Anda di halaman 1dari 14

TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI

Roni Indarto
3 sks / modul 1-9: ill.; 21 cm / Edisi 1
ISBN : 9790112092
DDC : 332.6
Copyright (BMP) Jakarta: Universitas Terbuka, 2007
Mata kuliah ini membahas kerangka konsep dasar manajemen investasi, pengertian pasar,
instrumen yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangan, teori risiko dan return, pemilihan
portofolio, obligasi, saham, sekuritas derivatif, dan teori investasi modern. Prasyarat:
EKMA4213 (Manajemen Keuangan).
TINJAUAN MATA KULIAH
Mata kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi merupakan salah satu mata kuliah lanjutan
yang memberikan syarat bagi yang menempuh untuk menempuh lebih dahulu mata kuliah
Manajemen Keuangan di Program Studi Akuntansi. BMP Teori Portofolio dan Analisis Investasi
bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana seseorang berinvestasi
pada aset finansial dengan menggunakan beberapa metode dan konsep.
Dalam menentukan apakah seseorang atau organisasi menginvestasikan dananya dalam aset
finansial, maka ia harus terlebih dahulu mengetahui berapa return yang didapat dari investasi
tersebut dan berapakah risiko yang ditimbulkan oleh investasi tersebut. Di samping itu dijelaskan
pula bagaimana menghitung nilai dari saham dan obligasi dengan berbagai metode dan konsep.
Perkembangan dunia investasi tidak saja ditunjukkan oleh semakin meningkatnya jumlah yang
diinvestasikan ataupun oleh semakin banyaknya jumlah investor yang berinvestasi, tetapi juga
ditunjukkan oleh semakin banyaknya alternatif-alternatif instrumen investasi yang bisa dijadikan
pilihan investor dalam berinvestasi. Selain berinvestasi dengan cara memiliki secara langsung
sekuritas yang diperdagangkan di pasar, investor juga dapat berinvestasi dengan cara membeli
derivasi/turunan dari sekuritas tersebut. Sekuritas derivatif adalah sekuritas yang mempunyai hak
kepada pemegang sekuritas untuk membeli suatu sekuritas dengan harga tertentu pada waktu
tertentu. Beberapa sekuritas yang termasuk dalam sekuritas derivatif dapat memberikan suatu
hak (artinya dapat dilakukan, dapat pula tidak) atau dapat pula dalam bentuk keharusan (artinya,
harus dilakukan apapun yang terjadi). Sekuritas yang memberikan hak adalah (1) opti (option),
(2) bukti (right), (3) waran (warrant) dan (4) obligasi konversi (convertible bonds). Sedangkan
yang memberikan keharusan di antaranya adalah futures.
Dalam mata kuliah ini akan dibahas kerangka konsep dasar manajemen investasi, pengertian
pasar, instrumen yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangan, teori risiko dan return.
Setelah mempelajari mata kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Anda diharapkan
mampu mengelola dana yang dimiliki perusahaan ke dalam bentuk investasi surat-surat berharga.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta bobot 3 SKS, mata kuliah Teori Portofolio dan
Analisis Investasi terdiri dari 9 modul yang pengorganisasiannya sebagai berikut.

Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu
menjelaskan tentang pasar modal dan instrumennya.
Return yang Diharapkan dan Risiko Portofolio. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda
dapat menjelaskan besarnya return dan risiko yang diharapkan dalam suatu investasi yang
rasional.
Model-model Keseimbangan. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menentukan
portofolio yang optimal dengan menggunakan model Capital Aset Pricing Model dan model
Arbitrage Pricing Theory.
Penilaian Saham. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menghitung nilai saham
baik secara fundamental maupun secara teknikal.
Obligasi. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menghitung nilai obligasi.
Penilaian Obligasi. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menentukan harga
obligasi dengan berbagai tingkat bunga dengan menggunakan berbagai strategi investasi
obligasi.
Sekuritas Derivatif. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menentukan harga opsi..
Sekuritas Derivatif Lanjutan. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menghitung
berapa besarnya bukti (right), waran (warrant) dan obligasi konversi (convertible bonds).
Futures. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menjelaskan mengenai indeks
futures dan penggunaan indeks tersebut untuk manajer investasi.
Agar lebih memudahkan dalam memahami mata kuliah ini, berikut disampaikan desain
instruksional yang menggambarkan tujuan instruksional dari tiap topik bahasan dan kompetensikompetensi pendukung yang harus Anda kuasai untuk mencapai kompetensi utama mata kuliah
ini.
Dengan mempelajari setiap modul dengan cermat sesuai petunjuk yang ada serta mengerjakan
semua latihan dan tes yang diberikan secara sungguh-sungguh, Anda akan berhasil dalam
menguasai tujuan yang telah ditetapkan.

MODUL 1
PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL
Kegiatan Belajar 1: Pasar Modal
Rangkuman

Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya dapat memperoleh dananya melalui dua cara,
yaitu diperoleh dari intern perusahaan dan dari ekstern perusahaan. Kebutuhan dana yang
diperoleh dari intern perusahaan berasal dari dana yang dihasilkan oleh usaha perusahaan ,
misalnya :sebagian laba ditahan dan penyusutan, sedangkan kebutuhan dana yang diperoleh dari
ekstern adalah dana yang diperoleh bukan dari usaha perusahaan, misalnya dengan meminjam di
bank atau lembaga keuangan lain atau dapat juga menjual saham di pasar modal. Pasar modal
dari fungsi dan ruang lingkupnya dapat dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu; pasar sekunder,
pasar perdana, pasar lelang dan pasar negosiasi.
Pelaku pasar modal terdiri dari lembaga-lembaga yang kegiatannya berhubungan dengan pasar
modal. Para pelaku ini dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
Pertama, badan yang bertugas mengawasi jalannya pasar modal, di Indonesia tanggung jawab ini
dipegang oleh Bapepam. Kedua, pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam perdagangan
sekuritas: emiten, investor, badan pengelola bursa dan perantara/pedagang sekuritas. Ketiga,
pihak yang mendukung kepastian, kelancaran, dan ketertiban pasar modal (Kustodian Sentral
Efek Indonesia dan Kliring Penjamin Efek Indonesia), Penanggung (Guarantor) dan Wali
Amanat (Trustee).
Kegiatan Belajar 2: Instrumen Pasar Modal
Rangkuman
Sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal biasanya disebut instrumen pasar modal.
Instrumen pasar modal ini terdiri dari: saham biasa, obligasi dan reksadana. Adapun instrumen
derivatif di pasar modal ada dua jenis yaitu opsi dan futures, dari kedua instrumen derivatif
tersebut masih ada instrumen pecahan dari keduanya
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. (1999). Fundamentals of Financial


Management. Harcourt, Forth Worth.

Elton and Gruber. (1995). Modern Portfolio: Theory and Investment Analysis. New York:
Wiley.

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi


Pertama. Yogyakarta: BPFE

MODUL 2
RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTOFOLIO
Kegiatan Belajar 1: Investasi
Rangkuman
Dalam dunia usaha, setiap kita melakukan investasi maka investasi tersebut akan selalu
mengandung keuntungan atau pengembalian (return) dan risiko. Pengembalian (return)
merupakan kompensasi atau imbalan yang diharapkan di masa datang oleh investor atas waktu
dan risiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Pengembalian (return) ini dapat berupa
pengembalian yang telah terjadi (actual return) dan pengembalian yang diharapkan (expected
return). Sedangkan Risiko merupakan besarnya penyimpangan atas keuntungan yang diharapkan
karena adanya investasi terhadap keuntungan faktual. Semakin besar penyimpangannya berarti
semakin besar tingkat risikonya. Keputusan apakah investasi akan dilaksanakan atau tidak sangat
tergantung dari perbandingan antara return dan risiko.
Tinggi rendahnya sikap investor terhadap risiko bergantung kepada preferensi investor tersebut
terhadap risiko. Berdasarkan tingkat preferensi investor terhadap risiko, maka risiko dibedakan
menjadi tiga, yaitu: (1) investor yang menyukai risiko atau pencari risiko (risk seeker); (2)
investor yang netral terhadap risiko (risk neutral); (3) investor yang tidak menyukai risiko (risk
averter)
Selain mempertimbangkan return dalam mengambil keputusan investasi, investor juga perlu
mempertimbangkan risiko, ada beberapa jenis risiko yang perlu dipertimbangkan antara lain: (1)
risiko suku bunga; (2) risiko pasar; (3) risiko inflasi; (4) risiko bisnis; (5) risiko finansial; (6)
risiko likuiditas dan (7) risiko nilai tukar mata uang.
Kegiatan Belajar 2: Risiko dan Pengembalian (Risk and Return)
Rangkuman
Sesuai pengertian risiko, risiko diartikan sebagai penyimpangan dari apa yang diharapkan.
Karena yang diharapkan dari investasi adalah return (pengembalian), maka biasanya risiko
diukur dari variabilitas dari return-nya.
Dalam kaitan antara return dan risiko maka terdapat hubungan langsung antara harga dan tingkat
pengembalian. Harga, P0, untuk setiap aset adalah sama dengan jumlah dari pembayaran kas
yang diharapkan akan diterima investor yang didiskontokan pada tingkat pengembalian, r, yang
diminta investor.
Investor dapat menginvestasikan dananya kepada investasi riil atau investasi finansial. Investasi
finansial biasanya diujudkan dalam pembelian sekuritas. Sekuritas dapat diartikan sebuah
dokumen yang mengidentifikasi hak atau klaim atas aset dan setiap aliran kas mendatang yang
diperoleh perusahaan. Sedang portofolio merupakan sekumpulan dari sekuritas. Istilah sekuritas
mempunyai pengertian yang luas. Tidak saja terbatas pada saham atau obligasi saja, surat
pembelian mobil atau sertifikat tanah bisa masuk dalam pengertian sekuritas. Untuk itu dalam

perhitungan tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham individual dan tingkat
pengembalian yang diharapkan dari portofolio akan berbeda hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. (1999). Fundamentals of Financial


Management. Harcourt, Forth Worth.

Elton and Gruber. (1995). Modern Portfolio: Theory and Investment Analysis. New York:
Wiley.

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi


Pertama. Yogyakarta: BPFE

MODUL 3
MODEL-MODEL KESEIMBANGAN
Kegiatan Belajar 1: Capital Asset Pricing Model
Rangkuman
Hubungan antara return dan risiko dapat dikembangkan menjadi suatu model keseimbangan
risiko-return. Model keseimbangan yang dapat dikembangkan adalah salah satunya dengan
model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model CAPM dapat diformulasikan sebagai
berikut.
E(Ri) = = RF + bi [E(RM) - RF].
Kegiatan Belajar 2: Pricing Theory Abritage
Rangkuman
Arbitrage Pricing Theory (APT) mendasarkan diri atas prinsip hukum satu harga, yang
menyatakan bahwa sekuritas yang mempunyai karakteristik yang sama, tidak akan bisa dihargai
dengan harga yang berbeda. Tidak seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang
menggunakan asumsi bahwa portofolio pasar merupakan portofolio yang efisien, APT tidak
menggunakan asumsi apapun tentang portofolio pasar. APT hanya mengatakan bahwa tingkat
keuntungan suatu saham dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, yang jumlahnya bisa lebih dari
satu.

Sayangnya teori ini tidak menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pembentukan harga
sekuritas. Teknik statistik yang disebut sebagai factor analysis bisa dipergunakan untuk
mengidentifikasikan berapa faktor yang terdapat dalam persoalan (dengan menggunakan input
matriks koefisien korelasi), tetapi tidak menunjukkan apa faktor-faktor tersebut. Berbagai
penelitian tentang aplikasi APT menunjukkan beberapa faktor yang dapat menjelaskan
perubahan tingkat keuntungan. Meskipun demikian, beberapa penelitian dan mungkin
menemukan faktor yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. (1999). Fundamentals of Financial


Management. Harcourt, Forth Worth.

Elton and Gruber. (1995). Modern Portfolio: Theory and Investment Analysis. New York:
Wiley.

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi


Pertama. Yogyakarta: BPFE.

MODUL 4
PENILAIAN SAHAM
Kegiatan Belajar 1: Penilaian Saham
Rangkuman
Di dalam penentuan harga saham perlu mendasarkan atas estimasi arus kas yang akan diterima
oleh pemilik saham tersebut. Arus kas tersebut terdiri dari dividen dan penjualan kembali saham
tersebut. Apabila kita tidak mampu untuk menaksir arus kas tersebut dengan tepat, maka
kemungkinan analisis kita salah, sehingga oleh karena itu kita akan selalu menanggung risiko.
Karena sesungguhnya sangat sulit bagi seorang investor untuk dapat dengan tepat menaksir arus
kas perusahaan tersebut.
Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di-present value-kan dalam
menentukan harga saham, maka muncul beberapa model penyederhanaan, adapun model
penyederhanaan tersebut adalah sebagai berikut:
model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;
model pertumbuhan konstan;

model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;


model pendekatan PER.
Kegiatan Belajar 2: Pendekatan Penilaian Saham Lainnya
Rangkuman
Di dalam penentuan harga saham perlu mendasarkan atas estimasi arus kas yang akan diterima
oleh pemilik saham tersebut. Arus kas tersebut terdiri dari dividen dan penjualan kembali saham
tersebut. Apabila kita tidak mampu untuk menaksir arus kas tersebut dengan tepat, maka
kemungkinan analisis kita salah, sehingga oleh karena itu kita akan selalu menanggung risiko.
Karena sesungguhnya sangat sulit bagi seorang investor untuk dapat dengan tepat menaksir arus
kas perusahaan tersebut.
Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di- present value-kan dalam
menentukan harga saham, maka muncul beberapa model penyederhanaan, adapun model
penyederhanaan tersebut adalah sebagai berikut:
model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;
model pertumbuhan konstan;
model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;
model pendekatan PER; dan
model pendekatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. (1999). Fundamentals of Financial


Management. Harcourt, Forth Worth.

Elton and Gruber. (1995). Modern Portfolio theory and Investment Analysis. New York:
Wiley.

Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Emban Patria.

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi


Pertama. Yogyakarta: BPFE

MODUL 5
OBLIGASI

Kegiatan Belajar 1: Karateristik Obligasi


Rangkuman
Obligasi dapat diterbitkan dengan beraneka ragam sifat atau karakter. Faktor yang terpenting
dalam penentuan harga obligasi adalah tingkat bunga. Besarnya bunga atau interes yang
diberikan, selain jangka waktu obligasi, akan mempengaruhi tingkat keuntungan (yield) yang
diperoleh para investor. Bila tingkat bunga yang berlaku umum meningkat, maka tingkat harga
obligasi akan menurun, bila hal-hal lain ceteris paribus (dianggap tidak terjadi perubahan).
Beberapa lembaga mungkin melakukan rating obligasi. Seperti halnya dilakukan oleh Standard
& Poor (S & P) dan Moodys di Amerika Serikat. Lembaga yang melakukan rating obligasi di
Indonesia adalah PT. Pemerintah Efek Indonesia (Pefindo).
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. (1999). Fundamentals of Financial


Management. Harcourt, Forth Worth.

Elton and Gruber. (1995). Modern Portfolio Theory and Investment Analysis. New York:
Wiley.

Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Emban Patria.

