Proposal Tugas Akhir
Proposal Tugas Akhir
Usulan Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan Penelitian Dalam Rangka Penyusunan
Skripsi Program Sarjana Strata-1 Teknik Pertambangan
Diajukan Oleh :
ALBERT P. PURBA
NIM. H1C109016
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Pengusul
ALBERT P. PURBA
NIM. H1C109016
Banjarbaru,
Januari 2014
Disetujui oleh
Pembimbing I
Pembimbing II
Riswan, ST, MT
NIP. 19731231 200812 1 008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam industri pertambangan sering dijumpai sifat batuan yang relatif
keras, sehingga tidak dapat digali secara langsung karena berpengaruh pada
produktifitas alat gali muat tersebut. Dengan berkembangnya teknologi,
ditemukan solusi untuk memberaikan batuan tersebut yaitu dengan proses
peledakan. Dimana proses ini merupakan salah satu metode yang paling sering
digunakan dalam pemberaian batuan keras sehingga operasi penambangan
dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Dalam proses peledakan ada beberapa macam indikator keberhasilan
dari peledakan itu sendiri, salah satunya adalah fragmentasi. Dimana ukuran
fragmen yang dihasilkan berpengaruh untuk proses penggalian dan pemuatan
ore yang terledakkan. Oleh karena itu diperlukannya rancangan geometri
peledakan yang optimal dengan mengkaji geometri peledakan yang telah
digunakan dan fragmentasi yang dihasilkan agar tujuan dari adanya proses
peledakan tersebut sesuai dengan sasaran.
PT. J-Resources Bolaang Mongondow adalah perusahaan pertambangan
emas dengan metode penambangan yang dipakai adalah open pit. Sebelum
melakukan kegiatan pemuatan dan pengangkutan, material terlebih dahulu
dibongkar menggunakan peledakan. Material bijih emas akan diangkut
berdasarkan QLT (Quick Leach Test) pada penempatan masing-masing
leachpad untuk proses heap leach. Ukuran material ore yang diinginkan adalah
30mm.
Agar produksi bijih dan ukuran fragmen yang diinginkan untuk proses
heap leach tetap sesuai dengan target, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap
fragmentasi hasil peledakan ore. Hal di atas melatarbelakangi keinginan saya
untuk melakukan pengamatan dan penelitian lebih lanjut mengenai fragmentasi
hasil peledakan, dengan judul Evaluasi Fragmentasi Hasil Peledakan terhadap
Produktifitas Alat Gali Muat pada PT. J-Resources, Desa Bakan, Kecamatan
Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
1.2
Rumusan Masalah
Permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah:
1.
2.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
1.3
Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pembahasan masalah sebagai berikut:
1.
Mengkaji
geometri
peledakan
dan
3.
Menganalisa
faktor
faktor
yang
5.
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Peneliti
Peneliti
dapat
mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2
Pola Pemboran
Kegiatan pemboran lubang ledak merupakan suatu hal yang sangat
3m
3m
2,5 m
3m
Bidang bebas
Bidang bebas
a. Pola bujursangkar
b. Pola persegipanjang
3m
3m
2,5 m
3m
Bidang bebas
Bidang bebas
Gambar 2.1.
Pola Pemboran
2.3 Pola Peledakan
Pola peledakan merupakan urutan waktu peledakan antara lubang
lubang bor dalam satu baris dengan lubang bor pada baris berikutnya ataupun
antara lubang bor yang satu dengan lubang bor yang lainnya. Pola peledakan ini
ditentukan berdasarkan urutan waktu peledakan serta arah runtuhan material
yang diharapkan. Beberapa contoh pola peledakan berdasarkan sistem inisiasi
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.2.
Pola Peledakan Berdasarkan Sistem Inisiasi
Berdasarkan arah runtuhan batuan, pola peledakan diklasifikasikan
sebagai berikut :
1.
2.
3.
Mengurangi getaran
2.
3.
4.
5.
2.4
Hasil Peledakan
Energi bahan peledak ditimbulkan karena adanya reaksi eksotermis pada
saat terjadi reaksi kimia antara bahan-bahan penyusun bahan peledak menjadi
gas-gas dalam waktu yang sangat singkat melalui penyalaan oleh suatu inisiator
(primer). Energi yang dilepaskan tersebut tidak dapat terkonsentrasi sepenuhnya
untuk menghancurkan massa batuan (membentuk fragmentasi), tetapi terbagi
dalam beberapa jenis energi yang terdistribusi menjadi dua bagian besar, yaitu
energi terpakai (work energy) dan energi tak terpakai (waste energy).
1. Energi terpakai (work energy)
Terdapat dua jenis produk energi terpakai, yaitu energi kejut dan energi
gas. Ditinjau dari aspek pemanfaatannya, bahan peledak yang memiliki enegi
kejut yang tinggi dapat diterapkan dalam proses peledakan bongkah batu
(boulder) dengan metode mud capping boulders yang disebut juga plaster
shooting atau untuk proses peruntuhan bangunan (demolition). Dengan demikian
energi kejut secara efektif akan terlihat pada peledakan dengan menggunakan
metode external charge atau muatan di luar lubang tembak. Sedangkan pada
kolom lubang ledak dengan bahan peledak didalamnya disumbat atau dikurung
rapat oleh material penyumbat (stemming), maka digunakan bahan peledak yang
memiliki energi gas yang tinggi.
2.
peledakan
disamping
menghasilkan
energi
yang
mampu
ENERGI TERPAKAI
(WORK ENERGY)
ENERGI KEJUT
(SHOCK ENERGY)
ENERGI GAS
(GAS ENERGY)
ENERGI PANAS
(HEAT ENERGY)
ENERGI SINAR
(LIGHT ENERGY)
ENERGI SUARA
(SOUND ENERGY)
ENERGI SEISMIK
(SEISMIC ENERGY)
Gambar 2.3.
Distribusi energi yang dihasilkan peledakan
2.5
KOLOM LUBANG
LEDAK ( L )
H
PC
Gambar 2.4.
Geometri Peledakan Jenjang
Terminologi dan simbol yang digunakan pada geometri peledakan seperti terlihat
pada Gambar 2.4 yang artinya sebagai berikut:
B = burden
;L
S = spasi
;T
penyumbat (stemming)
H = tinggi jenjang
; PC =
J = subdrilling
1. Burden
Yaitu jarak tegak lurus terpendek antara muatan bahan peledak
dengan bidang bebas yang terdekat atau ke arah mana pelemparan batuan
akan terjadi.
a. Burden terlalu kecil: bongkaran terlalu hancur dan tergeser dari dinding
jenjang serta kemungkinan terjadinya batu terbang sangat besar.
b. Burden terlalu besar : Fragmentasi kurang baik ( gelombang tekan yang
mencapai bidang bebas menghasilkan gelombang tarik yang sangat
lemah di bawah kuat tarik batuan). Besarnya burden tergantung dari
karakteristik batuan, karakteristik bahan peledak dan diameter lubang
ledak.
B 3,15 x d e x 3 e
r
.....................................................( 2.1.)
Dimana:
B
= burden (ft),
Tunda
H 2B
3
H 7B
8
S = 2B
S = 1,4 B
Tabel 2.2.
Potensi yang terjadi akibat variasi stiffness ratio
Stifness
Ratio
1
Fragmentasi
Buruk
Ledakan
Batu
Getaran
udara
terbang
tanah
Besar
Banyak
Besar
Komentar
Banyak muncul backbreak di bagian toe.
Jangan dilakukan dan
rancang ulang
Bila memungkinkan,
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Baik
Kecil
Sedikit
Kecil
rancang ulang
Kontrol dan fragmentasi
Memuaskan
Sangat
Sangat
Sangat
baik
Tidak akan menambah
kecil
sedikit
kecil
2.6 Fragmentasi
Fragmentasi adalah istilah umum untuk menunjukkan ukuran setiap
bongkah batuan hasil peledakan. Ukuran fragmentasi tergantung pada proses
selanjutnya. Untuk tujuan tertentu ukuran fragmentasi yang besar atau boulder
diperlukan, misalnya disusun sebagai penghalang (barrier) di tepi jalan tambang.
Namun kebanyakan diinginkan ukuran fragmentasi yang kecil karena
penanganan selanjutnya akan lebih mudah. Ukuran fragmentasi terbesar
biasanya dibatasi oleh dimensi mangkok alat gali (excavator atau shovel) yang
akan memuatnya ke dalam truck dan oleh ukuran gap bukaan crusher.
2.6.1
fragmentasi.
Software
tersebut
antara
lain
Fragsize,
Split
V
x Ax o
Q
0.8
0.167
xQ
.....................................(2.2.)
Dengan :
X
A
V
x Ax o
Q
0.8
0.1667
x Q
115
0 , 63
.. (2.3.)
Dengan :
Q = Berat bahan peledak tiap lubang ledak (kg)
E = RWS bahan peledak : ANFO = 100, TNT = 115
Re
X n
)
Xc
Untuk
menentukan
distribusi
fragmen
batuan
= Indeks Keseragaman
hasil
x
(0,693)1 / n
Xc
... (2.5.)
Indeks n adalah indeks keseragaman yang dikembangkan oleh
Cunningham dengan menggunakan parameter dari desain peledakan. Indeks
keseragaman (n) ditentukan dengan persamaan di bawah ini :
14 B
W
A 1 PC
n 2,2
1 1
D
B
2 H
... (2.6.)
Dengan :
B = Burden (m)
D = Diameter (m)
W = Standar deviasi lubang bor (m)
A = Ratio spasi/burden
PC = Panjang muatan handak (m)
H = Tinggi jenjang (m)
Sumber : Konya, 1990; 135-136
2.6.3.
yang diperoleh dari indeks kemampuledakkan atau Blastability index (BI). Nilai BI
ditentukan dari penjumlahan bobot lima parameter yang diberikan oleh Lily
(dalam Hustrulid, 1999), yaitu : Rock mass description (RMD), join plane spacing
(JPS), joint plane orientation (JPO), specific gravity influence (SGI), dan Mohs
hardness (H). Parameter-parameter tersebut kenyataanya sangat bervariasi.
Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.3.
Pembobotan Masa Batuan Untuk Peledakan
Parameter
Pembobotan
Powdery / Friable
10
Blocky
20
Totally massive
50
10
20
50
Horizontal
10
20
30
40
1 - 10
Tabel 2.4
Skala Mohs
Kekerasa
Nama Mineral
Alat penguji
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Talc (Talk)
Gypsum (Gipsum)
Calcite (Kalsit)
Flourspar (Flourite)
Apatite (Apatit)
Feldspar / Ortoklas
Quartz (Kuarsa)
Topaz
Corondum
Diamond (Intan)
Sangat Lunak
Tergores kuku manusia
Tergores koin perunggu
Tergores paku besi
Tergores kaca
Tergores pisau lipat
Tergores pisau baja
Tergores amplas
..(2.7.)
.(2.8.)
ukuran
fragmen
batuan.
Split
Desktop
adalah
program
1.
2.
BMP
Mengambil
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Framegrabber
Digital Video Capture dengan IEEE 1394 (fireware)
Kelebihan prosesing gambar standar (Scaling, filtering, dan sebagainya)
Peralatan edit gambar (image editing tools)
Digitasi automatik partikel batuan
Identifikasi automatik partikel halus
Menggunakan ukuran ayakan yang bisa disesuaikan (standar ISO, US,
9.
10.
11.
UK)
Hasil berupa grafik distribusi ukuran butir yang bisa disesuaikan
Basis pelaporan dalam HTML dan Text
Menggunakan perhitungan algoritma untuk menggabung dua gambar
12.
gambar
dari
video
(video
capture)
dengan
Scion
q = q1 x K.............................................(2.9)
Keterangan :
q = Produksi per siklus (m3)
q1 = Kapasitas Munjung Bucket (m3)
K = Bucket Fill Factor
Kemudian
untuk
perhitungan
produktivitas
alat
gali
muat
dapat
Q=
3600
xqxE
CT
...............................................(2.10)
Keterangan :
Q = Produktivitas alat gali muat (m3/jam)
q
E = Efisiensi Kerja
CT = Cycle Time (detik)
(Nurhakim, 2004)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
meliputi:
1.
Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data-data dari literaturliteratur dan internet tentang target volume peledakan.
2.
3.
3.3
Produksi ore/bulan
Kualitas ore
Wilayah pemasaran
meliputi :
1. Perhitungan geometri peledakan dan powder factor (PF) yang efisien.
2. Perhitungan distribusi fragmentasi.
2.
3.
4.
Analisa fragmentasi Perumusan
yang dihasilkan
terhadap produktivitas alat gali muat.
Masalah
peledakan yang digunakan apakah menghasilkan fragmentasi yang ideal atau tidak.
5.
Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi fragmentasi dan recovery
empengaruhi fragmentasi hasil peledakan selain dari geometri peledakan yang digunakan yang dapat menyebabkan produktifitas al
hadap alat gali muat.
blasting.
Studi Literatur
Pengambilan Data
Data Sekunder
Gambaran umum daerah
penyelidikan
Peta Lokasi perusahaan
Peta wilayah IUP
Kondisi geologi setempat
Data curah hujan
Keadaan umum perusahaan
Sistem penambangan
yang digunakan
Kontraktor dan sub
kontraktor
Peralatan-peralatan yang
digunakan
Produksi ore/bulan
Kualitas ore
Wilayah pemasaran
Perhitungan
Perhitungan
Perhitungan
Perhitungan
Data Primer
Alat
Produktifitas alat gali muat
Spesifikasi alat gali muat
Peledakan
Perencanaan produksi peledakan
Metode, Geometri peledakan, dan bahan
peledak yang digunakan (Blast Report)
Fragmentasi hasil peledakan
Data Geoteknik
Kuat Tekan Batuan
Densitas Batuan
Pengolahan Data
geometri peledakan dan powder factor (PF) yang efisien.
distribusi fragmentasi.
produktivitas alat gali muat.
recovery blasting.
Analisa
Analisa
Analisa
Analisa
Analisa
Analisa Data
geometri peledakan dan powder factor (PF).
fragmentasi hasil peledakan.
produktivitas alat gali muat.
fragmentasi yang dihasilkan terhadap produktivitas alat gali muat.
faktor-faktor yang mempengaruhi fragmentasi dan recovery blasting.
Rekomendasi geometri peledakan yang baik dan PF yang efisien agar fragmentasi sesuai dengan alat gali muat dan mendapatkan re
Selesai
Gambar 3.1.
Bagan Diagram Alir Penelitian
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan akhir ini memuat uraian secara garis besar
dari tiap-tiap bab dalam laporan tugas akhir, dijabarkan sebagai berikut.
1. BAB I PENDAHULUAN
Mengemukakan mengenai latar belakang dilaksanakan penelitian disertai
identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah mengenai
fragmentasi hasil peledakan. Bab ini juga mengemukakan tujuan dan manfaat
penelitian ini yaitu untuk memberikan suatu hasil penelitian yang berguna bagi
perusahan pada umumnya dan penulis pada khususnya.
2.
dan interpretasi yang diambil dari literatur-literatur baik itu melalui data yang
dimiliki oleh perusahaan maupun buku-buku yang berkenaan dengan materi
penelitian penulis.
3.
pembuatan laporan. Bab ini berisi rancangan penelitian, populasi dan sampel
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
4.
BAB
IV
PROSEDUR
DAN
HASIL
PENELITIAN
Mengemukakan tentang hasil penelitian dan pembahasan data-data yang
diperoleh di lapangan.
5.
BAB V PEMBAHASAN
Mengemukakan tentang kesimpulan dan saran
BAB V
JADWAL PENELITIAN
5.1.
Jadwal Kegiatan
Penelitian Tugas Akhir dilaksanakan selama 2 bulan, sejak tanggal 1 April
2014 hingga 30 Juni. Rencana jadwal kegiatan dijelaskan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1
Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian Tugas Akhir
No
.
1
2
3
3
4
5
5.2.
Bulan ke-1
URAIAN KEGIATAN
II
III
Bulan ke-2
I
V
II
III
IV
Orientasi Lapangan
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Pembuatan Laporan
Konsultasi Laporan
Presentasi
Tempat Kegiatan
Penelitian Tugas Akhir dilaksanakan di PT. J-Resources, Desa Bakan,
DAFTAR PUSTAKA