap perkembangan anak

Mei minggu 2: sosialisasi tentang Bekal sebagai cara terbaik untuk


memastikan anak tumbuh kembang optimal

Mei minggu 3: peluncuran kampanye Bekal Tumbuh Besar Blue Band

Juli - Agustus: sosialisasi pentingnya bekal pada 10 sekolah di 5 wilayah


Jakarta

Misi Blue Band Untuk Menumbuhkembangkan Anak Indonesia Menjadi Hebat

Visi Blue Band adalah untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak


Indonesia menjadi anak yang hebat. Sebagai bentuk realisasi visinya
tersebut Blue Band bekerja sama dengan WFP selama 3 tahun berturut-turut
sejak tahun 2007 dalam membantu anak-anak Indonesia yang kekurangan
gizi di wilayah Indonesia. Pada Hari Pangan Sedunia tanggal 16 Oktober

2008, bantuan donasi senilai Rp 1.000.000.000,- diberikan oleh Blue Band


kepada WFP. Selain itu sebanyak 20.000 botol minum juga dibagikan kepada
anak-anak dengan harapan anak-anak selalu membawa air minum matang
untuk menjaga kesehatan mereka.
Melalui program yang sama pada tahun 2007, Blue Band bersama
masyarakat telah memberikan sumbangan sebesar Rp. 1.126.623.748,setara pemenuhan gizi anak sebanyak 5000 orang anak selama 1 tahun, dan
telah disalurkan ke daerah NTT, NTB, serta Madura.
Masalah kekurangan gizi telah menjadi bagian dari kepedulian nasional.
Untuk itu Blue Band akan terus membantu mengatasi masalah ini lewat
berbagai program Corporate Social Responsibility. Selain bekerja sama
dengan WFP, diharapkan ke depannya berbagai organisasi lain baik swasta
maupun pemerintah juga dapat bergandengan tangan dalam mewujudkan
anak-anak Indonesia menjadi anak yang sehat dan hebat.
Sejarah Blue Band dimulai sekarang

Margarin pertama tahun 1934

Awalnya diciptakan di Belanda oleh para pendiri Unilever, Blue Band


margarin diluncurkan di Indonesia sejak tahun 1934, dan menjadi
merek makanan pertama dari Unilever Indonesia.
Nama Blue Band dan ikon pita biru dipilih karena merupakan sebuah
simbol kualitas tertinggi. Prinsip kualitas ini telah dijaga sejak hari
pertama, menjadikan Blue Band sebuah merek margarin yang paling
dicintai di Indonesia selama 80 tahun

Gizi penting untuk anak thn:1950-1960

Iklan Blue Band pertama kali diluncurkan pada tahun 1958,


mempromosikan misinya untuk memberikan manfaat gizi dari
margarin bagi pertumbuhan anak-anak. Iklan ini menampilkan seorang
anak kecil yang kembali bersemangat untuk belajar dan bermain
berkat kepedulian guru nya dan gizi lezat dari Blue Band.Sejak
pertama kali diluncurkan hingga saat ini, Blue Band selalu
mengutamakan gizi penting dengan rasa yang lezat demi
pertumbuhan anak Indonesia.

Energi untuk tumbuh thn:1970

Anak-anak memerlukan banyak energi dalam masa pertumbuhannya,


baik itu untuk belajar maupun bermain. Para ibu tahu itu, demikian
juga Blue Band.
Selama periode tahun 70-an, Blue Band mengundang para ibu untuk
selalu mengawali hari anak-anak dengan nutrisi yang baik, dengan
cara memberikan roti beroleskan margarin Blue Band setiap pagi.
Karena Blue Band mengandung energi dan vitamin yang anak-anak
perlukan untuk beraktivitas setiap hari.

Diperkaya dengan Vitamin B 1 & B 2 thn:1978

Margarin terbuat dari minyak nabati yang secara alami mengandung


vitamin A dan D. Pada tahun 1978, Blue Band margarin diperkaya
dengan Vitamin B1 dan B2, sebagai bagian dari misi Blue Band dalam
membantu anak-anak untuk selalu aktif dalam masa pertumbuhannya.

