Kucai mini (Carex morrowii) Media tanam yang diperlukan adalah campuran pasir, kompos,
dan pupuk kandang. Menanamnya harus rapat. Kalau jarang-jarang akan ada ruangan kosong
berisi tanah. Lama-lama tanahnya bisa longsor. Tanaman ini termasuk yang kuat panas. Tapi di
tempat teduh atau setengah panas juga tidak apa-apa. Penyiraman dilakukan pagi dan sore
Satu meter persegi tanah dibutuhkan kurang lebih 250 titik kucai. Biasanya, harga per titiknya
adalah Rp 800 1.000. Menaman pun harus dalam jumlah banyak beda dengan rumput yang
cepat
menjalar.
Tanaman kucai tak boleh dipangkas karena tumbuhnya sudah maksimal setinggi 10 centimeter.
Kalau pun dipotong biasanya akan butuh waktu sekitar 3-4 bulan untuk tumbuh lagi.
Kacang-kacangan (landep) Landep tak suka tempat teduh, sehingga harus kena panas langsung.
Seperti kucai, lebih baik disiram pagi dan sore hari. Berbeda dengan landep,tanaman ini tak bisa
dipangkas atau dibentuk. Bunganya berwarna kuning.
Sutra bombay (Portulaca grandiflora) Harus dipangkas untuk menumbuhkan pucuk baru, dan
tak suka terkena panas. Perbanyakannya melalui stek batang. Untuk warna putih dan ungu
biasanya hanya kuat untuk dataran tinggi.
Taiwan beauty Tahan di tempat panas, harus dipangkas, perbanyakan dengan stek batang.
Bunga berwarna ungu, putih dan daun hijau. Ada juga yang bunga warna ungu dengan daun
berwarna kuning.
Ruwelia Perbanyakan dengan stek batang, tahan panas. Siram pagi dan sore, dengan media
tanam berupa kompos. Jangan dilakukan pemangkasan karena tanaman ini berupa daun. Jika
dipangkas malah jelek, jadi tak kelihatan bentuknya.
Lantana camara Ada 3 jenis, yaitu lamtana camara, candi, dan tegak. Yang jenis camara, warna
bunga berwarna ungu dan putih. Harus dipangkas, suka panas, perbanyakan melalui stek batang.
Krokot Perbanyakan dengan stek, tahan panas, mesti dipangkas. Tak ada bunga dan bisa
dibentuk. Media tanamnya kompos. Jangan diberi pupuk kandang karena terlalu panas.
Lili alang-alang putih Tahan panas atau setengah teduh. Tidak boleh dipangkas karena akan
jelek dan tidak bagus. Banyak yang melakukan pemangkasan karena tidak tahu dan biar terlihat
rapi. Padahal bagus tampil natural seperti untuk rumah-rumah orang Bali.
tanaman
ini
dibanding
tanaman
lain
adalah
mempunyai
Penanaman
tanaman
leguminosae
sebagai
tanaman
penutup tanah (cover crop) pada areal lahan kritis akan membantu
mengurangi erosi, menambah bahan organik tanah dan mengurangi
kepadatan tanah. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam upaya
memperbaiki kualitas lahan dengan tanaman leguminosae sebagai tanaman
penutup tanah dipilih jenis-jenis yang mempunyai pertumbuhan yang cepat
sehingga bisa dengan cepat menutup permukaan tanah yang gundul,
tumbuh dengan menjalar atau merambat di permukaan tanah, sistem
perakaran
menyebar
kesamping
dan
mempunyai
kemampuan
dapat
menggemburkan tanah.
Mucuna sp (mukuna). Tanaman ini memiliki nama daerah yang bermacammacam, seperti koro benguk (Jawa), kowas (Sunda) dan kekara juleh
(Maluku). Mukuna merupakan jenis tanaman terna pemanjat dengan batang
berbentuk bulat kecil warna hijau kekuningan dengan panjang mencapai 218 cm. Memiliki banyak akar yang panjangnya mencapai 7 - 10 m dan daun
bertipe majemuk berbentuk segitiga dengan panjang mencapai 10 cm, pada
tiap tangkai terdiri dari tiga lembar daun. Stipula cepat rontok berukuran
panjang 0.5 cm, permukaan stipula bagian luar berrambut putih dan bagian
dalamnya halus; anak-anak daun yang muncul dari bagian samping cabang
memiliki bentuk yang asimetris (dapat berbentuk bulat telur sungsang, belah
ketupat, bulat telur atau jorong) dengan panjang daun berkisar antara 5 - 7
cm dan lebar 3 - 5 cm, sedangkan anak-anak daun yang muncul dari ujung
cabang
memiliki
bentuk
yang
simetris,
ujung
daun
runcing
sampai
meruncing, pangkal daun membulat, daun dilapisi rambut-rambut pipih-tipispendek berwarna abu-abu atau perak yang akan berubah menjadi hitam
ketika daun tua.
tanah
sehingga
dapat
menjaga
kelembaban
tanah
dan
Jenis kacangan yang memenuhi syarat tersebut diatas dan sering dipakai sebagai
tanaman penutup tanah antara lain Peuraria Javanica (PJ), Centrosema Pubescens
(CP), Calopogonium Mucunoides (CM), Psophocarpus Palustris (PP), Calopogonium
Caeruleum (CC)