Assdsfsdfdfs - Forensik - Luka Listrik
Assdsfsdfdfs - Forensik - Luka Listrik
PENDAHULUAN
Luka listrik adalah salah satu jenis luka karena peristiwa fisika. Trauma listrik
terjadi saat seseorang menjadi bagian dari sebuah perputaran aliran listrik atau
disebabkan oleh terkenanya pada saat berada dekat dengan sumber listrik. Rangkaian
listrikdalam hal ini adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu. Elemen atau komponen memiliki dua buah
terminal atau kutub pada kedua ujungnya. Pembatasan elemen atau komponen listrik
pada Rangkaian Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan
pasif. Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber
tegangan dan sumber arus. Elemen lain adalah elemen pasif dimana elemen ini tidak
dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat
menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor atau banyak juga
yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R.
Cedera Akibat Listrik merupakan kerusakan yang terjadi jika arus listrik mengalir
ke dalam tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun menyebabkan terganggunya
fungsi suatu organ dalam. Tubuh manusia adalah penghantar listrik yang baik. Kontak
langsung dengan arus listrik bisa berakibat fatal. Arus listrik yang mengalir ke dalam
tubuh manusia akan menghasilkan panas yang dapat membakar dan menghancurkan
jaringan tubuh. Meskipun luka bakar listrik tampak ringan, tetapi mungkin saja telah
terjadi kerusakan organ dalam yang serius, terutama pada jantung, otot atau otak.
Luka yang diakibatkan oleh arus listrik yang fatal umumnya disebabkan oleh
kecelakaan, dan lebih sering pada arus bolak-balik (AC) daripada searah (DC).
Kerusakanyang diakibatkanoleh trauma listrik disebabkan oleh dua mekanisme yaitu
terjadinya pemanasan dan aliran listrik itu sendiri yang melewati jaringan. Pemanasan
akan menyebabkan nekrosis koagulatif dan aliran listrik pada jaringan akan
menyebabkan kerusakan membran sel. Kerusakan terbesar biasanya pada sel-sel saraf
pembuluh darah dan otot.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Luka Listrik adalah luka yang disebabkan oleh trauma listrik, yang merupakan
jenis trauma yang disebabkan oleh adanya persentuhan dengan benda yang memiliki
arus listrik, sehingga dapat menimbulkan luka bakar sebagai akibat berubahnya
energi listrik menjadi energi panas.
Arus listrik bergerak dari tempat yang berpotensial tinggi ke potensial rendah.
Arahnya sama dengan arah gerak muatan-muatan positif (berlawanan arah dengan
elektron-elektron).
Bagian-bagian listrik, antara lain :
a. Arus listrik (I)
a. Arus listrik searah atau direct current (DC)
mengalir secara terus menerus ke satu arah, dipakai dalam industri
elektrolisis, misalnya pada pemurnian dan pelapisan/penyepuhan logam.
Juga digunakan pada telepon (30-50 volt), dan kereta listrik (600-1500
volt). Sumber misalnya baterai dan accu.
b. Arus listrik bolak-balik atau alternating current (AC)
mengalir bolak-balik, digunakan di rumah-rumah dan pabrik-pabrik,
biasanya 110 volt atau 220 volt, jauh lebih berbahaya daripada arus DC,
tubuh manusia 4-6 kali lebih sensitif terhadap arus AC.
b. Frekuensi listrik
Satuan : cycle per second atau hertz, yang paling sering digunakan 50 dan 60
hertz, yang paling tinggi 1 jt hertz dengan voltage 20.000-40.000 volt tidak begitu
berbahaya dapat digunakan sebagai diatermi. Tubuh sangat tidak peka terhadap
frekuensi yang sangat tinggi atau sangat rendah, contohnya kurang dari 40 hertz
atau lebih dari 1.000 hertz.
c. Tegangan (voltage/V)
Satuan : volt. 1 volt = tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan
intensitas listrik sebesar 1 ampere melalui sebuah konduktor (penghantar) yang
memiliki tahanan sebesar 1 ohm.
