Anda di halaman 1dari 3

Gutta percha, merupakan material yang berasal dari getah pohon karet.

Biasanya
diperoleh dalam bentuk lembaran, butiran, atau batangan. Bahan ini akan melunak jika
dipanaskan, dalam bidang kedokteran gigi, bahan ini digunakan sebagai bahan dressing
sementara atau sebagai penutup ruang pulpa dan pentup saluran akar pada perawatan saluran
akar. Yang digunakan sebagai bahan dalam perawatan endodontic adalah gutta perca yang
cone-nya kecil atau langsing. Kualitas gutaperca bergantung pada proses pemurniannya serta
bahan campurannya; lentur pada suhu kamar dan menjadi plastis pada suhu 60 Celcius; larut
dalam khloroform, ether, dan xylol dan bahan pelarut ini adakalanya dipakai selama proses
obturasi maupun waktu mengeluarkan gutaperca dari saluran akar.
Fungsi gutta perca (OBrien, 2002):
1.

Bentuk alfa (natural): digunakan pada sistem obturasi yang menggunakan gutta perca
termoplastis atau heat-softened gutta perca.

2.

Bentuk beta:

ditemukan dalam gutta perca cone atau point, digunakan pada

teknik cold compaction misalnya kondensasi lateral.


Komposisi guttaperca:
ZnO 60-70%, gutaperca murni 20-25%, logam untuk radioopasitasnya, dan sedikit malam
atau resin.
Sifat Gutta-Percha:
1.
2.
3.
4.

Mudah disterilkan dan dimasukkan, serta mudah dikeluarkan bila perlu,


Bersifat radioopak,
Tidak menyebabkan gigi berubah warna,
Sifat iritasi dan toksisitasnya terhadap jaringan periapeks paling ringan dibanding

dengan bahan lain.


5. Kon gutaperca tidak cocok untuk saluran akar sempit dan daya simpannya terbatas.
Gutaperca lama kelamaan akan menjadi rapuh terutama jika terpajan pada
panas, walaupun dapat lebih tahan bila disimpan di lemari es. Rejuvenasi dapat
dicapai dengan mencelupkannya sebentar ke dalam air panas (55 derajat C) diikuti
pendinginan seketika dalam air dingin.
6. Untuk memperoleh hermetisitas obturasi yang balk, kon gutaperca dikombinasikan
dengan semen saluran akar.
Kelebihan gutta perca:

1.

Toksisitas minimal

2.

Biokompatibilitasnya baik, ditoleransi dengan baik oleh jaringan serta tidak


menimbulkan iritasi

3.

Mampu menahan tekanan, beradaptasi yang baik pada dinding preparasi kanal.

4.

Inertness. Dari semua material yang digunakan dalam kedokteran gigi, gutta perca
adalah material yang reaktivitasnya paling kecil bahkan jika dibandingkan dengan perak
atau emas.

5.

Terlihat radiopak dengan foto x-ray

6.

Menjadi plastis saat dipanaskan pada suhu 42 o-49oC sehingga sangat bermanfaat saat
perawatan endodontik.

7.

Dapat dilarutkan dengan pelarut-pelarut yang sudah umum dikenal seperti chloroform
dan xylene.

8.

Lentur saat baru dan getas bila sudah lama.

(Bhatti and Joshi, 1997; Robinson, 2003).


Kekurangan gutta perca (Robinson, 2003):
1.

Kurangnya kekakuan. Gutta perca akan lebih mudah menekuk ketika mengalami
tekanan lateral sehingga membuatnya sulit digunakan dalam ukuran yang lebih kecil.

2.

Kurangnya kontrol pemanjangan (lenght control). Sebagai efek dari kemampuannya


menahan tekanan, gutta perca dapat mengalami distorsi vertikal dengan peregangan;
kecuali terdapat gangguan atau dikemas dalam matriks tertentu atau stopping point, gutta
perca hanya memiliki sedikit kontrol terhadap kedalaman yang akan dicapai. Untuk
mencegah terjadinya pemanjangan yang berlebihan dari gutta perca , diperlukan preparasi
yang rumit.

Referensi :
James A. OBrien, Management Information System, McGraw-Hill, New
York, 2002.

Anda mungkin juga menyukai