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi


Pertama. Yogyakarta: BPFE.

MODUL 6
PENILAIAN OBLIGASI
Kegiatan Belajar 1: Penilaian Obligasi
Rangkuman
Obligasi adalah surat berharga (biasanya berjangka panjang atau lebih dari satu tahun) yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah. Pemilik obligasi akan menerima pembayaran
sejumlah uang tertentu yang dibayarkan secara berkala (misalnya setiap tahun atau setiap 6
bulan), hal ini disebut coupon interest payment atau pembayaran bunga kupon.

Untuk obligasi dengan jumlah bunga tetap, jumlah pembayaran bunga adalah tetap dan
ditentukan pada saat obligasi diterbitkan. Tingkat bunga kupon pada obligasi adalah jumlah
pembayaran bunga kupon dibagi nilai nominal.
Sedangkan untuk obligasi yang bersifat floating atau mengambang, bunga obligasi tidak tetap
tetapi berfluktuasi menyesuaikan dengan perubahan suku bunga pasar.
Penilaian obligasi dilakukan dengan pendekatan discounted cash flow mengatakan bahwa nilai
obligasi adalah present value dari semua penerimaan akibat membeli obligasi.
Kegiatan Belajar 2: Tingkat Bunga Obligasi
Rangkuman
Obligasi memiliki nilai nominal yang sering disebut sebagai par value. Par value ini merupakan
nilai yang akan dibayar oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi pada tanggal yang telah
ditentukan di masa yang akan datang.
Seperti telah dijelaskan di modul sebelumnya bahwa obligasi merupakan aset finansial yang
mempunyai beban tetap yang berupa biaya bunga bagi perusahaan yang mengeluarkan obligasi.
Penerimaan bunga yang dibayarkan setiap tengah tahun akan berbeda apabila bunga dibayarkan
setiap tahun.
Harga obligasi juga akan ditentukan oleh nilai intrinsik obligasi tersebut. Seperti telah dijelaskan
di sebelumnya bahwa nilai intrinsik obligasi sangat terkait besarnya nilai r, yaitu tingkat
keuntungan yang disyaratkan atau yield obligasi.
Hubungan antara yield dan harga obligasi menunjukkan adanya hubungan yang terbalik. Dari
keempat keadaan yang menggambarkan hubungan antara yield dan harga obligasi kita dapat
menyimpulkan bahwa harga obligasi akan berubah jika ada perubahan pada tingkat bunga pasar
dan yield yang disyaratkan oleh investor dengan arah yang berlawanan.
Pengaruh perubahan tingkat bunga pasar terhadap harga obligasi, juga akan terkait dengan
maturitas dari obligasi tersebut. Bila terjadi kenaikan (penurunan) tingkat bunga maka harga
obligasi yang mempunyai maturitas lebih lama akan mengalami penurunan (kenaikan) harga
yang lebih besar dibandingkan dengan obligasi yang mempunyai maturitas yang lebih pendek,
ceteris paribus
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. (1999). Fundamentals of Financial


Management. Harcourt, Forth Worth.

Elton and Gruber. (1995). Modern Portfolio Theory and Investment Analysis. New York:
Wiley.

Frensidy, Budi. (2005). Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Emban Patria.

Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Emban Patria.

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi


Pertama. Yogyakarta: BPFE.