-
1. banyaknya arus
I
---
2. lamanya kontak
3. besarnya hambatan
R = hambatan (ohm)
t = waktu (detik)
2. Etiologi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, trauma listrik terjadi saat seseorang
menjadi bagian dari sebuah perputaran aliran listrik atau bisa disebabkan pada saat
berada dekat dengan sumber listrik.
3
b. Tegangan / voltage
Hanya penting untuk sifat-sifat fisik saja, sedangkan pada implikasi biologis
kurang berarti. Tegangan yang paling rendah yang sudah dapat menimbulkan
kematian manusia adalah 50 volt. Makin tinggi tegangan akan menghasilkan efek
yang lebih berat pada manusia baik efek lokal maupun general. +60% kematian
akibat listrik arus listrik dengan tegangan 115 volt. Kematian akibat aliran listrik
tegangan rendah terutama oleh karena terjadinya fibrilasi ventrikel, sementara itu
pada tegangan tinggi disebabkan oleh karena trauma elektrotermis.
4
c. Tahanan / resistance
Tahanan tubuh bervariasi pada masing-masing jaringan, ditentukan perbedaan
kandungan air pada jaringan tersebut. Tahanan yang terbesar terdapat pada kulit
tubuh, akan menurun besarnya pada tulang, lemak, urat saraf, otot, darah dan
cairan tubuh. Tahanan kulit rata-rata 500-10.000 ohm.
Di dalam lapisan kulit itu sendiri bervariasi derajat resistensinya, hal ini
bergantung pada ketebalan kulit dan jumlah relatif dari folikel rambut, kelenjar
keringat dan lemak. Kulit yang berkeringat lebih jelek daripada kulit yang kering.
Menurut hitungan Cardieu, bahwa berkeringat dapat menurunkan tahanan sebesar
3000-2500 ohm. Pada kulit yang lembab karena air atau saline, maka tahanannya
turun lebih rendah lagi antara 1200-1500 ohm. Tahanan tubuh terhadap aliran
listrik juga akan menurun pada keadaan demam atau adanya pengaruh obatobatan yang mengakibatkan produksi keringat meningkat.
Pertimbangkan tentang transitional resistance, yaitu suatu tahanan yang
menyertai akibat adanya bahan-bahan yang berada di antara konduktor dengan
tubuh atau antara tubuh dengan bumi, misalnya baju, sarung tangan karet, sepatu
karet, dan lain-lain.
d. Kuat arus / intensitas /amperage
Adalah kekuatan arus (intensitas arus) yang dapat mendeposit berat tertentu
perak dari larutan perak nitrat perdetik. Satuannya : ampere. Arus yang di atas 60
mA dan berlangsung lebih dari 1 detik dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel.
Berikut ini disajikan sebuah tabel mengenai efek aliran listrik terhadap
tubuh :
mA
1,0
1,5
2,0
Efek
15,0
40,0
75-100
aliran listrik
Kehilangan kesadaran
Fibrilasi ventrikel
4,0
pada
ukuran
badan
dan
jantung.
Dalziel
(1961)
dan perlu diberi pertolongan segera yaitu pernafasan buatan dan pijat jantung dan
kalau perlu segera dibawa ke Rumah sakit. Pernafasan buatan ini jika dilakukan
dengan baik dan benar masih merupakan pengobatan utama untuk korban akibat
listrik. Usaha pertolongan ini dilakukan sampai korban menunjukkan tanda-tanda
hidup atau tanda-tanda kematian pasti.
b.
Pemeriksaan Jenazah
a. Pemeriksaan Luar
Sangat penting karena justru kelainan yang menyolok adalah kelainan pada
kulit. Dalam pemeriksaan luar yang harus dicari adalah tanda-tanda listrik
atau current mark/electric mark/stroomerk van jellinek/joule burn. Tandatanda listrik tersebut antara lain :
1. Electric mark adalah kelainan yang dapat dijumpai pada tempat dimana
listrik masuk ke dalam tubuh. Electric mark berbentuk bundar atau oval
dengan bagian yang datar dan rendah di tengah, dikeliilingi oleh kulit yang
menimbul. Bagian tersebut biasanya pucat dan kulit diluar elektrik mark
akan menunjukkan hiperemis. Bentuk dan ukurannya tergantung dari benda
yang berarus lisrtrik yang mengenai tubuh.
demikian bagian tengah yang dangkal dan pucat pada electric mark dapat
menjadi hitam hangus terbakar.
c. Pemeriksaan Tambahan
Yang dilakukan adalah pemeriksaan patologi anatomi pada electric
mark. Walaupun pemeriksaan itu tidak spesifik untuk tanda kekerasan oleh
listrik tetapi sangat menolong untuk menegakkan bahwa korban telah
mengalami trauma listrik.
Hasil pemeriksaan akan terlihat adanya bagian sel yang memipih,
pada pengecatan dengan metoxyl lineosin akan bewarna lebih gelap dari
normal. Sel-sel pada stratum korneum menggelembung dan vakum. Sel dan
intinya dari stratum basalis menjadi lonjong dan tersusun secara palisade.
Ada sel yang mengalami karbonisasi dan ada pula bagian sel-sel yang rusak
dari stratum korneum. Folikel rambut dan kelenjar keringat memanjang dan
memutar ke arah bagian yang terkena listrik.
10
11
Gambar metalisasi
c. Efek ledakan:
- Efek ledakan akibat sambaran petir (lightning / eliksem) terjadi akibat
perpindahan volume udara yang cepat & ekstrim. Setelah kilat menyambar,
12
udara setempat menjadi vakum lalu terisi oleh udara kembali sehingga
-
7. Aspek Medikolegal
Kematian oleh arus listrik biasanya tidak disengaja dari peralatan listrik rusak
atau kelalaian dalam penggunaan peralatan. Dalam industri, kematian dapat
dihasilkan dari kontak dengan kabel yang berarus, atau dari alat-alat penerangan, alatalat elektronik, ataupun saklar-saklar. Kematian dapat terjadi selama terapi kejang
untuk pasien dengan gangguan jiwa namun kasus tersebut jarang, kecuali sebagai
kasus bunuh diri, dan bahkan pembunuhan telah terjadi. Organ dalam harus dianalisis
untuk mengetahui apakah korban telah rusak pada saat kecelakaan. Bunuh diri jarang
terjadi. Orang biasanya menggulung kawat ke pergelangan tangan atau jari-jarinya,
yang kemudian dihubungkan ke arus listrik, dimana saklar terlihat dalam posisi on.
Kurang dari setengah korban sambaran petir meninggal. Mati akibat petir adalah
selalu akibat dari kecelakaan. Kadang-kadang, mayat korban luka petir terlihat
sebagai korban kekerasan. Korban tersebut dapat ditemukan di lapangan terbuka
dengan gambaran memar, luka robek, dan fraktur. Pada kasus ini, diagnosis harus
ditegakkan berdasarkan riwayat badai petir di wilayah lokal tersebut, bukti adanya
efek dari sambaran petir, dan magnetisasi terhadab bahan logam.
13
BAB 3
KESIMPULAN
1. Luka akibat listrik adalah kerusakan yang terjadi jika arus listrik mengalir ke dalam
tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun menyebabkan terganggunya fungsi
organ dalam.
2. Klasifikasi luka listrik secara garis besar dibagi dua yaitu luka listrik akibat kontak
dengan alat listrik dan luka listrik petir.
3. Hal-hal yang mempengaruhi trauma listrik, antara lain tipe sirkuit (AC/DC), lama
kontak, resistensi (R), tegangan (V), kuat arus (I) jalannya arus dan luas area
kontak.
4. Penanganan trauma listrik pertama-tama yang harus dilakukan adalah memutuskan
aliran listrik selekas mungkin.
5. Kematian akibat listrik dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan berdasarkan
tinggi-rendahnya tegangan listrik, yaitu tegangan listrik pada kisaran rumah tangga,
industri dan karena petir.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Idries, Abdul Munim. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bina Rupa
Aksara. 1997
2. Budiyanto, A., Widiatamaka, W., Sudiono, S. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1997
3. Tsokos, Michael. Forensic Pathology Reviews. Volume 5. Humana Press.
4.
15