10E00293
10E00293
TUGAS SARJANA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
oleh :
Wenni Junida
NIM. 040403006
DEPARTEMEN
TEKNIK
F A K U L T A S
INDUSTRI
T E K N I K
ABSTRAK
PT Cahaya Kawi Ultra Polyintraco merupakan perusahaan manufaktur
yang bergerak dalam bidang pembuatan spring bed. Spring bed yang dihasilkan
terdiri dari berbagai jenis. Perusahaan berproduksi dengan sistem make to stock.
Saat ini, penentuan volume produksi dibuat berdasarkan keputusan manajer
produksi dan pemasaran dengan melihat pola data masa lalu dan melakukan
peramalan kuantitatif sesuai dengan pola data. Seperti yang diketahui, bahwa hasil
interpretasi peramalan tidak akan terlalu jauh berbeda dengan pola data
permintaan tahun sebelumnya. Namun pada kenyataannya pada tahun 2008
misalnya, terjadi pergeseran permintaan dari tahun 2007 sebesar 6.81% untuk
platinum, 26.46% untuk golden, 3.17% untuk silver dan 17.53% untuk bigline.
Ketidakpastian ini menyebabkan perusahaan menginginkan metode perencanaan
produksi yang lebih baik.
Inti dari perencanaan produksi dengan integer programming adalah dapat
dilakukan optimisasi produksi dengan tujuan maksimisasi laba. Hal ini dilakukan
dengan membuat model matematis dimana yang menjadi fungsi tujuan adalah
maksimisasi laba, sedangkan yang menjadi kendala adalah keterbatasan sumber
daya perusahaan dan target produksi. Dengan penggunaan integer programming
diperoleh rencana produksi yang optimal dengan mengalokasikan sumber daya
perusahaan secara efisien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rencana produksi yang optimal untuk
bulan Mei 2009 adalah 211 unit untuk jenis platinum, 56 unit jenis golden, 373
unit jenis silver dan 68 unit jenis bigline. Laba yang dihasilkan adalah Rp.
107.619.000. Untuk bulan Juni 2009 adalah 200 unit untuk jenis platinum, 44 unit
jenis golden, 417 unit jenis silver dan 67 unit jenis bigline. Laba yang dihasilkan
adalah Rp. 108.511.000. Untuk bulan Juli 2009 adalah 182 unit untuk jenis
platinum, 55 unit jenis golden, 437 unit jenis silver dan 57 unit jenis bigline. Laba
yang dihasilkan adalah Rp. 107.176.000.
Untuk menjamin kelangsungan produksi, maka perusahaan perlu
meningkatkan persediaan bahan baku. Hasil ini dapat menjadi acuan bagi
perusahaan dalam perencanaan produksinya.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
penyertaanNya sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan
tugas sarjana ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tugas sarjana ini
merupakan salah satu syarat akademis yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk
menyelesaikan studi di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara.
Tugas sarjana ini berjudul Penentuan Jumlah Produksi Optimal untuk
Memaksimumkan Laba dengan Menggunakan Metode Integer Programming
di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco. Adapun latar belakang penulis
mengangkat judul ini adalah penulis ingin memberikan suatu perbandingan
metode perencanaan produksi dengan pendekatan integer programming.
Penulis berusaha memberikan yang terbaik dalam mengerjakan tugas
sarjana ini, namun penulis menyadari bahwa tugas sarjana ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kebaikan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini bermanfaat
bagi kita semua.
PENULIS
Juni 2009
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
UCAPAN TERIMAKASIH
Selama
penyusunan
laporan
tugas
sarjana
ini,
penulis
banyak
mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan
ini dengan hati yang tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Ir Nazlina, MT sebagai dosen pembimbing I dalam penyelesaian Tugas
Sarjana ini, yang telah menyediakan waktu dan perhatian untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini.
2. Bapak Buchari, ST. MKes, sebagai dosen pembimbing II dalam penyelesaian
Tugas Sarjana ini, yang telah menyediakan waktu dan perhatian untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini.
3. Bapak Ir. Tanib S. Tjolia, M.Eng, Ibu Ir. Nurhayati Sembiring, MT dan Bapak
DR. Ir. Humala Napitupulu, DEA sebagai dosen pembanding yang bersedia
memberikan saran yang membangun bagi perbaikan tugas sarjana ini.
4. Bapak Ir. Sugi Arto Pujangkoro, MM, sebagai Koordinator Tugas Akhir yang
telah mengarahkan penulis dalam memahami judul Tugas Sarjana.
5. Bapak Prof. Ir. Sukaria Sinulingga M.Eng, sebagai Koordinator Bidang untuk
Manufaktur yang telah mengarahkan penulis dalam memahami judul Tugas
Sarjana.
6. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT, sebagai Ketua Departemen Teknik Industri
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang turut memberikan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
DAFTAR ISI
BAB
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ........................................................................
ii
iii
ABSTRAK.......................................................................................
iv
vi
viii
xiv
xviii
xix
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan ....................................................
I-1
I-2
I-3
I-3
I-3
I-4
I-4
I-4
I-3
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
III
LANDASAN TEORI
3.1. Perencanaan Produksi............................................................... III-1
3.2. Pengukuran Waktu ................................................................... III-3
3.2.1. Teknik-teknik Pengukuran Waktu ................................... III-4
3.2.2. Pengukuran Waktu Jam henti .......................................... III-5
3.2.3. Langkah-langkah sebelum Melakukan Pengukuran ......... III-6
3.2.4. Melakukan Pengukuran Waktu ....................................... III-9
3.2.5. Pengujian Data Waktu .................................................... III-9
3.2.5.1. Uji Keseragaman ................................................ III-9
3.2.5.2. Uji Kecukupan Data ........................................... III-10
3.2.6. Perhitungan Waktu ......................................................... III-11
3.2.7. Penyesuaian dan Kelonggaran......................................... III-12
3.2.7. Penyesuaian .......................................................... III-12
3.2.7. Kelonggaran .......................................................... III-14
3.3. Peramalan................................................................................. III-16
3.3.1. Metode Peramalan .......................................................... III-17
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
IV-1
IV-1
IV-2
IV-2
IV-3
IV-6
IV-7
V- 1
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
V-1
V-1
V-9
V-9
V-10
V-11
V-13
V-14
V-15
V-15
V-24
V-27
V-27
V-27
V-29
V-31
V-33
V-33
V-43
V-44
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
V-45
VI
............................................................................ VI-1
VII
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
5.9. Data Pemakaian Bahan untuk Matras Tiap Jenis Spring bed ......... V-12
5.10. Kapasitas Gudang......................................................................... V-13
5.11. Jumlah Produksi Minimum Perusahaan ........................................ V-13
5.12. Pengelompokan Data Waktu Kecepatan Rata-rata Operasi
Perakitan Per Bulat (K1) dalam Sub Grup .................................... V-15
5.13. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus Pembuatan
Spring bed Tipe Platinum ............................................................ V-18
5.14. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus Pembuatan
Spring bed Tipe Golden ............................................................... V-20
5.15. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus Pembuatan
Spring bed Tipe Silver ................................................................. V-20
5.16. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus Pembuatan
Spring bed Tipe Bigline ............................................................... V-21
5.17. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Pembuatan
Spring bed Tipe Platinum ............................................................ V-22
5.18. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Pembuatan
Spring bed Tipe Golden ............................................................... V-23
5.19. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Pembuatan
Spring bed Tipe Silver ................................................................. V-23
5.20. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Pembuatan
Spring bed Tipe Bigline ............................................................... V-24
5.21. Allowances Tiap Stasiun Kerja ..................................................... V-25
5.22. Waktu Normal pada Stasiun Kerja ................................................ V-28
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
6.2.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HALAMAN
2.1.
3.1.
4.1.
4.2.
4.3.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
HALAMAN
10
11
12
13
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
perencanaan
produksi dengan
tepat.
Perencanaan
produksi
1.2.
Rumusan Permasalahan
Tidak tepatnya penentuan jumlah produksi menyebabkan perusahaan
1.3.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini pada dasarnya adalah sebagai berikut :
yakni dapat
menjadi
literatur yang
semakin
b.
1.5.
2. Bahan yang menjadi kendala adalah per bulat, kain dan busa. Hal ini
dilakukan karena bahan baku tersebut paling dominan dalam proses
produksi, memiliki keterbatasan di gudang, biaya simpan tinggi dan
kendala dalam persediaan karena harus menunggu pengiriman.
3. Fungsi kendala yang dibahas adalah kapasitas tenaga kerja, ketersediaan
bahan, jumlah permintaan dan jumlah produksi minimum yang ditetapkan
perusahaan sehingga BEP perusahaan dalam unit produksi tercapai.
1.6.
meliputi sejarah perusahaan, jenis produk dan spesifikasinya, bahan baku, proses
produksi, mesin dan peralatan yang digunakan dan organisasi dan manajemen.
Bab ketiga menguraikan mengenai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang
berisikan teori dan pemikiran yang berhubungan dengan perencanaan produksi
dan akan digunakan sebagai landasan dalam pembahasan dan pemecahan
masalah. Bab keempat berisi metodologi penelitian yang digunakan untuk
mencapai tujuan penelitian meliput i tahapan-tahapan penelitian mulai dari
persiapan hingga penyusunan laporan tugas akhir.
Bab kelima memuat data primer dan sekunder yang diperoleh dari
penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah. Bab
keenam memuat pembahasan hasil yang diperoleh dari pengolahan dan
pemecahan masalah. Bab ketujuh memuat kesimpulan dan saran yang diperoleh
dari hasil penelitian.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco merupakan perusahaan manufaktur
yang bergerak di bidang produksi spring bed dengan merek dagang Big Land.
PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco terletak di Jl. Eka Surya Gg. Sidodadi
Lingkungan XXII Kelurahan Gedung Johor, Deli Tua, Medan. Induk perusahaan
ini bernama PT. Cahaya Buana Intitama yang didirikan pada tahun 1989 di Sentul,
Jawa Barat dan akhirnya pindah ke Bogor sampai sekarang.
PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco merupakan salah satu anak perusahaan
dari PT. Cahaya Buana Group yang memiliki empat jenis anak perusahaan yang
bergerak di bidang manufacturing, trading, distributor dan retail. Perusahaan ini
mempunyai filosofi unggul berkarya dan puas bekerjasama serta memiliki tekad
untuk memimpin pasar dan membangun citra positif dan bersahabat bagi semua
pihak sehingga diakui sebagai aset nasional. Produk dari PT. Cahaya Kawi Ultra
Polyintraco yakni Big Lang Spring Bed adalah anggota dari International Sleep
Products Association (ISPA) yang merupakan lembaga bagi perusahaanperusahaan yang memproduksi spring bed berkualitas.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
2.2.
2.3.
yang berbeda yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan tertentu dari
organisasi tersebut. Manajemen adalah cara pengelolaan dan pengaturan sumber
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
daya yang ada dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Jadi, organisasi merupakan
suatu alat manajemen.
Hubungan dan kerja sama dalam organisasi dituangkan dalam suatu
struktur organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan yang berupa
bagan, dimana terdapat hubungan-hubungan diantara berbagai fungsi, bagian,
status ataupun orang-orang yang menunjukkan tanggung jawab dan wewenang
yang berbeda dalam organisasi tersebut.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Direktur
Kabag.
Pemasaran
Kabag HRD
dan General
Affair
Kabag.
Produksi
Kabag.
Pembelian
Kabag
Financial and
Accounting
Supervisor
Gudang
Supervisor
Penjualan
Supervisor
Transportasi
Supervisor
Distribusi
Supervisor
Keamanan
Supervisor
Maintenance
Supervisor
Produksi
Supervisor
Pembelian
Supervisor
Financial
Supervisor
Accounting
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Keterangan
: Lini
: Fungsional
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Jabatan
Jumlah (orang)
Direktur
Jabatan
Jumlah (orang)
Supervisor Gudang
Supervisor Penjualan
Supervisor Transportasi
10
Supervisor Distribusi
11
Supervisor Keamanan
12
Supervisor Maintenance
13
Supervisor Produksi
14
Supervisor Pembelian
15
Supervisor Financial
16
Supervisor Accounting
17
Karyawan Gudang
18
Karyawan Penjualan
19
Karyawan Transportasi
20
Karyawan Distribusi
16
21
Karyawan Keamanan
10
22
Karyawan Maintenance
23
Karyawan Produksi
20
24
Karyawan Pembelian
25
Karyawan Financial
26
Karyawan Accounting
Total
85
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Senin-Kamis
Jumat
Sabtu
Jam Kerja
Keterangan
08.30 - 12.00
Kerja
12.00 - 13.00
Istirahat
13.00 17.00
Kerja
08.30 12.00
Kerja
12.00 - 14.00
Istirahat
14.00 17.00
Kerja
08.00 - 12.00
Kerja
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
2.3.3.1. Tunjangan
Selain gaji pokok dan upah lembur di atas, perusahaan juga memberikan
beberapa jenis tunjangan, yaitu:
1. Tunjangan Hari Raya (THR)
Diberikan sebesar satu bulan gaji bagi karyawan yang telah mengabdi lebih
dari 2 tahun.
2. Tunjangan Selama Sakit
Diberikan kepada karyawan yang sedang dalam perawatan sakit yang
dinyatakan dengan surat keterangan dokter, berlaku bagi karyawan yang telah
mengabdi lebih dari 2 tahun.
3. Tunjangan Insentif
Diberikan sesuai dengan prestasi kerja yang ditunjukkan dengan cara
ditambahkan ke dalam upah karyawan.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
2.3.3.2. Fasilitas
Fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawannya adalah:
1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan Asuransi Jiwa
Selain upah yang diberikan, PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco juga
memperhatikan karyawannya dalam bentuk JAMSOSTEK yang diberikan
kepada karyawan mingguan, sedangkan bagi karyawan bulanan diberikan
asuransi jiwa dari Manulife.
2. Cuti
Cuti diberikan adalah 12 hari kerja setiap tahunnya oleh perusahaan.
2.4.
Proses Produksi
2.4.1.
Bahan
Per bulat
Per bulat yang digunakan adalah per dengan diameter 2,5 mm dan tinggi 15
cm. Umur per diperkirakan sekitar 15 tahun dan pengujian dilakukan oleh
pihak supplier.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
2.
Kawat lilit
Kawat lilit yang digunakan memiliki diameter sebesar 1,4 mm yang
berfungsi sebagai penghubung antara per bulat yang satu dengan per bulat
lainnya dalam sebuah rakitan per.
3.
Kawat lis
Kawat lis yang digunakan memiliki diameter 4,2 mm yang berfungsi
membingkai rakitan per agar menjadi lebih kokoh.
4.
Per pinggir
Per pinggir yang digunakan adalah per pinggir dengan diameter 3,5 mm
dengan tinggi 15 cm. Umur per diperkirakan sekitar 15 tahun dan pengujian
dilakukan oleh pihak supplier. Per pinggir diletakkan di sekeliling rakitan
per bulat.
5.
Kain Quilting
Fungsi kain ini untuk menutup busa. Untuk matras digunakan kain quilting
yang ketebalannya 3 cm sebanyak 2 x 180 x 200 cm, sedangkan untuk
tabung digunakan kain quilting dengan ketebalan 0,5 cm dan panjang
sebesar 200 cm. Kain quilting yang dipakai terbuat dari kain Jaquar.
6.
Kain Blacu
Kain blacu digunakan sebagai penguat kain quilting pada saat proses
perakitan dengan per menggunakan HR-22.
7.
Busa
Busa yang digunakan terdiri dari bermacam-macam ketebalan sesuai dengan
tipe springbed yang diproduksi.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
8.
Hard padd
Hard padd merupakan pelapis pertama rakitan per yang berfungsi untuk
meredam per dan membatasi busa dengan per agar busa tidak koyak. Hard
padd yang digunakan berukuran 2 x (200 x 180) cm yaitu untuk bagian atas
dan bawah rakitan per.
9.
Benang Nylon
Benang ini digunakan untuk seluruh proses penjahitan baik penjahitan kain
quilting maupun penjahitan tabung dan matras.
10.
Peluru HR-22
Peluru ini berfungsi untuk merekatkan hard padd dan rakitan per pada
matras dan divan.
11.
Lateks
Lateks berfungsi untuk merekatkan busa dengan kain quilting pada matras,
sandaran dan divan
12.
Rangka kayu
Merupakan kayu yang dibentuk menjadi rangka berbentuk balok sebagai
rangka divan.
13.
Goni bagor
Merupakan penutup rangka kayu sebelum dirakit dengan per.
14.
15.
Papan tripleks
Digunakan sebagai rangka awal sandaran springbed.
16.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
dengan menggunakan benang nylon. Pada bagian tengah rangka yang telah di bor
dipasangkan logo Big Land dengan menggunakan benang nylon.
Langkah terakhir adalah pemasangan plastik produk non woven pada sisi
belakang sandaran, kemudian pembungkusan dengan plastik mika menggunakan
staples 3001 J dan, kemudian dipasang kaki sandaran dengan mur. Peta proses
operasi pembuatan sandaran dapat dilihat pada lampiran 2.
dan untuk tabung 2 x (200 x 180 x 1) cm. Selanjutnya kain quilting matras dan
tabung akan dijahit dengan kain blacu. Fungsi penjahitan kain blacu ini adalah
untuk menguatkan kain quilting pada saat penarikan dengan tembakan gun HR22. Kemudian, pada kain quilting matras akan dijahit label sementara pada kain
quilting tabung akan dilakukan penjahitan lis tabung.
Selain itu dilakukan pemotongan hard padd dan busa dengan ukuran luas
sama dengan matras bawah dan atas. Kemudian, dilakukan perekatan hard padd,
kemudian busa lalu kain quilting baik untuk matras bagian atas dan bawah dan
bagian tabung matras. Perekatan dilakukan dengan gun HR-22.
Selanjutnya dilakukan penjahitan lis yang akan merekatkan matras atas
dan bawah dengan tabung. Kain lis dijahit dengan mesin corner bersamaan
dengan memasang lubang angin emas sebanyak 4 buah. Fungsi dari lubang angin
emas ini adalah untuk menambah nilai keindahan pada matras spring bed serta
memberikan sirkulasi udara sehingga busa tetap empuk.
Langkah terakhir adalah meletakkan kartu garansi dan kartun sudut.
Kartun sudut
distribusi karena sudutnya sangat mudah rusak. Setelah itu dibungkus dengan
menggunakan plastik mika yang direkatkan dengan menggunakan isolatif.
Kemudian stiker ukuran diletakkan pada plastik mika. Peta proses operasi
pembuatan matras dapat dilihat pada lampiran 2.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
2.5.
Polyintraco digunakan beberapa jenis mesin yang sebagian besar adalah buatan
luar negeri seperti Cina, Taiwan, Jepang dan Italia. Namun ada juga yang dibeli
dari dalam negeri. Teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan proses produksi
di pabrik tidak terotomatisasi, dimana seluruh kegiatan melibatkan tenaga
manusia sebagai operator yang mendesain, mengoperasikan dan mengontrol
jalannya proses produksi di pabrik.
Merk
Buatan
China
Daya
1,5 KW
Tegangan Elektromotor :
380 Volt
Fasa Elektromotor
3 fasa
Lebar Belt
1,5 cm
Tebal Belt
1 cm
Panjang Belt
50 cm
Jumlah
2 unit
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
2. Mesin Quilting
Fungsi
Merk
Buatan
China
Jarum
12 buah
Benang
24 gulung
Jumlah
1 unit
Fungsi
Merk
Hard Coo
Buatan
Jepang
55 100 psi
Tegangan
220 Volt
Fasa
1 Fasa
Jumlah
2 unit
3. Gun CL 73
Merk
Unicatch
Buatan
China
55-100 psi
Tegangan
220 Volt
Fasa
1 Fasa
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Jumlah
2 unit
5. Kompresor angin
Fungsi
ABAC
Buatan
Italia
Power Elektormotor
5,5 HP
Tegangan Elektromotor :
220 Volt
Fasa Elektromotor
1 fasa
Jumlah
2 unit
Fungsi
Merk
Stanley
Buatan
Jepang
5,5-100 psi
Tegangan
220 Volt
Fasa
1 fasa
Jumlah
2 unit
6. Gun HR 22
Shiang Wang
Buatan
Taiwan
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Daya
12,3 KW
Tegangan
220 Volt
Fasa Elektromotor
1 fasa
Jumlah
1 unit
Fungsi
Merk
Makita
Buatan
Jepang
Power Elektormotor
1 KW
Tegangan
220 Volt
Fasa Elektromotor
1 fasa
Jumlah
2 unit
8. Mesin Bor
Brother
Buatan
Jepang
Daya
Tegangan
220 Volt
Fasa
1 fasa
Jumlah
3 unit
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Merk
Mitsubishi
Buatan
Jepang
Daya
140 KW
Fasa Elektromotor
3 fasa
Jumlah
1 unit
2.5.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan pada perusahaan ini antara lain :
1. Gergaji
Fungsi
Jumlah
: 4 Unit
: Memotong kawat
Jumlah
: 4 Unit
Jumlah
: 2 Unit
4. Palu
Fungsi
Jumlah
: 4 Unit
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
5. Meteran
Fungsi
: Mengukur kain
Jumlah
: 6 Unit
6. Gunting
Fungsi
: Memotong Busa
Jumlah
: 10 Unit
2.5.3. Utilitas
Proses produksi agar dapat berjalan lancar dan berkesinambungan, maka
dibutuhkan sarana - sarana lain yang tidak terlibat langsung dalam proses
produksi tetapi sangat berpengaruh dalam menunjang kelancaran produksi. Sarana
pendukung proses tersebut adalah :
1.
Energi listrik yang diperoleh dari PLN dengan kebutuhan setiap bulan
sekitar 30.000 KWH.
2.
Air, untuk kebutuhan penyediaan air didapat dari PDAM Tirtanadi dengan
kebutuhan tiap bulannya sekitar 100 m3.
pemadam api ringan, pada jarak tertentu dilantai pabrik atau pada daerah yang
mudah terjadi kebakaran.
2.5.6. Maintenance
Maintenance merupakan proses perawatan terhadap mesin dan alat kerja
untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kesalahaan pada saat proses produksi
berlangsung yang ditujukan agar proses seluruh produksi dapat berjalan dengan
baik, sehingga tidak ada hambatan yang disebabkan oleh mesin atau peralatan
yang dapat mengakibatkan cacat pada produk dan keterlambatan waktu
penyelesaian produk yang berakibat pada keterlambatan waktu pengiriman. Pada
perusahaan ini proses maintenance dilakukan secara berkala hanya saja
frekuensinya masih sangat jarang yaitu sebulan sekali.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1.
Perencanaan Produksi
Produksi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian proses yang mengubah
bahan baku menjadi suatu produk jadi yang memiliki nilai lebih tinggi. Dalam
perencanaan produksi ditentukan sumber-sumber yang diperlukan untuk
melaksanakan proses produksi serta mengalokasian sumber-sumber tersebut untuk
menghasilkan produk dalam jumlah dan kualitas yang diharapkan dengan biaya
yang serendah mungkin.
Dalam penjabaran lebih lanjut maka rencana produksi diuraikan menjadi
proses apa yang harus dikerjakan, siapa pelaksananya, kapan, dimana dan
perkiraan biaya yang ditimbulkannya.
Adapun tujuan perencanaan produksi adalah 1 :
1. Sebagai langkah awal menentukan aktivitas produksi yaitu sebagai
referensi perencanaan lebih rinci.
2. Sebagai masukan rencana sumber daya sehingga perencanaan sumber daya
dapat dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi
3. Stabilisasi produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan
Ginting, Rosnani. Sistem Produksi. Surabaya. Penerbit Graha Ilmu. 2007. hlm 70
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
target
produksi
tertentu.
Masing-masing
faktor
harus
Nasution, Arman Hakim. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. 2003. hlm 16-17.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
3.2.
Pengukuran Waktu
Pengukuran waktu kerja berhubungan dengan usaha-usaha untuk
insentif
(bonus)
bagi
pekerja.
Namun
demikian,
dalam
Barnes, Motion and Time Study. 7th edition, John Wiley &sons. 1980. USA hlm 257,259
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
pada
tiap
mesin
sehingga
menjadi
informasi
dalam
penyeimbangan lintasan.
5. Menentukan waktu standar yang akan digunakan dalam penentuan sistem
pembayaran tenaga kerja langsung atau tak langsung
Data waktu gerakan, yang terdiri dari : Work Faktor Sistem, Maynard
Operation Sequence Time (MOST Sistem) dan Motion Time
Measurement (MTM Sistem).
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
3.2.3.
memperoleh
hasil
pengukuran
waktu
yang
dapat
Sritomo, W. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya. Penerbit Guna Widya. hlm 169
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
dapat
diandalkan
hasilnya.
Syarat-syarat
tersebut
adalah
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
3.2.4.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Batas kontrol atas dan batas kontrol bawah untuk tiap group data dapat dicari
dengan formulasi :
BKA = X + 2x
BKB = X 2x
Gambar 3.1 merupakan Peta kontrol untuk uji keseragaman data.
Waktu pengamatan
BKA
X
BKB
Unit Pengamatan
k
2
(
n
t
ti ) 2
i
s i =1
i =1
N =
m
ti
i =1
Keterangan :
N = jumlah siklus pengamatan/pengukuran yang seharusnya dilaksanakan.
t=
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Sistem
kerja
Waktu siklus
Waktu normal
Faktor penyesuaian
Waktu baku
Kelonggaran
Waktu siklus adalah waktu hasil pengamatan secara langsung yang tertera
dalam stopwatch.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
1. Cara Persentase.
Dalam hal ini faktor penyesuaian ditentukan oleh pengukur berdasarkan
pengamatan yang dilakukan selama melakukan pengukuran. Oleh karena
itu cara ini merupakan cara yang paling mudah dan sederhana namun
penilaiannya masih kasar. Misalnya, pengukur berpendapat bahwa p = 110
%. Jika waktu siklusnya 14,6 menit maka Wn = 14,6 x 1,1 = 16,6 menit
2. Cara Shumard.
Cara ini didasarkan kepada kelas-kelas perfomansi kerja yang akan
menjadi penentu dalam penilaian dengan setiap kelas mempunyai nilainilai sendiri.
3. Cara Westinghouse
Cara ini mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap sangat
menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu:
a.
b.
Usaha
c.
Kondisi kerja
d.
Konsistensi
4. Cara Obyektif
Kecepatan kerja dan tingkat kesulitan pekerjaan menjadi perhatian utama
dalam cara ini karena kedua faktor ini dipandang secara bersama-sama
menentukan berapa besarnya harga p untuk mendapatkan waktu normal.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
5. Cara Bedaux
Cara ini diakukan hampir sama dengan cara Shumard, hanya saja nilainilai pada cara Bedaux dinyatakan dalam B, misalnya 60 B
6. Cara Sintesa
Cara ini mengevaluasi perfomansi kerja operator berdasarkan nilai waktu
yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Prosedur yang dilakukan adalah
dengan
melaksanakan
pengukuran
kerja
seperti
biasanya
dan
3.2.7.2.Kelonggaran
Kelonggaran pada dasarnya adalah suatu faktor koreksi yang harus
diberikan kepada waktu kerja operator, karena dalam melakukan pekerjaannya,
operator bisa terganggu oleh hal-hal yang tidak diinginkan namun sifatnya
alamiah 6.
Kelonggaran diberikan untuk 3 hal, yaitu kelonggaran untuk kebutuhan
pribadi, menghilangkan rasa fatique, dan hambatan-hambatan yang tidak bisa
dihindarkan, dimana ketiga hal tersebut secara nyata dibutuhkan oleh pekerja
selama melakukan pekerjaannya.
1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.
Yang dimaksud dengan kebutuhan pribadi adalah hal-hal seperti minum
sekadarnya untuk menghilangkan rasa haus, ke kamar kecil, bercakap-
Yanto. Analisis, Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi.Jakarta. Unika Atmajaya. 2007
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
3.3.
Peramalan
Peramalan merupakan seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa
masa
depan.
Peramalan
memerlukan
pengambilan
data
historis
dan
Render, Barry. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Penerbit Salemba Empat. 2001. hlm 46
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
variabel
yang
mempengaruhinya.
Peramalan
obyektif
juga
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
dengan permintaan akan berulang juga pada masa yang akan datang.
Peramalan obyektif terdiri atas dua metode yaitu:
a. Metode Intrinsik
Metode ini berdasarkan pada proyeksi permintaan historis tanpa
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi
besarnya permintaan. Metode ini cocok untuk peramalan jangka pendek.
Salah satu metode ini adalah metode deret waktu (time series).
b. Metode Ekstrinsik
Metode ini mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin
dapat mempengaruhi besarnya permintaan dimasa datang dalam model
peramalannya. Metode ini lebih cocok untuk peramalan jangka panjang.
Kelemahan metode ini adalah dalam hal mahalnya biaya aplikasi dan
frekuensi perbaikan hasil peramalan yang rendah karena sulitnya
menyediakan informasi perubahan faktor-faktor eksternal yang terukur.
Salah satu bagian dari metode ini adalah metode regresi.
Makridakis, dan Victor E. Mc.Gee. Metode dan Aplikasi Peramalan. 1988. hlm 9-10.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
tersebut ke masa depan. Metode ini mengasumsikan bahwa apa yang telah terjadi
di masa lalu akan terjadi di masa yang akan datang
Langkah penting dalam memilih suatu metode deret waktu yang tepat adalah
dengan mempertimbangkan jenis pola datanya. Pola data dapat dibedakan menjadi
empat, yaitu :
1.
2.
Pola musiman, terjadi bilamana suatu deret data dipengaruhi oleh faktor
musiman (misalnya kuartal tahunan, bulanan / hari pada minggu tertentu).
3.
4.
Pola tren, terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan jangka panjang
dalam data.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat fungsi peramalan
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
MA =
At + At 1 + ... + At ( N 1)
N
WMA =
(A
t =1
t 1
Wt )
W
t =1
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
2
, dengan N = Jumlah data periode
N +1
2. Metode Dekomposisi
Merupakan metode yang hasil peramalannya ditentukan dengan kombinasi
dari fungsi-fungsi atau pola data yang ada seperti trend, siklus, dan musiman.
3. Metode Regresi
Tujuan dari metode ini adalah mencari bentuk fungsi dari suatu data. Bentuk
fungsi dari metode ini dapat berupa:
a) Konstan, dengan fungsi peramalan (Yt):
m
Yt = a, dimana a =
t =1
a=
Dimana :
i =1
b t i
b=
i =1
i =1
m
i =1
n t i y i t i y i
i =1
n t i2 (t i ) 2
i =1
i =1
a=
i =1
i =1
i =1
Yi b t i c t i
n
c=
b=
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
i =1
i =1
= ( t i2 ) 2 n t i4
m
i =1
i =1
i =1
= t i Yi n t i Yi
i =1
i =1
i =1
i =1
i =1
i =1
= t i2 Yi n t i2Yi
= t i2 t im n t i3
ln a =
i =1
i =1
ln Yi b t i
n
ln a =
i =1
m
i =1
n t i ln Yi t i ln Yi
i =1
n t i2 ( t i ) 2
i =1
i =1
2t
2t
+ c cos
n
n
Dimana :
m
Y
i =1
m
m
m
2t i
2t i
= na + b sin
+ c cos
n
n
i =1
i =1
Yi sin
i =1
m
m
m
2t i
2t i
2t i
2t i
2t
= a sin
+ b sin 2
+ c sin
cos i
n
n
n
n
n
i =1
i =1
i =1
Yi cos
i =1
m
m
m
2ti
2ti
2ti
2ti
2t
= a cos
+ c cos 2
+ b sin
cos i
n
n
n
n
n
i =1
i =1
i =1
Parameter Kesalahan
Rumus
n
ME =
e
i =1
n
n
MAE =
e
i =1
n
n
SSE = ei
i =1
MSE =
(X
t =1
Ft )
n
n
SDE =
SEE =
n 1
(X
t =1
t =1
Ft )
n f
= banyaknya periode
= derajat kebebasan
ei
= banyaknya kesalahan
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
mendasari permintaan tersebut. Bentuk yang paling sederhana adalah peta kontrol
peramalan yang disebut peta moving range.
MR = ( y t yt ) ( y t 1 yt 1 )
m
MR
: MR =
: BKA = +2,66 MR
: BKB = 2,66 MR
: y t = y t y
t =1
n 1
Pada Gambar 3.2. menjelaskan pembagian daerah A,B dan C pada peta
moving range.
Y-Y
Daerah di Luar Kendali
+
Daerah A
Daerah B
Daerah C
0
Daerah C
Daerah B
-
Daerah A
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Kondisi out of control dapat diperiksa dengan menggunakan empat aturan berikut:
1. Aturan Satu Titik
Bila ada titik sebaran (Y-Y) berada di luar UCL dan LCL.
2. Aturan Tiga Titik
Bila ada tiga buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang
mana dua diantaranya jatuh pada daerah A.
3. Aturan Lima Titik
Bila ada lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang
mana empat diantaranya jatuh pada daerah B.
4. Aturan Delapan Titik
Bila ada delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, pada
daerah C.
3.4.
Pemrograman Linier
Pemrograman linier adalah suatu model matematis yang berkarakteristik
linier
untuk
menemukan
suatu
penyelesaian
optimal
dengan
cara
sebuah tiruan terhadap realitas. Langkah untuk membuat peralihan dari realita ke
model kuantitatif, dinamakan perumusan model. Model pemrograman linier
mempunyai tiga unsur utama yaitu 9 :
1. Variabel Keputusan
Merupakan variabel persoalan yang akan mempengaruhi nilai tujuan yang
hendak dicapai.
2. Fungsi Tujuan
Merupakan tujuan yang hendak dicapai yang diwujudkan dalam sebuah fungsi
matematika linier.
3. Fungsi Kendala
Merupakan pembatas terhadap kumpulan keputusan yang mungkin dibuat dan
harus dituangkan ke dalam fungsi matematika linier. Ada tiga macam kendala,
yakni :
a.
b.
c.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Maksimumkan/minimumkan Z =
C .X
j =1
a 21 X 1 + a 22 X 2 + . . . + a 2 n X n = b2
ai1 X 1 + ai 2 X 2 + . . . + a mn X n = bi
Xj 0
di mana :
Xj
Cj
bi
aij
: 1,2, . . . , m
j : 1,2, . . . , n
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
nilai variabel. Jika harga per unit produk misalnya adalah sama berapapun
jumlah yang dibeli, maka sifat proporsional dipenuhi.
2. Additivity
Additivity menyatakan bahwa tidak ada bentuk perkalian silang diantara
berbagai aktivitas. Sifat ini berlaku bagi fungsi tujuan maupun kendala.
3. Divisibility
Asumsi ini menyatakan bahwa variabel keputusan diperbolehkan memiliki
nilai yang tidak integer.
4. Deterministic
Setiap parameter (koefisien fungsi objektif, ruas sisi kanan koefisien
pembatas) diketahui secara pasti. Hal ini menunjukkan bahwa semua
parameter model berupa konstanta.
Kendala dalam bentuk persamaan dan konstanta sisi kanan (right hand
side = RHS) semua positif
10
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
=8
...(1)
3X1 + 4X2 + X3 + X5
=7
...(2)
X1,..., X5 0
Tabel 3.2. Bentuk Standar Tabel Simpleks
Cj
-1
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
-1
X4
X5
Z= -1
Cb
row
Konstanta
= 5 (-1+3) = 3
Z = Cb*konstanta = (-1,1)
=-1
3. Dari tabel simpleks standar dapat dilihat bahwa bentuk dasar sudah dalam
sistem kanonikal (X4 hanya ada di pers 1 dan X5 hanya ada di pers 2),
maka X4 dan X5 sebagai variabel basis. Jika simpleks standar tidak dalam
11
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
leaving variable (variabel basis yang akan keluar dari menjadi nonbasis)
berdasarkan hukum rasio minimum, yakni :8/2=4 atau 7/1 = 1. Maka
dipilih X4 sebagai leaving variable.
Tabel 3.3. Tabel Simpleks 1
Cj
-1
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
-1
X4
X5
Z= -1
Cb
row
Konstanta
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
-1
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
X3
1/2
1/2
X5
5/2
-1/2
-4
-2
Z= 15
Cb
row
Konstanta
row bernilai
-1
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
X3
2/5
3/5
-1/5
17/5
X1
6/5
-1/5
2/5
6/5
-26/5
-9/5
-2/5
Z= 81/5
Cb
row
Konstanta
1. Metode Big M
Pada metode ini, diberikan variable artificial yang sangat besar pada
fungsi objektif minimisasi. Dengan kata lain, biaya pada fungsi objektif
dibuat sangat besar sehingga tidak ekonomis untuk memproduksi variabel
tersebut. Koefisien untuk variable artificial dibuat sebesar M, dimana M
adalah bilangan positif yang sangat besar. Demikian sebaliknya untuk
kasus maksimisasi.
2. Metode Dua Fase
Cara kedua adalah dengan menggunakan 2 fase, yakni :
-
Fase I : Mencari solusi layak dasar awal bagi program asli, dengan
cara mengusahakan agar variable artificial terbuang. Pada tahap ini
lebih dahulu dibuat fungsi objektif khusus untuk variable artificial.
Fase II : Pada fase ini, solusi layak dasar awal yang diperoleh pada
fase pertama dilanjutkan untuk dioptimalkan. Cara mengoptimalkan
sama seperti metode simpleks yang telah dijelaskan sebelumnya.
12
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
and
bound
adalah
sebuah
metode untuk
menghasilkan
13
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
14
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapantahapan yang jelas dan disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap
tahapan merupakan bagian yang menentukan tahapan selanjutnya sehingga harus
dilalui dengan cermat.
4.1.
beralamat di Jl. Eka Surya Gang Sidodadi Lingkungan XXII, Kelurahan Gedung
Johor, Delitua Medan. Penelitian dilaksanakan pada Maret April 2009.
4.2.
Jenis Penelitian
Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian
deskriptif (Deskriptif Research) dengan jenis studi kasus, yaitu penelitian yang
berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah terhadap suatu masalah yang
ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data. Jadi penelitian ini
meliputi proses pengumpulan, penyajian, dan pengolahan data, serta analisis dan
interpretasi.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
4.3.
Instrumen Penelitian
Penelitian dilakukan dengan teknik observasi langsung pada lantai
produksi. Instrumen yang digunakan adalah jam henti (stopwatch), kertas lembar
pengamatan, pena atau pensil dan papan pengamatan. Hasil dari penelitian dengan
menggunakan jam henti berupa waktu siklus penyelesaian spring bed.
4.4.
Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
4.5.
BKA = X + 2x
BKB = X 2x
k
2
(
n
t
ti ) 2
s i =1
i =1
N =
m
ti
i =1
c. Perhitungan waktu baku (standard time) untuk tiap job pada tiap stasiun
kerja yang ada di lantai pabrik, dengan rumus :
Wb = Wn (waktu normal) x ( 1 + allowance)
di mana, Wn = Ws (waktu siklus) x p (faktor penyesuaian)
2.
Meramalkan permintaan
Data historis penjualan kemudian diolah dengan menggunakan metode
peramalan kuantitatif yang disesuaikan dengan pola data. Berdasarkan hasil
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Maksimumkan Z =
C .X
j =1
Z = laba yang ingin dicapai dari seluruh spring bed yang diproduksi
Cj = laba untuk produk X
Xj = jumlah produksi optimal (variabel keputusan jenis spring bed ke-j)
j = jenis spring bed ke-1,2,...,n
4.
a
j =1
ij
dimana : aij = waktu standar di stasiun kerja i untuk jenis spring bed ke-j
Xj = jumlah produksi optimal (variabel keputusan spring bed ke-j)
Yk = jam tenaga kerja tersedia pada bulan ke-k
i
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
d
j =1
ij
dimana :
dij = jumlah pemakaian bahan baku i untuk jenis spring bed ke-j
Xj = jumlah produksi optimal (variabel keputusan jenis spring bed ke-j)
K l = rata-rata ketersedian bahan baku di gudang bulan ke-l
j
c. Target produksi
X ji R ji
dimana :
X = jumlah produksi optimal (variabel keputusan jenis spring bed ke-j)
R = jumlah permintaan (target produksi dari hasil peramalan)
X ji V ji
dimana :
X = jumlah produksi optimal (variabel keputusan jenis spring bed ke-j)
V = jumlah produksi minimum perusahaan
X 1 , X 2 , X 3 , . . . , X n 0 dan integer
6.
4.6.
dilakukan
pembenahan
rencana
produksi,
maka
akan
pembenahan rencana produksi. Selain itu, setelah diperoleh solusi optimal akan
dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui sejauh mana parameterparameter model pemrograman linier, yaitu koefisien fungsi tujuan dan nilai ruas
kanan kendala boleh berubah tanpa harus mempengaruhi jawaban optimal.
Analisis ini merupakan analisis pasca optimal karena dikembangkan dari
penyelesaian optimal. Evaluasi dilakukan untuk melihat hasil dari analisis dan
memberikan usulan bagi perencanaan produksi perusahaan.
4.7.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Studi pendahuluan
Studi literatur
Pengamatan langsung di perusahaan
Pengumpulan data
Data primer :
Waktu siklus pengerjaan
produk
Data sekunder :
Pengolahan data
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer
Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer
Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Mulai
Harga
penjualan
Biaya
produksi
Koefisien fungsi
tujuan
Bahan baku
tersedia/ bulan
Target produksi
Data historis
penjualan
Waktu baku
Hasil
peramalan
permintaan
Koefisien
pembatas 1
Ruas kanan
pembatas 1
Ruas kanan
pembatas 2
Koefisien
pembatas 2
Koefisien
pembatas 3 dan 4
Ruas kanan
pembatas 3
Formulasi model
Optimal
Tidak
Mencari solusi integer
dengan metode branch
and bound
Selesai
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Target produksi
minimum yang
ditetapkan
perusahaan
Ruas kanan
pembatas 4
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Data pengamatan
waktu pengerjaan
Uji
keseragaman
Tidak
seragam
Ya
Uji kecukupan
Tidak
Cukup
Ya
Waktu siklus
Penyesuaian
Waktu normal
Kelonggaran
Waktu baku
Tidak
Hitung kesalahan tiap metode
Verifikasi peramalan
Hasil peramalan
Selesai
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1.
Pengumpulan Data
Spring bed
Harga Penjualan
Biaya Produksi
Laba
Platinum
Golden
Silver
Bigline
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Stasiun kerja dinyatakan dengan simbol S dari tiap proses produksi matras spring
bed, sedangkan elemen kerja dinyatakan dengan simbol K. Dimana dalam hal ini
stasiun kerja adalah pusat kerja/tempat pengelompokan suatu pekerjaan
sedangkan elemen kerja adalah gerakan bagian dari suatu pekerjaan.
1. Pembuatan Matras
S1 = Perakitan Per bulat (K1)
Satu siklus pada stasiun ini dimulai saat mesin RAM dioperasikan
kemudian per bulat dirakit dengan kawat lilit pada mesin RAM. Siklus
ini selesai saat per siap dirakit dan ditumpuk pada tempat penampungan
sementara.
S 2 = Perakitan Kawat lis (K2)
Satu siklus pada stasiun ini dimulai saat mengambil rakitan per bulat
dengan kawat lilit dan meletakkan di meja perakitan, kemudian rakitan
per dirakit dengan kawat lis dan per pinggir. Siklus ini selesai saat kawat
lis dan per pinggir selesai dirakit dan ditumpuk pada tempat
penampungan sementara.
S 3 = Penjahitan Kain Quilting (K3)
Satu siklus pada stasiun ini dimulai saat gulungan kain polos, busa dan
non woven diambil dan disusun pada mesin quilting, kemudian mesin
quilting dioperasikan dan gulungan akan dijahit oleh mesin. Siklus ini
selesai saat kain quilting selesai dijahit.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
S 4 = Pemotongan
a. Pemotongan hardpadd (K4)
Satu siklus elemen ini dimulai saat gulungan hardpadd diambil dari
tempatnya sampai hardpadd selesai dipotong sesuai ukuran yang
dibutuhkan untuk 1 unit spring bed yakni (200 x 180) cm2.
b. Pemotongan busa (K5)
Satu siklus elemen ini dimulai saat busa diambil dari tempatnya
sampai busa selesai dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan untuk 1
unit spring bed yakni (200 x 180) cm2.
c. Pemotongan kain blacu (K6)
Satu siklus elemen ini dimulai saat kain blacu diambil dari tempatnya
sampai kain blacu selesai dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan
untuk 1 unit spring bed yakni (200 x 180) cm2.
d. Pemotongan kain quilting (K7)
Satu siklus elemen ini dimulai saat kain quilting diambil dari
tempatnya sampai kain quilting selesai dipotong sesuai ukuran yang
dibutuhkan untuk 1 unit spring bed yakni (200 x 180) cm2.
S 5 = Penjahitan
a. Penjahitan kain quilting dengan kain blacu dan label (K8)
Satu siklus elemen ini dimulai saat kain quilting dan kain blacu
diambil dari tempatnya, lalu dijahit dengan menggunakan mesin jahit
biasa. Kemudian dilanjutkan dengan penjahitan label. Siklus ini
berakhir saat penjahitan selesai.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.2. Waktu Siklus Rata-rata Tenaga Kerja pada Pembuatan Spring Bed Tipe Platinum
Pengamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
K1
710.9
708.2
711.3
708.9
712.4
708.8
717
708.9
709.9
712.5
714.7
715.6
717.9
716.1
714.3
717.6
715.2
709.9
708.3
714.7
714.2
712
713.3
710.2
717.4
712.9
712.9
K2
943.2
945.9
942
939.4
942.8
940.9
944.9
945.5
945.9
938.2
944.9
936.7
937.9
938.7
937.2
936.1
939.3
937.2
941.4
939.7
938.8
939
936.4
940.3
945.8
941.4
944.9
K3
199.4
197.6
198.4
196.3
196
192.8
193.2
197.8
197.1
198.8
197.5
194.9
195.8
195.2
197.3
199.4
192.9
198.7
197
197.2
199.7
195.1
197.3
199.2
196.8
192.7
195.2
K4
91.3
92.9
90.6
94
95.5
93.8
89.1
91.2
93.2
96.8
94.1
92.1
89.1
99.2
93.8
87.1
95.2
92
94.2
89.2
99.5
98.3
93.6
89.7
96.2
97
89.1
K5
186.6
183.1
186.7
183
185.3
185.3
180.6
182.8
188.3
189.9
188.3
186.3
180.5
186.1
185.4
183.5
185.8
180.6
180.8
184
189.2
185.8
182.5
186
180.8
178.4
179
Waktu (detik)
K6
K7
63.1
195.5
62.6
195.1
59.2
189.2
60.4
189.7
57.6
192.7
62
196.1
61.4
190.9
56.8
190.8
56.8
191.1
62.6
195.3
61.7
189.1
56.4
189.2
58
195.7
63.3
193.8
62.9
191.5
57.3
194.3
61.5
191.7
59.8
190.7
61.4
195.6
61.8
192.4
61
194.2
58.1
189.5
58.2
196.7
63.6
192.8
56.6
193.4
57.7
193.7
57.4
189.7
K8
349.4
344.2
342.2
348.8
352.6
345.9
345.9
344.6
352.5
352.2
344.5
343.4
343.3
339.9
353.9
351.1
341.7
345.8
342.3
350.4
346.6
349.1
347.9
347.8
344.7
349.9
353.9
K9
941.3
941.3
944
939.4
943.7
941
945.1
940.9
938.5
943.7
938.1
940.3
939.2
941.3
943.2
944.1
942.7
945.2
941.9
940.6
940.9
945.3
938.1
941.3
940.6
944.1
943.3
K10
811.1
796.7
810.2
803
803.6
808.5
810.1
807.3
799.1
808.3
812.1
805.7
806.3
797.9
795.5
807.2
797
801.4
802.5
799.3
796.1
812.1
802.2
801.3
803.5
810.6
804.7
K11
646.6
644.3
639.7
640.3
644.5
644.7
646.1
642.6
640.8
644.4
641.5
646
647
644.7
641.3
644.7
639.9
640.2
641.7
643
640.7
643.2
641.2
642.1
642
639.6
643.7
K12
251.4
253.1
255.7
249.3
250.8
255.7
252.7
253.1
251.1
254
251.2
256.5
251.1
250.9
255.3
254.3
256.7
251.2
251.5
249.6
251.8
255.3
250.9
252.7
251.4
256.5
249.5
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
28
29
30
717.7
714.6
716.9
945.8
936.2
944
198.4
198.7
196.2
98.1
97.9
98.6
189.6
183.9
184
62.7
57.2
56.3
194.9
192.1
193.9
346.6
351.1
348.8
941.8
945.9
943.3
805.1
804.3
810.1
646.1
645.1
643.9
252.5
255
249.4
Tabel 5.3. Waktu Siklus Rata-rata Tenaga Kerja pada Operasi Pembuatan Spring Bed Tipe Golden
Pengamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
K1
708.5
707.7
703.1
705.1
703.5
709.8
708.3
703.3
708.7
709.5
702.3
702.5
705.5
707.3
702.6
709.2
704.5
705.7
709.9
708.3
702.1
703.7
705.9
K2
941.3
942.7
946
940.6
936.3
941.7
940.1
939.8
945.2
939.6
938.1
945.5
939.9
941.6
936.8
943.3
943.5
938.7
943.9
943.4
939.8
937
945.5
K3
184.4
180.5
181.7
178.1
180.9
181.3
183.2
184.1
178.2
183.9
183.2
180.9
182.4
180.6
179.8
184.5
181.1
184.7
182.7
181.5
179.7
182.6
180.2
K4
92.5
92.8
94.5
98.5
89.2
90.4
95
94.8
89.8
94.8
95.8
90.1
98
89.4
91.4
99.4
99
92.7
99.7
97.8
93
96.9
92.7
K5
180.3
181.1
187.1
181.2
180.5
181.8
186.3
187
186.1
181.9
178.2
179.5
182.5
184.1
182.5
184.4
178.6
187.3
186.8
183.6
183.7
186.8
181.4
Waktu (detik)
K6
K7
61.4
194.3
56.2
195.8
60.8
189.1
60.3
195.2
62.9
193.1
57.1
189.5
63.4
195
61.3
196
62.3
191.7
57.4
191
60.1
192.5
58.4
191.5
57.2
192.4
62.5
192.2
58.7
191.8
63.2
194.6
60.6
193.6
61.3
195.1
56.8
189.2
60.7
196.8
62.6
190.2
60.7
192.1
62.3
194
K8
345.4
338.7
340
348.2
345.2
349.6
347.9
348
354.6
342.2
344.3
344.1
351.2
344.2
350.4
352.7
347.9
347.9
347.6
345.3
348.1
341.2
347
K9
935.5
931.3
929.1
932
931
931
932.4
936
929.3
930.6
934.1
930
935.7
936.2
930.8
934
936.1
930.9
933
933.5
932.3
934
933.6
K10
801.3
811.3
808.7
802.3
801.2
798.6
800
795.9
811.5
808.6
799.7
810.2
797.2
797.3
799.9
804.5
801.4
798.1
809.4
797.9
806.9
803.2
808.9
K11
642.4
644
642.7
642.9
644.4
639.5
639.3
639.3
645
644.1
644
640.6
644.5
642.9
640.4
640.9
640.4
643.7
641.5
642.3
643.8
643.9
645.9
K12
252.3
256.5
255.7
253.8
251.9
251.7
252.3
255.5
254.7
251.6
256.5
252.8
254
255.5
253.5
251.3
256.7
249.7
249.6
254.8
252.1
256.6
249.1
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
24
25
26
27
28
29
30
707.2
702.2
707.8
703.3
705.8
709.4
706.9
945.4
944.7
945.7
943.3
939.5
940.8
945.5
179.8
184.2
182.6
185.4
181.3
185.3
182
97.4
91.3
92.6
94.3
93.5
90.8
90.6
185.7
182.4
178.2
185.4
187.7
183.3
185.3
59.4
58.5
60.2
56.4
61.5
59
56.2
190.5
189.3
191.4
191.1
194.4
191.5
189
345.7
346.9
353.1
347.9
339
350.4
350.8
932.8
930.4
936.6
933.6
931.1
929.3
936.1
810.1
812.8
800.8
809.8
810.6
809.4
799.4
643.8
643.1
646.1
640
642.3
647
646.8
249.8
252.5
252.2
251.4
255.7
252.7
251.2
K11
640.2
644.2
646.2
642.2
645
643.6
642.8
645.6
642
645.6
639.3
643.8
643.3
645.1
639.5
643.9
639.7
644
640.1
K12
251.5
252.5
254.5
251.1
256.1
254.9
249.3
256.2
250.7
254.7
252.3
255.7
249.4
250.2
250.8
251.1
254.2
250.4
251.5
Tabel 5.4. Waktu Siklus Rata-rata Tenaga Kerja pada Pembuatan Spring Bed Tipe Silver
Pengamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
K1
705.3
702.8
703
709.1
708.3
709.3
704.8
703.4
704.4
704.5
703.5
706
706.8
707.4
706.2
703.1
707.9
706.5
705
K2
939.2
939.7
944.9
942.3
942
938.5
945.9
938.9
937.6
942.1
943.1
942.2
937.3
943.4
936.2
942.9
940.4
937.7
941.1
K3
182.1
179.9
183.1
184.9
182.8
183.7
184.6
180.9
184.7
184.5
185.5
185.1
178.9
183.8
185.7
181.3
179.8
182.9
182.5
K4
91.3
95.3
91.5
92.2
94.1
95.5
92.4
93.5
87.2
88.5
97.8
93.2
94.8
97.1
92
98.7
89.3
99.6
94.7
K5
181.6
180
182
187.9
187.3
179.8
183.1
184.7
183.5
186.2
185
181.8
180.3
181.6
181.8
180
186.9
187
183.3
Waktu (detik)
K6
K7
62.2
192.6
58.9
192.8
61.5
196.5
59.4
195.7
57.2
195.7
62.4
196.9
58.8
190.7
56.9
194.5
57.3
195
58.1
196.4
63.9
195.5
57.4
193.5
61
194.6
61.6
193.2
62.9
196.6
56.9
192.4
59.7
190.1
58.6
193.6
63.9
193.3
K8
343.6
352.8
342.8
341.2
353.9
350.9
347.6
344.4
347.6
352.8
351.9
348.1
346.1
340.2
350.3
343.2
347.1
342.7
350.7
K9
933.2
929.9
930.9
935.7
932.6
930.3
930
933.3
936.5
931.8
935.1
934.1
931.4
936.1
931.8
930.5
932.3
929.1
933.9
K10
803.2
803
805.2
812.5
796.6
811.8
808.7
807.3
808.3
802.7
807.4
795.8
797.4
798.3
803
809.1
809.4
802.8
812.2
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
709.8
703.5
706.6
706.7
709.4
707.6
704
704.1
702.7
704.9
709.9
945.7
941.1
943.7
945.9
942.1
942
937.4
943.7
940
936.4
940.6
185.5
181.1
178.8
181.2
182.2
178.5
178.9
179.8
178.8
183.4
179.8
89.1
97.9
98.1
90.8
93.2
94.8
92.5
87.4
90.8
99.4
96.3
184.7
178.4
183
182
186.1
187.9
181.2
184.4
182
186.5
185.9
62.9
56.1
58.9
61.8
62.8
63.6
62.3
62
62.4
56.1
57.1
194.9
196.4
192.1
191.8
196.4
192.7
192.6
195
191.6
190.5
191.4
339.5
350.9
344.5
347.9
345.4
348.9
347.8
351
343.8
338.8
352
934.5
932.4
930
933
933.9
936.3
929.4
932.5
935
935.7
934.2
803.2
806.5
812.6
801.2
811.2
802
812.1
799.8
808.8
803.4
807.4
642.4
645.2
639.4
643.2
639.8
646.3
640
641.2
646.4
642.7
642.1
250.4
256.8
253.7
253.2
255.4
256.7
255.6
255.5
249
256.1
253.5
Tabel 5.5. Waktu Siklus Rata-rata Tenaga Kerja pada Pembuatan Spring Bed Tipe Bigline
Pengamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
K1
1351.2
1353.2
1352.9
1353.2
1355.2
1353.5
1351.8
1350.7
1348.6
1353.8
1351
1354.3
1351.1
1352.9
1348.8
K2
943.3
938.9
936.5
941.5
943.7
942.5
945.3
938.3
938.1
943.3
937.7
944.2
942.2
942.1
943.8
K3
176.4
178.4
174.2
177.1
173.3
177.3
176.4
172.1
173.5
175.7
178.4
173.9
177.7
172.3
174.2
K4
92.8
94.1
93.8
92.6
98.6
95.1
95.1
88.9
94.6
94.7
89.4
98.1
89.9
97.9
87.3
K5
172.4
173.6
165.8
170.6
170.2
168.4
174.2
166.5
173
170.4
171.1
166.5
167.4
168
172.5
Waktu (detik)
K6
K7
61.8
194.5
56.7
190.2
58.6
189.2
58.5
189.5
62.1
195
56.8
189.5
58.9
191.6
60.3
192.5
56.7
191.3
61.2
196.6
63.7
194.1
63
196.4
63.2
190
58.3
194.1
63.1
196.5
K8
348.1
348.7
345.7
349
345.5
346
346
345
351.4
348.9
349.7
347.5
344.2
342.1
353.7
K9
930
929.8
936.6
933.8
935.6
936.8
932.4
929.5
934.5
934.7
930.3
936.4
930.8
936.7
934.4
K10
810.6
799.3
805.3
811.3
800.9
811.5
807.9
801
797.1
810.6
800.8
812.7
799.9
798.4
811.5
K11
643.2
644.4
639.8
645.5
645.8
640.3
643
645.5
643.1
642.2
643.1
644.2
643.1
645.2
640
K12
251.6
256.5
249.3
254.3
255.7
250
253.4
256.3
256.4
251.4
254.3
256.9
256.9
252.7
252.4
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1354.3
1348.2
1354.1
1353.8
1354.8
1352.3
1354.7
1351.9
1349.4
1348.3
1351.4
1350.8
1348.7
1353.8
1351.2
937.7
938.2
942.7
944.1
938.4
945.3
942.9
944.9
944.1
937.5
943.2
941.2
942.2
943.3
939
176.9
172.7
174.7
176.9
174
176.2
173.5
175.6
178.3
177.7
178.5
172.2
176
173.1
178.9
88.4
94.7
91
98.4
98.1
93.7
87.1
93.3
92.8
87.5
92.9
95.9
89.7
92.7
95.6
172.7
167.4
166.1
173.3
171.5
167.6
166.2
165.9
171.7
173.8
168.2
170.9
167.8
174.1
172.4
61.9
63.7
56.9
57.3
58
57.5
63.6
62.1
57.2
63.1
60.9
58.2
62.7
60.4
63.3
191
189.8
189.6
191.9
194.7
192.1
195.9
196.1
193.4
191.6
189.8
190.5
192.5
196.8
195.3
353.3
341.5
346.4
346.4
347.2
350.1
345.9
345.2
347.6
342.7
351.1
350.2
350.9
345.4
349.6
933.2
933.9
933
931.6
934.8
933.6
935.7
931.8
934
935.6
934
932.9
933.9
935.1
930
812.6
809.3
799.1
811.6
806.8
808.5
795.1
795.5
796.7
795.6
808.4
800.5
797
799.6
798.9
640.7
639.2
641.6
644
641
642.1
640.7
643.3
641.9
640.1
643.2
642.6
645.2
642.9
641.4
253.9
254
251.2
250
250.2
256.6
249.5
251.8
252.9
252.8
255.2
256.7
250.1
251.1
250.5
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.6. Data Jumlah Tenaga Kerja Produksi Matras Spring bed
Departemen Produksi
Pemotongan
Penjahitan
Penjahitan lis
Pembungkusan
Total
16
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Bulan
Jumlah
Hari Kerja
Total Waktu
Total Waktu
Total Waktu
Kerja Tersedia
Kerja Tersedia
Kerja Tersedia
(jam)
(menit)
(detik)
Januari
18
135
8100
486000
Februari
20
150
9000
540000
Maret
20
150
9000
540000
April
21
157.5
9450
567000
Mei
20
150
9000
540000
Juni
22
165
9900
594000
Juli
22
165
9900
594000
Agustus
20
150
9000
540000
September
17
127.5
7650
459000
Oktober
22
165
9900
594000
November
20
150
9000
540000
Desember
17
127.5
7650
459000
Jumlah
239
1792.5
107550
6453000
Data penjualan matras spring bed dari PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco
diperlukan untuk meramalkan jumlah permintaan akan produk tersebut pada masa
yang akan datang. Data penjualan yang dikumpulkan adalah penjualan selama 2
tahun terakhir yaitu 2007 dan 2008. Data penjualan tersebut dapat dilihat pada
Tabel 5.8.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Platinum (unit)
Golden (unit)
Silver (unit)
Bigline (unit)
2007
2008
2007
2008
2007
2008
2007
2008
Januari
147
182
68
71
434
457
73
75
Februari
162
187
64
79
437
473
60
66
Maret
147
179
60
77
456
482
67
87
April
141
184
58
73
461
448
73
70
Mei
203
182
55
72
464
478
61
73
Juni
184
180
46
74
425
473
80
68
Juli
151
181
56
74
456
434
65
73
Agustus
176
175
51
77
443
446
64
77
September
178
186
62
74
442
484
56
78
Oktober
181
188
63
72
429
454
53
66
November
185
169
57
65
468
442
48
72
Desember
186
187
59
76
453
467
47
73
Jumlah
2041
2180
699
884
5368
5538
747
878
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.9. Data Pemakaian Bahan untuk Matras Tiap Jenis Spring Bed
Tipe Spring bed
Nama
Satuan
meter
Quilting (tabung)
meter
1.2
1.2
1.2
1.2
meter
16.3
16.3
16.3
16.3
Benang nylon
meter
220.4
220.4
220.4
220.4
Per bulat
buah
510
450
430
430
Per pinggir
buah
48
48
48
48
kg
2,8
2,8
2,8
2,8
btg
312
312
312
312
Platinum
Golden
Silver
Bigline
1. Kain
2. Per
CL-73
buah
3. Busa
NG ( 2,5 cm)
lembar
A II ((2/2,5/2/1,5)cm)
lembar
A I (busa sudut)
meter
0.22
0.22
0.22
0.22
AA (tabung)
meter
1.4
1.4
1.4
1.4
Hardpadd
3.8
3.8
3.8
3.8
Kain blacu
3.6
3.6
3.6
3.6
HR-22
btg
set
Label matras
buah
Label tabung
buah
Karton sudut
buah
Stiker
buah
Isolatif
meter
13.8
13.8
13.8
13.8
Plastik mika
meter
6.1
6.1
6.1
6.1
Kartu garansi
buah
0.5
0.5
0.5
0.5
4. Umum
Latex
kg
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Gudang memiliki kapasitas terbatas untuk bahan baku per bulat, kain
quilting dan busa. Hal ini disebabkan biaya simpan tinggi untuk ketiga jenis bahan
ini. Selain itu, bahan baku per bulat dan kain quilting juga sering mengalami
kendala dalam persediaan karena harus menunggu pengiriman. Sementara bahanbahan lainnya tidak memiliki kendala dalam kapasitas gudang dan juga dalam
persediaan bahan di gudang. Oleh karena itu kapasitas bahan yang menjadi
kendala penelitian ini adalah per bulat, kain quilting dan busa.
Tabel 5.10. Kapasitas Gudang
No
Nama Bahan
Satuan
Kapasitas/bulan
Per bulat
Unit
330000
115
700
Kain quilting
Busa
m3
Golden
Silver
Bigline
Mei
169
45
362
68
Juni
163
44
358
57
Juli
146
44
390
57
5.2.
Pengolahan Data
3. Silver
4. Bigline
Secara matematis formulasi untuk fungsi tujuan dapat dituliskan sebagai berikut :
n
Maksimumkan Z =
C .X
j =1
Z = laba yang ingin dicapai dari seluruh spring bed yang diproduksi
Cj = laba untuk produk spring bed ke-j
Xj = jumlah produksi optimal (variabel keputusan jenis spring bed ke-j)
j = jenis spring bed ke-1,2,...,n
Dimana variabel keputusan yang akan dicari solusi optimalnya adalah :
X1 = Spring bed Tipe Platinum
X2 = Spring bed Tipe Golden
X3 = Spring bed Tipe Silver
X4 = Spring bed Tipe Bigline
Maka formulasi fungsi tujuan dari penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut :
Max Z = 235000X1 + 135000 X2 + 118000 X3 + 95000 X4
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Harga rata-rata
710.9
708.2
711.3
708.9
712.4
708.8
710.1
717.0
708.9
709.9
712.5
714.7
715.6
713.1
717.9
716.1
714.3
717.6
715.2
709.9
715.2
708.3
714.7
714.2
712.0
713.3
710.2
712.1
717.4
712.9
712.9
717.7
714.6
716.9
715.4
Jumlah
2.
3565.9
x
k
3565.9
= 713.2
5
2
xi x
=
=
n 1
= 3.1
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
3.
