Makalah Otore
Makalah Otore
PENDAHLUAN
1.1.
Latar Belakang
Telinga merupakan salah satu dari kelima alat indera manusia. Gangguan yang
terjadi pada organ ini dapat berakibat buruk bagi penderita, yaitu tidak dapat
melakukan kegiatan mendengar secara optimal.
Keluhan utama telinga dapat berupa gangguan pedengaran /pekak (tuli), suara
berdenging/berdengung (tinnitus), rasa pusing yang berputar (vertigo), rasa nyeri
dalam telinga (otalgi), keluar cairan dari telinga (otore). 1
Otore adalah sekret yang keluar dari liang telinga. Cairan yang keluar dari
telinga harus diperhatikan sifat-sifatnya karena dapat mendukung diagnosis. Apakah
sekret ini keluar dari satu atau kedua telinga, disetari rasa nyeri atau tidak dan sudah
berapa lama. Sekret yang sedikit biasanya berasal dari infeksi telinga luar dan sekret
yang banyak dan bersifat mukoid umumnya berasal dari telinga tengah. Bila berbau
busuk menandakan adanya kolesteatom. Bila bercampur darah harus dicurigai adanya
infeksi akut yang berat atau tumor. Bila cairan jernih, harus waspada adanya cairan
likuor serebrospinal. 1
Penanganan otore bergantung penyebabnya. Pada beberapa kasus, kondisi ini
tidak memerlukan penagangan medis. Bila penyebabnya infeksi maka dibutuhkan
antibiotika. Sebagian besar kasus trauma juga dapat sembuh tanpa penanganan
khusus. Bila tidak dapat sembuh secara alami, maka dapat melakukan tindakan
operasi.2
1.2.
Tujuan
Tujuan penulisan referat ini ada 2, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan umum : untuk mengetahui penyebab dan penanganan otore.
2. Tujuan Khusus : untuk menyelesaikan tugas referat wajib dari kepaniteraan
klinik di SMF THT-KL RSUD dr. Mohammad Saleh Kota Probolinggo.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Anatomi Telinga 3.4,5
Telinga terdiri atas telinga luar, telinga tengah atau cavum tympani, dan
telinga dalam atau labyrinth. Telinga dalam berisi organ pendengaran dan
keseimbangan. Struktur anatomi telinnga dapat dilihat pada gambar 1 :
A. Telinga Luar
Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius
eksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang
dinamakan membrana timpani (gendang telinga).Telinga terletak pada kedua sisi
kepala kurang lebih setinggi mata.Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan
tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada
lobus telinga.Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan
3
c)
d)
e)
2)
B.
lateral
b) Meatus acusticus asseus terdapat di Posisi 2/3 medial.
Auris medial / Telinga tengah
Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di
sebelah lateral dan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di
antara kedua Membrana timpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus
dan menandai batas lateral telinga, Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis
4
4)
C.
Maleus
Incus
Stapes
dengan
nervus
vestibularis,
yang
muncul
dari
kanalis
c)
2)
Sacculus
Utriculus
Cairan
b)
c)
saraf)
Terdapat beberapa system yang berkaitan dengan system pendengaran antara
lain:
1)
Musculus / Otot
a)
Otot ekstrinsik
b)
Otot intrinsic
2)
b)
3)
Os Temporal
a)
Pars Squamosa
b)
c)
d)
e)
Ossis Tempolaris
Bagian caudal ( Tuberculum articulare)
Lekukan di caudal ( Fossa mandibularis)
Pars Tympatica
Pars Styloidea (tonjolan memanjang )
Pars mastoidea (bagian caudal dari Os temporal)
Tonjolan kearah caudal ( Processus Mastoideus)
Pars Petrosa ( berbentuk pyramid besisi 3 dengan puncak
petromedial)
4)
Persarafan
a)
Nervus Vagus R Auricularis : sebelah luar, peremukaan luar
b)
c)
membran timpani
Nervus Auricularis magnus R posterior : di belakang daun telinga
Nervus auricularis magnum R anterior : di permukaan depan daun
d)
e)
f)
telinga
Nervus Mandibularis
Nervus auriculo temporalis
Nervus meatus acustici eksterni 3-5 berada di akar depan daun
telinga, dasar, dinding depan
g)
h)
2.2. Otore
Otore adalah sekret/cairan yang keluar dari liang telinga. Sekret yang keluar
dari telinga harus diperhatikan sifat-sifatnya karena dapat mendukung diagnosis,
misal jernih atau purulen, mengandung darah atau tidak, berbaukah, pulasatil atau
non-pulsasi. Gejala penyerta yang lain juga harus di perhatikan, seperti adanya
ganguan pendengaran, tinitus dan otalgia (nyeri telinga). Sekret yang keluar dapat
purulen, mukoid atau mukopurulen, sekret seperti ini menandai adanya infeksi pada
telinga. sekret dapat pula jernih yang bisa disebabkan oleh berbagai jenis dermatosis
8
meatus akustikus externa atau mungkin sekret yang jernih itu berasal dari cairan otak
(serebrospinalis). Semua tipe otore ini dapat mengandung darah, bisa masif karena
trauma dan berbagai neoplasma. Sekret dapat tidak berbau dan berbau sangat busuk
(biasanya pada kolesteatoma). Biasanya sekret ini non-pulsatil, tetapi bila berada di
bawah tekanan hebat di celah ruang telinga tengah, maka ia akan berpulsasi.
anak-anak
Benturan keras pada kepala pada kasus-kasus cedera kepala
Kerusakan jaringan telinga karena perbedaan tekanan
Otitis media akut dengan perforasi membran timpani
Otitis media kronis dengan perforasi membran timpani dan atau kolesteatom
Dermatitis dari kanal telinga.7
Berdasarkan lamanya gejala, otore dapat dibagi menjadi otore akut dan otore kronis.
