Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

EKSPERIMEN FISIKA II

Nama Asisten:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama Rekan:

Farliani Hijriana
Mutiara Khairunnisa
Rakhmat Febriana
Hisyam
Dimas Yudha P.
Dinda Yuansa S.

(G74120013)
(G74120016)
(G74120021)
(G74120042)
(G74120043)
(G74120058)

1. M. Rizky (G64130091)
2. Fitria N R (G74130016)
3. Sumaya Y (G74130014)
4. Yandra Y (G74130037)
5. Angga I A (G74130064)
6. Karimah N (G74130066)

ELEKTROLISIS AIR : KONSTANTA FARADAY

SARTIKA
G74130034
KELOMPOK 3

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
TUJUAN
Mempelajari prinsip pemisahan air menjadi gas hidrogen dan oksigen dengan teknik
elektrolisis, menentukan tara kimia-listrik dari gas letup dengan voltameter gas letup
(Hoffman Cell) dan menentukan karakteristik serta efisiensi konversi energi pada system
elektrolisis.

TEORI
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus
listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan
menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH-). Sementara itu
pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+
serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga
terbentuk kembali beberapa molekul air.
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung
pada elektroda dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk
menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan hidrogen. Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik
menjadi energi kimia. Komponen terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan
larutan elektrolit. Pada proses elektrolisis diperlukan dua buah kutub yaitu katoda sebagai
kutub negative dan anoda sebagai kutub positif.
Hidrogen Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air,
genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan
nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat
non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar.
Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia. Gas hidrogen
sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas.
[8] Entalpi pembakaran hidrogen adalah - 286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan
kimia:
2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak
seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 C. Lidah api hasil
pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak
terlihat dengan mata telanjang. H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator
lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin,
menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida. Kekuatan air
ini tidak terlepas dari peran masing-masing unsur penyusunnya. Yaitu molekul O2 dan H 2.
kedua unsur ini bereaksi secara bolak-balik menjadi molekul senyawa H 2O. Artinya H2O
bisa dipisah menjadi H2 dan O2 atau sebaliknya.

PROSEDUR
1. Rangkai set-up percobaan seperti pada Gambar 1. Rangkaikan secara seri Sel Hoffman
dengan sebuah Power Supply, Amperemeter dan Potensiometer (atau resistor).
2. Isi wadah dengan 1M H2SO4 (kira-kira 95 g asam yang dilarutkan hingga 1 liter air
destilasi. Catat ketinggian cairan dan tentukan volume bagian kosong di atas cairan
(sebagai volume awal, Vo).
3. Set tegangan (Uo) power supply pada 7.5 VDC. Hidupkan power supply. Perhatikan,
mulai terbentuk gelembung-gelembung pada kedua sisi Sel Hoffman, yang menandakan
telah terjadi elektrolisis (pemisahan) air menjadi gas hodrogen dan oksigen pada sisi
berbeda.
4. Catat pertambahan volume gas hidrogen pada sisi katoda dan gas oksigen pada sisi
anoda setiap 5 menit, hingga 30 menit elektrolisis berlangsung. Catat pembacaan arus
listrik pada Amperemeter setiap pencatatan volume. Catat data Anda pada Tabel 1.
5. Ulangi percobaan point 3-4 diatas untuk tegangan supply 10 dan 15 VDC.

DATA dan PENGOLAHAN DATA


Data
V= 7.5 Volt
Volume awal Hidrogen =19.2 cm3

Volume awal Oksigen = 19.4 cm3


Volume (Cm3)
Hidrogen
Oksigen
1.6
0.8
3
1.6
4.4
2.2
5.8
2.8
7.4
3.6

Waktu (s)
4
8
12
16
20

Rasio H2/O2

Arus (A)

2
1.875
2
2.071428571
2.055555556

0.04
0.04
0.04
0.04
0.04

Rasio H2/O2

Arus (A)

2.75
2.625
2.357142857
2.315789474
2.2

0.06
0.06
0.06
0.06
0.06

Rasio H2/O2

Arus (A)

2.5
2.235294118
2.192307692
2.114285714
2.136363636

0.11
0.11
0.11
0.11
0.11

V=10 volt
Volume (Cm3)
Hidrogen
Oksigen
2.2
0.8
4.2
1.6
6.6
2.8
8.8
3.8
11
5

Waktu (s)
4
8
12
16
20
V=15 volt

Volume (Cm3)
Hidrogen
Oksigen
4
1.6
7.6
3.4
11.4
5.2
14.8
7
18.8
8.8

Waktu (s)
4
8
12
16
20
Pengolahan Data

V= 7.5 volt
T= 27oC = 300K
t= 20 menit = 1200 s
P= 1 atm
H2 (Z=2)
O2 (Z=4)

VH 2

Menghitung hukum elektrolisis 1 faraday

RxIxT
xt
F .P.Z

6.204156086 cm3

Efesiensi konversi energy

EHidrogen
EListrik

VH 2 Percobaan xH 0
U 0 xIxt

0.261980556

VH 2 Percobaan
VH 2 Percobaan

Efesiensi Faraday

1.192748844

V= 10 volt
T= 27oC = 300K
t= 20 menit = 1200 s
P= 1 atm
H2 (Z=2)
O2 (Z=4)

VH 2

Menghitung hukum elektrolisis 1 faraday

RxIxT
xt
F .P.Z

EHidrogen
EListrik

9.304787565 cm3

Efesiensi konversi energy

VH 2 Percobaan xH 0
U 0 xIxt

0.194715278

VH 2 Percobaan
VH 2 Percobaan

Efesiensi Faraday

1.182187119

V= 15 volt
T= 27oC = 300K
t= 20 menit = 1200 s
P= 1 atm
H2 (Z=2)

O2 (Z=4)

VH 2

Menghitung hukum elektrolisis 1 faraday

RxIxT
xt
F .P.Z

EHidrogen
EListrik

17.0587772 cm3

Efesiensi konversi energy

VH 2 Percobaan xH 0
U 0 xIxt

0.181519697

VH 2 Percobaan
VH 2 Percobaan

Efesiensi Faraday

1.102071958

20
18
16
14
12
volume (cm3)

10
8
6

V = 7.5 Volt
V = 10 Volt
V = 15 Volt

4
2
0
2

8 10 12 14 16 18 20 22
waktu (menit)

PEMBAHASAN
Pembahasan Elektrolisis diartikan juga sebagai peristiwa penguraian zat elektrolit
oleh arus listrik searah, melainkan juga mengalami perubahan-perubahan kimia. Perubahan
kimia yang terjadi selama elektrolisis dapat dilihat sekitar elektroda. Elektroda adalah suatu
sistem dua fase yang terdiri dari sebuah penghantar elektrolit (misalnya logam) dan sebuah
penghantar ionik (larutan)[2] . Elektroda positif (+) disebut anoda sedangkan elektroda
negatif (-) adalah katoda[3] . Reaksi kimia yang terjadi pada elektroda selama terjadinya
konduksi listrik disebut elektrolisis dan alat yang digunakan untuk reaksi ini disebut sel
elektrolisis. Sel elektrolisis memerlukan energi untuk memompa elektron[1] . Reaksi kimia
telah berlangsung dan membentuk gelembung gas. Penelitian pada tegangan 7,5 volt
terbentuk gelembung gas tetapi hanya sedikit dibandingkan dengan tegangan 10 volt dn 15
volt, peristiwa ini dikatakan bahwa reaksi dapat berlangsung ketika diperlukan potensial
reaksi dengan jumlah besar dari potensial teoritis atau disebut overpotensial. Overpotensial
menyebabkan tegangan kerja jauh lebih besar daripada tegangan kesetimbangan. Pada proses
elektrolisis terjadi pembentukan terjadi perubahan kuat arus selama produksi gas hidrogen.
Pada gambar 1 terlihat volume gas hidrogen dari menit ke 0 sampai menit ke 25 pada
tegangan 15 volt mengalami peningkatan volume yang tinggi dibandingkan pada tegangan
yang lain, hal menandakan bahwa kenaikan potensial yang mengakibatkan kenaikan terhadap
arus karena bertambahnya jumlah ion yang mencapai elektroda sebagai akibat migrasi dan
difusi dari elektrolit. Aplikasi dari elektrolisis air ini antara lain pendeteksian air tanah yang
layak dikonsumsi, dengan cara mengamati perubahan warna selama proses elektrolisis.Alat
elektrolisis air ini menggunakan transformator dengan penyearah berupa dioda dan kapasitor
sebagai filter dan ditambah elektrode sebagai detektor yang dicelupkan kedalam air yang
diuji. Biasanya air yang diuji mengandung unsur logam berat pada suhu tertentu warna air
akan berubah sesuai dengan kandungan logam yang ada didalamnya. Jadi pada prinsipnya
alat elektrolisis yang sederhana ini, dapat dipakai untuk mendeteksi apakah air mengandung
unsur logam berat dilihat dari warna yang muncul selama proses elektrolisis.
SIMPULAN
Penguraian zat elektrolit oleh arus listrik searah, melainkan juga mengalami
perubahan-perubahan kimia. Perubahan kimia yang terjadi selama elektrolisis dapat dilihat
sekitar elektroda. Elektroda adalah suatu sistem dua fase yang terdiri dari sebuah penghantar
elektrolit (misalnya logam) dan sebuah penghantar ionik (larutan).

DAFTAR PUSTAKA
[1] Martawati, M. 2014. Sistem Elektrolisis Air Sebahagi Bahan Bakar Alternatif pada
Kendaraan. Jurnal Elektronika Teknik. Vol.12. No. 1 [1-6]
[2] Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI-Press
[3] Svehla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai