Conversion Cycle Paper
Conversion Cycle Paper
PENDAHULUAN
1.1.
Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat
persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing
(competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang
terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi
perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena
perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaan, ditambah lagi
dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak
dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, hal ini menuntut adanya
efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Semakin berkembangnya perusahaan tentunya diikuti dengan semakin kompleks dan
luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi sehingga dibutuhkan sistem
informasi akuntansi untuk memecahkan masalah tersebut.
Dalam perusahaan, siklus konversi merupakan bagian yang penting demi mendukung
kemajuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Siklus konversi
perusahaan mengubah berbagai sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja,
dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk dijual. Siklus konversi tersebut
adalah yang paling formal dan tampak jelas dalam perusahaan manufaktur.
Perusahaan manufaktur AS berada dalam periode transformasi yag dinamis.
Perubahan yang cepat dalam permintaan pelanggan, siklus hidup produk yang lebih
pendek, dan persaingan dengan pihak asing secara radikal telah mengubah berbagai
aturan di pasar.
Dalam usaha untuk menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan ini, berbagai
produsen mulai melakukan bisnis dalam cara yang secara dramatis baru. Istilah kelas
dunia merujuk pada era bisnis yang baru ini.
1.2.
TUJUAN
BAB II
ISI
produk.
Marketing
System
Sales
Forecast
Purchase Requisitions
Sales Orders
Revenue Cycle
Conversion
Cycle
Labor Usage
Work
In
Process
Expenditure
Cycle
Finished
Goods
General Ledger
and
Financia
l
Reportin
g
System
pendapatan mengenai barang jadi yang telah dibuat dan tersedia untuk dijual. Informasi
mengenai kebutuhan bahan baku dikirim ke sistem informasi siklus pengeluaran dalam
bentuk formulir permintaan pembelian. Sebagai
dalam
hal
kualitas,
ketahanan
dan
fungsi,
serta
simultan
Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi
produksinya :
Bahan baku yang digunakan
Jam tenaga kerja yang digunakan
Operasi mesin yang dilakukan
Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
4. Akuntansi biaya
Tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya adalah sebagai berikut:
Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan
untuk
Pemrosesan berkelanjutan
Pendekatan ini membuat produk yang sama melalui rangkaian berkelanjutan
berbagai prosedur standar. Biasanya perusahaan mencoba menyimapan
persediaan barang jadi pada tingkat yang dibutuhkan untuk memenuhi perkiraan
permintaan penjualan. Perkiraan penjualan bersama dengan informasi tingkat
persediaan saat ini adalah pemicu proses ini.
7
Pemrosesan Batch
Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda. Tiap
barang dalam batch hamper sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta oprasi
yang sama. Mekanisme pemicu untuk proses ini adalah kebutuhan untuk
mempertahankan tingkat persediaan barang jadi sesuai dengan prediksi
kebutuhan penjualan.
Pemrosesan Berdasarkan Pesanan
Pendekatan ini melibatkan pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai
dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini dipicu oleh pesanan pelanggan bukan
oleh tingkat persediaan yang menurun.
dibuat
baku dan produksi (mesin, perakitan, dan lain-lain) untuk tipa batch.
Lembar perpindahan (move ticket) mencatat pekerjaan yang dilakukan di tiap
tempat kerja serta mengotorisasi perpindahan pekerjaan atau batch dari satu
Proses ini dimulai dari tahap perencanaan dan pengendalian produksi dalam system
tersebut. Tahap ini melibatkan 2 prosedur yaitu spesifikasi permintaan kebutuhan bahan
baku dan operasional (materials and operation requirement) serta penjadwalan
produksi.
Penjadwalan produk
Jadwal untuk operasi produksi dibuat didasarkan pada informasi yang diberikan
dalam BOM serta lembar proses kerja. Staf administrasi bagian penjadwalan
juga membuat perintah kerja, lembar perpindahan, dan pemintaan bahan baku
10
untuk tiap batch dalam operasi produksi. Sebelum mengeluarkan dokumen ini ke
berbagai atempat kerja, staf administrasi tersebut membuat file perintah kerja
terbuka dan mengirimkan sebuah salinan perintah kerja ke bagian akuntansi
biaya
Tahap selenjutnya dari sistem produksi adalah pengendalian persediaan, yang memiliki
tiga fungsi penting dalam proses produksi, yaitu:
1. Memicu keseluruhan proses dengan menyediakan laporan status persediaan
bahan baku dan barang jadi bagi perencanaan dan pengendalian produksi
2. Personal bagian pengendalian persediaan secara terus menerus terlibat dalam
pembaruan record persedian bahan baku berdasarkan permintaan bahan baku,
dan lembar pengembalian bahan baku
3. Setelah menerima perintah kerja dari tempat kerja yang terakhir akan mencatat
produk yang jadi dalam record persediaan barang jadi.
11
membuat
dokumen,
menghubungi
pemasok,
memproses
penerimaan
Tujuan dari model EOQ adalah untuk mengurangi biaya persediaan. Parameter penting
dalam model ini adalah biaya penggudangan dan biaya pemesanan.
Biaya Tahunan
Kurva Biaya
Biaya Persediaan Minimum
Kurva Biaya Total Penyimpanan
Jumlah Pesanan
Jumlah Pesanan Optimal
antara kurva biaya pemesanan dengan kurva biaya penggudangan. Ini adalah yang
disebut dengan jumlah pemesanan ekonomi.
Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point)
Reorder point (ROP) yaitu, batas/titik jumlah pemesanan kembali. ROP berguna untuk
mengetahui kapan suatu perusahaan mengadakan pemesanan. Terjadi apabila jumlah
persediaan yang terdapat dalam stock berkurang terus sehingga harus ditentukan
berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga
tidak terjadi kekurangan persediaan.
Jumlah yang diharapkan tersebut dihitung selama masa tenggang, ditambah dengan
persediaan pengaman (safety stock) yang biasanya mengacu kepada probabilitas atau
kemungkinan terjadinya kekurangan stok selama masa tenggang (lead time).
Untuk tingkat pelayanan dari siklus pemesanan, semakin besar tingkat permintaan atau
Waktumasa
Tunggutenggang
Siklus Persediaan
Tingkat
Persediaan
ROP
Waktu (hari)
13
membuat record biaya baru untuk batch yang memulai produksi dan menyimpannya
dalam file barang dalam proses. File ini bertindak sebagai buku pembantu bagi akun
pengendali barang dalam proses di buku besar.
Ketika bahan baku dan tenaga kerja ditambahkan di sepanjang proses produksi,
berbagai dokumen yang mencerminkan peristiwa-peristiwa ini mengalir masuk ke
bagian akuntansi biaya. Bagian pengendalian persediaan mengirimkan salinan
permintaan bahan baku, permintaan tambahan bahan baku, dan pengembalian bahan
baku. Tempat-tempat kerja akan mengirim lembar pekerjaan dan mengisi lembar
perpindahan. Dokumen-dokumen in, bersama dengan berbagai standar yang
ditetapkan oleh file biaya standar, memungkinkan stag administrasi bagian akuntansi
biaya untuk memperbarui akun WIP yang terpengaruh dengan biya standar untuk
tenaga kerja langsung, bahan baku dan overhead pabrik.
Penerimaan lembar perpindahan yang terakhir untuk suatu batch menandakan
selesainya proses produksi. Pada tahap in, staf administrasi memindahkan lembar
biaya dari file WIP. Hal ini mewakili transfer produk dari WIP ke persediaan barang
jadi(finished goodFG). Secara berkala, informasi ringkasan mengenai berbagai biya
ini (debit) ke WIP. Mengurangi (kredit) WIP, dan berbagai selisihnya akan dicatat dalam
voucher jurnal serta dikirimkan ke bagian buku;; besar untuk dicatat ke dalam akun
pengendalinya.
14
3. Permintaan
bahan
baku
dan
permintaan
tambahan
bahan
baku
tempat kerja.
Pemisahan Tugas
Tujuan dari pemisahan tugas adalah untuk memisahkan berbagai pekerjaan
otorisasi transaksi dari pemrosesan transaksi dan memisahkan penyimpanan
catatan dengan penyimpanan aktiva.
Pemisahan tugas yang berlaku dalam siklus produksi tradisional adalah sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan record akuntansi atas persediaan bahan baku dan barang
jadi oleh bagian pengendalian persediaan dipisahkan dari fungsi
penyimpanan bahan baku di gudang dan dari penggudangan barang jadi,
yang memiliki kewajiban penyimpanan untuk berbagai aktiva ini.
2. Fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam proses seharusnya
dipisahkan dari tempat kerja dalam proses produksi
3. Departemen buku besar harus terpisah dari departemen yang mencatat
buku pembentu berbagai akun. Oleh karenanya departemen buku besar
secara organisasional terpisah dari pengendalian persediaan dan
akuntansi biaya.
Supervisi
Berikut ini adalah prosedur supervise yang berlaku dalam siklus konversi:
1. Supervisor dalam berbagai tempat kerja mengeawasi penggunaan bahan
baku dalam proses produksi. Hal ini membantu untuk memastikan bahwa
semua bahan baku yang dikeluarkan dari gudang memang digunakan
dalam produksi dan bahwa sisa yang terbuang dapat diminimalkan. Kartu
kerja
karyawan
dan
lembar
pekerjaan
juga
harus
diperiksa
keakuratannya.
2. Supervisor juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencatatan
waktu kerja. Hal ini akan mendorong adanya kartu kerja dan ;embar
15
telebih dahulu.
Pencatatan Akuntansi
Tujuan pencatatan akuntansi sebagai teknik pengendalian untuk membuat jejak
audit untuk tiap transaksi, mendeteksi kesalahan dalam produksi dan
pencatatan, mendeteksi batch yang yang hilang dan untuk melakukan audit
secara berkala.
Hal tersebut dicapai dengean penggunaan perintah kerja, lembar biaya, lembar
perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, file WIP, dan file
persediaan barang jadi serta memberikan nomor terlebih dahulu ke dokumen
berbagai
tantangan
17
dengan
memungkinkan
otomatisasi
perusahaan
pekerjaan
untuk
menjadi
desain
lebih
yang
berulang,
responsive
pada
pelanggan,
pengurangan
investasi
pada
persediaan,
18
manajerial penuh.
EDI (electronic data interchange)
Perusahaan kelas dunia akan memiliki sistem ERP yang dapat
berkomunikasi secara eksternal dengan para pelanggan dan
pemasoknya melalui pertukaran data (EDI). Saluran komunikasi EDI
(melalui
internet
atau
koneksi
lngsung)
akan
memungkinkan
19
beberapa hari atau kadang hanya untuk beberapa jam karena persediaan menpunyai
beberapa sisi buruk, yaitu:
Persediaan membutuhkan biaya
Terdapat berbagai biaya lain yang yang berhubungan dengan persediaan
dan seringkali tersembunyi. Persediaan harus dipindahkan ke seluruh
pabrik, ditangani, disimpan dan dihitung. Selain itu, persediaan akan hilang
nilainya karena usang.
Persediaan menyamarkan masalah produksi
Jika kapasitas mesin tidak seimbang dalam proses produksi hingga
menyebabkan ketidakseimbangan, persediaan barang dalam proses akan
menumpuk di titik keseimbangan tersebut. Jika pesanan pelanggan dan
produksi tidak sinkron, persediaan akan menumpuk.
Menyimpan persediaan dapat menimbulkan kelebihan produksi
Jika terjadi hambatan biaya penyetelan, perusahaan cenderung untuk
menghasilkan lebih banyak persediaan dalam batch besar untuk
menyebarkan biaya yang dialokasikan serta membuat persepsi adanya
peningkatan efisiensi. Biaya sesungguhnya dari aktivitas disfungsional ini
tersembunyi dalam persediaan yang berlebih.
Perusahaan yang telah berhasil mengurangi persediaan mengadopsi model produksi
just ini time (JIT). JIt tidak hanya sekedar teknik pengurangan persediaan tetapi Jit
merupakan filosofi yang menyerang berbagai masalah produksi yang melalui
penyederhanaan proses serta p[engurangan persediaan
Konsep JIT bergantung pada berbagai asumsi debagai berikut:
penyetelan.
Ukuran lot kecil
Persediaan nol
Waktu tunggu nol dan pemasok yang andal : perusahaan JIT harus membuat
dan memelihara hubungan kerja sama dengan para pemasoknya. Kiriman yang
20
terlambat , bahan baku yang cacat, atau pesanan yang salah akan segera
22
2.7
Kunci dari sistem informasi kelas dunia (world class information systemWCIS) adalah
integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem.
Integrasi adalah perekaat yang mengikat berbagai sistem bersama dan meliputi aplikasi
akuntansi dasar, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, perencanaankebutuhan
bahan baku, perencanaan kapasitas, pengendalian persediaan, daftar kebutuhan
bahan baku, jadwal produksi induk, perkiraan, entri pesanan, CAD, CAM, dan saluran
komunikasi EDI.
1. FI-Financial Accounting
Software bisnis SAP ditujukan untuk menyediakan pengukuran secara kontinu
terhadap profitabilitas perusahaan. Modul FI juga mengukur kinerja keuangan
perusahaan, berdasarkan pada data transaksi intenal maupun eksternal. Modul
FI menyediakan dokumen keuangan yang mampu melacak (mengaudit) setiap
angka yang terdapat dalam suatu laporan keuangan hingga ke data transaksi
awalnya.
2. CO-Controlling
Fungsi dari modul CO adalah untuk mendukung empat kegiatan operasional:
- Pengendalian capital investment
- Pengendalian aktivitas keuangan perusahaan, memonitor dan merencanakan
pembayaran
- Pengendalian pendanaan terhadap procurement, pengadaan dan penggunaan
dana di setiap area
- Pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan
3. IM- Investment Management
Fungsi dari modul IM ini overlapping dengan fungsi yang dijalankan oleh modul
TR, namun modul IM lebih spesifik ditujukan untuk menganalisis kebijakan
investasi jangka panjang dan fixed assets dari perusahaan dan membantu
manajemen dalam membuat keputusan.
4. EC-Enterprise Controlling
Tujuan dari modul EC adalah untuk memberikan akses bagi Enterprise Controller
kepada Information Warehouse mengenai hal-hal berikut:
Kondisi keuangan perusahaan
25
5. TR-Treasury
Modul TR berfungsi untuk mengintegrasikan antara cash management dan cash
forecasting dengan aktivitas logistik dan transaksi keuangan.
B. Logistics
1. LE-Logistics Execution
Modul LO juga merupakan modul yang terintegrasi dengan modul yang lainnya,
yaitu modul PP, EC, SD, MM, PM dan QM. Pada intinya, modul ini fokus pada
pengaturan logistik dari masa purchasing hingga distribusi. Dari purchase
requisition, good receipt hingga delivery.
2. SD-Sales Distribution
26
27
C. Human Resource
Berfungsi untuk:
Memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap
salary, benefit dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan
Melindungi data personalia dari pihak luar
Membangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang efisien melalui
manajemen karir
28
perhatian pada berbagai potensi risiko yang harus ditangani oleh pihak manajemen dan
akuntan.
Berbgai isu tersebut adalah sebagai berikut:
Proses/Aktivitas
Desain produk
Ancaman
1. Desain produk yang kurang
baik
Prosedur Pengendalian
yang dapat diterapkan
Perbaiki informasi
tentang pengaruh
desain produk atas
29
biaya
Data terinci mengenai
biaya jaminan dan
Perencanaan dan
perbaikan
Sistem perencanaan
penjadwalan
kekurangan produksi
3. Investasi yang tidak optimal
Akuntansi biaya
tetap
Asuransi yang memadai
Pengendalian edit entri
memasukkan data
data;Penggunaan
memungkinkan;
rekonsiliasi jumlah yang
tercatat dengan
perhitungan fisik secara
Ancaman umum
6. Hilangnya data
periodic
Buat cadangan dan
30
perencanaan pemulihan
dari bencana; batasi
7. Kinerja yang kurang baik
BAB III
STUDI KASUS
31
PT Panasonic (PT Nasional Gobel) adalah salah satu pemain utama di industri
elektronika yang pantang menyerah menghadapi tantangan tersebebut. Bahkan dalam
kurun waktu satu tahun, mereka berhasil meraih memperbesar pangsa pasarnya dari
10% menjadi 13%. Pada tahun 2002, PT Panasonic mampu mencapai pertumbuhan
sebesar 15%.
Krisis berkepanjangan yang melanda Indonesia juga memilki dampak bagi PT
Panasonic. Ekspor PT Panasonic ke pasar utamanya yaitu Timur Tengah-- menurun
dari 38% menjadi 27% dari total penjualannya. Pada saat yang sama, biaya produksi
melambung karena naiknya harga bahan bakar, listrik dan telepon. Menurut estimasi
National Gobel, biaya produksi meningkat 3 persen setiap tahunnya, dan hal ini tidak
diimbangi oleh peningkatan daya beli konsumen.
Tantangan yang dihadapi
PT Panasonic menyadari bahwa tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Untuk dapat
tetap memenangkan persaingan di pasar, diperlukan kerja ekstra keras dan dukungan
solusi teknologi yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi biaya.
PT Panasonic, telah lama menjalin hubungan kerja sama dengan IBM. Untuk itu, IBM
membantu mengatasi tantangan yang dihadapi PT Panasonic melalui integrasi
berbagai solusi yang dimiliki IBM.
Memaksimalkan Efisiensi Horisontal
IBM, sebagai mitra yang membantu pelanggan meraih kesuksesan, membantu PT
Panasonic dalam mengintegrasikan penggunaan teknologi informasi ke dalam seluruh
proses bisnis yang berlaku di Panasonic.
Keputusan PT Panasonic untuk membangun infrastruktur TI yang berbasis pada IBM
eServer pSeries dan iSeries terbukti dapat memaksimalkan efektifitas serta efisiensi
proses bisnis perusahaan. Hal ini dilanjutkan dengan implementasi sistem Enterprise
Resource Planning dan Supply Chain Management dengan IBM DB2 sebagai fondasi
32
database mereka. Sistem-sistem ini terbukti berhasil mencapai misi utamanya, yaitu
meningkatkan efisiensi horizontal -- mulai dari tahap pembelian suplai hingga
pengiriman produk akhir.
Memaksimalkan Efisiensi Vertikal
Di bidang perencanaan, perancangan dan pemanufakturan produk, Panasonic
mengadopsi sebuah konsep menyeluruh yang dinamakan "Digital Manufacturing".
Konsep ini melibatkan pengintegrasian seluruh kegiatan perancangan ke dalam sebuah
divisi. Di waktu yang lalu, setiap divisi bertanggung jawab untuk mengembangkan lini
produk masing-masing, jelas Heru Santoso, Manufacturing Director PT Panasonic
Indonesia. Kini, kami telah membentuk sebuah Pusat Kreasi yang memungkinkan kami
untuk menjadi trendsetter gaya hidup konsumen dan mempertahankan kepemimpinan
kami di pasar elektronik di Indonesia.
Solusi Teknologi dari IBM Membantu Perpendek Siklus Desain Produk
Di awal tahun 1990-an, PT Panasonic sudah menggunakan alat desain canggih yang
dinamakan Professional CADAM untuk merancang produk-produk mereka. Piranti lunak
ini merupakan cikal bakal dari apa yang saat ini kita kenal sebagai IBM Computer Aided
Three Dimensional Interactive Application, atau biasa disebut CATIA.
Software suite CAD/CAE/CAM ini digunakan oleh ribuan industri besar maupun UKM di
seluruh dunia -- mulai dari pembuat komponen otomotifhingga industri penerbangan.
Pada tahun 2001, PT Panasonic membeli IBM CATIA versi terbaru dan mulai
menggunakannya secara lebih intensif untuk merancang produk-produk baru. Hal ini
bertujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan, sehingga PT Panasonic dapat
memenuhi preferensi pelanggan mereka secara lebih baik.
Selain adanya pertimbangan bahwa para insinyur kami tidak perlu mempelajari aplikasi
baru, keputusan untuk terus menggunakan CATIA adalah karena CATIA mudah untuk
digunakan, mudah di-install, serta mudah pengelolaanya disamping itu harganya pun
cukup kompetitif. Hal ini memungkinkan kami untuk menata ulang seluruh proses yang
33
ada serta mempersingkat proses bisnis kami , papar Heru Santoso. Sebagai
perbandingan, di waktu yang lalu desain sketsa produk dibuat dengan komputer
Macintosh dan pembuatan dimensinya dilakukan dengan Adobe Illustrator sehingga
proses desain memakan waktu yang cukup lama, bahkan berbulan-bulan. CATIA
dengan sistem pengelolaannya yang mudah digunakan, membantu memperpendek
siklus desain ke dalam hitungan minggu. Tutur Heru Santoso Dengan fitur CATIA yang
berpusat pada proses, serta sistem pengelolaan CATIA yang cukup mudah, kami dapat
melakukan segalanya dengan tingkat pengintegrasian yang tinggi, Heru Santoso
menambahkan.