Makanan bernutrisi bagi anak yang sedang tumbuh thn: 1980

Keceriaan dan keinginan untuk selalu bermain adalah hal alami bagi
anak kecil. Itu merupakan bagian dari pertumbuhan, dan kita dapat
membantu mereka dengan energi yang mereka butuhkan.
Di tahun 80-an, Blue Band mengajarkan pada para ibu tentang
bagaimana kita dapat menggunakan margarin tidak hanya untuk
mengoles roti di pagi hari, tetapi juga untuk memasak, menumis, dan
membuat kue favorit mereka. Ada banyak cara untuk memberikan gizi
lezat dari Blue Band setiap hari.

Membantu anak meraih cita-cita 1990

Tumbuh besar bukan hanya tentang tumbuh secara fisik, tetapi juga
tentang memiliki aspirasi dan cita-cita.
Blue Band juga paham akan hal ini. Oleh karenanya Blue Band
mengundang ibu-ibu untuk selalu mencukupi asupan gizi mereka.
Sebab hanya dengan asupan nutrisi yang cukup dan benar maka anakanak dapat tumbuh dengan baik secara fisik maupun mental nya untuk
meraih impian dan cita-cita mereka.

Sekali lagi Blue Band memperkaya margarinnya melalui fortifikasi


Vitamin E dan Niasi guna meningkatkan kandungan nutrisinya bagi
pertumbuhan sehat anak-anak. Margarinnya juga dibuat lebih lembut
supaya mengoles roti jadi lebih mudah dan lebih lezat lagi.

1998

Sachet persegi ikonis thn 1998

Menghadapi krisis ekonomi pada tahun 1998, Blue Band meluncurkan


sachet perseginya dengan harga terjangkau, dengan harapan ibu-ibu
akan tetap bisa memberikan hidangan lezat dan bergizi bagi anakanak diwaktu kondisi keuangan menjadi lebih sulit.
Kini sachet dalam bentu persegi ini telah menjadi kemasan ikonis dan
menjadi sebuah standar kemasan bagi setiap merek margarin di
Indonesia.

2000

Bekal pertumbuhan anak thn 2000

Anak-anak memang tidak sabar untuk segera tumbuh besar. Mereka


selalu ingin bisa menjadi lebih baik dalam setiap hal yang mereka
lakukan tiap hari.

Blue Band percaya bahwa sebagai orang tua, kita harus selalu
mendukung ketidaksabaran mereka untuk tumbuh, supaya mereka
dapat mencapai apapun keinginan hati mereka. Dengan mengoles,
memasak, dan membuat kue dengan Blue Band, ibu dapat melakukan
itu. Karena Blue Band mengandung nutrisi tepat yang anak-anak
butuhkan setiap hari.

Merayakan pertumbuhan anak-anak thn 2012

Masa pertumbuhan anak penuh dengan momen-momen kecil yang


patut kita rayakan. Oleh karena itu Blue Band meluncurkan margarin
uniknya yang khusus untuk membuat kue, mendukung ibu-ibu dalam
perayaan bersama anak dan keluarga.
Aroma Butter nya memberikan rasa manis dan lembut pada kue-kue
yang keluarga pasti akan suka. Dengan Blue Band, kita dapat
melezatkan setiap perayaan momen kecil masa pertumbuhan anakanak kita.

2013

Tumbuh besar setiap hari thn 2013


Hingga hari ini, Blue Band terus melanjutkan misinya untuk membantu
para ibu Indonesia dalam membina pertumbuhan anak-anak.
Kami akan terus berusaha untuk memberikan berbagai produk
berkualitas yang ibu dapat gunakan untuk mengoles, memasak, dan
membuat kue demi mendukung pertumbuhan anak-anak kita setiap
hari.
1.

Latar Belakang Beriklan


Untuk membuat brand image mengenai produk yang kita jual di benak
konsumen, maka perlu banyak strategi yang dilakukan.Salah satu strategi
tersebut ialah dengan menggunakan media iklan, baik iklan melalui media
cetak maupun elektronik.

a.

Sejarah Dibentuknya Produk


Blue Band pertama kali dibuat di negara Belanda pada 1936 (awal abad
ke-20) untuk diekspor ke Inggris, Blue Band juga menjadi produk makanan
pertama yang dihasilkan Van den Bergh NV, milik Unilever, gabungan
perusahaan margarin asal Belanda, Margarine Unie, dan pabrik sabun Lever
Brothers asal Inggris itulah sebabnya nama produk tersebut dalam bahasa
Inggris. Lalu, pada akhirnya Blue Band diluncurkan di pasar negara asalnya
pada 1920-an dan dengan cepat menjadi salah satu produk utama di
Belanda. Sejak pertama kali diluncurkan, Blue Band sudah menjadi merek
kuat yang memimpin pasar dengan kompetitor utama mentega dan
margarin impor, seperti Palmboom.
Di Indonesia, Blue Band diluncurkan pada tahun 1934 sebagai produk
makanan Unilever pertama di negara ini. Berikut ini adalah sejarah singkat
dan tahun-tahun yang penting produk tersebut.

