Anda di halaman 1dari 8

CHRONOMETER

Didalam ini akan dibahas mengenai alat navigasi biasa yang digunakan di kapal untuk
menetapkan waktu setempat disesuaikan dengan waktu Greenwith Mean Time, yaitu
Chronometer.
ARTI Chronometer adalah sebuah alat pengukur waktu yang mampu menunjukkan waktu dengan
seksama sekali. CHRONOS dan bahasa yunani yang artinya waktu, METER yang berasal dan kata
METE (bahasa yunani ) yang artinya mengukur.
KONTRUKSI
Chronometer adalah jam ( alat pengukur waktu ) yang kontruksinya dibuat dengan teliti sekali.
Dipergunakan di kapal untuk dapat menentukan waktu menengah di Greenwith ( GMJ ) = Greenwith
Mean Time. Pada setiap saat.
Perbedaan CHRONOMETER DENGAN JAM
JAM UMUM YANG KITA KENAL Pembuatan chronometer lebih teliti dan lebih tahan uji sehingga
harganya lebih mahal dari jam-jam umum yang lainnya, jam-jam tangan ( arloji ) sekarang ada juga yang
menggunakan sistem Chronometer dan sudah tentu harganya jauh lebih mahal.
Pada chronometer dipasang sebuah alat yang namanya BUCUAN, yang
Fungsinya mengatur jalannya / putaran jam, sehingga teratur.
Chronometer menunjukkan waktu GMI, sedangkan pada jam-jam biasa menunjukkan waktu setempat
atau waktu standard.
Chronometer mempunyal penunjukan tegangan pegas, sehingga dapat
diketahui sudah berapa lama chronometer berjalan sejak diputar penuh.sedangkan pada jam lain
umumnya tidak kita dapati.
BAGIAN-BAGIAN : Chronometer
Pada garis besarnya terdiri dari bagian-bagian pokok, seperti: PEGAS BESAR DAN KUAT
Pegas ini merupakan cumber tenaga penggerak ( moving power ) dari
seluruh alat ini sendiri
2.
RANGKAIAN RODA
RODA GIGI
Rangkaian roda gigi ini dipergunakan untuk memindahkan gerakan.
3.
PENYEIMBANGAN
Dengan pilihan ulir ( spiral ) dan ECHAPPEMENT bagian pokok
ini
dipergunakan untuk mengatur Iangkah dari Chronometer.
PENJELASAN TENTANG PEGAS BESAR DAN KUAT
Pegas ini adalah sebuah per yang dipasang didalam sebuah tabung
silinder, seperti yang kits lihat
pada
gambar ini :
Tabung ini mempunyai poros.
Ujung dan pegas ini diikat erat
erat
pada
sisi dalam dari tabung yang dapat berputar
pada
sebuah poros P itu.Ujung
dari dalam pegas itu disebut GELUNG (Loop) dari pegas.
Poros gelung dan pegas itu diikat ( poros p) tetap, artinya bahwa
poros ini
tidak da
pat berputar
putar.
Apabila tabung ini diputar dalam arah tertentu di poros P yang tetap itu
maka pegas kuat yang berada didalamnya itu akan menegang.
Jika tabung itu dilepaskan kembali, maka pegas yang telah menegang itu
akan

mengendur dengan akibat bahwa tabungnya berputar dalain arah


yang berlawanan arah dengan kemana pegas ditegangkan.
Pada alat pengukur waktu biasa atau jam
jam pegas yang sedang
mengendur itu akan berlansung menjalankan rangkaian roda
roda gigi.
Berhed
a dengan chronometer, tabung yang beiputar itu akan sinkron
dengan BUCUAN, dengan melalui seutas rantai.
Sinkroh disini artinya
sama
sama bekerja.
Perlu dicatat, bahwa
pada
chronometer yang diputar langsung
pada
pegasnya tetapi
pada
bucuannya sedemikian ru
pa oleh rantai tersebut
pada
bucuan, diteruskan
pada
tabung pegas dan pegas akan meregang
menjalankan sistem peralatan Chronometer.
BUCUAN
Bucuan adalah sebuah bends yang berbentuk tabung yang menyerupai
sebuah kerucut yang diperlengkapi dengan aluran
aluran ( groove ) yang
mengulir untuk menempatkan rantai. Rantai ini berhubungan dengan
tabung pegas, sehingga jalannya pegas akan selalu konstan sepanjang
chronometer hidup.
GUNA DARI
BURITAN
Untuk menjaga ketetapan besamya moment yang timbul oleh pegas
terhadap poros bucuan agar gaya yang bekerja terhadap bagian
bagian
yang bergerak dari chronometer itu tetap seimbang.
Untuk mendapatkan ganbaran yang lebih jelas tentang bucuan lihatlah
pada
gambar dibawah ini.
Didalam gambar tersebut :
B adalah bucuan flan R adalah Rantai.
Bucuan dan rantai berputar bersama
sama dengan porosnya ( Ph ),
Sebab poros bucuan ini diikatkan mati
pada
bucuannya.
CATATAN : Dalam gambar 0 tersebut using bawah bucu
an digambarkan
mengarah ke ants. Penampang melintang poros bucuan inilah anak kunci
Chronometer dimasukkan untuk memutar ( menegangkan ) pegas
Chronometer.
Dari gambar tersebut kits dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut
:
1.

Apabila gaya pegas meksmmum,


berarti chronometer bare diputar,
maka rantai banyak berbelit
pada
bucuan dan hubungannya
pada
tabung pegas di bagian pucuk bucuan.
2.
Apabila gaya pegas minimum, maka rantai banyak berbelit
pada
tabung ditimbulkan akan sama besarnya.
Dari kesimpulan tersebut, jelaslah apabila Chronometer telah diputar
penuh, seluruh rantai terlilit
pada
bucuan.
Ujung rantai diikat
pada
sebuah batang yang ikut berputar.
Pada
saat chronometer diputar, batang tersebut akan terangkat.
Dan segera setelah pegas pengukur waktu di peter, batang ini akan
tedepit
pada
pelat penutup. sehingga apabila memutar chronometer
berlebihan, rantai tidak akan putus, karena putaran tertahan oleh batang
ini.
Oleh karena chronometer ini di gerakkan dengan
tenaga yang berasal dan
pegas, maka pegas yang merupakan sumber tenaga ini harus senantiasa
ditegangkan secara teratur. Penegangan pegas secara teratur ini dapat
dilaksanakan dengan jalan memutar pegas itu
pada
setiap pagi
pada
saat
saat yang tetap (
pad
a
umumnya dilakukan pada jam 08.00 ). Sekalipun
chronometer dapat berjalan secara
terus
menerus selama 36 jam atau
ada
juga
yang 48 jam, namun perlu kita perhatikan bahwa pernmaran
chronometer itu harus dilakukan setiap hari
pada
saat
saat yang tepat.
Ad
apun jumlah putaran yang diperlukan untuk menegangkan pegas
chronometer
pada
setiap harinya dan
pada
saat
saat yang tetap itu,
biasanya sebanyak. 7 atau 8 kali setengah putaran. Sekalipun
chronometer telah dibuat sedemikian rupa sehingga pegas yang semak

in
menurun itu, dengan semakin bertambah panjang lengan kopel ( jari
jari
bucuan) diusahakan untuk dapat menghasilkan moment yang senantiasa
sama besarnya.
Kenyataan menunjukkan, bahwa semakin menurunnya kekuatan pegas itu
tidak sepenuhnya dapat terpulih
kan. Berkurangnya kekuatan pegas itu
akan mempunyai nilai yang paling besar, apabila putaran pegas itu sudah
hamper mendekati habis.
Keadaan demikian ini dapat kita ketahui dengan jelas yakni dengan
mengamati angka yang ditunjuk oleh jarum ( penunjuk ) teg
angan pegas,
dan dalam hal ini jarum penunjuk tegangan pegas sudah. hampir
menunjukkan angka yang paling besar. Angka
angka yang ditunjuk oleh
jarum penunjuk tegangan pegas An menandakan bahwa sejauh sekali
kali jumlah. jam chronometer itu berjalan sej
ak ia diputar yang paling akhir.
Jika angka yang ditunjuk oleh jarum itu misalnya "40", maka hal ini berarti
chronometer sudah. berjalan selama 40 jam sejak ia diputar yang paling
akhir.
Apabila pegas dalam keadaaan berputar penuh, angka yang ditunjuk oleh
jarum penunjuk tegangan pegas itu adalah angka "0".
CONTOH
Kapal berada di Jakarta, chronometer ternyata kelupaan diputar
sehingga mati
pada
jam 03.00
pada
penunjukan chronometer tersebut.
Pada jam berapakah chronometer harus dijalankan atau digoyangkan
supaya hidup kembali.
JAWAB
Perhedaan waktu CMI dan Jakarta
= 07.00
Chronometer mati
pada
jam
= 03.00
Jadi harus dijalankan / digoyang
= 10.00 Waktu Jakarta
CATATAN
Dalam perhitungan selalu dijumlahkan, sebab di Jakarta berada di
sebelah Timer Green
wick. Bella waktu + 07.00
Cara menggunakan Chronometer
Memutar chronometer berarti menegangkan pegasnya yang
digunakan sebagai tenaga penggeraknya. Chronometer yang
digantungkan
pada
cincin lenja itu dibalik dengan cara menekan ke bawah
chronometer itu t
epat di atas angka IX (baca Sembilan) denganjari tengah
kanan kiri.
Lidah penutup lubang kunci atau katub lubang kunci digeser agar lubang
kunci terbuka dengan bebas untuk memasukkan anak kunci.
Anak kunci

sebelum dimasukkan hendaknya dibersihkan dari debu yang mungkin


melekat padanya, dengan cara meniupnya kuat
kuat. Dengan
menggunakan anak kunci, chronometer dapat diputar dengan cara
memasukkan anak kunci itu kedalam lubang kuncinya dan selan
jutnya
anak kunci diputar ke kiri.
Apabila anak kunci itu diputar ke kanan, maka pasak ( catch ) akan
meleset ( slip ) sehingga yang diputar hanyalah dawn anak kuncinya Baja.
Anak kunci yang demikian ini Bering dinamakan : "Anak kunci Mabuk".
KOMENTAR. Pen
amaan dari Anak Kunci Mabuk : itu timbal dan adanya
kenyataan bahwa sekalipun petugasnya dalam keadaan mabuk laut. (
tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik atau memusatkan
pikirannya untuk melakukan tuasnya dengan baik, sehingga anak kunci
yang sehar
usnya diputar ke kiri jadi terputar ke kanan). Kenyataannya
menunjukkan, bahwa sekalipun pemutaran ke arah kanan itu salah,
namun tidak mengakibatkan rusaknya mekanisme dari chronometer.
Perawatan Chronometer
Pada pelat jarum ( dial
) terdapat sebuah jarum yang ditempatkan secara
terpisah yang dapat menunjukkan sudah berapa lama chronometer itu
berjalan sejak saat diputar penuh yang paling akhir. Untuk menjaga agar
pemutaran chronometer yang sangat berguna itu tidak sampai terlupakan
,
maka oleh Nakhoda d tunjuk orang tertentu yang dibebani tugas khusus
untuk keperluan pemutaran chronometer ini (
pada
umumnya togas ini
diberikan kepada Mualim dua / second officer).
Pada setup saat, chronometer ini barns senantiasa dirawat dengan sebaik
mungkin. Chronometer ini di gantungkan
pada
cincin lenja. di dalam
sebuah kotak, sehingga sekalipun kapal mengoleng ataupun menganguk
chronometer ini akan tetap dalam keadaan tergantung TEGAK LURUS.
Tempat
tempat yang berudara lembab dan tempat
tempat
yang
suhunya mengalami perubahan benar, tidak baik untuk penempatan
chronometer. Chronometer barns kits usahakan agar benar
benar
terhindar dari gangguan
gangguan yang ditimbulkan oleh gerakan
gerakan dari kapal dan getaran
getaran yang disebabkan
oleh mesin
mesin dan putaran baling
baling. Agar maksud dan usaha itu dapat
terpenuhi, maka chronometer jangan di tempatkan didekat lambung kapal
atau pun sekat

sekat.
Tempat yang baik untuk memasang chronometer adalah rongga yang
dilapisi dengan ban
talan.
Jangan pula sekali
kali ditempatkan di tempat yang dekat magnit,
pedoman
pedoman magnit ataupun elektromagnit.
Cara membawa Chronometer
Apabila chronometer hendak dibawa ataupun dipindahkan dari
tempatnya semula ketempat lain yang jaraknya jauh
, maka chronometer
harus dibawa dengan hati
hati. Adapun hat
hat yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut :
Misalnya Cironometer yang hendak dibawa itu dalam keadaa
sedang berjalan, maka is harus dipertahankan
pada
sepanjang. Sengkang
ini ditahan
pada
kotaknya dengan menggunakan sebuah penahan yang
dinamakan : 'Arret" ( Arret ini dalam bahasa Peraneis artinya menahan ).
Maksud dari penahan tersebut adalah agar supaya Chronometer tidak
dapat t
erguncang
guncang. Selanjutnya kotak chronometer ini
dim
asukkan ke dalam kotak luarnya yang terlapis dengan bantalan yang
dibuat dari bulu kuda.
Kotak luar dilengkapi dengan tali kulit, maksudnya agar supaya kotak ini
dapat dijinjing dengan mudah. Harus kita perhatikan bahwa tali kulit harus
kita kontrol benar
benar dan sewaktu
waktu jika chronometer diangkat
jangan sampai berputar kotak luarnya. Mengapa putarnya kotak luar itu
harus kita hindarkan
Apabila terjadi gerakan putar secara cepat
pada
poros tegak ( dalam hat
ini terjadi gerakan putar
pada
bidang datar
/horizontal ). akan selalu ada
kemungkinan bahwa chronometer itu akan berhenti berjalan.
PERHATIAN
Apabila chronometer dari itu diangkut dalam keadaan mati atau tidak
berjalan, maka alat
alat bagian yang bergerak dikenakan/diikatkan
dengan menggunakan ga
bus atau karet gabus, yaitu dengan maksud agar
jangan sampai terjadi kerusakan. Untuk selanjutnya kotak chronometer itu

dimasukkan ke dalam kotak luarnya.


PENJELASAN TENTANG RANGKAIN RODA GIGI
Gerakan putaran dari bucuan dipindahkan kerangkaian roda gigi
diatur
sedemikian rupa sehingga jika bucuan berputar dalam arch yang
berlawanan dengannya (selama chronometer diputar), perpindahan
gerakan itu tidak akan terjadi, tetapi selama pemutaran dilakukan
chronometer tetap berjalan
terus
.
Perpindahan gerakan
ini/putaran dan bacuan ke rangka
ian roda gigi diatur
dengan cara
seperti dibawah ini :
Gambar diatas adalah bagian dari roda gigi bucuan, Roda gigi bucuan ini
dipasang dibagian yang lebih lugs darin bucuan itu.
Roda gigi bucuan terdiri dan 2 bagian
1.
Roda gigi bucuan yang sehenarnya ( r )
2.
Roda gigi yang dipasang
pada
roda bucuan yang sebenarnya ( g )
Di dalam alur yang terdapat di roda gigi bucuan dimasukan sebuah pegas
PICAK ( prate spring ), dalam gambar terlihat ( a
b ), yang kuat. Ujung
dari pega
s picak ini dikenal
pada
roda gigi (g) diujung (a), Pada roda gigi
(r) dan roda gigi ( g ) dimasukkan di poros bucuan, tapi tidak diikat mati
padanya sehingga dapat diputar / berputar bebas.
Roda gigi (c) yang berada diatas roda gigi (g) diikat mati
pada
p
oros
bucuan pasak (s) menghubungkan roda gigi (g) dan roda gigi (c). Roda
gigi (r) merupakan roda gigi yang pertama dari rangkaian roda gigi.
Apabila chronometer dalam keadaan berjalan, maka jika dilihat
pada
keduduikan yang terlihat, seperti gambar 3, mak
a roda gigi (c) berputar ke
arah kanan.
Pasak ( s ) mengikut sertakan bergeraknya roda ( g ), pegas picak ( a
b)
dalam keadaan ini tertekan dan roda gigi (r) oleh ujung ( b ) dapat di ikut
sertakan berputar, jadi apabila chronometer sedang dalam keadaan
berjalan, maka ketiga roda gigi itu (r,g. dan c) berputar searah putaran
bucuan.
Apabila Chronometer sedang diputar, maka poros bucuan berputar ke kiri,
roda gigi ( c ) ikut berputar searah dan bersama
sama poros bucuan itu.
Sebab bukanlah roda gigi (c) in
i diikatkan ikut berputar, sebab pasak ( s )
tidak menyangkut padanya.
Oleh karena itu pegas picak a
b selama chronometer itu diputar tidak

bertekan, maka pegas ini akan mendorong roda gigi ( r ) ke arah kanan,
akibatnya chronometer dalam keadaan sedang
diputar masih tetap
berjalan
terus

Anda mungkin juga menyukai