Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
//j
ak
tp
:
s.
go
.b
p
ta
ar
.id
/
ht
//j
ak
tp
:
s.
go
.b
p
ta
ar
.id
/
: 2087-9482
: 31540.1504
: 8301007.31
Naskah/Manuscript:
Bidang Statistik Distribusi/Division of Distribution Statistics
s.
go
.id
/
: Nyoto Widodo
.b
p
ta
tp
:
//j
ak
Anggota/Member
: Pudyaswati
ar
Koordinator/Coordinator
: Els Arianti
Qurratul Aini
Sushinta Purwandari
: Sudirman
ht
Diterbitkan Oleh/Published by :
BPS Provinsi DKI Jakarta
Boleh dikutip dengan menyebutkan nama sumbernya
May be cited with reference to the source
KATA PENGANTAR
Publikasi Statistik Transportasi DKI Jakarta Tahun 2015 ini merupakan publikasi rutin
yang diterbitkan oleh BPS Provinsi DKI Jakarta. Data yang disajikan dalam publikasi ini
mencakup data transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara keadaan tahun
2014.
Data statistik angkutan darat yang disajikan meliputi data kendaraan bermotor,
jumlah kendaraan umum, jumlah penumpang/barang yang diangkut kereta api, dan jumlah
SIM dan STNK yang diterbitkan/diperpanjang. Sementara untuk statistik angkutan laut
menyajikan data jumlah penumpang kapal yang datang dan berangkat melalui pelabuhan
.id
/
laut Tanjung Priok, bongkar muat barang di pelabuhan laut Tanjung Priok. Selanjutnya untuk
s.
go
statistik angkutan udara meliputi data jumlah pesawat udara yang berangkat dan datang dari
pelabuhan udara Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusuma, jumlah penumpang yang
.b
p
diangkut serta mengenai bongkar muat barang di kedua pelabuhan udara tersebut.
ta
Kami menyadari informasi yang diberikan dalam publikasi ini masih memiliki
ar
keterbatasan baik dari segi kecepatan penyajian maupun keterbatasan data/informasi yang
//j
ak
tersedia. Untuk itu kerjasama dengan instansi terkait maupun swasta perlu terus
ht
tp
:
ditingkatkan agar data data yang disajikan pada publikasi mendatang menjadi lebih baik,
Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
publikasi dapat tersaji. Akhirnya kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan publikasi ini di masa yang akan datang.
NYOTO WIDODO
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2014
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................
iii
vi
BAB I. PENDAHULUAN
.id
/
s.
go
1.1
1.2
1.3
1.4
tp
:
//j
ak
ar
ta
ht
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
.b
p
1
2
2
2
6
9
12
13
15
16
17
19
21
27
28
28
....................................................................................................................
30
34
38
ii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1.
2.2.
Jumlah, Persentase Penumpang, dan Pendapatan Bus Trans Jakarta, 2014 .......
11
2.3.
2.4.
Jumlah SIM yang Diselesaikan di DKI Jakarta Menurut Jenisnya, 2010-2014 ......
15
2.5.
17
2.6.
18
2.7.
Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Tol, Korban Jiwa dan Faktor Penyebab
.id
/
2010-2014 .............................................................................................................
19
.b
p
2.8.
s.
go
20
22
2.10. Penambahan Armada Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek, 2009-2014 ............
23
2.11. Jumlah Barang yang Diangkut Kereta Api Menurut Jenisnya, 2010-2014 (ton) ..
24
Jumlah Penumpang dan Barang yang Diangkut Kapal Laut Melalui Pelabuhan
ht
3.1.
tp
:
//j
ak
2.9.
ar
ta
2013-2014 .............................................................................................................
Laut Tanjung Priok Menurut Jenis Pelayaran serta Jumlah Kapal Bersandar,
2010-2014 .............................................................................................................
4.1.
Jumlah Lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui
Pelabuhan Udara Soekarno-Hatta, 2010-2014.....................................................
4.2.
31
4.3.
27
32
Jumlah Lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui
Pelabuhan Udara Halim Perdana Kusuma, 2010-2014 ........................................
34
iii
Tabel
4.4.
Halaman
Jumlah Penumpang Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui
36
ht
tp
:
//j
ak
ar
ta
.b
p
s.
go
.id
/
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
2.2
14
2.3
Jumlah Penumpang Kereta Api Menurut Tujuan, 2014 (Juta Orang) ................
22
2.4
Jumlah Barang Yang Diangkut Kereta Api, DKI Jakarta 2013-2014 ....................
25
3.1
Jumlah Barang yang Dibongkar dan Dimuat Melalui Pelabuhan Tanjung Priok
Jumlah Lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui
s.
go
4.1.
ar
Jumlah Lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui
//j
ak
35
tp
:
4.4.
33
ta
31
.b
p
4.2
29
.id
/
37
ht
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Panjang Jalan Menurut Kota Administrasi dan jenis Jalan , 2014 (m) .............
39
2.
Lokasi Jalan Fly Over/Under Pass Menurut Wilayah dan Volume Jalan, 2014
40
3.
43
4.
Jumlah Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) dan Bus Angkutan Perbatasan
Terintegrasi Busway (APTB) menurut Rute, 2014............................................
Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar Menurut Bulan dan Jenis
45
6.
46
7.
Jumlah Penumpang Kereta Api Menurut Bulan dan Tujuan, 2014 .................
48
8.
49
9.
Jumlah Penumpang Kapal Antar Pulau yang Datang dan Berangkat Melalui
ar
ta
s.
go
.id
/
.b
p
5.
44
50
10.
Barang yang Dibongkar dan Dimuat Melalui Pelabuhan Tanjung Priok, 2014
51
11.
Jumlah lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui
ht
tp
:
//j
ak
13.
54
Jumlah lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui
Pelabuhan Udara Halim Perdana Kusuma, 2014 .............................................
15.
53
14.
52
55
56
vi
16.
ht
tp
:
//j
ak
ar
ta
.b
p
s.
go
.id
/
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
DKI Jakarta sebagai ibukota Republik Indonesia adalah pusat bisnis dan pusat
pemerintahan dengan jumlah penduduk tahun 2014 mencapai 10,08 juta orang dan kepadatan
penduduk 15.234 orang per km2, dikelilingi kawasan pemukiman Bogor, Depok, Tangerang dan
Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang. Dari hasil survei komuter Jabodetabek tahun
2014 menunjukkan bahwa jumlah komuter Jabodetabek sebanyak 3.566.178 orang, terdiri dari
2.429.751 orang melakukan kegiatan bekerja dan sekolah/kursus di DKI Jakarta, 1.067.762
orang di Bodetabek, dan 68.665 orang di luar Jabodetabek. Sementara komuter Bodetabek
.id
/
yang melakukan kegiatan di DKI Jakarta sebanyak 1.382.296 orang. Kondisi ini menunjukkan
s.
go
bahwa transportasi yang masif merupakan kebutuhan yang mendesak, karena tumbuh
kembangnya sektor transportasi yang baik akan memberikan andil yang cukup besar bagi
.b
p
ta
Transportasi secara umum terdiri dari transportasi darat, transportasi udara, dan
ar
transportasi laut, ketiga jenis transportasi ini memiliki peranan masing-masing, namun tidak
//j
ak
dapat dipungkiri satu sama lain saling mendukung dalam melayani kebutuhan penduduk DKI
Jakarta dan bukan penduduk DKI Jakarta yang akan melakukan berbagai aktivitas baik di
tp
:
ht
1.2 Tujuan
Penyajian data statistik transportasi tahun 2015 dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada pengguna data, baik instansi pemerintah maupun swasta mengenai sarana
dan prasarana transportasi di DKI Jakarta dan perkembangannya dalam beberapa tahun
terakhir. Secara khusus, data tersebut dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
perencanaan pembangunan transportasi dan pembangunan ekonomi pada umumnya.
1.3 Ruang Lingkup
Data statistik transportasi yang disajikan meliputi jumlah penumpang dan barang dari
beberapa moda transportasi, jumlah kendaraan bermotor, jumlah kapal bersandar, lalu lintas
penerbangan, penerbitan STNK/SIM, panjang jalan, dan bongkar muat barang. Data tersebut
.id
/
didapat dari berbagai instansi terkait, kliping BPS Provinsi DKI Jakarta tahun 2013, dan media
s.
go
.b
p
Sub Dinas Bina Program, Dinas Pekerjaan Umum Jalan, Provinsi DKI Jakarta.
ht
tp
:
//j
ak
ar
ta
Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang
ada pada kendaraan tersebut, biasanya digunakan untuk angkutan orang atau barang di
atas jalan raya selain kendaraan yang berjalan di atas rel. Kendaraan bermotor yang
dicatat adalah semua jenis kendaraan kecuali kendaraan bermotor TNI/Polri dan Corp.
Diplomatik.
2.
Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat
duduk untuk sebanyak-banyaknya delapan orang, tidak termasuk tempat duduk untuk
pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.
3.
Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat duduk untuk
lebih dari delapan orang, tidak termasuk tempat duduk untuk pengemudi , baik dilengkapi
atau tidak dilengkapi bagasi.
4.
Mobil Truk adalah setiap kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan barang,
selain mobil penumpang , mobil bis dan kendaraan bermotor roda dua.
5.
Angkutan Taksi adalah mencakup usaha pengangkutan orang dengan menggunakan mobil
6.
s.
go
.id
/
penumpang yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer yang melayani
Angkutan jalan untuk Barang adalah mencakup usaha pengangkutan barang dengan
.b
p
kendaraan bermotor dan dapat mengangkut lebih dari satu jenis barang (umum) seperti:
truk, pick up, dan kontainer maupun yang secara khusus mengangkut satu jenis barang
ar
//j
ak
7.
ta
(khusus) seperti angkutan BBM, angkutan barang berbahaya dan angkutan alat-alat berat.
kendaraan untuk keperluan pariwisata atau keperluan lain diluar pelayanan angkutan
Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) adalah mencakup usaha pengangkutan
ht
8.
tp
:
10. Surat Ijin Mengemudi (SIM) adalah surat yang dikeluarkan oleh kepolisian sebagai tanda
kelayakan seseorang mengendarai suatu kendaraan bermotor. Data yang disajikan terdiri
dari surat yang dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan, baik SIM baru, perpanjangan
maupun SIM pengganti akibat hilang atau rusak. SIM dibagi menjadi beberapa jenis yaitu
SIM A, SIM B1, SIM B2 dan SIM C.
11. SIM A adalah surat ijin untuk mengemudikan mobil penumpang, mobil bus dan mobil
barang yang mempunyai berat tidak lebih dari 3.500 kilogram.
12. SIM B1 adalah surat ijin untuk mengemudikan mobil bus dan mobil barang yang
mempunyai berat di atas 3.500 kilogram.
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
13. SIM B2 adalah surat ijin untuk mengemudikan traktor atau kendaraan bermotor dengan
menarik kereta tempelan atau gandengan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta
tempelan atau kereta gandengan lebih dari 1.000 kilogram.
14. SIM C adalah surat ijin untuk mengemudikan sepeda motor yang dirancang mampu
mencapai kecepatan lebih dari 40 kilometer per jam.
15. Jalan adalah jalan dalam bentuk apapun yang terbuka untuk lalu lintas kendaraan umum.
Data yang disajikan dalam publikasi ini adalah semua jalan di DKI Jakarta baik di bawah
wewenang pemerintah pusat maupun tingkat I dan tingkat II.
16. Kereta api adalah kendaraan dengan tenaga gerak (listrik, diesel atau tenaga uap) yang
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lain, yang akan atau sedang
bergerak di atas rel, terdiri dari kereta penumpang dan kereta barang.
.id
/
17. Bongkar/Impor Barang adalah pembongkaran barang dari kapal, baik barang yang
s.
go
.b
p
19. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas
ta
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang
//j
ak
ar
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan
ht
transportasi.
tp
:
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda
20. Pelayaran antar Pulau adalah perusahaan/usaha yang melakukan kegiatan pelayaran antar
pelabuhan di Indonesia.
21. Pelayaran Luar Negeri adalah perusahaan/usaha yang melakukan kegiatan angkutan laut
ke atau dari luar negeri yang dilakukan secara tetap dan teratur dan atau dengan pelayaran
tidak tetap dan tidak teratur dengan menggunakan semua jenis kapal.
BAB II
TRANSPORTASI DARAT
Perkembangan transportasi darat di DKI Jakarta dapat dilihat dari sarana maupun
prasarana yang tersedia saat ini dan yang berkaitan dengan alat transportasi ini, diantaranya
jumlah kendaraan bermotor, Jumlah SIM yang diselesaikan, Jumlah STNK yang diterbitkan,
jumlah penumpang dan barang yang diangkut kereta api, serta kondisi jalan yang dilewati alat
transportasi darat.
Tingginya mobilitas penduduk dan barang di ibukota belum diimbangi ketersediaan
transportasi umum yang aman dan nyaman, akibatnya kendaraan bermotor pribadi baik
kendaraan beroda empat maupun sepeda motor pertumbuhannya dari tahun ke tahun sangat
.id
/
pesat tidak sebanding dengan pertumbuhan panjang jalan. Untuk mengatasi masalah
s.
go
transportasi yang cukup rumit di DKI Jakarta, sistem transit cepat berskala massal atau MRT
(mass rapid transit ) menjadi solusi bagi Pemerintah DKI Jakarta untuk segera melaksanakan
.b
p
pembangunan transportasi berbasis rel seperti subway dan monorel. Dengan adanya integrasi
moda transportasi, warga akan lebih nyaman menggunakan angkutan umum massal daripada
ar
ta
kendaraan pribadi.
//j
ak
tp
:
Jakarta dapat menikmati transportasi masal bus Transjakarta, jumlah koridor dan bus ini terus
ht
ditambah. Sistem pembayaran secara elektronik untuk para pengguna bus Transjakarta mulai
dicanangkan pada tanggal 22 Januari 2013. Inovasi dan kebijakan tersebut diikuti oleh PT
Kereta Api Indonesia dengan menerapkan tiket elektronik dan tarif progresif sejak Juli 2013, hal
ini diharapkan akan mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih ke kereta. Apalagi,
pemerintah juga memberikan subsidi harga tiket KRL sehingga jauh lebih murah dibandingkan
dengan tarif sebelumnya. Selain tiket dan tarif, lonjakan penumpang dipicu oleh perbaikan dan
penambahan lahan parkir kendaraan dan fasilitas stasiun.
Salah satu kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong para pegawai negeri di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan kendaraan umum diterapkan dengan
kebijakan baru yang melarang pegawai negeri menggunakan kendaraan pribadi maupun
kendaraan dinas operasional, baik roda dua atau roda empat, dan mewajibkan mereka datang
ke kantor menggunakan angkutan umum. Aturan ini tertuang dalam instruksi Gubernur Nomor
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
150 tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum bagi pejabat dan pegawai Pemprov DKI
Jakarta. Aturan ini mulai barlaku tanggal 3 Januari 2014, namun hanya berlaku untuk Jumat
pertama setiap bulan. (tempo.co). Kemudian untuk mendorong para pejabat Pemprov
menggunakan kendaraan umum dan ikut berperan aktif mengurangi kemacetan Wakil
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menarik kendaraan dinas pejabat struktural mulai
September 2014, dan sebagai gantinya mereka akan diberikan tunjangan transportasi.
.id
/
kepemilikan kendaraan bermotor cukup tinggi. Kondisi ini diperburuk dengan tambahan
s.
go
ratusan ribu kendaraan luar Jakarta yang bergerak di Jakarta setiap hari. Sementara upaya
penambahan panjang jalan sering menghadapi kendala. Keadaan ini berakibat meningkatnya
.b
p
kepadatan lalu lintas di jalan raya yang pada akhirnya menimbulkan titik-titik rawan kemacetan
ta
di sejumlah tempat.
ar
Tingkat pertumbuhan kendaraan yang cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini,
//j
ak
sementara panjang dan lebar jalan yang nyaris tidak berubah, membuat Pemerintah Kota
tp
:
Jakarta semakin kesulitan mengakomodir pertumbuhan tersebut. Tahun 2013 jumlah kendaraan
bermotor sudah mencapai 16.072.869 unit, jika seluruh kendaraan ini disusun tidak akan
ht
mencukupi panjang jalan di DKI Jakarta yang hanya 6.956.842,26 meter artinya setiap satu unit
kendaraan bermotor hanya mencapai 0,43 meter atau jika dibandingkan dengan luas jalan di
DKI Jakarta 48.502.763,16 m2, maka satu unit kendaraan bermotor hanya mencapai 3,02 m2.
Untuk mengatasi kemacetan dengan terbatasnya lahan yang tersedia, maka Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta
peraturan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi genap dan ganjil. Dinas
Perhubungan DKI Jakarta juga tengah menyiapkan sistem Electronic Road Pricing (ERP) yaitu
jalan berbayar, untuk menggantikan sistem 3 in 1, tahun 2014 sistem ini masih dalam tahap uji
coba.
Jalan raya merupakan salah satu prasarana penting dalam transportasi darat karena
merupakan penghubung antar satu daerah dengan daerah lainnya. Dalam hal ini jalan raya
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
.id
/
arteri primer sepanjang 5.229,50 meter, kolektor primer sepanjang 4.700 meter, kolektor
s.
go
sekunder sepanjang 30.000 meter, dan kota administrasi sepanjang 77.804,04 meter.
Sebaliknya untuk jenis jalan arteri sekunder mengalami pengurangan sepanjang 28.182,12
ta
.b
p
meter.
ar
//j
ak
Tahun
Tol
Arteri
Primer
(1)
(2)
(3)
2010
123 481,00
123 653,00
2011
123 481,00
2012
Kota
Administrasi
Jumlah
(5)
(6)
(7)
(8)
18 994,00
563 438,81
997 019,87
5 039 454,16
6 866 040,84
123 653,00
18 994,00
563 438,81
1 057 666,87
5 045 059,16
6 932 294,84
123 731,00
128 882,50
23 694,00
535 256,69
1 027 019,87
5 117 258,20
6 955 842,26
2013
123 731,00
128 882,50
23 694,00
535 256,69
1 027 019,87
5 117 258,20
6 955 842,26
2014
123 731,00
128 882,50
23 694,00
535 256,69
1 027 019,87
5 117 258,20
6 955 842,26
ht
tp
:
(4)
Sumber : Sub Dinas Bina Program Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambar 2.1. menunjukkan panjang jalan tahun 2014, jika dirinci menurut jenisnya, yang
berkaitan erat dengan kewenangan dalam pembinaan, terpanjang berupa jalan kota
administrasi sepanjang 5.117,26 km; diikuti jalan provinsi sepanjang 1.562,28 km terdiri dari
arteri sekunder dan kolektor sekunder masing-masing sepanjang 535,26 km dan 1.027,02 km;
sedangkan jalan negara sepanjang 152,57 km terdiri dari arteri primer dan kolektor primer
.b
p
s.
go
.id
/
Gambar 2.1. Panjang Jalan Menurut Jenisnya, DKI Jakarta 2014 (Kilometer)
ta
Peningkatan volume kendaraan dan arus lalu lintas yang sangat pesat menuntut pula
ar
peningkatan prasarana transportasi. Jika tidak cepat ditanggulangi, maka kemacetan di Jakarta
//j
ak
akan semakin parah. Apalagi di Jakarta banyak terdapat persimpangan. Pada persimpangan
terdapat beragam permasalahan yang kompleks yang apabila tidak ditangani dengan tepat
tp
:
berpotensi menimbulkan konflik lalulintas. Selain itu, banyaknya lokasi-lokasi bisnis, sekolah,
ht
maupun pusat perbelanjaan di DKI Jakarta membuat lalu lintas kendaraan, terutama pada jamjam sibuk (peak hour) semakin padat.
Upaya untuk membangun jalan terkendala dengan terbatasnya lahan yang ada, sehingga
pertumbuhan panjang jalan sangat kecil dibandingkan dengan yang dibutuhkan. Di sisi lain
terlalu banyaknya kendaraan yang berlalu lalang dibandingkan dengan panjang jalan yang
relatif tetap, menimbulkan makin banyak titik rawan kemacetan terutama disepanjang
perempatan jalan maupun perlintasan kereta api. Padahal kerugian karena kemacetan lalu
lintas tidaklah sedikit, diantaranya biaya operasional kendaraan yang meningkat dan stress yang
dialami masyarakat. Oleh karena itu, salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut
adalah dengan pembangunan fly over dan under pass. Diharapkan pembangunan fly over dan
under pass dapat mengurangi titik-titik rawan kemacetan di DKI Jakarta.
Jumlah fly over di DKI Jakarta saat ini telah mencapai 62 buah dimana 29 fly over
merupakan fly over Kementerian dan 33 fly over merupakan fly over Pemda. Sementara jumlah
under pass ada 16 buah yang semuanya merupakan under pass Pemda. Pengklasifikasian fly
over/under pass kedalam fly over/under pass Kementerian atau Pemda terkait dengan siapa
pelaksana pembangunan fly over/under pass tersebut. Jika yang melaksanakan pemerintah
pusat dikategorikan ke dalam fly over/under pass Kementerian sementara jika yang
melaksanakan Pemerintah Daerah dikategorikan ke dalam fly over/under pass Pemda.
Dari fly over yang telah dibangun, JLNT Antasari-Blok M merupakan Fly over terpanjang
dan yang terpendek di Kampung Rambutan Jakarta Timur dengan panjang hanya 121,80 meter.
Under pass terpanjang terdapat di Kebayoran Lama Jakarta Selatan dengan panjang 1.800,00
.id
/
meter sementara yang terpendek under pass Dukuh Atas dengan panjang 50,85 meter.
s.
go
Pembangunan tiga proyek infrastruktur yang direncanakan dimulai tahun 2014 gagal
terealisir, yaitu pembangunan fly over perlintasan kereta api, revitalisasi terminal bus Kalideres
.b
p
dan Kampung Rambutan, dan monorel. Fly over perlintasan kereta api diyakini dapat mengurai
ta
kemacetan yang kerap terjadi di perlintasan kereta api. Revitalisasi empat terminal bus sudah
ar
terealisir adalah Terminal Rawamangun, Terminal Klender, Terminal Pinang Ranti, dan Terminal
//j
ak
Muara Angke. Proyek monorel sejak peletakan batu pertama pada bulan Oktober 2013, hingga
menjelang akhir tahun 2014 tidak jelas. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
tp
:
berencana untuk mengganti pembangunan monorel dengan Light Rapid Transit atau angkutan
ht
kereta api dalam kota yang dianggap lebih luas dan dibangun menyambung antar gedung.
(beritajakarta.com. 7 Desember 2014)
2.2.
berskala massal atau Mass Rapid Transit. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 84.Tahun
2004 tentang Penetapan Pola Transportasi Makro di Provinsi DKI Jakarta Bab III Pasal 3 point b
dan e, Memasyarakatkan Sistem Angkutan Umum Massal dan Menambah Jaringan Primer,
Busway, dan Subway. Mass Rapid Transportation ini merupakan bagian dari strategi
pemerintah Jakarta guna mengurai masalah kemacetan di Ibukota.
Proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang sejak tahun 1987 sudah dilakukan studi
kelayakan, dilanjutkan dengan pengkajian dan perancangan tahun 1992, sehingga diproyeksikan
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
sudah dapat beroperasi tahun 1997 ternyata kandas. Kemudian studi kelayakan kedua
dilaksanakan tahun 2004, sejalan dengan pengaktifan kembali PT MRT Jakarta diperkirakan MRT
dapat beroperasi tahun 2013, namun kandas kembali untuk kedua kalinya karena terjadinya
krisis ekonomi tahun 2008. Berdasarkan hasil Study on Integrated Transportation Master Plan
for Jabodetabek (SITRAMP) tahun 2004, studi ini menyimpulkan tahun 2014 Jakarta akan macet
total jika tidak ada penambahan ruas jalan dan tak ada perbaikan angkutan massal. Dengan
mengacu dari hasil studi ini, walaupun sempat terhenti tahun 2009-2011, akhirnya setelah
menanti lebih dari 20 tahun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi meluncurkan
dimulainya megaproyek transportasi cepat masal pada tanggal 2 Mei 2013. Pembangunan
proyek MRT tahun 2013 mulai memasuki fase pertama pada jalur selatan-utara yang terbentang
dari koridor Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 km. Pada jalur itu sepanjang 9,8 km
.id
/
merupakan jalan layang mulai dari Lebak Bulus hingga Jalan Sisingamangaraja. Sisa 5,9 km
s.
go
.b
p
dapat melayani penumpang hingga 173.000 orang per hari (Kompas 9 Januari 2013).
Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) sebagai transportasi massal untuk mengurangi
ta
kemacetan lalu lintas di Jakarta tahun 2014 baru memasuki fase I koridor Selatan-Utara dengan
//j
ak
ar
rute Lebak Bulus - Bundaran HI dalam tahap pengeboran dinding stasiun atau "diafragma wall"
di enam lokasi stasiun. Fase II dengan rute Bundaran HI-Kampung Bandan akan dimulai tahun
tp
:
ht
Salah satu bentuk angkutan massal adalah Bus Rapid Transit yang lebih dikenal sebagai
busway atau bus Transjakarta, yang memberikan jalan khusus angkutan bus, program angkutan
ini dimulai sejak tahun 2004. Sampai akhir tahun 2014 telah beroperasi 12 koridor busway
dengan 669 bus. Diharapkan dengan semakin banyaknya koridor busway yang beroperasi, para
pemilik kendaraan pribadi akan lebih banyak menggunakan busway bahkan beralih pada jenis
angkutan ini. Untuk meningkatkan pelayanan bagi pengguna busway, kerjasama Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dengan Ditlantas Polda Metro Jaya dalam sterilisasi jalur bus yang
diberlakukan sejak tahun 2010 lebih dioptimalkan pada tahun 2013 dengan memberikan denda
maksimal bagi penerobos jalur busway sebesar Rp. 500 ribu bagi kendaraan roda dua, dan Rp 1
juta bagi kendaraan beroda empat (Vivanews.com, 1 November 2013).
Selama tahun 2014, penumpang yang diangkut armada busway sebanyak 111,6 juta
penumpang dimana koridor I (jurusan Blok M Kota) mengangkut sekitar 22,10 persen dari
total penumpang. Koridor lain yang juga menyerap penumpang cukup banyak adalah koridor IX
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
10
(jurusan Pinang Ranti-Pluit) yang menyerap 12,75 persen penumpang. Sementara koridor XII
(jurusan PluitTanjung Priok), merupakan koridor yang paling sedikit menyerap penumpang,
hanya sekitar 1,41 persen. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penumpang busway
tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,79 persen atau dari 112,5 juta penumpang pada
tahun 2013 menjadi 111,6 juta penumpang pada tahun 2014 (Tabel 2.2).
Tabel 2.2. Jumlah, Persentase Penumpang, dan Pendapatan Bus Transjakarta, 2014
Koridor
Jurusan
Penumpang
Persentase
Penumpang
%
Pendapatan
(Rupiah)7
(2)
(3)
(4)
(5)
24 670 777
22,10
Blok M-Kota
Koridor II
8 280 983
7,42
Koridor III
Harmoni-Kalideres
9 112 412
8,16
Koridor IV
7 152 350
6,41
Koridor V
Kp Melayu-Ancol
10 145 725
9,09
Koridor VI
Ragunan-Kuningan
8 572 752
7,68
Koridor VII
Kp Rambutan Kp Melayu
9 803 620
8,78
Koridor VIII
Lebak Bulus-Harmoni
9 386 787
8,41
Koridor IX
Pinang Ranti-Pluit
14 229 952
12,75
Koridor X
5 585 140
5,00
Koridor XI
3 117 376
2,79
Koridor XII
Pluit-Tanjung Priok
1 571 431
Jumlah
1,41
100,00
2013
2012
Koridor I-X
2011
Koridor I-X
2010
86 937 487
Koridor I-X
s.
go
.b
p
ta
ar
//j
ak
ht
Koridor I-XII
.id
/
Koridor I
tp
:
(1)
5Sumber: PT Transjakarta
11
Penerapan tiket elektronik Transjakarta mulai diterapkan tahun 2013 secara bertahap di
setiap koridor, bulan Agustus 2014 penumpang bus Transjakarta di koridor 1 rute Blok M-Kota
Tua wajib menggunakan teket elektronik, selanjutnya bulan November 2014 diterapkan di
enam koridor yaitu Koridor 2, 3, 5, 7, 8, dan 9, berikutnya bulan Desember 2014 diterapkan di
koridor 10,11 dan 12, koridor 10 melayani rute Tanjung Priok-Cililitan, Koridor 11 rute Kampung
Melayu-Pulogebang, dan Koridor 12 rute Pluit Tanjung Priok. Sampai akhir Desember yang
belum menggunakan tiet elektronik adalah koridor 4 rute Pulogadung-Dukuh Atas dan koridor 6
rute Ragunan-Dukuh Atas. Sistem pembayaran secara eletronik merupakan salah satu upaya
meningkatkan pelayanan kepada para pengguna Bus Transjakarta, sistem ini akan membantu
calon penumpang untuk mempercepat waktu transaksi. Dengan begitu, calon penumpang tidak
.id
/
s.
go
Upaya mengurai kemacetan di Jakarta terus dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,
.b
p
salah satu kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diantaranya mengintegrasikan bus umum
ta
dan bus Trans Jakarta atau biasa disebut bus penghubung (feeder busway). Kebijakan ini secara
ar
resmi mulai dilaksanakan pada tahun 2011 yang melayani sebanyak tiga rute yaitu rute pertama
//j
ak
Sentra Primer Barat-Daan Mogot, rute dua Tanah Abang-Balaikota dan rute tiga Sudirman
Central Bisnis Distrik (SCBD)-Senayan (Beritajakarta.com, 28 September 2011). Berdasarkan
ht
106 bus.
tp
:
catatan PT Trans Jakarta tahun 2014 Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB ) tersedia sebanyak
Penambahan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) untuk tahun 2013 diluncurkan pada
tanggal 15 Januari 2013 dengan mengoperasikan 40 bus kopaja baru (Kompas, 8 Januari 2013),
selanjutnya mulai tanggal 5 Juni 2013 kembali diluncurkan kopaja yang sama dengan rute
Ragunan-Monas yang beroperasi melayani warga ibukota, Rute ini terintegrasi dengan tiga jalur
bus Transjakarta, yakni koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas), koridor IX (Pinangranti-Pluit), dan
koridor I (Blok M-Kota).
Berikutnya pada tahun 2012 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan Angkutan
Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang melayani wilayah perbatasan Jakarta (Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi). Tahun 2013 PT Trans Jakarta mencatat telah menyediakan
sebanyak 123 bus APTB dengan 11 trayek, selanjutnya tahun 2014 ditambah 7 trayek sehingga
seluruhnya ada 16 trayek APTB dengan 193 bus. Penambahan Bus APTB tahun 2014 adalah
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
12
s.
go
Tabel 2.3.
.id
/
Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Terdaftar (Tidak Termasuk TNI, Polri dan CD)
Menurut Jenis Kendaraan, 2010-2014
2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan
per tahun (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2 334 883
Mobil Bis
Ransus
13 084 372
10,54
2 742 414
3 010 403
3 266 009
8,75
565 727
581 290
561 918
619 027
673 661
4,46
363 710
358 895
360 223
362 066
2,13
129 113
133 936
137 859
16 072 869
17 523 967
9,93
332 779
-
Jumlah
ta
2 541 351
11 949 280
ht
Mobil Beban
ar
Mobil
Penumpang
//j
ak
8 764 130
tp
:
Sepeda Motor
.b
p
Jenis
Kendaraan
11 997519
Pertumbuhan kendaraan bermotor selama lima tahun terakhir mencapai 9,93 persen
per tahun. Jika dirinci menurut jenis kendaraan, sepeda motor mengalami pertumbuhan
tertinggi yaitu sebesar 10,54 persen per tahun. Setelah itu mobil penumpang, yang mengalami
pertumbuhan sebesar 8,75 persen per tahun, mobil beban tumbuh 4,46 persen per tahun dan
terakhir mobil bis yang mengalami sedikit peningkatan sebesar 2,13 persen per tahun.
Sementara untuk kendaraan khusus (ransus) tidak bisa dilihat pertumbuhannya karena data
tahun sebelumnya tidak tersedia (Tabel 2.3).
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
13
Peningkatan jumlah kendaraan yang cukup besar pada jenis sepeda motor karena
sepeda motor saat ini masih merupakan kendaraan yang paling ekonomis. Selain harganya
terjangkau (murah), proses kepemilikan sepeda motor juga sangat mudah. Banyak perusahaan
leasing yang berlomba-lomba untuk memasarkan sepeda motor. Hanya dengan uang beberapa
ratus ribu rupiah sebagai uang muka, bahkan ada yang berani tanpa uang muka, seseorang
sudah dapat memiliki sepeda motor.
penumpang. Tingginya kepemilikan jenis kendaraan sepeda motor dan mobil penumpang ini
karena saat ini masih sulit mendapatkan kendaraan umum yang aman, nyaman, mudah diakses
dan tepat waktu serta harganya relatif terjangkau.
Guna mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jalan MH Thamrin dan Medan
Merdeka Barat, menjelang berakhirnya tahun 2014 dilakukan uji coba pelaksanaan kebijakan
.id
/
pelarangan sepeda motor melalui kawasan jalan protokol yaitu jalan MH Thamrin mulai dari
s.
go
Bundaran Hotel Indonesia sampai Bundaran Air Mancur Monas dan Jalan Medan Merdeka
Barat. Kebijakan pelarangan sepeda motor itu diberlakukan setiap hari, termasuk hari libur
Untuk para pengguna sepeda motor ini disediakan sebanyak 10 bus
.b
p
selama 24 jam.
Transjakarta gratis yang melewati sepanjang jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat,
ar
ta
ht
tp
:
//j
ak
14
.id
/
pemilik SIM (Lihat Konsep Definisi). Jumlah SIM yang dicatat merupakan jumlah SIM yang
s.
go
dikeluarkan pada tahun bersangkutan, baik berupa SIM baru, SIM perpanjangan maupun SIM
2010
2011
(1)
(2)
(3)
//j
ak
2012
2013
2014
Pertumbuhan
per tahun (%)
(4)
(5)
(6)
(7)
328 736
283 459
341 258
345 487
2.50
5 948
5 789
3 522
3 784
3 076
-15.20
49 424
31 350
35 989
29 160
-11.28
15 869
16 786
10 861
12 291
9 954
-11.01
SIM B II
2 846
3 206
2 049
2 318
2 142
-6.86
SIM B II Umum
5 716
6 263
4 511
5 415
4 529
-5.65
SIM C
411 865
443 907
336 504
384 428
406 441
-0.33
SIM D
29
264
11
16.36
802 313
854 114
672 285
785 747
800 802
-0.05
SIM A Umum
SIM B I
SIM B I Umum
Jumlah
tp
:
312 995
47 068
ht
SIM A
ar
Jenis SIM
ta
.b
p
Tabel 2.4. Jumlah SIM yang diselesaikan di DKI Jakarta Menurut Jenisnya, 2010-2014
Selama kurun waktu 2010-2014 terjadi fluktuasi pada jumlah SIM yang dikeluarkan oleh
Ditlantas Polda Metro Jaya. Selain itu, mulai tahun 2011 Ditlantas Polda Metro Jaya juga
mengeluarkan SIM D yang khusus dikeluarkan untuk penyandang cacat. Pada tahun 2014, SIM C
merupakan SIM yang paling banyak diselesaikan (50,75 persen) dari keseluruhan jenis SIM. SIM
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
15
C merupakan SIM untuk kendaraan sepeda motor, maka banyaknya SIM C yang diselesaikan
tentunya terkait dengan meningkatnya jumlah pemilik sepeda motor.
Secara umum, tingkat pertumbuhan pertahun penyelesaian SIM selama lima tahun
terakhir 2010-2014 tumbuh negatip sebesar 0,05 persen. Jika dirinci menurut jenis SIM yang
diselesaikan, jenis SIM A dan SIM D saja yang mengalami tingkat pertumbuhan positip yaitu
masing-masing sebesari 2,50 persen dan 16,36 persen per tahun. Pertumbuhan SIM A tentunya
terkait dengan semakin mudahnya masyarakat untuk membeli mobil. Pembayaran uang muka
mobil pada saat ini jauh lebih kecil dibandingkan pembayaran uang muka pada lima tahun yang
lalu, mengakibatkan interest masyarakat untuk memiliki mobil cukup tinggi.
.id
/
s.
go
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) merupakan tanda bukti pendaftaran dan
pengesahan suatu kendaraan bermotor berdasarkan identitas dan kepemilikannya yang telah
.b
p
terdaftar. STNK berisi identitas kepemilikan dan identitas kendaraan bermotor. Salah satu
ta
informasi tersebut yaitu nomor polisi dan masa berlakunya yang tertera dalam STNK yang
ar
kemudian dicetak pada plat nomor untuk dipasang pada kendaraan bermotor yang
//j
ak
bersangkutan. Keberadaan STNK ini mutlak menjadi tanda bukti kepemilikan kendaraan yang
otentik si pemilik kendaraan.
tp
:
Setiap satu kendaraan bermotor hanya boleh memiliki satu nomor kendaraan atau tidak
ht
boleh ada satu nomor kendaraan yang dimiliki oleh lebih dari satu kendaraan bermotor. Hal ini
untuk menghindari terjadinya duplikasi kepemilikan untuk satu jenis kendaraan yang sama. Bisa
dibayangkan jika penomoran kendaraan tidak diatur sedemikian rupa, akan terjadi saling klaim
terhadap kepemilikan kendaraan sejenis yang kebetulan mempunyai nomor kendaraan sama.
Pemberian nomor kendaraan bermotor juga dapat dimanfaatkan untuk pembayaran pajak
kendaraan bermotor yang merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
potensial DKI Jakarta.
Tabel 2.5 menunjukkan bahwa setiap tahun cukup banyak STNK yang diterbitkan oleh
Ditlantas Polda Metro Jaya. Pada tahun 2014, jumlah total STNK yang diterbitkan mencapai
7.551.664 lembar. Dari jumlah tersebut, sekitar 4.384.432 lembar atau sekitar 58,06 persen
berbentuk pengesahan STNK. Hal yang sangat menarik adalah cukup tingginya penerbitan STNK
untuk kendaraan baru yang mencapai 1.755.523 lembar (22,93 persen). Ini berarti bahwa pada
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
16
tahun 2014 telah terjadi penambahan kendaraan baru sebanyak 1.755.523 kendaraan. Selain
itu, ditambah dengan kendaraan yang sudah ada, tetapi berganti kepemilikan (balik nama) ada
sekitar 479.876 lembar dan kendaraan yang dokumen STNKnya hilang sejumlah 130.657
lembar. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah kendaraan baru tahun 2014
mengalami penurunan sebesar 0,50 persen atau berkurang sebanyak 8.890 kendaraan.
