Anda di halaman 1dari 34

OPTIMASI PROSES PRODUKSI PIAB PADA MESIN

CNC MILLING DI PT TEAM METAL INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

Anton Efendi
160410079

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2020
OPTIMASI PROSES PRODUKSI PIAB PADA MESIN
CNC MILLING DI PT TEAM METAL INDONESIA

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat


memperoleh gelar sarjana

Oleh:

Anton Efendi
160410079

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwasannya

penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan lancar tanpa hambatan

yang berarti. Segala daya dan kemampuan, penulis curahkan dalam penyusunan

laporan skripsi ini dengan harapan bisa membawa manfaat baik bagi penulis

sendiri maupun bagi semua pihak yang membaca laporan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

tugas akhir dan memperoleh gelar sarjana di Program Studi Teknik Industri

Universitas Putera Batam. Dalam laporan skripsi ini penulis mengambil judul

“OPTIMASI PROSES PRODUKSI PIAB PADA MESIN CNC MILLING DI

PT TEAM METAL INDONESIA Studi kasus di PT. TEAM METAL

INDONESIA”. Dan dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan

bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan baik.

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Rektor Universitas Putera Batam Ibu Dr. Nur Elfi Husda, S.Kom., M.Si.;

2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Putera Batam Bapak Welly Sugianto,

S.T., M.M.;

3. Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Putera Batam Bapak

Welly Sugianto, S.T., M.M.;

iii
4. Ibu Nofriani Fajrah, S.T., M.T. selaku pembimbing Skripsi Program

Studi Teknik Industri Universitas Putera Batam;

5. Bapak Arsyad Sumantika, S.T.P., M.Sc. selaku Pembimbing Akademik

Program Studi Teknik Industri Universitas Putera Batam;

6. Dosen Teknik Industri Universitas Putera Batam;

7. Dosen dan Staf Universitas Putera Batam umumnya;

8. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan dan mendukung saya baik

dari segi materil dan maupun spiritual dalam penulisan skirpsi ini;

9. Kakak saya yang selalu mendukung, membantu dan memotivasi saya

untuk menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya;

10. Seluruh mahasiswa Teknik Industri Universitas Putera Batam angkatan

2016;

11. Bapak Renimal selaku pimpinan Human Resourse Department

PT.Team Metal Indonesia;

12. Bapak Jeffry Diaz selaku Manager Production PT.Team Metal

Indonesia;

13. Bapak Dede Koswara selaku Head of Department Milling PT.Team

Metal Indonesia;

14. Bapak Krishnaswamy Veeramuthu selaku Head of Department

Engineer PT.Team Metal Indonesia;

15. Bapak K. Saravana Muthu selaku Production Engineer Department

PT.Team Metal Indonesia;

iv
16. Bapak Sururi Rachman selaku Team Improvment Milling Department

PT.Team Metal Indonesia;

17. Bapak Sutoyo selaku Technician Milling Department PT.Team Metal

Indonesia;

18. Bapak Diky Cahyo Purnomo selaku Technician Milling Department

PT.Team Metal Indonesia;

19. Sejumlah pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan, semangat serta inspirasi dalam penulisan skripsi

ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas kebaikan dan selalu

mencurahkan taufik dan hidayah-Nya, Amin.

Batam, Juli 2020

Penulis, Anton Efendi

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................2
1.1 Latar Belakang......................................................................................................2
1.2 Identifikasi Masalah..............................................................................................4
1.3 Pembatasan Masalah.............................................................................................4
1.4 Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.5 Tujuan Penelitian...................................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian.................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................7
2.1 Teori Dasar............................................................................................................7
2.1.1 Konsep Proses Produksi........................................................................................7
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Produksi...........................................8
2.1.3 Optimasi Proses Produksi....................................................................................10
2.2 Design of Experiment (DEO)...............................................................................11
2.2.1 Pengertian Design of Experiment (DEO).............................................................11
2.2.2 Prinsip Dasar Design of Experiment (DEO)........................................................12
2.3 Penelitian Terdahulu............................................................................................13
2.4 Kerangka Pemikiran............................................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................15
3.1 Desain Penelitian.................................................................................................15
3.2 Variabel Penelitian..............................................................................................16
3.3 Populasi dan Sampel............................................................................................20
3.4 Teknik Pengumpulan Data..................................................................................20
3.5 Teknik Analisis Data...........................................................................................21
3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian...............................................................................23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................................24
4.1 Hasil Penelitian...................................................................................................24
4.1.1 Pengumpulan Data..............................................................................................24

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini yang sangat pesat

khususnya dibidang industri banyak perusahaan-perusahaan melakukan riset dan

inovasi-inovasi untuk meningkatkan jumlah output produksi dan kualitas produk

yang dihasilkan. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk mencoba

menguasai pasar dari para pesaingnya yaitu dengan cara memberikan kepuasan

kepada konsumen. Produk yang berkualitas merupakan wujud perusahaan dalam

usaha meningkatkan jumlah produksinya dan menekan jumlah reject yang

dihasilkan sekecil mungkin pada aktifitas produksi.

PT Team Metal Indonesia (TMI) adalah perusahaan yang bergerak dalam

bidang industri pembuatan komponen mechanical, electrical, dan sub assy

modular melalui berbagai proses produksi yang berupaya untuk tetap survive dan

berkembang dengan cara berinovasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

produksinya. Sebagian besar line produksi yang digunakan oleh perusahaan

menggunakan tenaga manusia dengan atau secara manual. Salah satu produk yang

dihasilkan adalah PIAB dengan part number 0104409 yang terbuat dari material

alumunium. Produk PIAB di produksi dengan menggunakan mesin milling model

FANUC ROBODRILL X-21iE e. Jumlah permintaan produk yang harus dipenuhi

perusahaan dalam setiap bulannya adalah sebesar 2.184 pcs.

2
Berdasarkan observasi yang dilakukan, terdapat 4 proses pemesinan secara

otomatis dalam satu mesin milling yang harus dilalui hingga menjadi sebuah

produk. Proses - proses tersebut adalah sizing, drilling dengan diameter 15,2 mm,

tapping M10 x 1,25, dan drilling dengan diameter 9,0 mm. Dari ke empat proses

tersebut, terdapat satu proses yang memiliki tingkat reject tinggi dengan rata-rata

50 pcs setiap bulannya dan waktu pemotongan yang lama dengan waktu 360 detik

dan loading unloading 120 detik yaitu proses sizing. Hal ini mengakibatkan

proses sizing tidak mampu memenuhi target permintaan tersebut dalam setiap

bulannya.

Proses sizing sebagai proses awal yang menentukan material dapat

dilanjutkan ke proses selanjutnya atau tidak, dimana ketika material yang

digunakan pada proses ini mengalami reject, maka mesin harus di program ulang

dan mengganti dengan material baru dengan membutuhkan waktu yang lama.

Selain itu, masalah yang sering dihadapi adalah sering terjadinya kesalahan

operator mesin dalam meletakkan material atau terbalik dalam memasang material

sehingga menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan material reject dan tidak

dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya.

Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu adanya suatu alat yang dapat

mendukung kerja operator dalam proses produksi sehingga kualitas yang

dihasilkan dapat memenuhi satandar perusahaan yaitu jig and fixture yang

nantinya diharapkan dapat membantu mengoptimalkan produk.

Berdasarkan permasalahan ketidaktercapaian ouput produksi yang tidak

mampu memenuhi permintaan dan sering terjadinya kesalahan pada proses sizing

3
serta tingkat reject yang tinggi maka perlu dilakukan penelitian terkait

peningkatan proses produksi PIAB agar lebih optimal dengan merancang suatu jig

and fixture di PT Team Metal Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Khusus untuk proses sizing pada produk ini dalam loading unloading

masih membutuhkan banyak perbaikan dan waktu yang dibutuhkan dalam proses

pemotongan masih relatif lama dengan data yang diperoleh menunjukan untuk

waktu loading unloading 120 detik dan proses pemotongan 345 detik, sehingga

kapasitas produksi kurang optimal. Proses loading yang sering terjadi adanya

kesalahan saat pemasangan material sehingga diharapkan dengan merancang alat

bantu proses sizing yaitu jig and fixture.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar ruang lingkup penelitian lebih terarah.

Adapun pembatasan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Optimasi proses produksi hanya diterapkan pada material PIAB dengan part

number 0104409 proses sizing di departemen milling.

2. Alat bantu yang dirancang berdasarkan spesifikasi produk yang diproduksi

yang telah ditetapkan

3. Metode yang digunakan adalah Design of Experiment (DoE).

4
1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari permasalahan diatas maka rumusan masalah

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana perancangan jig and fixture agar dapat mengoptimalkan

proses sizing untuk menghasilkan produk PIAB yang sesuai dengan

standar kualitas yang telah ditetapkan?

2. Apakah hasil rancangan jig and fixture dapat mengoptimalkan proses

sizing untuk menghasilkan produk PIAB yang sesuai dengan standar

kualitas yang telah ditetapkan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk merancang jig and fixture agar dapat mengoptimalkan proses

sizing untuk menghasilkan produk PIAB yang sesuai dengan standar

kualitas yang telah ditetapkan

2. Untuk mengidentifikasi manfaat dari hasil rancangan jig and fixture

terhadap optimalisasi proses sizing untuk menghasilkan produk PIAB

yang sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan

5
1.6 Manfaat Penelitian

1. Aspek teoritis

Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menambah dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari

kampus khususnya di bidang optimasi proses produksi.

b. Pengembangan konsep mengenai metode Design Of Experiment (DOE).

2. Aspek praktis

Terdapat 2 manfaat dalam aspek praktis, yaitu bagi objek penelitian dan

bagi Universitas Putera Batam. Adapun beberapa manfaat praktis tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai kondisi proses

produksi saat ini berdasarkan usulan perbaikan yang diberikan.

b. Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen PT Team Metal

Indonesia untuk dapat melakukan optimasi proses produksi.

c. Menjadi referensi metodologi bagi mahasiswa Universitas Putera Batam

dalam melakukan penelitian dengan topik yang sama.

d. Menjadi penelitian terdahulu bagi mahasiswa Universitas Putera Batam

dalam melakukan penelitian dengan topik yang sama.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar

2.1.1 Konsep Proses Produksi

Proses produksi pada hakikatnya merupakan penciptaan atau penambahan

nilai baik bentuk, waktu, maupun tempat atas faktor-faktor produksi sehingga

menghasilkan produk yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia

(Reksohadiprodjo & Gitosudarmo, 2014).

Proses produksi merupakan suatu kegiatan berkelanjutan dalam

menciptakan maupun menambah nilai atas faktor-faktor produksi yang ada

sehingga dapat menghasilkan produk yang berguna. Suatu proses produksi yang

bertujuan menciptakan nilai dapat dilihat pada proses produksi yang mengolah

bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Sedangkan proses

produksi yang bertujuan untuk menambah nilai atau kegunaan suatu produk dapat

dilihat pada proses produksi yang merubah barang setengah jadi menjadi barang

jadi.

Proses produksi optimal dapat diartiakan sebagai cara, metode, maupun

teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan

mengoptimalkan sumber daya produksi yang ada (Nasution & Prasetyawan,

2016). Proses produksi optimal menjadi ukuran seberapa banyak barang yang

dihasilkan dalam menggunakan sejumlah kapasitas dari faktor-faktor produksi

yang tersedia dengan memperoleh hasil yang optimal, baik kualitatif maupun

7
kuantitatif.

Produksi yang efisien tergantung bagaimana perusahaan menggunakan faktor–

faktor produksi (input) yang tersedia secara efektif untuk memproduksi suatu

jumlah hasil (output) tertentu (Reksohadiprodjo & Gitosudarmo, 2014). Dengan

memperhatikan faktor-faktor produksi yang tersedia secara lebih cermat dan teliti,

proses produksi tidak akan mengalami kekurangan maupun kelebihanproduk.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Produksi

Dalam memproduksi suatu barang diperlukan sumber daya yang akan

digunakan oleh perusahaan. Sumber daya tersebut menjadi faktor- faktor proses

produksi yang penting, antara lain adalah bahan baku dan bahan pembantu,

kapasitas mesin dan peralatan lain,tenaga kerja, modal serta tanah untuk lokasi

perusahaan (Reksohadiprodjo & Gitosudarmo, 2014). Pelaku usaha akan berusaha

agar dengan faktor – faktor produksi tertentu yang ada untuk mendapatkan

keuntungan yang sebesar – besarnya. Disamping faktor – faktor produksi yang

tersedia, jumlah permintaan akan menentukan bagaimana kondisi proses produksi

yang paling menguntungkan.

1. Bahan baku dan bahanpembantu

Jumlah bahan baku dan bahan pembantu merupakan salah satu faktor

pembatas dalam menentukan jumlah barang yang akan diproduksi. Kegiatan

produksi tidak akan berjalan dengan lancar apabila jumlah bahan yang

dibutuhkan tidak sesuai. Kekurangan maupun kelebihan bahan baku dan

bahan pembantu dapat merugikan perusahaan.

8
2. Kapasitas mesin dan peralatan

Kapasitas mesin dan peralatan merupakan alat yang dimiliki perusahaan

dalam memproduksi barang/jasa. Suatu perusahaan tidak mungkin

memproduksi melebihi kapasitas rata-rata yang dimiliki, meskipun

permintaan pasar dan persediaan bahan baku tinggi. Sangat penting untuk

memperhatikan kapasitas mesin agar kelancaran proses produk sitidak

terganggu. Disamping itu mesin juga perlu dilakukan perawatan yang baik

supaya dapat digunakan sesuai dengan umur mesinnya. Begitujugadengan

peralatan – peralatan yang digunakan olehperusahaan.

3. Tenaga kerja

Jumlah tenaga kerja sangat berpengaruh pada kelancaran produksi karena

secara langsung akan melaksanakan kegiatan produksi. Jika jumlah tenaga

kerja tidak mencukup untuk mencapai target produksi maka produksi akan

terhambat bahkan dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.

Jika jumlah tenaga kerja terlalu banyak, maka akan membebani biaya tenaga

kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan.

4. Modal/Dana

Modal merupakan sumber dana atau yang membiayai pengeluaran

perusahaan dalam meproduksi suatu barang. Modal yang tersedia

merupakan batasan kemampuan bagi perusahaan dalam proses produksi.

Dalam perencanaan produksi perlu diperhatikan seberapa besar kemampuan

perusahaan dalam penyediaanmodal/dana.

9
5. Permintaan pasar

Peramalalan penjualan dari data historis dapat digunakan untuk mengetahui

permintaan pasar. Dengan menggunakan peramalan, perusahaan

dapatmempreiksikan berapa permintaan pasar pada masa masa yang akan

dating. Dengan peramalan juga dapat menentukan berapa banyak jumlah

masing-masing produk yang bisa dijual pada tingkat harga tertentu.

2.1.3 Optimasi Proses Produksi

Pertumbuhan berbagai sektor industri dapat menimbulkan persaingan yang

semakin kuat antara industri yang satu dengan industri lainnya, terutama industri

yang memiliki bidang sejenis. Kewajiban suatu perusahaan adalah meningkatkan

kualitas kinerjanya dalam segala bidang untuk memenuhi standar yang telah

ditetapkan oleh lingkungan serta sektor industri.

Persaingan dalam dunia industri menjadi semakin ketat dengan adanya

teknologi-teknologi manufaktur baru yang inovatif sehingga hal ini membuat

perusahaan dapat terus mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan

kapasitas produksi. Sehingga diperlukan berbagai strategi dalam menjalankan

perusahaan agar mampu bertahan dan bersaing dalam menghasilkan suatu produk

yang memberikan kepuasan bagi para penggunanya. Adapun beberapa hal yang

harus diperhatikan ketika menyusun rancana produksi di dalam perusahaan agar

mampu mengoptimalkan setiap unsur didalam lini produksi, misalnya quality

control, sumber daya manusia, tata letak perusahaan, produktivitas karyawan dan

sistem penjadwalan karyawan.

10
2.1.4 Pengertian Design of Experiment (DEO)

Design of Experiment (DOE) adalah sebuah pendekatan sistematik untuk

menginvestigasi suatu sistem atau proses. Secara umum, DOE merupakan desain

berisi informasi-informasi yang terkumpul berdasarkan pengalaman dan

menghadirkan sebuah variasi, baik informasi tersebut berada di bawah kendali

pelaku eksperimen maupun tidak. DOE memiliki peranan penting sebagai suatu

jalan formal untuk memaksimalkan informasi yang didapat ketika sumber daya

dibutuhkan.

Lebih dari sekedar metode eksperimental “one change at a time”, DOE

juga memudahkan kita untuk melakukan judgement pada variabel input dan

output yang signifikan. Pengujian “one change at a time” selalu menghasilkan

resiko yang mengharuskan pelaku eksperimen untuk menemukan satu variabel

input untuk memiliki efek signifikan pada output sementara mereka terhambat

karena tidak dapat mengganti variabel demi menjaga kestabilan variabel lainnya.

DOE merencanakan keseluruhan ketergantungan yang memungkinkan sejak tahap

awal dan menentukan data apa yang benar-benar dibutuhkan untuk menilai

apakah variabel input mengganti respon dengan sendirinya, saat dikombinasikan,

atau tidak sama sekali. Dalam konteks sumber daya, ukuran dan jumlah dari

eksperimen diatur oleh desain sebelum pengujian dimulai.

11
2.1.5 Prinsip Dasar Design of Experiment (DOE)

Statistik Design of Experiment didasari pada proses perencanaan percobaan,

sehingga data yang sesuai akan didapatkan yang bisa dianalisa dengan

menggunakan metode statistik, untuk menghasilkan kesimpulan yang valid dan

objektif. Pengolahan data dengan menggunakan statistik diperlukan untuk

menganalisis terjadinya kesalahan percobaan (experimental errors). Ketika

masalah melibatkan data yang merupakan subjek pada experimental error, maka

metode statistik merupakan satu-satunya pendekatan objektif untuk menganalisis.

Perancangan percobaandan pengolahan secara statistik merupakan dua hal yang

berhubungan dan harus dipelajari bersama-sama.Tiga prinsip dasar dalam

melakukan perancangan percobaan adalah replication, blocking, dan

randomization (Berger & Murer, 2002). Dua prinsip awal bertujuan untuk

meningkatkankeakuratan percobaan, dan prinsip yang terakhir bertujuan

mengurangi terjadinya bisa.

1. Replication

Dengan melakukan replikasi berarti melakukan pengulangan percobaan

beberapa kali.Replikasi mempunyai dua peranan penting. Pertama, orang

yang melakukan percobaan dapat memperoleh error. Kedua, replikasi juga

berguna untuk mendapatkan perkiraan percobaan yang lebih akurat.

2. Blocking

Blocking adalah cara untuk meningkatkan keakuratan dari sebuah

percobaan. Dengan memblok, dapat membagi percobaan ke dalamkelompok

atau grup. Sistem blok diberlakukan karena adanya kemungkinan terjadinya

12
perbedaan nilai akhir yang cukup jauh apabila percobaan tersebut tidak

dikelompokkan.

3. Randomization

Randomization adalah teknik desain yang digunakan untuk menjaga

terhadap pengaruh dari faktor penggangu. Tujuan melakukan randomisasi

adalah untuk menghindari terjadinya bias. Dengan randomization

dimaksudkan bahwa kedua alokasi dari material percobaan dan urutan

percobaan individual yang dijalankan, ditentukan secara acak.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan acuan atau pedoman bagi peneliti untuk

melakukan penelitian agar dapat memperluas pandangan peneliti dalam

melakukan penelitian. Penelitian terdahulu yang telah dipelajari mampu

membukan ide ide dan gagasan bagi peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini.

Berikut ini adalah penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

penelitian yang telah dilakukan peneliti :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Yanis & Hasian Leonardo

(2015) dengan judul penelitian "Perancangan dan Pembuatan Alat Bantu

Cekam pada Mesin Sekrap untuk Mengerjakan Proses Freis" Penelitian

yang dilakukan adalah memodifikasi atau menambah alat pada suatu jenis

mesin perkakas (Jig and Fixture). Maka mesin perkakas tersebut dapat

ditingkatkan kemampuan kerjanya seperti yang akan dilakukan dalam

penelitian ini, yaitu membuat alat bantu tambahan pada mesinsekrap

13
(shaping) sehingga mesin sekrap dapat juga melakukan proses freis. Proses

yang dapat dilakukan adalah proses freisvertikal, dengan spesifikasi

pengerjaan untuk membuat alur (misal alur pasak),membuat

lubang,membuat slot T, dan freis rata (Yanis & Leonardo, 2015).

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sandria Sandi dkk (2017) pada

perusahaan pipa baja PT XYZ ditemukan permasalahan yaitu terdapat pipa

hasil produksi dari beberapa karakteristik yang berpotensi terjadinya cacat

atau disebut dengan critical to quality dengan jumlah kecacatan sebanyak

131. Pada penelitian ini akan diberikan usulan perbaikan menggunakan

metode six sigma. Hasil penelitian yang dilakukan adalah tingkat

kemampuan sigma yang telah dicapai oleh PT. XYZ sebesar 3,608 dimana

faktor mesin adalah faktor yang memiliki risiko paling tinggi menyebabkan

kecacatan yang dominan (high-low). Usulan kondisi optimal mesin yang

diberikan untuk memproduksi produk pipa baja las spiral ASTM A252 di

SPM 1800 adalah ukuran material (914-1020) x (10-16) mm, tegangan

mesin 950-1000 A/V, dan kecepatan mesin 0,75-0,85 m/min (Sandi, 2017).

3. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Ridwan (2016) pada perusahaan

PT.XYZ yang bergerak dibidang pembuatan pembuatan baja tulangan

deformed 16 (D.16). Selama proses produksinya, masih terdapat waste yang

mengakibatkan terjadinya produk cacat dalam jumlah yang besar.

Berdasarkan data divisi produksi tahun 2014-2016, produk D.16 mengalami

cacat sebanyak 13.629 batang. Tujuan penelitian ini adalah menentukan

waste yang terjadi pada proses produksi D.16, mengidentifikasi faktor

14
penyebab dominan terjadinya waste defect, mengetahui nilai DPMO dan

nilai sigma produk D.16, dan merancang perbaikan pada proses produksi

D.16. Rancangan perbaikan dilakukan dengan design of experiment untuk

mendapatkan nilai settingan yang optimal dan value stream mapping untuk

mengeliminasi waste yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian, waste

paling prioritas adalah waste defect. Jenis defect yang dominan adalah

defect out dimension yang disebabkan oleh faktor mesin yaitu speed tarikan

roll di intermediate stand tidak balance. Tingkat kemampuan sigma yang

dicapai PT XYZ dalam produksi D.16 adalah 4,171 dengan nilai DPMO

4.460 (Ridwan, 2016).

4. Penelitian yang dilakukan oleh Teguh Sulistyo Budi (2018 ) pada PT.

Gandum Mas Kencana perusahaan swasta nasional yang bergerak pada

bidang industri makanan berbahan dasar cokelat dengan merk Colatta.

Penelitian ini penulis menganalisa pada bagian proses produksi pembuatan

cokelat Stick Coverture menggunakan metode Design Of Experiments

(DOE) untuk menentukan kondisi ideal sebuah proses produksi dengan

tingkat kerusakan minimal. Metode DOE merupakan sebuah teknik

eksperimental yang membantu untuk menyelidiki kombinasi terbaik dari

parameter proses, kuantitas yang berubah, tingkat dan kombinasi dalam

rangka mendapatkan hasil yang optimal. Dengan penerapan metode DOE,

didapatkan hasil setting level optimal dari 3 faktor yang ada, yaitu

Komposisi Material Hardener 1,5 Kg, Suhu Cokelat 29oC, dan Speed

Conveyor Belt 12Hz. Hasil dari perhitungan Anova dengan nilai F-Ratio

15
(4,587), (3,999), (3,966) F-Tabel (3,37), dengan diikuti penurunan jumlah

persentase cacat komulatif yang sebelumnya sebesar 23,27% menjadi

15,16% Teguh Sulistyo Budi (2018 ).

5. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hady Zhakwan (2018). Proses

pemesinan logam selalu terjadi interaksi antara alat potong dengan benda

kerja yang menyebabkan pahat atau pisau potong mengalami gesekan dan

keausan. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh kecepatan putar

spindel dan kecepatan pemakanan terhadap tingkat kekasaran permukaan

baja tahan karat martensitik modifikasi AISI 410 3Mo-3Ni dan keausan

material cutter end mill. Metode analisis variasi digunakan dalam analisis

hasil pemesinan. Hasil dari penelitian ini adalah nilai kekasaran permukaan

terkecil didapat pada kondisi pemotongan kecepatan putar spindel sebesar

1300 rpm dan kecepatan pemakanan 190 mm/menit. Nilai kekasaran

permukaan terbesar didapat pada kecepatan putar spindel sebesar 950 rpm

dan kecepatan pemakanan 760 mm/menit. Kemudian, nilai keausan tepi

mata cutter end mill terkecil didapat pada variasi kecepatan putar spindel

sebesar 950 rpm dan kecepatan pemakanan 190 mm/menit sebesar 40,16 µm

dan nilai keausan tepi terbesar dihasilkan pada variasi kecepatan putar

spindel sebesar 1300 rpm dan kecepatan pemakanan 760 mm/menit sebesar

255,23 µm. Pengaruh variasi kecepatan putar spindel (spindle speed) dan

kecepatan pemakanan (feed rate) terhadap kualitas permukaan produk,

diperoleh bahwa semakin bertambah kecepatan pemakanan maka nilai

kekasaran permukaan produk mengalami kenaikan dan semakin bertambah

16
kecepatan putar spindel, kekasaran produk mengalami penurunan Hady

Zhakwan (2018).

6. Penelitian yang dilakukan oleh Amir Mahyar Khorasani (2011) dengan

judul Tool Life Prediction in Face Milling Machiningof 7075 Al by Using

Artificial Neural Networks(ANN) and Taguchi Design of Experiment

(DOE). Jangka waktu pengunaan alat adalah indictor penting dari proses

operasi. Proses milling didasarkan pada tiga parameter utama terdiri dari

kecepatan potong, kecepatan spindle, dan kedalaman potong. Permesinan

percobaan dilakukan dalam berbagai kondisi pemotongan dengan

menggunakan spesimen sampel. Kesepakatan yang sangat baik antara model

prediksi dan hasil eksperimen diperoleh. Itu korelasi antara estimasi dan

data eksperimen adalah 0. 96966 untuk kereta dan 0. 94966 untuk ujian

Amir Mahyar Khorasani (2011).

7. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Vijaykumar Nekkanti (2013)

dengan judul Media milling process optimization for manufacture of drug

nanoparticles using design of experiments (DOE). Desain percobaan

(DOE), komponen Quality by Design (QbD), adalah sistematis dan evaluasi

simultan variabel proses untuk mengembangkan produk dengan kualitas

yang telah ditentukan atribut. Fungsi keinginan yang digunakan untuk

mengoptimalkan respons variabel dan respons yang diamati sesuai dengan

nilai-nilai eksperimental. Hasil ini menunjukkan keandalan model yang

dipilih untuk pembuatan nanopartikel obat dengan atribut kualitas yang

dapat diprediksi. Optimalisasi variabel proses penggilingan manik dengan

17
menerapkan DOE menghasilkan penurunan waktu milling yang cukup besar

untuk mencapai ukuran partikel yang diinginkan Vijaykumar Nekkanti

(2013).

2.3 Kerangka Pemikiran

Model kerangka berfikir bertujuan untuk memberikan informasi mengenai

alur dalam pencapaian suatu penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, model

kerangka berfikir akan menjelaskan hubungan antar variabel yang digunakan.

Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran

18
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab

pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin

timbul selama proses penelitian.

Berikut ini adalah desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini.

Mulai

Rumusan Masalah

Studi Pendahulian :
Teori

Studi Lapangan :
Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data :
Data dimensi produk
Data waktu proses pembuatan produk

Pengolahan Data :
DoE (Design of Experiment)

Perancangan Alat :
Fixture and Jig

Analisis Data :
Kualitas produk dari pengunaan alat yang
telah dirancang

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1Flow Chart Penelitian

19
3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel untuk proses

pengolahan data, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel

independen penelitian ini adalah desain jig and fixture, sedangkan variabel

dependen adalah aktual dimensi produk yang dihasilkan oleh proses sizing.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah produk PIAB yang dihasilkan oleh mesin

CNC Milling. Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini adalah purposive

sampling, yaitu sampel dipilih sesuai dengan kebutuhan alat (jig and fixture) yang

dirancang. Sampel dari penelitian ini adalah produk PIAB dengan part number

0104409.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian

ini antara lain:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait bagaimana

proses produksi yang ada di perusahaan, serta beberapa alasan terjadinya

kesalahan pada alat dan reject material. Dalam proses wawancara tersebut

juga dilakukan diskus untuk mendapatkan data yang terkait kemampuan

perusahaan dalam mengoptimalkan sumber daya yangada.

20
2. Observasi

Data yang didapatkan dari observasi yaitu data waktu produksi yang

dilakukan dengan stopwatch atau pada monitor mesinserta perilaku dalam

proses produksi yang ada.

Kualitas produk saat ini masih terdapat cacat produk, terutama pada proses

pertama atau sizing sehingga produk tidak bisa dilanjukan ke proses berikutnya,

maka dilakukanstudi lapangan untuk ilmiah yang bertujuan mendapatkan

rancangan operasional sehingga didapat hasil yang lebih akurat untuk lebih

mengetahui bahwa masih terdapat proses yang tidak optimal pada produk PIAB

proses sizing dikarenakan penggunaan alat bantu yang tidak tepat. Oleh karena itu

dilakukan penelitian dengan tujuan untukmengoptimalkan proses dengan

merancang jig and fixture yang baru agar kualitas produk lebih berkualitas dan

dapat memenuhi standar produk tersebut.

Perancangan Alat (Jig and Fixture) merupakan proses mendesain dan

mengembangkan alat bantu, metode, dan teknik yang dibutuhkan untuk

meningkatkan efisiensi dan produktifitas dengan volume produksi yang besar dan

kecepatan produksi tinggi memerlukan alat bantu khusu. Dalam merancangkan

alat bantu dibutuhkan data atau sumber seperti dimensi alat, material alat, proses

produksi lat, dan cara penggunaan alat.

21
Adapun data yang dibutuhkan dalam merancang jig and fixture antara lain:

a. Dimensi jig and fixture

Penentuan dimensi jig and fixture diukur berdasarkan dimensi atau bentuk

material yang akan di proses.

Gambar 3.2 Drawing produk PIAB

Masukkan gambar teknik Material PIAB

b. Material jig and fixture

Material dipilih berdasarkan produk yg diproduksi dan daya cekam terhadap

produk yang diproduksi, jenis material yang digunakan untuk alat ini adalah

besi SUS 303.

22
3.5 Metode Analisis Data

Adapun data yg telah dikumpulkan akan dianalisis dengan mengikuti

langkah-langkah berikut:

1. Penentuan Dimensi dan Material Alat

Material alat yang dirancang ditentukan berdasarkan material produk yang

diproduksi dan daya cekam. Sedangkan penentuan dimensi alat yang akan

dirancang menggunakan metode DoE. Berikut ini langkah-langkah DoE

penentuan dimensi alat yang dirancang:

a. Replication

Dengan melakukan replikasi berarti melakukan pengulangan percobaan

beberapa kali. Replikasi mempunyai dua peranan penting. Pertama, orang

yang melakukan percobaan dapat memperoleh error. Kedua, replikasi

juga berguna untuk mendapatkan perkiraan percobaan yang lebih akurat.

b. Blocking

Untuk meningkatkan keakuratan dari sebuah percobaan. Dengan

memblok, dapat membagi percobaan ke dalam kelompok atau grup.

Sistem blok diberlakukan karena adanya kemungkinan terjadinya

perbedaan nilai akhir yang cukup jauh apabila percobaan tersebut tidak

dikelompokkan.

c. Randomization

Teknik desain yang digunakan untuk menjaga terhadap pengaruh dari

faktor penggangu. Tujuan melakukan randomisasi adalah untuk

menghindari terjadinya bias. Dengan randomization dimaksudkan bahwa

23
kedua alokasi dari material percobaan dan urutan percobaan individual

yang dijalankan, ditentukan secara acak.

2. Penentuan Proses Produksi Alat

Penentuan proses produksi alat dengan menggunakan peta-peta kerja yaitu

Operational Process Chart (OPC) yang merupakan suatu diagram yang

menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan sesuai

urutan-urutan operasi dan pemeriksaan.

3. Penentuan Cara Penggunaan Alat

Penentuan cara penggunaan alat dengan membuat SOP/WI untuk membuat

standar kerja operator yang di verifikasi dan di validasi oleh ahli.

4. Analisis optimasi alat yang dirancang

Analisis optimasi alat yang dirancang terhadap kualitas produk yang di

produksi.

24
3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Team Metal Indonesia yang beralamat di

Jl. Brigjen katamso No.6-8 Bintang Industri Park II Tanjung Uncang-Batam

Indonesia.

Gambar 3.5 Lokasi Penelitian PT Team Metal Indonesia

Jadwal penelitian dilaksanakan pada bulan Maret -Juli 2020, dapat dilihat

pada table dibawah ini:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Maret April Mei Juni Juli


Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pemilihan Topik                                        
Pengajuan Judul                                        
Penyusunan Bab l                                        
Penyusunan Bab ll                                        
Penyusunan Bab lll                                        
Penyusunan Bab lV                                        
Pengambilan Data                                        
Pengolahan Data                                        
Penyelesaian
Penelitian                                        
Sumber: PT Team Metal Indonesia, 2019

25
Diletakkan di Bab 4 setelah hasil DoE diperoleh

a. Proses produksi jig and fixture

Penentuan proses pembuatan jig and fixture dengan menggunakan peta-peta

kerja yaitu Operational Process Chart (OPC).

26
Gambar 3.3 Operation Process Chart PIAB

b. Pengunaan alat

Penentuan cara penggunaan alat dengan membuat SOP/WI untuk membuat

standar kerja operator yang di verifikasi dan di validasi oleh ahli.

27
Gambar 3.4 Work Instruction PIAB

28
1. Replikasi
Jig and Fixture Model A
Jig and Fixture Model B
Jig and Fixture Model C
Ketiga model diambil ukuran dari produk PIAB yg ada saat ini, dengan beberapa
perbedaan lekuk jig/ perbedaan clamping/ xxxx

Jenis Replikasi Model A Model B Model C


Perbedaan Bentuk
Perbedaan 2 dan serong 1 tapi horizontal 3 dan saling
Clamping silang

2. Blocking
Experiment >> langsung terdahap produk PIAB
1 replikasi model dengan blocking 8 item produk PIAB

Experiment 1 A1 B1 C1
Experiment 2 A2 B2 C2
Experiment 3 A3 B3 C3
Experiment 4 A4 B4 C4
Experiment 5 A5 B5 C5
Experiment 6 A6 B6 C6
Experiment 7 A7 B7 C7
Experiment 8 A8 B8 C8

A1 = Model Replikasi A untuk item percobaan nomor 1


Dicek kualitas dimensi masing2 item PIAB
3. Randomization
Diambil acak datanya, menggunakan model replikasi mana yg paling masuk spek
standar item PIAB

29

Anda mungkin juga menyukai