Nilai Bisnis yang Diberikan IBM Bagi PT Panasonic
Dengan bantuan IBM CATIA, yang berjalan pada workstation IBM Intellistation,
Panasonic dapat meraih efisiensi yang signifikan. Setahun setelah PT Panasonic
menggunakan IBM CATIA, waktu yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah
produk dapat dipersingkat hingga 33%. Apabila di masa lalu perusahaan ini
membutuhkan waktu satu tahun penuh untuk menyelesaikan sebuah desain baru, kini
mereka hanya membutuhkan delapan bulan.
PT Panasonic percaya bahwa solusi teknologi terintegrasi yang diberikan IBM dapat
lebih meningkatkan produktifitasnya sehingga mempercepat time to market. Solusi
CATIA 5 dari IBM membantu PT Panasonic dalam mengembangkan sistem protipe
yang memberikan nilai tambah bagi
PT Panasonic, sehingga PT Panasonic dapat lebih berinovasi dalam mengembangkan
produknya. CATIA, mempercepat proses time to market kami. Bagian Penelitian dan
Pengembangan kami tidak perlu melalui dua tahap dalam suatu siklus perancangan.
Dulu, sebuah siklus yang lengkap terdiri dari tahap pembuatan sketsa, pembuatan
model lunak, pembuatan dimensi dan pembuatan mockup digital. Dengan CATIA, kita
dapat melompat langsung pada tahap pembuatan model lunak dan mockup digital.
Namun demikian, kami masih dapat menjamin konsistensi data antara bagian desain,
engineering dan pemanufakturan.
34
Dengan siklus produksi yang lebih pendek, PT Panasonic memperoleh nilai tambah
bagi perkembangan bisnisnya seperti :
- dapat lebih responsif terhadap selera pasar yang terus berubah
- terhindar dari kemungkinan pemalsuan produk.
Kini, PT Panasonic dapat meluncurkan empat buah produk dengan desain baru
sekaligus -- sebuah pesawat televisi, sebuah kipas angin, sebuah radio kaset jinjing dan
sebuah lemari es. Produk-produk ini bukan merupakan produk lama yang didaur ulang,
tetapi didesain dari nol, Heru menegaskan. Solusi terintegrasi yang diberikan IBM
memberikan
manfaat
serta
nilai
bisnis
bagi
PT
Panasonic.
Biaya
untuk
dengan aset sebesar Rp 819 milyar dan pendapatan sebesar Rp 1.8 trilyun di tahun
2002. Kualitas produknya -- seperti radio, radio kaset, perangkat stereo, perangkat
stereo untuk mobil, televisi, lemari es, AC, kipas angin, setrika, pompa air, kotak
pengeras suara, dan mesin pres celana -- telah mendapatkaan kepercayaan
konsumen. Para pelanggan percaya bahwa setiap kali mereka membeli sebuah produk
merk National atau Panasonic, mereka akan mendapatkan produk yang bermutu.
Tentang IBM
IBM adalah perusahaan teknologi informasi dengan pengalaman selama 80 tahun
dalam membantu dunia bisnis berinovasi. Dengan dukungan sumber daya yang dimiliki
IBM dan mitra bisnis utamanya, IBM menawarkan berbagai layanan, solusi dan
teknologi yang memungkinkan pelanggan untuk menikmati seluruh manfaat era ebusiness yang baru ini.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Siklus konversi mengubah sumber daya input (bahan baku, tenaga kerja, dan
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James A. Accounting Information System, 3rd. 2001. South Western Publishing. USA
Romney, Marshal B. Paul John Steinbart. Accounting Information System, 9th edition. New
Jersey. Pearson_Prentice Hall.
http://www.sap.com/index.epx
http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/30/belajar-sap-r3-dari-mana/
37
38