1934-Diluncurkan di pasar Indonesia


1978-Meluncurkan kampanye pertama di TV: Buatlah hari mereka
menyehatkan.
1987-Meluncurkan kampanye kedua di TV: Membuat impian mereka
menjadi kenyataan.
1992-Meluncurkan Blue Band special (margarin yang didinginkan), akan
tetapi dicabut pada 1987 karena volumenya rendah.
1998-Krisisdiluncurkan dalam sachet (paket hemat).
2003-Diluncurkan kembali dalam kemasan baru dan slogan Rasa dan
Gizi.
2004-Mengkomunikasikan slogan baru Menciptakan tumbuh kembang
yang membahagiakan.
Produk Blue Band di Indonesia juga memenangkan beberapa
penghargaan, di antaranya pada 2004 dan 2005, selama dua tahun berturutturut sejak margarine diikutkan dalam survei kepuasan pelanggan oleh SWA
(salah satu majalah bisnis terkemuka) dan Frontier, Blue Band dianugerahi
ICSA (Penghargaan Kepuasan Pelanggan Indonesia).
Pada tahun 2005, Blue Band dianugerahi Packing Consumer Branding
Award dengan kategori Luar Biasa, oleh majalah SWA, Majalah Mix, Landor,
dm Associates, dan Imago School of Modern Advertising.
Penghargaan ini menunjukkan komitmen Blue Band untuk memberikan yang
terbaik kepada para pelanggannya.
b.

Komposisi/Kemasan
Seiring berkembangnya produk dan permintaan konsumen, kini Blue Band
dihadirkan dalam beberapa bentuk kemasan, diantaranya sebagai berikut:

c.

Alasan Memilih Produk


Kesehatan anak-anak sudah menjadi prioritas para Ibu dalam
membesarkannya. Namun, cara untuk membuat anak menyukai hal-hal demi
kessehatannya terkadang tidak mudah. Oleh karena itu, perusahaan kami
menciptakan produk pelengkap makanan yang bergizi bagi anak-anak
bernama Blue band. Blue Band adalah merek unggulan yang membantu para
ibu dalam membesarkan anak-anak dengan cara yang sehat dan
menyenangkan. Blue band menyediakan olesan roti yang lezat dan bergizi
seimbang.

d.

Logo Produk
Blue band merupakan salah satu produk unggulan milik unilever, logo untuk
perusahaan Unilever sendiri ialah sebagai berikut.

e.

Nama Perusahaan
Nama perusahaan yang mengeluarkan produk Blue Band sendiri ialah
Perusahaaan Unilever. Perusahaan Unilever adalah perusahaan yang
didirikan pada 5 Desember 1933, sebagai perusahaan yang memenuhi
kebutuhan gizi sehari-hari, kebutuhan manusia akan kebersihan dan
perawatan pribadi dengan merek handal yang membantu orang merasa
nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati gaya kehidupan modern.
Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi perusahaan terkemuka yang
mengutamakan Personal Care serta Foods dan produk Ice Cream di
Indonesia.
Portofolio Unilever Indonesia mencakup banyak merek dunia paling
dikenal dan dicintai, seperti Pepsodent, yang Pond, Lux, Lifebuoy, Dove,
Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall, Blue Band,
Royco, Bango dan banyak lagi.
Sepanjang waktu ini, tujuan perusahaan kami tetap sama karena kami
bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari,
membantu orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan dengan merek dan layanan yang baik bagi mereka dan baik bagi
orang lain; menginspirasi orang untuk mengambil tindakan sehari-hari kecil
yang dapat menambahkan hingga membuat perbedaan besar bagi dunia,
dan mengembangkan cara-cara baru melakukan bisnis yang akan
memungkinkan kita untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan
kami.
Perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik pada tahun 1981 dan
telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982.Pada akhir

