Anda di halaman 1dari 4

Jenis Pasir Cetak => 1.

Pasir tanpa pengikat (


Bonded ) , 2. Pasir Sintetis ( Unbonded )

7. Permeability ( Daya salur udara ), permeability


yg rendah menimbulkan cacat pada coran berupa
lubang2 ( porous/keropos)

1. Pasir tanpa pengikat => Pasir Alam


2. Pasir Sintetis => Pasir Silika, Pasir khusus

8. Kekuatan tekan basah ( penting saat menahan


cairan saat dituang) ( harga minimum 700 gr/cm2)

Keuntungan jenis pasir :

9. Kekuatan geser bawah ( penting saat menahan


gesekan antara pola dan pasir saat pelepasan pola
), harga min 200 gr/cm2

- Pasir Sintetis : Pemakaian ukuran dan distribusi


pasir lebh leluasa, Sifat refractory & sinternya
tinggi, kandungan air rendah dan terkontrol, pasir
yang menempel dicoran mudah dibersihkan,
butuh lebih sedikit bahan pengikat

10. Flowability ( Kemampuan mengalir ), sangat


dipengaruhi oleh kadar air, nilai yng baik sekitar
45 55%

- Pasir Alam : Dipakai dalam rentang kadar air


yang besar, kadar air dapat dipertahankan dalam
waktu yang lama, untuk coran yag relatif ringan,
umumnya diperoleh hasil coran yang halus,
disarankan untuk dipakai di bengkel yang memiliki
peralatan yang terbatas.
Sifat yang harus dimiliki pasir untuk cetakan dan
inti :

11. Kekerasan cetakan

Pasir silika, banyak digunakan diindustri


pengecoran karena : banyak di alam ( 60% kerak
bumi ) dan mudah ditambang, kekerasan dan
abrasi cukup, ongkos produksi murah, tersedia
dalam berbagai ukuran dan distribusi, sifat
refractory yang baik.

1. Bentuk butir (Rounded, Angular, sub angular, &


compound), bentuk bundar permeabilitasbaik tapi
kekuatan rendah dibanding bentuk angular)
Cetakan pasir
2. Ukuran Butir (ukuran yang kasar permeabilitas
lebih besar dan sebaliknya
3. Penyebaran butir ( Sebaran butir yang sempit,
permeabilitasnya tinggi namun kekuatan rendah
dan sebaliknya)
4. Ketahanan Panas
5. Kandungan tanah liat ( clay) ( mempengaruhi
kekuatan dan permeabilitas ) => Pasir Sintetis :
Clay < 2%, Pasir kadar tanah liat rendah : 3 8%,
Pasir alam : 8% - 25% atau lebih )

1. Expendable Molds ( cetakan untuk 1x pakai )


Ex : cetakan pasir
2. Permanent Molds ( Cetakan yang dapat
digunakan berulang-ulang ), terbuat dari material
yang tahan terhadapa temp tinggi, ex : cetakan
logam

Bahan cetakan pasir :


Bahan pengikat pasir : Clay (sejenis tanah liat)

6. Kadar Air( mempengaruhi permeabilitas dan


kekuatan cetakan)

Campurannya : Pasir silika+ clay + additive+


dicampur dan diaduk dg mulling machine atau
sand mixer.

Jenis2 dapur peleburan logam :

Listrik

1. Dapur Induksi
2. Dapur Krus

TEKNIK PELEBURAN PADUAN TEMBAGA

3. Dapur Cupola

Jenis2 paduan tembaga :

- Dapur Kupola : temp max ~ 1500 deg C, Bahan


bakar :Kokas , gas, logam yang dilebur : Besi tuang
(Iron), kuningan dan Bronze

- Paduan tembaga tinggi ( >96% Cu)

Keuntungannya : Konstruksi sederahan dan


mudah dalam penggunaanya, Proses peleburan
continue ( terus-menerus ), Laju peleburan /
jamnya tinggi.
Ex: pembuatan rumah pompa
- Dapur Induksi :
1. Dapur induksi frekuensi rendah
- Untuk melebur besi tuang, besi tuang
nodular, dan untuk beberapa jenis baja

- Kuningan (Brass ) : Paduan tembaga dan Seng


(Zn), dan juga mengandung unsur2 lain seperti
Timbal (Pb)
- Perunggu ( Bronze ) : PAduan tembaga dan
timah putih (Sn)
- Cupro Nickel : Paduan tembaga dan nikel ,
dengan nikel sebagai unsure utama dalam jumlah
10 30% ditamabah sedikit besi
- Perak Nikel ( Nickel Silver) : Paduan antara
tembaga dengan nikel dan Seng sebagai unsure
utama, ditambah sedikit timbale dan Timah putih

2. Dapur induksi frekuensi tinggi


- Untuk melebur baja
Keuntungannya : Mudah mengontrol komposisi
dan temperatur ( temperatur dapat mencapai
1650 deg C), kehilangan logam sedikit

Dasar perhitungan peramuan bahan untuk balingbaling :


Hal yang perlu dipertimbangkan :
- Jumlah berat produk dan saluran tuangnya
- Kapasitas tungku peleburan

