RASIONAL
Pendidikan merupakan sesuatu hal yang penting yang dianggap sebagai suatu
kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kebutuhan merupakan
sesuatu hal yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya sudah harus
terpenuhi oleh setiap manusia, tidak terkecuali siapa pun itu. Pendidikan adalah sebuah usaha
sadar dan terencana yang dilakukan secara terus-menerus untuk mewujudkan suasana belajar
dan pembelajaran, agar peserta didik memiliki kekuatan spiritual keagaman, kecerdasa,
pengendalian diri, akhlak mulia, kepribadian, serta keterampilan yang diperlukan untuk diri
peserta didik itu sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, dalam melaksanakan
penyelenggaraan pendidikan haruslah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demoratis serta bertanggung jawab.
Di dalam pendidikan ini sendiri terdapat berbagai elemen penting yang mempunyai
keterkaitan satu sama lain, diantaranya adalah kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat atau
sistem rencana dan pengaturan mengenai isi, dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam
aktivitas belajar mengajar. Dalam rancangan pendidikan kurikulum mempunyai kedudukan yang
bisa dikatakan cukup sentral dalam seluruh kegiatan pendidikan, terutama dalam hal
menentukan proses pelaksanaan pendidikan dan hasil dari pendidikan tersebut. Agar dapat
menunjang keberhasilan sebuah pendidikan dalam rangka menghasilkan Sumber Daya
Manusia atau output yang berkualitas, maka dibutuhkan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan
dan kebutuhan zaman, dimana setiap individu di era globalisasi ini dituntut untuk mampu
berkompetensi dan bersaing.
Sekolah Menengah Kejuruan Desain Komunikasi Visual ini menitikberatkan pada
program-program
ilmu
teknologi
dan
desain
komunikasi
visual
pembelajaran
tanpa
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh SMK Desain Komunikasi Visual Indonesia ini
akan mampu merubah peserta didik tidak hanya sebatas ilmu pengetahuan dan keterampilan,
namun juga mengacu pada perubahan tingkah laku, nilai, dan sikap peserta didik sebagai bekal
menyongsong hari esok dalam kehidupan bermasyarakat terutama saat mereka terjun langsung
dalam dunia kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
industri
Menyiapkan lulusan yang profesional dan siap bekerja/ berwirausaha serta
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
3. Kompetensi
Kompetensi yang diberikan dari bidang Keahlian Desain Komunikasi Visual Indonesia
meliputi :
a. Komputer grafis
b. Fotografi
c. Videografi
d. Desain Media Indoor dan Outdoor
e. Iklan Televisi
f. Post Design
g. Pameran
4. Output
Kurikulum SMK Desain Visual Komunikasi Indonesia nantinya akan menghasilkan
lulusan :
a. Peserta didik menjadi manusia yang produktif, mampu bekerja mandiri, dapat
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha/dunia industri
b. Peserta didik memiliki iman dan taqwa yang baik
c. Peserta didik mampu memilih karir, tekun, dan gigih dalam berkompetensi,
beradaptsi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang
Desain Komunikasi Visual
3
d. Peserta didik mempu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri,
maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI
KELAS X
1. Menghayati dan
KELAS XI
1. Menghayati dan
KELAS XII
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
mengamalkan ajaran
mengamalkan ajaran
Mengamalkan perilaku
Mengamalkan perilaku
Mengamalkan perilaku
berbagai permasalahan
berbagai permasalahan
berbagai permasalahan
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan
pergaulan dunia.
3. Memahami,
pergaulan dunia.
3. Memahami,
dan menganalisis
menerapkan, dan
menerapkan,
pengetahuan faktual,
menganalisis
menganalisis, dan
konseptual, dan
pengetahuan faktual,
mengevaluasi
prosedural berdasarkan
konseptual, prosedural,
pengetahuan faktual,
dan metakognitif
konseptual, prosedural,
tentang ilmu
pengetahuan,
ilmu pengetahuan,
pengetahuan,
wawasan kemanusiaan,
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
terkait
penyebab fenomena
terkait
fenomena
penyebab fenomena
spesifik untuk
spesifik untuk
memecahkan masalah.
spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar,
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar,
4. Mengolah, menalar,
dengan pengembangan
dengan pengembangan
terkait dengan
pengembangan dari
di sekolah secara
di sekolah secara
yang dipelajarinya di
mandiri, bertindak
melaksanakan tugas
dan mampu
spesifik di bawah
melaksanakan tugas
pengawasan langsung.
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
spesifik di bawah
pengawasan langsung.
pengawasan langsung.
KELAS
MATA PELAJARAN
XI
XII
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
4
4
2
4
4
2
4
4
2
4
4
2
4
4
2
4
4
2
6 Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya
8
9
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
4
2
4
2
2
13
3
2
13
3
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
4
5
Bahasa Indonesia
Matematika
Sejarah Indonesia
Kelompok C (Peminatan)
1 Dasar Bidang Kejuruan (Wajib)
1.1 Dasar dasar desain
1.2 Pengetahuan bahan
2 Dasar Kompetensi Kejuruan
KELAS
MATA PELAJARAN
XII
1
-
2
-
1
4
2
4
4
4
2
4
2
4
4
4
1
12
4
2
12
4
48
48
48
48
48
48
3.2 Fotografi
3.3 Sablon (Screen Printing)
3.4 Videografi
3.5 Karya Desain Komunikasi Visual
3.6 Desain Media Indoor dan Outdoor
TOTAL
XI
C. Implementasi Kurikulum
1. Sistem belajar
a. Jadwal KBM dan Daftar Ekstrakulikuler di SMK Desain Komunikasi Visual
Indonesia
Jadwal Kegiatan Belajar dan Mengajar di SMK Desain Komunikasi Visual Indonesia
Ja
Waktu (WIB)
m
1
Senin
Upacara
Selasa
Rabu
KBM
KBM
Kamis
KBM
Jumat
KBM
Bendera
Sabtu
Ekstra
Kurikule
r
2
3
4
9
10
KBM
KBM
KBM
Istirahat
KBM
KBM
KBM
KBM
KBM
Istirahat
KBM
KBM
KBM
KBM
Istirahat
KBM
KBM
KBM
KBM
Istirahat
KBM
KBM
KBM
KBM
KBM
Istirahat
KBM
KBM
KBM
KBM
Istirahat
KBM
KBM
KBM
KBM
KBM
Istirahat
KBM
KBM
KBM
KBM
Istirahat
KBM
KBM
KBM
KBM
KBM
Istirahat
KBM
KBM
Istirahat
KBM
KBM
-
11
KBM
5
6
7
8
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Pramuka (wajib)
OSIS
Unit Kesenian Sekolah (Tari, Teater, Musik)
PMR
Olahraga (Basket, Futsal, Bulu Tangkis, dan Sepakbola),
Bela Diri (Pencak Silat, dan Taekwondo)
Rohis
Paskibra
Pecinta Alam
b. Pendekatan
Di SMK Desain Komunikasi Visual Indonesia ini menggunakan empat jenis
pendekatan dalam proses pembelajaran yaitu Pembelajaran E- Learning,
Pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning), PAIKEM
(Pembelajaran
Aktif,
Inovatif,
Kreatif,
Efektif,
dan
Menyenangkan)
dan
Pembelajaran Remedial.
Pembelajaran E-learning merupakan sebuah konsep pembelajaran dimana
dalam proses pembelajaran tersebut menggunakan media elektronik dengan
didukung oleh jaringan Internet. Dimana pada pembelajaran E-learning tersebut
peserta didik dapat menggali sumber pengetahuan yang lebih luas dari mana saja,
dan memudahkan siswa dalam proses penyimpanan materi pembelajaran.
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning CTL) yaitu konsep
belajar yang mana membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota masyarakat. Proses pembelajaran berlangsung secara alami
dimana siswa tersebut diletakan pada posisi mengalami, bukan menerima
pengetahuan dari guru ke siswa. Jadi, melalui pendekatan kontekstual ini, siswa
diajak untuk mengaitkan suatu kejadian yang pernah ia alami, atau ia temukan
dimasyarakat, lalu ia menghubungkan atau mengaitkannya dengan materi
pembelajaran yang ia sedang pelajari di kelas, kemudian mencari tahu seperti apa
solusinya. Dengan begitu, siswa dapat berpikir secara kritis, aktif dan kreatif.
Pendekatan kontekstual dapat membuat kegiatan belajar mengajar yang ada di
sekolah menjadi lebih menggairahkan dan tidak membosankan.
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
PAIKEM merupakan strategi pembelajaran terpadu yang melibatkan variasi
metode, teknik, media/sumber belajar dan evaluasi hasil belajar. Pembelajaran
aktif adalah pembelajaran yang menuntut guru dapat menciptakan suasana
9
kesulitan
belajar
ini,
baik
dengan
cara
pencegahan
maupun
b. Guru / Pendidik.
10
sesuai
dengan mata
konselor
wajib
18 ruang kelas
1 ruang kepala sekolah
1 ruang wakil kepsek
1 ruang guru
1 ruang tata usaha
1 ruang BK
1 ruang OSIS
1 ruang UKS
3 ruang ekstrakurikuler
1 ruang aula
1 ruang Lab Bahasa
1 ruang gudang
Kantin dan Koperasi
1 Masjid
Lahan Parkir
Lapangan Olahraga
2 Lab Komputer
Pos Keamanan
4 toilet siswa
2 toilet guru
Ruang Praktik
3 Ruang laboratorium
Ruang Perpustakaan
b. Sarana
25 LCD dan Proyektor
Komputer 36 unit
Peralatan Olahraga
ATK
Meja dan Kursi Siswa
Meja dan Kursi Guru
Whiteboard 25 buah
Sound system
Peralatan Lab Bahasa
Peralatan Praktikum
Peralatan Laboratorium
D. Sistem Evaluasi
1. Tes Tertulis : Penilaian melalui pemberian soal untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik menguasai materi yang telah diberikan selama setengah semester, satu semester,
dan selama 3 tahun. Soal tes tertulis dapat berupa essay, pilihan ganda, menjodohkan,
atau memilih benar atau salah.
2. Tes Lisan : Pengujian terhadap penguasaan materi dari peserta didik dengan cara
menjelaskan, mendemonstrasikan, atau mempresentasikan materi yang telah mereka
pelajari dihadapan guru, teman sekelas, atau keduanya.
13
proses
pembelajaran
yang
menggunakan
multimetode,
menyeluruh,
BAB III
PENUTUP
14
A. Kesimpulan
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Desain Komunikasi Visual Indonesia ini
menitikberatkan pada program-program ilmu teknologi dan desain komunikasi visual
pembelajaran tanpa mengesampingkan IMTAQ serta IPTEK dengan tetap memperhatikan
dan mempertahankan kelestarian budaya Indonesia agar tidak terkikis oleh zaman,
sehingga mampu menghasilkan peserta didik yang tidak hanya profesional dalam
penggunaan, pengelolaan, dan penciptaan produk desain media komunikasi visual komersil
maupun sosial yang berkualitas serta mampu bersaing dengan para kompetitor pada level
dunia.
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh SMK Desain Komunikasi Visual Indonesia ini
akan mampu merubah peserta didik tidak hanya sebatas ilmu pengetahuan dan
keterampilan, namun juga mengacu pada perubahan tingkah laku, nilai, dan sikap peserta
didik sebagai bekal menyongsong hari esok dalam kehidupan bermasyarakat terutama saat
mereka terjun langsung dalam dunia kerja. SMK Desain Komunikasi Visual Indonesia
menggunakan 4 jenis pendekatan dalam proses pembelajaran yaitu Pembelajaran
Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning), PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), Pembelajaran Remedial, dan Pembelajaran ELearning.
Keberhasilan implementasi dari kurikulum SMK Desain Komunikasi Visula Indonesia
sangat bergantung kepada seluruh stakeholder yang terlibat khususnya seorang guru yang
dituntut dapat menggunakan media dan metode yang bervariasi dalam proses
pembelajaran untuk menghasilkan output-output yang berkompeten dan beretika dalam
bidang teknologi kesehatan. Ketersediaan sarana dan prasarana yang up to date, relevan
dan faktual dengan materi pembelajaran juga sangat mempengaruhi pencapaian tujuan dari
sekolah SMK Desain Komunikasi Visual Indonesia ini, karena apabila sarana dan
prasarananya memadai maka akan mempermudah dan meningkatkan kinerja dari para
pendidik dan tenaga pendidik dalam menghasilkan output-output sekolah yang berkualitas.
Penggunaan sistem evaluasi yang relevan dan bervariatif dapat menjadi alat tolak
ukur bagi sekolah dalam upaya peningkatan kualitas output dari pendidikan kesehatan
serta sebagai alat introspeksi yang digunakan oleh para guru untuk menilai aspek kognitif,
psikomotorik, dan afektif dari peserta didik selama mereka bersekolah.
B. Saran
Implementasi dari kurikulum SMK Desain Komunikasi Visual Indonesia ini
membutuhkan para SDM yang berkualitas dengan ditunjang oleh sarana dan prasarana
yang memadai untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, serta penentuan sistem
15
evaluasi yang relevan dengan program pembelajaran yang dilaksanakan oleh pihak
sekolah.
Kurikulum SMK Desain Komunikasi Visual Indonesia ini menuntut peserta didiknya
agar dapat menggambar, merancang, membuat dan menghasilkan produk media
komunikasi visual yang komersil maupun sosial melalui media dan metode pembelajaran
yang relevan, kreatif, dan inovatif sehingga peserta didik dapat dengan mudah menyerap
dan menguasai materi yang diberikan. Kurikulum SMK Desain Komunikasi Visual Indonesia
ini takkan berhasil tanpa adanya kerjasama dan komunikasi yang baik diantara para
stakeholder yang terlibat dalam penerapan kurikulum ini. Penerapan Kurikulum ini
diharapkan mampu menjalin kemitraan antara sekolah dengan dunia industri.
16