Tabel 2.5. Jumlah Penerbitan STNK Menurut Status Penerbitan, DKI Jakarta 2010-2014
Jenis STNK
2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan
per tahun (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Balik Nama
334 278
355 310
Pindah Daerah
186 315
Hilang/Salinan
145 398
444 645
476 505
479 876
9.46
238 570
296 443
311 353
293 424
12.02
162 543
98 989
109 763
130 657
-2.64
4 470 962
4 384 432
15.51
-
RHS
8 920
82 896
645 702
551 382
495 893
338.52
ta
1 341
9 223
9 993
10 057
11 001
5.38
545
598
838
858
55.43
7 695 278
7 551 664
14.75
//j
ak
147
4 355 383
tp
:
Jumlah
24.25
479 398
Korp Diplomatik
1 755 523
.b
p
Perpanjangan
Coba Kendaraan
2 462 979
1 764 418
ar
Pengesahan
.id
/
736 607
s.
go
Kendaran Baru
ht
Pertumbuhan per tahun penerbitan STNK selama lima tahun terakhir mencapai 14,75
persen, jika dilihat dari jenis penerbitan STNK maka hampir semua jenis STNK mengalami
pertumbuhan per tahun positif, seperti untuk jenis STNK kendaraan baru mencapai
pertumbuhan sebesar 24,25 persen, balik nama 9,46 persen, pindah daerah 12,02 persen,
hanya untuk STNK yang hilang/salinan tumbuh negatip sebesar 2,64 persen.
2.7. Kecelakaan Lalu Lintas
Salah satu indikator yang dapat menunjukkan keamanan, kenyamanan dan ketertiban
dalam berlalu lintas, baik di jalan raya maupun di jalan tol adalah kecelakaan lalu lintas.
Semakin kecil jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi menunjukkan semakin baik sistem
17
angkutan darat yang dimiliki, sebaliknya semakin banyak kecelakaan lalu lintas yang terjadi
berarti semakin buruk sistem angkutan darat yang dimiliki.
Dari Tabel 2.6 tampak bahwa pada periode 2010-2014 jumlah kecelakaan lalu lintas di
jalan raya ibu kota secara absolut menurun dari tahun ke tahun, tahun 2010-2012 terjadi
sebanyak 8.000 an kecelakaan turun menjadi 6.498 kecelakaan tahun 2013, selanjutnya naik
kembali menjadi 6.574 kecelakaan tahun 2014. Penurunan jumlah kecelakaan diikuti juga
dengan penurunan pada jumlah korban meninggal dunia, luka berat, dan luka ringan masingmasing menjadi 605 orang, 3 088 orang, dan 568 orang pada tahun 2014.
Tabel 2.6. Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas, Korban dan Kerugiannya, 2010- 2014
Rincian
(1)
2010
(2)
2011
(3)
2012
(4)
2013
(5)
2014
(6)
8 235
8 079
8 020
6 498
6 574
1 048
1 008
912
676
605
3 473
2 820
2 938
2 925
3 088
5 820
6 312
6 153
4 711
568
18 102
21 885
23 794
23 149
s.
go
.b
p
17 744
ta
.id
/
ar
//j
ak
Untuk kondisi jalan tol yang dianggap sebagai jalan dengan kondisi relatif lebih ideal
dibandingkan terhadap kondisi jalan arteri pada umumnya, ternyata tetap saja rawan terjadi
tp
:
kecelakaan. Namun sistem angkutan darat di jalan tol kelihatannya semakin membaik dengan
ht
melihat jumlah kecelakaan lalu lintas di jalan tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang Barat, Jakarta
Cikampek, dan Cawang-Tomang-Cengkareng selama kurun waktu 2010-2014 tumbuh negatip
sebesar 2,52 persen per tahun, korban meninggal juga tumbuh negatip sebesar 2,57 persen per
tahun (Tabel 2.7).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas di darat sangatlah beragam,
mulai dari faktor pengemudi, faktor kendaraan dan faktor lingkungan. Dari ketiga faktor
tersebut, ternyata penyebab kecelakaan terbesar adalah karena kelalaian manusia. Jika diamati
lebih jauh, maka kecelakaan di jalan tol lebih dari 75 persen akibat faktor manusia. Banyaknya
jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan terkadang tidak diikuti dengan kesadaran
pengguna jalan untuk mentaati rambu-rambu lalu lintas atau saling menghormati sesama
pengguna jalan. Ketidakdisiplinan dari pengguna jalan ini tentu dapat membahayakan
pengguna jalan yang lain.
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
18
Tabel 2.7. Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Tol, Korban Jiwa dan Faktor Penyebab Kecelakaan
2010-2014
Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbuh-an
per tahun (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1 289
1 267
1 235
1 192
1 164
-2,52
91
95
94
76
82
-2,57
a. Pengemudi
1 007
1 003
999
990
977
-0,75
b. Kendaraan
260
250
222
188
178
-9,04
c. Lingkungan
15
14
14
-11,99
1. Jumlah Kecelakaan
2. Jumlah Korban meninggal (Jiwa)
3. Faktor Penyebab :
Sumber: PT .Jasamarga
Faktor kendaraan yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakan lalu lintas, mendapat
.id
/
perhatian serius dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menerbitkan Perda DKI Jakarta
s.
go
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi salah satunya mengatur pembatasan usia angkutan
umum maksimal 10 tahun. Namun Perda ini masih dalam tahap sosialisasi, karena terkendala
.b
p
banyaknya angkutan umum di Jakarta usianya sudah di atas 10 tahun. Data dari Dinas
ta
Perhubungan Provinsi DKI Jakarta sekitar 65 persen atau 63.913 angkutan umum usianya sudah
ar
di atas 10 tahun. Angkutan umum ini tentu harus diremajakan namun membutuhkan biaya
//j
ak
tp
:
ht
Jumlah angkutan umum tahun 2014 tercatat sebanyak 68.537 kendaraan, meningkat
1,74 persen dibanding tahun 2013 yang sebesar 67.363 kendaraan, hal ini menunjukkan bahwa
jenis angkutan ini masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat Jakarta. Angkutan umum yang
sudah cukup lama keberadaannya di DKI Jakarta adalah angkutan bus. Secara total jumlah
armada bus yang masih terdaftar untuk melayani angkutan di DKI Jakarta pada tahun 2014
berjumlah 19.064 bus, termasuk busway yang berjumlah 669 armada. Dari 19.064 bus yang
terdaftar pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta, belum tentu semuanya masih layak untuk
beroperasi (Tabel 2.8).
Banyak dari armada bus yang masih tercatat di dinas terkait sebenarnya sudah tidak
layak untuk beroperasi. Oleh sebab itu, Pemda DKI Jakarta terus berupaya untuk mengganti
kendaraan-kendaraan yang tidak laik jalan dengan kendaraan baru walaupun hal ini banyak
mendapat protes dari para pengemudi yang ada. Penertiban terhadap kendaraan umum yang
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
19
sudah tak laik operasi sangat penting. Selain untuk menjaga keselamatan penumpang, langkah
itu juga untuk mengurangi polusi udara yang diakibatkan asap kendaraan angkutan umum.
Minimnya kualitas, kenyamanan, dan pelayanan pada angkutan umum di Jakarta, menjadi
penyebab kemacetan. Kondisi ini membuat masyarakat lebih suka menggunakan kendaraan
pribadi.
Jumlah bus di ibukota Jakarta pada tahun 2014 bertambah sebanyak 1.411 bus
dibandingkan tahun 2013 atau dari 17.653 bus tahun 2013 bertambah menjadi 19.064 bus
tahun 2014. Hal ini tentu menggembirakan, karena kebutuhan angkutan bus bagi warga Jakarta
semakin baik. Berdasarkan jenis bus jumlah bus besar pada tahun 2014 meningkat
dibandingkan tahun 2013, untuk bus besar meningkat sebesar 12,15 persen atau dari 2.149 bus
tahun 2013 naik menjadi 2.410 bus tahun 2014, dan untuk bus sedang jumlahnya naik cukup
.id
/
tinggi dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 114,78 persen atau dari 1.455 bus tahun 2013
s.
go
menjadi 3.125 bus tahun 2014. Sedangkan bus kecil semakin menurun pada tahun 2014
dibandingkan tahun 2013 sebesar 3,70 persen atau dari 14.049 bus tahun 2013 turun menjadi
ar
ta
.b
p
//j
ak
Tabel 2.8.Jumlah Angkutan Umum dan Angkutan Barang Menurut Jenis Angkutan, 2013-2014
2014
Petumbuhan 2014
(Persen)
(2)
(3)
(4)
2 149
2 410
12,15
1 455
3 125
114,78
Bus Kecil
14 049
13 529
-3,70
Angkutan lingkungan
14 424
14 424
0,00
Taksi
27 239
27 079
-0,59
4 827
4 648
-3,71
3 220
3 322
3,17
67 363
68 537
1,74
Mobil Barang
35 342
36 844
4,25
Bus Besar*)
ht
(1)
tp
:
2013
Jenis Bus
Bus Sedang
20
Angkutan lain yang ikut berperan melayani angkutan umum DKI Jakarta adalah taksi,
Bus Pariwisata dan Bus Antar Kota. Angkutan taksi berkurang dari 27.239 kendaraan tahun
2013 berkurang menjadi 27.079 kendaraan tahun 2014 atau turun 0,59 persen, Bus Pariwisata
berkurang dari 4.827 bus tahun 2013 menjadi 4.648 bus tahun 2014 atau turun 3,71 persen,
Bus Antar Kota meningkat dari 3.220 bus tahun 2013 menjadi 3.322 kendaraan tahun 2014 atau
naik 3,17 persen. Untuk angkutan lingkungan tahun 2014 tersedia sebanyak 14.424 kendaraan
terdiri dari angkutan BBG 2 tak sebanyak 8.183 kendaraan, kancil sebanyak 44 kendaraan, dan
BBG 4 tak sebanyak 6.197 kendaraan (Tabel 2.8).
Selain angkutan umum yang dibutuhkan oleh warga Jakarta, angkutan barang juga
banyak dibutuhkan terutama oleh pelaku bisnis, tahun 2014 ada sebanyak 44.187 mobil barang
terdiri dari mobil barang umum sebanyak 35.432 kendaraan (80,19 persen), mobil peti kemas
.id
/
sebanyak 7.500 kendaraan (16,97 persen), dan mobil tangki sebanyak 1.255 kendaraan (2,84
s.
go
persen).
.b
p
ta
Kereta api sebagai sarana transportasi pada umumnya dipilih karena kemampuannya
ar
mengangkut muatan dalam jumlah besar melalui jarak yang jauh, mengangkut penumpang
//j
ak
dalam jumlah besar untuk jarak sedang, dan sebagai sarana angkutan komuter di kota-kota
besar. Kereta api bukan hanya alternatif pilihan transportasi rakyat yang murah, tetapi juga
tp
:
bebas dari kemacetan jalan raya ibu kota. Bahkan, kereta api bukan hanya pilihan bagi mereka
ht
yang berekonomi menengah ke bawah, tetapi juga menjadi gaya hidup mereka yang "berduit"
tetapi mencari kepraktisan serta kenyamanan untuk mencapai tempat tujuan.
Jumlah penumpang kereta api selama tahun 2010-2014 selalu mengalami peningkatan,
kecuali pada tahun 2011. Secara umum, jumlah penumpang kereta api mengalami tingkat
pertumbuhan sebesar 10,75 persen per tahun dimana pertumbuhan terbesar terjadi pada
penumpang Jabodetabek, yaitu sebesar 13,80 persen per tahunnya. Untuk penumpang tujuan
lainnya mengalami pertumbuhan negatif yaitu luar kota dan dalam kota masing-masing
menurun sebesar 1,43 persen dan 10,39 persen per tahun (Tabel 2.9).
21
Tabel 2.9. Jumlah Penumpang Kereta Api Menurut Tujuan, 2010 2014
Tujuan
2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan
per tahun (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Luar Kota
9 136 030
8 325 805
6 501 315
7 356 024
8 624 481
-1,43
Jabodetabek
13,80
Dalam Kota
24 424 870
17 407 447
18 760 633
16 721 679
15 749 514
-10,39
Jumlah
10,75
.id
/
Pada Gambar 2.3. terlihat selama tahun 2014, jumlah penumpang kereta api yang
diangkut paling banyak untuk tujuan Jabodetabek sejumlah 208,49 juta penumpang.
s.
go
Selanjutnya penumpang dalam kota sejumlah 15,75 juta penumpang dan luar kota 8,62 juta
penumpang. Cukup banyaknya penumpang kereta api dengan tujuan Jabodetabek
.b
p
menunjukkan bahwa moda transportasi kereta api masih merupakan pilihan utama angkutan
ta
bagi masyarakat di wilayah ini. Angkutan kereta api memang masih menjadi angkutan favorit,
ar
terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang berbatasan dengan DKI Jakarta. Oleh
//j
ak
karena itu, kereta api sebagai salah satu moda transportasi darat yang dapat mengangkut
tp
:
penumpang maupun barang dalam jumlah besar secara cepat, aman, efisien dan relatif murah
ht
dapat lebih dikembangkan dan menjadi salah satu alat transportasi yang terus diperhitungkan.
