Bil Komplex
Bil Komplex
Kompleks/9
. BILANGAN KOMPLEKS
1 Pendahuluan
Bentuk umum Bilangan kompleks adalah:
z = x + yi
(1.1)
Soal 1 :
Di antara bilangan-bilangan berikut, manakah yang bilangan kompleks? Jika kompleks
tentukan komponen real dan komponen imajinernya !
1) 5 + 3 i
2) 6 + 3 i 2
3) 3 + 2 i 2 4 i 3
4) 6 i 2 + 3 i
12
5) 6 + 7 i 4
6) 7 i + 8 i 4
7) 8 i + 19 + 2 i 4
8) 6 + 64
2 Plotting Bilangan kompleks
Anda tentu sudah dapat mem-plot sebuah titik dalam koordinat Cartessius. Misal sebuah titik P
dengan koordinat (5,3), maka plottingnya adalah seperti gambar 1 berikut:
P (5,3) dan P ( 5 + 3 i )
PP '
x r cos
x 2 y2
y = r sin
(2.1)
Mat-Kim/Bil. Kompleks/10
Soal 2:
Diketahui bilangan-bilangan kompleks sebagai berikut:
1) 5 + 3 i
2) 3 + 2 i 2 4 i 3
3) 6 i 2 + 3 i 12
i sin 5) 2 cos
i sin
4) 2 cos
6) 2 . e 4 i
6
6
4
4
Buatlah plottingnya dan nyatakan bilangan-bilangan kompleks di atas dalam bentuk yang lain.
3 Pasangan konjugasi Bilangan kompleks (z*)
Setiap bilangan kompleks mempunyai pasangan konjugasi yaitu bilangan kompleks yang
diperoleh dengan cara mengganti i dengan i.
Contoh:
Bil. kompleks z = x + y i , pasangan konjugasinya adalah z* = x y i.
Bil. kompleks z = r (cos + i sin ) , pasangan konjugasinya adalah z* = r (cos i sin ).
Bilangan kompleks z = r e i , pasangan konjugasinya adalah z = r e i .
Dalam sistem koordinat, letak pasangan konjugasi merupakan bayangan cermin dari bilangan
kompleks yang bersangkutan dan sebagai cerminnya adalah sumbu x.
Soal 3 :
Tentukan pasangan konjugasi dari bilangan-bilangan kompleks pada soal paragraf 2.
4 Aljabar Bilangan Kompleks
4.1 Penyederhanaan bentuk x + y i
Penjumlahan, pengurangan dan perkalian bilangan kompleks mengikuti aturan aljabar dan
harus pula mengingat bahwa i 2 = 1.
Contoh 1 :
(1 + i) 2 = 1 + 2 i + i 2 = 1 + 2 i 1 = 2 i
Pembagian bilangan kompleks oleh bilangan kompleks lain dilakukan melalui langkahlangkah sebagai berikut. Pertama tulislah pembagian itu dalam bentuk pecahan. Kemudian
kalikan baik pembilang maupun penyebut dengan konjugasi penyebut sehingga penyebut
akan menjadi bilangan real selanjutnya dijadikan bentuk rektangular atau x + y i.
Contoh 2:
(2 + i) : (3 + i) =
2 i
3 i
7 i
6 i i2
x
=
=
=
2
2
3 i
3 i
10
3 i
7
1
i
+
10
10
Contoh 3:
Mengubah (x + y i) 2 dalam bentuk polar, dilakukan dengan cara memplot atau
membayangkan plotting dari titik (x,y) lalu ditentukan sudut dan panjang r . Dengan
demikian kita telah dapat menyatakan (x + y i) dalam bentuk r . e i . Selanjutnya jika r . e
i .itu dikuadratkan maka bentuk polar dari (x + y i) 2 diperoleh. Contoh dari kasus ini
adalah sebagai berikut:
Ubahlah bentuk (1 + i) 2 dalam bentuk polar.
Jawab:
x=1
y=1
Jadi r = 12 12 = 2
y
tg =
=1
= 450 =
x
4
Jadi (1 + i) =
i.
Contoh 4:
2 .e
i
4
(1 + i)
2 . e4
=2.
e2
=2
Mat-Kim/Bil. Kompleks/11
Ubahlah bentuk
1
o
ke dalam bentuk x + y i.
Jawab: Harus diubah dulu satuan sudut dari derajat menjadi radian. radian = 1800 . jadi:
10 =
radian = 0,0174 200 = 0,3488 radian.
180
1
o
2 (cos 20 i sin 20 )
1
2 (cos 0,3488 i sin 0,3488)
1
2.e
0,3488 i
= 0,5 . e 0,3488 i
= 0,5 cos 0,3488 i sin 0,3488
= 0,5 cos 0,3488 i sin 0,3488
= 0,5 ( 0,940 0,342 i )
= 0,47 0,17 i
Soal 4.1 :
Sederhanakan bentuk-bentuk bilangan kompleks berikut ke dalam bentuk x + y i atau ke
dalam bentuk r . e i .
2
1
1 i
1)
2) i 2 2 i 1
3)
4) 3 i 2
1 i
1
3
i
7
5) 25 e 2 i
6)
7) (1,7 3,2 i) 2
8)
i 4
1
=r=
x 2 y2
adalah r =
z . z*
Soal 4.2:
Tentukan harga absolut dari bilangan-bilangan kompleks pada soal paragraf 4.1.
4. 3 Persamaan Kompleks
Dalam menyelesaikan persamaan-persamaan yang mengandung bilangan kompleks, maka
kedua ruas persamaan harus dijadikan bentuk baku sehingga kita dapat melihat komponen
real dan komponen imajiner dari masing-masing ruas. Dua buah bilangan kompleks adalah
sama jika dan hanya jika komponen realnya sama dan komponen imajinernya juga sama.
Sebagai contoh jika x + y i = 4 + 3 i maka ini berarti x = 4 dan y = 3. Dengan perkataan lain
sebuah persamaan yang mengandung bilangan kompleks, sesungguhnya merupakan dua
buah persamaan yang melibatkan bilangan real.
Contoh:
Tentukan harga x dan y jika: (x + y i ) 2 = 2 i.
Ruas kiri:
(x + y i ) 2 = x 2 + 2 xy i y 2 = x 2 y 2 + 2 xy i
Komponen realnya adalah x 2 y 2
Komponen imajinernya adalah 2 xy
Ruas kanan :
2i=0 + 2i
Mat-Kim/Bil. Kompleks/12
6)
x i y 2 3i
= i + 2
2x 2 i y 3
z n = r . ei
n = r n . e n i = r n . ( cos n + i sin n)
(5. 1)
1
n
= r . ei
=r
1
n
. ei
i sin
r . cos
n
n
2 .e
i.
z8 =
2 .e
i.
2 8 . e i 2
( 5 . 2)
dan tg = 1 =
= 16 . e i 2
= 16 ( cos 2 + i sin 2)
= 16.
Contoh 2:
Berapakah akar pangkat 3 dari 8.
