Persamaan keseimbangan:
Neraca entalpi:
Dalam praktek sering dijumpai pula flash tidak dengan menaikkan suhu tetapi dengan
menurunkan tekanan (P0 <P).
Persamaan-persamaan yang dapat disusun adalah sebagai berikut:
Neraca massa total:
F=V+L
Neraca massa komponen:
dengan:
i = 1,2, .. ,n-1
Keseimbangan:
Yi = Ki
Xi dengan:
i =1,2, ,n
Neraca panas:
HF + Q = VH + Lh
dengan:
H = f(y,T)
h = f(x,T)
Penyelesaiannya adalah untuk untuk menentukan nilai (V, yi) dan (L, yi)
maka
digunakan neraca panas. Dalam praktek biasanya yang diatur adalah entalpi umpan
sehingga ke dalam flash tidak ditambahkan panas.
dengan: H = Hi Yi; h = hi Xi
Langkah pengerjaannya adalah:
2. Adiabatic Flash ( Q = 0)
Data-data yang diketahui
= P, Q = 0, hF, zi (i = 1, 2, n), F
Yang dicari
= T, V, L, yi, xi (i = 1, 2, .. n)
C4H10
C5H12
C2H6
Light
Heavy
C3 95% Sebagai hasil atas C4 95% Sebagai hasil bawah
C6H14
Komponen-komponen yang sangat volatile tidak terdapat dalam hasil bawah, dan
yang tidak volatile tidak terdapat pada hasil atas. Komponen-komponen tersebut disebut
Universitasn Gadjah Mada
sebagai Non Distributed Components, meskipun keadaan ini jarang terjadi. Untuk
component-component yang memiliki volatilitas sedang sering disebut sebagai Distributed
Components.
Distribusi komponen dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu:
1. Cara detail simultan dengan perhitungan plate to plate
Urutan cara pengerjaannya sama dengan sistem biner, tetapi distribusi komposisi
pada hasil atas dan bawah belum diketahui
Atau perhitungan dapat pula dilakukan dari plate paling atas sampai plate
paling bawah (plate atas feed plate plate bawah) hasil perhitungan distribusi
konsentrasi pada plate bawah harus sama dengan distribusi konsentrasi hasil
bawah yang ditentukan berdasarkan neraca massa sekitar kolom pemisah,
bila belum coba lagi distribusi komposisi hasil atas.
Contoh perhitungan:
(keseimbangan)
(Pada perhitungan ini juga ada dua anggapan constant molal over flow dan tidak
constant molal over flow)
Jika constant molal over flow:
Untuk keperluan cek suhu pada saat trial, relative volatility biasanya diikutsertakan.
dengan key component. Untuk component reference ditulis sebagai berikut:
Jadi :
harus sama dengan TI yang dicoba, bila belum cocok, coba TI yang baru
(biasanya T baru = yang terhitung)
Contoh unrutan pengerjaan:
=
Coba TI=
Jika TI = berarti telah didapatkan nilai untuk TI dan x1a, x1b dan x1c
Gunakan garis operasi (constant molal over flow)
Langkah berikutnya adalah mencoba lagi untuk mencari T2 dan seterusnya, sampai
state dimana komposisi pada state tersebut sama dengan komposisi umpan.
selanjutnya ganti gunakan persamaan garis operasi bawah untuk menentukan jumIah
plate (N) pada bagian bawah.
2. Cara Pendekatan
Salah satu cara estimasi distribusi komponen yaitu dengan menggunakan persamaan
Fenske (yang berlaku untuk total reflux dan konstan). Dalam praktek sepanjang
kolom berubahnya cukup kecil, sehingga dapat digunakan rata-rata.
Persamaan Fenske
Jika data light dan heavy key diketahui, maka garis tersebut dapat digambarkan,
sehingga distribusi komponen-komponen lainnya diestimasikan.
Jika garis sudah dapat digambarkan, maka distribusi komponen-komponen yang lain
dapat ditentukan, misalnya:
Menentukan Jumlah Plate Secara Tepat (Short-Cut)
Cara ini menyatakan koreksi antara jumlah plate dan reflux ratio yang dikembangkan
oleh Wililand. Korelasi tersebut dinyatakan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Dengan:
S
Sm
Rm
=[
Menentukan Nilai Rm
Cara memperkirakan nilai Rm ada beberapa cara, salah satunya adalah persamaaan
yang dikembangan oleh Underwood. Persamaan tersebut cukup sederhana tetapi
berlaku untuk campuran ideal dan campuran yang mempunyai relative volatility yang
konstan (relatif konstan)
Nilai q tergantung pada kondisi umpan. Sedangkan cara-cara lain dapat dilihat dalam
pustaka.