22
Jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek dari tahun ketahun terus
meningkat seiring dengan adanya penambahan armada KRL sejak tahun 2010 hingga tahun
2014 sebanyak 664 unit KRL (Tabel 2.10).
mengoperasikan 739 perjalanan setiap harinya meningkat dibanding tahun 2013 yang baru
mengoperasikan 560 perjalanan, keseluruhan perjalanan tersebut diakomodir dengan
mengoperasikan 65 rangkaian per hari di wilayah Jabodetabek (www.krl.co.id). PT KCJ (PT KAI
Commuter Jabodetabek) merencanakan penambahan armada KRL setiap tahun sampai tahun
2019, sehingga dengan jumlah armada yang ada diharapkan akan mampu mengakomodir
target 1,2 juta penumpang per hari. Tahun 2013 KRL Jabodetabek mampu mengangkut lebih
dari 400 ribu penumpang per hari, meningkat menjadi lebih dari 500 ribu penumpang per hari
tahun 2014.
.id
/
Upaya untuk memberi kemudahan dalam reservasi tiket kereta api non commuter di
s.
go
Indonesia telah dilakukan PT Kereta Api Indonesia dengan diluncurkannya di awal September
lalu, inovasi teknologi terbaru dari PT KAI dengan meluncurkan aplikasi mobile yang disebut
.b
p
dengan KAI Access. Sebuah aplikasi mobile yang diciptakan untuk mempermudah calon
penumpang dalam melakukan pemesanan tiket secara Online dan mendapatkan info-info
ta
terbaru dari PT KAI. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Playstore, Appstore, Windows Market,
//j
ak
ar
(1)
Jumlah KRL
ht
Tahun
tp
:
Tabel 2.10. Penambahan Armada Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek, 2009 - 2014 (Unit)
Keterangan
(2)
(3)
2009
2010
110
2011
100
2012
90
2013
180
2014
176
Jumlah
664
Sumber: www.krl.co.id
PT Kereta Api Indonesia bulan Juli 2013 mencanangkan penggunaan e-ticketing dan
tarif progresif, sistem ini bertujuan untuk mempermudah para penumpang dan diharapkan
akan semakin banyak masyarakat yang bisa beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum,
sehingga bisa mengurangi kemacetan Jakarta. Seiring sistem e-ticketing diberlakukan pula
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
23
penyesuaian tarif, yang semula tarif KRL Rp 3.000,- untuk 5 stasiun pertama dan Rp 1.000,- per
stasiun selanjutnya, menjadi Rp 2.000,- untuk 5 stasiun pertama, dan Rp 500,- per stasiun
selanjutnya (Beritajakarta.com, 1 Juli 2013). PT KAI sudah memasang lebih dari 600 alat tiket
elektronik di 66 stasiun se-Jabodetabek. Kartu elektronik multitrip yang digunakan untuk
perjalanan kereta rel listrik Commuter Line menjadi solusi praktis bagi para komuter karena bisa
dipakai bepergian berulang kali sesuai saldo tanpa harus repot antri membeli tiket KRL di loket.
Tiket elektronik multitrip ini dijual dengan harga Rp 50.000,-, terdiri atas biaya pembelian tiket
Rp 20.000,- plus saldo tiket sebesar Rp 30.000,-.
PT KAI melalui anak usahanya, PT Reska Multi Usaha (PT RMU) telah menerapkan sistem
e-parking di stasiun-stasiun kereta api di Jabodetabek mulai bulan Oktober 2014. Stasiun
Jabodetabek yang dilayani dengan e-parking ada 23 stasiun yaitu : Bogor, Cilebut, Bojong Gede,
.id
/
Citayam, Depok, Pondok Cina, Tanjung Barat, Duren Kalibata, Bekasi, Kranji, Cakung, Klender
s.
go
.b
p
ta
(www.kereta-api.co.id).
//j
ak
ar
Tabel 2.11. Jumlah Barang yang Diangkut Kereta Api Menurut Jenisnya, 2010 - 2014 (ton)
Tahun
Barang
Peti Kemas
Barang Lainnya
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
385 009
100 700
767 305
283 879
550 603
69 320
903 802
2012
535 038
1 065 032
46 505
1 646 575
2013
614 869
1 462 952
47 606
2 125 427
2014
836 167
1 910 384
132 057
2 878 608
31,27
49,25
7,01
39,17
2011
tp
:
281 596
ht
2010
Pertumbuhan
per tahun (%)
Sumber: PT. KAI Cabang Jakarta
Jumlah barang yang diangkut kereta api selama tahun 2010-2014 cenderung
berfluktuasi. Namun yang cukup menarik selama lima tahun terakhir, jumlah barang yang
berhasil diangkut kereta api pada tahun 2014 meningkat hampir empat kali lipat dari 767 ribu
ton tahun 2010 menjadi 2,88 juta ton tahun 2014. Menurut jenis barang yang diangkut, jumlah
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
24
peti kemas yang diangkut terus meningkat dari tahun ke tahun pada periode 2010-2014 dengan
rata-rata pertumbuhan pertahun mencapai 49,25 persen, untuk jenis barang tumbuh 31,27
persen per tahun, sementara untuk barang lainnya mengalami pasang surut dengan rata-rata
pertumbuhan per tahun sebesar 7,01 persen (Tabel 2.13).
Jika dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah
barang yang diangkut sebesar 35,44 persen atau dari 2,13 juta ton tahun 2013 naik menjadi
2,88 juta ton tahun 2014. Kereta api barang mulai terlihat peningkatan pelayanannya pada
tahun 2013, karena jumlah barang yang diangkut untuk setiap jenis barang terus meningkat
sampai tahun 2014. (Gambar 2.4).
ht
tp
:
//j
ak
ar
ta
.b
p
s.
go
(Ton)
.id
/
Gambar 2.4. Jumlah Barang Yang Diangkut Kereta Api, DKI Jakarta, 2013-2014
25
BAB III.
TRANSPORTASI LAUT
Di tengah arus pesat perkembangan ekonomi nasional, mobilitas barang menjadi salah
satu indikator penting, di samping mobilitas manusia. Mobilitas barang utamanya distribusi
antar pulau dan antar kawasan hanya bisa diakomodasi secara lebih efisien melalui moda dan
jalur transportasi laut, mengingat Indonesia negara kepulauan. Kondisi, kapasitas, dan fasilitas
Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia, masih kalah jauh jika
dibandingkan dengan pelabuhan negara tetangga, seperti Singapura. Negeri ini memiliki
pelabuhan yang mampu menjadi penghubung perdagangan internasional karena sejumlah
keunggulan baik dari sisi kepabeanan maupun infrastruktur dan fasilitas lainnya (Bisnis
.id
/
s.
go
Upaya menurunkan Dwelling time atau waktu tunggu kapal sejak bersandar hingga
barang keluar pintu pelabuhan mejadi perhatian serius pada masa pemerintahan Susilo
.b
p
Bambang Yudoyono (SBY), bahkan menurunkan dwelling time menjadi empat hari dijadikan
Koordinator
Bidang
Perekonomian.
ar
Menteri
ta
Quick wins dalam rangka 100 hari terakhir pemerintahan Presiden SBY yang dipimpin oleh
Menurut
Menteri
Koordinator
Bidang
//j
ak
ht
tp
:
26
2010
2011
(1)
(3)
(4)
28 815,0
15 140,9
17 699,2
17 902,6
17 353,8
16 895,0
9 760,6
12 984,7
14 255,3
13 267,6
11 920,0
405 678
427 220
397 012
386 390
316 249,0
Datang
Berangkat
ht
200 146
224 259
210 159
211 131
174 345
205 532
202 959
186 853
175 259
141 904
19 236,5
22 084,8
25 834,3
23 355,0
22 411,0
14 241,8
17 574,7
20 514,8
18 774,0
18 304,2
4 994,7
4 510,1
5 319,5
4 581,0
4 106,7
44 138,0
52 768,7
57 992,2
53 976,4
51 226,0
tp
:
b. Penumpang (orang)
2. Pelayaran Samudera
(Barang 000 ton)
a. Bongkar
b. Muat
(7)
.b
p
Muat
(6)
30 621,4
ta
(5)
32 157,9
ar
Bongkar
2014
30 683,9
//j
ak
2013
24 901, 5
1. Pelayaran Nusantara
a. Barang ( 000 ton)
2012
s.
go
Uraian
.id
/
Tabel 3.1. Jumlah Penumpang dan Barang yang Diangkut Kapal Laut Melalui Pelabuhan Laut
Tanjung Priok Menurut Jenis Pelayaran dan Jumlah Kapal Bersandar, 2010-2014
Bongkar
29 382,7
35 273,9
38 417,4
36 127,8
35 199,2
Muat
14 755,3
17 494,8
19 574,8
17 848,6
16 026,8
17 457
18 914
18 832
18 283
16 747
27
.id
/
s.
go
.b
p
Barang yang diangkut oleh kapal laut melalui Pelabuhan Tanjung Priok tahun 2014
mencapai 51.226,0 ribu ton, terdiri dari 28.815,0 ribu ton (56,25 persen) berasal dari pelayaran
ta
antar pulau (pelayaran nusantara) dan 22.411,0 ribu ton (43,75 persen) berasal dari pelayaran
ar
antar Negara. Data dari Pelabuhan Tanjung Priok menunjukkan bahwa jumlah barang yang
//j
ak
dibongkar selalu lebih banyak dibanding barang yang dimuat. Pada tahun 2014, jumlah barang
tp
:
yang dibongkar mencapai 35.199,2 ribu ton sedangkan barang yang dimuat hanya 16.026,8
ht
ribu ton. Ini berarti barang yang dibongkar bobotnya lebih dari dua kali lipat dibanding barang
yang dimuat. Dengan beranggapan bahwa sebagian besar barang yang dibongkar merupakan
kegiatan impor dan barang yang dimuat merupakan kegiatan ekspor maka bisa disimpulkan
bahwa nilai impor melalui Pelabuhan Tanjung Priok lebih besar dibanding nilai ekspor.
Jika dirinci lebih jauh, pada tahun 2014, dari total barang yang dibongkar melalui
Pelabuhan Tanjung Priok lebih dari separuhnya berasal pelayaran antar negara. Dari total
barang yang dibongkar seberat 35.199,2 ribu ton sekitar 18.304,2 ribu ton (52,00 persen)
berasal dari pelayaran antar negara. Sebaliknya dari total barang yang dimuat seberat 16.026,8
ribu ton sekitar 11.920,0 ribu ton (74,38 persen) berasal dari pelayaran antar pulau (Gambar
3.1.).
28
ht
tp
:
//j
ak
ar
ta
.b
p
s.
go
.id
/
Gambar 3.1. Jumlah Barang yang Dibongkar dan Dimuat Melalui Pelabuhan Laut
Tanjung Priok, 2014 (Ton)
29
BAB IV.
TRANSPORTASI UDARA
Wilayah udara ini memiliki banyak sekali intangible potention, baik itu positif maupun
sebaliknya negatif yang dapat muncul apabila tidak ditangani dengan benar. Wilayah udara
nasional adalah aset negara yang sangat berharga dan memiliki nilai strategis di bidang ekonomi
dan pertahanan keamanan. Salah satu potensi positif terbesarnya adalah kegunaan ruang udara
sebagai media transportasi.Kemampuan transportasi udara yang dapat menempuh ribuan mil
dalam hitungan detik serta daya jelajahnya yang mampu mencapai seluruh tempat memang
sangat dibutuhkan oleh Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas dan berpencar-pencar
.id
/
s.
go
.b
p
transportasi udara sebagai unsur penunjang dapat dilihat dari kemampuannya menyediakan
jasa transportasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan sektor lain, sekaligus juga
ar
ta
//j
ak
Sektor transportasi udara di DKI Jakarta merupakan sektor yang sangat strategis karena
tp
:
sebagian besar penerbangan udara Indonesia melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta. Selain itu
DKI Jakarta juga masih mempunyai Bandar Udara Halim Perdana Kusuma yang biasanya
ht
digunakan untuk penerbangan pesawat carter (sewa) maupun pesawat kenegaraan (dinas).
4.1. Bandara Soekarno-Hatta
Lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta selama lima tahun terakhir semakin
padat, untuk penerbangan luar negeri dari rata-rata 7 pesawat perjam tahun 2010 menjadi 10
pesawat perjam tahun 2014, sedangkan untuk penerbangan dalam negeri dari 28 pesawat
perjam menjadi 35 pesawat perjam. Kepadatan lalu lintas penerbangan ini mendapat perhatian
serius dari pemerintah, mengingat Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar di
Indonesia dan merupakan pintu gerbang kehadiran wisatawan asing di Indonesia. Untuk
mengurangi kepadatan lalu lintas penerbangan di Bandara ini, Bandara Halim Perdana Kusuma
pada awal tahun 2014 telah dijadikan bandara komersil untuk tujuan domestik.
30
Gambar 4.1. Jumlah Lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang melalui
.id
/
s.
go
Gambar 4.1. menunjukkan bahwa sebagian besar lalu lintas udara di Bandara SoekarnoHatta berasal dari penerbangan domestik. Pada tahun 2014, jumlah penerbangan domestik di
.b
p
Bandara Soekarno Hatta mencapai 306.228 penerbangan. Dari jumlah tersebut sebanyak
ta
ar
//j
ak
tp
:
ht
Tabel 4.1. Jumlah Lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui Pelabuhan Udara
Soekarno Hatta, 2010-2014
Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan
pertahun (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Luar Negeri
62 112
68 090
73 533
82 242
84 756
8,08
Berangkat
31 119
34 037
36 412
41 000
42 188
7,90
Datang
30 993
34 053
37 121
41 242
42 568
8,26
2. Dalam Negeri
246 342
273 014
297 336
317 188
306 228
5,59
Berangkat
123 562
135 141
148 037
157 135
151 360
5,20
Datang
122 780
137 873
149 299
160 053
154 868
5,98
31
Pada periode 2010-2014 rata-rata pertumbuhan lalu lintas penerbangan luar negeri
mencapai 8,08 persen per tahun, yang meliputi penerbangan keberangkatan tumbuh sebesar
7,90 persen per tahun dan penerbangan kedatangan tumbuh sebesar 8,26 persen per tahun.
Sementara untuk penerbangan dalam negeri rata-rata pertumbuhannya mencapai 5,59 persen
per tahun, meliputi penerbangan keberangkatan tumbuh 5,20 persen per tahun dan
penerbangan kedatangan tumbuh 5,98 persen per tahun (Tabel 4.1).
Tabel 4.2. Jumlah Penumpang Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui Pelabuhan Udara
Soekarno Hatta, 2010-2014
2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan
pertahun (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Luar Negeri
9 577 335
10 411 302
11 524 483
12 673 016
12 618 036
7,14
Berangkat
4 794 934
5 242 785
5 720 583
.id
/
Uraian
6 495 593
7,88
Datang
4 782 401
5 168 517
5 803 900
6 264 765
6 122 443
6,37
2. Dalam Negeri
32 166 180
38 480 856
41 660 003
44 152,742
41 980 609
6,88
Berangkat
15 475 489
17 447 605
20 574 428
20 028 714
6,66
Datang
16 690 691
21 033 251
22 243 541
23 578 314
21 951 895
7,09
3. Transit
2 796 349
2 866 474
3 177 273
3 311 589
2 622 524
-1,59
549 117
27 873
23 227
17 588
42 173
-47,36
2 838 601
3 154 046
3 294 001
2 580 351
3,52
Datang
2 247 232
s.
go
.b
p
ht
19 416 462
ta
ar
//j
ak
Berangkat
tp
:
6 408 251
Jumlah penumpang pesawat udara melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta pada tahun
2014 mencapai 54.598.645 penumpang terdiri dari 12.618.036 penumpang penerbangan
internasional dan 41.980.609 penumpang penerbangan domestik. Jika dirinci menurut
penumpang keberangkatan dan penumpang kedatangan, pada penerbangan internasional
jumlah penumpang keberangkatan mencapai 6.495.593 penumpang dan penumpang
kedatangan mencapai 6.122.443 penumpang. Sementara pada penerbangan domestik, jumlah
penumpang keberangkatan mencapai 20.028.714 penumpang dan penumpang kedatangan
mencapai 21.951.895 penumpang. Seiring dengan pertumbuhan lalu lintas penerbangan per
tahun meningkat, jumlah penumpang per tahun juga meningkat sebesar 7,14 persen untuk
penerbangan luar negeri dan 6,88 persen untuk penerbangan domestik (Tabel 4.2).
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
32
Pada transportasi udara, jumlah barang yang diekspor maupun diimpor relatif lebih kecil
jika dibandingkan dengan transportasi laut. Jenis barang yang diekspor maupun diimpor melalui
pelabuhan udara hanyalah barang yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan harus sampai di
tujuan dalam waktu yang cepat karena terkait dengan syarat-syarat tertentu seperti aspek
kesegaran. Barang yang dibongkar maupun dimuat pada transportasi udara sebagian
merupakan barang-barang milik penumpang pesawat yang tidak terkait langsung dengan
kegiatan ekspor impor. Oleh sebab itu sampai saat ini, data mengenai kegiatan ekspor impor
dari pelabuhan udara datanya belum tersedia.
Gambar 4.2. Jumlah Barang Kiriman (Kargo) yang Dimuat dan Dibongkar melalui Pelabuhan
ht
tp
:
//j
ak
ar
ta
.b
p
s.
go
.id
/
Jumlah barang yang dibongkar maupun dimuat melalui Bandara Soekarno-Hatta tahun
2014 mencapai 626.046 ton, terdiri dari jumlah barang yang dibongkar mencapai 240.151 ton
berasal dari penerbangan luar negeri 154.055 ton dan penerbangan dalam negeri 86.096 ton,
dan barang yang dimuat mencapai 385.895 ton berasal dari penerbangan luar negeri 161.209
ton dan penerbangan dalam negeri 224.686 ton. Ini berarti secara total, bobot barang yang
dibongkar lebih sedikit dibandingkan dengan barang yang dimuat. Jika dilihat dari jenis
penerbangannya jumlah barang yang dibongkar dan dimuat dengan penerbangan luar negeri
atau internasional sebanyak 315.264 ton dan penerbangan dalam negeri atau domestik
sebanyak 310.782 ton, berarti barang yang diangkut dengan penerbangan luar negeri lebih
banyak daripada yang diangkut penerbangan dalam negeri (Gambar 4.2).
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
33
Lalu lintas penerbangan di Bandara Halim Perdana Kusuma selama lima tahun terakhir
(2010-2014) semakin bertambah, untuk penerbangan luar negeri dan dalam negeri mengalami
pertumbuhan positif, masing-masing naik sebesar 11,93 persen dan 9,09 persen per tahun.
Secara absolut jumlah penerbangan dalam negeri tahun 2010 sebanyak 17.155 pesawat naik
.id
/
menjadi 24.292 pesawat tahun 2014, dan jumlah penerbangan internasional dari 3.068
s.
go
pesawat tahun 2010 menjadi 4.816 pesawat tahun 2014 (Tabel 4.3).
ta
.b
p
Tabel 4.3. Jumlah Lalu lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui Pelabuhan Udara
Halim Perdana Kusuma, 2010-2014
2012
2013
2014
Pertumbuhan
per tahun(%)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2010
2011
(1)
(2)
//j
ak
ar
Uraian
3 068
3 525
4 282
4 703
4 816
11,93
Berangkat
1 548
1 749
2 071
2 287
2 333
10,80
Datang
1 520
1 776
2 211
2 416
2 483
13,05
17 155
19 725
22 135
23 729
24 292
9,09
ht
2. Dalam Negeri
tp
:
1. Luar Negeri
Berangkat
8 800
10 069
11 139
11 951
12 254
8,63
Datang
8 355
9 656
10 996
11 778
12 038
9,56
3. Jumlah
20 223
23 250
26 417
28 432
29 108
9,53
Berangkat
10 348
11 818
13 210
14 238
14 587
8,96
Datang
9 875
11 432
13 207
14 194
14 521
10,12
Lalu lintas penerbangan di Bandara Halim Perdana Kusuma dalam kurun waktu 20102014 didominasi penerbangan dalam negeri. Tahun 2014 dari 29.108 penerbangan, 24.292
penerbangan atau 83,45 persen diantaranya merupakan penerbangan domestik, sisanya 4.703
penerbangan atau 16,55 persen adalah penerbangan internasional. Hal ini disebabkan
penerbangan di Bandara Halim Perdana Kusuma memang hanya diperuntukan penerbangan
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
34
komersial tujuan domestik sejak awal tahun 2014, dan digunakan untuk menerima tamu negara
dan keperluan militer. Tahun 2010 Bandara ini melayani sekitar 47 penerbangan domestik
setiap hari, tahun 2014 meningkat menjadi sekitar 67 penerbangan domestik per hari.
Gambar 4.3. Jumlah Lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang melalui Pelabuhan
.b
p
s.
go
.id
/
ta
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa lalu lintas penerbangan di bandara Halim Perdana
ar
Kusuma tahun 2014 lebih banyak berasal dari penerbangan domestik. Jumlah penerbangan
//j
ak
tp
:
hanya berjumlah 4.816 penerbangan, dari jumlah tersebut sebanyak 2.333 penerbangan
penerbangan
ht
lebih
Sebaliknya
untuk
35
2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan
pertahun (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Luar Negeri
13 686
11 744
14 562
15 615
107 038
67,23
Berangkat
6 868
6 443
7 597
7 502
57 077
69,79
Datang
6 818
5 301
6 965
8 113
49 961
64,53
167 703
189 604
184 863
202 799
1 542 826
74,16
101 004
767 492
72,89
101 795
775 334
75,47
2. Dalam Negeri
Berangkat
85 908
95 736
94 172
Datang
81 795
93 868
90 691
3. Jumlah
181.389
201.348
199.425
218.414
1.649.864
73,66
s.
go
.id
/
Berangkat
92.776
102.179
101.769
108.506
824.569
72,66
Datang
88.613
99.169
97.656
109.908
825.295
74,69
ta
//j
ak
ar
.b
p
Jumlah barang yang dibongkar maupun dimuat melalui Bandara Halim Perdana Kusuma
tp
:
jauh lebih kecil dibanding Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini terjadi karena Bandara Halim
ht
Perdana bukan merupakan bandara internasional. Kegiatan Bandara Halim Perdana Kusuma
lebih banyak untuk pesawat carter, penerbangan kenegaraan dan penerbangan komersial
tujuan domestik. Pada tahun 2014, jumlah barang yang dimuat hanya mencapai 3.590 ton dari
penerbangan internasional dan 3.263 ton dari penerbangan domestik, sedangkan barang yang
dibongkar mencapai 4.643 ton dari penerbangan internasional dan 1.278 ton dari penerbangan
domestik (Gambar 4.4).
Jika dibandingkan tahun 2013 jumlah barang yang diangkut melalui Bandara Halim
Perdana Kusuma pada tahun 2014 meningkat tajam, terutama untuk penerbangan domestik.
Pada penerbangan domestik di bandara Halim Perdana Kusuma jumlah barang yang dimuat
meningkat naik 402,48 persen dari 649 ton tahun 2013 menjadi 3.263 ton tahun 2014, demikian
juga untuk barang yang dibongkar naik 166,53 persen dari 480 ton tahun 2013 menjadi 1.278
ton tahun 2014.
Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015
36
Gambar 4.4. Jumlah Barang Kiriman (Kargo) yang Dimuat dan Dibongkar melalui Pelabuhan
ht
tp
:
//j
ak
ar
ta
.b
p
s.
go
.id
/
37
.id
/
s.
go
ht
tp
:
//j
ak
ar
ta
.b
p
LAMPIRAN
38
Lampiran
Panjang Jalan dan Luas Jalan Menurut Kota Administrasi,dan Jenis Jalan, 2014 (m)
: 1.
Appendix
Length of Road and Area of Road by Municipality and Kind of Roads, 2014 (m)
Kota Administrasi
(1)
Jumlah/Total
(6)
27 641,00
2 393 883,45
2 437 779,95
Jakarta Timur
37 298,00
44155,00
1 315211,00
1 394788,00
Jakarta Pusat
6 394,00
3 772,50
654 084,55
664 251,05
Jakarta Barat
29 132,00
39 657,00
1 168 739,00
1 237101,00
Jakarta Utara
34 592,00
37 351,00
1 149527,00
1 221 922,26
Jumlah/Total
123 731,00
152 576,50
6 681445,84
6 955 842,26
s.
go
.b
p
463 776,50
11 135 517,80
11 937 732,30
Jakarta Timur
1 062660,00
970 818,00
11 358 984,05
13 392 462,05
Jakarta Pusat
252 396,00
69 012,50
5 287 941,09
5 609 349,59
Jakarta Barat
649 790,00
635 356,00
7 049 845,22
8 334 991,22
Jakarta Utara
697 716,00
756 623,00
7 773 889,00
9 228 228,00
2 895 586,00
42 606 177,16
48 502 763,16
ar
//j
ak
3 001 000,00
ht
Jumlah/Total
ta
338 438,00
tp
:
Jakarta Selatan
.id
/
Jakarta Selatan
Sumber: Sub Dinas Bina Program, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
39
Lampiran
Lokasi Jalan Fly Over/Under Pass Menurut Wilayah dan VolumeJalan, 2014
: 2.