Kita pasti telah tahu bahwa akar pangkat 3 dari 8 adalah 22.. Itu sudah cukup jika kita
menganggap 8 sebagai bilangan real. Tetapi jika kita kita menganggap 8 adalah bilangan
komplekkompleks z = 8 + 0 i, maka berarti :
x = 8 ; y = 0 ; r = 8 dan tg = 0 = 0 ; 2 ; 4 ; 6 . . . . . = 2 n
Jadi:
Sebagai bilangan kompleks 8 = 8 . e i 2 n
Jadi akar pangkat 3 dari 8 adalah :
z
1
3
=8
1
3
. ei
2n
3
2n
= 2 . ei
2n
2n
i sin
= 2 cos
3
3
Mat-Kim/Bil. Kompleks/13
Untuk n = 0 z
1
3
=2
Untuk n = 1 z
1
3
Untuk n = 2 z
1
3
Untuk n = 3 z
1
3
2
Jadi ada 3 macam harga
3
3
8 yaitu = 1 i 3
1 i 3
Soal 7.5 :
Tunjukkan semua harga dari akar-akar berikut:
1)
2)
3)
16
2 2i
4)
2i 2
y i
= e x . e y i = e x ( cos y + i sin y)
(2.6.1)
= cos + i sin
e i = cos i sin
Dari kedua persamaan Formula Euler di atas, maka sin dan cos dapat diperoleh yaitu:
sin =
ei e i
2i
cos =
ei e i
2
(2. 6.2)
Hubungan antara fungsi trigonometri dengan fungsi eksponensial di atas sangat baik untuk
menghitung integrasi fungsi trigonomeritrigonometri, sebab dengan mengubah fungsi
trigonometri ke bentuk eksponensial, peng-integralan-nya akan jauh lebih mudah.
Contoh:
Tentukan :
cos 2x cos 3x dx
Jawab:
cos 2x =
ei 2 x e i 2 x
;
2
cos 3x =
ei 3x e i 3x
2
Mat-Kim/Bil. Kompleks/14
cos 2x . cos 3 x
=
=
ei 2 x e i 2 x e i 3x e i 3x
.
2
2
1
5i x
i x
ix
5 ix
Jadi:
cos 2x cos 3x dx
1
4
1
=
4
1
=
4
Kita cari dulu:
1
4
5i x
e i x ei x e 5 i x
dx
1 5 i x
1 5i x 1 i x 1 i x
e
e
e
e
i
i
5i
5i
1 5 i x 1 5 i x 1 i x 1 i x
e
e
e e
5i
i
i
5i
1
1 5i x
e
e 5 i x ei x e i x
i
5i
Jadi:
1 1
2 i sin 5x 1 2 i sin x
i
4 5i
1 2
sin 5x 2 sin x
=
4 5
1
1
sin 5x +
sin x
10
2
cos 2x cos 3x dx
Sejauh ini, pembicaraan kita mengenai fungsi trigonometri, selalu terbatas untuk sudutsudut real. Bagaimana jika sudut-sudutnya merupakan bilangan kompleks (z) ?. Untuk ini kita
dapat memanfaatkan deret Maclaurin untuk sin z dan cos z. Tetapi akan lebih mudah jika kita
memanfaatkan persamaan 2.7.6.2 di atas, tetapi sudut yang real, diganti dengan z, sehingga:
sin z =
ei z e i z
2i
(7.6.3)
ei z e i z
cos z =
2
Contoh 1:
Tentukan harga cos i !. Jawab:
cos i =
ei . i e i . i
e 1 e
=
2
2
1 1
1
1
e
e =
e
+
+
= 1,543 ....
2
2
2e
2
Soal 7.6 :
1) Buktikan bahwa cos 2 z + sin 2 z = 1
2) Buktikan bahwa
3)
sin 2x sin 3x dx
4)
cos
3x dx
d
sin z = cos z
dz
Mat-Kim/Bil. Kompleks/15
5)
sin
4x dx
6)
sin 3x cos 4x dx
0
sin i y =
(7.( 7. 1a)
(7.( 7. 1b)
Selanjutnya komponen real ruas kanan persamaan (7.( 7. 1a) disebut sinh y (sinus hiperbolik y)
sedang ruas kanan (7.( 7. 1b) disebut cosh y (cosinus hiperbolik y) jadi:
e y e y
2
y
e e y
cosh y =
2
sinh y =
(7.( 7. 2a)
(7.( 7. 2b)
Hubungan antara sin dan sinh serta cos dengan cosh dapat diperoleh dengan cara menggabungkan
(7.( 7. 1a) dengan (7.( 7. 2a) dan (7.( 7. 1b) dengan (7.( 7. 2b), jadi:
sin iy = i sinh y
atau sinh y = i sin iy
(7.( 7. 3a)
cos iy = cosh y atau cosh y = cos iy
(7.( 7. 3a)
Dengan demikian dapat kita lihat bahwa sebenarnya fungsi hiperbolikus dari y, adalah fungsi
trigonometri dari iy, oleh karena itu operasi fungsi hiperbolikus dapat dilakukan dengan cara
mengubahnya menjadi fungsi trigonometri, dan selanjutnya kita dapat menerapkan aturan-aturan
fungsi trigonometri.
Contoh 1:
Tentukan harga cosh2x sinh2x .
Jawab: cosh x = cos ix
sedang sinh x = i sin ix, jadi
cosh2x sinh2x = (cos ix)2 (i sin ix)2 = cos2 ix + sin2 ix = 1
jadi: cosh2x sinh2x = 1
Contoh 2:
Jika y = sinh x, tentukan dy/dx.
Jawab : y = sinh x = i sin ix dy = i d sin ix = i . i cos ix dx = cos ix dx = cosh x dx
jadi:
dy/dx = cosh x
Soal 7.7:
Tentukan komponen real (x) , komponen imajiner (y) dan harga abolutnya (r)
1) sin (x + iy)
2) cosh (2 3i)
4) cosh 2 i
5) sin
i
2
3) sin (4 + 3i)
6) sinh (1 +
i
)
2
7.8 Logaritma
Menentukan harga w = ln z untuk z positif adalah sesuatu yang sangat mudah, karena
dapat kita selesaikan dengan melihat tabel atau dengan kalkulator, tetapi bagaimana jika z berharga
negatif. Kasus ini dapat diselesaikan jika z tersebut dipandang sebagai bilangan kompleks. Jika z
dipandang sebagai bilangan kompleks, maka:
w = ln z = ln (r . ei ) = ln r + ln ei = ln r + i
Mat-Kim/Bil. Kompleks/16
Untuk contoh di atas maka z = - 1. Untuk ini z = -1 harus kita ubah menjadi bentuk z = r . e i
melalui bentuk bilangan kompleks :
z=x+iy
Jika z = - 1 dipadankan dengan bentuk kompleks z = x + iy maka ia dapat dipandang sebagai
bilangan kompleks dengan x = -1 dan y = 0, sehingga :
r = x 2 y2 = 1
sedang = arc tg (y/x) = arc tg (0/-1) = + 2 n jadi:
z = -1 = 1 . ei ( + 2 n , sehingga
w = ln z = ln (1) + i ( + 2 n ) = i ; i ; 3 i ; 3i ; 5 i .... dst
Contoh 2:
Tentukan w = ln ( 1 + 2 i )
Jawab:
z = 1 + 2 i jadi x = 1 dan y = 2, sehingga:
r = 12 2 2 = 5
= arc tg (2/1) = 1,1071 + 2 nJadi:
w = ln ( 5 ) + i (1,1071 + 2 n
Soal 7.8 :
Tentukan harga logaritma bilangan kompleks berikut:
1) ln (e)
2) ln ( i)
3) ln (i +
3)
eiz e iz
= 2 atau : eiz + eiz = 4
2
= 0 + 2n
= arc tg
2 3
Maka:
u=2+
Jadi:
3 = r . ei = (2 +
3 ). e n i ini = ei z
Mat-Kim/Bil. Kompleks/17
i z = ln (2 +
Dengan demikian:
z= 2n+
3 ) + ln (e
1
ln (2 +
i
Soal 7.9
Tentukan harga fungsi berikut
1) arc sin 2
n i
) = ln (2 +
3)+2ni
3 ) = 2 n i ln (2 +
2) arc cos i 8
3 ) = 2 n 1,317 i