Anda di halaman 1dari 10

JUDUL

DEGRADASI
METHYLENE BLUE
MENGGUNAKAN
FOTOKATALIS TiO2N/ZEOLIT DENGAN
SINAR MATAHARI
Yeni Dwi Lestari, Sri
Wardhani*, Mohammad
Misbah Khunur, 2015

BAHAN
-

zeolit alam Blitar,


TiO2 (pharmacy
grade),
akuademineralisasi
(akua DM),
akuades,
urea p.a,
etanol 96%,
methylene blue
(Unichem).

METODE

HASIL

Preparasi Komposit Fotokatalis TiO2-N


TiO2-N dibuat dengan perbandingan mol TiO2 : urea
(10:1), dengan mencampurkan 2,4 g TiO2 dan 0,18 g urea
dalam 5 mL akua DM, lalu di sonikasi selama 30 menit.
Selanjutnya suspensi dikeringkan dalam oven dan
dikalsinasi pada temperatur 500oC selama 2 jam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa


penyinaran sinar matahari memberikan hasil
degradasi paling baik dibandingkan sinar
UV, lama penyinaran optimum sinar
matahari adalah 50 menit dengan degradasi
sebesar
96,81%
serta
efektivitas
penggunaan kembali (reuse) TiO2-N/zeolit
hingga pemakaian keempat memberikan
hasil degradasi diatas 50%.

Impregnasi Fotokatalis TiO2-N pada Zeolit


Pembuatan TiO2-N terimpregnasi pada zeolit dilakukan
dengan cara mencampurkan 1,8 g TiO2-N dengan 3 g
zeolit teraktivasi dalam 10 mL etanol 96%, lalu diaduk
dengan magneticstirrer selama 5 jam. Suspensi kemudian
dikeringkan dalam oven dan dikalsinasi pada temperatur
500 oC selama 5 jam.
Uji Fotokatalitik
Pengaruh Sinar pada Fotodegradasi Methylene Blue
Empat buah gelas kimia 50 mL diisi 25 mL larutan
methylene blue 20 mg/L dengan perlakuan yang berbeda,
yaitu gelas pertama berisi larutan methylene blue; gelas
kedua ditambahkan 50 mg TiO2-N; gelas ketiga
ditambahkan 50 mg TiO2/zeolit serta gelas keempat
ditambahkan 50 mg TiO2-N/zeolit. Kemudian dilakukan
proses fotodegradasi dalam fotoreaktor selama 50 menit
menggunakan sinar UV. Selanjutnya dengan prosedur
preparasi yang sama disinari sinar matahari pada pukul
10.00-10.50 WIB serta dibiarkan dalam kondisi gelap.
Proses fotodegradasi dilakukan secara triplo. Konsentrasi
methylene blue setelah perlakuan diukur dengan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 664

nm.
DEGRADASI METHYL
ORANGE
MENGGUNAKAN
FOTOKATALIS TiO2-N :
KAJIAN PENGARUH
SINAR DAN
KONSENTRASI TiO2-N
Risca Fraditasari, Sri
Wardhani*, Mohammad
Misbah Khunur, 2015

TiO2 (pharmacy
grade),
urea p.a,
akuademineralisasi
(akua DM),
akuades, serta
zat warna methyl
orange (SigmaAldrich).

Sintesis Fotokatalis TiO2-N


Sintesis fotokatalis TiO2-N dibuat dengan perbandingan
mol TiO2:urea 10:0,1 yaitu dengan mencampurkan 2,4 g
TiO2 dan 0,18 g urea. Campuran tersebut disuspensikan
dengan menambahkan 5 mL akua DM dan dimasukkan
dalam sonikator selama 30 menit. Suspensi kemudian
diuapkan di atas hot plate selama 30 menit, lalu
dikeringkan dalam oven pada temperatur 110 oC. Setelah
kering, komposit TiO2-N dikalsinasi pada temperatur 500
oC
selama dua jam. Hasil kalsinasi dihaluskan menggunakan
mortar dan penggerus porselain hingga berbentuk serbuk.
Pengaruh Sinar pada Degradasi Zat Warna Methyl
Orange Menggunakan Fotokatalis TiO2-N
Tiga buah gelas kimia 100 mL diisi dengan 25 mL larutan
methyl orange 10 mg/L dan ditambah fotokatalis TiO2-N
dengan konsentrasi 3,2 g/L. Gelas pertama diletakkan
pada kondisi gelap, gelas kedua diletakkan di bawah sinar
UV, dan gelas ketiga di bawah sinar matahari. Setiap
kondisi dilakukan selama 3 jam. Proses fotodegradasi
dilakukan secara triplo. Konsentrasi larutan methyl
orange diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis
pada panjang gelombang 464,3 nm.
Pengaruh Konsentrasi Fotokatalis TiO2-N terhadap
Degradasi Methyl Orange
Lima buah gelas kimia 100 mL diisi dengan 25 mL
larutan methyl orange 10 mg/L. Pada masing-masing
gelas kimia tersebut ditambahkan fotokatalis TiO2-N
sebanyak 1,6; 3,2; 4,8; 6,4; dan 8,0 g/L. Kelima gelas

Degradasi methyl orange menggunakan


fotokatalis TiO2-N di bawah sinar matahari
menghasilkan persen degradasi yang lebih
besar dibandingkan dengan sinar UV.
Konsentrasi optimum TiO2-N untuk
degradasi methyl orange pada sinar UV
maupun sinar matahari adalah 3,2 g/L.

DEGRADASI METHYL
VIOLET DAN METHYLEN
BLUE OLEH
FOTOKATALIS TIO2
Hardeli, Afrianti
Ramadhani, Desy
Kurniawati, Nopri Andriko
dan Hary Sanjaya, 2014

methyl violet
methyl blue
aquades
metanol

kimia tersebut disinari menggunakan sinar UV dan sinar


matahari selama 3 jam. Uji ini dilakukan secara triplo.
Konsentrasi larutan methyl orange diukur menggunakan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 464,3
nm.
Preparasi Larutan Standar Methyl
Violet
Preparasi larutan standar methyl
violet dilakukan dengan cara 0,005 gram
kristal methyl violet dilarutkan dengan
sedikit metanol sampai benar-benar larut.
Larutan ini diencerkan dengan aquades
dalam labu ukur 100 mL sampai tanda
batas sehingga konsentrasinya menjadi 50
mg/L. Larutan ini disebut larutan induk.
Larutan induk dipipet sebanyak 1, 2, 3, 4, 5
dan 6 mL, masing-masingnya dimasukkan
ke dalam labu ukur 25 mL dan diencerkan
sampai tanda batas, sehingga konsentrasi
masing-masingnya menjadi 2, 4, 6, 8, 10
dan 12 mg/L.
Pembuatan Larutan Sampel
Methylene Blue
Cara yang dilakukan untuk mendapatkan larutan 1000
ppm adalah, Larutan sampel ini dibuat dengan melarutkan
1 gram Methylene Blue dalam aquades dan volume
dicukupkan hingga 1000 mL, larutan ini disebut larutan
induk. Larutan induk dipipet 50 mL untuk diencerkan
dengan aquades hingga 10 L dan diperoleh larutan standar
5 ppm

Semakin lama penyinaran maka hasil


degradasi semakin banyak, akan tetapi
setelah mencapai waktu tertentu hasil
degradasi cenderung konstan. Lama
penyinaran optimum yang diperoleh
yaitu 6 jam untuk methyl violet dan 5
jam untuk methylene Blue
Reaktor fotokatalitik TiO2/SiO2 dengan
lama penyinaran 6 jam menghasilkan
persentasi degradasi methyl violet
sebesar 81,020% dan untuk methylene
Blue sebesar 87,61 %.
Dari hasil karakterisasi Kristal
TiO2/SiO2 dengan menggunakan XRD
diperoleh jenis Kristal TiO2/SiO2 adalah
campuran anatase dengan rutil, dengan
ukuran kristal sebesar 19,1 nm.

4. Proses Degradasi zat warna Pada


Reaktor FotokatalitikTiO2/SiO2
Proses degradasi zat warna dilakukan dengan cara sebelas
kolom gelas yang telah dilapisi TiO2/SiO2 disusun
secara seri. Kesebelas kolom gelas ini disambung dengan
selang karet dan dihubungkan secara sirkular ke pompa
air serta reservoir yang telah berisi larutan dengan
konsentrasi 10 mg/L sebanyak 10 L. Larutan uji dialirkan
dari reservoir menggunakan pompa sirkulasi melewati
kesebelas kolom gelas yang sedang dikenai radiasi UV
yang berasal dari cahaya matahari. Larutan uji yang
keluar ditampung kembali ke dalam reservoir. Reaktor
dilapisi dengan aluminium foil untuk mengoptimalkan
kontak antara sinar UV dengan fotokatalis. Proses
sirkulasi ini dilakukan secara kontinyu sesuai variasi lama
penyinaran. Setiap 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 jam sebanyak 10 mL
larutan diambil untuk pengukuran dengan
spektrofotometer UV-Vis
FOTODEGRADASI ZAT
WARNA JINGGA METIL
MENGGUNAKAN TiO2ZEOLIT DENGAN
PENAMBAHAN ANION
ANORGANIK NO3Novita Rizqi Andarini, Sri
Wardhani*, Mohammad
Misbah Khunur, 2013

methyl orange (p.a), TiO2


(Jt. Baker), etanol (99%)
dan NaNO3 (Teknis)

penambahan NO3- pada 0,5 M dan 1 M


mengakibatkan penurunan konstanta laju
dan mengalami peningkatan dengan adanya
NO3- 2 M. Degradasi methyl orange akan
meningkat pada berbagai variasi konsentrasi
NO3- dengan lama penyinaran hingga 100
menit. Penambahan jumlah TiO2-zeolit
pada 25 mL methyl orange 15 mg/L
Pengaruh variasi konsentrasi NO3 terhadap konstanta meningkatkan degradasi zat warna namun
laju degradasi serta lama
tidak signifikan
penyinaran terhadap degradasi methyl orange.
Larutan Methyl Orange 15 mg/L pada pH 2 sebanyak 25
mL, 0,05 g fotokatalis TiO2-zeolit dan 5 mL NO3- 0,5 M.
Prosedur sintesis TiO2-zeolit
Sintesis TiO2-zeolit dilakukan dengan mencampurkan 1
gram zeolit dengan 1,2 gram TiO2 dan 4 mL etanol 99%
diaduk 5 jam, dikeringkan 120 oC 5 jam kemudian diayak
200 mesh. Setelah itu dikalsinasi (400-500 oC) selama 5
jam. TiO2-zeolit dikarakterisasi dengan instrumen XRD
(Philips Xpert).

Campuran disinari lampu UV dengan variasi lama


penyinaran 20, 40, 60, 80 dan 100 menit. Konsentrasi
methyl orange ditentukan dengan spektrofotometer UVVisible pada panjang gelombang 464 nm. Hal yang sama
dilakukan dengan penambahan larutan NO3- (5 mL)
konsentrasi 0; 1; 1,5; dan 2 M.

PENGARUH
KONSENTRASI ION
SULFAT (SO42-)
TERHADAP DEGRADASI
ZAT WARNA METHYL
ORANGE
MENGGUNAKAN
FOTOKATALIS TiO2ZEOLIT

Bahan yang digunakan


zeolit alam, TiO2 (J.T
Baker kode 3946-19),
methyl orange (p.a),
Na2SO4 (p.a), dan ethanol
absolute 99%.

Pengaruh penambahan jumlah fotokatalis terhadap


persen degradasi.
Larutan methyl orange 15 mg/L pada pH 2 ditambah
larutan NO3- 2 M (5 mL) dan variasi penambahan
fotokatalis 12,5 ; 25 ; 50 dan 75 mg. Campuran disinari
lampu UV dengan lama penyinaran 100 menit.
Konsentrasi methyl orange ditentukan dengan
spektrofotometer UV-Visible pada panjang gelombang
464 nm.
Prosedur sintesis TiO2-zeolit
Sintesis TiO2-zeolit dilakukan dengan mencampurkan 6 g
zeolit teraktivasi dengan 7,2 g TiO2 (15 mmol TiO2/g
zeolit), 6 mL ethanol dan diaduk selama 5 jam,
dikeringkan selama 5 jam pada temperatur 120 oC, diayak
150 mesh dan dikalsinasi pada temperatur 450 oC selama
5 jam, kemudian dikarakterisasi menggunakan instrumen
XRD (X-Ray Diffraction).
Proses fotokatalis

Seruni Swasti Pundisari,


Sri Wardhani*, dan Danar
Purwonugroho, 2013

Pengaruh penambahan anion sulfat (SO42-) terhadap


konstanta laju degradasi methyl orange.
Larutan methyl orange 15 mg/L pH 2 dipipet sebanyak 25
mL, ditambahkan 0,05 g fotokatalis TiO2-zeolit dan 5 mL
larutan SO42- 1.500 mg/L, kemudian disinari dalam

Konsentrasi ion SO42- berpengaruh


terhadap konstanta laju degradasi methyl
orange dan kondisi optimum terjadi pada
konsentrasi ion SO42- 4.500 mg/L dengan
nilai k 0,0030 min-1. Degradasi methyl
orange menggunakan TiO2-zeolit semakin
meningkat dengan bertambahnya lama
penyinaran dan jumlah fotokatalis.
Semakin lama penyinaran yang
dilakukan degradasi zat warna methyl
orange semakin besar hingga 100 menit.
Penambahan fotokatalis TiO2-zeolit
semakin banyak dapat meningkatkan
degradasi zat warna methyl orange

reaktor UV pada lama penyinaran 20, 40, 60, 80, dan 100
menit. Filtrat diukur dengan spektrofotometer UV-Vis
pada panjang gelombang 464 nm. Hal yang sama
dilakukan pada penambahan 5 mL larutan SO42- dengan
konsentrasi 0, 3.000, 4.500, dan 6.000 mg/L.
Pengaruh penambahan jumlah fotokatalis TiO2-zeolit
terhadap persen degradasi. Larutan methyl orange 15
mg/L pH 2 dipipet sebanyak 25 mL, ditambahkan 5 mL
larutan SO42- 4.500 mg/L dan ditambah dengan TiO2zeolit sebanyak 13 mg. Dilakukan penyinaran dalam
reaktor UV dengan lama penyinaran 100 menit. Filtrat
diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang
gelombang 464 nm. Hal yang sama dilakukan dengan
penambahan fotokatalis TiO2-zeolit sebanyak 25, 50, dan
75 mg.
FOTODEGRADASI ZAT
WARNA METHYL
ORANGE
MENGGUNAKAN
TiO2-ZEOLIT DENGAN
PENAMBAHAN ION
PERSULFAT
Al Kautsar Kurniawan
Ramadhana, Sri
Wardhani*, Danar
Purwonugroho,2013

methyl orange (p.a), zeolit


alam Turen teraktivasi
asam, TiO2 (J. T Baker
kode 3946-19), etanol
99%, K2S2O8 (p.a.
Fluka), dan akuades

Sintesis fotokatalis TiO2-zeolit dilakukan dengan


mencampurkan 1,0 g zeolit alam teraktivasi asam dengan
1,2 g TiO2 (15 mmol TiO2/g Zeolit) dan 4 mL etanol 99%
lalu diaduk selama 5 jam. TiO2-zeolit dikeringkan dalam
oven pada 120 oC selama 5 jam kemudian diayak 200
mesh. Setelah itu TiO2-zeolit dikalsinasi pada 400-500
oC selama 5 jam. TiO2-zeolit dikarakterisasi dengan
menggunakan instrumen XRD.
Proses fotokatalisis
Pengaruh variasi konsentrasi persulfat (S2O82-)
terhadap konstanta laju degradasi
Larutan methyl orange 15 mg/L pH 2 sebanyak 25 mL
ditambahkan 5 mg TiO2-zeolit dan 5 mL S2O82- 1500
mg/L. Larutan disinari lampu UV dengan lama

Hasil penelitian menunjukkan bahwa


konstanta laju degradasi methyl orange
tertinggi dicapai pada konsentrasi persulfat
12000 mg/L. Degradsi methyl orange
tertinggi (83,12%) dicapai pada konsentrasi
persulfat 12000 mg/L menggunakan 75 mg
fotokatalis TiO2-zeolit dengan penyinaran
selama 100 menit.

penyinaran 20, 40, 60, 70, 80, dan 100 menit. Hal yang
sama dilakukan dengan penambahan larutan S2O82- (5 mL)
dengan variasi 0, 3000, 6.000, dan 12.000 mg/L.
Pengaruh penambahan jumlah fotokatalis terhadap
persen degradasi
Larutan methyl orange 15 mg/L pH 2 sebanyak 25 mL
ditambahkan 5 mL larutan
S2O82- 12000 mg/L dan variasi jumlah fotokatalis 13, 25,
50, dan 75 mg. Selanjutnya larutan disinari lampu UV
selama 100 menit.

IMPREGNASI ZEOLIT
ALAM DENGAN TiO2
UNTUK DEGRADASI
JINGGA METIL SECARA
FOTOKATALITIK
Wahyu Windati, Yusuf
Syah, Alfa Akustia Widati.

Penentuan konsentrasi methyl orange sisa


TiO2-zeolit dipisahkan dengan cara dekantasi, filtrat
diambil 5 mL lalu ditambahkan dengan larutan NaOH
hingga pH 6 dan diencerkan dengan larutan HCl pH 6
dalam labu takar 25 mL. Selanjutnya absorbansi methyl
orange diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis
pada panjang gelombang 464 nm untuk menentukan
konsentrasi methyl orange sisa.
zeolit alam dari daerah
Preparasi zeolit alam
Turen-Malang-Jawa
Sebanyak 100 g zeolit alam digerus sampai halus dan
Timur, etanol absolut 99,8 ditambahkan dengan 400 mL akuadem, kemudian
%, jingga metil, TiO2, HCl dipisahkan antara zeolit dan akuadem. Zeolit dikeringkan
37%, NaOH, H2O2 15 %, dalam oven pada temperatur 120 oC dan dikalsinasi pada
akuadem, dan aluminium
temperatur 400 oC selama 5 jam. Setelah zeolit alam
foil.
kering, hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dengan
difraksi sinar X untuk mengetahui jenis mineral penyusun
zeolit.
Preparasi TiO2 terimpregnasi pada zeolit
(TiO2/zeolit)

Hasil uji menunjukkan ketika TiO2


terimpregnasi pada zeolit (TiO2/zeolit)
ditambah H2O2 mampu mendegradasi
larutan jingga metil 10 ppm secara optimum
pada pH 4 saat menit ke- 180. Karakterisasi
TiO2 terimpregnasi zeolit (TiO2/zeolit)
dilakukan dengan menggunakan XRD dan
FTIR. Aktivitas fotokatalitik TiO2/zeolit
pada degradasi jingga metil lebih tinggi
daripada TiO2, akan tetapi aktivitas tersebut
tidak jauh berbeda bila dibandingkan
dengan menggunakan zeolit. Hal ini diduga

Pembuatan TiO2 terimpregnasi pada zeolit dilakukan


dengan cara mencampurkan 20 g zeolit dengan 1 g TiO2
ditambah 20 mL etanol absolut sambil diaduk.
TiO2/Zeolit dikeringkan dalam oven dan dikalsinasi pada
temperatur 400 oC selama 5 jam. Padatan yang diperoleh
dianalisis dengan difraksi sinar X dan FTIR.
Penentuan waktu degradasi optimum
Larutan jingga metil 10 ppm ditambahkan TiO2/zeolit dan
H2O2 15 %. Campuran dihomogenkan dan diiradiasi
dalam reaktor dengan sinar UV 3x8 Watt selama 3 jam.
Selang waktu menit ke- 5, 10, 20, 30, 45, 60, 120, dan
180 menit diambil larutan, lalu dianalisis dengan
spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui kadar sisa
jingga metil dengan blangko akuadem pada panjang
gelombang maksimum.
Penentuan pH optimum
Larutan sampel jingga metil 10 ppm ditambahkan
TiO2/zeolit dan H2O2 15 %. Ke dalam campuran
ditambahkan larutan HCl atau NaOH. Larutan yang telah
diatur pHnya diiradiasi dengan sinar UV 3x8 Watt selama
waktu optimum. Hasil degradasi larutan diambil dan
diukur absorbansinya pada panjang gelombang
maksimumnya dengan spektrofotometer UV-Vis.
Degradasi jingga metil dengan TiO2/zeolit, zeolit,
TiO2, dan tanpa katalis pada kondisi optimum
Larutan sampel jingga metil 10 ppm ditambah dengan
katalis dan H2O2 15 % pada kondisi pH optimum.
Campuran dihomogenkan dan diiradiasi dengan sinar UV
3x8 Watt dalam reaktor selama waktu degradasi optimum.

adanya proses adsorbsi pada zeolit.


Sehingga dari hasil yang didapat TiO2
terimpregnasi pada zeolit (TiO2/zeolit)
mampu mendegradasi larutan jingga metil
sebesar 50,15%.

Larutan hasil degradasi 6 diukur absorbansinya dengan


spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
maksimum.
PENGARUH
KONSENTRASI TiO2
DALAM ZEOLIT
TERHADAP DEGRADASI
METHYLENE BLUE
SECARA
FOTOKATALITIK
Christiana Adi Damayanti,
Sri Wardhani*, Danar
Purwonugroho, 2014

zeolit alam Turen, TiO2


teknis, aquades, AgNO3
0,1 M, HCl (37%, bj= 1,19
g/mL), zat warna
methylene blue (Uni
Chem), etanol 96%.

Preparasi TiO2 Terimpregnasi pada Zeolit (TiO2Zeolit)


Pembuatan TiO2 terimpregnasi pada zeolit dilakukan
dengan variasi konsentrasi TiO2 (5; 10; 12,5; 15; 20; 25
mmol dalam 1 gram zeolit) dengan cara mencampurkan
padatan TiO2 (1,2; 2,4; 3; 3,6; 4,8; 6 g) masing-masing
dengan 3 g zeolit teraktivasi ditambah 10 mL etanol 96%
dalam gelas beker 50 mL, sambil diaduk dengan
magnetic stirrer selama 5 jam. TiO2-zeolit yang terbentuk
dikeringkan dalam oven pada temperatur 120oC selama 5
jam. Setelah kering digerus sampai halus kemudian
diayak menggunakan ayakan 150 mesh. Kemudian TiO2zeolit dikalsinasi pada temperatur 500oC selama 5 jam.
Pengaruh Konsentrasi TiO2 dalam Zeolit terhadap
Degradasi Methylene Blue
Lima buah gelas beker 50 mL masing-masing diisi
dengan 25 mL methylene blue 20 mg/L. Ke dalam beker
tersebut ditambahkan 50 mg TiO2-zeolit hasil impregnasi
sehingga terbentuk suspensi. Selanjutnya dilakukan
penyinaran menggunakan sinar ultraviolet (UV) di dalam
fotoreaktor selama 10, 20, 30, 40, 50 menit. Proses
fotodegradasi dilakukan secara duplo. Setelah itu larutan
methylene blue yang telah terdegradasi diukur
menggunakan spektronik 20 pada panjang gelombang
maksimum 663 nm.
Uji Efektivitas

Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi TiO2


berpengaruh terhadap konstanta laju
degradasi methylene blue. Konstanta laju
terbesar adalah 0,019 menit-1 pada
konsentrasi TiO2 10 mmol/g zeolit dengan
efektivitas penggunaan kembali (reuse)
hingga empat kali pemakaian berturut-turut
sebesar 79,91%; 77,31%; 76,38%; dan
72,06%.

Penggunaan Kembali (Reuse) Fotokatalis TiO2-Zeolit


pada Degradasi Methylene Blue Lima buah gelas beker
50 mL masing-masing diisi dengan 25 mL methylene blue
20 mg/L. Ke dalam beker tersebut ditambahkan 50 mg
TiO2-zeolit dengan konsentrasi optimum hasil proses
fotodegradasi. Kemudian dilakukan penyinaran
menggunakan sinar ultraviolet (UV) di dalam fotoreaktor
dengan lama penyinaran selama 50 menit. Fotokatalis
yang telah digunakan dalam proses fotodegradasi tersebut
dipisahkan dari larutan methylene blue dengan cara
disaring dan dikeringkan dalam oven pada suhu 110 oC.
Kemudian fotokatalis dicuci menggunakan aquades pada
erlenmeyer 250 mL dan dilakukan pengocokan dengan
shaker selama 2 jam. Setelah itu fotokatalis disaring dan
dikeringkan dalam oven pada suhu 110 oC. Fotokatalis
yang telah dicuci dan dikeringkan digunakan kembali
untuk fotodegradasi larutan methylene blue dengan
konsentrasi yang sama dan prosedur yang sama.
Degradasi Methylene Blue dengan TiO2-Zeolit, Zeolit,
TiO2, dan Tanpa Katalis pada Waktu Optimum Empat
buah gelas beker diisi larutan methylene blue 20 mg/L
sebanyak 25 mL dengan perlakuan yang berbeda, yaitu
masing-masing gelas beker berisi larutan methylene blue
saja; berisi methylene blue dan 50 mg fotokatalis TiO2zeolit; berisi methylene blue dan 50 mg fotokatalis TiO2 ;
dan berisi methylene blue dan 50 mg zeolit. Kemudian
dilakukan proses fotodegradasi ke dalam fotoreaktor
selama 50 menit. Sebagi pengontrol dilakukan prosedur
yang sama dengan dibiarkan pada tempat yang gelap.

Anda mungkin juga menyukai