Appendix
Fly Over and Under Pass Road Location by Region and Volume of Road, 2014
Lokasi/Location
Wilayah
Region
(1)
(2)
Panjang
Length
(m)
(3)
Volume/Volume
Lebar
Width
(m)
(4)
Luas
Area
(m)
(5)
Jakarta Barat
240,00
16,10
3 864,00
2. Kiapang/Slipi (Barat)
Jakarta Barat
295,00
15,50
4 572,50
3. Grogol
Jakarta Barat
577,00
9,00
5 139,00
4. Jembatan Dua
Jakarta Barat
350,00
9,00
3 150,00
5. Jembatan Tiga
Jakarta Barat
436,00
9,00
3 924,00
6. Neli Murni
Jakarta Barat
419,00
17,00
7 123,00
7. Kemayoran Barat
Jakarta Pusat
332,00
12,50
4 150,00
8. Taman Ria
Jakarta Pusat
338,00
12,00
7 056,00
9. Kemayoran Timur
Jakarta Pusat
325,00
11,50
3 737,50
Jakarta Pusat
325,00
11,50
3 737,50
Jakarta Pusat
250,00
9,00
2 250,00
Jakarta Timur
121,80
13,80
1 680,84
Jakarta Selatan
519,00
22,00
11 418,00
Jakarta Selatan
830,90
14,40
11 964,96
Jakarta Selatan
325,00
7,10
2 307,50
Jakarta Selatan
285,00
16,10
4 588,50
Jakarta Selatan
1 028,00
11,50
11 822,00
Jakarta Selatan
1 068,00
11,50
12 282,00
s.
go
.b
p
ta
ar
//j
ak
15. Tendean
ht
tp
:
16. Mampang
17. Tanjung Barat Utara
.id
/
Jakarta Barat
222,35
9,90
2 201,26
2. Daan Mogot
Jakarta Barat
1 552,00
9,00
13 968,00
3. Pasar Pagi
Jakarta Barat
852,00
17,50
14 910,00
4. Pramuka Stage I
Jakarta Timur
472,00
9,70
4 578,40
5. Pramuka Stage II
Jakarta Timur
540,50
8,50
4 594,25
6. Senen
Jakarta Pusat
585,00
17,80
10 413,00
Bersambung/Continued
40
Lokasi/Location
Wilayah
Region
(1)
(2)
Panjang
Length
(m)
(3)
Volume/Volume
Lebar
Width
(m)
(4)
Luas
Area
(m)
(5)
550,00
16,20
8 910,00
Jakarta Pusat
550,00
17,00
9 350,00
9. K S Tubun
Jakarta Pusat
472,00
17,10
8 071,20
10. Galur
Jakarta Pusat
496,50
9,00
4 468,50
11. Kuningan
Jakarta Pusat
532,00
9,00
4 788,00
12 Kampung Melayu
Jakarta Timur
672,00
17,40
11 692,80
Jakarta Timur
466,75
17,10
7 981,42
Jakarta Timur
390,00
14,60
5 694,00
Jakarta Timur
625,00
9,00
5 625,00
Jakarta Timur
625,00
9,00
5 625,00
Jakarta Timur
395,00
29,70
11 731,00
18. Sahardjo
Jakarta Selatan
360,00
17,00
6 120,00
Jakarta Selatan
756,80
17,00
12 865,60
20. Kalibata
Jakarta Selatan
636,00
18,00
11 448,00
Jakarta Selatan
647,00
9,00
5 823,00
Jakarta Selatan
408,00
17,40
7 099,22
//j
ak
ar
ta
.b
p
s.
go
.id
/
7. Cideng
21. Pancoran
tp
:
22. Sudirman
Jakarta Utara
1 244,79
9,00
11 203,00
25. Martadinata
Jakarta Utara
640,00
9,00
5 760,00
Jakarta Barat
599,13
15,40
9 226,14
27. K a m al
Jakarta Pusat
324,00
10,00
3 240,00
Jakarta Barat
816,00
17,40
14 198,00
29. Pesanggrahan
Jakarta Selatan
376,00
9,00
3 384,00
30. Bandengan
Jakarta Barat
1 414,00
8,00
11 312,00
Jakarta Barat
800,00
9,00
7 200,00
32 . JLNT Antasari-Blok M
Jakarta Selatan
5 220,00
20,00
101 790,00
DKI Jakarta
2 700,00
20,00
52 650,00
26. R o x y
ht
Bersambung/Continued
41
Lokasi/Location
Wilayah
Region
(1)
(2)
Panjang
Length
(m)
(3)
Volume/Volume
Lebar
Width
(m)
(4)
Luas
Area
(m)
(5)
332,00
9,00
2 988,00
2. Tanah Abang
Jakarta Pusat
600,00
18,20
10 920,00
3. Senen
Jakarta Pusat
601,74
15,80
9 506,86
4. D I Panjaitan
Jakarta Timur
724,40
17,50
12 677,00
5. Manggarai
Jakarta Timur
155,00
13,30
2 061,50
6. Pramuka
Jakarta Timur
239,50
16,70
3 999,65
7. Cawang
Jakarta Timur
362,00
18,00
6 516,00
8. Rasuna Said
Jakarta Selatan
481,00
17,50
8 417,50
9. Ciputat
Jakarta Selatan
191,00
9,80
1 871,80
1 410,00
15,30
21 573,00
1 410,00
7,5
10 575,00
Pasarminggu
Jakarta Selatan
.b
p
(Simpang Ragunan)
s.
go
10.
.id
/
1. Tomang
Jakarta Selatan
Jakarta Selatan
50,85
20,30
1 032,25
Jakarta Selatan
1 800,00
7,00
12 600,00
Jakarta Selatan
325,00
10,90
3 542,50
Jakarta Pusat
600,00
15,30
9 180,00
Jakarta Selatan
678,00
7,50
4 785,00
Jakarta Selatan
335,68
14,5
4 867,36
//j
ak
ar
ta
11. Pasarminggu
(Simpang Kereta Api)
14. Jamblang
tp
:
15. Angkasa
17. Trunojoyo
ht
42
Lampiran
Appendix
Jumlah Bus
Number of Bus
Bahan Bakar
(1)
(2)
(4)
126
GAS/CNG
61
GAS/CNG
65
GAS/CNG
47
GAS/CNG
40
GAS/CNG
186
GAS/CNG
57
GAS/CNG
8. PT Perum Damri
87
6. PT Bianglala Metropolitan
669
2013
579
2012
565
ta
.b
p
Jumlah/Total
545
//j
ak
ar
2011
2010
GAS/CNG
s.
go
1. PT Trans Batavia
.id
/
Nama Persahaan
Name of Company
404
ht
tp
:
43
Lampiran
4.
Appendix
Jumlah Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi
Busway (APTB) menurut Rute, 2013
Number of Feeder Buswayand Integrated Border Transport Buswayby Routes, 2013
Kode Trayek/
Bus Code
Rute
Routes
Operator
Operators
Jumlah Bus
Number of Bus
(1)
(2)
(3)
(4)
Kopaja
54
2. S 13 AC
Kopaja
20
3. S 602 AC
Kopaja
17
4. U 31 AC
Kopami Jaya
15
Jumlah
106
PPD
2. APTB 03
PPD
3. APTB 04
4. APTB 05
5. APTB 06
10
6. APTB 07
PT Mayasari Bhakti
19
7. APTB 08
PPD
8. APTB 09
10
9. APTB 10
PT Mayasari Bhakti
13
10. APTB 11
10
11. APTB 12
PT Hiba Utama
10
12. APTB 13
Pulogadung-Tangerang
PT Mayasari Bhakti
10
13. APTB 14
Kalideres-Cikarang
PT Mayasari Bhakti
10
14. APTB 15
Bogor/Ciawi-Grogol
PT Anugerah Mas
10
15. APTB 16
Bogor/Cibubulak-Grogol
18
16. APTB 17
Bogor-Senen
PT Anugerah Mas
10
17. APTB 18
Bogor-Cililitan
PT Anugerah Mas
10
s.
go
1. APTB 01
ht
.id
/
10
PT Bianglala Metropolitan
15
PT Mayasari Bhakti
13
.b
p
ta
ar
//j
ak
tp
:
Jumlah
193
44
Lampiran
5.
Appendix
Bulan
Month
(1)
Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Terdaftar (Tidak Termasuk TNI, Polri dan CD)
Menurut Bulan dan Jenis Kendaraan, 2014
Number of Registered Motor Vehicles ( Excluding Army, Police and CD) by Month and
Kind of Type Motor Vehicles, 2014
Sepeda
Motor
Motor Cycles
(2)
Mobil
Penumpang
Passenger Cars
(3)
Mobil
Beban
Cargo Cars
(4)
Mobil
Bis
Buses
(5)
Ransus
Jumlah
Total
(6)
(7)
12 042 342
3 035 151
626 909
360 746
134 348
16 199 496
Februari
12 130 824
3 055 899
631 347
361 166
134 645
16 313 891
Maret
12 222 679
3 076 358
635 639
361 519
134 991
16 431 186
April
12 320 144
3 096 592
639 479
361 607
135 350
16553 172
Mei
12 415 414
3 116 867
643 432
361 559
135 776
16 673 048
Juni
12 521 652
3 140 322
648 095
361 511
136 191
16 807 771
Juli
12 608 757
3 166 801
652 270
361 633
136 566
16 926 027
Agustus
12 704 493
3 181 316
September
12 816 946
3 202 242
Oktober
12 917 436
3 223 579
Nopember
12 999 545
3 242 096
Desember
13 084 372
3 266 009
s.
go
.id
/
Januari
361 767
136 902
17 039 683
659 528
361 649
137 238
17 177 603
663 864
361 645
137 520
17 304 044
668 987
362 217
137 691
17 410 536
673 661
362 066
137 859
17 523 967
11 949 280
3 010 403
619 027
360 223
133 936
16 072 869
2012
10 825 973
2 742 414
561 918
358 895
129 113
14 618 313
2011
9 861 451
2 541 351
581 290
363 710
13 347 802
2010
2 334 883
565 727
332 779
11 997519
tp
:
2013
ht
//j
ak
ar
ta
.b
p
655 205
8 764 130
45
Lampiran
Appendix
Kendaraan Baru
New Car
Balik Nama
Handover
Pindah Daerah
Mutation
Hilang/Salinan
Lost/Copy
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
153 538
37 352
25 844
8 536
Pebruari/February
140 273
37 929
24 809
9 136
Maret/March
145 389
42 796
27 189
10 303
April/April
147 643
38 079
24 685
10 200
M e i/M a y
143 962
38 615
23 325
11 936
Juni/June
159 848
38 020
24 159
12 456
Juli/July
136 203
32 481
Agustus/August
139 891
36 947
September/September
165 711
Oktober/October
152 762
November/November
131 445
Desember/December
138 858
2012
2011
2010
11 254
25 429
12 051
43 232
26 909
10 825
42 411
25 428
11 880
48 249
24 180
10 072
43 765
24 442
12 008
1 755 523
479 876
293 424
130 657
1 764 418
476 505
311 353
109 763
1 577 418
444 645
296 443
98 989
1 580 790
355 310
238 570
162 543
736 607
334 278
186 315
145 398
//j
ak
ar
ta
.b
p
s.
go
17 025
tp
:
2013
ht
Jumlah / Total
.id
/
Januari/January
Bersambung/Continued
46
Bulan
Month
Surat Tanda
Coba
Kendaraan
dan
RahasiaTest
Permit
RHS
Korp
Diplomatik
Corps
Diplomatic
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Jumlah
Total
(11)
337 324
37 504
1 067
78
601 243
Pebruari/February
320 149
48 461
1 069
84
581 910
Maret/March
361 501
48 409
905
79
636 571
April/April
367 368
40 900
972
75
629 922
M e i/M a y
357 785
44 385
761
63
620 832
Juni/June
378 240
41 056
966
76
654 821
Juli/July
369 460
39 575
922
55
606 975
Agustus/August
372 411
34 968
806
56
622 559
September/September
413 759
42 255
882
90
703 663
Oktober/October
405 365
42 512
893
67
681 318
November/November
347 716
40 974
773
64
603 473
Desember/December
353 354
34 894
985
71
608 377
4 384 432
495 893
11 001
858
7 551 664
4 470 962
551 382
10 057
838
7 695 278
4 138 055
645 702
9 993
598
7 211 843
2011
4 115 253
82 896
9 223
545
6 545 130
2010
2 462 979
479 398
1 341
8 920
147
1 892 404
2012
s.
go
.b
p
ar
//j
ak
tp
:
2013
ht
Jumlah/Total
.id
/
Januari/January
ta
(1)
Pengesahan
Verification
Perpanjangan
Coba
Kendaraan
Test Permit
Extension
47
Lampiran
Appendix
Bulan
Month
Tujuan/Destination
Dalam Kota
Jabodetabek
Inside Jakarta
(3)
(4)
Luar Kota
Outside Jakarta
(2)
723 767
15 175 701
1 333 596
17 233 064
Pebruari/February
598 810
14 855 733
1 080 933
16 535 476
Maret/March
500 375
17 470 662
1 296 891
19 267 928
April/April
525 132
16 670 905
1 514 127
18 710 164
1 096 421
16 780 553
1 446 127
19 323 101
Juni/June
772 636
17 848 209
1 342 986
19 963 831
Juli/July
634 323
16 585 188
1 220 147
18 439 658
Agustus/August
829 747
17 090 581
1 828 099
19 748 427
September/September
694 624
18 252 907
1 082 594
20 030 125
Oktober/October
795 266
19 079 188
1 157 696
21 032 150
November/November
734 298
18 604 837
1 199 183
20 538 318
Desember/December
719 082
20 079 630
1 247 135
22 045 847
Jumlah/Total
8 624 481
15 749 514
2013
7 356 024
16 721 679
2012
6 501 315
18 760 633
8 325 805
17 407 447
9 136 030
24 424 870
s.
