Anda di halaman 1dari 9

dk: dairyplasma@gmail.

com

SOAL NOMOR 1 :
Saat Hafidz menghapus papan tulis, ia menekan penghapus ke papan tulis dengan gaya 8
N. Jika berat penghapus 0,8 N dan koefisien gesek kinetis penghapus dan papan tulis 0,4,
maka tentukan gaya yang harus diberikan lagi oleh Hafidz kepada penghapus agar saat
menghapus ke arah bawah kecepatan penghapus adalah tetap !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada
penghapus di papan tulis.

Keterangan :
r
Fd = gaya tekan pada penghapus ke papan tulis
r
N = gaya normal
r
w = gaya berat penghapus
r
Fg = gaya dorong ke penghapus ke arah bawah
r
f = gaya gesek dalam soal ini adalah gaya gesek kinetis
Langkah 2 :
Pada sumbu x, penghapus tidak mengalami pergerakan, artinya kedudukannya tetap.
Penghapus tidak masuk pada papan tulis, juga tidak meninggalkan papan tulis, sehingga
resultan pada sumbu x atau sumbu mendatar adalah nol

0 N Fd 0

N Fd

(1)

Pada sumbu y, penghapus bergerak ke bawah dengan kecepatan tetap. Suatu benda yang
memiliki kecepatan tetap berarti tidak meliliki perubahan kecepatan, sehingga nilai
percepatannya adalah nol, maka resultannya Fy 0 membentuk persamaan:
f w Fg 0 k N w Fg 0
Harga Fg diperoleh dengan menganti N dengan Fd pada persamaan (2)

(2)

dk: dairyplasma@gmail.com

Fg k N w k Fd w
(0, 4)(8) (0,8) 2, 4 N

SOAL NOMOR 2:
Dua balok A dan B bertumpukan di atas lantai seperti gambar. Massa balok A yang
berada di bawah adalah 3 kg dan massa balok B yang di atas adalah 2 kg. Koefisien gesek
statis dan kinetis antara balok A dan B adalah 0,3 dan 0,2, sedang koefisien gesek statis
dan kinetis antara balok A dan lantai adalah 0,2 dan 0,1. Tentukan percepatan maksimum
sistem agar balok B tidak tergelincir dari balok A yang ditarik gaya F!
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan komponen-komponen gaya yang bekerja pada sistem.
Keterangan :
r
N BA = gaya normal balok B terhadap balok A

r
N AB
r
N AL
r
wA
r
wB
r
f BA
r
f AB

= gaya normal balok A terhadap B


= gaya normal balok A terhadap lantai
= berat benda A
= berat benda B
= gaya gesek benda B terhadap A
= gaya gesek benda A terhadap B

dk: dairyplasma@gmail.com

r
f AL = gaya gesek benda A terhadap lantai
r
= gaya tarik pada sistem di benda A
F
Jika diuraikan, diagram gaya yang bekerja pada tiap-tiap balok adalah sebagai berikut:
Pada balok A

Pada balok B

Langkah 2:
Pada benda B (balok atas), benda tidak bergerak vertikal, sehingga resultan pada sumbu y
bernilai nol. Dengan demikian akan diperoleh :

N BA wB 0 N BA mB g

(1)

dimana besar nilai NBA sama dengan NAB, hanya arah berlawanan
Langkah 3:
Pada benda A, benda juga tidak bergerak secara vertikal. Resultan gaya vertikal yang
bekerja pada benda A bernilai nol, sehingga diperoleh:

N AL N AB wA 0

N AL N AB wA mB mA g

(2)

dk: dairyplasma@gmail.com

langkah 4:
Sistem tersebut melibatkan benda A dan B dengan arah gerak benda ke kanan. Gaya-gaya
mendatar yang diperhatikan adalah gaya yang sejajar dengan gerakan benda, sehingga
diperoleh:

ma x

F f BA ( f AB ) ( f AL ) (mA mB )a

(3)

fBA dan fAB taklain pasangan gaya aksi reaksi yang memiliki besar sama, namun arah
berlawanan dan bekerja pada dua benda, sehingga keduanya dapat saling meniadakan.
F f AL ( mA mB )a

(4)

Karena yang dipersoalkan adalah percepatan maksimum sistem maka sistem diasumsikan
dalam keadaan bergerak. Artinya, gaya gesek balok pada lantai adalah gaya gesek kinetis.
Percepatan sistem dapat dituliskan dengan mengganti harga NAL pada persamaan (4)
dengan persamaan (2) yaitu

F k N AL F k (mA mB ) g

(mA mB )
(mA mB )

(5)

langkah 5:
Besar percepatan sistem ini berlaku untuk benda A dan benda B, sehingga jika persamaan
(1) diberlakukan pada balok B, maka besar resultan gaya di balok B pada arah mendatar
dapat dinyatakan:

ma

f BA mB a

(6)

nilai gaya gesek pada balok B (fBA), merupakan nilai gaya gesek statis maksimum, agar
diperoleh percepatan maksimum dalam sistem, dan balok B tetap tidak bergerak terhadap
balok A harus memenuhi:
f BA f smaks
mB a s N BA

(7)

Jika percepatan pada persamaan (5) dan NBA persamaan (1) kita subtitusikan ke persamaan
(7) akan diperoleh harga F
F k s (mA mB ) g
(0,1 0,3)(3 2)(10)
20 N
F adalah gaya maksimum yang dapat diberikan pada sistem agar balok B tidak bergerak
ke belakang.

dk: dairyplasma@gmail.com

Besar percepatan sistem yang nilainya sama untuk balok A dan B diperoleh dengan
memasukkan nilai F yang telah didapat di atas ke dalam persamaan (5), yaitu:

F
20
k g
(0,1)(10) 3 ms 2
mA mB
(3 2)

Jadi, percepatan maksimum pada sistem adalah 3 m/s2

SOAL NOMOR 3:
Balok A = 2 kg dihubungkan dengan tali ke balok B = 4 kg pada bidang datar, kemudian
balok B dihubungkan dengan katrol di tepi bidang datar, lalu dihubungkan dengan balok
C = 4 kg yang tergantung di samping bidang datar. Jika koefisien gesek kinetik dan statis
antara balok A dan B terhadap bidang datar adalah 0,3 dan 0,2, dan massa katrol
diabaikan, maka tentukan tegangan tali antara balok A dan B !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada sistem

dk: dairyplasma@gmail.com

Langkah 2 :
Tidak ada pergeseran benda A dan B sepanjang sumbu vertical
Tentukan gaya gesek statis maksimum dari benda A dan B :

j 0

N A j ( wA j ) 0 N A mA g
N B j ( wB j ) 0 N B mB g
f A,maks s N A s mA g (0,1)(2)(10) 6 N
f B ,maks s N B s mB g (0,3)(4)(10) 12 N
Sedang gaya penggerak sistem adalah wc:
wc mC g (4)(10) 40 N
Ternyata gaya penggerak 40 N, dan gaya penghambat 6 + 12 = 18 N, sehingga masih
besar gaya penggerak, maka sistem dalam keadaan bergerak, dan gaya gesek yang
diperhitungkan adalah gaya gesek kinetis.
f A,k k N A k mA g (0, 2)(2)(10) 4 N
f B ,k k N B k mB g (0, 2)(4)(10) 8 N
Langkah 3:
Gunakan hukum Newton yang kedua:
F = m .a
(gaya yang searah gerakan benda bernilai positif, yang berlawanan bernilai negatif,
T2=T3)
wC T3 T3 T2 T2 f B , k T1 T1 f A, k (mA mB mC )a sehingga didapat
a

wC f B ,k f A,k
(mA mB mC )

Tegangan tali antara A dan B adalah T1, yang dapat diperoleh dengan meninjau kembali
balok A atau B dengan memasukkan harga percepatan di atas. Untuk balok A

mA a

T1 f A, k mA

wC f B ,k f A, k
( mA mB mC )

mA
wC f B ,k f A, k f A, k
( mA mB mC )

2
T1
(40 8 4) 4 9, 6 N
(2 4 4)

T1

dk: dairyplasma@gmail.com

SOAL NOMOR 4 :
Seorang pemain ski mulai meluncur pada suatu bidang miring dengan kemiringan 37.
Tentukan kecepatannya setelah menempuh waktu 6 s , jika koefisien gesek sepatu pemain
ski dan es adalah 0,1!
Penyelesaian:
Langkah 1:
Kita uraikan komponen gayanya!

Langkah 2 :
Kecepatan akhir dan koefisien gesek yang diketahuhi hanya satu yaitu 0,1 maka dapat
disimpulkan bahwa pemain ski dapat bergerak. Gaya penggeraknya lebih besar dibanding
gaya gesek statis maksimumnya, sehingga gaya geseknya tentunya senilai dengan gaya
gesek kinetisnya. sin 37 = 0,6 dan cos 37 = 0,8 .
Gaya gesek kinetis:
f k k N k mg cos
Gaya penggerak:
Fg mg sin
Fg f k ma
a

Fg f k
m

m g sin k m g cos
m

vt v0 at v0 sin k cos gt
vt 0 0, 6) 0,1(0,8 (10)(6) 31, 2 ms 1

dk: dairyplasma@gmail.com

SOAL NOMOR 5 :
Suatu mobil berada pada suatu tikungan dengan kemiringan 37 dan koefisien gesek
statis antara ban mobil dengan jalan adalah 0,9. Jika jari-jari tikungan 40 m, maka
tentukan kecepatan maksimal agar mobil tidak selip!
Penyelesaian:
Langkah 1:
Uraikan komponen gayanya!

Langkah 2 :
Dari penguraian diagram gaya bebas di atas terdapat 2 gaya yang mengarah ke pusat
lingkaran, yaitu gaya normal dan gaya gesek statis. Dengan demikian, nilai gaya
sentripetal senilai dengan jumlah kedua gaya tersebut :
Fs i N sin i f s cos i Fs N (sin s cos )

(1)

nilai gaya normal didefinisikan dari resultan arah sumbu Y (vertikal) adalah nol, karena
mobil tidak bergerak sepanjang vektor satuan j,

j 0

( N cos w f s sin ) j 0 j N cos mg s N sin 0

N (cos s sin ) mg N

mg
(cos s sin )

(2)

dk: dairyplasma@gmail.com

Substitusikan harga N ke persamaan (1) ganti Fs dengan mv2/r , akan diperoleh harga v
sebagai berikut:

v2

( s cos sin )
( s cos sin )
gr v
gr
(cos s sin )
(cos s sin )
v

(0,9)(0,8) (0, 6)
(10)(40)
(0,8) (0,9)(0, 6))

v 2030, 77 45, 06 ms 1

(3)

Anda mungkin juga menyukai