1. Otore akut (kurang dari enam minggu)
a) Otitis media akut dengan perforasi membrane timpani
b) Otitis eksterna
9
c) Tympanostomy Tube
2. Otore kronik (lebih dari enam minggu)
1. Otitis media supuratif kronik (penyebab tersering)
2. kolesteatoma
3. benda asing di telinga
4. Granuloma
5. imunodefisiensi
6. Neoplasma 8
Penyakit yang dapat menyebabkan otore kronis dapat dilihat pata bagan 1:
Otore kronis
OMSK maligna
10
pusing
vertigo
gangguan pendengaran
perdarahan dari telinga
otalgi
penurunan pendengaran yang fluktuatif
otorrhea/draining ear
eritema membram timpani
tinnitus
a. Impetigo
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif (Streptococcus beta
hemoliticus atau Staphylococcus aureus).
b. Otitis externa pseudomonas
Otitis eksterna akibat infeksi Pseudomonas aeruginosa, umumnya menyerang
penderita diabetes militus.
Manifestasi klinis :
paralisis nervus fascialis
kelemahan otot unilateral
eksudat purulen
kehilangan pendengara akut
otalgi
nyeri telinga luar
otorrhea/draining ear
otore purulen
c. Otitis external jamur/otomycosis
Infeksi jamur pada liang telinga. Biasanya disebabkan oleh jamur Aspergillus
niger, Pityrosporum, Aktinomises, atau Candida albicans.
Manifestasi klinis :
rasa gatal dan tersumbat di liang telinga
pada pemeriksaan tampak liang telinga terisi oleh filament jamur
berwarna keputihan.
seringkali juga terdapat infeksi oleh bakteri akibat trauma mengorek
telinga.
Infeksi oleh kuman pada kulit pada sepertiga luar liang telinga yang
mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea, dan
kelenjar serumen sehingga membentuk furunkel.
Manifestasi klinis
pendengara berkurang
rasa tersumbat pada telinga
13
suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda pada telinga yang
sakit
terasa ada cairan yang bergerak di dalam telinga ketika mengubah
posisi kepala.
Penatalaksanaan :
vasokontriktor local
antihistamin
valasava
bila lebih dari 2 minggu maka dilakukan miringotomi
2. Otitis media serosa kronik (glue ear), sekret terbentuk secara bertahap
tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala pada telinga yang berlanngsung
lama. Sektretnya dapat kental seperti lem (glue ear).
Penatalaksanaan :
Pada
kasus
awal
dapat
diberi
dekongestan.
Bila
14
1)
2)
3)
4)
5)
Mastoiditis
Mastoiditis adalah segala proses peradangan pada sel- sel mastoid yang
terletak pada tulang temporal. Mastoiditis terjadi karena Streptococcus
hemoliticus / pneumococcus
Manifestasi klinis :
b. Fistula CSF
Manifestasi klinis ;
sakit kepala
18
rinore
otore
d. Kolesteatoma intracranial
Manifestasi klinis :
pusing
sakit kepala
Nystagmus
Vertigo
otore/ discharge telinga
6. Berasal dari proses di dalam telinga
a. kolesteatoma telinga tengah
kolesteatoma adalah suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel
(keratin). Deskuamasi terbentuk terus lalu menumpuk sehingga kolesteatoma
bertambah besar.
Manifestasi klinis
pusing
paralisis nervus fascialis
kelemahan wajah unilateral
nystagmus
vertigo
kehilangan pendengaran mendadak
otalgi dengan membrane timpani utuh
verigo
masalah pedengaran
gatal pada liang telinga
tuli saraf
otore / discharge telinga
otore purulen
tuli menddadak
2.5. Diagnosis 8
19
20
3. Penyebab lainya
1. Kebocoran cairan serebrospinal: discharge berupa cairan jernih
2. Trauma: mukus berdarah
3. Osteomyelitis: discharge telinga yang berbau busuk
ampisilin, bila pasien alergi terhadap golongan ampisilin dapat diberikan eritomisin.
21
2.7. Pencegahan
Ada beberpa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya otore.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya otore adalah sebagai
berikut :
1. Hindari infeksi telinga. Berusaha menghindari kontak dengan orang yang sedang
sakit.
2. Memberi ASI pada bayi sehingga bayi mendapat antibody dari ibu dan
meningkatkan daya tahan tubuhnya.
3. Hindari masuknya benda asing ke dalam telinga
4. Bila berada di daerah yang bising, gunakan pelindung telinga.
5. Jaga telinga tetap kering setelah kontak dengan air (mandi, berenanag). 10
22
BAB III
RIMGKASAN
1.
2.
3.
berenang, adanya benda asing dalam liang telinga, trauma kepala, kerusakan jaringan
telinga karena perbedaan tekanan, infeksi telinga, otitis media akut dengan perforasi
membran timpani, otitis media kronis dengan perforasi membran timpani dan atau
4.
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Efiaty A.S., Nurbaiti I., Jenny B., Ratna D.R. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
Hidung Tengggorokan Kepala & Leher. Edisi keenam. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesi. 2007.
2. George
Krucik,
MD.
Ear
Discharge.
2013
available
from
http://www.EarDischarg.Causes.Treatment.Prevention.htm.,diunduh
tanggal
diunduh
24