Menentukan nilai batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB)
BKA = x + k = 713.2 + (2 x 3.1) = 719.4
BKB = x - k = 713.2 - (2 x 3.1) = 706.9
Dari Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa semua data pengamatan berada dalam
batas kontrol. Hal ini berarti data yang dikumpulkan seragam. Rekapitulasi hasil
pengujian keseragaman waktu siklus untuk jenis springbed platinum dapat dilihat
pada Tabel 5.13.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.13. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus Pembuatan Spring Bed Tipe Platinum
Stasiun Kerja
Perakitan Per
bulat
Perakitan
Kawat lis
Penjahitan
Kain Quilting
Elemen
(K1)
(K2)
(K3)
(K4)
Pemotongan
(K5)
Subgrup
710.9
708.2
711.3
708.9
712.4
708.8
717.0
708.9
709.9
712.5
714.7
715.6
717.9
716.1
714.3
717.6
715.2
709.9
708.3
714.7
714.2
712.0
713.3
710.2
717.4
712.9
712.9
717.7
714.6
716.9
943.2
945.9
942.0
939.4
942.8
940.9
944.9
945.5
945.9
938.2
944.9
936.7
937.9
938.7
937.2
936.1
939.3
937.2
941.4
939.7
938.8
939.0
936.4
940.3
945.8
941.4
944.9
945.8
936.2
944.0
199.4
197.6
198.4
196.3
196.0
192.8
193.2
197.8
197.1
198.8
197.5
194.9
195.8
195.2
197.3
199.4
192.9
198.7
197.0
197.2
199.7
195.1
197.3
199.2
196.8
192.7
195.2
198.4
198.7
196.2
91.3
92.9
90.6
94.0
95.5
93.8
89.1
91.2
93.2
96.8
94.1
92.1
89.1
99.2
93.8
87.1
95.2
92.0
94.2
89.2
99.5
98.3
93.6
89.7
96.2
97.0
89.1
98.1
97.9
98.6
186.6
183.1
186.7
183.0
185.3
185.3
180.6
182.8
188.3
189.9
188.3
186.3
180.5
186.1
185.4
183.5
185.8
180.6
180.8
184.0
189.2
185.8
182.5
186.0
BKA
BKB
Keterangan
713.2
3.1
719.4
706.9
Seragam
941
3.4
947.8
934.2
Seragam
196.8
200.9
192.7
Seragam
93.7
3.5
100.7
86.8
Seragam
184.4
3.1
190.6
178.2
Seragam
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
180.8
178.4
179.0
189.6
183.9
184.0
Elemen
kegiatan
(K6)
Pemotongan
(K7)
(K8)
Penjahitan
(K9)
Subgrup
63.1
62.6
59.2
60.4
57.6
62.0
61.4
56.8
56.8
62.6
61.7
56.4
58.0
63.3
62.9
57.3
61.5
59.8
61.4
61.8
61.0
58.1
58.2
63.6
56.6
57.7
57.4
62.7
57.2
56.3
195.5
195.1
189.2
189.7
192.7
196.1
190.9
190.8
191.1
195.3
189.1
189.2
195.7
193.8
191.5
194.3
191.7
190.7
195.6
192.4
194.2
189.5
196.7
192.8
193.4
193.7
189.7
194.9
192.1
193.9
349.4
344.2
342.2
348.8
352.6
345.9
345.9
344.6
352.5
352.2
344.5
343.4
343.3
339.9
353.9
351.1
341.7
345.8
342.3
350.4
346.6
349.1
347.9
347.8
344.7
349.9
353.9
346.6
351.1
348.8
941.3
941.3
944.0
939.4
943.7
941.0
945.1
940.9
938.5
943.7
938.1
940.3
939.2
941.3
943.2
944.1
942.7
945.2
941.9
940.6
940.9
945.3
938.1
941.3
940.6
944.1
943.3
941.8
945.9
943.3
BKA
BKB
Keterangan
59.8
2.5
64.9
54.8
Seragam
192.7
2.4
197.4
188
Seragam
347.4
3.9
355.1
339.7
Seragam
942
2.2
946.4
937.6
Seragam
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Perekatan
dengan per
Penjahitan lis
Pembungkusan
Elemen
kegiatan
(K10)
(K11)
(K12)
Subgrup
811.1
796.7
810.2
803.0
803.6
808.5
810.1
807.3
799.1
808.3
812.1
805.7
806.3
797.9
795.5
807.2
797.0
801.4
802.5
799.3
796.1
812.1
802.2
801.3
803.5
810.6
804.7
805.1
804.3
810.1
646.6
644.3
639.7
640.3
644.5
644.7
646.1
642.6
640.8
644.4
641.5
646.0
647.0
644.7
641.3
644.7
639.9
640.2
641.7
643.0
640.7
643.2
641.2
642.1
642.0
639.6
643.7
646.1
645.1
643.9
251.4
253.1
255.7
249.3
250.8
255.7
252.7
253.1
251.1
254.0
251.2
256.5
251.1
250.9
255.3
254.3
256.7
251.2
251.5
249.6
251.8
255.3
250.9
252.7
251.4
256.5
249.5
252.5
255.0
249.4
BKA
BKB
Keterangan
804.4
5.1
814.6
794.3
Seragam
643.1
2.2
647.6
638.6
Seragam
252.7
2.3
257.3
248.1
Seragam
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Uji keseragaman data untuk tipe golden, silver dan bigline juga dilakukan seperti cara pada tipe platinum. Perhitungannya dapat
dilihat pada Lampiran 3. Hasil uji keseragaman data untuk tipe golden, silver dan bigline dapat dilihat pada Tabel 5.14, 5.15 dan
Tabel 5.16.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.14. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus Pembuatan Spring Bed Tipe Golden
Stasiun kerja
Elemen
kegiatan
BKA
BKB
Keterangan
(K1)
706
2.6
711.3
700.7
Seragam
(K2)
941.8
2.9
947.7
936
Seragam
(K3)
182
186
178
Seragam
(K4)
94
3.2
100.4
87.5
Seragam
(K5)
183.4
2.9
189.2
177.5
Seragam
(K6)
60
2.2
64.5
55.5
Seragam
(K7)
192.5
2.3
197
187.9
Seragam
(K8)
346.9
354.9
338.8
Seragam
(K9)
932.7
2.3
937.4
928.1
Seragam
(K10)
804.2
5.4
815
793.5
Seragam
Penjahitan lis
(K11)
642.9
2.2
647.3
638.5
Seragam
Pembungkusan
(K12)
253.1
2.3
257.7
248.6
Seragam
Pemotongan
Penjahitan
Tabel 5.15. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus Pembuatan Spring Bed Tipe Silver
Stasiun kerja
Elemen
kegiatan
BKA
BKB
Keterangan
(K1)
705.9
2.3
710.4
701.3
Seragam
(K2)
941.1
2.8
946.8
935.5
Seragam
(K3)
182.2
2.4
186.9
177.4
Seragam
(K4)
93.6
3.5
100.7
86.6
Seragam
(K5)
183.5
2.7
188.9
178.1
Seragam
(K6)
60.2
2.6
65.3
55.0
Seragam
(K7)
193.8
197.9
189.8
Seragam
(K8)
346.9
4.3
355.5
269.4
Seragam
(K9)
932.8
2.2
937.3
928.4
Seragam
(K10)
805.4
5.0
815.4
795.4
Seragam
Penjahitan lis
(K11)
642.8
2.3
647.4
638.2
Seragam
Pembungkusan
(K12)
253.1
2.5
258.1
248.1
Seragam
Pemotongan
Penjahitan
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.16. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus Pembuatan Spring Bed Tipe Bigline
Stasiun kerja
Elemen
kegiatan
BKA
BKB
Keterangan
(K1)
1352
2.1
1356.2
1347.7
Seragam
(K2)
941.5
2.7
947
936.1
Seragam
(K3)
175.5
2.2
179.9
171.2
Seragam
(K4)
93.2
3.4
100
86.3
Seragam
(K5)
170
2.9
175.7
164.3
Seragam
(K6)
60.3
2.6
65.5
55.2
Seragam
(K7)
192.7
2.6
197.9
187.6
Seragam
(K8)
347.5
3.1
353.6
341.4
Seragam
(K9)
933.5
2.2
937.9
929.1
Seragam
(K10)
803.8
6.2
816.1
791.5
Seragam
Penjahitan lis
(K11)
642.6
1.9
646.3
638.9
Seragam
Pembungkusan
(K12)
253.2
2.5
258.2
248.1
Seragam
Pemotongan
Penjahitan
40
N'=
2
N
N
N X 2 j X
j
j =1
j =1
j =1
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
dimana :
N = jumlah pengamatan pendahuluan yang dilakukan
N= jumlah pengamatan yang diperlukan
Xj = data pengamatan ke-j (j=1,2,3,...,n)
Perhitungan uji kecukupan data untuk spring bed platinum stasiun perakitan
per bulat yaitu :
( (
))
N '= 0,03
Tabel 5.17. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Pembuatan Spring Bed Tipe Platinum
Stasiun kerja
Elemen
kegiatan
Keterangan
(K1)
0.03
Cukup
(K2)
0.02
Cukup
(K3)
0.17
Cukup
(K4)
2.12
Cukup
(K5)
0.44
Cukup
(K6)
2.72
Cukup
(K7)
0.23
Cukup
(K8)
0.19
Cukup
(K9)
0.01
Cukup
(K10)
0.06
Cukup
Penjahitan lis
(K11)
0.02
Cukup
Pembungkusan
(K12)
0.13
Cukup
Pemotongan
Penjahitan
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.18. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Pembuatan Spring Bed Tipe Golden
Stasiun kerja
Elemen
kegiatan
Keterangan
(K1)
0.02
Cukup
(K2)
0.02
Cukup
(K3)
0.19
Cukup
(K4)
1.81
Cukup
(K5)
0.39
Cukup
(K6)
2.17
Cukup
(K7)
0.21
Cukup
(K8)
0.21
Cukup
(K9)
0.01
Cukup
(K10)
0.07
Cukup
Penjahitan lis
(K11)
0.02
Cukup
Pembungkusan
(K12)
0.12
Cukup
Pemotongan
Penjahitan
Tabel 5.19. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Pembuatan Spring Bed Tipe Silver
Stasiun kerja
Elemen
kegiatan
Keterangan
(K1)
0.02
Cukup
(K2)
0.01
Cukup
(K3)
0.26
Cukup
(K4)
2.19
Cukup
(K5)
0.34
Cukup
(K6)
2.83
Cukup
(K7)
0.17
Cukup
(K8)
0.24
Cukup
(K9)
0.01
Cukup
(K10)
0.06
Cukup
Penjahitan lis
(K11)
0.02
Cukup
Pembungkusan
(K12)
0.15
Cukup
Pemotongan
Penjahitan
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.20. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Pembuatan Spring Bed Tipe Bigline
Stasiun kerja
Elemen
kegiatan
Keterangan
(K1)
0.004
Cukup
(K2)
0.01
Cukup
(K3)
0.23
Cukup
(K4)
2.11
Cukup
(K5)
0.44
Cukup
(K6)
2.79
Cukup
(K7)
0.27
Cukup
(K8)
0.12
Cukup
(K9)
0.01
Cukup
(K10)
0.09
Cukup
Penjahitan lis
(K11)
0.02
Cukup
Pembungkusan
(K12)
0.16
Cukup
Pemotongan
Penjahitan
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Elemen Kerja
Faktor
Tenaga yang dikeluarkan
Sikap kerja
S1
S2
S3
2.5
0
Kelelahan mata
Keadaan temperatur
Keadaan atmosfer
Keadaan lingkungan
Kebutuhan pribadi
Sikap kerja
Gerakan kerja
Perakitan
Kelelahan mata
Kawat lis
Keadaan temperatur
Keadaan atmosfer
Keadaan lingkungan
Kebutuhan pribadi
Sikap kerja
Gerakan kerja
Kelelahan mata
Keadaan temperatur
Keadaan atmosfer
Keadaan lingkungan
Perakitan Per
bulat
Penjahitan
Kain Quilting
Pemotongan
16.5
15
12.5
0.5
Sikap kerja
Gerakan kerja
Kelelahan mata
Keadaan temperatur
Keadaan atmosfer
Keadaan lingkungan
Kebutuhan pribadi
Total (%)
Gerakan kerja
Kebutuhan pribadi
S4
Kelonggaran (%)
10.5
0.5
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Elemen Kerja
Penjahitan
quilting
kain
kain
dengan
blacu
dan
label
Faktor
Tenaga yang dikeluarkan
Sikap kerja
Gerakan kerja
Kelelahan mata
7.5
Keadaan temperatur
Keadaan atmosfer
Keadaan lingkungan
Kebutuhan pribadi
S5
Sikap kerja
Gerakan kerja
Kelelahan mata
7.5
quilting
Keadaan temperatur
Keadaan atmosfer
Keadaan lingkungan
Perekatan dengan
per
S7
Penjahitan lis
Sikap kerja
Gerakan kerja
Kelelahan mata
Keadaan temperatur
Keadaan atmosfer
Keadaan lingkungan
19
15.5
0.5
Sikap kerja
Gerakan kerja
Kelelahan mata
Keadaan temperatur
Keadaan atmosfer
Keadaan lingkungan
Kebutuhan pribadi
18
3.5
Kebutuhan pribadi
Total (%)
2.5
Kebutuhan pribadi
S6
Kelonggaran (%)
18.5
0.5
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
S8
Elemen Kerja
Pembungkusan
Faktor
Kelonggaran (%)
Sikap kerja
Gerakan kerja
Kelelahan mata
Keadaan temperatur
Keadaan atmosfer
Keadaan lingkungan
Kebutuhan pribadi
Total (%)
12.5
0,5
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Elemen
kegiatan
Platinum
Golden
Silver
Bigline
(K1)
713.2
706
705.9
1352
(K2)
941
941.8
941.1
941.5
(K3)
196.8
182
182.2
175.5
(K4)
93.7
94
93.6
93.2
(K5)
184.4
183.4
183.5
170
(K6)
59.8
60
60.2
60.3
(K7)
192.7
192.5
193.8
192.7
(K8)
347.4
346.9
346.9
347.5
(K9)
942
932.7
932.8
933.5
(K10)
804.4
804.2
805.4
803.8
Penjahitan lis
(K11)
643.1
642.9
642.8
642.6
Pembungkusan
(K12)
252.7
253.1
253.1
253.2
Pemotongan
Penjahitan
Elemen
kegiatan
Platinum
Golden
Silver
Bigline
(K1)
830.9
822.5
822.4
1575.1
(K2)
1082.2
1083.1
1082.3
1082.7
(K3)
221.4
204.8
205.0
197.4
(K4)
103.5
103.9
103.4
103.0
(K5)
203.8
202.7
202.8
187.9
(K6)
66.1
66.3
66.5
66.6
(K7)
212.9
212.7
214.1
212.9
(K8)
409.9
409.3
409.3
410.1
(K9)
1121.0
1109.9
1110.0
1110.9
(K10)
929.1
928.9
930.2
928.4
Penjahitan lis
(K11)
762.1
761.8
761.7
761.5
Pembungkusan
(K12)
284.3
284.7
284.7
284.9
Pemotongan
Penjahitan
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
a
j =1
ij
dimana : aij = waktu standar di stasiun kerja i untuk jenis spring bed ke-j
Xj = jumlah produksi optimal (variabel keputusan jenis spring bed ke-j)
Yk = jam tenaga kerja tersedia pada bulan ke-k
i = stasiun kerja, i = 1,2,,m
j = jenis spring bed, j = 1,2,...,n
Jumlah waktu standar di stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.23.
Khusus untuk stasiun kerja perakitan per bulat tipe bigline dipisahkan dengan
ketiga tipe lainnya karena tenaga kerja yang mengerjakan berbeda. Demikian juga
stasiun kerja penjahitan, elemen kerja K8 dipisahkan dengan K9. Jumlah jam
tenaga kerja yang tersedia (Y) dapat dihitung dengan menggunakan rumus =
Jumlah tenaga kerja (orang) per stasiun kerja x Waktu kerja tersedia
Dimana jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 5.6, jam kerja tersedia dapat
dilihat pada Tabel 5.7. Sebagai contoh jumlah jam kerja yang tersedia stasiun
kerja perakitan per bulat pada bulan Mei 2009 adalah :
Jlh jam kerja tersedia = 1 x 540000 detik = 5400000 detik
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Rekapitulasi untuk jumlah jam kerja orang tersedia untuk setiap stasiun
kerja pada bulan Mei-Juli dapat dilihat pada Tabel 5.24.
Tabel 5.24. Ketersediaan Jam Kerja Orang Bulan Mei-Juli 2009
Stasiun kerja
Elemen
kegiatan
Juni
Juli
(K1)
540000
594000
594000
(K1)
540000
594000
594000
(K2)
1080000
1188000
1188000
(K3)
540000
594000
594000
(K4- K7)
1080000
1188000
1188000
(K8)
540000
594000
594000
(K9)
1080000
1188000
1188000
(K10)
1620000
1782000
1782000
Penjahitan lis
(K11)
540000
594000
594000
Pembungkusan
(K12)
1080000
1188000
1188000
Pemotongan
Penjahitan
540000
2)
1575.1 X4
540000
3)
4)
540000
5)
1080000
6)
540000
7)
1080000
8)
1620000
9)
540000
540000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
bahan
baku
di
gudang
setiap
bulan.
Formulasi
yang
d
j =1
ij
dimana :
dij
Xj
Kl
Gudang memiliki kapasitas terbatas untuk bahan baku per bulat, kain
quilting dan busa. Hal ini disebabkan biaya simpan tinggi untuk ketiga jenis bahan
ini. Selain itu, bahan baku per bulat dan kain quilting juga sering mengalami
kendala dalam persediaan karena harus menunggu pengiriman. Sementara bahanbahan lainnya tidak memiliki kendala dalam kapasitas gudang dan juga dalam
persediaan bahan di gudang. Oleh karena itu kapasitas bahan yang menjadi
kendala penelitian ini adalah per bulat, kain quilting dan busa.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Data pemakaian bahan baku yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Sebagai contoh untuk quilting matras platinum ketebalan yang digunakan adalah
3 cm, maka untuk matras atas dan bawah menjadi 3cm x 2 = 6cm. Demikian juga
untuk golden 4.8 cm, silver 2.8 cm dan bigline 2.8 cm. Kapasitas gudang dapat
dilihat pada Tabel 5.10. Untuk kain quilting kapasitas gudang adalah 115 m3,
maka untuk mencari jumlah ketebalan kain quilting adalah dengan membagi
volume dengan panjang dan lebar quilting matras spring bed, yakni :
= 115 m3/ (2.06 m x 1.86 m) = 30.01 m = 3001 cm.
Untuk bahan baku busa ketebalan platinum yakni busa NG dan AII adalah
4,5 cm, maka untuk matras atas dan bawah menjadi 4.5cm x 2 = 9cm. Demikian
juga untuk golden 5 cm, silver 4 cm dan bigline 3 cm. Kapasitas gudang untuk
busa adalah 140 m3 , maka untuk mencari jumlah ketebalan busa adalah dengan
membagi volume dengan panjang dan lebar busa spring bed, yakni :
= 140 m3/ (2 m x 1.8 m) = 38.89 m = 3889 cm.
Sehingga formulasi fungsi kendala pemakaian bahan baku untuk satu unit
spring bed tiap bulannya adalah:
1) 510 X1 + 450 X2 + 430 X3 + 430 X4
2) 6 X1 + 4.8 X2 + 2.8 X3 + 2.8 X4
3) 9 X1 + 5 X2 + 4 X3 + 3 X4
3889
3001
kain quilting
busa
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
T o t a l P e n j u a l a n (unit)
200
190
180
170
160
150
140
2
10
12
14
P e r i o de
16
18
20
22
24
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.25. Perhitungan Parameter Peramalan Kuadratis untuk Spring bed Tipe Platinum
Bulan
t^2
(t^2)^2
tY
t^2*Y
t^3
Januari
147
147
147
Februari
162
16
324
648
Maret
147
81
441
1323
27
April
141
16
256
564
2256
64
Mei
203
25
625
1015
5075
125
Juni
184
36
1296
1104
6624
216
Juli
151
49
2401
1057
7399
343
Agustus
176
64
4096
1408
11264
512
September
178
81
6561
1602
14418
729
Oktober
10
181
100
10000
1810
18100
1000
November
11
185
121
14641
2035
22385
1331
Desember
12
186
144
20736
2232
26784
1728
Januari
13
182
169
28561
2366
30758
2197
Februari
14
187
196
38416
2618
36652
2744
Maret
15
179
225
50625
2685
40275
3375
April
16
184
256
65536
2944
47104
4096
Mei
17
182
289
83521
3094
52598
4913
Juni
18
180
324
104976
3240
58320
5832
Juli
19
181
361
130321
3439
65341
6859
Agustus
20
175
400
160000
3500
70000
8000
September
21
186
441
194481
3906
82026
9261
Oktober
22
188
484
234256
4136
90992
10648
November
23
169
529
279841
3887
89401
12167
Desember
24
187
576
331776
4488
107712
13824
Jumlah
300
4221
4900
1763020
54042
887602
90000
dimana :
m
i =1
i =1
= ( t i2 ) 2 n t i4
m
i =1
i =1
i =1
i =1
i =1
i =1
= t i Yi n t i Yi
= 18302480
i =1
i =1
i =1
= t i2 t im n t i3
= 690000
= 30708
m
m
= t i n t i2
i =1
i =1
= 27600
= t i2 Yi n t i2Yi = 619548
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
maka
30708
=
= 4.63
b=
2 27600
b
= 0.14
c=
a=
i =1
i =1
Yi b t i c t i
i =1
= 146.72
b. Metode dekomposisi
Tipe model : aditif
Persamaan : Xt = It + Tt + Ct + Et
Dengan Xt = nilai deret berkala (data aktual) pada periode t
It = adalah komponen atau indeks musiman pada periode t
Tt = adalah komponen tren pada periode t
Ct = adalah komponen siklis pada periode t
Et = adalah komponen random pada periode t
Hasil perhitungan parameter peramalan dengan metode dekomposisi untuk
spring bed tipe platinum dapat dilihat pada Tabel 5.26 dan 5.27.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.26. Perhitungan Parameter Trend Dekomposisi Spring bed Tipe Platinum
t2
Bulan
tY
Trend line
Error
Januari
147
147
162.75
-15.75
Februari
162
324
163.89
-1.89
Maret
147
441
165.03
-18.03
April
141
564
16
166.17
-25.17
Mei
203
1015
25
167.31
35.69
Juni
184
1104
36
168.46
15.55
Juli
151
1057
49
169.60
-18.60
Agustus
176
1408
64
170.74
5.26
September
178
1602
81
171.88
6.12
Oktober
10
181
1810
100
173.02
7.98
November
11
185
2035
121
174.16
10.84
Desember
12
186
2232
144
175.30
10.70
Januari
13
182
2366
169
176.45
5.55
Februari
14
187
2618
196
177.59
9.41
Maret
15
179
2685
225
178.73
0.27
April
16
184
2944
256
179.87
4.13
Mei
17
182
3094
289
181.01
0.99
Juni
18
180
3240
324
182.15
-2.15
Juli
19
181
3439
361
183.30
-2.30
Agustus
20
175
3500
400
184.44
-9.44
September
21
186
3906
441
185.58
0.42
Oktober
22
188
4136
484
186.72
1.28
November
23
169
3887
529
187.86
-18.86
Desember
24
187
4488
576
189.00
-2.00
Jumlah
300
4221
54042
4900
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.27. Perhitungan Parameter Musiman Dekomposisi Spring bed Tipe Platinum
t
Seasonal
Deseasonal
FITS3
Error
Januari
147
-2.42
149.42
160.33
-13.33
Hasil
peramalan
187.73
Februari
162
-1.51
163.51
162.38
-0.38
189.78
Maret
147
0.30
146.70
165.33
-18.33
192.73
April
141
-3.11
144.11
163.07
-22.07
190.46
Mei
203
16.02
186.98
183.33
19.67
210.73
Juni
184
7.36
176.64
175.82
8.18
203.22
Juli
151
-14.76
165.76
154.84
-3.83
182.23
Agustus
176
-1.89
177.89
168.85
7.15
196.25
180.42
169.46
8.54
196.86
Bulan
September
178
-2.42
Oktober
10
181
-1.51
182.51
171.51
9.49
198.91
November
11
185
0.30
184.70
174.46
10.54
201.86
Desember
12
186
-3.11
189.11
172.20
13.80
199.60
Januari
13
182
16.02
165.98
192.47
-10.47
Februari
14
187
7.36
179.64
184.95
2.05
Maret
15
179
-14.76
193.76
163.97
15.03
April
16
184
-1.89
185.89
177.98
6.02
Mei
17
182
-2.42
184.42
178.59
3.41
181.51
180.64
-0.64
Juni
18
180
-1.51
Juli
19
181
0.30
180.70
183.60
-2.60
Agustus
20
175
-3.11
178.11
181.33
-6.33
September
21
186
16.02
169.98
201.60
-15.60
Oktober
22
188
7.36
180.64
194.08
-6.08
November
23
169
-14.76
183.76
173.10
-4.10
Desember
24
187
-1.89
188.89
187.12
-0.12
Jumlah
300
4221
MSE =
(X
t =1
Ft )
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.28. Perhitungan MSE Metode Kuadratis untuk Spring bed Tipe Platinum
Periode
t^2
Y'
(Y-Y')
(Y-Y')^2
147
151.21
-4.21
17.71
162
155.42
6.58
43.32
147
159.35
-12.35
152.43
16
141
162.99
-21.99
483.67
25
203
166.36
36.64
1342.68
36
184
169.44
14.56
211.97
49
151
172.24
-21.24
451.24
64
176
174.76
1.24
1.53
81
178
177.00
1.00
1.00
10
100
181
178.96
2.04
4.17
11
121
185
180.63
4.37
19.06
12
144
186
182.03
3.97
15.77
13
169
182
183.14
-1.14
1.30
14
196
187
183.97
3.03
9.17
15
225
179
184.52
-5.52
30.49
16
256
184
184.79
-0.79
0.62
17
289
182
184.78
-2.78
7.71
18
324
180
184.48
-4.48
20.08
19
361
181
183.90
-2.90
8.44
20
400
175
183.05
-8.05
64.75
21
441
186
181.91
4.09
16.75
22
484
188
180.49
7.51
56.46
23
529
169
178.78
-9.78
95.71
24
576
187
176.80
10.20
104.06
Jumlah
3160.10
MSE
131.67
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.29. Perhitungan MSE Metode Dekomposisi untuk Spring bed Tipe Platinum
Periode
t^2
Y'
(Y-Y')
(Y-Y')^2
147
160.33
-13.33
177.66
162
162.38
-0.38
0.14
147
165.33
-18.33
336.01
16
141
163.07
-22.07
486.91
25
203
183.33
19.67
386.81
36
184
175.82
8.18
66.95
49
151
154.84
-3.83
14.70
64
176
168.85
7.15
51.11
81
178
169.46
8.54
72.91
10
100
181
171.51
9.49
90.07
11
121
185
174.46
10.54
111.02
12
144
186
172.20
13.80
190.48
13
169
182
192.47
-10.47
109.52
14
196
187
184.95
2.05
4.20
15
225
179
163.97
15.03
225.98
16
256
184
177.98
6.02
36.19
17
289
182
178.59
3.41
11.60
18
324
180
180.64
-0.64
0.41
19
361
181
183.60
-2.60
6.74
20
400
175
181.33
-6.33
40.09
21
441
186
201.60
-15.60
243.30
22
484
188
194.08
-6.08
37.01
23
529
169
173.10
-4.10
16.81
24
576
187
187.12
-0.12
0.01
Jumlah
2716.63
MSE
113.19
7. Verifikasi Peramalan
Dilakukan untuk mendapatkan hasil peramalan yang benar-benar
mencerminkan data masa lalu. Pada penelitian ini alat yang digunakan adalah
moving range chart. Sebagai contoh untuk spring bed tipe platinum,
perhitungan proses verifikasi dapat dilihat pada Tabel 5.30.
Y'
(Y-Y')
MR
147
160.33
-13.33
162
162.38
-0.38
12.95
147
165.33
-18.33
17.95
141
163.07
-22.07
3.74
203
183.33
19.67
41.73
184
175.82
8.18
11.49
151
154.84
-3.83
12.02
176
168.85
7.15
10.98
178
169.46
8.54
1.39
10
181
171.51
9.49
0.95
11
185
174.46
10.54
1.05
12
186
172.20
13.80
3.26
13
182
192.47
-10.47
24.27
14
187
184.95
2.05
12.51
15
179
163.97
15.03
12.98
16
184
177.98
6.02
9.02
17
182
178.59
3.41
2.61
18
180
180.64
-0.64
4.05
19
181
183.60
-2.60
1.95
20
175
181.33
-6.33
3.74
21
186
201.60
-15.60
9.27
22
188
194.08
-6.08
9.51
23
169
173.10
-4.10
1.98
24
187
187.12
Jumlah
-0.12
3.98
213.389
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
24
MR =
MR
t =1
n 1
213.389
= 9.28
23
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Dari hasil perhitungan seluruh tipe spring bed, maka metode-metode yang dipilih
untuk tiap tipe adalah:
Tipe Platinum = menggunakan metode dekomposisi
Tipe Golden = menggunakan metode siklis
Tipe Silver
Tipe Bigline
Pada Tabel 5.31 dapat dilihat hasil peramalan tiap tipe spring bed untuk tahun
2009.
Tabel 5.31. Hasil Peramalan Spring bed tipe Platinum, Golden, Silver dan Bigline
Bulan
Platinum
Golden
Silver
Bigline
Januari
188
65
488
66
Februari
190
62
449
66
Maret
193
59
480
86
April
190
57
471
74
Mei
211
56
452
85
Juni
203
55
448
71
Juli
182
55
487
71
Agustus
196
56
470
68
September
197
57
473
69
Oktober
199
59
489
90
November
202
62
499
77
Desember
200
64
459
89
diramalkan pada tahun 2009. Secara matematis formulasi fungsi kendala untuk
jumlah permintaan dapat dituliskan:
X ji R ji
dimana : X = jumlah produksi optimal (variabel keputusan jenis spring bed ke-j)
R = jumlah permintaan (target produksi)
1. Platinum : X 15 Y15
X1
2. Golden
: X 25 Y25
X2 56
3. Silver
: X 35 Y35
X3 452
4. Bigline
: X 45 Y45
X4 85
211
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
X ji V ji
dimana:
X = variabel keputusan untuk jenis spring bed ke-i
V = jumlah produksi minimum perusahaan
i
= bulan, i = 1,2,,m
spring bed. Formulasi fungsi kendala untuk jumlah produksi minimum pada bulan
Mei 2009 misalnya adalah sebagai berikut:
1. Platinum : X 15 V15
X1 169
2. Golden
: X 25 V25
X2 45
3. Silver
: X 35 V35
X3 362
4. Bigline
: X 45 V45
X4 68
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel 5.32. Rekapitulasi Fungsi Tujuan dan Fungsi Kendala Bulan Mei, Juni dan Juli
Bulan
Mei
Fungsi
Tujuan
Kendala
540000
1080000
540000
1080000
1620000
540000
540000
330000
3001
3889
X 15 Y15 = X1
211
X 25 Y25 = X2 56
X 35 Y35 = X3 452
X 45 Y45 = X4 85
Jumlah produksi minimum
X 15 V15 = X1 169
X 25 V25 = X2 45
X 35 V35 = X3 362
X 45 V45 = X4 68
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Fungsi
Tujuan
Kendala
594000
1188000
594000
1188000
1782000
594000
594000
330000
3001
3889
X 15 Y15 = X1
203
X 25 Y25 = X2 55
X 35 Y35 = X3 448
X 45 Y45 = X4 71
Jumlah produksi minimum
X 15 V15 = X1 163
X 25 V25 = X2 44
X 35 V35 = X3 358
X 45 V45 = X4 57
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Fungsi
Tujuan
Kendala
594000
1188000
594000
1188000
1782000
594000
594000
330000
3001
3889
X 15 Y15 = X1
182
X 25 Y25 = X2 55
X 35 Y35 = X3 487
X 45 Y45 = X4 71
Jumlah produksi minimum
X 15 V15 = X1 146
X 25 V25 = X2 44
X 35 V35 = X3 390
X 45 V45 = X4 57
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
+ X5
= 540000
1575.1 X4
+ X6
= 540000
+ X7
= 1080000
+ X8
= 540000
+ X9
= 1080000
+ X10
= 540000
+ X11
= 1080000
+ X12
= 1620000
+ X13
= 540000
+ X14
= 540000
+ X15
= 330000
+ X16
= 3001
9 X1 + 5 X2 + 4 X3 + 3 X4
+ X17
= 3889
X1
+ X18
= 211
X2
+ X19
= 56
X3
+ X20
= 452
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
X4
+ X21
= 85
X1
- X22
= 169
X2
- X23
= 45
X3
- X24
= 362
X4
- X25
= 68
3. Mencari solusi layak dasar awal. Pada persamaan diatas tidak terdapat solusi
layak dasar awal karena model diatas belum dalam bentuk kanonikal (setiap
kendala memiliki harus memiliki variabel basis). Oleh karena itu, bentuk
standar diusahakan menjadi bentuk kanonikal dengan menggunakan metode
big M. Metode big M menambahkan variabel artificial, dimana M adalah
bilangan negatif yang sangat besar, sehingga tidak akan mungkin diproduksi
pada fungsi objektif. Maka model linear programming berubah menjadi :
Fungsi Tujuan :
Max Z = 235000X1+135000X2+118000 X3+ 95000X4 + MX26+ MX27 + MX28 + MX29
dengan kendala
+ X5
= 540000
1575.1 X4
+ X6
= 540000
+ X7
= 1080000
+ X8
= 540000
+ X9
= 1080000
+ X10
= 540000
+ X11
= 1080000
+ X12
= 1620000
+ X13
= 540000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
+ X14
= 540000
+ X15
= 330000
+ X16
= 3001
9 X1 + 5 X2 + 4 X3 + 3 X4
+ X17
= 3889
X1
+ X18
= 211
X2
+ X19
= 56
X3
+ X20
= 452
X4
+ X21
= 85
X1
- X22 + M X26
= 169
X2
- X23 + M X27
= 45
X3
- X24 + M X28
= 362
X4
- X25+ M X29
= 68
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
235000
135000
118000
95000
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X5
830.9
822.5
822.4
540000
X6
1575.1
540000
X7
1082.2
1083.1
1082.3
1082.7
1080000
X8
221.4
204.8
205
197.4
540000
X9
586.3
585.6
586.8
570.4
1080000
X10
409.9
409.3
409.3
410.1
540000
X11
1121
1109.9
1110
1110.9
1080000
X12
929.1
928.9
930.2
928.4
1620000
X13
762.1
761.8
761.7
761.5
540000
X14
284.3
284.7
284.7
284.9
540000
X15
510
450
430
430
330000
X16
4.8
2.8
2.8
3001
X17
3889
X18
211
X19
56
X20
452
Cb
Konstanta
X21
85
X26
-1
169
X27
-1
45
X28
-1
362
X29
-1
68
235000-M
135000-M
118000-M
95000-M
Crow
Nilai Z = Cb x konstanta
= (M(169)+ M(45)+ M(362)+M(68)) = 644 M
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
540000
540000
1080000
540000
1080000
540000
1080000
1620000
540000
540000
Z = (0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 M M M M ) 330000 = 644 M
3001
3889
211
56
452
85
169
45
362
68
e. Nilai Crow diperoleh dari hasil pengurangan nilai Cj terhadap hasil perkalian
Cb dengan Pj yaitu nilai pada tiap kolom dan baris. Secara matematis:
Crow = Cj - Cb Pj
Untuk kolom pertama pada Tabel 5.33, misalnya:
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
830.9
0
1082.2
221.4
586.3
409.9
1121
929.1
762.1
284.3
5. Pemeriksaan optimalitas, yaitu melihat apakah solusi sudah optimal atau tidak.
Pada kasus maksimisasi solusi dikatakan sudah optimal yaitu bila semua Crow
dari variabel non basis adalah negatif atau nol. Pada tabel simpleks awal nilai
Crow dari variabel non basis masih ada yang berharga positif, jadi solusi belum
optimal.
6. Langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan yaitu dengan mengganti
salah satu variabel non basis dengan variabel basis. Variabel non basis yang
dipilih untuk menjadi variabel basis disebut entering variabel. Entering
variabel yang dipilih adalah variabel non basis yang memiliki Crow paling
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
positif. Kemudian dipilih variabel basis yang akan keluar menjadi variabel
non basis yang disebut leaving variabel. Leaving variabel yang dipilih adalah
dengan menggunakan rasio minimum yaitu perbandingan antara konstanta sisi
kanan dengan elemen variabel. Kolom entering variabel disebut kolom pivot
sedangkan baris leaving variabel disebut baris pivot.
Elemen perpotongan kolom dan baris pivot disebut elemen pivot.
Pada tabel simpleks awal, X1 memiliki Crow paling positif sehingga X1 disebut
entering variabel. Kolom pivot, kolom X1.
Rasio minimum pada Tabel 5.33 untuk iterasi 1 adalah :
Baris 1
: 540000
/ 830.9
= 649.90
Baris 2
: 540000
/ 0
= 0
Baris 3
Baris 4
: 540000
/ 221.4
= 2439.02
Baris 5
: 1080000 / 586.3
= 1842.06
Baris 6
: 540000
= 1317.39
Baris 7
: 1080000 / 1121
= 963.43
Baris 8
: 1620000 / 929.1
= 1743.62
Baris 9
: 540000
/ 762.1
= 708.57
Baris 10
: 540000
/ 284.3
= 1899.40
Baris 11
: 330000
/ 510
= 647.06
Baris 12
: 3001
/ 6
= 500.17
Baris 13
: 3889
/ 9
= 432.11
Baris 14
: 211
/ 1
= 211
/ 409.9
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Baris 15
: 56
/ 0
= 0
Baris 16
: 452
/ 0
= 0
Baris 17
: 85
/ 0
= 0
Baris 18
: 169
/ 1
= 169
Baris 19
: 45
/ 0
= 0
Baris 20
: 362
/ 0
= 0
Baris 21
: 68
/ 0
= 0
Nilai paling minimum yaitu 169, dengan variabel basis X18. Sehingga, X18
menjadi leaving variabel. Baris pivot, baris X18. Elemen pivot bernilai 1 yaitu
perpotongan baris pivot dan kolom pivot ( baris 18 dan kolom 1).
-1
-830.9
830.9
-830.9
830.9
822.5
822.4
822.5
822.4
830.9
830.9
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
x -830.9
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
235000
135000
118000
95000
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X5
822.5
822.4
830.9
830.9
399577.9
X6
1575.1
540000
X7
1083.1
1082.3
1082.7
1082.2
1082.2
897108.2
X8
204.8
205
197.4
221.4
221.4
502583.4
X9
585.6
586.8
570.4
586.3
586.3
980915.3
X10
409.3
409.3
410.1
409.9
409.9
470726.9
X11
1109.9
1110
1110.9
1121
1121
890551
X12
928.9
930.2
928.4
929.1
929.1
1462982.1
X13
761.8
761.7
761.5
762.1
762.1
411205.1
X14
284.7
284.7
284.9
284.3
284.3
491953.3
X15
450
430
430
510
510
243810
X16
4.8
2.8
2.8
1987
X17
2368
X18
42
X19
56
X20
452
X21
85
235000
X1
-1
169
X27
-1
45
X28
-1
362
X29
-1
68
95000-M
235000
Cb
Konstanta
Crow
135000-M 118000-M
Nilai Z = Cb x konstanta
= (235000)(169)+ M(45)+ M(362)+M(68)) = 39715000 + 475 M
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
235000
135000
118000
95000
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X5
822.4
830.9
822.5
830.9
-822.5
362565.4
X6
1575.1
540000
X7
1082.3
1082.7
1082.2
1083.1
1082.2
-1083
848368.7
X8
205
197.4
221.4
204.8
221.4
-204.8
493367.4
X9
586.8
570.4
586.3
585.6
586.3
-585.6
954563.3
X10
409.3
410.1
409.9
409.3
409.9
-409.3
452308.4
X11
1110
1110.9
1121
1109.9
1121
-1110
840605.5
X12
930.2
928.4
929.1
928.9
929.1
-928.9
1421181.6
X13
761.7
761.5
762.1
761.8
762.1
-761.8
376924.1
X14
284.7
284.9
284.3
284.7
284.3
-284.7
479141.8
X15
430
430
510
450
510
-450
223560
X16
2.8
2.8
4.8
-4.8
1771
X17
-5
2143
X18
42
X19
-1
11
X20
452
X21
85
235000
X1
-1
169
135000
X27
-1
45
X28
-1
362
X29
68
Cb
Konstanta
Crow
-1
118000-M
95000-M
235000
135000
Nilai Z = Cb x konstanta
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
235000
135000
118000
95000
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X5
830.9
822.5
822.4
830.9
X6
1575.1
X7
1082.7
1082.2
1083.1
1082.3
X8
197.4
221.4
204.8
205
X9
570.4
586.3
585.6
586.8
X10
410.1
409.9
409.3
409.3
X11
1110.9
1121
1109.9
1110
X12
928.4
929.1
928.9
930.2
X13
761.5
762.1
761.8
761.7
X14
284.9
284.3
284.7
284.7
X15
430
510
450
430
510
-450
-430
X16
2.8
4.8
2.8
-4.8
X17
-5
X18
X19
-1
X20
X21
Cb
Konstanta
-822.5 -822.4
64856.6
540000
1082.2
-1083
-1082
456576.1
221.4
-204.8
-205
419157.4
586.3
-585.6 -586.8
742141.7
409.9
-409.3 -409.3
304141.8
1121
-1110
-1110
438785.5
929.1
-928.9 -930.2
1084449.2
762.1
-761.8 -761.7
101188.7
284.3
-284.7 -284.7
376080.4
67900
-2.8
757.4
-4
695
42
11
-1
90
85
235000
X1
-1
169
135000
X27
-1
45
118000
X28
-1
362
X29
-1
68
95000-M
235000
135000
118000
Crow
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Nilai Z = Cb x konstanta
= (235000)(169)+ (135000)(45)+ (118000)(362)+M(68)) = 88506000 + 68 M
235000
135000
118000
95000
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X5
830.9
822.5
822.4
830.9
-822.5
-822.4
64856.6
X6
1575.1
-1575.1
432893.2
X7
1082.2
1083.1
1082.2
-1083.1
-1082.3
-1082.7
382952.5
X8
221.4
204.8
205
197.4
221.4
-204.8
-205
-197.4
405734.2
X9
586.3
585.6
586.8
570.4
586.3
-585.6
-586.8
-570.4
703354.5
X10
409.9
409.3
409.3
410.1
409.9
-409.3
-409.3
-410.1
276255
X11
1121
1109.9
1110
1110.9
1121
-1109.9
-1110
-1110.9
363244.3
X12
929.1
928.9
930.2
928.4
929.1
-928.9
-930.2
-928.4
1021318
X13
762.1
761.8
761.7
761.5
762.1
-761.8
-761.7
-761.5
49406.7
X14
284.3
284.7
284.7
284.9
284.3
-284.7
-284.7
-284.9
356707.2
X15
510
450
430
430
510
-450
-430
-430
38660
X16
4.8
2.8
2.8
-4.8
-2.8
-2.8
567
X17
-5
-4
-3
491
X18
42
X19
-1
11
X20
-1
90
X21
-1
17
235000
X1
-1
169
135000
X27
-1
45
118000
X28
-1
362
95000
X29
-1
68
235000
135000
Cb
Konstanta
Crow
1082.3 1082.7
M-95000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Nilai Z = Cb x konstanta
= (235000)(169)+ (135000)(45)+ (118000)(362)+(95000)(68)) = 94966000
235000
135000
118000
95000
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X5
-830.9
822.5
822.4
-822.5
-822.4
29958.8
X6
1575.1
-1575.1
432893.2
X7
-1082.2
1083.1
1082.3 1082.7
-1083.1
-1082.3
-1082.7
337500.1
X8
-221.4
204.8
205
197.4
-204.8
-205
-197.4
396435.4
X9
-586.3
585.6
586.8
570.4
-585.6
-586.8
-570.4
678729.9
X10
-409.9
409.3
409.3
410.1
-409.3
-409.3
-410.1
259039.2
X11
-1121
1109.9
1110
1110.9
-1109.9
-1110
-1110.9
316162.3
X12
-929.1
928.9
930.2
928.4
-928.9
-930.2
-928.4
982295.8
X13
-762.1
761.8
761.7
761.5
-761.8
-761.7
-761.5
17398.5
X14
-284.3
284.7
284.7
284.9
-284.7
-284.7
-284.9
344766.6
X15
-510
450
430
430
-450
-430
-430
17240
X16
-6
4.8
2.8
2.8
-4.8
-2.8
-2.8
315
X17
-9
-5
-4
-3
113
X22
42
X19
-1
11
X20
-1
90
Cb
Konstanta
X21
-1
17
235000
X1
211
135000
X2
-1
45
118000
X3
-1
362
95000
X4
-1
68
-235000
135000
Crow
M-95000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Nilai Z = Cb x konstanta
= (235000)(211)+ (135000)(45)+ (118000)(362)+(95000)(68)) = 104836000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Cj
235000
135000
118000
95000
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X5
-830.9
-822.5
822.4
-822.4
20911.3
X6
1575.1
-1575.1
432893.2
X7
-1082.2
-1083.1
1082.3
1082.7
-1082.3
-1082.7
325586
X8
-221.4
-204.8
205
197.4
-205
-197.4
394182.6
X9
-586.3
-585.6
586.8
570.4
-586.8
-570.4
672288.3
X10
-409.9
-409.3
409.3
410.1
-409.3
-410.1
254536.9
X11
-1121
-1109.9
1110
1110.9
-1110
-1110.9
303953.4
X12
-929.1
-928.9
930.2
928.4
-930.2
-928.4
972077.9
X13
-762.1
-761.8
761.7
761.5
-761.7
-761.5
9018.7
X14
-284.3
-284.7
284.7
284.9
-284.7
-284.9
341634.9
X15
-510
-450
430
430
-430
-430
12290
X16
-6
-4.8
2.8
2.8
-2.8
-2.8
262.2
X17
-9
-5
-4
-3
58
X22
42
X19
-1
11
X20
-1
90
X21
-1
17
235000
X1
211
135000
X2
56
118000
X3
-1
362
95000
X4
-1
68
Cb
Konstanta
Crow
-235000
-135000
118000
95000 M-470000
M-118000
M-95000
Nilai Z = Cb x konstanta
= (235000)(211)+ (135000)(56)+ (118000)(362)+(95000)(68)) = 106321000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
235000
135000
118000
95000
Basis
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X5
-1.080
-8.068
0.008
-822.18
822.18
11173.90
X6
1575.1
-1575.10
432893.20
X7
-1.421
0.668
-0.658
0.684
-0.68
312771.32
X8
-0.269
-16.292
0.227
-7.55
7.55
391755.35
X9
-0.770
0.808
1.277
-16.25
16.25
665340.46
X10
-0.537
-0.385
0.054
0.907
-0.91
249690.70
X11
-1.457
-10.417
0.246
1.191
-1.19
290810.75
X12
-1.221
1.588
1.422
-1.56
1.56
961064.12
X13
0.001
-1.001
-1.000
0.9997
-1
-1.00
11.84
X14
-0.374
0.550
0.037
0.2748
-0.27
338263.99
X15
-0.565
-79.774
-19.944
0.1129
-0.11
7198.70
X16
-0.004
-3.199
-2.000
0.0007
0.00
229.05
X17
-0.005
-4.998
-0.999
-0.9989
1.00
10.64
X22
1.000
0.0000
42
X19
1.000
0.0000
-1
11
X20
-0.001
1.001
1.000
-0.9997
0.9997
78.160
Cb
Konstanta
X21
1.0000
-1
17
235000
X1
1.000
0.0000
211
135000
X2
1.000
0.0000
56
118000
X3
0.001
-1.001
-1.000
0.9997
-0.9997
373.8402
95000
X4
-1.0000
68
-154.9
-116938.03
-16984.51
-22969
M-470000
M-22969.02
Crow
Nilai Z = Cb x konstanta
= (235000)(211)+ (135000)(56)+ (118000)(373)+(95000)(68)) = 107718146
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Dari Tabel 5.40 diperoleh jumlah produksi optimal untuk bulan Mei 2009 dari
perhitungan model linear programming adalah:
a. Platinum / X1 = 211 unit
b. Golden / X2 = 56 unit
c. Silver / X3 = 373.8402 unit
d. Bigline / X4 = 68 unit
Untuk perhitungan pada bulan Juni dan Juli dapat dilakukan dengan cara yang
sama yaitu dengan menggunakan bantuan software LINDO. Hasil rekapitulasi
penentuan jumlah produksi dengan perhitungan model linear programming
pada bulan Mei, Juni dan Juli dapat dilihat pada Tabel 5.41.
Tabel 5.41. Rekapitulasi Penentuan Jumlah Produksi dengan Model Linear Programming
Platinum
Golden
Silver
Bigline
(unit) / X1
(unit) / X2
(unit) / X3
(unit) / X4
Mei
211
56
373.8402
68
Rp. 107.718.146
Juni
197.475
44
430.180
57
Rp. 108.522.865
Juli
182
55
437.023
57
Rp. 107.178.714
Bulan
Laba
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Fungsi
Tujuan
Kendala
540000
1080000
540000
1080000
1620000
540000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Fungsi
Kendala
540000
330000
3001
3889
X 15 Y15 = X1
211
X 25 Y25 = X2 56
X 35 Y35 = X3 452
X 45 Y45 = X4 85
Jumlah produksi minimum
X 15 V15 = X1 169
X 25 V25 = X2 45
X 35 V35 = X3 362
X 45 V45 = X4 68
X3 374
X3 373
X1, X2, X3, X4 = integer
Solusi optimum kontinu dijadikan batas atas awal. Kemudian dibentuk batas
bawah dari nilai X3, dengan menambah kendala yang bersifat mutually
exclusive yakni : X3 374 dan X3 373. Model ini kemudian diselesaikan
dengan metode simpleks sehingga diperoleh variabel keputusan yang baru.
