Istilah tamu sudah tidak asing lagi bagi kita karena istilah tersebut
sudah biasa kita dengar atau bahkan kita temui secara langsung dalam
kehidupan kita sehari-hari. Istilah tamu dalam kehidupan organisasi pada
hakikatnya tidak berbeda dengan istilah tamu yang kita kenal dalam
kehidupan sehari-hari, kehidupan sosial, atau kehidupan rumah tangga
kita. Berarti dalam Kehidupan sosial, apabila kita menerima tamu berarti
kita menerima seseorang atau sekelompok orang yang datang dirumah
kita, dan mereka harus kita sambut dengan ramah.Tamu harus kita hargai
dan kita hormati, apapun kepentingannya, entah itu kepentingan pribadi
dirinya ataupun kepentinagn pihak lain. Prinsip ini juga berlaku dalam
kehidupan organisasi. Tamu organisasi atau perusahaan bisa seseorang atau
kelompok seorang dengan membawa satu atau beberapa kepentingan, baik
itu kepentingan dirinya sebagai pribadi maupun kepentingan pihak lain,
termasuk kepentingan organisasi tertentu karena mereka adalah utusan
organisasi tersebut.
tentu
saja
tidak.
Bila
dalam
tugas
menerima
dengan
hal
tersebut,
sekretaris
harus
mampu
tamu yang masuk agar tidak membebani pekerjaan pimpinan tidak semua
tamu dikehendaki pimpinan. Oleh karena itu dalam hal ini tugas sekretaris
menjadi ganda. Disamping melindungi pimpinan dari tamu yang datang
sekretaris juga
para
tamu
tersebut.
Gambar 5. 2 Sekretaris
menditel agenda kegiatan masing masing pimpinan. Oleh karena itu, tentu
saja mau tidak mau kita sebagai sekretaris harus berhadapan dan memberikan
pelayanan terbaik terhadap tamu tersebut.
berkomunikasi,
kejujuran,
keramahan,
kesopanan,
pertemuan
dengan pimpinan,
1.2.2.
1.2.3.
tetapi
apabila
kosong,
tamu
bisa
langsung
1.2.4.
Sekretaris
wajib
mengatur
tata
upacara
BAB II
Etika Pelayanan Tamu
2.1
Penerimaan Tamu
Salah satu tugas sekretaris adalah mengatur pertemuan antara
pimpinan dengan tamu-tamu yang akan bertemu dengan pimpinan. Mulai
dari membuat janji, konfirmasi, sampai menerima kedatangan tamu bos di
kantor. Tetapi sebagai sekretaris, anda nggak bisa asal menerima tamu
begitu saja. Ada etika dan aturan tersendiri dalam menerima tamu. Di
bawah ini adalah hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh sekretaris dalam
menerima tamu bos di kantor:
a. Menyambut, menerima
dan
mempersilahkan
tamu
duduk.
2.2
10
menerima tamu ada etika-etika yang harus kita ketahui, untuk menciptakan
suasana yang menyenangkan dilingkungan kerja tersebut agar tamu merasa
nyaman dan mempunyai kesan baik ketika melakukan kerjasama. Dalam
dunia kerja, tentunya kita sering menerima tamu atau bertamu ke kantor
rekan karena adanya suatu urusan seperti rapat atau lainnya, untuk itu
dalam menerima tamu haruslah diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Sopan dan ramah tamah
b. Berkepribadian
c. Bijaksana dan cerdas
d. Mempunyai pengetahuan tentang struktur organisasi yang
bersangkutan serta hal-hal pokok tentang kantor dimana ia bekerja.
2.3
2.4
a.
11
3). Sebenarnya tak salah jika kita menerima tamu sambil duduk, tapi
akan lebih sopan jika kita menerima tamu sambil berdiri kemudian
memberikan salam dan berjabat tangan.
b.
Cara Duduk
1). Jika di kantor tersedia ruangan khusus untuk menerima tamu,
segera
persilahkan tamu untuk ke ruang tamu dan mempersilahkan duduk.
2). Jika kita menerima di kursi atau sofa panjang, tempatkan tamu di
sebelah kanan kita, barulah kemudian kita menanyakan identitas
dan maksud tujuan tamu tersebut.
c.
Janji Tamu
1). Namun jika kita sudah mengetahui identitas tamu dan sudah
memiliki
Janji tamu, maka tak perlu lagi menanyakan hal tersebut.
2). Sebaiknya kita langsung menunjukan bahwa kita sudah menunggu
3). kehadirannya dan langsung mempersilahkan masuk ke ruangan
yang dituju.
4). Bila posisi kita adalah sekretaris atau asisten pimpinan, sebaiknya
hubungin pimpinan terlebih dahulu sebelum mempersilahkan tamu
masuk untuk mengetahui apakah pimpinan sudah siap untuk
menerima tamu.
5). Jika tamu diharuskan menunggu sebentar dan kita memiliki
beberapa
pekerjaan yang harus dikerjaan, ungkapkan dengan baik dan sopan.
d.
Perlakuan Baik
12
Mengantar Tamu
Selalu ucapakan terima kasih kepada tamu yang datang karena
sudah berkunjung ke kantor kita. Jika memungkinkan antarkan tamu
hingga ke pintu keluar.
5. Etika menurut beberapa ahli :
Menurut Sedarmayanti, etika sekretaris dalam menerima tamu, antara lain;
1. Bersikap sopan dan ramah
2. Berkepribadian menarik
3. Bijaksana
4. Mempunyai cukup pengetahuan tentang struktur organisasi dan hal
penting tentang organisasi tempatnya bekerja, serta pengetahuan
lainnya.
BAB III
Langkah-Langkah dalam Menerima Tamu dan Bertamu
14
15
5. Tolerance (Toleransi)
Tolerance yaitu sikap tenggang rasa dan toleransi yang tinggi
dalam menghadapi setiap tindak tanduk tamu organisasi atau
perusahaan.
6. Informality (Informalitas)
Informality yaitu sikap ramah yang Anda perlihatkan kepada
pihak lain. Sikap ramah yang Anda perlihatkan meliputi bagaimana
seorang sekretaris menyambut kehadiran tamu yang datang dengan
selalu tersenyum, tidak overacting dan tidak bersikap murung
bahkan cemberut.
7. Self Control (Kontrol Diri)
Self control yaitu sikap menguasai diri dan mengendalikan
emosi dalam setiap situasi. Seorang sekretaris harus memiliki
kesabaran dalam mengahadapi para pelanggan, terutama sikap sabar
terhadap tamu organisasi atau perusahaan yang mungkin rewel dan
memaksa. Agar tidak kecewa dan membuat orang lain marah,
sebaiknya Anda tidak terpancing oleh sikap emosional pihak yang
Anda hadapi. Dalam menerima dan melayani tamu, sekretaris harus
memperhatikan bagaimana cara berbicara dan bertanya yang baik.
a. Cara berbicara : Biarkan tamu berbicara lebih dahulu, tidak
memotong pembicaraan tamu, berusaha menjadi pendengar yang
baik dan tanggap terhadap isi pembicaraan. Berbicara dengan
wajar yaitu jelas, singkat, mudah dimengerti, positif, meyakinkan,
sopan, dan efisien.
b. Cara bertanya : Gunakan bahasa yang baik dan benar, hindari
mengajukan pertanyaan yang tidak jelas, ciptakan suasana yang
kondusif, tidak bertanya dengan nada yang mengancam, gerakan
badan dan tangan tidak menunjuk ke tamu.
Penampilan awal yang baik akan memberikan kesan yang baik
sehingga timbul rasa kagum, simpatik, dan hormat. Apa yang
16
membaca,
menulis,
mengangkat
telepon,
bisnis bahkan tidak jarang jika pimpinan berhalangan hadir maka pimpinan
akan mendelagasikan sekretaris untuk menghadiri pertemuan bisnis tersebut.
Berikut adalah tata cara bertamu pada jam kerja.
1. Buatlah perjanjian (appoinment) terlebih dahulu sebelum bertemu
dengan klien. Hindari membuat perjanjian di jam-jam sibuk,
diskusikan terlebih dahulu waktu yang tepat bagi kedua belah pihak.
2. Sehari sebelumnya hendaknya sekretaris mengkonfirmasikan dan
mengingatkan kembali jadwal pertemuan yang telah disepakati.
Jangan sekali-sekali membatalkan perjanjian tanpa adanya konfirmasi
sebelumnya.
3. Pastikan tempat pertemuan berlangsung telah diketahui sebelumnya
sehingga anda dapat memastikan jalan yang akan ditempuh untuk
menghadiri kemungkinan tersasar dan terlambat lagi.
4. Perhatikan penampilan dan sikap saat harus bertemu dengan klien.
Siapkan diri dengan penampilan yang rapi, segar, dan bersih.
Bersikaplah ramah dan tulus agar suasana menyenangkan. Pusatkan
perhatian pada pembicaraan yang singkat, jelas, dan padat sesuai
mkasud dan tujuan kedatangan ke kantor klien tersebut.
5. Sesaat setelah sampai di perusahaan yang dituju, sekretaris hendaknya
bertemu dengan resepsionis (jika ada) atau minta bantuan dari orang
orang yang ada di sana untuk bertemu dengan orang yang dituju.
Jangan lupa menyebutkan bahwa sebelumnya telah membuat
perjanjian (appointment) dengan orang
18
19
tamu
terpaksa
menunggu,
ciptakan
suasana
yang
menyenangkan.
g. Pandai-pandailah menetapkan pilihan sesuai dengan masalah yang
di ungkapkan oleh tamu dengan pejabat yang berwenang dan dapat
menguasai masalahnya.
h. Bila pejabat yang diinginkan tamu tidak ada di tempat, mintalah
kepada tamu agar meninggalkan pesan. catat pesan itu dan
beritahukan pada pejabat yang dikehendaki tamu.
20
Gambar 5. 4 Receptionist
22
: Permisi
Tamu
Graphics.
Sekretaris : Terimakasih.
23
: Terimakasih.
Sekretaris : Sama-sama.
2). Seat (Tempat Duduk)
Sebelum tamu dipersilahkan untuk duduk, persilahkan tamu mengisi
buku tamu yang telah disediakan dan menginggalkan tanda pengenal
berupa SIM atau KTP untuk ditukar dengan kartu visitor (jika tamu telah
selesai berkunjung kartu visitor dapat ditukar kembali dengan SIM atau
KTP). Kemudian sekretaris harus mempersilahkan tamu tersebut untuk
duduk di kursi yang telah disediakan di ruang depan (reception area) atau
mengantarkan tamu tersebut ke ruang pertemuan (meeting room) yang ada
di kantor.
24
ruang tamu. Jika pimpinan masih menerima tamu lainnya, pastikan juga
kepada tamu yang datang apakah dia bersedia menunggu beberapa menit
lagi. Sebaiknya tamu jangan terlalu lama dibiarkan menunggu.
25
BAB IV
Merencanakan dan Menyusun Jadwal Penerimaan Tamu
26
yang
terdengar
manja.
Dalam
perjalanan
27
28
telah
disusun.
Sekretaris
hendaknya
jangan
hanya
29
30
merupakan hal terpenting untuk diketahui. Ada kegiatan kegiatan yang bisa anda kendalikan kapan waktu pelaksanaannya,
tetapi ada juga kegiatan - kegiatan yang tidak terjadwal yang
tidak diketahui waktu pelaksaannya. Untuk itu sekretaris perlu
mengetahui agar dapat diselipkan di antara apa yang sudah
terjadawal.
31
mengelompokan,
menganalisis
kegiatan
jadwal
kegiatan
pimpinan
berarti
menentukan
perkiraan,
dan
jenis
alokasi
aktivitas
waktu,
pimpinan,
sekretaris
prioritas,
juga
perlu
32
33
BAB V
Kesalahan dan Tips dalam Menghadapi Tamu
34
DAFTAR PUSTAKA
35
36