Oleh :
Danang Parikesit 2016-3-015
Fabianus Hendy Prabowo 2016-3-023
Rizqi Suryo Budi Prapmanto 2016-3-046
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
ii
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas akhir ini
kami kerjakan sendiri dengan menggunakan sumber-sumber dan perlengkapan
yang kami sebutkan.
iii
PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
Perancangan Mesin Pembuat Tugas Akhir dengan Metode Mengetik. Tugas akhir
ini merupakan salah satu syarat kelulusan perkuliahan di Politeknik ATMI
Surakarta program studi Teknologi Perancangan Mekanik.
Tugas ini dapat diselesaikan bukan hanya karena usaha penulis, tetapi juga
atas bantuan dan dukungan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pada kesempatan kali ini, penulis hendak berterima kasih kepada pihak-
pihak berikut :
1. Romo T. Agus Sriyono SJ, M.Hum., M.A., selaku Direktur Politeknik ATMI
Surakarta yang telah memberikan fasilitas perkuliahan kepada penulis.
2. Bapak Joko Priyono, S.T., M.Pd., selaku Wakil Direktur Bidang Akademik,
atas dukungannya selama proses pengerjaan tugas akhir ini.
3. Bapak Perwita Kurniawan S.T., M.Eng., selaku Ketua Program Studi
Teknologi Perancangan Mekanik yang telah memberikan dukungan serta
fasilitas penunjang kepada penulis selama proses pengerjaan tugas akhir
ini.
4. Bapak Bondan Wiratmoko B. S., S.T., selaku Kepala Bengkel Tingkat 3
Program Studi Teknologi Perancangan Mekanik yang telah memberikan
bimbingan dan evaluasinya selama proses pengerjaan tugas akhir dari awal
hingga akhirnya.
5. Bapak Ratmono Hari Widyatmoko, S.T., Bapak Y.M. Astomo D.S, S.T.,
Bapak Dikky Kusuma Wijawa, A.Md, Bapak Cornelius Hendriarto, A.Md.,
Bapak FX. Seto Agung Riyanto, S.T., Bapak Ivan Christian Surya Putra,
A.Md., Bapak Andi Prasetyo, A.Md, Bapak Reza Hermawan, A.Md, Ibu
Fransiska Karlentina Hapsari, A.Md., Bapak Galih Prasetyo, A.Md, Ibu Atika
Wahyuningsih, S.T., Bapak Tri Hannanto S., S.T., M.Eng, Bapak Herda Agus
P., S.T., M.Eng selaku pembimbing tugas akhir kelompok TA 01 yang
dengan sabar mendampingi dan memberikan saran dalam proses
pembuatan tugas akhir.
6. Ibu Nurul Rodyah selaku narasumber dan customer TA 01 yang telah
memberikan informasi pendukung dalam pembuatan tugas akhir ini.
v
7. Orang Tua penulis, yang telah memberikan doa serta dukungan moral
maupun material secara tulus demi terselesaikannya tugas akhir ini.
8. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Teknologi Perancangan
Mekanik serta teman-teman Politeknik ATMI Surakarta Angkatan 49 yang
telah berjuang bersama, saling mendukung satu sama lain dalam proses
pengerjaan tugas akhir ini.
9. Orang-orang terkasih di sekitar penulis, sahabat, serta semua pihak yang
tidak dapat penulis cantumkan satu persatu, terima kasih atas segala bentuk
dukungannya.
Para pembaca, baik dari adik kelas maupun pihak-pihak lain, terima kasih
karena berkenan membaca hasil kerja penulis, semoga dapat menambah
pengetahuan.
Penulis sadar tugas akhir ini masih belum sempurna, baik dari segi bahasa
maupun hal yang terkandung di dalamnya. Penulis berharap mendapat saran dan
masukan yang membangun sebagai perbaikan dan pengembangan dari tugas
akhir ini.
Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya
dan menjadi sebuah karya yang dapat ikut mengembangkan ilmu pengetahuan.
Penyusun
vi
ABSTRAK
PERANCANGAN MESIN ANYAM KESET
Ditulis oleh : Danang Parikesit, Fabianus Hendy Prabowo, Rizqi Suryo Budi
Prapmanto
Kata kunci : anyam, kain perca, keset anyam, kerajinan anyam, benang,
perajutan
Mesin Anyam Keset berfungsi untuk menganyam kain perca menjadi keset.
Input utama mesin anyam keset berupa kain perca dan benang lusi, selain itu,
mesin ini dapat memproses semua jenis benang dengan dengan ukuran diameter
lebih dari 10 mm. Output mesin adalah keset anyam, karpet anyam, scarf dan
kerajinan anyam lainnya. Mesin ini terdapat 3 unit utama yaitu Positioning Unit
yang berfungsi untuk membuka celah pada benang, Knitting Unit yang berfungsi
untuk membawa kain perca, dan Suppresor Unit yang berfungsi untuk mendorong
dan memadatkan hasil anyaman. 1 kali siklus anyaman terdiri dari gerakan naik-
turun positioning unit dan maju-mundur knitting unit. Kapasitas produksi mesin
anyam keset mencapai 60 keset berukuran PxLxT maksimal 600x320x20 mm per
hari dengan 6 jam kerja efektif mesin.
ABSTRACT
THE DESIGN OF DOORMAT WOVEN MACHINE
Written by: Danang Parikesit, Fabianus Hendy Prabowo, Rizqi Suryo Budi
Prapmanto
Keywords: woven, patchwork, woven mat, woven crafts, yarn, compovers
The doormat woven machine weaves patchwork into a mat. The main input
of woven mat machines is patchwork and warped threads. This machine can pro-
cess all types of threads with a diameter of more than 10 mm. The machine’s out-
put is woven mats, woven carpets, scarves and other woven crafts. This machine
has 3 main units; Positioning Unit for opening the gap in the thread, Knitting Unit
for carrying patchwork, and Suppressor Unit for pushing and making the results of
the webbing more solid. 1 cycle time of woven process consists of up and down
movements of the positioning unit, combined with forward and backward of the
knitting units. The production capacity of woven mat machines reaches 60 mats
per 6 hours , with the dimension (LxWxH) about 600x320x20 mm.
vii
DAFTAR ISI
H AL AM AN JUDUL .............................................................................................. i
PENGESAHAN ....................................................................................................... ii
PERSEMBAHAN ................................................................................................... iv
viii
2.1.3 Main Shaft .......................................................................................... 14
2.2 Sensor15
2.4 Bearing........................................................................................................ 17
ix
3.2.2.1 Desain Morfologi Sistem Kontrol ................................................. 37
4 BAB IV ......................................................................................................... 53
BAB V ................................................................................................................... 79
PENUTUP ............................................................................................................. 79
x
5.1.2 Positioning Unit, Knittng Unit, Suppresor UnitError! Bookmark not
defined.
LAMPIRAN ........................................................................................................... 83
xi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR RUMUS
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR ISTILAH
A
Aktuator : Sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau
mengontrol sebuah mekanisme atau sistem.
B
Bearing : Sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membat-
asi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin
agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan
xv
1 BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Tidak Butuh
20%
Butuh
s = Derajat Ketelitian
k = Tingkat Keyakinan
x = Data Pengamatan
Berdasarkan hasil survei, dari 20 data yang diambil dengan tingkat
keyakinan data 95% dan toleransi penyimpangan sebanyak 5% maka di-
peroleh hasil minimal 17 data. Data terbukti seragam dan cukup untuk me-
wakili data yang valid.
1. Spesifikasi Input.
Input berupa benang lusi sebagai rangka utama pada keset dan kain
perca sepanjang 5 meter sebagai bahan anyam.
2. Spesifikasi Output
Output berupa keset dengan dimensi panjang x lebar x tebal yaitu
600x360x20 mm, proses berikutnya adalah dilakukan finishing pada per-
mukaan keset.
1.3 Tujuan
Dunia industri saat ini sangat berkembang pesat. Lulusan Politeknik ATMI
Surakarta diharapkan memiliki bekal yang cukup dalam bekerja. Banyak lulusan
Politeknik ATMI Surakarta mempunyai peran penting dalam memajukan Industri di
Indonesia. Oleh karena, itu, mahasiswa Politeknik ATMI Surakarta harus
mempunyai pengetahuan mengenai dunia Industri, untuk bekal pengetahuan
mengenai dunia industri mahasiswa Politeknik ATMI Surakarta harus
menyelesaikan tugas akhir. tugas akhir ini mempunyai beberapa tujuan antara lain:
1. Sebagai syarat memperoleh kualifikasi Ahli Madya (A.Md) di Politeknik ATMI
Surakarta.