Jika variabel keputusan bernilai integer maka solusi optimal ditemukan. Jika
variabel keputusan belum integer perhitungan dilanjutkan ke langkah 4
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
and
bound
untuk
bulan
Mei
2009.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
1
LP 0
X=(211, 56, 373.8402, 68)
Z=107718146
x3373
LP 1
X=(211, 56, 373, 68.84)
Z=107698800
LP 2
X=(211, 55.84, 374, 68)
Z=107715400
x469
x468
LP 3
X=(211, 56, 373.8402, 68)
Z=107718146
8
LP 7
X=(211, 56, 372, 69.84)
Z=107675800
x256
x255
LP 4
X=(211,56, 372.84, 69)
Z=107695120
LP 5
X=(211, 55, 374.84, 68)
Z=107701120
LP 6
X=(211, 56, 373.8402, 68)
Z=107718146
x3372
x3374
x3373
9
LP 8
X=(211, 56, 373.8402, 68)
Z=107718146
x3375
x3374
11
10
LP 9
X=(211, 56, 373.8402, 68)
Z=107718146
LP 10
X=(211, 54.84, 375, 68)
Z=107698400
x254
12
LP 11
X=(211, 54, 375.84, 68)
Z=107684120
x255
13
LP 12
X=(211, 56, 373.8402, 68)
Z=107718146
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
12
x469
30
LP 31
X=(211, 56, 373.8402, 68)
Z=107718146
x3376
x3375
x470
14
31
LP 32
X=(211, 56, 373.8402, 68)
Z=107718146
15
LP 13
X=(211, 56, 373.8402, 68)
Z=107718146
LP 14
X=(211, 53.84, 376, 68)
Z=107681400
x253
17
16
LP 15
X=(211, 53, 376.84, 68)
Z=107667120
x3376
16
LP 17
X=(211, 56, 373.84, 68)
Z=107718120
x254
LP 16
X=(211, 56, 373.8402, 68)
Z=107718146
x3377
17
LP 18
X=(211, 52.8402, 377, 68)
Z=107664400
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
16
17
LP 17
X=(211, 56, 373.84, 68)
Z=107718120
x3373
x468
x469
22
LP 23
X=(211, 56, 373.84, 68)
Z=107718146
x3372
26
LP 27
X=(211, 52, 372, 69.84)
Z=107135800
LP 24
X=(211, 56, 372.84, 69)
Z=107695120
27
LP 28
X=(211, 56, 373.84, 68)
Z=107718146
20
19
LP 21
X=(211, 52, 377.84, 68)
Z=107650120
LP 20
X=(211, 55.8402, 373, 68)
Z=107715400
x252
LP 25
X=(211, 52, 377.84, 68)
Z=107650120
x3377
21
LP 22
X=(211, 56, 373.8402, 68)
Z=107718146
25
LP 26
X=(211, 56, 373.84, 68)
Z=107718146
x3378
28
LP 29
X=(211, 56, 373.84, 68)
Z=107718146
x253
x253
24
23
x3373
x252
x3374
18
LP 19
X=(211, 56, 373, 68.84)
Z=107698800
LP 18
X=(211, 52.8402, 377, 68)
Z=107664400
29
LP 30
X=(211, 51.84, 378, 68)
Z=107647400
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Dari perhitungan branch and bound diperoleh jumlah produksi optimal untuk
bulan Mei 2009 adalah:
a. Platinum / X1 = 211 unit
b. Golden / X2 = 56 unit
c. Silver / X3 = 373 unit
d. Bigline / X4 = 68 unit
Untuk perhitungan pada bulan Juni dan Juli dapat dilakukan dengan cara yang
sama yaitu dengan menggunakan bantuan software LINDO. Hasil rekapitulasi
penentuan jumlah produksi dengan perhitungan model integer programming pada
bulan Mei, Juni dan Juli dapat dilihat pada Tabel 5.42.
Tabel 5.42. Rekapitulasi Penentuan Jumlah Produksi dengan Model Integer Programming
Platinum
Golden
Silver
Bigline
(unit) / X1
(unit) / X2
(unit) / X3
(unit) / X4
Mei
211
56
373
68
Rp. 107.619.000
Juni
200
44
417
67
Rp. 108.511.000
Juli
182
55
437
57
Rp. 107.176.000
Bulan
Laba
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
BAB VI
ANALISIS DAN EVALUASI
6.1. Analisis
6.1.1. Analisis Perencanaan Produksi Perusahaan Saat Ini.
Saat ini perencanaan produksi PT Cahaya Kawi Ultra Polyintraco untuk
menentukan jumlah spring bed yang akan diproduksi dilakukan berdasarkan
perkiraan pola permintaan masa lalu dengan menggunakan peramalan kuantitatif.
Seperti yang diketahui, bahwa hasil interpretasi peramalan tidak akan terlalu jauh
berbeda dengan pola data permintaan tahun sebelumnya. Namun pada
kenyataannya terjadi penyimpangan yang cukup jauh dari tahun 2007 ke tahun
2008. Perkiraan yang dilakukan belum mempertimbangkan keterbatasan
perusahaan dalam hal tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal secara
matematis. Sementara seperti diketahui, proses produksi dapat dilakukan jika
tersedia tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal yang cukup. Jika salah satu
dari elemen ini tidak terpenuhi maka proses produksi akan mengalami gangguan
bahkan dapat mengakibatkan proses produksi harus dihentikan. Hal ini dapat
terjadi di PT Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, karena acuan produksi hanya
berdasarkan perkiraan permintaan. Secara umum proses produksi telah berjalan
cukup baik, namun perusahaan mengharapkan adanya metode perencanaan
produksi yang lebih baik yang dapat mengalokasikan sumber daya terbatas
dengan efisien.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
= 56 unit
Silver / X3
= 373 unit
Bigline / X4
= 68 unit
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Pemotongan
586.3 (211) +585.6 (56) +586.8 (373) +570.4 (68) = 414167 detik
Penjahitan lis
762.1 (211) +761.8 (56) +761.7 (373) +761.5 (68) = 539360 detik
Pembungkusan
284.3 (211) +284.7(56) +284.7 (373) +284.9(68) = 201497 detik
Per bulat
Kain quilting : 6 (211) + 4.8 (56) + 2.8 (373) + 2.8 (68) = 2769.6 cm
Busa
: 510 (211) + 450 (56) + 430 (373) + 430 (68) = 322440 unit
Pada Tabel 6.1. dapat dilihat hasil rekapitulasi dari setiap nilai variabel
keputusan, fungsi tujuan dan fungsi kendala untuk bulan Mei, Juni dan Juli 2009.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Mei
Juni
Juli
Variabel Keputusan
1.
Platinum (unit)
211
200
182
2.
Golden (unit)
56
44
55
3.
Silver (unit)
373
417
437
4.
Bigline (unit)
68
67
57
Rp. 107.619.000
Rp. 108.511.000
Rp. 107.176.000
Fungsi Tujuan
Jam tenaga kerja terpakai
-
528135
545311
555850
107107
105532
89781
766319
787956
791210
148072
152002
152396
Pemotongan (detik)
414167
425939
427859
289965
298144
299353
788257
810336
813458
658154
676788
679602
539360
554589
556870
201497
207195
208054
322440
329920
329990
- Pembungkusan (detik)
Bahan baku terpakai
-
2770
2766
2739
Busa (cm)
3875
3889
3832
Dari Tabel 6.1 dapat dilihat penggunaan sumber daya oleh perusahaan
sesuai perencanaan produksi pada bulan Mei, Juni dan Juli 2009. Pada Tabel 6.2.
dapat dilihat ketersediaan sumber daya perusahaan tiap bulannya dan selisih
antara penggunaan dengan ketersediaan sumber daya di perusahaan.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Terpakai
Selisih
Mei
Juni
Juli
Mei
Juni
Juli
Mei
Juni
Juli
528135
545311
555850
540000
594000
594000
11865
48689
38150
107107
105532
89781
540000
594000
594000
432893
488468
504219
766319
787956
791210
1080000
1188000
1188000
313681
400044
396790
148072
152002
152396
540000
594000
594000
391928
441998
441604
- Pemotongan
414167
425939
427859
1080000
1188000
1188000
665833
762061
760141
289965
298144
299353
540000
594000
594000
250035
295856
294647
788257
810336
813458
1080000
1188000
1188000
291743
377664
374542
658154
676788
679602
1620000
1782000
1782000
961846
1105212
1102398
- Penjahitan lis
539360
554589
556870
540000
594000
594000
640
39411
37130
- Pembungkusan
201497
207195
208054
1080000
1188000
1188000
878503
980805
979946
322440
329920
329990
330000
330000
330000
7560
80
10
2770
2766
2739
3001
3001
3001
231
235
262
- Busa (cm)
3875
3889
3832
3889
3889
3889
14
57
Bahan baku
- Per bulat (unit)
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
(row 2)
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
ROW
CURRENT
ALLOWABLE
RHS
INCREASE
ALLOWABLE
DECREASE
540000.000000
INFINITY
11173.898438
540000.000000
INFINITY
432893.187500
1080000.000000
INFINITY
312771.312500
540000.000000
INFINITY
391755.343750
Pemotongan (detik)
Penjahitan kain quilting dengan kain
blacu dan label (detik)
1080000.000000
INFINITY
665340.437500
540000.000000
INFINITY
249690.703125
1080000.000000
INFINITY
290810.750000
1620000.000000
INFINITY
961064.125000
10
540000.000000
2025.950073
9018.700195
Pembungkusan (detik)
11
540000.000000
INFINITY
338264.000000
12
330000.000000
INFINITY
7198.703125
13
3001.000000
INFINITY
229.047363
Busa (cm)
14
3889.000000
INFINITY
10.639097
15
211.000000
2.128714
42.000000
16
56.000000
10.644687
11.000000
17
452.000000
INFINITY
78.159775
18
85.000000
INFINITY
17.000000
mengurangi kelebihan
6.2.
Evaluasi
Perencanaan produksi untuk menentukan jumlah spring bed yang harus
diproduksi pada PT Cahaya Kawi Ultra Polyintraco selama ini dilakukan dengan
perkiraan berdasarkan pola permintaan masa lalu. Hal ini kurang akurat
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
susunan
kendala
yakni
sumber
daya
terbatas.
Integer
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1.
Kesimpulan
Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan :
Golden
Silver
Bigline
(unit) / X1
(unit) / X2
(unit) / X3
(unit) / X4
Mei
211
56
373
68
Rp. 107.619.000
Juni
200
44
417
67
Rp. 108.511.000
Juli
182
55
437
57
Rp. 107.176.000
Bulan
Laba
Terpakai
Mei
Juni
Juli
528135
545311
555850
107107
105532
89781
766319
787956
791210
148072
152002
152396
Pemotongan
Penjahitan kain quilting dengan
kain blacu dan label
414167
425939
427859
289965
298144
299353
788257
810336
813458
658154
676788
679602
Penjahitan lis
539360
554589
556870
Pembungkusan
201497
207195
208054
322440
329920
329990
Bahan baku
-
2770
2766
2739
Busa (cm)
3875
3889
3832
7.2. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini kepada pihak
perusahaan adalah :
1. Perusahaan dapat menerapkan integer programming untuk merencanakan
produksi perusahaan. Untuk mempermudah perhitungan dapat digunakan
perangkat lunak komputer (software). Saat ini, banyak tersedia software
yang dapat menyelesaikan integer programming antara lain LINDO, QS,
dan POM-QM.
2. Agar produksi berjalan lancar perusahaan perlu mengawasi jalannya
proses produksi dengan lebih baik dan teliti.
3. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas
normalnya dengan alternatif menambah kapasitas gudang untuk bahan
baku.
4. Perusahaan dapat mengurangi biaya produksi dengan mengefisienkan
penggunaan jam kerja tenaga kerja atau dengan menyeimbangkan beban
kerja tiap tenaga kerja di setiap stasiun kerja yang ada.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, Motion and Time Study. 7th edition, John Wiley &sons. 1980. USA.
Fien Zulfikarijah. Operation Research. Cetakan Pertama. Bayumedia Publishing.
2004.
Ginting, Rosnani. Sistem Produksi. Surabaya. Penerbit Graha Ilmu. 2007
Johannes, Supranto. Riset Operasi Untuk Pengambilan Keputusan. Penerbit
Universitas Indonesia. 1988
Makridakis, dan Victor E. Mc.Gee. Metode dan Aplikasi Peramalan. 1988.
Moh. Nazir, Ph. D. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia : Jakarta. 2003
Nasution, Arman Hakim. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi
Pertama, Cetakan Kedua. Penerbit Guna Widya : Surabaya. 2003.
Nazlina, Dini Wahyuni. Diktat Kuliah Sistem Produksi. Jurusan Teknik Industri
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Pangestu, Subagyo. Dasar-dasar Operations Research. BPFE-Yogyakarta. 2000
Render, Barry. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Penerbit Salemba Empat.
2001
Saiful Azhari. Perencanaan Produksi Jangka Pendek dengan Menggunakan
Petrinet pada PT. Cahaya Kawi. Departemen Teknik Industri Fakultas
Teknik. Universitas Sumatera Utara. 2008. Tidak dipublikasikan.
Sitompul, Darwin. Riset Operasi I. Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
1997.
Siswanto. Operation Research. Jilid I. Penerbit Erlangga : Jakarta. 2007.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
LAMPIRAN I
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Pada bagian ini diuraikan secara terperinci semua tugas dan tanggung
jawab setiap personil dalam struktur organisasi sehingga setiap orang betul-betul
mengerti apa yang harus dilakukan dan seberapa jauh lingkup wewenangnya dan
tumpang tindih dari kewajiban dan tanggung jawab dapat dihindarkan.
Uraian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian PT. Cahaya
Kawi Ultra Polyintraco dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Direktur
-
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
7. Supervisor Produksi
-
Bertanggung jawab atas seluruh proses pembuatan spring bed dan jumlah
produk yang diproduksi.
8. Supervisor Maintenance
-
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
9. Supervisor Financial
-
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
18. Karyawan
-
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
LAMPIRAN II
PETA PROSES OPERASI
Nama Obyek
Nomor Peta
Dipetakan oleh
Tanggal dipetakan
Plastik mika
I-4
O-21
Kain polos,
busa dan
spoonboon
Kain polos,
busa dan
spoonboon
Kain
blacu
Pengukuran
dengan
meteran
O-14
Jahit quilting
tabung
Pemotongan
dengan pisau
O-15
Pemotongan
dengan rooling
cutter
O-16
Penjahitan lis
kain quilting
tabung
I-3
O-10
Busa
Per bulat
Harpadd
Pengukuran
dengan
meteran
O-8
I-4
Jahit
quilting
matras
I-2
Pengukuran
dengan
meteran
I-1
Pengukuran
dengan
meteran
O-1
I-1
Pemotongan
dengan gunting
O-9
Pemotongan
dengan rooling
cutter
O-6
Pemotongan
dengan
rooling cutter
O-9
Pemotongan
dengan
rooling cutter
O-2
O-11
Penjahitan
dengan
mesin jahit
O-3
O-12
Penjahitan label
dengan
mesin jahit
O-5
Perekatan dengan
menggunakan gun HR-22
O-7
Perekatan dengan
menggunakan lateks
O-13
Perekatan dengan
menggunakan lateks
O-17
Perekatan dengan
menggunakan lateks
O-18
O-19
Pemasangan kancing
O-21
Pembungkusan
Penyimpanan
OPERASI
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco,
2010.
INSPEKSI
TOTAL
21
25
Kayu
I-6
O-11
Pengukuran dengan
meteran
Non
woven
I-5
Pemotongan kayu
O-9
penegak sandaran
dengan gergaji tangan
Pengukuran dengan
meteran
Pemotongan
dengan pisau
:
:
:
:
Kain
oscar
I-4
O-7
Pengukuran dengan
meteran
Pemotongan
dengan gunting
Busa
I-3
Pengukuran dengan
meteran
O-4
I-2
Tripleks
Pengukuran dengan
meteran
Pemotongan dengan
pisau
I-1
Pengukuran dengan
meteran
O-1
Pemotongan
dengan gergaji
O-2
Pengeboran dengan
mesin bor
O-5
O-6
O-8
O-10
Pembungkusan dengan
menggunakan selotip
O-12
Penyimpanan
OPERASI
INSPEKSI
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco,
2010.
TOTAL
12
18
Plastik mika
I-4
O-21
Kain polos,
busa dan
spoonboon
Kain
blacu
Non woven
Pengukuran
dengan
meteran
O-18
Pengukuran
dengan
meteran
I-3
Pemotongan
dengan pisau
O-19
Pemotongan
dengan
gunting
O-15
Busa
Pengukuran
dengan
meteran
O-13
I-4
Jahit
quilting
Pemotongan
dengan gunting
O-14
Pemotongan
dengan rooling
cutter
O-16
Penjahitan
dengan
mesin jahit
Kayu
Harpadd
I-2
O-11
Per bulat
Pengukuran
dengan
meteran
I-1
Pengukuran
dengan
meteran
O-4
Pemotongan
kayu
dengan gergaji
O-1
I-1
Pemotongan
dengan
rooling cutter
O-9
Pemotongan
dengan
rooling cutter
O-5
Pembuatan
rangka kayu
O-2
O-6
Perekatan goni
bagor
Dengan
menggunakan
gun 3001 J
O-3
O-7
Perakitan dengan
menggunakan gun CL-73
O-8
O-10
Perekatan dengan
menggunakan lateks
O-12
Perekatan dengan
menggunakan lateks
O-17
Perekatan dengan
menggunakan
lateks
O-20
Pemasangan non
woven
O-22
Pembungkusan
Penyimpanan
OPERASI
22
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
INSPEKSI
TOTAL
26
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
LAMPIRAN III
Pengukuran Waktu
Sebelum dilakukan pengukuran waktu, maka terlebih dahulu dipilih
operator yang memiliki kemampuan kerja normal. Pada stasiun kerja yang
memiliki lebih dari satu operator yang mengerjakan pekerjaan yang sama, perlu
dilakukan pengamatan untuk memilih operator yang berkemampuan normal dan
dapat bekerja sama. Adapun stasiun kerja yang memiliki lebih dari satu operator
yang mengerjakan pekerjaan yang sama pada pembuatan spring bed di PT.
Cahaya Kawi UltraPolyintraco adalah :
1. Stasiun Kerja Perakitan kawat lis
: 2 operator
: 2 operator
2,2
4,2/2 =2,1
2,2
1,9
4,1/2=2.05
2,2
4,2/2 =2,1
2,2
2,1
4,3/2 =2,15
2,2
4,2/2 =2,1
11/5 = 2,2
10/5 = 2
Kedua operator bekerja dengan normal, maka dapat dipilih salah satu dengan acak
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
8/2 =4
8/2 =4
8/2 =4
8/2 =4
8/2 =4
20/5=4
20/5=4
Kedua operator bekerja dengan normal, maka dapat dipilih salah satu dengan acak
2,6
2,6
2,6
7,8/3 =2,6
2,6
2,4
2,6
7,6/3 =2,5
2,6
2,6
2,5
7,7/3 =2,6
2,6
2,2
2,2
7/3 =2,3
2,6
2,3
2,3
7,2/2 =2,4
13/5=2,6
12,1/5=2,42
12,2/5=2,44
LAMPIRAN IV
Uji Keseragaman Data Spring bed Tipe Golden
Pengamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Jumlah
rata-rata
simp baku
Waktu (detik)
K6
K7
61.4
194.3
56.2
195.8
60.8
189.1
60.3
195.2
62.9
193.1
57.1
189.5
63.4
195
61.3
196
62.3
191.7
57.4
191
60.1
192.5
58.4
191.5
57.2
192.4
62.5
192.2
58.7
191.8
63.2
194.6
60.6
193.6
61.3
195.1
56.8
189.2
60.7
196.8
62.6
190.2
60.7
192.1
62.3
194
59.4
190.5
58.5
189.3
60.2
191.4
56.4
191.1
61.5
194.4
59
191.5
56.2
189
1799.4
5773.9
K1
708.5
707.7
703.1
705.1
703.5
709.8
708.3
703.3
708.7
709.5
702.3
702.5
705.5
707.3
702.6
709.2
704.5
705.7
709.9
708.3
702.1
703.7
705.9
707.2
702.2
707.8
703.3
705.8
709.4
706.9
21179.6
K2
941.3
942.7
946
940.6
936.3
941.7
940.1
939.8
945.2
939.6
938.1
945.5
939.9
941.6
936.8
943.3
943.5
938.7
943.9
943.4
939.8
937
945.5
945.4
944.7
945.7
943.3
939.5
940.8
945.5
28255.2
K3
184.4
180.5
181.7
178.1
180.9
181.3
183.2
184.1
178.2
183.9
183.2
180.9
182.4
180.6
179.8
184.5
181.1
184.7
182.7
181.5
179.7
182.6
180.2
179.8
184.2
182.6
185.4
181.3
185.3
182
5460.8
K4
92.5
92.8
94.5
98.5
89.2
90.4
95
94.8
89.8
94.8
95.8
90.1
98
89.4
91.4
99.4
99
92.7
99.7
97.8
93
96.9
92.7
97.4
91.3
92.6
94.3
93.5
90.8
90.6
2818.7
K5
180.3
181.1
187.1
181.2
180.5
181.8
186.3
187
186.1
181.9
178.2
179.5
182.5
184.1
182.5
184.4
178.6
187.3
186.8
183.6
183.7
186.8
181.4
185.7
182.4
178.2
185.4
187.7
183.3
185.3
5500.7
706.0
941.8
182.0
94.0
183.4
60.0
2.6
2.9
2.0
3.2
2.9
2.2
K8
345.4
338.9
340
348.2
345.2
349.6
347.9
348
354.6
342.2
344.3
344.1
351.2
344.2
350.4
352.7
347.9
347.9
347.6
345.3
348.1
341.2
347
345.7
346.9
353.1
347.9
339
350.4
350.8
10405.5
K9
935.5
931.3
929.1
932
931
931
932.4
936
929.3
930.6
934.1
930
935.7
936.2
930.8
934
936.1
930.9
933
933.5
932.3
934
933.6
932.8
930.4
936.6
933.6
931.1
929.3
936.1
27982.3
K10
801.3
811.3
808.7
802.3
801.2
798.6
800
795.9
811.5
808.6
799.7
810.2
797.2
797.3
799.9
804.5
801.4
798.1
809.4
797.9
806.9
803.2
808.9
810.1
812.8
800.8
809.8
810.6
809.4
799.4
24126.9
K11
642.4
644
642.7
642.9
644.4
639.5
639.3
639.3
645
644.1
644
640.6
644.5
642.9
640.4
640.9
640.4
643.7
641.5
642.3
643.8
643.9
645.9
643.8
643.1
646.1
640
642.3
647
646.8
19287.5
K12
252.3
256.5
255.7
253.8
251.9
251.7
252.3
255.5
254.7
251.6
256.5
252.8
254
255.5
253.5
251.3
256.7
249.7
249.6
254.8
252.1
256.6
249.1
249.8
252.5
252.2
251.4
255.7
252.7
251.2
7593.7
192.5
346.9
932.7
804.2
642.9
253.1
2.3
4.0
2.3
5.4
2.2
2.3
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
BKA
711.3
947.7
186.0
100.4
189.2
64.5
197.0
354.9
937.4
815.0
647.3
257.7
BKB
700.7
936.0
178.0
87.5
177.5
55.5
187.9
338.8
928.1
793.5
638.5
248.6
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Keterangan
K1
705.3
702.8
703
709.1
708.3
709.3
704.8
703.4
704.4
704.5
703.5
706
706.8
707.4
706.2
703.1
707.9
706.5
705
709.8
703.5
706.6
706.7
709.4
707.6
704
704.1
702.7
704.9
709.9
K2
939.2
939.7
944.9
942.3
942
938.5
945.9
938.9
937.6
942.1
943.1
942.2
937.3
943.4
936.2
942.9
940.4
937.7
941.1
945.7
941.1
943.7
945.9
942.1
942
937.4
943.7
940
936.4
940.6
K3
182.1
179.9
183.1
184.9
182.8
183.7
184.6
180.9
184.7
184.5
185.5
185.1
178.9
183.8
185.7
181.3
179.8
182.9
182.5
185.5
181.1
178.8
181.2
182.2
178.5
178.9
179.8
178.8
183.4
179.8
K4
91.3
95.3
91.5
92.2
94.1
95.5
92.4
93.5
87.2
88.5
97.8
93.2
94.8
97.1
92
98.7
89.3
99.6
94.7
89.1
97.9
98.1
90.8
93.2
94.8
92.5
87.4
90.8
99.4
96.3
K5
181.6
180
182
187.9
187.3
179.8
183.1
184.7
183.5
186.2
185
181.8
180.3
181.6
181.8
180
186.9
187
183.3
184.7
178.4
183
182
186.1
187.9
181.2
184.4
182
186.5
185.9
Waktu (detik)
K6
K7
62.2
192.6
58.9
192.8
61.5
196.5
59.4
195.7
57.2
195.7
62.4
196.9
58.8
190.7
56.9
194.5
57.3
195
58.1
196.4
63.9
195.5
57.4
193.5
61
194.6
61.6
193.2
62.9
196.6
56.9
192.4
59.7
190.1
58.6
193.6
63.9
193.3
62.9
194.9
56.1
196.4
58.9
192.1
61.8
191.8
62.8
196.4
63.6
192.7
62.3
192.6
62
195
62.4
191.6
56.1
190.5
57.1
191.4
K8
343.6
352.8
342.8
341.2
353.9
350.9
347.6
344.4
347.6
352.8
351.9
348.1
346.1
340.2
350.3
343.2
347.1
342.7
350.7
339.5
350.9
344.5
347.9
345.4
348.9
347.8
351
343.8
338.8
352
K9
933.2
929.9
930.9
935.7
932.6
930.3
930
933.3
936.5
931.8
935.1
934.1
931.4
936.1
931.8
930.5
932.3
929.1
933.9
934.5
932.4
930
933
933.9
936.3
929.4
932.5
935
935.7
934.2
K10
803.2
803
805.2
812.5
796.6
811.8
808.7
807.3
808.3
802.7
807.4
795.8
797.4
798.3
803
809.1
809.4
802.8
812.2
803.2
806.5
812.6
801.2
811.2
802
812.1
799.8
808.8
803.4
807.4
K11
640.2
644.2
646.2
642.2
645
643.6
642.8
645.6
642
645.6
639.3
643.8
643.3
645.1
639.5
643.9
639.7
644
640.1
642.4
645.2
639.4
643.2
639.8
646.3
640
641.2
646.4
642.7
642.1
K12
251.5
252.5
254.5
251.1
256.1
254.9
249.3
256.2
250.7
254.7
252.3
255.7
249.4
250.2
250.8
251.1
254.2
250.4
251.5
250.4
256.8
253.7
253.2
255.4
256.7
255.6
255.5
249
256.1
253.5
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
21176.5
28234
5464.7
2809
5505.9
1804.6
5815
10408.4
27985.4
24162.9
19284.8
7593
705.9
941.1
182.2
93.6
183.5
60.2
193.8
346.9
932.8
805.4
642.8
253.1
2.3
2.8
2.4
3.5
2.7
2.6
2.0
4.3
2.2
5.0
2.3
2.5
BKA
710.4
946.8
186.9
100.7
188.9
65.3
197.9
355.5
937.3
815.4
647.4
258.1
BKB
701.3
935.5
177.4
86.6
178.1
55.0
189.8
338.4
928.4
795.4
638.2
248.1
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
K4
92.8
94.1
93.8
92.6
98.6
95.1
95.1
88.9
94.6
94.7
89.4
98.1
89.9
97.9
87.3
88.4
94.7
91
98.4
98.1
93.7
87.1
93.3
92.8
87.5
92.9
K5
172.4
173.6
165.8
170.6
170.2
168.4
174.2
166.5
173
170.4
171.1
166.5
167.4
168
172.5
172.7
167.4
166.1
173.3
171.5
167.6
166.2
165.9
171.7
173.8
168.2
Waktu (detik)
K6
K7
61.8
194.5
56.7
190.2
58.6
189.2
58.5
189.5
62.1
195
56.8
189.5
58.9
191.6
60.3
192.5
56.7
191.3
61.2
196.6
63.7
194.1
63
196.4
63.2
190
58.3
194.1
63.1
196.5
61.9
191
63.7
189.8
56.9
189.6
57.3
191.9
58
194.7
57.5
192.1
63.6
195.9
62.1
196.1
57.2
193.4
63.1
191.6
60.9
189.8
K8
348.1
348.7
345.7
349
345.5
346
346
345
351.4
348.9
349.7
347.5
344.2
342.1
353.5
353.3
341.5
346.4
346.4
347.2
350.1
345.9
345.2
347.6
342.7
351.1
K9
930
929.8
936.6
933.8
935.6
936.8
932.4
929.5
934.5
934.7
930.3
936.4
930.8
936.7
934.4
933.2
933.9
933
931.6
934.8
933.6
935.7
931.8
934
935.6
934
K10
810.6
799.3
805.3
811.3
800.9
811.5
807.9
801
797.1
810.6
800.8
812.7
799.9
798.4
811.5
812.6
809.3
799.1
811.6
806.8
808.5
795.1
795.5
796.7
795.6
808.4
K11
643.2
644.4
639.8
645.5
645.8
640.3
643
645.5
643.1
642.2
643.1
644.2
643.1
645.2
640
640.7
639.2
641.6
644
641
642.1
640.7
643.3
641.9
640.1
643.2
K12
251.6
256.5
249.3
254.3
255.7
250
253.4
256.3
256.4
251.4
254.3
256.9
256.9
252.7
252.4
253.9
254
251.2
250
250.2
256.6
249.5
251.8
252.9
252.8
255.2
Jumlah
rata-rata
simp baku
Keterangan
K1
1351.2
1353.2
1352.9
1353.2
1355.2
1353.5
1351.8
1350.7
1348.6
1353.8
1351
1354.3
1351.1
1352.9
1348.8
1354.3
1348.2
1354.1
1353.8
1354.8
1352.3
1354.7
1351.9
1349.4
1348.3
1351.4
K2
943.3
938.9
936.5
941.5
943.7
942.5
945.3
938.3
938.1
943.3
937.7
944.2
942.2
942.1
943.8
937.7
938.2
942.7
944.1
938.4
945.3
942.9
944.9
944.1
937.5
943.2
K3
176.4
178.4
174.2
177.1
173.3
177.3
176.4
172.1
173.5
175.7
178.4
173.9
177.7
172.3
174.2
176.9
172.7
174.7
176.9
174
176.2
173.5
175.6
178.3
177.7
178.5
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
27
28
29
30
Jumlah
1350.8
1348.7
1353.8
1351.2
40559.9
941.2
942.2
943.3
939
28246.1
172.2
176
173.1
178.9
5266.1
95.9
89.7
92.7
95.6
2794.7
170.9
167.8
174.1
172.4
5100.2
58.2
62.7
60.4
63.3
1809.7
190.5
192.5
196.8
195.3
5782
350.2
350.9
345.4
349.6
10425
932.9
933.9
935.1
930
28005.4
800.5
797
799.6
798.9
24114
642.6
645.2
642.9
641.4
19278.3
256.7
250.1
251.1
250.5
7594.6
rata-rata
1352.0
941.5
175.5
93.2
170.0
60.3
192.7
347.5
933.5
803.8
642.6
253.2
2.1
2.7
2.2
3.4
2.9
2.6
2.6
3.1
2.2
6.2
1.9
2.5
BKA
1356.2
947.0
179.9
100.0
175.7
65.5
197.9
353.6
937.9
816.1
646.3
258.2
BKB
1347.7
936.1
171.2
86.3
164.3
55.2
187.6
341.4
929.1
791.5
638.9
248.1
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
Seragam
simp baku
Keterangan
LAMPIRAN V
ALLOWANCE TABEL BERDASARKAN LITERATUR
Faktor
A. Tenaga yang Dikeluarkan
Contoh Pekerjaan
Ekivalen Beban
1. Dapat diabaikan
2. Sangat ringan
3. Ringan
4. Sedang
5. Berat
6. Sangat berat
7. Luar biasa berat
B. Sikap kerja
Tampa beban
0,00-2,25 kg
9,00-18,00
19,00-27,00
27,00-50,00
diatas 50 kg
1. Duduk
2. Berdiri diatas dua kaki
Pria
Kelonggaran (%)
Wanita
0,0-6,0
6,0-7,5
12,0-19,0
9,0-30,0
30,00-50,00
0,0-6,0
6,0-7,5
7,5-16,0
0,00-1,0
1,0-2,5
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
0
0-5
0-5
5-10
10-15
Faktor
Kelonggaran (%)
2,5-4,0
2,5- 4,0
4,0-10
Temperatur
Dibawah 0
0-13
13-22
22-28
28-38
Diatas-38
Kelemahan Normal
Berlebihan
Diatas 10
10-0
5-0
0-5
5-40
Diatas 40
Diatas 12
12-5
8-0
0-8
8-100
Diatas 100
0
0-5
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
tetapi banyak
5-10
0
0-2
1-3
0-5
0-5
5-10
5-15
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
LAMPIRAN VI
Peramalan
Berikut adalah diagram pencar untuk tipe Golden, Silver dan Bigline
Diagram Pencar Penjualan Spring bed Golden tahun 2007-2008
80
75
70
65
60
55
50
45
2
10
12
14
16
18
20
22
24
Periode
480
470
460
450
440
430
420
2
10
12
14
Periode
16
18
20
22
24
90
80
70
60
50
2
10
12
14
Periode
16
18
20
22
24
2t
2t
+ c cos
n
n
Tabel Perhitungan Parameter Peramalan Siklis untuk Spring bed Tipe Golden
(sin 2t/n ) x
Bulan
2t/n
Januari
68
15
Februari
64
Maret
April
sin 2t/n
cos 2t/n
Y.sin 2t/n
Y.cos 2t/n
0.26
0.97
17.60
65.68
30
0.50
0.87
32.00
60
45
0.71
0.71
58
60
0.87
Mei
55
75
Juni
46
Juli
Agustus
September
(cos 2t/n)
sin^2 2t/n
cos^2 2t/n
0.25
0.07
0.93
55.43
0.43
0.25
0.75
42.43
42.43
0.50
0.50
0.50
0.50
50.23
29.00
0.43
0.75
0.25
0.97
0.26
53.13
14.24
0.25
0.93
0.07
90
1.00
0.00
46.00
0.00
0.00
1.00
0.00
56
105
0.97
-0.26
54.09
-14.49
-0.25
0.93
0.07
51
120
0.87
-0.50
44.17
-25.50
-0.43
0.75
0.25
62
135
0.71
-0.71
43.84
-43.84
-0.50
0.50
0.50
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Oktober
10
63
150
0.50
-0.87
31.50
-54.56
-0.43
0.25
0.75
November
11
57
165
0.26
-0.97
14.75
-55.06
-0.25
0.07
0.93
Desember
12
59
180
0.00
-1.00
0.00
-59.00
0.00
0.00
1.00
Januari
13
71
195
-0.26
-0.97
-18.38
-68.58
0.25
0.07
0.93
Februari
14
79
210
-0.50
-0.87
-39.50
-68.42
0.43
0.25
0.75
Maret
15
77
225
-0.71
-0.71
-54.45
-54.45
0.50
0.50
0.50
April
16
73
240
-0.87
-0.50
-63.22
-36.50
0.43
0.75
0.25
Mei
17
72
255
-0.97
-0.26
-69.55
-18.63
0.25
0.93
0.07
Juni
18
74
270
-1.00
0.00
-74.00
0.00
0.00
1.00
0.00
Juli
19
74
285
-0.97
0.26
-71.48
19.15
-0.25
0.93
0.07
Agustus
20
77
300
-0.87
0.50
-66.68
38.50
-0.43
0.75
0.25
September
21
74
315
-0.71
0.71
-52.33
52.33
-0.50
0.50
0.50
Oktober
22
72
330
-0.50
0.87
-36.00
62.35
-0.43
0.25
0.75
November
23
65
345
-0.26
0.97
-16.82
62.79
-0.25
0.07
0.93
Desember
24
76
360
0.00
1.00
0.00
76.00
0.00
0.00
1.00
Jumlah
300
1583
4500
-132.67
18.86
12.00
12.00
Hasil perhitungan parameter peramalan dengan metode siklis untuk spring bed
tipe golden dapat dilihat pada Tabel 5.30.
24
24
2t i
2t i
=
+
+
sin
Y
na
b
c
cos
i
n
n
i =1
i =1
i =1
24
dimana :
Yi sin
i =1
24
24
24
2t i
2t i
2t i
2t i
2t
cos i
= a sin
+ b sin 2
+ c sin
n
n
n
n
n
i =1
i =1
i =1
Y cos
i =1
24
24
24
2t i
2t i
2t i
2t i
2t
cos i
= a cos
+ c cos 2
+ b sin
n
n
n
n
n
i =1
i =1
i =1
2t
2t
+ 1.57 cos
n
n
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Tabel Perhitungan SEE Metode Siklis untuk Spring bed Tipe Golden
Periode
Y'
(Y-Y')
68
64.61
3.39
64
61.79
60
(Y-Y')^2
Periode
Y'
(Y-Y')
(Y-Y')^2
11.46
13
71
67.30
3.70
13.68
2.21
4.88
14
79
70.13
8.87
78.76
59.25
0.75
0.56
15
77
72.66
4.34
18.79
58
57.17
0.83
0.69
16
73
74.75
-1.75
3.05
55
55.69
-0.69
0.47
17
72
76.23
-4.23
17.90
46
54.90
-8.90
79.26
18
74
77.01
-3.01
9.08
56
54.87
1.13
1.27
19
74
77.04
-3.04
9.27
51
55.60
-4.60
21.14
20
77
76.32
0.68
0.46
62
57.03
4.97
24.70
21
74
74.89
-0.89
0.79
10
63
59.07
3.93
15.45
22
72
72.85
-0.85
0.72
11
57
61.58
-4.58
20.97
23
65
70.34
-5.34
28.49
12
59
64.39
-5.39
29.02
24
76
67.53
8.47
71.75
Kesalahan peramalan :
n
MSE =
(X
t =1
Ft )
462.60
= 19.27
24
7. Verifikasi Peramalan
Tabel Perhitungan Verifikasi untuk Spring bed Tipe Golden
Periode
Y'
(Y-Y')
MR
68
64.61
3.39
64
61.79
2.21
1.18
60
59.25
0.75
1.46
58
57.17
0.83
0.08
55
55.69
-0.69
1.52
46
54.90
-8.90
8.22
56
54.87
1.13
10.03
51
55.60
-4.60
5.73
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
62
57.03
4.97
9.57
10
63
59.07
3.93
1.04
11
57
61.58
-4.58
8.51
12
59
64.39
-5.39
0.81
13
71
67.30
3.70
9.09
14
79
70.13
8.87
5.18
15
77
72.66
4.34
4.54
16
73
74.75
-1.75
6.08
17
72
76.23
-4.23
2.48
18
74
77.01
-3.01
1.22
19
74
77.04
-3.04
0.03
20
77
76.32
0.68
3.73
21
74
74.89
-0.89
1.57
22
72
72.85
-0.85
0.04
23
65
70.34
-5.34
4.49
24
76
67.53
8.47
13.81
Jumlah
100.38
24
MR =
MR
t =1
n 1
100.38
= 4.36
23
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Peramalan Silver
Untuk mengefisienkan waktu, maka untuk peramalan tipe silver dan bigline
dilakukan dengan memanfaatkan software Minitab 14. Adapun hasil dari
perhitungan dengan menggunakan software Minitab 14 adalah :
Metode Dekomposisi : Tipe Model Multiplikatif
Pada Gambar di bawah ini dapat dilihat grafik Peramalan Silver dan Bigline.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
500
Variable
Actual
Fits
Trend
Forecasts
490
480
Accuracy Measures
MAPE
1.6578
MAD
7.4952
MSD
83.9985
Silver
470
460
450
440
430
420
4
12
16
20
Index
24
28
32
36
Y
434
TREN3
441.888
DETR3
0.98215
SEAS3
1.03141
DESE3
420.782
FITS3
455.769
RESI3
-21.7685
FORE3
488.315
Februari
437
442.900
0.98668
0.99343
439.890
439.990
-2.9900
449.109
Maret
456
443.912
1.02723
0.99652
457.591
442.368
13.6320
479.776
April
461
444.924
1.03613
1.02894
448.032
457.802
3.1982
471.406
Mei
464
445.936
1.04051
1.04750
442.960
467.116
-3.1165
452.220
Juni
425
446.947
0.95089
0.96131
442.106
429.654
-4.6545
447.553
Juli
456
447.959
1.01795
1.02473
444.994
459.038
-3.0384
487.078
Agustus
443
448.971
0.98670
1.00468
440.935
451.074
-8.0740
470.147
September
442
449.983
0.98226
0.96172
459.594
432.757
9.2429
472.619
Oktober
10
429
450.995
0.95123
0.94975
451.698
428.332
0.6677
489.037
November
11
468
452.007
1.03538
1.03141
453.747
466.205
1.7949
498.914
Desember
12
453
453.019
0.99996
0.99343
455.996
450.042
2.9578
458.836
Januari
13
457
454.030
1.00654
0.99652
458.595
452.452
4.5485
Februari
14
473
455.042
1.03946
1.02894
459.694
468.213
4.7866
Maret
15
482
456.054
1.05689
1.04750
460.144
477.716
4.2842
April
16
448
457.066
0.98016
0.96131
466.031
439.382
8.6183
Mei
17
478
458.078
1.04349
1.02473
466.463
469.407
8.5927
Juni
18
473
459.090
1.03030
1.00468
470.795
461.240
11.7599
Juli
19
434
460.102
0.94327
0.96172
451.275
442.488
-8.4884
Agustus
20
446
461.114
0.96722
0.94975
469.597
437.943
8.0575
September
21
484
462.125
1.04733
1.03141
469.260
476.642
7.3584
Oktober
22
454
463.137
0.98027
0.99343
457.003
460.094
-6.0944
November
23
442
464.149
0.95228
0.99652
443.542
462.535
-20.5350
Desember
24
467
465.161
1.00395
1.02894
453.863
478.625
-11.6249
Bulan
Januari
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Jumlah
300
Peramalan Bigline
Metode Dekomposisi : Tipe Model Multiplikatif
Time Series Decomposition Plot for Bigline
Multiplicative Model
Variable
A ctual
Fits
Trend
Forecasts
90
Bigline
80
A ccuracy Measures
MA PE
10.5791
MA D
6.7738
MSD
65.5911
70
60
50
4
12
16
20
Index
24
28
32
36
Januari
Februari
TREN3
DETR3
SEAS3
DESE3
FITS3
RESI3
FORE3
73
62.9581
1.15950
1.14245
63.8976
71.9267
1.0733
65.6171
60
63.3790
0.94669
0.94591
63.4313
59.9506
0.0494
66.2554
Maret
67
63.8000
1.05016
0.94456
70.9323
60.2630
6.7370
86.3369
April
73
64.2209
1.13670
0.89812
81.2810
57.6780
15.3220
74.2526
Mei
61
64.6419
0.94366
0.90166
67.6530
58.2850
2.7150
85.3919
Juni
80
65.0628
1.22958
1.16825
68.4783
76.0099
3.9901
71.0992
Juli
65
65.4837
0.99261
0.99905
65.0620
65.4213
-0.4213
71.3959
Agustus
64
65.9047
0.97110
1.14245
56.0198
75.2930
-11.2930
68.2635
September
56
66.3256
0.84432
0.94591
59.2026
62.7377
-6.7377
68.9122
Oktober
10
53
66.7465
0.79405
0.94456
56.1107
63.0463
-10.0463
89.7792
November
11
48
67.1675
0.71463
0.89812
53.4450
60.3244
-12.3244
77.1963
Desember
12
47
67.5884
0.69539
0.90166
52.1261
60.9418
-13.9418
88.7583
Januari
13
75
68.0094
1.10279
1.16825
64.1984
79.4522
-4.4522
Februari
14
66
68.4303
0.96449
0.99905
66.0630
68.3651
-2.3651
Maret
15
87
68.8512
1.26359
1.14245
76.1519
78.6593
8.3407
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
April
16
70
69.2722
1.01051
0.94591
74.0032
65.5249
4.4751
Mei
17
73
69.6931
1.04745
0.94456
77.2845
65.8295
7.1705
Juni
18
68
70.1141
0.96985
0.89812
75.7138
62.9708
5.0292
Juli
19
73
70.5350
1.03495
0.90166
80.9618
63.5986
9.4014
Agustus
20
77
70.9559
1.08518
1.16825
65.9103
82.8945
-5.8945
September
21
78
71.3769
1.09279
0.99905
78.0744
71.3088
6.6912
Oktober
22
66
71.7978
0.91925
1.14245
57.7704
82.0256
-16.0256
November
23
72
72.2187
0.99697
0.94591
76.1176
68.3121
3.6879
Desember
24
73
72.6397
1.00496
0.94456
77.2845
68.6127
4.3873
Jumlah
300
Dari hasil peramalan tiap tipe spring bed diatas maka diperoleh jumlah
permintaan untuk tahun 2009. Rekapitulasi hasil peramalan dapat dilihat pada
Tabel dibawah ini.
Tabel Hasil Peramalan Spring bed tipe Golden, Silver dan Bigline
Bulan
Golden
Silver
Bigline
Januari
65
488
66
Februari
62
449
66
Maret
59
480
86
April
57
471
74
Mei
56
452
85
Juni
55
448
71
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Juli
55
487
71
Agustus
56
470
68
September
57
473
69
Oktober
59
489
90
November
62
499
77
Desember
64
459
89
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
LAMPIRAN VII
Linier Programming
Mei 2009
max 235000X1+135000X2+118000X3+95000X4
st
830.9X1+822.5X2+822.4X3<=540000
1575.1X4<=540000
1082.2X1+1083.1X2+1082.3X3+1082.7X4<=1080000
221.4X1+204.8X2+205X3+197.4X4<=540000
586.3X1+585.6X2+586.8X3+570.4X4<=1080000
409.9X1+409.3X2+409.3X3+410.1X4<=540000
1121X1+1109.9X2+1110X3+1110.9X4<=1080000
929.1X1+928.9X2+930.2X3+928.4X4<=1620000
762.1X1+761.8X2+761.7X3+761.5X4<=540000
284.3X1+284.7X2+284.7X3+284.9X4<=540000
510X1+450X2+430X3+430X4<=330000
6X1 + 4.8X2 + 2.8X3 + 2.8X4<=3001
9X1 + 5X2 + 4X3 + 3X4<=3889
X1<=211
X2<=56
X3<=452
X4<=85
X1>=169
X2>=45
X3>=362
X4>=68
X1>=0
X2>=0
X3>=0
X4>=0
LP OPTIMUM FOUND AT STEP
6
OBJECTIVE FUNCTION VALUE
1)
VARIABLE
X1
X2
X3
X4
ROW
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
21)
22)
23)
0.1077181E+09
VALUE
211.000000
56.000000
373.840240
68.000000
SLACK OR SURPLUS
11173.898438
432893.187500
312771.312500
391755.343750
665340.437500
249690.703125
290810.750000
961064.125000
0.000000
338264.000000
7198.703125
229.047363
10.639097
0.000000
0.000000
78.159775
17.000000
42.000000
11.000000
11.840226
0.000000
211.000000
REDUCED COST
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
DUAL PRICES
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
154.916641
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
116938.031250
16984.507812
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-22969.017578
0.000000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
24)
56.000000
25)
373.840240
26)
68.000000
NO. ITERATIONS=
6
0.000000
0.000000
0.000000
Juni 2009
max 235000X1+135000X2+118000X3+95000X4
st
830.9 X1+822.5 X2+822.4 X3<=594000
1575.1 X4<=594000
1082.2 X1+1083.1 X2+1082.3 X3+1082.7 X4<=1188000
221.4 X1+204.8 X2+205 X3+197.4 X4<=594000
586.3 X1+585.6 X2+586.8 X3+570.4 X4<=1188000
409.9 X1+409.3 X2+409.3 X3+410.1 X4<=594000
1121 X1+1109.9 X2+1110 X3+1110.9 X4<=1188000
929.1 X1+928.9 X2+930.2 X3+928.4 X4<=1782000
762.1 X1+761.8 X2+761.7 X3+761.5 X4<=594000
284.3 X1+284.7 X2+284.7 X3+284.9 X4<=594000
510X1+450X2+430X3+430X4<=330000
6X1 + 4.8X2 + 2.8X3 + 2.8X4<=3001
9X1 + 5X2 + 4X3 + 3X4<=3889
X1<=203
X2<=55
X3<=448
X4<=71
X1>=163
X2>=44
X3>=358
X4>=57
X1>=0
X2>=0
X3>=0
X4>=0
LP OPTIMUM FOUND AT STEP
10
0.1085230E+09
VALUE
197.475403
44.000000
430.180328
57.000000
SLACK OR SURPLUS
39947.378906
504219.312500
399337.656250
441828.968750
761511.125000
295597.125000
376973.000000
1104581.500000
38910.933594
386619.312500
0.000000
240.842621
0.000000
5.524590
11.000000
17.819672
14.000000
34.475410
0.000000
72.180328
0.000000
197.475403
REDUCED COST
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
DUAL PRICES
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
66.666664
0.000000
22333.333984
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-6666.666504
0.000000
-666.666687
0.000000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
24)
25)
26)
44.000000
430.180328
57.000000
NO. ITERATIONS=
0.000000
0.000000
0.000000
10
Juli 2009
max 235000X1+135000X2+118000X3+95000X4
st
830.9 X1+822.5 X2+822.4 X3<=594000
1575.1 X4<=594000
1082.2 X1+1083.1 X2+1082.3 X3+1082.7 X4<=1188000
221.4 X1+204.8 X2+205 X3+197.4 X4<=594000
586.3 X1+585.6 X2+586.8 X3+570.4 X4<=1188000
409.9 X1+409.3 X2+409.3 X3+410.1 X4<=594000
1121 X1+1109.9 X2+1110 X3+1110.9 X4<=1188000
929.1 X1+928.9 X2+930.2 X3+928.4 X4<=1782000
762.1 X1+761.8 X2+761.7 X3+761.5 X4<=594000
284.3 X1+284.7 X2+284.7 X3+284.9 X4<=594000
510X1+450X2+430X3+430X4<=330000
6X1 + 4.8X2 + 2.8X3 + 2.8X4<=3001
9X1 + 5X2 + 4X3 + 3X4<=3889
X1<=182
X2<=55
X3<=487
X4<=71
X1>=146
X2>=44
X3>=390
X4>=57
X1>=0
X2>=0
X3>=0
X4>=0
LP OPTIMUM FOUND AT STEP
0.1071787E+09
VALUE
182.000000
55.000000
437.023254
57.000000
SLACK OR SURPLUS
38130.773438
504219.312500
396764.937500
441599.625000
760127.375000
294637.375000
374516.375000
1102376.500000
37112.687500
385939.093750
0.000000
261.734894
56.906979
0.000000
0.000000
49.976746
14.000000
36.000000
11.000000
47.023254
0.000000
182.000000
REDUCED COST
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
DUAL PRICES
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
274.418610
0.000000
0.000000
95046.507812
11511.627930
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-23000.000000
0.000000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
24)
25)
26)
NO. ITERATIONS=
55.000000
437.023254
57.000000
0.000000
0.000000
0.000000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
LAMPIRAN VIII
Integer Programming
Mei 2009
max 235000X1+135000X2+118000X3+95000X4
st
830.9X1+822.5X2+822.4X3<=540000
1575.1X4<=540000
1082.2X1+1083.1X2+1082.3X3+1082.7X4<=1080000
221.4X1+204.8X2+205X3+197.4X4<=540000
586.3X1+585.6X2+586.8X3+570.4X4<=1080000
409.9X1+409.3X2+409.3X3+410.1X4<=540000
1121X1+1109.9X2+1110X3+1110.9X4<=1080000
929.1X1+928.9X2+930.2X3+928.4X4<=1620000
762.1X1+761.8X2+761.7X3+761.5X4<=540000
284.3X1+284.7X2+284.7X3+284.9X4<=540000
510X1+450X2+430X3+430X4<=330000
6X1 + 4.8X2 + 2.8X3 + 2.8X4<=3001
9X1 + 5X2 + 4X3 + 3X4<=3889
X1<=211
X2<=56
X3<=452
X4<=85
X1>=169
X2>=45
X3>=362
X4>=68
X1>=0
X2>=0
X3>=0
X4>=0
End
Gin 4
ROW
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
21)
0.1077181E+09
VALUE
211.000000
56.000000
373.840240
68.000000
SLACK OR SURPLUS
11173.898438
432893.187500
312771.312500
391755.343750
665340.437500
249690.703125
290810.750000
961064.125000
0.000000
338264.000000
7198.703125
229.047363
10.639097
0.000000
0.000000
78.159775
17.000000
42.000000
11.000000
11.840226
REDUCED COST
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
DUAL PRICES
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
154.916641
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
116938.031250
16984.507812
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
22)
23)
24)
25)
26)
0.000000
211.000000
56.000000
373.840240
68.000000
NO. ITERATIONS=
-22969.017578
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
VARIABLE
X1
X2
X3
X4
ROW
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
CURRENT
COEF
235000.000000
135000.000000
118000.000000
95000.000000
CURRENT
RHS
540000.000000
540000.000000
1080000.000000
540000.000000
1080000.000000
540000.000000
1080000.000000
1620000.000000
540000.000000
540000.000000
330000.000000
3001.000000
3889.000000
211.000000
56.000000
452.000000
85.000000
169.000000
45.000000
362.000000
68.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
X3
X2
X1
X2
X3
X4
TO
TO
TO
TO
TO
TO
>=
>=
<=
<=
<=
<=
375
55
210
55
375
68
AT
AT
AT
AT
AT
AT
1,
2,
3,
4,
5,
6,
BND=
BND=
BND=
BND=
BND=
BND=
0.1077E+09
0.1077E+09
0.1076E+09
0.1076E+09
0.1076E+09
0.1075E+09
TWIN= 0.1077E+09
TWIN= 0.1077E+09
TWIN=-0.1000E+31
TWIN= 0.1076E+09
TWIN= 0.1076E+09
TWIN= 0.1075E+09
20
22
29
32
35
38
38
38
40
40
44
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
DELETE
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
SET
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
X1 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X2 TO >=
X2 TO <=
56
X3 TO <=
375
X1 TO <=
209
X1 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X1 AT LEVEL
X2 TO <=
X3 TO <=
375
X4 TO <=
68
7
6
5
56 AT
5,
6,
7,
7
6
5
4
3
54 AT
AT
3,
AT
4,
AT
AT
AT
4 WITH BND=
0.10758259E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1075E+09 TWIN=-0.1000E+31
44
44
48
2 WITH BND=
0.10768418E+09
BND= 0.1077E+09 TWIN= 0.1077E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1077E+09
50
55
55
57
57
59
59
61
61
63
65
65
69
71
75
77
77
79
79
81
83
83
87
89
92
92
94
94
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
SET
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
SET
SET
SET
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
SET
SET
DELETE
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
SET
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
SET
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
SET
SET
SET
SET
SET
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
FLIP
SET
X4 AT LEVEL
X4 AT LEVEL
X3 TO >=
X2 TO >=
52
X3 TO <=
378
X1 TO <=
210
X1 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X2 TO <=
X3 TO <=
378
X2 TO >=
51
X4 TO >=
69
X4 TO <=
69
X1 TO <=
210
X1 AT LEVEL
X4 AT LEVEL
X4 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X3 TO >=
X2 TO >=
51
X1 TO <=
210
X1 TO >=
210
X3 TO <=
379
X3 AT LEVEL
X1 AT LEVEL
X1 AT LEVEL
X2 TO <=
X3 TO <=
379
X2 TO >=
50
X4 TO >=
69
X4 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X3 TO >=
X2 TO >=
50
X3 TO <=
380
X1 TO <=
210
X1 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X2 TO <=
X2 TO >=
49
X3 TO <=
380
X3 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X3 TO <=
X2 TO >=
56
X4 TO >=
69
X3 TO >=
373
X2 TO <=
56
X3 TO <=
373
X4 TO <=
69
X1 TO <=
210
X1 AT LEVEL
X4 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X2 AT LEVEL
X3 TO <=
X4 TO <=
69
9
8
378 AT
AT
8,
AT
9,
AT
10,
10
9
51 AT
AT
9,
AT
10,
AT
11,
AT
12,
AT
13,
13
12
11
10
379 AT
AT
10,
AT
11,
AT
12,
AT
13,
13
12
11
50 AT
AT
11,
AT
12,
AT
13,
13
12
380 AT
AT
12,
AT
13,
AT
14,
14
13
49 AT
AT
13,
AT
14,
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
374 AT
AT
2,
AT
3,
AT
4,
AT
5,
AT
6,
AT
7,
AT
8,
8
7
6
5
372 AT
AT
5,
7 WITH BND=
0.10764750E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1076E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1075E+09 TWIN=-0.1000E+31
98
98
102
8 WITH BND=
0.10763322E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1076E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1075E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1074E+09 TWIN=-0.1000E+31
104
104
106
106
108
9 WITH BND=
0.10763052E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1076E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1075E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1075E+09 TWIN=-0.1000E+31
110
110
113
115
10 WITH BND=
0.10761624E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1076E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1075E+09
117
117
120
11 WITH BND=
0.10761354E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1076E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1075E+09 TWIN=-0.1000E+31
122
122
126
12 WITH BND=
0.10759926E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1076E+09
126
128
1 WITH BND=
0.10770183E+09
BND= 0.1077E+09 TWIN= 0.1077E+09
BND= 0.1077E+09 TWIN= 0.1076E+09
BND= 0.1077E+09 TWIN= 0.1077E+09
BND= 0.1077E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1077E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1077E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1075E+09 TWIN=-0.1000E+31
135
140
143
143
143
143
145
4 WITH BND=
0.10767586E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1077E+09
147
107596000.
AT BRANCH
44 PIVOT
147
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
5 WITH BND=
0.10767221E+09
BND= 0.1077E+09 TWIN= 0.1077E+09
BND= 0.1077E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1077E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1075E+09 TWIN=-0.1000E+31
151
151
151
153
6 WITH BND=
0.10765289E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1076E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1076E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1074E+09 TWIN=-0.1000E+31
155
159
159
159
161
8 WITH BND=
0.10762992E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1076E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1076E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1075E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1074E+09 TWIN=-0.1000E+31
163
167
167
171
174
10 WITH BND=
0.10760694E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1075E+09 TWIN= 0.1076E+09
174
178
3 WITH BND=
0.10761950E+09
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1075E+09
178
178
181
181
185
188
191
191
193
193
195
195
197
200
200
202
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
DELETE
X1 AT LEVEL
9
DELETE
X4 AT LEVEL
8
FLIP
X3 TO <=
372 AT
7 WITH BND=
0.10763590E+09
SET
X3 TO >=
372 AT
8, BND= 0.1076E+09 TWIN=-0.1000E+31
SET
X4 TO <=
70 AT
9, BND= 0.1076E+09 TWIN= 0.1076E+09
DELETE
X4 AT LEVEL
9
DELETE
X3 AT LEVEL
8
DELETE
X3 AT LEVEL
7
DELETE
X4 AT LEVEL
6
DELETE
X2 AT LEVEL
5
DELETE
X3 AT LEVEL
4
DELETE
X4 AT LEVEL
3
DELETE
X2 AT LEVEL
2
DELETE
X3 AT LEVEL
1
ENUMERATION COMPLETE. BRANCHES=
63 PIVOTS=
204
202
204
ROW
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
21)
22)
23)
24)
25)
0.1076190E+09
VALUE
211.000000
56.000000
373.000000
68.000000
REDUCED COST
-235000.000000
-135000.000000
-118000.000000
-95000.000000
SLACK OR SURPLUS
11864.885742
432893.187500
313680.687500
391927.593750
665833.500000
250034.609375
291743.406250
961845.687500
640.001282
338503.187500
7560.000000
231.400009
14.000000
0.000000
0.000000
79.000000
17.000000
42.000000
11.000000
11.000000
0.000000
211.000000
56.000000
373.000000
NO. ITERATIONS=
205
BRANCHES=
63 DETERM.=
1.000E
DUAL PRICES
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Juni 2009
max 235000X1+135000X2+118000X3+95000X4
st
830.9 X1+822.5 X2+822.4 X3<=594000
1575.1 X4<=594000
1082.2 X1+1083.1 X2+1082.3 X3+1082.7 X4<=1188000
221.4 X1+204.8 X2+205 X3+197.4 X4<=594000
586.3 X1+585.6 X2+586.8 X3+570.4 X4<=1188000
409.9 X1+409.3 X2+409.3 X3+410.1 X4<=594000
1121 X1+1109.9 X2+1110 X3+1110.9 X4<=1188000
929.1 X1+928.9 X2+930.2 X3+928.4 X4<=1782000
762.1 X1+761.8 X2+761.7 X3+761.5 X4<=594000
284.3 X1+284.7 X2+284.7 X3+284.9 X4<=594000
510X1+450X2+430X3+430X4<=330000
6X1 + 4.8X2 + 2.8X3 + 2.8X4<=3001
9X1 + 5X2 + 4X3 + 3X4<=3889
X1<=203
X2<=55
X3<=448
X4<=71
X1>=163
X2>=44
X3>=358
X4>=57
X1>=0
X2>=0
X3>=0
X4>=0
End
Gin 4
ROW
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
0.1085230E+09
VALUE
197.475403
44.000000
430.180328
57.000000
SLACK OR SURPLUS
39947.378906
504219.312500
399337.656250
441828.968750
761511.125000
295597.125000
376973.000000
1104581.500000
38910.933594
386619.312500
0.000000
240.842621
0.000000
5.524590
11.000000
17.819672
14.000000
34.475410
0.000000
REDUCED COST
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
DUAL PRICES
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
66.666664
0.000000
22333.333984
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-6666.666504
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
21)
22)
23)
24)
25)
26)
72.180328
0.000000
197.475403
44.000000
430.180328
57.000000
NO. ITERATIONS=
0.000000
-666.666687
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
VARIABLE
X1
X2
X3
X4
ROW
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
CURRENT
COEF
235000.000000
135000.000000
118000.000000
95000.000000
CURRENT
RHS
594000.000000
594000.000000
1188000.000000
594000.000000
1188000.000000
594000.000000
1188000.000000
1782000.000000
594000.000000
594000.000000
330000.000000
3001.000000
3889.000000
203.000000
55.000000
448.000000
71.000000
163.000000
44.000000
358.000000
57.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
X1
X3
X4
X3
TO
TO
TO
TO
>=
>=
<=
>=
198
428
58
429
AT
AT
AT
AT
1,
2,
3,
4,
BND=
BND=
BND=
BND=
0.1085E+09
0.1085E+09
0.1085E+09
0.1085E+09
TWIN= 0.1085E+09
TWIN= 0.1085E+09
TWIN=-0.1000E+31
TWIN= 0.1085E+09
19
27
30
34
34
34
34
36
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
SET
SET
SET
SET
SET
DELETE
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
SET
SET
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
DELETE
FLIP
SET
SET
SET
X1
X4
X3
X4
X2
TO <=
198
TO <=
59
TO >=
427
TO >=
59
TO <=
44
X2 AT LEVEL
X4 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X4 TO >=
X4 TO <=
60
X3 TO >=
426
X3 TO <=
426
X2 TO <=
44
X2 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X3 TO <=
X3 TO >=
425
X2 TO <=
45
X2 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X3 AT LEVEL
X4 AT LEVEL
X4 AT LEVEL
X1 TO >=
X4 TO <=
63
X1 TO <=
199
X3 TO >=
423
AT
AT
AT
AT
AT
3,
4,
5,
6,
7,
BND=
BND=
BND=
BND=
BND=
0.1085E+09
0.1085E+09
0.1085E+09
0.1085E+09
0.1085E+09
TWIN= 0.1085E+09
TWIN= 0.1085E+09
TWIN=-0.1000E+31
TWIN=-0.1000E+31
TWIN=-0.1000E+31
39
45
45
45
47
4 WITH BND=
0.10851471E+09
BND= 0.1085E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1085E+09 TWIN= 0.1085E+09
BND= 0.1085E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1084E+09 TWIN=-0.1000E+31
47
49
49
51
6 WITH BND=
0.10850900E+09
BND= 0.1085E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1085E+09 TWIN=-0.1000E+31
51
52
3 WITH BND=
0.10851867E+09
BND= 0.1085E+09 TWIN= 0.1085E+09
BND= 0.1085E+09 TWIN=-0.1000E+31
BND= 0.1085E+09 TWIN= 0.1085E+09
59
59
62
7
6
5
60 AT
5,
6,
7,
8,
8
7
425 AT
AT
7,
AT
8,
8
7
6
5
4
199 AT
AT
4,
AT
5,
AT
6,
AT
AT
AT
AT
62
71
62
62
64
67
67
69
71
75
75
79
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
1)
VARIABLE
X1
X2
X3
X4
ROW
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
21)
22)
23)
24)
25)
26)
0.1085110E+09
VALUE
200.000000
44.000000
417.000000
67.000000
REDUCED COST
-235000.000000
-135000.000000
-118000.000000
-95000.000000
SLACK OR SURPLUS
48689.183594
488468.312500
400043.593750
441998.000000
762061.187500
295856.000000
377664.093750
1105212.250000
39411.398438
386805.000000
80.000000
234.600021
0.000000
3.000000
11.000000
31.000000
4.000000
37.000000
0.000000
59.000000
10.000000
200.000000
44.000000
417.000000
67.000000
NO. ITERATIONS=
81
BRANCHES=
19 DETERM.=
1.000E
DUAL PRICES
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
Juli 2009
max 235000X1+135000X2+118000X3+95000X4
st
830.9 X1+822.5 X2+822.4 X3<=594000
1575.1 X4<=594000
1082.2 X1+1083.1 X2+1082.3 X3+1082.7 X4<=1188000
221.4 X1+204.8 X2+205 X3+197.4 X4<=594000
586.3 X1+585.6 X2+586.8 X3+570.4 X4<=1188000
409.9 X1+409.3 X2+409.3 X3+410.1 X4<=594000
1121 X1+1109.9 X2+1110 X3+1110.9 X4<=1188000
929.1 X1+928.9 X2+930.2 X3+928.4 X4<=1782000
762.1 X1+761.8 X2+761.7 X3+761.5 X4<=594000
284.3 X1+284.7 X2+284.7 X3+284.9 X4<=594000
510X1+450X2+430X3+430X4<=330000
6X1 + 4.8X2 + 2.8X3 + 2.8X4<=3001
9X1 + 5X2 + 4X3 + 3X4<=3889
X1<=182
X2<=55
X3<=487
X4<=71
X1>=146
X2>=44
X3>=390
X4>=57
X1>=0
X2>=0
X3>=0
X4>=0
End
Gin 4
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
0.1071787E+09
VARIABLE
X1
X2
X3
X4
ROW
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
21)
22)
23)
24)
25)
26)
VALUE
182.000000
55.000000
437.023254
57.000000
REDUCED COST
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
SLACK OR SURPLUS
38130.773438
504219.312500
396764.937500
441599.625000
760127.375000
294637.375000
374516.375000
1102376.500000
37112.687500
385939.093750
0.000000
261.734894
56.906979
0.000000
0.000000
49.976746
14.000000
36.000000
11.000000
47.023254
0.000000
182.000000
55.000000
437.023254
57.000000
NO. ITERATIONS=
DUAL PRICES
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
274.418610
0.000000
0.000000
95046.507812
11511.627930
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
-23000.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
VARIABLE
X1
X2
X3
X4
ROW
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
CURRENT
COEF
235000.000000
135000.000000
118000.000000
95000.000000
CURRENT
RHS
594000.000000
594000.000000
1188000.000000
594000.000000
1188000.000000
594000.000000
1188000.000000
1782000.000000
594000.000000
594000.000000
330000.000000
3001.000000
3889.000000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
182.000000
55.000000
487.000000
71.000000
146.000000
44.000000
390.000000
57.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
13.371585
44.933331
INFINITY
INFINITY
36.000000
11.000000
47.023254
14.000000
182.000000
55.000000
437.023254
57.000000
36.000000
11.000000
49.976746
14.000000
INFINITY
INFINITY
INFINITY
46.365238
INFINITY
INFINITY
INFINITY
INFINITY
0 PIVOT
ROW
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
21)
22)
23)
24)
25)
26)
0.1071760E+09
VALUE
182.000000
55.000000
437.000000
57.000000
REDUCED COST
-235000.000000
-135000.000000
-118000.000000
-95000.000000
SLACK OR SURPLUS
38149.886719
504219.312500
396790.093750
441604.406250
760141.000000
294646.906250
374542.187500
1102398.125000
37130.398438
385945.687500
10.000000
261.800018
57.000000
0.000000
0.000000
50.000000
14.000000
36.000000
11.000000
47.000000
0.000000
182.000000
55.000000
437.000000
57.000000
NO. ITERATIONS=
6
BRANCHES=
0 DETERM.=
1.000E
DUAL PRICES
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
0.000000
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan
Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.