- Dapur krus :

- Target komposisi kimia yang ingin dicapai

Prinsip : logam dicairkan dengan memanaskan


wadah penampung (krusible)

- komposisi kimia masing2 jenis bahan muatan


- kehilangan unsure logam pada saat peleburan

- biasa untuk tembaga atau paduan ringan


(alumunium)
Sumber energi :

BErdasarkan pengalaman,. Diasumsikan


kehilangan berbagai unsure adalah sbb :

Pembakaram dengan menggunakan burner(


Semburan api : gas, minyak tanah, solar )

Cu = 1%, Pb = 2%, Zn = 2%, Sn = 1%

Pembakaran dengan kokas/ batu bara / arang


kayu

Contoh Soal :

Peleburan :

Apabila akan membuat paduan tembaga dengan


komposisi :

- Pemasukan Bahan dimulai dari bahan yang


mempunyai titik lebur yang paling tinggi

Tembaga (Cu) :

85%

- Pemasukan bahan rongsokan dimulai dari yang


ukurannya lebih kecil

Timah (Sn)

6%

Zinc

(Zn)

6%

Timbal (Pb)

3%

Total berat bahan muatan : 100 kg

Cara penghitungan dalam memersiapkan bahan 2


tsb :
Cu

: ( 85% x 100 kg ) + (1% x(85% x 100 kg )

- pada saat bahan muatan mulai mencair,


masukan bahan cover flux sebanyak 1% dari total
muatan
- Pemasukan bahan paduan dimulai dari titik lebur
yang paling tinggi
- Pembuangan kotoran / torak dengan cara
menambahkan bahan penggumpal slag setengah
bagian, kemudian cairan dituang kedalam ladel,
taburkan lagi setengah bagian bahan penggumpal
slag kedalam ladel yang sudah terisi

: 85 kg + 0,85 kg = 85,85 kg
Sn

: (6% x 100 kg) + (1% x (6% x 100 kg)


: 6 kg + 0,06 kg = 6,06 kg

Dan seterusnya

Prosedur Peleburan dan Pemaduan :


Persiapan PEleburan :
- Pemeriksaan Krusibel, peralatan bakar, bahan
bakar, pemanasan awal
- Pemilihan jenis logam rongsokan
- Perhitungan muatan untuk mencapai target
komposisi dengan memperhatikan kehilangan2
unsur2 selama prosespeleburan

Penuangan :
- Cairan logam dipanaskan terus hingga suhunya
mencapai 50 deg C sampai 100 deg C diatas suhu
penuangan ( agar bahan tetap dalam keadaan
cair)
- Penuangan dilakukan dengan memperhatikan
jenis paduan apa yang akan dibuat, bentuk dan
ketebalan benda tuang
- PAabila temperature tuang telah tercapai maka
logam cair dituangkan kedalam cetakan, dari jarak
yang sedekat mungkin, sampai saluran penambah
terisi penuh
- Flux eksotermis ditambahkan pada saluran
penambah untuk mencegah pembekuan yang
terlalu cepat

- Penimbangan bahan baku logam paduan dan


rongsokan sesuai perhitungan muatan
- Penyiapan bahan penolong seperti :
Flux , degasser, deoksidiser

Jenis Pengecoran lain :

Jenis Proses pengecoran :

Ex : Rail Road, Car Wheels

- Sand Casting
- Shell Casting

Die Casting Process :

- Plaster Casting

Proses : Cairan Logam didorong masuk rongga


cetakan dengan tekanan +- 0,7 ~ 700 MPa

- Investment Casting
- Permanent Mold Casting
APlikasinya :
- Die Casting
Produk High Quality Casting
- Centrifugal Casting

Centrifugal Casting Process :


Proses diatas ditinjau dari :
- Material yang di Cor
- Berat

Poses : Proses pengecoran yang memanfaatkan


gaya inersia yang disebabkan oleh perputaran
untuk mendistribusikan logam cair kedalam
rongga cetakan

- Surface Finish
- Porosity

Aplikasi : Produk berupa silinder berongga , ex :


Pipa

- Shape Complexity
- Dimensional Accuracy

Squeeze Casting Process :

- Thickness

Process : Proses pembekuan logam dengan


tekanan tinggi ( tapi tekanannya < dari tekanan
hot dan Cold forging )

Ceramic Mold Casting Process :


Menggunakan bahan cetak refractory Mold
Material sehingga tahan thd temp tinggi
BAhan cetakan tsb : Zircon (ZrSiO2) yang halus +
AIO + Silica + Binder

Kombinasi proses casting dan Forging


Aplikasi :
Komponen Near-net shape dgn bentuk yang
komplek dan permukaan yang bagus dan jelas.

Investment Casting Process :

Material yang di Cor : Ferrous dan Non Ferrous


Alloys

Proses : Pola dibuat dari Lilin atau Plastic ( Seperti


Polystyrene )

Ex : Automotive Wheels

Pressure Casting Process :


Aplikasi untuk Product High Quality Casting

Anda mungkin juga menyukai