LNG Academy V
Kuliah Hukum Perburuhan
1. Siapakah marsinah? dan apa yang terjadi pada tanggal 8 mei
1993?
Marsinah adalah Salah seorang aktivis dan buruh yang lahir di Nglundo
tanggal 10 April 1969 yang bekerja setelah tamat SMA. Tuntutan hidup
yang menyebabkan dia melepas cita-cita melanjutkan studi di Fakultas
Hukum. Ia berjualan nasi bungkus di sekitar pabrik tempat ia bekerja.
Sebagai buruh, Marsinah harus beberapa kali pindah tempat kerja dari
satu pabrik ke pabrik lainnya. Gaji yang ia dapatkan jauh dari kata
cukup. Pada tahun 1990 ia bekerja di PT Catur Surya Putra, Rungkut,
Surabaya.
Bersama
teman-temannya,
Marsinah
menuntut
pembentukan Unit Serikat Pekerja Formal (SPSI). Keterlibatannya
dalam aksi itu menjadikan alasan pemindahannya ke pabrik PT CAtur
Surya Putra.
Tanggal 8 Mei adalah hari kematian Marsinah karena di bunuh setelah
sebelumnya menghilang selama 3 hari. Mayatnya ditemukan di hutan
di dusun Jegong, desa Wilangan dengan tanda-tanda bekas penyiksaan
berat. Menurut orang yang melakukan otopsi terhadap jenazah
Marsinah, Haryono (pegawai kamar jenazah RSUD Nganjuk) dan Prof.
Dr. Haroen Atmodirono (Kepala Bagian Forensik RSUD Dr. Soetomo
Surabaya), menyimpulkan, Marsinah tewas akibat penganiayaan berat.
2. Apa yang di tuntut oleh marsinah dan karyawan PT. Catur
Surya Putra? Serta peraturan apa yang menjadi rujukannya?
Marsinah dan karyawan PT. Catur Surya Putra melakukan unjuk rasa
kepada perusahaan tanggal 3 dan 4 Mei 1993 menuntut kenaikan upah
dari Rp1700 menjadi Rp2250..
Hal itu dilakukan Marsinah dan para karyawan lain karena Gubernur
KDH TK I Jawa Timur mengeluarkan surat edaran No. 50/Th. 1992 yang
berisi himbauan kepada pengusaha agar menaikkan kesejahteraan
karyawannya dengan memberikan kenaikan gaji sebesar 20% gaji
pokok. Tetapi PT Catur Surya Putra tidak melakukannya.