tahun 2009, Perusahaan kami menduduki peringkat ketujuh di Bursa Efek


Indonesia dalam hal kapitalisasi pasar.
Perusahaan memiliki dua anak perusahaan: PT Anugrah Lever (dalam
likuidasi), anak perusahaan yang dimiliki 100% (sebelumnya pemasaran
perusahaan patungan untuk saus kedelai) yang telah konsolidasi dan PT
Technopia Lever, anak perusahaan yang dimiliki 51% yang bergerak di
bidang distribusi, ekspor , dan impor barang di bawah merek dagang
Domestos Nomos.
Di Perusahaan Unilever, orang-orang kami berada di jantung dari segala
yang kami lakukan. Prioritas diberikan untuk pengembangan profesional
mereka, keseimbangan hidup mereka, dan kemampuan mereka untuk
memberikan kontribusi yang sama sebagai bagian dari tenaga kerja yang
beragam. Ada lebih dari 3.900 karyawan di seluruh nusantara.
f.

Kekayaan Perusahaan dan Aset Perusahaan


Perusahaan Unilever memiliki asset sekitar Rp100 Triliun yang terdiri atas
kekayaan bergerak dan kekayaan tidak bergerak (tanah dan bangunan
perusahaan).
Perusahaan Unilever berusaha untuk mengelola dan mengembangkan bisnis
secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Nilai-nilai kita dan standar
yang ditetapkan dalam Kode Etik Prinsip Bisnis (CoBP) yang kita sepenuhnya
memegang. Kami berbagi nilai-nilai dan standar dengan mitra bisnis kami
termasuk pemasok dan distributor.
Perusahaan memiliki enam pabrik di Jababeka Industrial Estate, Cikarang,
Bekasi dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur,
dengan kantor pusat di Jakarta. Produknya terdiri dari sekitar 32 merek kunci
dan 700 SKU yang dijual melalui jaringan distributor independen sekitar 370
mencakup ratusan ribu outlet di seluruh Indonesia. Produk didistribusikan

melalui pusat distribusi sentral sendiri, gudang satelit, depot dan fasilitas
lainnya.
2.

Segmentasi/Khalayak Sasaran
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab di bidang sosial, Unilever
Indonesia telah bertanggung jawab sebagai perusahaan yang memiliki
program sosial yang luas (CSR). Segmentasi pasar dan sasaran
konsumennya mencakup seluruh kalangan usia karena Unilever membuat
berbagai produk, mulai dari produk untuk anak-anak hingga untuk usia
dewasa. Keempat pilar program-programnya antara lainLingkungan, Gizi,
Kebersihan dan Pertanian Berkelanjutan. Contoh program CSR kami meliputi
Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), Program Pendidikan
Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), Program Konservasi Makanan
Tradisional (Bango), dan Kampanye untuk Memerangi Kelaparan dan
Malnutrisi untuk membantu anak-anak kekurangan gizi Indonesia (Blue
Band).

3.

Tujuan Iklan
Konsumen perlu untuk terus disadarkan tentang keberadaan produk yang
ia pilih. Dalam hal ini, Unilever bertujuan untuk terus menyadarkan
keberadaan produk kami guna terus membentuk brand image di benak
konsumen. Iklan juga memerlukan variasi baru agar konsumen tidak bosan
dan tetap dapat mengingat produk dengan iklan variasi baru.

4.

Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang Perusahaan Unilever gunakan sendiri tentunya
menggunakan pula strategi Marketing Mix (bauran pemasaran), yaitu

1.

produk, price, place, dan promotion.


Produk
Produk yang dibahas di sini adalah produk untuk nutrisi makanan.

a.

Kualitas
Kualitas produk ini sudah bisa dibuktikan dengan baik.Terbukti bahwa i
produk masih digunakan dan laku di pasaran. Bahkan, Pada tahun 2004 dan
2005, selama dua tahun berturut-turut sejak produk ini diikutkan dalam

survei kepuasan pelanggan oleh SWA (salah satu majalah bisnis terkemuka)
dan Frontier, produk ini dianugerahi ICSA (Penghargaan Kepuasan Pelanggan
b.