MODUL 7
SEKURITAS DERIVATIF
Kegiatan Belajar 1: Opsi
Rangkuman
Opsi, sebagaimana instrumen sekuritas yang lain diatur oleh pemerintah melalui lembaga yang
berwenang untuk mengaturnya (dalam hal ini oleh BAPEPAM). Untuk di Indonesia, Bapepam
(Badan Pengawas Pasar Modal) mewakili pemerintah dalam mengawasi perkembangan pasar
modal termasuk di dalamnya adalah opsi. Aktivitas opsi di pasar modal ada keterkaitan dengan
aktivitas lain di pasar modal. Hal ini investor opsi mempengaruhi keputusan investasi investor.
Strategi yang berbeda dapat dikembangkan dalam memperbesar keuntungan atau memperkecil
risiko. Oleh karena itu biasanya investor (baik institusional maupun individual) memakai
beberapa model untuk mencapai alternatif yang optimal. Biasanya investor di dalam strategi
akan mempergunakan model yang dikembangkan oleh Blacks dan scholes. Namun demikian
investor harus mengetahui keterbatasan dan kelemahan opsi. Dengan demikian investor akan
dapat menentukan waktu yang tepat untuk memanfaatkan opsi dan strategi apa yang paling baik
dan tepat agar dapat memperoleh keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. (1999). Fundamentals of Financial


Management. Harcourt, Forth Worth.

Elton and Gruber. (1995). Modern Portfolio Theory and Investment Analysis. Wiley.

Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Emban Patria.

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi


Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Atmaja, Lukas Setia. (2001). Manajemen Keuangan. Edisi Revisi, Yogyakarta: Andi.

Sunariyah. (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Ketiga, Yogyakarta: UPP
AMP YKPN.

MODUL 8
SEKURITAS DERIVATIF LANJUTAN
Kegiatan Belajar 1: Bukti (Right), Waran (Warrant), dan Obligasi Konversi (Convertible
Bonds)
Rangkuman
Berbagai jenis sekuritas yang diterbitkan di pasar modal dan diperdagangkan di bursa efek dapat
dibagi menjadi berbagai kelompok, yaitu (1) saham, (2) sekuritas yang memberikan penghasilan
tetap, dan (3) sekuritas yang bersifat derivatif. Pada bab ini dibicarakan konsep valuasi dan
analisis sekuritas-sekuritas tersebut, yang meliputi saham, obligasi, sertifikat bukti right, opsi,
waran, dan obligasi konversi..
Analisis saham dapat dilakukan dengan menggunakan dividend approach model (berdasarkan
pada arus kas) ataupun dengan menggunakan pendekatan kelipatan laba (earnings multiplier).
Model mana yang akan digunakan hendaknya dikaitkan dengan karakteristik saham-saham yang
dianalisis. Apabila saham yang dianalisis selalu membagikan dividen dengan rasio payout yang
sama, pertumbuhan dividennya relatif konstan karena sudah memasuki tahap maturity,
penyederhanaan dividend approach model dengan menggunakan constant growth model dapat
digunakan. Apabila rasio pembagian dividen diperkirakan akan berubah dari waktu ke waktu,
pertumbuhan labanya bervariasi dari tahun ke tahun, model pertumbuhan lain perlu digunakan.
Analisis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasar
saat ini, atau dapat juga dilakukan secara cross sectional. Analisis cross sectional berarti menilai
kewajaran harga suatu saham relatif terhadap saham-saham lain yang dipilih dalam analisis.
Kedua cara tersebut disebut analisis dengan memperhatikan faktor-faktor fundamental.
Meskipun demikian, terdapat pula analisis dengan mengandalkan pada pengamatan alas
perubahan harga di waktu yang lalu. Cara semacam ini disebut analisis teknikal.
Untuk obligasi, faktor yang sangat menentukan adalah tingkat bunga. Kepekaan suatu obligasi
terhadap perubahan tingkat bunga ditunjukkan oleh duration obligasi tersebut. Semakin besar
duration-nya, semakin peka obligasi tersebut terhadap perubahan suku bunga.