go
ta
//j
ak
2010
tp
:
2011
ar
M e i/M a y
.id
/
Januari/January
.b
p
(1)
Jumlah
Total
(5)
ht
48
Lampiran
Appendix
Bulan
Month
Antar Pulau
Inter Island
Antar Negara
International
Jumlah
Total
(1)
(2)
(4)
(6)
Januari/January
383
1 184
Pebruari/February
1 003
321
1 324
Maret/March
1 202
387
1 589
April/April
1 141
364
1 505
M e i/M a y
1 133
349
1 482
992
339
1 331
1 066
329
1 395
905
321
1 226
September/September
1 093
355
1 448
Oktober/October
1 140
341
1 481
November/November
1 088
334
1 422
Desember/December
1 010
350
1 360
4 173
16 747
12 574
ar
Jumlah/Total
s.
go
Agustus/August
.b
p
Juli/July
ta
Juni/June
.id
/
801
ht
tp
:
//j
ak
49
Lampiran
Jumlah Penumpang Kapal Antar Pulau yang Datang dan Berangkat Melalui Pelabuhan Laut
9. Tanjung Priok, 2014
Appendix
Number of Arriving and DepartingShip Passengers Through Tanjung Priok Seaport, 2014
Bulan
Month
Datang
Arriving
Berangkat
Departing
Jumlah
Total
(1)
(2)
(4)
(6)
Januari/January
8 776
21 253
9 397
7 671
17 068
Maret/March
12 433
9 560
21 993
April/April
11 296
7 969
19 265
M e i/M a y
11 762
8 064
19 826
Juni/June
17 935
11 445
29 380
Juli/July
27 144
20 988
48 132
Agustus/August
25 855
25 632
51 487
September/September
10 982
11 153
22 135
Oktober/October
11 184
Desember/December
14 309
174 345
18 895
7 865
17 436
15 070
29 379
141 904
316 249
ar
Jumlah/Total
s.
go
9 571
7 711
.b
p
November/November
ta
Pebruari/February
.id
/
12 477
ht
tp
:
//j
ak
50
Lampiran
Barang yang Dibongkar dan Dimuat Melalui Pelabuhan Laut Tanjung Priok, 2014 (ton)
10.
Appendix
Bulan
Month
Antar Pulau
Inter Island
Bongkar
Muat
Unloaded
Loaded
(2)
(3)
Antar Negara
International
Bongkar
Muat
Unloaded
Loaded
(4)
(5)
Jumlah
Total
Bongkar
Muat
Unloaded
Loaded
(6)
(7)
1 126 931
956 873
1 188 324
345 184
2 315 255
1 302 057
Pebruari
1 358 129
1 074 286
1 176 157
317 237
2 534 286
1 391 523
Maret
1 483 457
1 053 963
1 411 928
347 220
2 895 385
1 401 183
April
1 870 626
1 037 354
1 598 261
328 296
3 468 887
1 365 650
Mei
1 517 936
905 165
1 717 102
345 559
3 235 038
1 250 724
Juni
1 370 689
935 452
1 630 731
383 565
3 001 420
1 319 017
Juli
1 182 536
733 537
1 270 249
323 284
2 452 785
1 056 821
Agustus
1 205 304
835 271
1 474 263
352 620
2 679 567
1 187 891
September
1 581 760
1 062 346
1 640 576
402 465
3 222 336
1 464 811
Oktober
1 506 057
1 450 358
1 706 142
344 211
3 212 199
1 794 569
November
1 373 281
920 087
1 600 900
335 193
2 975 181
1 255 280
Desember
1 318 356
955 334
1 889 592
281 893
3 207 948
1 237 227
Jumlah/Total
16 895 032
11 920 026
4 106 727
35 199 257
16 026 753
2013
17 353 806
13 267 572
18 773 955
4 581 017
36 127 761
17 848 589
2012
17 902 564
14 255 301
20 514 803
5 319 460
38 417 366
19 574 761
2011
17 699 201
12 984 650
17 574 667
4 510 157
35 273 868
17 494 807
2010
15 140 904
9 760 600
14 241 821
4 994 653
29 382 726
14 755 253
s.
go
.b
p
ta
18 304 225
ar
tp
:
ht
.id
/
Januari
//j
ak
(1)
Unloaded and Loaded Cargoes Through Tanjung Priok Seaport, 2014 (ton)
51
Lampiran
Jumlah Lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui Pelabuhan Udara
11. Soekarno-Hatta, 2014
Appendix
Number of Departing and Arriving Aircrafts Through Soekarno-Hatta Airports,2014
LN/International
Berangkat
Datang
Departure
Arrival
(2)
(3)
Bulan
Month
(1)
DN/Domestic
Berangkat
Datang
Departure
Arrival
(4)
(5)
3 870
3 897
13 242
13 516
Pebruari/February
3 387
3 399
10 874
11 141
Maret/March
3 672
3 698
12 126
12 408
April/April
3 499
3 513
11 703
11 993
M e i/M a y
3 589
3 639
12 626
12 915
Juni/June
3 529
3 562
13 202
13 481
Juli/July
3 403
3 420
11 769
12 108
Agustus/August
3 514
3 527
13 940
14 240
September/September
3 314
3 338
Oktober/October
3 445
3 470
November/November
3 323
Desember/December
3 643
13 084
13 428
3 365
12 637
12 927
3 740
13 720
13 937
42 568
151 360
154 868
41 242
157 135
160 053
s.
go
12 774
.b
p
42 188
12 437
41 000
2012
36 412
37 121
148 037
149 299
2011
34 037
34 053
135 141
137 873
31 119
30 993
123 562
122 780
tp
:
2010
ar
2013
//j
ak
ta
Jumlah/Total
.id
/
Januari/January
ht
52
Lampiran
121.
Appendix
Bulan/Month
(1)
Dalam Negeri/Domestic
Datang
Berangkat
Departure
Arrival
(4)
(5)
Transit
Internasional Domestik
International Domestic
(6)
(7)
563 260
598 066
1 624 699
1 882 961
3 744
266 601
Pebruari
526 609
457 159
1 379 832
1 528 955
3 164
209 595
Maret
582 855
529 524
1 598 264
1 660 931
3 398
193 510
April
520 453
510 667
1 462 014
1 631 036
3 033
195 022
Mei
551 917
526 280
1 671 868
1 860 120
2 508
228 236
Juni
574 819
532 929
1 793 388
1 974 575
2 962
265 332
Juli
502 363
483 259
1 575 371
1 608 942
2 382
249 388
Agustus
532 998
556 147
1 818 825
2 254 461
2 087
297 007
September
512 192
452 706
1 643 339
1 843 849
2 802
218 637
Oktober
516 954
477 709
1 786 361
1 904 864
2 915
171 909
Nopember
473 468
474 581
1 724 733
1 831 948
2 676
147 563
Desember
637 705
523 416
1 950 020
1 969 253
10 502
137 551
Jumlah/Total
6 495 593
6 122 443
20 028 714
21 951 895
42 173
2 580 351
2013
6 408 251
6 264 765
20 574 428
23 578 314
17 588
3 294 001
2012
5 720 583
5 803 900
19 416 462
22 243 541
23 227
3 154 046
2011
5242785
5 168 517
17 447 605
21 033 251
27 873
2 838 601
2010
4 794 934
4 782 401
15 475 489
16 690 691
549 117
2 247 232
s.
go
.b
p
ta
ar
//j
ak
tp
:
ht
.id
/
Januari
53
Lampiran
13
Appendix
Januari/January
14 147 533
9 692 777
19 013 415
4 338 137
Pebruari/February
11 983 073
9 761 610
17 862 787
6 706 582
Maret/March
15 242 844
12 634 303
19 006 891
7 941 554
April/April
13 074 227
10 425 387
17 338 084
7 856 165
M e i/M a y
13 324 059
13 241 044
Juni/June
12 701 427
11 765 831
Juli/July
13 132 890
Agustus/August
11 302 227
September/September
15 238 970
Oktober/October
14 195 144
November/November
Desember/December
8 341 342
19 844 897
7 626 777
13 005 850
18 371 195
7 162 989
14 125 887
17 595 870
7 130 500
14 870 905
19 012 755
7 821 682
16 163 424
18 817 398
7 083 638
12 844 743
11 954 842
19 102 058
6 736 734
14 022 042
16 413 241
19 910 336
7 349 451
86 095 551
99 683 742
2012
97 987 490
2011
76 196 665
2010
72 710 858
2013
ta
ar
//j
ak
tp
:
ht
Jumlah/Total
s.
go
18 807 427
.b
p
(1)
.id
/
Luar Negeri/International
Muat
Bongkar
Loaded
Unloaded
(2)
(3)
Bulan
Month
54
Lampiran
Jumlah Lalu Lintas Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui Pelabuhan Udara
14. Halim Perdana Kusuma, 2014
Appendix
Number of Departing and Arriving Aircrafts Through Halim Perdana Kusuma Airports,2014
LN/International
Berangkat
Datang
Departure
Arrival
(2)
(3)
Bulan
Month
(1)
DN/Domestic
Berangkat
Datang
Departure
Arrival
(4)
(5)
154
166
682
644
Pebruari/February
202
207
814
808
Maret/March
208
210
976
956
April/April
159
164
985
985
M e i/M a y
169
192
955
941
Juni/June
172
181
931
920
Juli/July
162
183
1.116
1.128
Agustus/August
164
183
September/September
307
306
Oktober/October
252
November/November
195
Desember/December
189
1.148
1.230
1.179
295
1.236
1.220
213
1.099
1.041
183
1.083
1.068
2 333
2 483
12 254
12 038
2 416
11 951
11 778
2 071
2 211
11 139
10 996
1 749
1 776
10 069
9 656
1 548
1 520
8 800
8 355
ta
.b
p
s.
go
1.147
ar
Jumlah/Total
2011
ht
2010
tp
:
2012
2 287
//j
ak
2013
.id
/
Januari/January
55
Lampiran
Jumlah Penumpang Pesawat Udara yang Berangkat dan Datang Melalui Pelabuhan
15. Udara Halim Perdana Kusuma, 2014
Appendix
Number of Departing and Arriving Passengers Through Halim Perdana Kusuma Airports,
2014
Luar Negeri/International
Berangkat
Datang
Departure
Arrival
(2)
(3)
Bulan
Month
(1)
Dalam Negeri/Domestic
Berangkat
Datang
Departure
Arrival
(4)
(5)
413
512
31.510
30.865
Pebruari/February
575
520
35.394
34.009
1.030
937
40.617
39.823
April/April
731
741
41.851
43.417
Mei/May
731
877
41.851
44.703
Juni/June
467
635
68.920
68.679
Juli/July
662
460
76.994
63.631
Agustus/August
466
515
84.514
97.148
48.773
446
84.442
90.507
s.
go
Oktober/October
853
30.046
86.882
88.130
November/November
313
ta
81.126
81.647
Desember/December
2.063
1.560
93.391
92.775
57 077
49 961
767 492
775 334
tp
:
September/September
.b
p
Maret/March
.id
/
Januari/January
7 502
8 113
101 004
101 795
7 597
6 965
94 172
90 691
2011
6 443
5 301
95 736
93 868
2010
6 868
6 818
85 908
81 795
2013
2012
ar
//j
ak
ht
Jumlah/Total
9.712
56
Lampiran
16.
Appendix
Bulan
Month
(1)
Dalam Negeri/Domestic
Muat
Bongkar
Loaded
Unloaded
(4)
(5)
304 967
258 087
157 414
23 529
Pebruari/February
203 737
294 318
70 821
175 882
Maret/March
515 808
288 035
362 505
63 501
April/April
536 294
264 769
36 818
346 399
Mei/May
328 262
570 996
372 193
540 222
Juni/June
297 553
604 371
349 966
11 856
Juli/July
290 578
333 606
Agustus/August
208 639
September/September
156 105
Oktober/October
163 650
November/November
262 896
Desember/December
321 641
2012
2011
481 591
362 433
6 916
325 043
200 255
5 036
349 790
315 134
32 101
450 755
323 566
7 832
421 916
374 815
19 822
3 590 130
4 643 277
3 263 388
1 278 596
3 344 245
2 759 789
649 452
479 723
3 481 650
2 422 908
244 781
44 523
291 840
72 252
185 373
62 381
//j
ak
ar
ta
.b
p
s.
go
45 500
tp
:
2013
337 923
ht
Jumlah/Total
.id
/
Januari/January
2010
57
ht
//j
ak
tp
:
s.
go
.b
p
ta
ar
.id
/