Anda di halaman 1dari 33

TIM PENYUSUN

Asri Nur Azizah Yogis Yosef Suherlan Yunia Berliana


194010007 194010015 194010021 194010029
TIM PENYUSUN

Alya Zaghma Puspita Dandi Muhammad Yusuf


194010032 194010036
APA ITU PENGARUH

Pengertian pengaruh

Pengertian pengaruh menurut


Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) bahwa pengaruh adalah
daya yang ada atau timbul dari
sesuatu (orang atau benda) yang
ikut membentuk watak,
kepercayaan, dan perbuatan
seseorang.
PENGARUH MENURUT PARA AHLI

Menurut Badudu dan Zain (2001:1031)

 Pengaruh adalah daya yang menyebabkan


sesuatu yang terjadi
 Pengaruh adalah sesuatu yang dapat
membentuk atau mengubah sesuatu yang
lain
 Pengaruh adalah tunduk atau mengikuti
karena kuasa atau kekuatan orang lain.
KESIMPULAN PENGARUH

 Pengaruh merupakan sumber


daya yang dapat membentuk
atau mengubah sesuatu yang
lain.

 Pengaruh dibagi menjadi


dua, yaitu ada yang pengaruh
positif dan ada pula
pengaruh yang negatif.
PENGERTIAN BUDAYA

 Budaya atau kebudayaan berasal dari


bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia.

 Budaya adalah suatu cara hidup yang


berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan
dari generasi ke generasi.
BUDAYA MENURUT AHLI

Hofstede (1980,1981)
”Keseluruhan interaksi dari karakteristik umum yang
mempengaruhi respon kelompok terhadap
lingkungannya”

Hall, (1966)
‘Budaya adalah sesuatu yang biasa diketahui oleh
anggota kelompok atau klaster dan mereka mengerti
mengenai batasnya”

Assael (1999)
“Budaya didefinisikan sebagai value, tradisi, norma,
kebiasaan, seni, sejarah dan pranata dari sekelompok
orang.”
KESIMPULAN PENGARUH BUDAYA

 Pengaruh budaya yaitu pengaruh yang


timbul akibat pola hidup menyeluruh
yang tidak dapat dipisahkan dari diri
manusia.

 Pengaruh budaya juga dapat timbul dari


unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, dan lain-lain.
KEBUDAYAAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN

Menurut Hawkins (1992:89)

Menyatakan bahwa kebudayaan adalah


keseluruhan yang kompleks, yang
mencangkup pengetahuan, keyakinan,
seni, hukum, moral, kebiasaan, dan
hal-hal lain yang diperlukan seseorang
sebagai anggota masyarakat.
Menurut Hawkins Ada beberapa unsur
yang dapat memberikan gambaran, unsur
tersebut adalah:

1. Comprehensive (menyeluruh)
2. Batasan Norma
3. Kebudayaan sebagai buatan manusia
4. Kebudayaan adalah proses learning
sejak bayi
5. Kebudayaan merupakan pengungkapan
sosial
6. Kebudayaan dari daerah berbeda
sering tampak sama namun sebenarnya
tidak sama.
7. Kebudayaan adalah pemberi kepuasan dan
tetap akan dipertahankan.
8. Kebudayaan adalah adaptif
9. Kebudayaan tergantung pada budaya lain
Kebudayaan menurut Schiftman, et al (1995)

Schiftman, et al (1995) menyatakan bahwa


budaya ada untuk memuaskan kebutuhan
manusia. Budaya menawarkan perintah,
petunjuk, dan arahan dalam semua fase
pemecahan persoalan manusia dalam
memuaskan kebutuhan fisiologi, personal dan
kebutuhan sosial.
Kepercayaan, nilai-nilai, dan
kebiasaan akan diikuti
selama mereka memberikan
kepuasan kepada anggota
masyarakat

(Schiftman, et al. 1995).


CONTOH KEBUDAYAAN MENURUT
SCHIFTMAN

Di masyarakat Jawa, dimana resepsi


pernikahan adalah bagian yang kental
dengan nuansa budaya, terlihat
terdapat perubahan dalam cara
penyajian makanan.

Di kota besar seperti Jakarta,


Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan
banyak kota lainnya. Resepsi dengan
model standing party sudah banyak
dilakukan.
KEBUDAYAAN MENURUT LEVI-STRAUSS (1980),

Levi-strauss (1980),
menerangkan bahwa manusia
memiliki kesanggupan untuk
menciptakan simbol,
mengorganisasikan segala
pengalamannya, mengatur
serta menyusunnya dalam
sistem tanda-tanda.
LIMA PERAN SIMBOLIK DARI PRODUK
THARP DAN SCOTT

• Produk adalah alat untuk


mengkomunikasikan status sosial.
• Produk adalah alat ekspresi.
• Produk adalah alat untuk berbagi
pengalaman
• Produk adalah sesuatu yang hedonis.
• Produk adalah alat untuk mengenang.
PEMASAR DALAM MENINGKATKAN
PEMAHAMAN BUDAYA

Faktor budaya
memberikan pengaruh
paling luas dan dalam
pada perilaku
konsumen.
BUDAYA MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN
DALAM IMPLIKASI PEMASARAN

Budaya pada gilirannya akan mempengaruhi pengembangan dalam


implikasi pemasaran seperti perencanaan produk, promosi ,distribusi
dan penetapan harga, sehingga untuk mengembangkan strategi yang
efektif pemasar perlu mengidentifikasi aspek-aspek penting
kebudayaan dan memahami bagaimana mereka mempengaruhi
konsumen.
PERUBAHAN PEMASARAN YANG DAPAT
MEMPENGARUHI KEBUDAYAAN

1. Tekanan pada kualitas


2. Peranan wanita yang berubah
3. Perubahan kehidupan keluarga
4. Sikap yang berubah terhadap kerja dan
kesenangan
5. Waktu senggang yang meningkat
6. Pembelian secara impulsive
7. Hasrat akan kenyamanan
TINGKATAN BUDAYA
CONTOH DARI TINGKATAN BUDAYA

Sebagai contoh keyakinan


masyarakat terhadap nilai-
nilai keluarga, perni-kahan,
masa depan, dan kematian
cenderung mengalami
perubahan yang lebih
lambat.
NILAI BUDAYA (CULTURE VALUE).

Rokeach (1973) membagi nilai budaya dalam dua


bentuk yaitu:
1. Terminal value (nilai akhir)
2. Nilai instrumental (instrumental value).
Berdasarkan definisi ini Rokeach
membagi tiga hal yaitu:
• Atribut produk sebagai alat untuk
mengimplementasikan.
• Instrumental value sebagai mesin
penggerak guna mencapai.
• Cultural terminal value, sebagai tujuan
akhir dari pengkonsumsian suatu
produk.
RITUAL DAN PERILAKU KONSUMEN

Menurut Assael (1999), tiap perilaku ritual


terhadap tiga yang umum.

 Pertama, mereka melibatkan benda-benda


budaya (ritual artifact).
 Kedua, ritual melibatkan dokumen yang
menjelaskan kapan produk, bagaimana, dan
oleh siapa produk akan digunakan.
 Ketiga ritual, membutuhkan keterlibatan
peran pelaku ritual.
SKEMA BUDAYA DAN RITUAL KONSUMSI
TINJAUAN SUB-BUDAYA

Dalam tinjauan sub-budaya


terdapat beberapa konteks penilaian
seperti:

a. Afeksi dan Kognisi.


b. Perilaku.
c. Faktor Lingkungan.
KELAS-KELAS SOSIAL

Kelas sosial merupakan bentuk


segmentasi yang hierarkis dan alamiah,
dikarenakan aspek hierarkis kelas
sosial begitu penting bagi pemasar dan
produsen untuk menentukan konsumen
mana yang akan dituju dari produk
yang telah diciptakan, apa untuk status
yang lebih tinggi atau status yang lebih
rendah.
PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI

Para konsumen membeli berbagai


produk tertentu karena produk-produk
ini disukai oleh anggota kelas sosial
mereka sendiri maupun kelas yang lebih
tinggi, dan para konsumen mungkin
menghindari berbagai produk lain
karena mereka merasa produk-produk
tersebut adalah produk-produk “kelas
yang lebih rendah”.
CONTOH KASUS PENGARUH KELAS SOSIAL
KONSUMEN TERHADAP PRODUK

Yamaha Mio
Rp 17 Juta

Yamaha Nmax
Rp 30 Juta Yamaha Tmax - Rp 320 Juta
KESIMPULAN

Memahami budaya membantu kita


dalam memahami bagaimana orang
lain menginterpretasikan lingkungan
mereka. Budaya, dapat membentuk
orang dalam melihat dunianya dan
bagaimana hal tersebut dapat berfungsi
dalam dunia tersebut.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai