Anda di halaman 1dari 3

25

REFLEKSI DIRI
Nama

: ARDIAN YUDA SAPUTRA

NIM

: 3301413028

Fakultas

: ILMU SOSIAL

Jurusan

: POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN

Program Studi

: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Puji dan syukur tidak henti saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkah, rahmat dan hidayah-Nya, terutama pada saat ini sehingga saya dapat menyelesaikan
rangkaian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1. Program Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) merupakan mata kuliah yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa kependidikan
Universitas Negeri Semarang (UNNES). Praktik Pengalaman Lapangan merupakan
kegiatan wajib bagi mahasiswa program kependidikan, pedoman sikap dan perilaku yang
bertujuan menempatkan calon pendidik sebagai orang yang kelak mempunyai profesi
terhormat, mulia, bermartabat dan bijaksana dengan dilindungi Undang-Undang. Di
samping itu juga membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan
yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi
pedagogik.
Observasi dan orientasi PPL 1 dilaksanakan di SMK N 10 Semarang yang beralamat
di Jalan Krokosono No.75, Semarang. Orientasi sekolah yang dilaksanakan terhitung mulai
hari Kamis 28 Juli 2016 sampai hari Jumat 5 Agustus 2016 di SMK N 10 Semarang meliputi
penerjunan dan penerimaan mahasiswa PPL, orientasi kurikulum, orientasi kesiswaan,
orientasi ekstra kurikuler, orientasi bimbingan dan konseling, orientasi hubungan masyarakat,
orientasi sarana dan prasarana, serta mengikuti guru pamong dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar di kelas.
Berikut merupakan refleksi diri saya dari praktikan dengan menilai beberapa aspek
yang berkaitan dengan kegiatan PPL 1, yaitu:
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekuni
a. Kekuatan
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan, praktikan menemukan
kelebihan atau kekuatan dalam pembelajaran PPKn. Kekuatan yang paling menonjol
adalah guru selalu membuka kelas dengan memerintahkan para siswa untuk selalu
peduli dan memperhatikan kelas tempat mereka belajar. Kegiatan tersebut seperti
memungut sampah di sekitar dan merapihkan meja dan kursi agar tersusun rapi.
Dengan demikian kegiatan pembelajaran menjadi nyaman sehingga harapannya
tujuan pembelajaran akan tercapai. Selain itu, dalam pembelajaran PPKn yang
ditekankan adalah sikap dan karakter. Dengan demikian, peserta didik menjadi
terbiasa bersikap dan berperilaku yang baik, sopan dan bijaksana serta disiplin.
Peserta didik semangat dan antusias dalam pembelajaran PPKn. Stimulasi
yang diberikan oleh guru ditangkap dengan baik oleh seluruh peserta didik. Dengan
demikian, komunikasi menjadi dua arah, guru aktif dan peserta didik aktif pula. Pada
akhir pembelajaran, siswa tidak lupa untuk selalu memberi salam dan bersalaman
dengan guru.
b. Kelemahan

26

Dalam pelaksanaanya pelajaran matematika diajarkan kepada seluruh siswa


jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Nautika Kapal Niaga (NKN), Teknik
Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Pengelasan (TP), Teknik Sepeda Motor (TSM),
Teknik Konstruksi Kapal Baja (TKKB), dan Teknik Instalasi Permesinan Kapal
(TIPK). Padatnya materi pelajaran dan jam mengajar yang terbatas membuat guru
harus lebih cepat dalam menyampaikan materi sehingga akan menjadi kendala bagi
siswa yang kurang memahami.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Pada dasarnya lingkungan SMK Negeri 10 Semarang dilengkapi sarana dan
prasarana yang cukup. Dalam artian sekolah ini memang masih belum terlalu lengkap.
Namun pihak sekolah masih terus mengupayakan akan kedepannya sarana dan prasarana
yang ada di lingkungan SMK Negeri 10 Semarang menjadi lengkap dan mumpuni.
Kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah ini sendiri baik yang ada di ruang kelas
maupun ruang laboratorium didukung dengan berbagai fasilitas seperti diantaranya
fasilitas LCD Proyektor, white board, meja dan kursi dengan kondisi yang baik, serta
spidol dan penghapus. Hanya saja untuk spidol dan alat tulis mengajar beberapa guru
pamong harus menyediakannya sendiri. Namun sayangnya untuk fasilitas LCD
Proyektor belum dapat dinikmati semua kelas, sebab fasilitas tersebut hanya ada di
beberapa kelas saja. Mata pelajaran yang beruntung mendapatkan fasilitas tersebut ialah
umumnya mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Gumong untuk mahasiswa praktikan PPKn bernama Suginah, S.Pd. yang biasa
dipanggil Ibu Ginah. Ibu Ginah sebelumnya pernah menjadi Gumong untuk mahasiswa
praktikan dua tahun lalu sehingga bisa memberikan gambaran jelas seputar PPL kepada
mahasiswa praktikan. Beliau memberi motivasi dan arahan sehingga mahasiswa
praktikan tidak bingung ketika kegiatan pembelajaran. Selain itu, beliau juga selalu
memberikan semangat supaya mahasiswa praktikan tidak canggung saat berada di dalam
kelas. Evaluasi juga sering diberikan kepada mahasiswa praktikan dengan harapan selalu
lebih baik kedepannya.
Sedangkan Dosen Pembimbing (Dosbing) untuk mahasiswa praktikan bernama
Drs. Ngabiyanto, M.Si yang akrab dipanggil Pak Ngabi. Pak Ngabi merupakan dosen
senior di jurusan PKn dan menjabat sebagai Pembantu Dekan di Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang. Kebetulan lagi beliau merupakan dosen yang mengampu
saya pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar 2 semester 6 yang lalu. Ilmu yang
berikan oleh beliau pada waktu kuliah seperti bagaimana menjadi guru inovatif tentu
akan sangat berharga ketika saya melaksanakan PPL 2 nanti. Sehingga dengan demikian
saya memiliki pengalaman dan pengetahuan yang bisa menginspirasi dan memotivasi
saya dalam melaksanakan PPL serta menulis pelaporannya.
4. Kualitas Pembelajaran Sekolah Latihan
Kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 10 Semarang dilaksanakan menggunakan
Kurikulum 2013 dengan waktu belajar 5 hari kerja, yaitu dari hari Senin sampai dengan
Jumat. Untuk waktu pembelajarannya sendiri dari pukul 07.00 WIB sampai 16.45 WIB
untuk hari Senin-Kamis dan 07.00 WIB sampai 11.30 WIB untuk hari Jumat. Untuk
mendukung kegiatan praktikum setiap jurusan mempunyai Laboraturium atau bengkel
masing-masing, selain itu sekolah ini juga memiliki laboratorium IPA, laboratorium
Bahasa, dan juga laboratorium komputer. Pembelajaran berlangsung secara kondusif dan
efektif. Setiap pembelajaran dilaksanakan dengan maksimal sampai mencapai tujuan
nasional pendidikan, tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran secara khusus. Seperti
SMK pada umumnya, kegitan belajar mengajar menggunakan sistem moving class
seperti pembelajaran di kampus/universitas. Namun sayangnya karena terbatasnya

27

jumlah kelas yang ada, banyak peserta didik bersebaran dimana-mana ketika hendak
menunggu jam pelajaran. Namun dengan adanya sistem semacam ini, suasana kelas tidak
terlihat monoton. Selain itu, proses pembelajaran tidak membosankan karena setiap jamnya siswa selalu memperoleh penyegaran dan selalu menuntut siswa agar selalu turut
menjaga kebersihan kelas seakan kelas tersebut milik kelas mereka meskipun dengan
sistem moving class ini.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Selama di kampus, praktikan lebih sering mempelajari teori atau materi semata setiap
mata kuliah, sedangkan untuk praktiknya, yaitu sebagai calon guru, praktikan belum
banyak mempunyai pengalaman, hanya memiliki praktik mengajar melalui
microteaching dan peerteaching sebelum pembekalan PPL. Hal-hal teknis mengenai
kemampuan dalam menyampaikan materi, bersikap di depan kelas, cara menulis di
papan tulis, tata krama dalam berpenampilan, menggunakan metode yang tepat dalam
pembelajaran, hanya dilakukan dalam waktu yang sebentar dan belum berulang-ulang.
Maka dari itu, dengan PPL ini praktikan berharap bisa mengatasi masalah-masalah
tersebut sehingga ketika suatu hari terjun ke dunia kerja, praktikan dapat mengamalkan
apa yang telah diperoleh dari PPL untuk kemudian dikembangkan lagi.
6. Nilai Tambah Setelah Melaksanakan PPL
Setelah melaksanakan PPL 1 saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga
mulai dari kegiatan peerteaching, pembekalan, serta observasi dan orientasi di SMK N
10 Semarang. Selama observasi dan orientasi PPL saya mendapatkan pembelajaran untuk
menjadi guru yang baik dan bijaksana dalam kompetensi pedagogik seperti membuka
dan menutup kelas serta mengelola kelas. Secara khusus saya bisa belajar memahami
karakter siswa, memilih model serta media pembelajaran yang sesuai, mengkondisikan
kelas, berinteraksi secara kreatif dengan siswa serta mengendalikan emosi dalam
menghadapi sebuah permasalahan.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah dan Unnes
Kepada SMKN 10 Semarang, agar lebih memantapkan pelaksanaan tata tertib dan
kegiatan lain yang mendukung kegiatan pembelajaran. Sebab masih nampaknya
pelanggaran tata tertib setiap harinya, seperti misalnya terlambat masuk sekolah. Kepada
siswa-siswi SMKN 10 Semarang diharapkan agar lebih giat dan rajin belajar untuk
meraih prestasi, baik bidang akademik maupun non akademik. Dengan demikian nama
SMKN 10 bisa terangkat dan segala citra buruk yang pernah terjadi bisa terhapus di mata
masyarakat.
Kepada UNNES supaya terus menjalin kerjasama yang baik dengan semua instansi
yang terkait dengan kegiatan PPL, khususnya dengan SMK N 10 Semarang. Pembekalan
yang diberikan kepada mahasiswa praktikan perlu disiapkan lebih matang lagi agar
mahasiswa praktikan lebih siap dan mantap dalam melaksanakan PPL.
Semarang, 8 Agustus 2016
Mengetahui
Guru Pamong,

Mahasiswa Praktikan

Suginah, S.P.d
NIP. 196608152007012013

Ardian Yuda Saputra


NIM. 3301413064

Anda mungkin juga menyukai