2. Aplikasi dan perwujudan hasil pembelajaran selama 3 tahun di Politeknik
ATMI Surakarta.
3. Melatih kemampuan berkomunikasi dan kerjasama antar mahasiswa.
4. Merealisasikan prototype guna menunjang pengetahuan mahasiswa
Politeknik ATMI Surakarta.
5. Mampu membentuk sikap mental ilmiah
6. Mampu mengidentifikasi dan merumuskan penelitian berdasarkan rasional
tertentu yang dinilai penting dan bermanfaat ditinjau dari beberapa segi.
7. Mampu melaksanakan penelitian, mulai dari penyusunan rancangan
penelitian, pelaksanaan penelitian, pelaporan hasil penelitian.
8. Mampu mempresentasikan hasil Tugas Akhir ke dalam forum seminar.
Tujuan Perancangan Mesin Anyam Keset adalah sebagai berikut :
1. Proses pengaplikasian dan perwujudan ilmu pengetahuan yang telah
diterima selama belajar di Politeknik ATMI Surakarta Program Studi
Teknologi Perancangan Mekanik.
2. Pembuatan prototipe diharapkan dapat membantu menjelaskan Mekanisme
proses anyam.
3. Hasil Tugas Akhir ini diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia
berupa rancangan sebuah mesin yang dapat diterapkan dan diaplikasikan
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
tahap yang akan dilalui selama tugas akhir berlangsung. Perencanaan pembuatan
tugas akhir sebagai berikut:
1. Tahap Pengajuan Judul Tugas Akhir
Tahap ini meliputi laporan pengajuan judul dan pengumpulan data–
data pendukung. Tahap ini dilakukan dengan mencari referensi dari buku
maupun internet, melakukan survei ke industri dan kosultasi kepada in-
struktur-instruktur.
2. Tahap Pembuatan Laporan Bab I
Tahap ini meliputi pembuatan latar belakang, melengkapi data-data
yang dibutuhkan melalui survei, batasan masalah dan tujuan yang
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas akhir.
3. Tahap Penyusunan Konsep Mesin
Tahap penyusunan konsep sistem terdiri dari perancangan sistem
gambar 3D. Tahap ini juga meliputi tahap pembuatan morfologi disertai an-
alisa dari setiap sub-fungsi, perhitungan sistem untuk mendapatkan waktu
produksi serta menentukan standard part yang akan digunakan pada tahap
pengerjaan gambar detail.
4. Tahap Pengaadan Komponen
Tahap ini terdiri dari penyusunan standart part yang akan digunakan
setelah melalui proses morfologi, kemudian dibuat rincian part list secara
menyeluruh dan dilakukan pembelian bertahap berdasarkan termin sesuai
dengan kebutuhan masing-masing unit.
5. Tahap Pengerjaan Gambar 2D dan Simulasi
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari tahap konsep desain gambar
3D. Setelah selesai pembuatan gambar 3D dilanjutkan pemembuatan
gambar detail 2D menggunakan software AutoCAD.
6. Tahap Assembly, troubleshooting dan trial
Tahap ini merupakan tahap setelah gambar 3D dan 2D selesai dan
sudah mengalami proses revisi serta pengadaan komponen. Peralatan mulai
di assembly, dilakukan proses troubleshooting, dan trial hingga training unit
berjalan sesuai dengan keinginan
7. Tahap Penyusunan Laporan
Tahap pembuatan laporan Tugas Akhir sebagai berikut:
a. Bab I dan II berisi pendahuluan dan dasar teori yang digunakan
sebagai pedoman dalam pembuatan Tugas Akhir. Dasar teori yang
7
11
12
Kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Di masa abad pertengahan,
kerajinan perca juga digunakan oleh berbagai bangsa untuk melapisi baju perang
para prajurit mereka yang terbuat dari baja.
2.2 Motor
Motor listrik termasuk ke dalam jenis listrik dinamis dan merupakan sebuah
perangkat elektromagentik yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Contoh dari energi mekanik itu antara lain untuk memutar impeller
pompa, fan atau blower, mengangkat bahan, dan lain sebagainya.
Motor induksi merupakan salah satu dari jenis dari motor listrik. Motor induksi
adalah motor yang paling banyak dan paling umum digunakan pada peralatan
industri. Motor induksi menjadi pilihan karena rancangannya yang sederhana,
harganya murah, mudah ditemukan dan mudah didapatkan, serta dapat langsung
disambungkan ke sumber daya.
Memahami tentang motor induksi maka perlu juga paham akan beban motor
yang ditumpu. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan
kecepatan yang diperlukan. Beban biasanya dikategorikan ke dalam tiga
kelompok, yaitu:
1. Beban Torsi Konstan
Beban torsi konstan adalah beban yang keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya, namun torsinya tidak bervariasi. Contoh dari
beban torsi konstan adalah conveyor dan pompa displacement konstan.
2. Beban Torsi Variabel
Beban torsi variabel adalah beban dengan torsi yang bervariasi
dengan kecepatan operasinya. Contoh dari beban torsi variable adalah
pompa sentrifugal dan fan.
3. Beban Energi Konstan
Beban energi konstan adalah beban dengan permintaan torsi yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh dari beban en-
ergy konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
pada sudut kanan dari medan magnet, akan mendapat gaya dari arah yang berla-
wanan.
Bagian-bagian utama dari motor ditunjukkan oleh gambar berikut :
2.2.4 Brush
Brush adalah sikat tembaga yang akan menghubungkan sumber arus
litrik dengan rotor coil. Sikat ini menempel pada rotor kecil yang terletak diu-
jung rotor utama. Gesekan yang terjadi akan mengalirkan arus dengan arah
yang sama walaupun rotor berputar. Sehingga putaran dapat sinkron dan
kontinyu.
Gesekan ini akan didukung oleh pegas yang terletak dibelakang sikat
tembaga. Pegas ini akan selalu menekan brush sehingga sikat ini akan
selalu menempel pada rotor walau berputar pada RPM tinggi.
Dalam sebuah motor harus dilengkapi dua buah brush. Brush ini akan
menyuplai arus dan masa untuk rotor coil. Selain itu komponen ini menjadi
penyebab populer yang mengakibatkan motor listrik mati. Kerak yang
menempel pada permukaan brush akan menyebabkan aliran arus terham-
bat. Selain itu kondisi brush yang arus karena terus tergesek juga bisa meng-
hambat aliran arus terhambat.
2.3 Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah
menjadi besaran listrik disebut transduser.
Sensor saat ini telah dibuat dengan ukuran yang sangat kecil dengan orde
nanometer. Ukuran yang kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan hemat
energi.
2.3.1 Limit Switch
Limit switch termasuk saklar yang banyak digunakan di industri. Pada
dasarnya limit switch bekerja berdasarkan sirip saklar yang memutar tuas
karena mendapat tekanan plunger atau tripping sirip wobbler.
Konfigurasi yang ada dipasaran antara lain, sirip roller yang bisa diatur,
plunger, sirip roller standar, sirip wobbler, dan sirip rod yang bisa diatur.
16
2.4 Relay
Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay memiliki
sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti. Terdapat
sebuah armatur besi yang akan tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati
kumparan. Armatur ini terpasang pada sebuah tuas berpegas, maka ketika
armatur tertarik menuju ini, kontak jalur bersama akan berubah posisinya dari
kontak normal-tertutup ke kontak normal-terbuka.
Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor sekaligus
interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power
supplynya. Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay
terpisah sehingga antara beban dan sistem kontrol terpisah.
2.5 Bearing
Bearing (bantalan) adalah elemen mesin yang mampu menumpu poros yang
mempunyai beban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berjalan
secara halus, aman dan mempunyai umur yang panjang. Bearing harus cukup
18
kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan
baik.
Secara umum bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan arah beban dan
berdasarkan beban konstruksi atau mekanismenya menghadapi gesekan.
Berdasarkan arah beban yang bekerja pada bantalan, bearing dapat
diklasifikasikan menjadi:
1. Bantalan radial/radial bearing yang menahan beban dalam arah radial.
2. Bantalan aksial/thrust bearing yang menahan beban dalam arah aksial.
3. Bantalan yang mampu menahan kombinasi beban dalam arah radial dana
rah aksial.
2.7 Gear
Gear adalah sebutan untuk roda gigi yang bekerja pada suatu mesin yang
fungsinya adalah untuk mentransmisikan daya. Gear merupakan bagian mesin
yang bentuk sederhananya bergerigi, dapat berputar dan biasanya terhubung
dengan gear lain untuk mengirimkan torsi. Dua buah gear atau lebih yang bekerja
bersama-sama akan menghasilkan tenaga mekanis melalui perputarannya
merupakan definisi sederhana dari mesin. Dengan begitu dapat di simpulkan
bahwa sebuah mesin pasti memiliki bagian yang disebut gear.
yang dihasilkan dalam arah aksial.Roda gigi spur memiliki kelemahan karena mu-
dah membuat kebisingan. Secara umum, ketika dua roda gigi spur berada pada
satu alur, roda gigi yang lebih besar disebut “gear” dan roda gigi yang lebih kecil
disebut “pinion”.
2.9 Pulley
Puli merupakan salah satu dari berbagai macam transmisi. Puli dalam
bahasa Inggris yaitu pulley (mungkin kata puli berasal dari kata pulley). Puli
berbentuk seperti roda. Pada penggunaannya puli selalu berpasangan dan
dihubungkan dengan sabuk (belt).
22
23
Requirement List :
tidak terlalu penting untuk dipenuhi, dan nilai 1 untuk permintaan yang
tidak terlalu penting dipenuhi.
Daftar tingkat kepentingan kebutuhan konsumen beserta
penjelasan dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Daftar Tingkat Kepentingan
Requirement List : TK
1 = tidak penting
Engineering Characteristic :
Karakteristik teknis yang ditulis harus memiliki batasan ukur yang jelas
dan berpengaruh secara langsung pada lebih dari satu kebutuhan customer.
Keterangan:
= hubungan kuat (9)
= hubungan sedang (4)
= hubungan lemah (1)
tiap unit dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pembobotan faktor penilaian, kriteria
penilaian, dan penilaian konsep.
Pembobotan faktor penilaian adalah dasar penilaian konsep dan bertujuan
untuk mengetahui bobot tiap faktor penilaian. Daftar faktor penilaian didapatkan
dari pengembangan daftar kebutuhan konsumen. Kriteria penilaian adalah standar
acuan yang digunakan untuk penilaian konsep. Standar acuan didapatkan dari
diskusi, pengalaman, dan ketentuan teknis. Penilaian konsep bertujuan untuk
mencari nilai tertinggi dan peringkat pertama dari 3 konsep yang sudah dibuat.
Perancangan konsep untuk mesin yang kompleks dibagi menjadi beberapa
tahap, yaitu pembuatan flowchart mesin, perancangan konsep tiap unit mesin, dan
penentuan konsep mesin pemenang.
Proses utama pada mesin anyam ialah weaving. Input utama mesin
berupa benang lusi yang sudah melalui proses sortir. Input tambahan berupa
kain perca di proses weaving. Output utama mesin adalah keset yang belum
di finishing dan siap untuk dilanjutkan ke proses finishing.
1 Motor
2 Transmission
3 Roll Input
29
Penggerak
4
suppresor
5 Penggerak positioning
6 Knitting Tool
2. Kriteria Penilaian
Kriteria untuk penilaian konsep diisi dengan mempertimbangkan
spesifikasi teknis, kebutuhan konsumen, pengalaman, dan standar
yang berlaku sehingga kriteria yang dicantumkan dalam setiap proses
pemilihan konsep dapat berbeda-beda. Kriteria yang baik adalah
kriteria yang objektif dan sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya.
Kriteria penilaian untuk ketiga konsep weaving unit dapat dilihat
pada tabel 3.7
35
NILAI
Kriteria
5 4 3 2 1
Bisa dil-
Bisa dil- Bisa dil- akukan Memer-
Memer-
akukan akukan oleh lukan te-
lukan te-
oleh oleh orang naga
Easy naga
orang orang awam ahli
mainte- ahli tan-
awam awam dengan dengan
nance pa alat
tanpa dengan petunjuk alat
bantu
petunjuk petunjuk khusus bantu
khusus
khusus khusus dan alat khusus
khusus
NILAI
Kriteria
5 4 3 2 1
Bisa dila-
Bisa dila- kukan Memer-
Bisa dil-
kukan oleh Bisa dila- lukan
akukan
oleh orang kukan orang
oleh
Easy orang awam oleh dengan
orang
Operat- yang pendidi- orang penge-
pendidi-
ing memiliki kan mini- pendidi- tahuan
kan mini-
keku- mal SMA kan mini- control
mal SMA
rangan atau mal D3 yang
– D3
khusus. dibawah tinggi.
nya
Kapasi-
tas 60 40 20
Produk- pcs/hari pcs/hari pcs/hari
si
Memer-
Memer-
Tidak lukan
lukan
memer- operator
lebih dari
lukan 1-2
Jumlah 2 orang
operator orang
Opera- operator
dalam untuk
tor untuk
mengo- men-
mengo-
prasikan goprasi-
prasikan
mesin kan
mesin.
mesin.
Tabel kriteria penilaian weaving unit berisi acuan untuk memberi
nilai ketiga konsep weaving unit.
3. Penilaian Konsep
Penilaian konsep weaving unit berisi faktor penilaian, bobot
faktor penilaian, nilai konsep, dan nilai total konsep. Penilaian konsep
weaving unit dapat dilihat pada tabel 3.8.
Sub
No Konsep A Konsep B Konsep C
Fungsi
Micro-controller Smart Relay Relay
1 Kontrol
Display/
2 Kontrol
Panel
2. Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian dari ketiga konsep sistem kontrol
dijelaskan melalui tabel 3.11.
3. Penilaian Konsep
Penilaian konsep sistem kontrol berisi faktor penilaian,
bobot faktor penilaian, nilai konsep, dan nilai total konsep.
Penilaian konsep dapat dilihat pada tabel 3.12.
Tabel 3.12 Tabel Penilaian Sistem Kontrol
Mesin terdiri dari 4 bagian utama, yaitu positioning unit, roller input,
roller output, dan knitting tool. Sistem kontrol yang digunakan adalah micro
controller dengan display panel box.
41
Positioning Unit
Knitting Unit
Suppresor Unit
47
Gambar 3.15 Control Panel
48
49
50
Gambar 3.18 Component Position
51
4 BAB IV
PERHITUNGAN DAN ANALISIS
53
54
a. Input
Kapasitas input mampu menahan 150 m kain perca, karna
pembuatan 1 keset membutuhkan 5 meter kain perca maka 1x
pengisian input menghasilkan 30 keset. Pengisian input akan
dilakukan setiap 3 jam sekali. Berdasarkan ob\servasi yang telah
dilakukan, terdapat 8 jam/hari dengan jam kerja efektif adalah 6 jam,
dalam sehari pergantian input dilakukan 2x sehingga produksi 60 keset
/ hari dapat terpenuhi.
b. Proses
Rancangan mesin penganyam keset terdapat 3 unit utama yang
dapat mempengaruhi kapasitas produksi yang diminta dengan
rangkuman hasil perhitungan seperti tercatat dalam data berikut:
1. Positioning Unit
Kecepatan linear (v) = 0,2875
Rpm Cam 1 = 15 Rpm
55
2. Knitting Unit
Kecepatan linear (v) = 0,5 m/s
Rpm Cam 2 = 30 Rpm
3. Suppresor Unit
Kecepatan linear (v) = 0,5 m/s
Rpm crank = 30 Rpm.
Dengan detail perhitungan yang ditunjukkan dalam
perhitungan teknis.
c. Output
Output berupa keset dalam bentuk gulungan dengan estimasi
pergantian roller output adalah setiap 3 jam sekali dimana proses
setting membutuhkan waktu 15menit yang dilakukan oleh 2 orang
operator.
(Rumus 3)
F = m.tot x µ x g
= 20 x 1 x 9,81
= 196,2 N
(Rumus 5)
TL’ = TL x 2
= 2452.5 x 2
= 4905 Nmm
(Rumus 7)
n’ = n.motor (katalog) / i
= 1200 / 40
= 30 RPM
Diketahui :
D1(Pulley 1) = 50 mm
Putaran output motor Pulley 1 (n1) = 30 Rpm
Putaran yang diinginkan Pulley 2 (n2) = 15 Rpm
Putaran yang diinginkan Pulley 3 (n3) = 30 Rpm
= 160°
= 1,8
≈2
1 2 2
= [√(-6,865.1) - 8 x (200-120) - (6,865.1)]
8
= 1.323,23 mm
(Rumus 28)
2 x MT
Fu =
d1
2 x 119,37
=
120
= 1,98 N
Material = S45C
Total beban poros 1 (m 1) = 20 kg
Batas tegangan Ulang(σsch) = 230 N/mm2
= √6,8732 + 17.069,42
=√47,23 + 291.364.416,4
= 17.069,40 Nmm
2 2
Mv = √MbRA + (0,75) (α0 x MT)
2
= √17.069,42 + (0,75) (0,754 x 4,775)
= 17,351 Nmm
3 17,351
=√
0,1 x 120
= 11,30 mm
68
= 72,85 N/mm2
3 Mv
dk sebenarnya= √0,1 x σ
sebenarnya
3 17,351
= √0,1 x 72,85
= 13,35 mm
Diameter sebenarnya melalui hasil perhitungan yang didapat
yaitu 14 mm, hasil tersebut lebih kecil daripada diameter yang
digunakan yaitu 25mm, maka diameter shaft yang digunakan aman.
24 3
=( )
0,06867
= 42690,87
= 42690 putaran
42690 x 106
=
30 x 60
= 23.716 x 103 jam
= 9,3 tahun. = 9 Tahun
4.2.7 Perhitungan Frame
Perhitungan frame dimaksudkan untuk mengetahui batas
maximum frame menahan beban aksial.
70
F’ =mxgxv
= 75 x 9,81 x
= 1471,5 N
b. Gaya per sisi (F) (Rumus 49)
F = F’ / 4
= 1471,5 / 4
= 367,875 N
2. Momen Inersia Sumbu X(Ix=Iy) (Rumus 50)
3
FxL
Fmax=
48 x E x Ix
367,875 x 597,53
Ix =
48 x 210000 x 2
Ix = 41969,28214 mm4
Iy=Ix minimal perhitungan sebesar 41969,28214 mm 4 lebih kecil
dari Iy pipa kotak 40x40x2 sebesar 73365,333 mm 4, jadi konstruksi
rangka Wiving Loom Machine aman (Ix = Iy).
72
4.3 Analisis
Analisis dilakukan agar rancangan mesin dapat memenuhi kriteria-krteria
yang dibutuhkan. Analisis yang dilakukan yaitu analisis ergonomi, analisis beban
kerja operator, dan analisis frame.
4.3.1 Analisis Ergonomi
Berikut merupakan contoh ergonomi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dengan pekerjaan mereka atau dapat juga diartikan
sebagai penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia untuk
menurunkan stres yang akan dihadapi. Sasaran ergonomi adalah manusia
yang sedang bekerja dalam lingkungannya. Upaya untuk menurunkan stres
manusia berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh,
pengaturan suhu tempat, cahaya dan kelembaban agar sesuai dengan
kenyamanan dan kebutuhan manusia. Analisis ergonomi dilakukan agar
rancangan mesin dapat memperhatikan kesehatan dan kenyamanan opera-
tor terhadap lingkungan kerjanya.
Requirement List
No
Require- Spesifikasi
Tingkat Indikator
ment / teknis yang Implementasi
Kepentingan ketercapaian
Permintaan bisa diukur dalam desain
(%)
Kapasitas Perhitungan sing-
Kapasitas 60
1. Produksi 60 5 100% kronisasi yang su-
keset/hari
keset/hari. dah sesuai.
Putaran
mekanisme ren-
Rpm yang
dah dan penam-
2. Safety rendah (30 4 100%
bahan cover pada
Rpm)
bagian yang ber-
bahaya.
Sistem dapat Pemilihan
Listrik yang dioprasikan komponen elektrik
3. tersedia dengan baik 4 70% sesuai dengan
1phase/220V dengan listrik tegangan listrik
1phase/220V yang tersedia,
77
Requirement List
No
Require- Spesifikasi
Tingkat Indikator
ment / teknis yang Implementasi
Kepentingan ketercapaian
Permintaan bisa diukur dalam desain
(%)
Panel Box menye-
diakan 2 mode
Mesin mu- Terdapat
yaitu mode otoma-
dah mode otoma-
4. 4 100% tis dan manual
digunakan tis dan man-
serta penamba-
operator ual
han tombol emer-
gency.
Dimensi ukuran
Dimensi me- Dimensi ku-
mesin 1700 x1600
sin maksimal rang dari
5. 4 100% x1800 dapat me-
2000 x 2000 2000 x 2000
menuhi ukuran
x 2000 mm x 2000 mm
yang disediakan.
Tinggi mesin su-
dah disesuaikan
Maintenance Tinggi mesin
6. 4 100% dengan tinggi
mudah 1700mm.
proposional opera-
tor.
Semua material
dan part standar di
dominasi dengan
Harga mesin Harga mesin material stainless
7. maksimal kurang dari 4 65% steel sehingga
75.000.000,- 75.000.000- proses manufaktur
komponen dan
biaya pengadaan
tinggi.
Jumlah oper-
Jumlah oper- Jumlah operator 2
8. ator 2-3 3 100%
ator 2 orang orang.
orang
Ketercapaian(%)=((5x1)+(4x1)+(4x0,7)+(4x1)+(4x1)+(4x1)+(4x0,65)+
(3x1))/32 = 0.9187
= 91.87%
Dengan demikian, rancangan mesin anyam keset dapat memenuhi
requirement list yang dirancang sejak tahap morfologi, dengan
penyimpangan sebesar 8,12% dan rancangan mesin dapat dikatakan sesuai
dengan morofologi desain proses sebelumnya karena besar persentase
ketercapaiannya diatas 90%.
Karakteristik teknis berisi informasi tentang parameter teknis yang
akan dirancang untuk memenuhi permintaan customer. Daftar pada karak-
teristik harus memiliki batas ukur yang jelas dan berpengaruh pada lebih dari
satu kebutuhan customer. Penilaian karakteristik teknis dilakukan berdasar-
kan realita rancangan mesin yang telah dibuat.
Berdasarkan requirement list yang telah dibuat sebelumnya, maka
dapat dilakukan proses membandingkan karakteristik teknis dengan hal-hal
yang telah diharapkan terhadap realita yang terjadi. Pembanding ini akan
menunjukkan tingkat ketercapaian desain yang telah dilakukan.
79
80
6.3 Kesimpulan
Rancangan weaving loom machine dirancang untuk memenuhi daftar
permintaan pelanggan sebesar 91.87%. Konsep mesin yang dirancang dengan
dimensi (P x L x T) 1200 x 1400 x 1700 mm dan kapasitas produksi 200 keset/hari
dapat meningkatkan efisiensi waktu produksi.
Rancangan weaving loom machine terdiri dari 3 unit utama, positioning unit,
knitting unit dan suppresor unit yang terhubung dalam satu penggerak berupa
motor induksi dengan daya 90 Watt dengan sumber tegangan 1 phase , 220
VAC/50 Hz. Input utama mesin adalah kain perca dan benang lusi yang sudah
digulung manual oleh operator dan outuput utama berupa keset dalam bentuk
gulungan.
Perhitungan kontruksi rancangan mesin telah dilakukan dan dinilai cukup
aman meskipun perhitungan kontruksi lanjutkan perlu dilakukan untuk
menyempurnkan dan bisa direalisasikan dengan baik.
Perancangan dan perhitungan yang dihasilkan merupakan hasil proses
pembelajaran dan perjuangan selama 3 tahun di Politeknik ATMI Surakarta.
Proses pembelajaran terdiri dari teori dan praktek baik secara mandiri maupun
dalam pendampingan instruktur. Selain itu, proses yang dilalui merupakan
perjuangan untuk membentuk karakter yang tangguh, rendah hati dan
berintegritas.
Proses perancangan dilakukan secara berkelompok sebagai pelatihan untuk
memimpin diri dan kelompok agak keutuhan dan keharmonisan kelompok tetap
terjaga. Kelompok diberikan seorang Pembimbing sebagai pengarah agar proses
berjalan di arah yang benar, dan beberapa Tim pendukung sebagai sarana
pelatihan berkomunikasi, menyampaikan dan mendengarkan pendapat.
81
Perbedaan ide dan sudut pandang dari tiap elemen-elemen manusia yang
terlibat dapat menyebabkan dampak yang positif atau negatif tergantung dari
respon setiap individu. Setiap respon yang benar dari perbedaan dan keputusan
itu akhirnya akan membentuk nilai-nilai yang berharga untuk menjadi manusia
yang lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja.
Perancangan sistem yang sudah dilakukan merupakan proses belajar
kompetensi perancangan mekanik dan pembentukan karakter, sehingga hasil
karya masih belum sempurna. Kritik, saran dan pengembangan terus-menerus
diperlukan untuk mendapatkan rancangan sistem yang lebih sempurna.
7 DAFTAR PUSTAKA
82
8 LAMPIRAN
Lampiran 8.1 Katalog Induction Motors
83
84