APBD
Nama Kelompok:
Ande Larista Simatupang
Clarisa Jesika K.Tm .H.
Gomes Predinico
Isack Sahat R.N.
Jhonipan Lindo S.P.
Sapriyansah
KELAS XI IPS 2
A. Pengertian APBN
APBN adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sesuai
dengan kepanjangannya, APBN dapat diartikan sebagai suatu daftar yang
memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis
pengeluaran negara dalam waktu satu tahun.
Pada zaman Orde Baru (Orba), APBN dirancang dan dilaksanakan untuk satu
tahun mulai 1 April - 31 Maret tahun berikutnya, misalnya mulai 1 April 1995 31 Maret 1996. Akan tetapi, sejak tahun 2000 (Era Reformasi), APBN
dirancang dan dilaksanakan untuk satu tahun mulai 1 Januari - 31 Desember
tahun yang sama.
APBN dirancang berdasarkan landasan hukum tertentu. Landasan hukum
tersebut adalah sebagai berikut.
1. UUD 1945 Pasal 23 (sesudah diamandemen) yang pada intinya berisi:
- APBN ditetapkan setiap tahun dengan Undang-Undang.
- Rancangan APBN dibahas di DPR dengan memerhatikan pendapat
Dewan Perwakilan Daerah.
- Apabila DPR tidak menyetujui rancangan anggaran yang diusulkan
pemerintah, maka pemerintah memakai APBN tahun lalu.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1994 tentang Pendapatan dan Belanja
Negara.
3. Keppres Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN.
726,2
(9.447,3)
(115.676,6) (124.656,5)
115.676,6 124.656,5
118.672,6
(2.995,9)
0
125.266
(609,5)
0
B. Pengertian APBD
APBD adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. APBD
dapat diartikan sebagai suatu daftar yang memuat perincian sumbersumber
pendapatan daerah dan macam-macam pengeluaran daerah dalam waktu satu
tahun. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 mengartikan APBD sebagai
rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui
bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan
Daerah (Perda).
Adapun landasan hukum penyusunan APBD adalah:
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah pasal
25 yang berbunyi: Kepala Daerah mempunyai tugas dan wewenang ...,
menyusun dan mengajukan Rancangan Perda tentang APBD kepada
DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama.
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2003 tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Daerah pasal 4 yang berbunyi: Penyelenggaraan
urusan Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi
didanai APBD. APBD harus disusun Pemerintah Daerah setiap tahun,
yang dimaksud dengan Pemerintah Daerah adalah:
a. Gubernur dan perangkatnya yang memerintah daerah propinsi.
b. Walikota dan perangkatnya yang memerintah daerah kota (dulu disebut
Kotamadya).
c. Bupati dan perangkatnya yang memerintah daerah kabupaten.
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata
Cara Pengawasan, Penyusunan, dan Penghitungan APBD.
APBD disusun sebagai pedoman pendapatan dan belanja dalam melaksanakan
kegiatan pemerintah daerah. Sehingga dengan adanya APBD, pemerintah
daerah sudah memiliki gambaran yang jelas tentang apa saja yang akan diterima
sebagai pendapatan dan pengeluaran apa saja yang harus dikeluarkan, selama
satu tahun. Dengan adanya APBD sebagai pedoman, kesalahan, pemborosan,
dan penyelewengan yang merugikan dapat dihindari.
Sumber : Audit BPK mengenai Laporan Pertanggungjawaban APBD Kota Bandar Lampung (2007-2011)