Indonesia).
Keistimewaan
Keistimewaan dari produk ini sendiri terlihat dari kandungan nutrisi yang
tinggi yang sudah dibentuk selama 80 tahun saat pertama produk
dihadirkan/dipasarkan di masyarakat.Selain itu, produk ini menjadikan
kesehatan yang memegang peranan penting dalam produk, bisa disajikan
dengan simpel dan mudah bagi aneka makanan seperti roti, kue, hingga nasi

goreng.
c.
Pilihan Produk
Saat dibentuk, perusahaan melihat bahwa pentingnya kesehatan dalam
makanan. Oleh karena itu, dibuatlah produk ini untuk memberikan gaya
hidup sehat terutama bagi anak-anak dan keluarga. Awalnya produk ini
hanya menjual dalam bentuk sachet-an gram, akan tetapi seiring dengan
perkembangan dan permintaan konsumen maka dibuat pula dalam bentuk
kilogram.
d.
Nama Merek (Brand Name)
Nama merek produk adalah Blue Band. Tentu nama merek ini dibuat
dengan pertimbangan penuh perusahaan guna menciptakan kepercayaan,
kuatan, keawetan, serta status di mata masyarakat (konsumen). Dan,
ternyata hingga sekarang nama Blue Band masih melekat kuat di benak
masyarakat.
e.
Kemasan
Kemasan sama pentingnya dengan kualitas produk yang fungsinya juga
mendorong minat pembeli untuk membeli suatu produk. Dalam hal ini, Blue
Band memberikan kemasan yang menarik, memberikan bentuk yang inovasi
seiring dengan perkembangan jaman.Selain itu, warna yang diberikan
sengaja dibuat terang (warna kuning) dengan perpaduan yang harmonis
2.

sehingga mudah memberikan delay effect di benak konsumen.


Tempat (Place)
Sebagai produk makanan yang menjunjung nilai kesehatan, maka
produk harus selalu higienis agar konsumen benar-benar yakin ketika
membeli atau mengkonsumsiinya. Salah satu faktor kesehatan tersebut juga

tergantung tempat (place) dilakukannya distribusi, produksi, dan proses


pembuatan. Maka, hal-hal itulah yang perlu diperhatikan dalam memilih
a.

tempat sebagai saluran distribusi.


Saluran Distribusi (distribusi channel)
Dalam saluran distribusi tentu akan melewati wholesaler, dan peritel
(retailer) hingga akhirnya sampai kepada konsumen. Dalam hal ini Blue Band
menggunakan distribusi yang tidak hanya melalui retailer besar seperti
supermarket, tetapi juga kepada toko-toko agar lebih mudah dijangkau oleh

b.

konsumen.
Jangkauan
Jangkauan distribusi produk akan didistribusikan tidak hanya ke tempat
penjualan menengah ke atas tetapi juga ke toko-toko di seluruh Indonesia.
Bahkan salesman Unilever sudah menembus 100 outlet dan 9000 desa di

c.

seluruh Indonesia.
Lokasi
Lokasi sendiri antara lain di supermarket menengah ke atas dan tokotoko. Memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk Blue Band, tapi

produk tetap memiliki nilai jual yang baik di mata masyarakat.


d.
Inventory/stok produk
Untuk memenuhi permintaan konsumen, stok produk sendiri dibuat secara
berlanjut dengan tujuan terciptanya pemenuhan permintaan
konsumen.Produk yang berhasil terjual juga dihitung sesuai persentase
permintaan konsumen.Namun, apabila terjadi peningkatan, maka diproduksi
dengan skala yang lebih banyak dan disalurkan oleh wholesaler sehingga
retailer tetap mempunyai stok produk.
e.
Transportasi
Agar pendistribusian lancar, maka sistem pengangkutan dilakukan lebih aktu
ditentukannya pendistribusian.Transportasi Perusahaan Unilever sendiri
menggunakan jalur darat untuk daerah-daerah daratan, serta transportasi
laut untuk wilayah kepulauan.Sehingga pasar unilever menembus seluruh
wilayah Indonesia.
3. Price (Harga)
Harga untuk blue band sendiri berbeda-beda, sesuai dengan besarnya
ukuran (gram).Harga mulai dari ukuran 17gr hingga 15kg dari Rp4.800Rp298.000.

a.

Daftar Harga
Tentu daftar harga juga sangat penting dicantumkan dalam produk untuk
konsumen dalam melakukan pembelian atau perhitungan. Berikut beberapa
daftar harga Blue Band:
a. Blue Band 200gr Rp 8500
b. Blue Band 250gr
Rp12500
c. Blue Band 8kg
Rp98.750
d. Blue Band 4,5kg
Rp102.500
e. Blue Band 15kg Rp298.000
b. Potongan Harga
Untuk menarik minat konsumen maka dalam pemasaran produk diadakan
pemotongan harga (discount).Pemotongan harga sendiri dianggap mampu
menarik minat konsumen dalam melakukan pembelian produk terutama
pada saat acara atau hari-hari tertentu seperti hari menjelang lebaran dan
sebagainya.Misalnya potongan harga untuk Blue Band ini berlaku pada Blue
Band 15Kg yang harga awalnya Rp298.000, diberikan discount menjadi
Rp280.000.

c.

Pemberian Hadiah
Pemberian hadiah dilakukan oleh produk Blue Band selain sebagai
penarik minat konsumen, tapi juga sebagai penghargaan dan ucapan
terhadap pelanggan setia Blue Band. Sampai saat ini hadiah yang diberikan
Blue Band kepada konsumen antara lain tasbih digital, pemberian THR
hingga hadiah umroh.

d.

Sistem Pembayaran
Untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran maka
perusahaan memudahkannya dengan cara memberikan kemudahan
menggunakan credit card untuk pembelian di supermarket atau outlet

tertentu.
e.
Credit Term (tenggang waktu)
4. Promotion ( Promosi)
a.
Advertising (periklanan)
Di Indonesia, Blue Band diluncurkan pada tahun 1934, sebagai produk
makanan Unilever pertama di negara ini. Berikut ini adalah sejarah singkat
dan tahun-tahun yang penting produk tersebut.

Sejak diluncurkan pertama di Indonesia sejak 1934, akhirnya promosi melalui


media iklan mulai dilakukan pada 1978 dengan kampanye pertama gan
slogan Buatlah hari mereka menyehatkan. Lalu pada 1987 meluncurkan
kampanye kedua di Televisi dengan slogan Membuat impian mereka
menjadi kenyataan.Tahun 1992 meluncurkan Blue Band spesial Margarin
yang didinginkan-dicabut pada tahun 1987 karena volumenya rendah.Tahun
1998 krisis dan diluncurkan dalam sachet (paket hemat).Lalu, pada 2003
diluncurkan kembali dalam kemasan baru dan slogan Rasa dan Gizi.Dan,
pada 2004 mengkomunikasikan slogan baru Menciptakan tumbuh kembang
yang membahagiakan. Hingga saat ini advertising Blue Band masih terus
b.

dilakukan baik melalui televise, radio, maupun media cetak.


Personal Selling (penjualan perorangan)
Cara ini juga rupanya secara tidak langsung dilakukan oleh timmarketing
unilever dalam memasarkan produknya. Ini dimaksudkan untuk lebih
memudahkan konsumen mendapatkan produk.Personal selling misalnya
pihak pemasaran memberikan pelayanan langsung untuk membeli produk

c.

via telepon atau online.


Sales Promotion (SP)
Promosi produk Blue Band sendiri dilakukan tidak hanya melalui media
televisi tapi juga melalui media cetak (Koran, majalah).

d.

Public Relation (PR)


Untuk menjaga komunikasi dan loyalitas dengan para konsumen maka
peran seorang PR tentu sangatlah penting.Hubungan dengan masyarakat ini
tentu dilakukan oleh Blue Band seperti misalnya seminar, donasi, dan kotak

e.

saran.
Direct Marketing (DM)
Direct marketing atau pemasaran langsung dilakukan juga oleh
perusahaan unilever untuk meyakinkan pembeli serta sebagai salah satu
engefektifkan pemasaran dan promosi. Misalnya saja melalui telemarketing,

f.
g.

melalui televisi dan radio, email, atau katalog.


Integrated Marketing (Pemasaran terpadu)
Event Marketing

Merupakan cara yang dianggap efektif dalam melakukan promosi


pemasaran produk. Misalnya mengadakan acara yang melibatkan langsung
h.

konsumen yang potensial untuk melakukan pembelian.


Local Area Marketing (Pemasaran Lokal)
Local area marketing sepertinya tidak dilakukan oleh perusahaan
unilever, di semua wilayah Indonesia produk unilever tersebar. Hal ini
dikarenakan kesetiaan perusahaan untuk memberikan pelayanan kepada
konsumen di seluruh Indonesia.

5.

Kompetitor
Kompetitor produk unilever terutama Blue Band antara lain ialah
SImas, For Vita, dan Palmboom. Ketiga kompetitor ini merupakan produk
yang juga bergerak di bidang seperti Blue Band.Namun, blue band selalu
berusaha untuk menampilkan dan memberikan yang lebih dibandingkan
pesaing tersebut.

6.

Dana yang tersedia untuk Beriklan


Dana yang disediakan untuk membuat iklan yaitu sebesar Rp1 Miliar,
dialokasikan untuk kebutuhan produksi iklan televisi dengan durasi minimal
30 detik dengan harapan hasil produksi dan tingkat pengaruh terhadap

7.

konsumen yang baik.


Media yang Digunakan
Media yang digunakan untuk beriklan di sini ialah media elektronik
(televisi), dengan harapan agar iklan yang dibuat dapat memenuhi standard
dan kriteria untuk menarik konsumen serta memperkuat brand image di
benak konsumen. Dengan durasi yang ditentukan minimal 30 detik, namun
diharapkan dapat membuat delay effect yang kuat di benak konsumen

Blue Band Era tahun 1934

Blue Band (1936)

Blue Band pertama kali diproduksi di Batavia pada 1936. Blue Band juga
menjadi produk makanan pertama yang dihasilkan Van den Bergh NV, milik
Unilever, gabungan perusahaan margarin asal Belanda, Margarine Unie, dan
pabrik sabun Lever Brothers asal Inggris. Sejak pertama kali diluncurkan,
Blue Band sudah menjadi merek kuat yang memimpin pasar dengan

kompetitor utama mentega dan margarin impor,


seperti Palmboom, kata Agus Nugraha, Brand Manager Blue Band PT
Unilever Indonesia.

STRATEGI PEMASARAN
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk
memiliki strategi-strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar
perusahaan, strategi itu antara lain:1. KEPEMIMPINAN HARGA
RENDAHDengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik
menggunakan sistimpengisian kembali persediaan yang melegenda, walmart menjadi pemimpin bisnis eceran di amerikaserikat. Sistem mili wal-mart
mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung
kepadapemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada
kasir.terminal titik pejualan mencatatkode barang setiap barang yang
melewati kasir dan mengirimkan transaksi pembelian langsungkepada
komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkan pesanan dari semua
toko wai-mart danmengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat
mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi
web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biayarendah

sembari menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan


pelanggan.2. DIFERENSIASI PRODUKProduk Unilever terus memperkenalkan
kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilevertetap mempertahankan
kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecildan
masih banyak lagi kemasannya.3. BERFOKUS PADA PELUANG PASARProduk
Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang
lain,produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barangbarangnya dengan cara terjunlangsung ke masyarakat dengan bukti-bukti
kualitas secara real, misalnya dengan diadakannyaperlombaan-perlombaan
kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produkproduk pesaing lainnya.4. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN
PEMASOKMenggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung
dari pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok
untuk memutuskan bagaimana dan kapanmengirim pasokan kepada
pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada
parakonsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen
mengeluh. Dalam PT Unileve

1.

LatarBelakangBeriklan
Iklansangatlahdibutuhkandalammempromosikansuatuproduk di
benakmasyarakat, tentusajafungsinyauntukmembuatbrand
imagemengenaiproduk yang kitajual di benakkonsumen.Namun,
dalamberiklan pun tentuperlubanyakstrategi yang harusdilakukan.Salah
satustrategitersebutialahdenganmenggunakaniklankreatifdanberbedadari
yang lainnya.Iklantersebutbisadilakukanmelaluiduacara, baikiklanmelalui
media cetakmaupunelektronik.
diikutkandalamsurveiProduk Blue Band sendiripertama kali dibuat di
negaraBelandapada 1936 untukdieksporkeInggris, Blue Band
jugamenjadiprodukmakananpertama yang dihasilkan Van den Bergh NV,
milik Unilever, gabunganperusahaanmargarinasalBelanda, Margarine Unie,
danpabriksabun Lever Brothers
asalInggrisitulahsebabnyanamaproduktersebutdalambahasaInggris.
Sejakpertama kali diluncurkan, Blue Band sudahmenjadimerekkuat yang

memimpinpasardengankompetitorutamamentegadanmargarinimpor,
sepertiPalmboom.
Produk Blue Band di Indonesia
jugamemenangkanbeberapapenghargaan, di antaranyapada 2004 dan 2005,
selamaduatahunberturut-turutsejak margarine kepuasanpelanggan olehSWA
(salahsatumajalahbisnisterkemuka) dan Frontier, Blue Band dianugerahi ICSA
(PenghargaanKepuasanPelanggan Indonesia).
2.

SasaranUtama (segmentasiproduk)
Sasaranutamaproduk blue band iniialahkeluarga, mulaidarianak (usia
6-10 tahun), remajaperkotaan (15-20 tahun) dantentunyaibudan ayah
sebagaipembuatkeputusanpembelianproduk Blue Band. Produk Blue band
jugaditujukankhususnyauntukkalanganberpendidikanmenengahkeatasdandit
ujukanbagikeluarga yang memilikipolahidup yang sehat.

3.

ObjektifitasIklan (tujuaniklan)
Objektifitasiklaninidibuatdengantujuanmelakukanpersuasibagiparacalo
nkunsumenuntukbisamembeliproduk Blue Band.Selainitu,
denganadanyaiklanini,
diharapkanbenakkonsumententangprodukinidapatsemakinkuat.Denganiklani
nidiharapkanjugapeningkatanpemasarandanangkapenjualansemakinmeningk
at.

4.

Hambatan
Hambatandalamproduksiiklaniniantaralainstrategiberiklan yang
sudahseringdilakukanbisamembuatkonsumenjenuhdandenganmudahmelupa
kaniklan yang dibuattentang Blue Band, misalnya Blue band
menggunakanbintangiklan yang
sudahseringdipakaidalamiklansebelumnyaatauproduksiiklan yang
dibuathanyadengancerita yang itu-itusaja. Selainitu,
produksiiklanjugaterkadangterhambatolehsusahnyamencari model

iklankeluarga yang cocokuntukmengiklankanproduk Blue


Band.Pengetahuankonsumententangmanfaat Blue Band
masihkurangjugabisamenyebabkankurangnyaminatkonsumenuntukmelakuka
npembelian.
Di bidangproduksidanpemasaran,
hambatanjugamasihdihadapimisalnyadistribusi yang
terhambatakibatketerlambatanwaktuproduksi, distribusi yang
masihbelumbisamenjangkauseluruhdaerah Indonesia terutama di
daerahpelosok.
5.

Promise (janjiiklan)
Promise yang dibuatoleh Perusahaan Unilever tentangproduk Blue
Band dibuatpertama kali pada 1978, saatituprodukinibarupertama kali
diiklankanmelaluitelevisidengan slogan Buatlahharimerekamenyehatkan.
Seiringperkembanganzaman, promise yang dibuatoleh Blue Band pun
terusdiubahhinggaakhirnyapada 2004 dibuatlah slogan
Menciptakantumbuhkembang yang membahagiakan yang
digunakanhinggasekarang.

6.

Reason (alasan)
Adapaunmengapajanji (promise) yang dibuatseperti di
ataskarenaberdasarkantujuandibentuknyaproduk Blue Band,
yaituuntukmemberikanpolahidupsehatdanmudahbagikeluarga.
Olehkarenaitu, slogan menjadikantumbuhkembang yang membahagiakan
diharapkanbisamenjadidayatarikbagikonsumenbahwauntukmembuatpertum
buhananak yang
mudahdanmenyenagkanbisamelaluiprodukini.Denganadanya slogan
tersebut, terbuktibahwa Blue Band tetapmenjadiprodukmargarin yang

7.

unggulhinggasaatini.
Desired Respons
Adapunrespon yang
diharapkandarikonsumendenganadanyaiklaniniialahkonsumensemakinsadara

kankonsistensiproduk Blue Band yang


inginmemberikanpoladanperkembanganhidup yang sehatdanmudah,
sehinggamerekaakanteruspercayadenganproduk Blue Band. Selainitu,
diharapkandenganadanyaiklaninikonsumenakanterusmemilihproduk Blue
Band sebagaimargarinpilihan.
8.

Tone and Manner


Iklan yang dibutuhkandalammempromosikanproduk Blue Band
cukupdibuatsecaranasional, tidakperludengancarainternasional. Karena yang
dibutuhkankonsumenialahbagaimanapenyampaianiklantentangprodukini
agar konsumenmampumenggambarkanbahwaproduk Blue Band
merupakanproduknutrisimakanan yang dinamis.

9.

Saluran Media

Anda mungkin juga menyukai