Sertifikat bukti right menunjukkan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu. Apabila
dana yang diperoleh dari penerbitan right sewaktu dipergunakan hanya memberikan NPV = 0,
maka pemodal tidak akan menderita kerugian ataupun memperoleh manfaat dari penerbitan bukti
right. Pemodal akan bertambah kemakmurannya kalau dana yang dihimpun dengan right issue
dapat digunakan dengan menghasilkan NPV positif.
Teori penentuan harga opsi menjelaskan bagaimana melakukan valuasi opsi. Teori ini juga
berguna untuk membahas dan menaksir nilai warrant dan convertible bond. Warrant adalah opsi
untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga tertentu. Biasanya warrant dijual bersamasama obligasi, meskipun mungkin saja kedua instrumen keuangan diperjualbelikan secara
terpisah. Convertible bonds merupakan obligasi yang bisa ditukar menjadi saham biasa. pemodal
akan mengonversikan CB menjadi saham biasa kalau pada saat jatuh tempo harga saham lebih
tinggi dan nilai normal CB.
Dengan memahami teori pembentukan harga opsi, jelaslah bahwa penawaran sekuritas-sekuritas
yang berkarakteristik opsi bukanlah dilakukan dengan maksud merugikan pemodal. Memang
benar bahwa pembeli opsi akan menanggung risiko yang lebih besar dari pembeli saham biasa.
Meskipun demikian, risiko yang tinggi ini berarti bahwa kemungkinan menderita rugi atau
memperoleh laba juga besar.
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. (1999). Fundamentals of Financial


Management. Harcourt, Forth Worth.

Elton and Gruber. (1995). Modern Portfolio Theory and Investment Analysis. Wiley.

Frensidy, Budi. (2005). Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Emban Patria.

Frank J. Fabozzi. (1995). Manajemen Investasi. Buku Dua, Salemba Empat, Simon &
Schustur (Asia) PT. Ltd. Prentice Hall.

Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Emban Patria.

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi


Pertama. Yogyakarta: BPFE.

MODUL 9
FUTURES
Kegiatan Belajar 1: Kontrak Futures
Rangkuman
Futures menunjukkan kewajiban untuk melakukan sesuatu, dan bukan hak seperti dalam opsi.
Meskipun futures mempunyai risiko yang sangat tinggi, sebenarnya sekuritas tersebut dapat
dipergunakan untuk melakukan hedging, yang berarti justru memperkecil risiko. Hanya saja,
selain untuk hedging, pemodal juga dapat berspekulasi dengan futures. Karena risiko sangat
tinggi, maka spekulasi dengan futures akan mengakibatkan pemodal menanggung risiko yang
sangat tinggi.
Penetapan harga kontrak futures dipengaruhi oleh beberapa faktor, untuk itu untuk menghitung
harga futures perlu menggunakan asumsi, yaitu dijual pada pasar tunai, tingkat pengembalian
pasti, jangka pengantaran pasti dan suku bunga pasti diketahui.
Dalam penentuan harga kontrak futures bisa saja harga futures tersebut dengan strategi apapun
tidak mendatangkan laba arbitrase, Oleh karena itu, harga tersebut merupakan harga
keseimbangan, karena harga futures di atas maupun di bawah nilai tersebut memungkinkan
timbulnya laba arbitrase.
Harga teoritis futures dapat lebih tinggi daripada harga pasar tunai (pada premi) atau lebih
rendah dari harga pasar tunai (pada diskonto), tergantung dari (r y). Suku r y, yang
merupakan selisih antara biaya pendanaan dan hasil atas aktiva, disebut biaya pendanaan bersih.
Biaya pendanaan bersih ini umumnya disebut juga biaya penyimpanan (cost of carry). Biaya
penyimpanan positif berarti hasil yang diperoleh lebih besar dari biaya pendanaan; sedangkan
biaya penyimpanan negatif menunjukkan adanya biaya pendanaan yang lebih besar daripada
hasil yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. (1999). Fundamentals of Financial


Management. Harcourt, Forth Worth.

Elton and Gruber. (1995). Modern Portfolio Theory and Investment Analysis. Wiley.

Frensidy, Budi. (2005). Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Emban Patria.

Frank J. Fabozzi. (1995). Manajemen Investasi. Buku Dua, Salemba Empat, Simon &
Schustur (Asia) PT. Ltd. Prentice Hall.

Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Emban Patria.

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi


Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai