Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

TERM OF REFFERENCE (TOR)


PENGAWASAN JARINGAN AIR BERSIH
KAB. GORONTALO UTARA
I.

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Kegiatan Jaringan Air Bersih Kab. Gorontalo Utara bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
air bersih di Kab. Gorontalo Utara. Selain itu juga akan dilakukan penambahan beberapa fasilitas
penunjang lainnya. Dengan telah berakhirnya kegiatan Pengawasan Jaringan Air Bersih Kab.
Gorontalo Utara, maka perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan konstruksi fisik oleh kontraktor
pelaksana. Pelaksanaan konstruksi fisik perlu dikontrol dan diarahkan sehingga memperoleh hasil
sesuai yang diharapkan. Untuk itu diperlukan adanya kegiatan Pengawasan Konstruksi Jaringan
Air Bersih Kab. Gorontalo Utara.

1.2.

Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Maksud dari kegiatan Pengawasan Jaringan Air Bersih Kab. Gorontalo Utara antara lain :
-

Mengawasi pelaksanaan fisik kontraktor pelaksana dari segi kualitas pekerjaan sehingga
sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah direncanakan.

Mengawasi pelaksanaan fisik kontraktor pelaksana dari segi waktu pelaksanaan, sehingga
pelaksanaan pekerjaan dapat selesai tepat waktu..

b. Tujuan
-

Tujuan dari Kegiatan ini adalah terwujudnya kelancaran pekerjaan pembangunan yang
dikerjakan oleh kontraktor di lapangan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu, kuantitas, kualitas dan biaya serta diterima baik oleh pihak pengguna
barang/jasa.

II.

LINGKUP KEGIATAN

2.1

Nama Kegiatan
Pengawasan Jaringan Air Bersih Kab. Gorontalo Utara yang meliputi beberapa kegiatan antara lain
sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan
2. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan. Mengecek
jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan oleh konstraktor pelaksana dan selanjutnya
diteruskan kepada direksi pekerjaan untuk disetujui.

3. Pekerjaan teknis dan administrasi :


-

Melaksanakan pengawasan umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi


kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana secara
terus-menerus sampai berakhirnya pekerjaan.

Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen
bangunan, peralaan dan perlengkapan lainnya selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan
atau tempat kerja.

Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil tindakan yang cepat agar
batas waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal.

Memeberikan petunjuk, bimbingan/arahan serta perintah kepada kontraktor pelaksana


sejauh tidak mengurangi atau menambah biaya dan waktu serta tidak menyimpang dari
persyaratan teknis yang telah ditetapkan.

4. Mengadakan rapat lapangan jika diperlukan untuk mengevaluasi progress pelaksanaan


konstruksi fisik.

5. Mencatat dan melaporkan permasalahan-permasalahan yang timbul di lapangan sehingga


dapat dievaluasi bersama dan dicarika sousi yang tepat.

6. Membuat laporan hasil pekerjaan pengawasan.


2.2

Pendekatan dan Metodologi


Dalam tahap penyusunan system pengelolaan air bersih, diperlukan pendekatan dan
metode pelaksanaan kerja. Pentingnya pendekatan dan metode pelaksanaan kerja yang aplikatif
serta dapat dipertanggungjawabkan merupakan salah satu syarat keberhasilan dalam merumuskan
pemecahan berbagai masalah yang terkait dengan rencana penataan kawasan. Adapun
pendekatan dan metodologi yang digunakann dalam melaksanakan pekerjaan adalah :
-

Pendekatan Intersektor Holistik, Pendekatan Pengawasan ini dilakukan dengan tahapan yakni
diagnosa, analisis dan diagnosa pada setiap rencana sektoral terkait, koordinasi, sinkronisasi
dan integrasi rencana pengembangan antar sektor

Pendekatan Pengembangan yang berkelanjutan, Dalam konteks Rencana system pengelolaan


air bersih maka pengembangan sektoral dituntut untuk diarahkan pada terwujudnya tahapan
pengambangan berkelanjutan (suistainability of development)

Pendekatan Masyarakat, Dalam menyusun Rencana system pengelolaan air bersih dilakukan
dengan mengajak masyarakat setempat untuk terlibat dalam setiap rencana, pelaksanaan
maupun pengendalian kegiatan agar terjadi keseimbangan dan sesuai dengan potensi dan
kebutuhan setempat.

Pendekatan Supplay dan Demand, Pendekatan Supplay dan Demand ini berguna untuk
menyeimbangkan antara produk (hasil rencana) dan kebutuhan perkembangan kawasan
(faktor kawasan senggigi sebagai suplay bagi kebutuhan peningkatan air bersih sebagai factor
demand) yang disesuaikan dengan kebutuhan, dan tuntutan perkembangan jaman.

Sedangkan berbagai metode, pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan antara
lain ;
a.

Metode pengumpulan data melalui survey sekunder, penelusuran kawasan dalam merekam
kondisi kawasan.

b.

Metode analisa pada umumnya dalam rencana tata ruang kawasan seperti analisa fisik,
analisa ruang kawasan, analisa intensitas pemanfaatan lahan, analisa sosial dan ekonomi,
dan analisa kebutuhan pengembangan kawasan.

c.

Studi Meja (desk study) Studi meja dilakukan untuk mempelajari referensi-referensi yang ada
baik dari penyedia jasa sendiri ataupun yang disediakan pengguna jasa, ataupun dokumen
laporan dari dinas instansi terkait

2.3

Lokasi Kegiatan

No

2.4

Nama Paket Pengawasan

Volume

Lokasi

PSAB Desa Potanga Kec. Biawu

1 Paket

Kec. Biawu

PSAB Desa Hulawa Kec. Sumalata


Timur

1 Paket

Kec. Sumalata
Timur

Pengembangan Jaringan Air Bersih


Ombulodata

1 Paket

Kec. Kwandang

Pengembangan Jaringan Air Bersih


Botungobungo

1 Paket

Kec. Kwandang

Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 150 hari kalender, dimulai sejak penandatanganan Surat
Perintah Kerja atau Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Pekerjaan Pengawasan.

2.5

Nama dan Organisasi Pengguna Jasa


Pengguna Jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara

2.6

Sumber Dana
Pekerjaan ini dibiayai dengan dana yang bersumber dari APBD yang dibebankan pada Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara Nomor :
1.03 01 31 01 5 2 Tanggal 2 Januari 2013 , dengan pagu dana untuk pekerjaan ini adalah Rp.
75.000.000.- (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah ) sudah termasuk PPN 10%.

III.

DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

3.1

Penyediaan Oleh Pengguna Jasa


Data dan fasilitas penunjang yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan dan
harus dipelihara oleh Penyedia Jasa, antara lain :
a. Laporan dan Data (bila ada bisa dimanfaatkan bila diperlukan).
b. Staff Pengawas Lapangan/Pendamping (Pengelola Teknis Proyek). 1 orang dari dan mewakili
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo Utara selaku Pemilik Kegiatan.

3.2

Penyediaan Oleh Penyedia Jasa


Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga ahli berikut tenaga teknis dan tenaga pendukungnya
serta memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan, antara lain :
a. Personil Pelaksana dan Tugasnya
Dalam pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa didukung oleh tenaga ahli yang memiliki
kompetensi di bidangnya masing-masing. Tenaga Ahli yang harus dipersiapkan oleh Penyedia
Jasa antara lain :
-

Site Engineer, 1 (satu) orang sarjana teknik arsitektur/sipil, mempunyai pengalaman dalam
mengawasi pekerjaan sejenis, dengan pengalaman professional minimal 6 (enam) tahun di
bidangnya.

Ahli Teknik Lingkungan, adalah sarjana S1 di bidang Penyehatan Lingkungan yang


memiliki dasar kuat dalam analisis dampak lingkungan dari pembangunan kawasan/kota
dan sudah berpengalaman kerja tak kurang dari 4 tahun.

Tenaga pengawas (Inspector), 2 (dua) orang berpendidikan DIII Sipil / Arsitektur dengan
pengalaman kerja professional minimal 3 (tiga) tahun di bidangnya.

Tenaga pendukung, terdiri dari Tenaga Operator komputer.

b. Peralatan
Penyedia Jasa harus menyediakan beberapa peralatan yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan dengan sistim sewa, antara lain :

IV.

2 unit Computer,

1 unit Printer Colour, Desk Jet, ukuran A3,

1 unit Printer B/W, Laser Jet, ukuran A4,

1 unit Kendaraan roda 2,

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


Produk/keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam bentuk laporan yang
setiap jenisnya perlu dipresentasikan dan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pengguna Jasa,
yang terdiri dari ;

V.

Laporan Harian,

Laporan Mingguan,

Laporan Bulanan. Dan

Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan

PENUTUP

5.1

Konsultan Pengawas setelah manerima pengarahan penugasan

dan semua bahan

masukan, hendaknya memeriksa dan memproses semua bahan yang ada serta mencari
bahan masukan lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan perencanaan ini.
5.2.

Untuk kesempurnaan pekerjaan

pengawasan

tersebut diatas Konsultan

Pengawas

diminta mempelajari segala informasi dan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan

pekerjaan perencanaan dimaksud.


Demikian Kerangka Acuan Kerja/Term Of Refference ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai
acuan pelaksanaan pekerjaan.

Kuasa Pengguna Anggaran


BIDANG CIPTA KARYA

TTD

ABD HARIS HARUN DALI, ST. MM


Nip. 19721221 200012 1 003

Anda mungkin juga menyukai